Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
6:14-23
6:14 "Inilah hukum tentang korban
sajian. Anak-anak Harun haruslah membawanya ke hadapan TUHAN ke depan mezbah.
6:15 Setelah dikhususkan dari korban
sajian itu segenggam tepung yang terbaik dengan minyak, serta seluruh kemenyan
yang di atas korban sajian itu, maka haruslah semuanya dibakar di atas mezbah
sehingga baunya menyenangkan sebagai bagian ingat-ingatannya bagi TUHAN.
6:16 Selebihnya haruslah dimakan oleh
Harun dan anak-anaknya; haruslah itu dimakan sebagai roti yang tidak beragi di
suatu tempat yang kudus, haruslah mereka memakannya di pelataran Kemah
Pertemuan.
6:17 Janganlah itu dibakar beragi. Telah
Kuberikan itu sebagai bagian mereka dari pada segala korban api-apian-Ku;
itulah bagian maha kudus, sama seperti korban penghapus dosa dan korban
penghapus salah.
6:18 Setiap laki-laki di antara
anak-anak Harun haruslah memakannya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya
bagi kamu turun-temurun; itulah bagianmu dari segala korban api-apian TUHAN.
Setiap orang yang kena kepada korban-korban itu menjadi kudus."
6:19 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:20 "Inilah persembahan Harun dan
anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN pada hari ia
diurapi: sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban sajian yang tetap,
setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu petang.
6:21 Haruslah itu diolah di atas
panggangan bersama-sama minyak, setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan
mempersembahkannya sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong
sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
6:22 Dan imam dari antara anak-anaknya
yang diurapi sebagai penggantinya, haruslah mengolahnya; itulah suatu ketetapan
untuk selamanya. Seluruhnya haruslah dibakar bagi TUHAN.
6:23 Tiap-tiap korban sajian dari
seorang imam itu haruslah menjadi korban yang terbakar seluruhnya, janganlah
dimakan."
Di penghujung akhir zaman ini banyak
hal-hal yang terjadi yang mengejutkan kita. Di mana perubahan-perubahan liturgi
yang begitu mencolok sehingga gereja Tuhan dibuat bingung. Mengapa? Sebab itu
berangkat dari pribadi-pribadi yang tadinya begitu bersih kukuh dengan apa yang
disebut patron ibadah tetapi akhirnya menjadi sirna dan mengikuti arus yang
memang itu adalah siasat iblis untuk menghalang-halangi gereja Tuhan jangan
sampai menikmati pelukkan kasih sayang Tuhan dalam kehangatannya sebagai
Mempelai Pria Sorga yang rindu merangkul saudara dan saya.
Itu sebabnya kita harus lebih memacu
kewaspadaan kita supaya jangan sampai kita menjadi nomor yang kesekian yang kebobolan
dan kena roh ini.
Ada 5 tempat dalam Alkitab yang
mengatakan Tuhan memerintahkan: “hendaklah engkau membangun seperti apa yang
telah Aku perlihatkan kepadamu”.
Keluaran
25:9
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan
kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya,
demikianlah harus kamu membuatnya."
Keluaran
25:40
25:40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat
semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung
itu."
Keluaran
26:30
26:30 Kemudian haruslah kaudirikan Kemah
Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung
itu.
Kisah
Para Rasul 7:44
7:44 Kemah Kesaksian ada pada nenek
moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk
membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.
Ibrani
8:5
8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan
bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada
Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian
firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah
ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Angka 5 adalah angka kemurahan. Sebetulnya
tampilnya kelima ayat ini adalah kemurahan Tuhan agar gereja Tuhan tidak kacau
balau di dalam pelayanan ibadah di mana gereja Tuhan sedang dipersiapkan
menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Pada akhir zaman ini akan
terjadi banyak kekacauan ibadah. Tuhan menyatakan kepada saya lewat suara
ketika doa semalam suntuk: “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar
mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman”.
Saya takut melihat gejala-gejala di
akhir zaman ini yang mulai ada penyelewengan dan penyimpangan. Bukan gaya kita beribadah yang penting tetapi
apakah Imam Besar hadir dalam ibadah kita itu yang penting. Jangan kita terobsesi
dan mengikuti gaya orang lain, yang harus kita tiru adalah pengajarannya.
Dalamat Imamat 6:14-23 kita
diperhadapkan dengan korban sajian. Dalam Imamat pasal 2 adalah toeri dan dalam
pasal 6 adalah prakteknya. Makin halus tepung gandum itu maka semakin dapat dikategorikan
tepung yang terbaik. Lawan dari tepung yang terbaik ini adalah tepung rosokan.
Akhir zaman ini akan muncul dua praktek ini, ada yang mempraktekkan tepung yang
terbaik tetapi ada juga yang akan muncul dengan tepung rosokan.
Hal ini sudah diklaim/dinubuatkan oleh
Firman Allah akan terjadi di akhir zaman ini. Ada yang tampil bagaikan tepung
yang terbaik yang menghasilkan korban sajian bagaikan korban api-apian yang
berkenan kepada Tuhan tetapi ada tepung rosokan yang baunya tidak enak, bila
itu dikonsumsi maka orang itu juga akan berperilaku tidak enak.
Tepung rosokan itu berbau tidak sedap
dan ada banyak belatungnya. Gaya belatung itu suka melompat-lompat tanpa arah.
Namun tepung rosokan ini laris diperjual belikan dan wilayahnya justru di dalam
ibadah. Belatung atau ulat itu ada hubungannya dengan neraka. Jadi kalau tepung
rosokan yang laris dijual dalam gereja maka arah kita bukan ke Sorga tetapi ke
neraka. Ini adalah intriknya iblis untuk membelokkan saudara yang tadinya ke
sorga tetapi malah menuju ke neraka. Itu sebabnya kita harus waspada di
hari-hari terakhir ini.
Kita sudah mendengar perhatikan akhir
hidupnya, apakah orang itu teguh berpegang pada pengajaran atau tidak.
Ibrani
13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin
kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup
mereka dan contohlah iman mereka.
5 kali dalam Alkitab disebutkan Tuhan
memerintahkan untuk membangun Tabernakel sesuai yang telah Tuhan perlihatkan.
Ini menunjuk keseriusan Tuhan supaya jangan kita keluar dari patron ini. Sebab
patron Tabernakel ini ada di Sorga dan dilihat oleh rasul Yohanes.
Wahyu
15:5
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat
orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.
Tepung rosokan ini ada dalam ibadah
karena dikaitkan dengan persoalan Sabat.
Amos
8:5-6
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan
baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu,
supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal,
berbuat curang dengan neraca palsu,
8:6 supaya kita membeli orang lemah
karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
Terigu rosokan ini laris. Mengapa bisa
laris? Karena manusia dihinggapi roh lapar sehingga kelaparan ini yang
mendorong dia mencari terigu rosokan ini. Kita mendapat kemurahan Tuhan masih
mendapat pelayan Firman Tuhan. Kita harus menepis terigu rosokan dan memakai
tepung yang terbaik. Itu yang dibutuh oleh gereja Tuhan dan inilah yang dipakai
dalam korban sajian ini.
Bilangan
15:4,6,9
15:4 maka orang yang mempersembahkan
persembahannya itu kepada TUHAN, haruslah mempersembahkan sebagai korban sajian
sepersepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan seperempat hin minyak.
15:6 Tetapi jikalau persembahanmu itu
seekor domba jantan, engkau harus mempersembahkan sebagai korban sajian dua
persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan sepertiga hin minyak,
15:9 maka beserta lembu itu haruslah
dipersembahkan sebagai korban sajian tiga persepuluh efa tepung yang terbaik,
diolah dengan setengah hin minyak,
Tepung yang terbaik ini harus meningkat
dari 1/10 menjadi 2/10 dan meningkat menjadi 3/10. Ketika Tuhan menghibur
diriNya karena melihat umat Tuhan terlalu banyak bersungut dan telah banyak
yang dibinasakan oleh Tuhan maka Allah sisipkan persoalan itu. Sesudah itu
terjadi lagi persungutan bahkan disertai dengan pemberontakan yang lebih parah.
Jadi kita melihat di sini ketika Tuhan justru menampilkan tepung yang terbaik
yang semakin meningkat yaitu pengajaran yang murni, tetapi malah dikepung
dengan kehidupan-kehidupan yang selalu dihinggapi dengan terigu rosokan. Ini
yang mengerikan hari-hari terakhir ini.
Begitu tepung yang terbaik ini mencapai
3/10 maka dikaitkan dengan korban lembu artinya gereja Tuhan mencapai
kesempurnaan, masuk dalam pesta nikah.
Matius
22:4
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,
pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya
hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah
disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Bahaya kalau hamba Tuhan tidak memiliki
mata yang terbuka. Sebagai hamba Tuhan saya tidak berpikir apa yang mau saya
makan, yang saya pikirkan bagaimana jemaat yang saya gembalakan bisa berhasil
masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Tepergantung bagaimana jemaat
menerimanya.
Jangan sampai kita hanya sekedar aksi
melompat-lompat di dalam gereja tetapi hanya menghasilkan ulat dalam terigu
rosokan, arahnya hanya menuju neraka.
Markus
9:47-48
9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau,
cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan
bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak
mati dan api tidak padam.
Memang gereja Tuhan ada waktu dan
tempatnya untuk melompat bukan melompat-lompat hanya sekedar aksi saja. Mari
kita memperhatikan mau dibawa ke mana kita setelah mengkonsumsi tepung yang
terbaik, yaitu dibawa melompat dari satu suasana meningkat pada suasana yang
lain sampai akhirnya nanti di Sorga.
Kidung
Agung 2:8
2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia
datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas
bukit-bukit.
Ada 3 bukit tempat umat Tuhan melompat.
1.
Bukit
Gibeon
Kemah
yang dibangun oleh bangsa Israel dan Musa ada di bukit Gibeon. Ada sesuatu yang
begitu berarti di bukit ini yang dilihat oleh Raja Daud dan anaknya yaitu Raja
Salomo, itulah Tabernakel.
Sebelum
Bait Allah dibangun harus kembali kepada dasar. Kembali kepada dasar sama
dengan kembali kepada tepung yang terbaik yaitu pengajaran yang benar.
I Raja-raja 3:4
3:4
Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di
situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran
dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.
I
Raja-raja 3:5
3:5
Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu
malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan
kepadamu."
Di
Gibeon ini Salomo yang meminta Tuhan yang memberi tetapi di gunung Moria Tuhan
yang meminta Salomo yang memberi. Kita harus meminta tepung yang terbaik yaitu
ajaran yang sehat bukannya meminta tepung rosokan yaitu ajaran yang kacau balau
yang tidak mempunyai jati diri lagi. Jangan sampai kita tidak punya jati diri.
Jati diri Kabar Mempelai jadi kacau balau karena yang tiba-tiba berubah dari
pengajaran ini adalah pelayan yang berpengaruh.
Dalam
I Raja-raja 3 ini Salomo yang meminta hikmat (= meminta pembukaan rahasia
Firman) lalu Tuhan berikan dan dalam I Raja-raja 9 Tuhan yang meminta Salomo
yang memberi.
Ternyata
bukit Gibeon ini adalah landasan awal untuk pembangunan bait Allah. Dari situ
kita harus melompat, jangan sampai kita tidak membawa suasana ini. Jangan
sampai kita melupakan pengajaran Tabernakel ini.
Tabernakel
yang ada di bukit Gibeon dan Bait Suci di bukit Moria menjadi satu dalam kitab
Wahyu.
Wahyu 15:5
15:5
Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian
-- di sorga.
Wahyu 15:5 (Terjemahan bahasa
Inggris)
15:5
And after that I looked, and, behold, the temple of the tabernacle of the
testimony in heaven was opened:
Bukit
Gibeon (tempat kemah kesaksian-Tabernakel) itu tidak boleh ditinggalkan. Kemah
pertemuan tidak boleh ditinggalkan sebab ini landasan. Jangan asal saja
melompat dan mengira bahwa itu menyenangkan hati Tuhan. Jangan menjadi sama
seperti ini:
Amos 8:3,10
8:3
Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah
firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya
dengan diam-diam."
8:10
Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala
nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang
dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan
karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit
pedih."
I Tawarikh 16:39-41
16:39
Tetapi Zadok, imam itu, dan saudara-saudara sepuaknya, para imam,
ditinggalkannya di hadapan Kemah Suci TUHAN di bukit pengorbanan yang di
Gibeon,
16:40
supaya pagi dan petang tetap dipersembahkan korban bakaran kepada TUHAN di atas
mezbah korban bakaran, dan supaya dikerjakan segala yang tertulis dalam Taurat
TUHAN yang diperintahkan-Nya kepada orang Israel.
16:41
Dan bersama-sama mereka ikut Heman dan Yedutun dan selebihnya dari orang-orang
yang terpilih, yang ditunjuk dengan disebut namanya untuk menyanyikan:
"Syukur bagi TUHAN. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
Di
gunung Gibeon ada pujian. Tetapi apalah artinya pujian kalau tepungnya rosokan
(pengajarannya tidak murni lagi). Beban kita sebagai hamba Tuhan berat,
berapapun jiwa yang Tuhan percayakan kita harus selalu ingat sajian apa yang
kita perembahkan kepada Tuhan. Bagaimanapun roti itu tidak dua ketul tetapi
hanya satu ketul.
I Korintus 10:17
10:17
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena
kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Daud
dan Salomo begitu besar penghargaannya terhadap apa yang ada di atas bukit
Gibeon. Daud yang menerima ilham dari Tuhan dan Salomo yang melaksanakan
pembangunan Bait Allah.
Setiap
tulisan yang diilhami oleh Allah berfaedah untuk:
1) Mengajar,
faedahnya sama dengan guru.
Lukas
6:40
6:40 Seorang
murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat
pelajarannya akan sama dengan gurunya.
2) Menyatakan
kesalahan
Jadi kalau dalam penyampaian berita
Firman menyatakan kesalahan jangan kita berkata yang negatif sebab itu justru
bukti bahwa pemberitaan Firman berangkat dari ilham Allah. Kalau dalam
pemberitaan tidak menunjukkan kesalahan berarti itu bukan ilham.
Faedahnya tampil tanpa cacat cela,
Efesus
5:27
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
3) Memperbaiki
kelakuan
Kelakuan kita tidak benar itu sebabnya
perlu dibina supaya jangan binasa.
Faedahnya Tuhan diam bersama kita,
Yeremia
7:3,7
7:3 Beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan
perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:7 maka Aku mau
diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada
nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
Kita
harus benar-benar berada dalam kategori tepung yang terbaik, jangan tepung
rosokan. Inilah yang disebut hidup benar. Hidup benar antara lain harus berbuat
baik terutama kepada saudara seiman.
Galatia 6:10
6:10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kalau
kita memberi untuk saudara seiman padahal kita sendiri membutuhkan itu berarti
korban dengan tanda darah yang dikehendaki oleh Tuhan.
2.
Bukit
Sion
Sesudah
bukit Gibeon maka dipertajam oleh Tuhan dengan bukit Sion. Kalau di bukit
Gibeon ada kemah pertemuan yang menunjuk secara umum tetapi di bukit Sion
langsung ditekankan soal pengajaran. Kita harus melompat ke sana.
I Raja-raja 8:1
8:1
Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku,
yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem,
untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.
Dari
bukit Sion Tabut Perjanjian diambil dan mau digabung dengan komponen-komponen
Kemah Pertemuan yang lain. Ini pekerjaan dari tepung yang terbaik, inilah
pengajaran yang benar yaitu mengkaitkan kembali Tabut Perjanjian dengan
Tabernakel. Tabernakel tanpa Tabut Perjanjian bagaikan Tubuh yang terpisah
dengan Kepala.
Ini
bisa terjadi karena dari Sion pengajaran itu muncul, tepung terbaik muncul dari
sana.
Yesaya 2:1-3
2:1
Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan
berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3
dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke
gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang
jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan
keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Dengan
kita melihat di bukit Sion ada Tabut Perjanjian itu berarti di sini Kabar
Mempelai lebih ditonjolkan. Ini bukan pengajaran biasa. Inilah wujud dari
tepung yang terbaik, ini korban sajian yang nanti akan membawa kita pada
persekutuan yang sangat mesra dengan Tuhan.
Jangan
sampai kita diselewengkan dari ajaran yang benar ini karena pengaruh yang
datang dari ajaran-ajaran lain yang menghimpit kita di hari-hari terakhir.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya,
orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan
guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Tetapi
dikatakan gunung Sion akan menjulang tinggi. Jangan kita berkecil hati, kalau
kita ada dalam pengajaran maka tetap kita akan ada di atas karena kita memiliki
berita kepala.
Untuk
mengembalikan Tabut Perjanjian kembali pada tempat yang benar bukanlah suatu
yang mudah. Dalam merebut bukit Sion Daud diolok oleh orang Yebus yang memiliki
bukit Sion. Untuk menyatukan kembali Kepala dan Tubuh lewat tepung yang terbaik
adalah pergumulan yang berat.
II Samuel 5:6
5:6
Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus,
penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup
masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan
engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.
Inilah
bahasa olokan yang sekarang terdengar “tidak mungkin Kepala dan Tubuh menjadi
satu”, “kemuliaan Kabar Mempelai diancam hancur”. Sekarang ini banyak basis
Kabar Mempelai yang sudah hancur karena sudah terkontaminasi dengan ajaran
lain.
II Samuel 5:7-8
5:7
Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.
5:8
Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang
Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada
orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata:
"Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."
Ada
jalan untuk merebut Sion yaitu ikut saluran air. Ikutlah aliran air maka pasti
kita berhasil untuk menyatukan kepala dan tubuh yang telah terpisah itu.
Buta
= tidak melihat rencana Allah.
Timpang
= orang yang timbul tenggelam rohaninya, yang memperlambat rencana Allah.
Tuhan
tidak setuju dengan sikap seperti itu, kita harus meroket sampai kita menjadi
mempelai wanita Tuhan. Ini tujuan Tuhan dalam kehidupan kita.
Wahyu 21:2-3
21:2
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari
Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Tuhan
menunjukkan kepada kita bahwa arahnya kita akan masuk dalam perjamuan Tuhan
yang luar biasa. Tuhan sudah menghubungkan dengan penyingkiran gereja.
Yesaya 4:5-6
4:5
Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas
setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan
segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di
atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung
4:6
dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan
sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.
Suasana
perjamuan itu adalah sebagai berikut.
Yesaya 25:6
25:6
TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala
bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan
dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang
tua yang disaring endapannya.
Minum
anggur yang tua berarti membangkitkan berahi yang rohani kepada Tuhan Yesus.
Kidung Agung 5:8
5:8
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah
yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
Kidung Agung 5:8 (Terjemahan Lama)
5:8
Bahwa aku menyumpahi kamu, hai puteri Yeruzalem! jikalau kiranya kamu mendapati
akan kekasihku itu, apakah kamu katakan kepadanya? Katakanlah ini: Bahwa hatiku
lara oleh sangat birahiku.
Untuk
mencapai kerohanian seperti itu harus berangkat dari kemah pertemuan
(Tabernakel) dan dipertajam dengan apa yang ada di bukit Sion yaitu peti
perjanjian di mana kita dibina oleh tepung yang terbaik itulah pengajaran
Firman Tuhan sehingga menggairahkan dan membangkitkan berahi kita kepada Yesus.
Ini yang dinanti oleh Tuhan. Gairah seperti ini harus ada dalam diri kita
tetapi harus ditaruh pada atas dasar yang benar jangan pada tepung rosokan.
Kidung Agung 2:8
2:8
Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas
gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
Saat
melompat dari bukit yang satu kepada bukit yang lain bukan berarti bukit yang
sebelumnya itu ditinggal tetapi suasananya harus dibawa.
3.
Bukit
Moria
II Tawarikh 3:1
3:1
Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN
menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di
tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
Sebenarnya
Ornan orang Yebus ini sudah 2 kali terancam akan mati. Awalnya ketika Daud
merebut gunung Sion dari orang Yebus dia ada di sana tetapi tidak dibinasakan
oleh Daud dan yang kedua kali ketika dia terancam oleh pedang Malaikat Tuhan,
sebenarnya dia adalah orang yang ke 70001 yang harus mati tetapi orang kafir
ini mendapat kemurahan Tuhan. Kita ini bangsa kafir yang mendapat kemurahan
besar dari Tuhan. Sekarang kita berada dalam suasana kelimpahan yang ditandai
dengan hanya menaikkan syukur kepada Tuhan.
Kemah
Pertemuan dan Bait Allah menjadi satu di Bukit Moria.
II Tawarikh 5:5
5:5
Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang
ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
Ke
mana kemah dan segala barang kudus ini dibawa? Ke dalam Bait Allah di bukit
Moria.
I Tawarikh 22:19
22:19
Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu.
Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN
dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi
nama TUHAN."
Ini
adalah jenjang perjalanan kita, ini bukan gaya lompatan belatung tetapi ini
jingkraknya anak Tuhan dalam suasana yang benar yang seperti ini.
Ada dua contoh dalam Alkitab orang dari
bangsa kafir yang mengalami penumbukan dan diayak sampai halus. Yang satu
adalah Naaman dan yang satunya adalah perempuan Kanaan. Sebetulnya Tuhan ingin
mendapatkan dari tengah-tengah bangsa kafir kehidupan yang rela ditumbuk dan
diayak sampai halus. Tuhan tidak mendapatkan dari bangsa Israel tetapi dari
bangsa kafir. Apakah saudara ada termasuk di dalamnya atau tidak.
Naaman dan perempuan Sirofenesia ini
dapat dikatakan pasangan dari bangsa kafir. Terlalu luar biasa perhatian Tuhan
kepada kita bangsa kafir. Inilah kehidupan yang menghadirkan tepung yang
terbaik sebab mau ditumbuk dan diayak.
Bisakah kita berterima kasih kepada
Tuhan? Prakteknya mudah kalau kita berterima kasih kepada Tuhan. Tetapi apakah
saudara berterima kasih kepada sesama? Apakah anak sudah berterima kasih atas
kandungan mamanya? Apakah anak sudah berterima kasih atas keringat papanya?
Apakah anak mantu sudah berterima kasih kepada ibu dan bapak mertuanya yang
sudah mempersiapkan mempelainya?
1/10 tepung yang terbaik itu adalah
tanda kepemilikan Tuhan dan harus ditambah dengan 1/10 menjadi 2/10 itu
menunjuk penyerahan kita (bukan hanya menjadi milik tetapi penyerahan mempelai
2 jadi 1) dan selanjutnya ditambah lagi menjadi 1/10 menjadi 3/10. Pada 3/10
tepung yang terbaik ini baru lembu disembelih. Itu artinya kelimpahan kemurahan
yang menghentar masuk pada nikah rohani.
Matius
22:4
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,
pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya
hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah
disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Bilangan
15:4,6,8
15:4 maka orang yang mempersembahkan
persembahannya itu kepada TUHAN, haruslah mempersembahkan sebagai korban sajian
sepersepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan seperempat hin minyak.
15:6 Tetapi jikalau persembahanmu itu
seekor domba jantan, engkau harus mempersembahkan sebagai korban sajian dua
persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan sepertiga hin minyak,
15:8 Dan apabila engkau mengolah seekor
lembu, sebagai korban bakaran atau sebagai korban sembelihan, baik untuk
membayar suatu nazar khusus maupun sebagai korban keselamatan bagi TUHAN,
15:9 maka beserta lembu itu haruslah
dipersembahkan sebagai korban sajian tiga persepuluh efa tepung yang terbaik,
diolah dengan setengah hin minyak,
3/10 adalah ucapan syukur karena dia ada
dalam kelimpahan kemurahan.
Kolose
3:16-17
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam
dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat
mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu
lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama
Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Kolose
3:16-17 (Terjemahan
lama)
3:16 Biarlah perkataan Kristus itu diam
di dalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan
nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian
rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan barang apa yang kamu perbuat
baik dengan perkataan atau pekerjaan, hendaklah sekaliannya itu dengan nama
Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, yaitu Bapa oleh-Nya itu.
Sekarang ini masih ada sungutan dan
omelan, masih banyak hati yang tidak senang, masih banyak hati yang tergores. Bagaimana
kita bisa sampai pada 3/10. Di dalam hati kita harus ada ucapan syukur sehingga
tidak ada kesempatan untuk tampilkan bahasa omelan dan sungutan.
3/10 dikaitkan dengan lembu yang
disembelih.
Matius
22:1-2,4
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam
perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,
pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya
hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah
disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Apakah kita mau membiarkan Tuhan
bertepuk tangan sebelah? Keterlaluan kalau kita bersikap demikian. Ketika Tuhan
mengulurkan tangan sambutlah Dia.
Ketika tepung yang terbaik menyatu
dengan lembu (bangsa Israel) dan keledai (bangsa kafir) dikonsumsi maka yang
akan terjadi ada 2 hal:
1. Hukuman
bagi dunia
2. Gereja
Tuhan disembuhkan dari segala penyakit. Berarti dihapus segala cacat cela dan
kerut.
Yesaya 30:24-26
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang
mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi
dan diayak.
30:25 Dari setiap gunung yang tinggi dan
dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari
pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh.
30:26 Maka terang bulan purnama akan
seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda,
yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan
menyembuhkan bekas pukulan.
Ini diawali dengan makanan yang ditampi
dan diayak. Hasilnya umat Tuhan menerima sorotan matahari 7 kali ganda. Berarti
kebenaran Firman akan lebih hebat menyoroti gereja Tuhan untuk membersihkan
dari segala dosa dan cacat cela. Seperti Tuhan Yesus datang pada perempuan
Samaria tepat pada jam 12 siang ketika matahari bersinar terik,
Yohanes
4:6
4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus
sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari
kira-kira pukul dua belas.
berarti kebenaran Firman secara penuh
disorotkan kepada wanita ini. Demikian juga kita kelak akan menikmati di mana
Tuhan akan menyorot kita.
Yang menerima ini adalah kehidupan yang
beribadah dan melayani.
Keluaran
23:25
23:25 Tetapi kamu harus beribadah kepada
TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan
Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
Memberkati roti berarti ada pembukaan rahasia
Firman.
Air minum berarti aliran Roh Kudus untuk
menyucikan kita karena Roh Kudus membawa kebenaran.
Roma
15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi
pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan
pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh
Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
II
Tesalonika 2:13
2:13 Akan tetapi kami harus selalu
mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan,
sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh
yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
Menjauhkan penyakit, tidak ada cacat
cela berarti kehidupan yang telah disempurnakan.
Proses pengolahan korban sajian ini
adalah gandum ditumbuk, diayak, adonan harus dibanting dan setelah dicampurkan
dengan minyak dibakar lalu dipotong-potong. Kalau sudah sampai pada
dipotong-potong baru disiram dengan minyak.
Imamat
2:6; 6:21
2:6 Korban itu harus dipotong-potong,
lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
6:21 Haruslah itu diolah di atas
panggangan bersama-sama minyak, setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan
mempersembahkannya sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong
sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
Kenapa banyak anak Tuhan bahkan hamba
Tuhan sulit untuk disirami dengan minyak Roh Kudus (penuh Roh Kudus) sehingga
saat menyembah kering dan tidak ada bahasa gosolali? Karena belum mau ditumbuk,
diayak, dibanting dan dibakar. Saat dibakarpun harus hati-hati jangan sampai
seperti yang terjadi dengan Efraim. Dia bagaikan roti yang bagian bawahnya
gosong tetapi atasnya juga tidak bisa dimakan karena mentah.
Hosea
7:8,11
7:8 Efraim mencampurkan dirinya di
antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.
7:11 Efraim telah menjadi merpati tolol,
tidak berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.
Mengapa bisa seperti itu? Karena Efraim
mencari kesembuhan kepada Asyur dan dia terlalu banyak bersekutu dengan Mesir
yang adalah gambaran dunia. Terlalu banyak hal duniawi yang dia utamakan
dibandingkan perkara yang rohani. Tidak mungkin dihapus segala cacat cela kita
kalau mencari yang lain di luar Firman.
Hosea
5:13
5:13 Ketika Efraim melihat penyakitnya,
dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang
kepada Raja 'Agung'. Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak
dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.
Bisul itu penonjolan daging. Tidak akan
pernah hilang penonjolan daging kalau cari kesembuhan kepada Asyur. Asyur
mempunyai dua istri yaitu Hela dan Naara. Hela artinya kotoran besi, Naara
artinya suci, bagaimana bisa terjadi? Artinya mengkombinasikan dunia dengan
rohani adalah kesalahan besar.
I
Tawarikh 4
4:5 Asyur, bapa
Tekoa, mempunyai dua isteri, yakni Hela dan Naara.
Contoh kehidupan yang ditumbuk dan
diayak.
1. Naaman
II Raja-raja 5:16
5:16
Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan yang aku berdiri menghadap
hadirat-Nya, sekali-kali tiada aku menerima dia! Maka berulang-ulang diajaknya
akan dia supaya diterimanya, tetapi dienggankannya juga.
Korban
sajian tidak boleh dicampur dengan madu. Elia tidak akan menerima apapun dari
Naaman sebab dia tidak mau mencampur pelayanan dengan madu. Jangan kita pancing
seseorang untuk beribadah dengan memberikan madu. Orang itu bisa datang tetapi
hanya tertarik kepada madu. Dia tidak akan bisa bertahan ketika dia mendapatkan
Firman yang membuat dia merasa pahit dalam dirinya.
II Raja-raja 5:20
5:20
berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu
menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang
dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia
dan akan menerima sesuatu dari padanya."
Karena
Gehazi tertaruk kepada madu maka dosanya bukan tertolong tetapi semakin
berkembang biak. Kalau hamba Tuhan dalam pelayanan disertai dengan madu maka
orang yang dilayani bukannya tertolong tetapi tambah berbiak di dalam dosa.
2. Perempuan
Kanaan
Matius 15:22-28
15:22
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru:
"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan
setan dan sangat menderita."
15:23
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan
meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan
berteriak-teriak."
15:24
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
15:25
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
15:26
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang
jatuh dari meja tuannya."
15:28
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka
jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya
sembuh.
Perempuan
ini tidak putus asa, dia mau ditumbuk dan mau diayak sama seperti Naaman.
Sekalipun dia ditolak berkali-kali dengan keras tetapi dia tidak surut langkah.
Hanya orang bebal yang sekalipun ditumbuk di dalam lesung bebalnya tidak akan
keluar.
Naaman dan perempuan Kanaan ini dapat digambarkan
seperti pasangan nikah dari bangsa kafir.
Di sini kita melihat praktek penundukan
untuk mendapatkan korban sajian yang bagaikan korban yang berbau harus di
hadapan Tuhan. Memang awalnya Naaman seperti tidak setuju dan tidak menerima
tetapi untung di tengah jalan ada yang memberitahu sehingga dia sadar dan
kembali ke sungai Yordan. Naaman membasuh tubuhnya 7 kali di sungai Yordan dan
keluar seperti kulit bayi. Berarti benar-benar dia berada pada pemuncakkan pembaharuaan.
Inilah yang Tuhan cari dari bangsa kafir
dan Tuhan menemukan dua pribadi. Kiranya di akhir zaman ini bukan hanya satu
Naaman dan satu perempuan Kanaan tetapi biarlah kita semua mau dibawa oleh
Tuhan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Mari kita berterima kasih dan
mengucap syukur kepada Tuhan karena Tuhan melawati kita dengan FirmanNya. Kita
dibukakan oleh Tuhan rahasia FirmanNya dan diberi kesempatan untuk mandi air
Firman Allah serta diberi kesempatan untuk dibersihkan dari segala cacat cela
kita. Mari kita melayani jangan sampai membuat orang yang dilayani malah
bertambah di dalam dosa, tetapi biarlah kita melayani supaya orang tersebut
terbebas dari belenggu dosa.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar