Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 6:14-16,20-21
6:14
"Inilah hukum tentang korban sajian. Anak-anak Harun haruslah membawanya
ke hadapan TUHAN ke depan mezbah.
6:15 Setelah
dikhususkan dari korban sajian itu segenggam tepung yang terbaik dengan minyak,
serta seluruh kemenyan yang di atas korban sajian itu, maka haruslah semuanya
dibakar di atas mezbah sehingga baunya menyenangkan sebagai bagian
ingat-ingatannya bagi TUHAN.
6:16
Selebihnya haruslah dimakan oleh Harun dan anak-anaknya; haruslah itu dimakan
sebagai roti yang tidak beragi di suatu tempat yang kudus, haruslah mereka
memakannya di pelataran Kemah Pertemuan.
6:20
"Inilah persembahan Harun dan anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh
mereka kepada TUHAN pada hari ia diurapi: sepersepuluh efa tepung yang terbaik
sebagai korban sajian yang tetap, setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya
pada waktu petang.
6:21
Haruslah itu diolah di atas panggangan bersama-sama minyak, setelah teraduk
haruslah engkau membawanya dan mempersembahkannya sebagai korban sajian,
sesudah dibakar dan berpotong-potong sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
Sebagai
hamba Tuhan saya harus memantau apa yang sedang terjadi di dunia ini yang
menyangkut kerohanian umat Tuhan. Sekarang ini ada upaya untuk menghimpit
gereja Tuhan sehingga tidak ada kebebasan untuk bergerak, bertumbuh dan tampil
sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Ada komentar dari beberapa orang yang mengikuti
ibadah di suatu tempat dan mendengarkan beritanya mereka memberi pujian “itu bagus
sebab tidak menunjuk kesalahan orang”. Kehidupan yang berkomentar seperti itu
sama dengan dia tidak membaca Alkitab, sebab Alkitab itu pasti menunjuk
kesalahan, menegur dan memperbaiki. Itu tujuan dari Alkitab. Tetapi kalau
kesalahan tidak ditunjuk berarti itu berangkat dari pikiran manusia dan bukan
lagi Firman yang murni.
II Timotius 3:16-17
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
3:17
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap
perbuatan baik.
Kita
melihat di sini ada permintaan Tuhan kepada umat Tuhan untuk bersekutu dengan
Tuhan lewat korban sajian. Persyaratannya Tuhan yang berikan dan bukan
berangkat dari pemikiran Musa atau selera orang Israel. Kalau ini datang dari
Tuhan disertai persyaratan maka saya sebagai hamba Tuhan tidak ada hak untuk
merubah sebab di dalamnya termaktub bahwa untuk kita bisa diterima dalam persekutuan
Tubuh Kristus maka sistemnya datang dari Sorga.
Di
hari-hari terakhir ini kita diperhadapkan dengan tepung rosokan. Roti yang
dibuat dari tepung rosokan ini lagi marak sekarang ini. Yosua bersama dengan
umat Israel yang dipimpin olehnya menerima roti dari tepung rosokan yang
berasal dari orang Gibeon tanpa bertanya kepada Tuhan. Kalau dahulu akal bulus
orang Gibeon bisa mengalahkan Yosua dan orang Israel apalagi sekarang. Tidak
sedikit pelayan-pelayan Tuhan terekrut dan dikalahkan oleh roti yang dibuat
dari tepung rosokan.
Yosua 9:12-13
9:12
Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada
hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah
kering dan tinggal remah-remah belaka.
9:13
Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi
lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah
buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu."
Ini
adalah perang opini antara orang Gibeon dengan Yosua beserta bangsa Israel.
Kalau dipikir mereka ini umat Tuhan dan ada di bawah bimbingan Tuhan tetapi
mereka dikalahkan sebab waktu itu mereka tidak bertanya kepada Tuhan.
Yosua 9:14
9:14
Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak
meminta keputusan TUHAN.
Jangan
sampai saya dan saudara kalah akal dengan orang yang membawa tepung rosokan
ini. Itu sebabnya kita harus banyak bergaul dengan Tuhan terutama saya sebagai
hamba Tuhan. Inilah tawaran orang Gibeon yang berangkat dari akal manusia dan
inilah yang sedang marak di hari-hari terakhir ini yaitu tawaran roti rosokan.
Proses
pembuatan roti sajian:
1.
Biji Gandum ditumbuk
Untuk mendapatkan tepung
yang halus harus melalui proses penumbukkan. Artinya untuk membawa kita bersekutu
dengan Kristus Yesus lewat Firman pengajaran maka kita tidak boleh mengelak dan
harus rela kena tumbuk oleh Firman Allah. Hanya orang bebal yang walaupun
kepalanya ditumbuk di dalam lesung tetapi kelakuannya tetap tidak berubah.
Kalau kita mau membawa diri seperti gandum yang ditumbuh jangan kita mengambil
sikap seperti orang bebal.
Kalau hamba Tuhan dan anak
Tuhan lepas dari roh bebal maka ketika mengalami penumbukkan oleh Firman Tuhan
pasti akan berubah sifat. Apalah arti kita datang kelesungnya Tuhan untuk
ditumbuk kalau kita tidak berubah, kalau tidak berubah itu tandanya yang tampil
adalah orang bebal.
Contoh orang bebal di
dalam Alkitab salah satunya adalah Nabal. Tuhan menghukum dia 10 hari
jantungnya berhenti dalam keadaan lama akhirnya dia mati. Orang yang bebal akan
mendapatkan hukuman Tuhan bukan lagi untuk membuat dia sadar tetapi mengarahkan
dia pada kematian kekal selama-lamanya.
Apakah kita mau menjadi
tepung yang halus atau tidak itu tergantung kita mau mengambil perhatian saat
Firman Tuhan disampaikan untuk menumbuk kita atau tidak.
Saat ditumbuk gandum ini
tidak mengerti mengapa mesti ditumbuk tetapi ketika telah menjadi roti dan
dimakan oleh yang Maha Mulia (berarti bersekutu dengan yang Maha Mulia) baru
dia dapat mengerti hasil dari penumbukkan itu ternyata luar biasa.
2.
Diayak
Ketika diayak/digoyang
kita akan merasa pening. Tetapi lebih baik demikian supaya kelihatan bagian-bagian
yang kasar untuk ditumbuk lagi. Saat menerima Firman yang seperti membuat kita
pening jangan kita menolak lalu mencari pemberitaan yang enteng-enteng.
Kehidupan yang menolak jangan bermimpi menjadi mempelai wanita Tuhan, dia
justru akan berhadapan dengan yang paling mengerikan. Dia berpikir Firman yang
dia dengar yang membuat dia seperti diayak itu mencelakakan lalu mencari firman
yang enteng-enteng padahal justru itu yang mencelakakan. Yang dia pikir
mencelakakan ujungnya malah mulia.
3.
Dibanting-banting
Setelah diayak dan sudah
menjadi halus maka ditaruh minyak tanpa diberi air. Setelah ditaruh minyak
selanjutnya diremas dan dibanting-banting. Kalau kita tahu tujuan kita
dibanting adalah untuk bersekutu dengan yang menunggu kita itulah Yesus maka tentu
kita akan mau. Kalau tidak mau maka akan bersekutu dengan pedang antikris.
4.
Dibakar
Untuk kita bisa bersekutu
dengan Tuhan maka mau tidak mau kita harus dibakar. Mengapa harus dibakar?
Supaya matang dan jangan mentah.
Salah satu suku dari
Israel yang mewakili 10 suku yaitu Efraim bagaikan roti yang di bawahnya gosong
dan atasnya mentah akhirnya tidak bisa dimakan, tidak bisa disajikan kepada
Tuhan.
Hosea 7:8
7:8 Efraim mencampurkan dirinya
di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.
Inilah kesalahan banyak
hamba Tuhan yang hanya menyampaikan pelajaran dasar terus menerus dan tidak
pernah berbicara untuk disempurnakan akhirnya yang di bawah gosong dan di atas
tidak masak. Itu sebabnya Firman Tuhan harus semakin meningkat yaitu untuk
membakar yang atas sehingga roti itu matang secara utuh dan bisa dimakan.
Keluaran 3:1
3:1 Adapun Musa, ia biasa
menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika
ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke
gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Pada ayat 1 bagian a Musa
menggembalakan dalam penggembalaan yang biasa-biasa dan tidak pernah maju. Pada
ayat 1 bagian b Musa menggembalakan bukan dengan biasa-biasa tetapi dengan luar
biasa. Jadi selama 40 tahun Musa menggembalakan dengan biasa-biasa tetapi pada
penghujung penggembalaannya yang 40 tahun itu dia maju ke gunung Horeb dan
ketemu dengan Tuhan.
Kita gereja Tuhan di akhir
zaman sudah berada pada Yobel yang ke 40, kapan kita mau meningkat pada
kesempurnaan? Jangan hanya tinggal pada penginjilan-penginjilan terus tetapi
langsungkan pada kesempurnaan.
Ibrani 6:1-3 (Terjemahan lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita
berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada
kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal
tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
6:2 dan pengajaran dari hal
baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati
bangkit pula, dan hukuman yang kekal.
6:3 Demikianlah kita berbuat
kelak, jikalau diizinkan Allah.
Pengajaran jangan hanya
sampai pada pelajaran dasar yaitu tentang percaya/iman, sorga dan neraka, dan
tentang Tuhan datang di atas awan tetapi tidak tahu tujuan Tuhan datang yaitu
untuk menjemput Mempelai WanitaNya.
5.
Dipotong-potong
Imamat 2:6
2:6 Korban itu harus
dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
Yang akan dimakan oleh
Tuhan adalah roti yang ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar, dipotong-potong
dan disiram dengan minyak. Inilah ruas jalan terakhir yang terlampau sulit
untuk kita jalani. Dipotong artinya harus dipisah. Jangan sampai menjadi
kehidupan Kristen yang tidak mau dipisah.
Matius 19:28-29
19:28 Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku,
akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku
Israel.
19:29 Dan setiap orang yang
karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali
seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Tuhan tidak mungkin
menyiram minyak/memberikan Roh Kudus kepada kita kalau tidak mau dipisah dengan
pengaruh-pengaruh yang lama yang mau menghambat kita duduk setakhta dengan
Tuhan. Kalau sudah disiram dengan minyak itu tanda sudah diterima oleh Tuhan.
Roma 8:9-14
8:9 Tetapi kamu tidak hidup
dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu.
Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
8:10 Tetapi jika Kristus ada di
dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan
oleh karena kebenaran.
8:11 Dan jika Roh Dia, yang
telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia,
yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan
menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
8:12 Jadi, saudara-saudara, kita
adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut
daging.
8:13 Sebab, jika kamu hidup
menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:14 Semua orang, yang dipimpin
Roh Allah, adalah anak Allah.
Kita ini dapat dikatakan
masih dominan dengan daging, Roh Kudus seakan-akan belum menjamah secara penuh
dalam kehidupan kita. Tadinya sewaktu dibanting sudah dicampur dengan minyak
dan setelah dipotong-potong kembali disiram minyak, berarti 2 kali. Kalau
disiram dengan minyak setelah dipotong-potong berarti Roh Kudus sudah merasuk
dalam dirinya, dalam tulang-tulang dan sumsumnya sehingga ada kegentaran ketika
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Galatia 5:24-26
5:24 Barangsiapa menjadi milik
Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh
Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila
hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Ayat 26 ini adalah
perbuatan daging.
Ketika
kita masuk dalam pengalaman sepertinya daging kita tidak enak karena seperti
digiling, diayak, dibanting, dibakar bahkan dipotong-potong maka ada kunci yang
akan membuat hati kita bisa tetap tenang. Ini yang sering kali membuat kita
tidak tenang karena lupa akan hal itu.
Imamat 2:2;6:15
2:2
Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah
diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh
kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai
bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya
menyenangkan bagi TUHAN.
6:15
Setelah dikhususkan dari korban sajian itu segenggam tepung yang terbaik
dengan minyak, serta seluruh kemenyan yang di atas korban sajian itu, maka
haruslah semuanya dibakar di atas mezbah sehingga baunya menyenangkan sebagai
bagian ingat-ingatannya bagi TUHAN.
Seringkali
ketika kita masuk dalam keadaan seperti digiling, diayak, dibanting, dibakar
dan dipotong-potong kita malah kalah dan
salah arah bahkan bersikap antipati karena melupakan yang segenggam ini.
Pengkhotbah 4:6
4:6 Segenggam ketenangan
lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
Ketika
kita mau mempersembahkan korban sajian telah Tuhan ikut sertakan dengan ketenangan
sebab Tuhan tahu apa yang kita alami itu berat rasanya. Ini adalah lawatan
tangan Tuhan untuk membuat kita bisa tidak memberontak ketika masuk dalam
pengalaman itu. Segenggam itu langsung dikhususkan kepada Tuhan. Melihat
segenggam berarti diarahkan supaya kita tenang, ketenangan itu membuat hubungan
kita dengan Tuhan langsung harmonis dan aliran roh ketenangan akan masuk ke
dalam kita, Tuhan akan mengisi kita dengan ketenangan.
Janda
Sarfat hanya memiliki segenggam tepung tetapi dengan segenggam tepung dia bisa
menghadapi tenang menghadapi 3,5 tahun masa kelaparan bersama dengan anaknya
dan Elia. Untuk menghadapai 3,5 masa kesulitan besar di depan ini kalau kita
mempunyai tepung segenggam sekalipun sekarang kita mengalami proses penumbukkan
maka pasti kita tenang dan menang.
Pengalaman
ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar dan dipotong-potong sudah dialami oleh
Tuhan Yesus, roti dari Sorga. Tuhan Yesus tidak akan bisa berkata “Akulah roti
dari Sorga” kalau tidak mengalami proses ini.
Ketika
hati kita tersayat-sayat dan seperti diperlakukan tidak enak maka ingat “segenggam”,
ingat kasih Tuhan sehingga bisa memberi kita kekuatan untuk mampu menghadapi
pengalaman seperti yang ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar dan
dipotong-potong. Ini proses pembuatan roti yang benar tidak seperti roti orang
Gibeon yang diterima oleh orang Israel.
Yosua 9:14-15
9:14
Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta
keputusan TUHAN.
9:15
Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan
mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu
bersumpah kepada mereka.
Arti
Gibeon adalah ketinggian. Mereka ini datang bertopeng dengan rendah hati
padahal tinggi hati. Mereka pura-pura damai padahal penuh dengan dusta. Mereka
ingin selamat tetapi dengan jalan dusta. Apa yang harus mereka kerjakan setelah
dusta mereka ketahuan?
Yosua 9:22-23
9:22
Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa
kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu,
padahal kamu diam di tengah-tengah kami?
9:23
Oleh sebab itu, terkutuklah kamu dan tak putus-putusnya kamu menjadi hamba,
tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Allahku."
Kehidupan
yang menyodorkan roti rosokan yaitu yang pengajarannya sudah tidak murni maka
wilayah rohaninya hanya sampai di wilayah halaman. Kegiatan membelah kayu dan
menimba air adalah kegiatan di halaman. Kayu untuk membakar korban di Mezbah
Korban Bakaran dan air ditimba untuk Bejana Pembasuhan. Jadi kalau saudara
hanya menerima pelayanan Firman rosokan bukan Firman pengajaran yang murni dan
sehat maka akan didorong hanya akan berada di halaman dan tidak dilindungi.
Wilayah halaman tidak diukur dan hanya untuk diinjak-injak, berarti menjadi hamba
sahaya. Kalau sekarang tidak mau ditumbuk maka nanti akan dipaksa membelah
kayu, manusia ini adalah kayu berarti dagingnya akan dirobek dengan paksa oleh
antikris di masa 3,5 tahun.
Wahyu 11:2
11:2
Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Terigu
rosokan atau Firman rosokan bukan Firman yang murni dari Tuhan tetapi Firman
akal-akalan. Dalam khotbah memang awalnya membaca Firman tetapi tidak
diterangkan lagi dengan Firman tetapi hanya dijelaskan dengan akal, ini sama
dengan terigu rosokan.
Amos 8:6
8:6
supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena
sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
Terigu
rosokan ini murah meriah dan di sana banyak orang berjubel-jubel datang. Tempat
di mana ada Firman yang membuat kita seperti digiling, diayak, dibanting,
dibakar dan dipotong-potong peminatnya pasti sedikit, kalau ada yang datang itu
pilihan Tuhan. Berbahagia kalau sekarang kita masih berminat, itu tanda anda
dan saya masuk dalam pilihan Tuhan.
Kalau
ada tepung rosokan berarti ada ulat belatungnya. Ulat belatung ini ada dalam neraka.
Ada 31
kali dikatakan nereka dalam perjanjian lama dan dalam terjemahan Ibrani disebut
sheol.
Dalam
perjanjian baru ada 22 kali dikatakan neraka yang dalam terjemahan gerikanya
disebutkan dengan
Hades 10 kali, Gehena 11 kali dan Tantarus 1 kali. Tantarus
adalah gua yang paling gelap gulita di mana jiwa manusia yang durhaka disimpan
untuk menunggu hukuman. Tuhan tidak main-main, makanya jangan kita main-main.
Ketika Tuhan datang pada kali yang kedua jiwa-jiwa ini yang akan dibuang ke
lautan api kekal selama-lamanya.
II Petrus 2:3-4
2:3
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari
kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan
mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
2:4
Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa
tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke
dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;
Biarlah
kita ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar dan dipotong-potong, artinya daging
kita sengsara asalkan ada segenggam, ada ketenangan dari pada akhirnya masuk ke
dalam neraka. Neraka artinya dukacita, kesakitan dan kehancuran untuk
selama-lamanya. Kadang ada yang kurang antusias dan merasa Tuhan hanya
menggertak. Jangan kita mengolok Tuhan, biarlah kita serius dengan Tuhan dan
hidup mengasihi Tuhan.
Ada contoh
2 pribadi yang mengalami proses ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar dan
dipotong-potong:
1.
Naaman
II Raja-raja 5:1-2
5:1 Naaman, panglima raja Aram,
adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh
dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu,
seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
5:2 Orang Aram pernah keluar
bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel.
Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
Ada 6 hal yang harus
dihancurkan dari Naaman supaya dia bisa menerima kehidupan yang mulus seperti kulit
bayi.
1) Kedudukannya, agar ini tidak dijadikan landasan untuk menyombongkan
diri.
2) Kebesarannya.
3) Tehormat.
4) Kemenanganya, supaya tidak membangkit-bangkitkan jasanya.
5) Gagah berani/kepahlawanannya.
6) Kekayaannya.
Hal-hal ini yang harus
ditumbuk dari pribadi Naaman. Kalau ada 1 saja dari 6 hal ini pada seseorang
seringkali membuat dia tidak mau ditumbuk.
II Raja-raja 5:14
5:14 Maka turunlah ia
membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan
abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan
ia menjadi tahir.
Tujuh kali dia membenamkan
diri dalam sungai Yordan. 6 kali untuk menumbuk 6 perkara ini dan yang ketujuh
adalah hasilnya semua penyakit dalam tubuhnya sembuh dan dia keluar seperti
kulit bayi.
2.
Perempuan Kanaan
Matius 15:22-28
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ
dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang
perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan,
Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali
tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya:
"Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu
mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab:
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu:
"Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja
tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan
berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti
yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Perempuan ini juga
mengalami 6 hal yang bagaikan ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar dan
dipotong-potong
1) Tidak dihirau oleh Tuhan Yesus
2) Diusir oleh murid-murid
3) Dia mendengar kata-kata bahwa dia bukan orang Israel, apa yang menjadi
hak orang Israel tidak ada hak untuk diberikan kepada dia.
4) Tuhan Yesus berkata “tidak patut roti untuk anak” berarti dia dianggap
bukan anak, tidak ada kaitannya dengan keluarga Allah.
5) “Dilempar kepada anjing” sedangkan untuk dilempar kepadanyapun tidak
boleh.
6) Dia akui bahwa dia adalah anjing
Hasilnya dia mau mengalami
6 hal ini adalah dia mengalami pemulihan. Kenapa wanita itu tidak surut
langkah? Sebab dia mengerti ada segenggam, dia tenang dan tetap maju, maka
hasilnya dia mengalami pemulihan nikah dan buah nikah.
Kepada
orang Israel yang Tuhan banggakan tetapi Tuhan tidak temukan, justru pada
bangsa kafir Tuhan temukan. Naaman bangsa kafir, seorang laki-laki/suami.
Perempuan Kanaan ini juga bangsa kafir, seorang istri. Dapat dikatakan ini
adalah dua yang menjadi satu yang mau ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar dan
dipotong-potong. Lebih baik kita menerima Firman Allah sekalipun mengalami
sakit untuk sekarang tetapi hasilnya kelak kita mengalami pemulihan. Seringkali
kita lupa akan segenggam yaitu ketenangan sehingga muncul suara daging yang mau
memberontak dan merasa tidak sudi untuk ditumbuk, diayak, dibanting, dibakar
dan dipotong-potong, tetapi ingatlah ada segenggam.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar