Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia 5:5-11
5:5
Tampillah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku:
"Cobalah layangkan matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!"
5:6
Lalu tanyaku: "Apa itu?" Jawabnya: "Yang muncul itu sebuah
gantang!" Lagi katanya: "Inilah kejahatan mereka di seluruh
negeri!"
5:7
Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di
dalamnya!
5:8
Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah
perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke
mulut gantang.
5:9
Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan
yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti
burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.
5:10
Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana
mereka membawa gantang itu?"
5:11
Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi
perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di
sana di tempat rumah itu didirikan."
Dalam
pasal 5:1-4 dilihat oleh Zakharia kutuk sedang terbang menuju pada alamat rumah
pencuri dan pendusta/sumpah palsu. Itu ada keterkaitannya dengan penggembalaan
yang salah sebab pencuri bukan hanya mencuri milik Tuhan tetapi yang justru
berbahaya pelakunya adalah gembala yang tidak melalui pintu tetapi melompat
tembok. Gembala seperti itu akan berakhir dengan pembunuhan alias binasa
bersama dengan jemaat. Tentu kita tidak menginginkan berada dalam penggembalaan
versi seperti ini. Sudah digembalakan tetapi berakhir dalam kebinasaan karena gembalanya
tidak melalui pintu artinya tidak melalui jalan yang terang, tidak transparan.
Di penghujung akhir zaman kita harus lebih waspada.
Ada
jalan yang sudah dirintis oleh Tuhan dan orang benar berjalan di sana.
Yesaya 26:7
26:7
Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.
Jalan
pintas yaitu melompat tembok adalah penggembalaan yang tidak transparan yang
ada motivasi-motivasi yang jelek bahkan tidak mengikuti kebenaran Firman dan
dia malah mengikuti jalan pintas. Itu berbahaya dan akan berakhir dengan
kebinasaan domba-domba.
Padahal
seharusnya seperti 2 Korintus 13:8
13:8
Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami
perbuat ialah untuk kebenaran.
Dalam
Zakharia pasal 5 ada Efa yang sangat misterius sebab yang ada di dalamnya
justru perempuan yang duduk di dalamnya. Kemudian Efa/ gantang itu ditutup
dengan timah yang dikatakan dalam terjemahan lama adalah timah hitam. Hitam
berarti simbol gelap, simbol malam. Jadi wanita yang ada di dalam Efa itu
menjunjung gelap. Ini berbahaya, kalau kita tidak mengerti jangan-jangan kita
seperti itu sebab muaranya ke Sinear, ke Babel.
Wahyu 18:2,6
18:2
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan
tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci,
18:6
Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah
kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali
lipat di dalam cawan pencampurannya;
Tentara
Firaun diibaratkan seperti timah yang tenggelam ke laut.
Keluaran 15:10
15:10 Engkau meniup dengan
taufan-Mu, laut pun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air
yang hebat.
Perempuan
yang duduk di dalam gantang ini dibawa ke Sinear yaitu Babel dan Babel ini akhirnya
dilempar ke dalam laut.
Wahyu 18:20-21
18:20
Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus,
rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia
karena kamu."
18:21
Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan,
lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar
itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Perempuan
yang duduk di dalam gantang dan ditutup dengan timah hitam dijadikan fondasi bangunan
kota Babel, ini merupakan dosa permanen (bersekutu dengan roh babel secara
permanen). Perempuan yang duduk di dalam gantang dan perempuan yang duduk di
atas kepala binatang bertanduk 10 yang ditunjukkan di dalam Wahyu 17
menggambarkan pribadi yang sama itulah gereja palsu.
Kita
harus waspada supaya jangan kita terekrut oleh gereja palsu ini. Itu sebabnya
sebelum diperlihatkan perempuan yang duduk di dalam gantang maka pada Zakharia
5:1-4 diperlihatkan gulungan kitab yang sedang terbang itulah sumpah serapah
yang ukurannya 20x10 hasta. Ini adalah ukuran ruangan suci dan di ruangan suci ada
tiga macam alat yang menunjuk tiga macam ibadah. Tuhan mau membersihkan kita
yang sudah ada dalam ruangan suci yaitu yang sudah ada dalam 3 macam ibadah
supaya kelak jangan sampai kita kejebak dengan apa yang ada dalam ayat 5 sampai
11 yaitu penampilan perempuan yang duduk dalam gantang. Olehnya itu perlu kita
mendapatkan pembersihan atau pemaparan Firman Allah untuk menyorot dan
menerangi kita agar jangan sampai kita beribadah dan melayani tetapi arahnya ke
Babel. Itu sebabnya Tuhan berupaya mengulurkan tangan untuk meraih kita lewat
kebenaran Firman Allah dalam pelayanan hamba Tuhan dalam urapan Roh Kudus
supaya jangan sampai kita kena dengan pengaruh Babel. Tuhan menyerukan supaya
kita keluar dari sana.
Wahyu 18:4-5
18:4
Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai
umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam
dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
18:5
Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah
mengingat segala kejahatannya.
Jangan
kita digiring ke Babel seperti wanita di dalam Zakharia pasal 5 tadi. Ternyata
ada 3 wanita yang mengadakan persekutuan, yang satu ada di dalam gantang dan
dua orang sedang terbang dengan sayap burung ranggung kemudian didorong oleh angin menuju ke Sinear.
Jangan sampai kita berada dalam persekutuan ternyata arahnya menuju Sinear.
Asal usul
Babel mulai dari pembangunan menara Babel.
Kejadian 11:1-3
11:1
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
11:2
Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah
Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
11:3
Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata
dan membakarnya baik-baik."
Lalu
bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
Bila
kita periksa seakan-akan tidak ada kekurangannya malah terlihat ada roh
kebersamaan. Bukankah itu yang diserukan hari-hari terakhir ini supaya gereja
Tuhan ada di dalam kebersamaan yang dikemas dalam Oikoumene. Oikou= dunia,
mene= manusia (dunia dan manusia)
Kalau
kita melihat seperti tidak ada salahnya. Tetapi mari kita melihat praktek
selanjutanya, ternyata ditemukan ada ketidakbenaran di dalamnya. Jadi ajakan
untuk kita ada dalam kebersamaan itu tidak salah tetapi bagaimana material pembangunannya.
Itu sebabnya kita harus waspada dengan ajakan-ajakan persekutuan. Kita harus
melihat materinya, alat dan bahan untuk pembangunan itu bagaimana? Kalau
material pembangunannya bukan lagi batu hidup tetapi batu bata maka kita harus
takut untuk masuk dalam kebersamaan itu. Dalam pembangunan Babel material yang
digunakan adalah batu bata. Membangun tetapi menggunakan bahan yang palsu (batu
bata).
Pembangunan
rumah Tuhan materialnya adalah batu hidup.
I Petrus 2:5-7
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:6
Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion
sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan."
Batu
hidup adalah kehidupan yang sudah lahir baru, bisa mempersembahkan korban yang
hidup, kehidupan yang benar-benar serius dengan Tuhan. Walaupun awalnya kehidupan
itu sudah hancur dan penuh dengan masalah tetapi masih mau dibenahi oleh Tuhan
maka ada harapan untuk sampai ke sana.
Kejadian 11:1
11:1
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
Dalam
Kisah Para Rasul pasal dua, bahasa itu kembali disatukan lagi oleh Tuhan lewat
Roh Kudus dan kemudian logatnya menjadi satu.
Kejadian 11:2
11:2
Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah
Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
Di sini
terlihat seruan kebersamaan itu menonjol. Seruan kebersamaan ini juga akan menonjol
di akhir zaman.
Zefanya 3:9
3:9
"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa,
yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN,
beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Seruan
kebersamaan dalam Zefanya 3:9 ini berbeda dengan kebersamaan dalam Kejadian
11:1-2. Dalam Kejadian pasal 11 kebersamaan mereka adalah kebersamaan yang
menyimpang dari Firman. Tetapi dalam Zefanya 3:9 adalah kebersamaan yang ada
pada rel kebenaran Firman. Mengapa? Sebab Firman Allah, Yohanes 17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Mereka
membangun dari batu bata berarti itu bangunan yang mati.
Kejadian 11:3
11:3
Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata
dan membakarnya baik-baik."
Lalu
bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
Membangun
bangunan dari bahan batu bata dengan membangun bangunan dari bahan batu hidup
mana yang lebih cepat selesai? Membangun bangunan dari batu bata lebih cepat
selesai dan lebih banya unit yang dibangun dibandingkan membangun dengan batu
hidup. Jadi jangan kita terpesona dengan cepat atau banyaknya sesuatu, jangan-jangan
dibangun dengan batu bata. Mengapa bisa cepat? Sebab iblis tidak menghalangi
pembangunan dari batu bata, malah iblis mendorong supaya cepat selesai. Kita
harus memeriksa apakah itu didirikan dengan kebenaran Firman atau ada
penyimpangan-penyimpangan di dalamnya.
Kita
harus waspada, kenyataannya ada persekutuan tiga wanita yang mengarah ke
Sinear.
Zakharia 5:11
5:11
Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi
perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di
sana di tempat rumah itu didirikan."
Berbicara
wanita itu berbicara gereja Tuhan, jangan sampai kita masuk dalam persekutuan
yang malah mengarah ke Babel.
Kita
ini mau dibangun menjadi bait Tuhan,
Efesus 2:20-22
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
2:21
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
2:22
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh.
jangan
sampai bahan yang digunakan salah.
I Petrus 2:3
2:3
jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Kalau
kita benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan maka berilah diri untuk dibangun
oleh Tuhan.
Mengapa
ditekankan jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan
Tuhan? Supaya jangan kita murtad.
Ibrani 6:5-6
6:5
dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia
yang akan datang,
6:6
namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga
mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan
menghina-Nya di muka umum.
Dari
perumpamaan tentang 4 jenis tanah, bagi anak Tuhan yang bagaikan tanah di pinggir
jalan dan yang di semak-semak masih mendapat lawatan Tuhan yang terakhir
menjelang pesta akan digelar. Tetapi untuk tanah yang berbatu-batu tidak ada
kesempatan lagi sebab dikatakan murtad.
Lukas 14:21-23
14:21
Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu
murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke
segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan
orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
14:22
Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah
dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
14:23
Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan
paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Lukas 14:23 (Terjemahan Lama)
14:23
Maka kata tuan itu kepada hambanya: Keluarlah engkau pergi ke jalan-jalan
raya dan tempat semak, dan ajaklah orang masuk, supaya rumahku
penuh.
Katakanlah
hidup kita seperti tanah di pinggir jalan atau bagaikan tanah bersemak-semak
yang penuh dengan kekuatiran dan kenikmatan dunia tetapi masih Tuhan cari
menjelang pesta di gelar. Kalau kita masih sempat duduk mendengar suara Firman,
ini adalah kesempatan terakhir bagi kita untuk masuk ke pesta nikah Anak Domba.
Manfaatkanlah waktu yang akhir ini.
I Petrus 2:3-4
2:3
jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
2:4
Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh
manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
Tuhan
Yesus adalah batu yang hidup bukan bata, batu yang mati. Yang disampaikan harus
Firman yang hidup, bukan yang mati. Jangan ada pemalsuan Firman. Ternyata batu
yang hidup itu yang dibuang oleh manusia, kebenaran Firman itu tidak diresponi
oleh manusia tetapi batu bata itu yang dilihat oleh manusia sebab menyenangkan
dagingnya. Andaikata saudara merasa tertolak, tidak disenangi dan diejek karena
kebenaran Firman berarti saudara adalah batu hidup. Kalau kita benar adalah
batu hidup maka kita berbahagia karena derita yang sama pada Kristus ada pada
kita sebab itu kita tidak perlu kecewa atau putus asa. Sekalipun kita dibuang
oleh manusia karena kebenaran Firman tetapi di hadapan Tuhan kita dihormati.
Yesaya 51:7
51:7
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang
menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh
manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Jangan
sampai kita sudah menjadi batu hidup tetapi tidak dimanfaatkan. Kita harus
bermanfaat bagi pekerjaan Tuhan, bermanfaat untuk pembangunan rumah yang rohani
itulah mempelai wanita Kristus di mana Yesus yang akan datang menjemput
mempelai wanitaNya.
I Petrus 2:5
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kapan
kita berubah dari batu mati menjadi batu hidup? Ketika kita menerima Yesus
menjadi Tuhan dan Juruselamat dan dicempulung masuk dalam baptisan air maka
kita diubah dari batu mati menjadi batu hidup. Jadi jangan sampai kita tidak
melalui jalur ini.
Kolose 2:12
2:12
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati.
Sebelum
kita mengenal Tuhan Yesus kita adalah batu mati.
Efesus 2:1
2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Setelah
kita batu yang mati dikuburkan bersama Tuhan Yesus dalam baptisan air, kita
menguburkan hidup yang lama maka kita dibangkitkan bersama Tuhan Yesus, keluar
batu yang hidup. Itu sebabnya baptisan bukan hanya sekedar ritual gereja,
baptisan yang benar harus diselam, kita dikuburkan dan dibangkitkan bersama
Kristus Yesus.
Setelah
kita menjadi batu hidup Tuhan inginkan ada tindak lanjutnya, Tuhan inginkan
kita berguna. Apa bahasa kita kalau sudah berguna bagi Tuhan?
Lukas 17:7
17:7
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan
ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang:
Mari segera makan!
Setelah
kita melayani pekerjaan Tuhan, kita harus kembali untuk melayani pribadiNya. Menyembah
Tuhan sama dengan melayani pribadi Tuhan. Penyembahan itu tidak boleh kita
abaikan sekalipun kita sudah mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Lukas 17:8
17:8
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan
sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Kalau kita melihat secara logika
manusia majikan ini tidak manusiawi. Kadang kita mengukur orang lain tidak
punya kasih karena kita seperti dijajah, padahal tidak seperti itu. Demikian
juga sering kita menganggap Firman Allah itu beban
Yeremia 23:34, 38-40
23:34
Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang Sabda yang
dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan Kulakukan
pembalasan.
23:38
Tetapi jika kamu masih berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, maka
beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan Sabda yang
dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan:
Janganlah kamu berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
23:39
maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku,
kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu.
23:40
Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan
terlupakan."
Lukas 17:9-10
17:9
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak
berguna (dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Sebagai
hamba Tuhan saya juga harus waspada supaya jangan busung dada. Sekalipun sudah
banyak mengerjakan pekerjaan Tuhan kita harus mengatakan tidak berguna. Artinya
kita menyembunyikan diri dibalik salibnya Tuhan, sebab itulah yang membuat kita
yang dahulu batu mati menjadi batu hidup.
Keluaran 11:4
11:4
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan
sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama,
supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Ini
sudah berseberangan dengan rencana Tuhan. Tuhan mau supaya manusia memenuhi
seluruh bumi tetapi mereka malah berkata jangan berserak ke seluruh bumi. Jadi
kebersamaan di sini bukan kebersamaan yang positif tetapi kebersamaan yang
membangkang di hadapan Tuhan.
Membuat
menara sampai ke langit artinya mereka merasa tidak ada yang akan menjadi
pesaing, mereka tidak mau disaingi. Roh merasa tidak mau disaingi ini banyak di
dalam kehidupan manusia dan secara nyata juga di dalam gereja sehingga kalau
ada yang mau menyaingi mereka berusaha menyingkirkan saingannya. Seperti
Herodes yang merasa tersaingi ketika Tuhan Yesus lahir sehingga dia berupaya
untuk membunuh saingannya. Demikian juga yang dialami nabi Mikha yang
menyampaikan kebenaran Firman dan berhadapan dengan nabi Zedekia. Nabi Zedekia
merasa tersaingi sampai menampar nabi Mikha padahal nabi Mikhalah yang benar.
Seringkali yang marah itulah yang salah, mereka tidak suka kebenaran
ditampilkan.
I Raja-raja 22:17,22-24
22:17
Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di
gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN
berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke
rumahnya dengan selamat."
22:22
Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia
berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah
dan perbuatlah demikian!
22:23
Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua
nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka
kepadamu."
22:24
Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana, ditamparnyalah pipi Mikha serta
berkata: "Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara
kepadamu?"
Ini
penampilan pelayan-pelayan yang membangun dengan batu bata. Kalau didengar perkataannya seperti benar
sekali padahal ada kebohongan di dalamnya. Perbuatan Zedekia berakibat Mikha
dimasukkan di dalam penjara. Tetapi Mikha tidak takut, dia berkata kalau yang
dia ucapkan tidak benar dan mereka pulang dengan selamat maka dia yang salah.
Tetapi kenyataanya Ahab tidak pulang dengan selamat, dia mati. Nabi Zedekiapun
berakhir tragis.
Di
akhir zaman ini roh kebersamaan akan mencuat di mana-mana seperti suatu
persaingan tetapi kita harus melihat bahannya apa. Kalau kebersamaan itu
dibangun dengan batu mati jangan kita masuki. Artinya kalau dari pelayan yang
melayani banyak ketidak benaran yang muncul maka jangan kita masuk dalam
kebersamaan itu.
Tujuan kita melayani Tuhan adalah untuk kemasyuran nama Tuhan.
Yesaya 55:13
55:13
Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung
akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN,
sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
Di sini
kita melihat ada perubahan karakter. Kenapa ada keubahan? Karena ada Firman
hidup yang mereka serap. Pohon sanobar dan murad adalah pohon yang bermanfaat.
Kayu sanobar
dipakai untuk menjadi lantai Bait Allah. Berarti bermanfaat untuk ibadah.
I Raja-raja 6:15
6:15
ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai
sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah
itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.
Kayu
Sanobar digunakan menjadi kapal. Berarti bermanfaat untuk mengantar logistic
(makanan).
Yehezkiel 27:2-5
27:2
"Hai engkau anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus,
27:3
dan katakanlah kepada Tirus, yang terletak di pintu masuk lautan, dan yang
berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan
ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal yang maha indah.
27:4
Wilayahmu di tengah lautan; ahli bangunmu membuat keindahanmu sempurna.
27:5
Seluruh badanmu mereka buat dari kayu sanobar Senir, mereka mengambil aras
Libanon membuat bagimu tiang layar.
Saya
memuji Tuhan karena memiliki Tuhan yang bisa mengubah dari duri menjadi
sanobar, dari batu mati menjadi batu hidup. Tuhan rindu menemukan hidup kita
yang berguna. Marilah kita upayakan hidup kita dibangun menjadi rumah Tuhan. Tidak
ada yang mustahil bagi Tuhan, Tuhan pasti bisa merubah. Sekalipun dahulu kita
batu mati tetapi sekarang Tuhan yang ubahkan menjadi batu hidup. Terimalah
Firman, jangan kita dibangun mengarah ke Sinear. Marilah kita menjadi batu yang
hidup yang dibangun mengarah ke Yerusalem Baru kota yang mulia yang penuh
dengan batu yang indah-indah.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar