Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 6:22-26
6:22 Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu
bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan bergerak
maju dari ujung bumi.
6:23 Mereka memakai panah dan tombak; mereka
bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka
mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau,
hai puteri Sion!"
6:24 Kami telah mendengar kabarnya, tangan kami sudah
menjadi lemah lesu; kesesakan telah menyergap kami, kami kesakitan seperti
perempuan yang melahirkan.
6:25 "Janganlah keluar ke padang, dan janganlah
berjalan di jalan, sebab pedang musuh mengamuk -- kegentaran datang dari segala
jurusan!"
6:26 Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan
berguling-gulinglah dalam debu! Berkabunglah seperti menangisi seorang anak
tunggal, merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si
pembinasa menyerangmu.
Jika
kita mengikuti pembacaan ayat-ayat ini sangat menyeramkan. Walaupun ayat ini
sudah digenapkan secara hurufian kepada bangsa Israel, namun ini bernubuat bagi
kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini. Ini akan terjadi secara massal
tetapi juga secara pribadi. Lebih dahulu kita belajar secara pribadi.
Menghadapi
hal seperti ini, Tuhan masih memberikan tiga jalan keluar. Menghadapi
keberingasan, menghadapi suara gemuruh seperti laut, mendengar derap langkah
kuda, mendengar kabarnya saja kehidupan itu sudah letih lesu. Kemudian
kehidupan itu seperti ada yang menyergap. Penyergapan itu seperti kesakitan
perempuan yang melahirkan. Inilah pengalaman dan keadaan yang harus kita
tangkis dan kita tangkal melalui ayat 22 sampai 26 ini.
Karena
ini masih dalam bentuk ancaman, agar jangan sampai kena saya dan saudara maka
Tuhan memberikan tiga solusi atau tiga jalan keluar. Saya katakan kepada Tuhan
terima kasih. Jika kalimat ancaman ini benar-benar menyergap kehidupan kita,
betapa mengerikan. Tetapi Tuhan memberikan tiga jalan keluar/solusi.
1.
Yeremia 6:1
6:1 Larilah
mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah
sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab
malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.
Yang diberi penekanan di
sini adalah orang-orang Benyamin, mereka disuruh mengungsi. Kita tahu posisi
atau status atau kedudukan Benyamin ini dalam arti namanya adalah tangan
kananku. Sebetulnya nama yang diberi ibunya adalah Ben-Oni, artinya anak
kesukaran. Tetapi oleh ayahnya dirubah menjadi Benyamin artinya tangan kananku.
Mengapa ini disebut
solusi pertama atau jalan keluar pertama? Untuk kita tidak kena sergap bencana
yang sudah Tuhan kemas begitu rupa, maka Tuhan tunjuk orang Benyamin. Artinya
Tuhan mengajar kita untuk memposisikan diri bagaikan tangan kanan. Jika kita
mengkondisikan diri atau menempatkan diri atau memposisikan diri bagaikan
tangan kananku, berarti tangan kanan Tuhan, maka saudara yang diberkati Tuhan
tidak bakal kena apa-apa yang walaupun sudah dirancang oleh Tuhan untuk
menghancurkan.
Itu jalan keluar pertama.
Posisikan dan kondisikanlah dirimu ada pada tangan kanan. Ini yang kita harus
lebih dalami karena tangan kanan ini juga posisinya Yesus. Dari 10 hal yang
dimiliki oleh Tuhan Yesus dalam Ibrani 1:5, salah satunya adalah Dia duduk di
sebelah kanan.
Kalau gereja Tuhan mau
terhindar dari bencana di depan yang mengerikan dan memang akan melanda seluruh
dunia, maka harus memposisikan diri di sebelah kanan. Sebab bencana pertama disebutkan di sebelah utara, kemudian disebutkan seluruh bumi.
Jadi bukan hanya di sebelah utara tetapi di seluruh bumilah datangnya perusak
ini.
Jika kita mengkondisikan
diri di sebelah kanan berarti kita membawa diri kita dalam persekutuan dengan pribadi
Yesus karena Dia ada di sebelah kanan.
Ibrani 1:1-3
1:1
Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka
pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia
adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang
ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi,
Kadang kita tidak sadar, sesungguhnya ada ancaman yang mengerikan yang akan terjadi di
depan mata kita, tetapi manusia Kristen lenggang kangkung di rawa-rawa. Tidak
ada kengerian sedikitpun. Jika ini dia pahami maka dia pasti mencari
persekutuan dengan Pribadi yang sudah ada lebih dulu di sebelah kanan Allah
Bapa. Jika itu ada pada kita berarti status Benyamin ada pada saudara. Tuhan
punya perhatian serius khusus kepada Benyamin “ayo mengungsi”. Jika ada minat,
ada ikhtiar kepada kita ingin bersekutu
dengan Yesus yang ada di sebelah Bapa, maka dari sorga pandangan tertuju pada kita. Apapun yang terjadi di
dunia ini, maka anda mendapat perhatian serius dari Tuhan.
Ibadah itu bukan hanya
sekedar menjalankan ritual, ibadah
itu bukan tempat upacara saja, tetapi dalam ibadah tempat kita dikemas, di sana
kita dibina, di sana kita diberikan arahan-arahan oleh Tuhan. Ditunjuk
“posisimu bahaya, maka harus beranjak dari situ”. Ketika ditunjuk posisi kita
dalam bahaya, malah dijawab “memangnya cuma engkau yang benar!”. Di sinilah
kesalahan kita. Ketika seseorang melihat posisi kita di tempat yang labil,
berbahaya, kemudian dia tunjuk supaya anda memposisikan diri seperti Benyamin, cobalah
dengan rendah hati “jiwaku terbuka bagimu Tuhan” dan itu kita terima. Bukan
malah berkata “cuma kau yang betul” atau “cuma jemaatmu yang betul”. Ini harus
menjadi pemikiran kita, justru kita mendapat perhatian Tuhan tetapi perhatian
Tuhan malah ditanggapi dengan daging. Makanya derap kuda itu yang akan
menerjang. Kuda adalah gambaran kegiatan daging, itulah yang akan menerjang
orang itu. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
Amsal 3:16
3:16
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan
kirinya kekayaan dan kehormatan.
Jadi tidak dapat diganggu
gugat oleh siapapun. Tetapi jangan lupa soal hal ini yaitu umur panjang.
Amsal 3:1-2
3:1 Hai
anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara
perintahku,
3:2
karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya
kepadamu.
Ingat, umur panjang itu
terkait dengan ayat 1 yaitu “jangan engkau melupakan ajaranku”. Benyamin adalah
orang seperti ini. Kalau kita seperti Benyamin maka perhatian khusus kepada
kita “keluarlah!” ada himbauan. Kalau kita tidak memposisikan diri seperti ini,
kemudian kita melupakan pengajaran, padahal Tuhan katakan “jangan engkau
melupakan ajaranku” ketika dipaparkan pengajaran “jangan terjebak dengan cara
begini” kenapa kita tidak mengambil sikap “terima kasih Tuhan, itu berarti
perhatian Tuhan kepada saya”. Tetapi yang banyak terjadi kita kembali menepis,
kembali menyerang. Sesungguhnya kita berbalik kena tipu oleh iblis jika kembali
menyalahkan Firman Tuhan dan hamba Tuhan.
Makanya Amsal 3:2 disebut
umur panjang, tetapi ayat 1 diingatkan jangan lupakan ajaran. Ini posisi
sebelah kanan. Umur panjang itu berarti Yerusalem Baru.
Solusi ini diberikan oleh
Tuhan, tetapi kenapa dipersalahkan. Tuhan tunjuk caranya adalah ini karena hal
itu yang akan terjadi. Betapa jahat dan hebatnya yang akan terjadi, pertama
adalah bengis. Kemudian suara gemuruh seperti laut. Lalu yang ketiga
kendaraannya kuda, maju berperang. Kemudian baru kabarnya sudah lemah lesu.
Yehezkiel 6:23
6:23
Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan.
Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti
orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!"
Jadi Tuhan melihat
manusia ini kalau melihat keberingasan di muka bumi ini, bahkan jika hal-hal
itu menjadi pengalaman saudara, jalan keluarnya posisikan diri sebagai
Benyamin. Jika dalam rumah tangga juga ada keberingasan muncul di situ, cepat
ingat sebelah kanan.
Keberingasan ini bisa
muncul dari isteri, bisa muncul dari suami, bisa muncul dari anak, bisa muncul
dari berbagai pihak. Jika ini ada maka cepat kondisikan dirimu bagaikan
Benyamin. Ingat sebelah kanan, renungkan sebelah kanan, itu tempatnya Yesus.
Bila kita ingat maka kita tertolong menghadapi hal-hal seperti ini.
Salah seorang yang
ditangkap oleh Tuhan dan diangkat jadi rasul adalah manusia yang beringas dan sadis. Itulah Paulus. Tadinya dia
beringas dan sadis tetapi dirubah oleh Tuhan menjadi pelayan Tuhan yang lemah
lembut.
Jadi keberingasan ini
bisa saja muncul dalam diri kita sendiri. Ketika hal itu tampil, cepat merenung
“saya sudah salah mengkondisikan diri, memposisikan diri, cepat berpaling dan
lihat sebelah kanan ada Yesus”. Bagaimana keadaan Yesus yang ada di sebelah kanan? Dalam bentuk Firman pengajaran. Ingat
Firman pengajaran, ingat pengajaran Firman. Maka akan tertolong semua, jadi liner kembali, jadi
tenang kembali, jadi aman kembali.
Ini solusi pertama yang
Tuhan tunjuk. Saya berterima kasih kepada Tuhan, ketika duduk merenung banyak
hal yang Tuhan beritahu. Karena Tuhan tahu di manapun kita berada, roh bengis
ini bisa menyelinap masuk. Di mana saja dan kapan saja itu bisa terjadi. Di
mana saja kita berada dan kapan saja, roh beringas ini akan kita hadapi. Tetapi
secara aklamasi, secara penggenapan sejarah memang di depan nanti dunia akan
berhadapan dengan yang bengis ini.
Rasul Paulus sampai
mengaku “dulu aku ganas, dulu aku bengis!”.
I Timotius 1:13
1:13 aku
yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi
aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan
yaitu di luar iman.
Coba kalau saja dia tidak
mendapat belas kasihan, apa yang terjadi. Kesimpulannya kalau kita di luar
iman, keluar dari iman, pasti akan berubah menjadi bengis!
Seorang kekasih bersaksi
kepada kami “saudaraku begini dan begitu. Sekarang ini berubah jadi bengis
karena sudah meninggalkan iman. Dia tidak mau tahu keluarga. Pokoknya yang
sudah tidak seide dengan dia patut dibinasakan, dia jadi bengis”. Kalau kita
berada di sana, berarti sudah menghempaskan iman. Syukur kepada Tuhan, Paulus
dulu bengis tetapi dirubah oleh Tuhan. Mestinya dari ganas dan bengis berubah
menjadi ada belas kasihan. Tetapi kalau kehidupan yang tadinya ada belas
kasihan kemudian berubah menjadi bengis, itu mengerikan. Karena bengis itu
adalah rohnya antikristus, suasana dari Babel.
Kalau dalam rumah tangga
kita tampil roh ganas dan roh bengis ini, itu berarti anda mau disudutkan dari kedudukan
Benyamin, ingat dan mari cepat sadar. Kalau masih ada secercah roh Benyamin
dalam diri saudara, maka segera bangkitkan lagi. Berarti sadar posisi kita dan
kita kejar agar ada di sebelah kanan. Jemaat yang paling hancur saja masih
ditawari takhta yang ada di sebelah kanan.
Wahyu 3:21
3:21
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan
Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Ini solusi pertama dan
dipertajam dengan solusi yang kedua. Padahal tadi Benyamin itu ada hubungannya
dengan sebelah kanan, umur panjang, jangan lupakan pengajaran. Tetapi pada
solusi kedua lebih digodok soal pengajaran.
2.
Yeremia 6:8
6:8
Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari
padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak
berpenduduk!"
Yeremia 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8
Biarkanlah dirimu diajari, hai Yeruzalem! asal jangan hatimu tersaraklah dari
padamu, supaya jangan Kujadikan dikau akan kebinasaan dan akan negeri yang
tiada diduduki.
Tetapi kadang kita lebih
pandai dari Tuhan. Tuhan tawarkan “ini pengajaran” ini yang bisa mengkatrol
rohanimu naik ke atas. Tetapi kita rasa kita lebih pandai dari Tuhan, kita cari
solusi yang lain. Kita rasa itu tidak pas dan mencari yang lebih pas. Itu
berarti kita merasa lebih pandai dari Tuhan.
Begitu pandainya orang
Israel, pintarnya orang Israel, mereka tidak menghirau himbauan ini, maka
akhirnya terang-terangan mereka menolak. Itu karena mereka terlalu pandai,
layaknya orang Kristen sekarang terlalu pandai, dia tidak butuh pengajaran yang
benar dan sehat dari Tuhan kemudian membentuk yang lain. Maka pengajaran yang
benar dari Tuhan ditolak mentah-mentah oleh mereka.
Terlalu pandai orang
Kristen akhir zaman. Pandai apa? Pandai menolak. Ditunjukkan kebenaran yang
benar mereka katakan “tidak, aku yang begini”. Ditunjukkan ajaran yang sehat
malah dia berkata “tidak, aku yang begitu”. Akhirnya terjadi penolakan. Orang
seperti ini ngeri, dia akan berhadapan dengan yang tidak punya belas kasihan,
bengis atau jahat/ antikrist.
Kemudian akan berhadapan
dengan suara gemuruh laut. Secara hurufiah kita tahu gemuruh laut sekarang ini
memang mengerikan, misalnya tsunami. Coba kalau tsunami, begitu gemuruhnya
berhenti maka yang tampak adalah yang kotor dan berserakan tidak lagi
beraturan. Ini yang Tuhan katakan suara gemuruh laut. Berarti benar-benar tidak
ada tandingannya lagi. Padahal Tuhan mau suasana yang masuk dalam pesta nikah
adalah suara desau air bah. Itu yang kita inginkan, bukan gemuruh laut. Kalau
gemuruh laut, begitu selesai maka segala-galanya berserakan, yang tampil adalah
yang kotor. Dan itulah yang akan terjadi.
Dalam kitab nabi Amos ada
dua kali Tuhan bicara tentang tsunami. Memang tsunami itu bahasa Jepang. Tuhan
katakan “Aku panggil air laut untuk melibas”.
Amos 9:6; 5:8
9:6 yang
mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang
memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah
nama-Nya.
5:8 Dia
yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah
kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang
memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah
nama-Nya.
Jika sekarang ini kita
tidak mau dipertajam telinga kita saat mendengar Firman seperti telinga seorang
murid, maka ayat di atas ini yang akan terjadi, bisa dilanda tsunami. Kalau
tsunami melanda rumah tangga, maka yang muncul adalah yang kotor. Jika air laut
ini dicurah, yang nampak cuma yang kotor. Itu sebabnya saya lebih dahulu harus
memahami ini dan berupaya jangan sampai gemuruh laut yang ada, sesudah itu yang
ditinggal adalah sampah dan kotoran.
Yesaya 57:20
57:20
Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak
dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
Ini jangan sampai
terjadi. Yang kita dambakan adalah di sebelah kanan. Ada suara seperti desau
air bah, itu suara sorak-sorak yang akan menghentar dua sejoli duduk di
pelaminan. Ini yang kita nanti, ini sasaran kita yaitu bagaikan suara desau air
bah yang menghentar dua sejoli duduk di pelaminan, menghentar Yesus dan
Mempelai WanitaNya duduk di pelaminan. Orang yang di sebelah kanan tadi, itulah
Mempelai Wanita.
Kalau itu yang kita
cita-citakan, kita punya ikhtiar, kita punya minat seperti itu, maka desau air
bah itu tidak menampilkan kotor tetapi kesucian. Alam yang suci, suasana yang
suci di pelaminan Mempelai Laki-laki Sorga dan Mempelai WanitaNya. Tetapi kalau
gemuruh laut yang tampak hanya yang kotor. Itu sebabnya bagaimana untuk
mengatasi hal semacam ini? Mari kita pertajam Firman pengajaran supaya kita
tidak kena.
Wahyu 19:6
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Ini desau air Bah, bukan
gemuruh laut. Kalau gemuruh laut itu berarti tsunami, baik tsunami jasmani
maupun tsunami rohani.
Wahyu 19:7
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Ini mengarahkan saudara
dan saya untuk masuk pada pesta. Suasana yang sangat-sangat indah dan tidak
dapat dilukis dengan bahasa manusia, indahnya suasana itu. Coba saja kalau
rumah reot seperti apapun, kalau orang datang mendekor dan ditaruh pelaminan,
maka menjadi indah. Apalagi dekorasi dari atas, tidak ada yang dapat
menandingi.
Olehnya gereja Tuhan
hari-hari terakhir ini, coba bayangkan bagaimana kalau gemuruh laut yang
muncul, maka yang kotor yang ada. Jadi kalau muncul hal-hal yang kotor dalam
diri kita maka itu hasil gemuruh
laut. Itu harus kita tanggapi dengan kekuatan Firman pengajaran untuk
membersihkan kita.
Bagaimana kita bisa
dibersihkan kalau kita menghindar dari Firman pengajaran dan merasa tidak butuh
Firman pengajaran. Malah membangun pengajaran sendiri yang jelas menyeleweng
dari Firman pengajaran yang sehat. Yang
kotor ini hanya bisa dibersihkan lewat kekuatan Firman pengajaran yang sehat.
Jadilah Kristen yang
bijak yang bisa memahami inilah Firman pengajaran yang bisa membersihkan saya.
Atau ini firman yang cuma mengelus-elus saya. Kita sudah jelas kotor malah kita
menghindar dari Firman pengajaran dan mencari yang meninabobokan kita. Kapan
bisa bersih! Itu berarti tidak menyadari bahwa dirinya kotor kemudian malah
melempar kesalahan pada orang lain. Sekali-kali ini jangan terjadi dalam
kehidupan kita.
Ketika Tuhan himbau
“terima pengajaran supaya Aku tidak meninggalkan engkau”. Berarti kalau kita
dengan Firman pengajaran maka Yesus ada bersama dengan kita. Tetapi kalau
menolak Firman pengajaran itu sama dengan kita menolak Yesus. Kalau seperti itu
maka nanti masalah-masalah yang kita hadapi tidak akan pernah pupus, tidak akan
pernah selesai. Tetapi kalau kita ada pedang seperti Salomo ada pedang di
tangannya, maka masalah dua ibu yang bertengkar persoalan anaknya bisa selesai.
Ini untuk saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan. Apa yang dapat menyelesaikan
masalahku? Hanya pedang Firman. Apa yang bisa menyelesaikan masalah saudara
hanya pedang Firman, hanya pengajaran Firman, tidak ada yang lain.
3.
Yeremia 6:26,25
6:26 Hai
puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu!
Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit
pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.
6:25
"Janganlah keluar ke padang, dan janganlah berjalan di jalan, sebab pedang
musuh mengamuk -- kegentaran datang dari segala jurusan!"
Seringkali kita berkabung
alias puasa tetapi sukanya jalan-jalan! Puasa tetapi sebentar ada di sana,
ketika orang suguhkan kopi dia berkata “maaf aku puasa”. Sebentar lagi di sini,
ketika orang suguhkan teh dia berkata “maaf saya lagi puasa”. Ini bukan puasa
yang berguling-guling di debu, ini tidak merendahkan diri serendah-rendahnya
tetapi jalan sana jalan situ!
Pada ayat 26 benar-benar
kita diajak dalam doa puasa merendahkan diri serendah-rendahnya karena
menghadapi bencana. Ada di depan ini musibah yang mau atau tidak mau pasti akan
menerjang. Kemudian dikatakan berkabung seperti menangisi seorang anak tunggal.
Yang menangisi seorang anak tunggal adalah ibu janda dari Nain. Berarti kembali
lagi pada kepala, kembali lagi pada pengajaran.
Datangnya pembinasa itu
menyergap tanpa ada lampu peringatan. Ini sekonyong-konyong, tidak bisa dideteksi, tidak dapat diraba
datangnya. Ini yang kita jaga. Ini dihubungkan dengan menangisi seorang anak
tunggal. Kita tahu dalam Lukas pasal 7, yang menangisi anak tunggal itu adalah
ibu janda.
Kemudian jangan kita
tertipu dengan sorak-sorai, dengan nyanyian yang kita persembahkan padahal
sebenarnya kita adalah kehidupan yang malang karena ada yang kematian di sana.
Kita pikir kita hidup padahal ada yang mati di sana.
Amos 8:10
8:10 Aku
akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu
menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan
menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena
kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit
pedih."
Ini pas seperti Yeremia 6
Jangan kita ditipu dengan
gegap gempita memuji Tuhan dengan musik menggelagar sampai menari-nari.
Jangan-jangan ada anak tunggal mati di situ. Jangan-jangan yang memuji itu status
rohaninya janda, putus hubungan dengan kepala, putus hubungan dengan Firman
pengajaran, tanpa Firman pengajaran. Ini gawat! Itu sebabnya Tuhan ingatkan ini
supaya kita raba. Berarti “kasihan kamu, kasihan nikah rumah tanggamu. Kamu
tanpa kepala, tanpa Firman pengajaran walaupun nyanyianmu gegap gempita, Aku akan merubah
menjadi ratapan”.
Kalimat dalam Amos 8:10
hampir sama persis dengan Yeremia 6:26
Yeremia 6:26
6:26 Hai
puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu!
Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit
pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.
Amos 8:10
8:10 Aku
akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu
menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan
menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena
kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit
pedih."
Tuhan tidak tega melihat
kita seperti itu. Tuhan tidak sampai hati melihat saya dan saudara seperti itu.
Itu sebabnya Tuhan tunjukkan solusinya. “itu berarti kamu sudah putus hubungan
dengan suami”. Artinya gereja tanpa kepala, tanpa Firman pengajaran yang sehat.
Kita harus bergumul.
Makanya Tuhan bicara tentang hal ini untuk saya dan saudara. Saya berdoa jangan sampai saudara putus, menjadi Kristen yang janda
rohani. Jangan sampai anak Tuhan yang hadir malam ini kita janda rohani. Bagaimana
keadaan janda rohani? Dia menangis.
Menghadapi hal seperti
ini, maka Tuhan dari tempat Yang Maha Tinggi mengirimkan roh seperti ini.
Firman ini kiriman Tuhan yang diurapi oleh Tuhan.
Zakharia 12:10
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud
dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah
mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan
akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Kalau dari utara tadi
tampil yang bengis dan tidak kenal belas kasihan, di sini Tuhan mencurahkan roh
belas kasihan. Di sini Tuhah kembarkan anak tunggal dan anak sulung. Tetapi
lebih dahulu Tuhan sudah berikan solusi, Tuhan kirim roh pengasihan dan roh
permohonan. Dan apa hasilnya? Memandang salib Yesus, salib Golgota. Yesus tertikam
di Golgota. Yang disuruh pandang adalah Dia yang tertikam, ini berarti murni kepada
kita bangsa kafir. Tuhan tidak katakan “pandang tangannya yang dipaku dan
kakinya yang terpaku” sebab itu Israel punya. Tetapi lambung yang tertikam itu
murni untuk kita bangsa kafir.
Kalau meratap seperti
meratapi anak sulung, itu mengingatkan kita lepasnya Israel dari tanah Mesir.
Israel anak sulungnya Tuhan keluar dari Mesir malam itu tetapi anak-anak sulung
orang Mesir mati. Kita sekarang ada pada posisi yang mana, yang dibebaskan atau
yang mati.
Bayangkan, memandang Dia
yang ditikam. Di mana terjadinya pertemuan Yesus dengan janda ini? Di dekat
pintu gerbang.
Lukas 7:12
7:12
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak
laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu
menyertai janda itu.
Rombongan besar keluar
dari Nain. Nain itu padang rumput, mereka meninggalkan Firman penggembalaan dan
menuju ke kubur. Siapa yang memimpin ke kubur? Anak tunggal tetapi mati. Siapa
yang memimpin perjalanan dari luar menuju ke Nain? Anak tunggal tetapi hidup,
itulah Yesus. Maka terjadi pertemuan di pintu gerbang Nain. Kalau dapat
digambarkan arus kematian dan arus kehidupan berbenturan di pintu gerbang dan
kita disuruh memandang rusukNya yang tertikam. Bayangkan, untuk menghadang arus
kematian Yesus rela mati di Golgota. Untuk menahan arus kematian, untuk
menghentikan ratap tangis janda ini, Yesus rela mati di Golgota, rela
lambungNya ditikam. Ini adalah solusi bagi kita, olehnya gereja Tuhan sikapi
ini dengan rendah hati, dengan penyangkalan diri, dengan penyaliban nafsu
daging kita.
Benturan itu terjadi untuk mengarahkan kita pergi ke kota
Nain, ke padang rumput ini. Jadi Tuhan bawa gereja Tuhan untuk menikmati padang
rumput, Firman penggembalaan. Siapa yang mengarahkan ke sana? Anak tunggal yang
hidup yang membawa kehidupan, itulah Yesus. Tetapi anak tunggal yang satunya
mati. Mirip anak tunggal, mana yang kita pegang sekarang. Walaupun sama-sama
anak tunggal tetapi belum tentu sama, bisa anak tunggal yang mati, bisa anak
tunggal yang hidup. Yang mati ini yang meninggalkan Firman penggembalaan. Yang
hidup ini yang membawa kita pada padang rumput penggembalaan.
Kita diberikan Tuhan
solusi, solusi yang ketiga ada pada ayat 26 dan 25.
Yeremia 6:26
6:26 Hai
puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu!
Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit
pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.
Berarti diberitahu dulu
oleh Tuhan. Kalau tidak diberitahu berarti Tuhan tidak sayang kita. Tetapi Tuhan sudah beritahu jalan
keluarnya. Kalau kita kena itu berarti bodoh kita sendiri. Kalau Tuhan tidak
memberitahu, kemudian kena pada kita, itu berarti Tuhan kejam. Tetapi apakah
kita bisa berkata seperti itu, karena Tuhan tidak pernah mengerjakan sesuatu
tanpa memberitahu kepada hamba-hambaNya. Sudah diberitahu tetapi kadang kita
tidak percaya kalau hamba Tuhan itu menyampaikan apa yang akan terjadi. Kita
katakan “memangnya dia itu Allah, memangnya dia Tuhan?”
Amos 3:7
3:7
Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Tuhan beritahu dulu, maka
tidak bisa kita katakan Tuhan itu bengis. Yang bengis itu justru kita! Tuhan
tidak mungkin bengis.
Satu waktu dua kakak
beradik yaitu Simeon dan Lewi berbuat bengis. Sehingga ketika penumpuangan
tangan Yakub berkata “hai kalian berdua yang melakukan kebengisan. Kamu
mengambil keputusanmu sendiri!”. Itulah Lewi dan Simeon. Walaupun kelihatan
membela tetapi roh bengis ini Tuhan tidak sudi, Tuhan tidak suka!
Kejadian 49:5-7
49:5
Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan.
49:6
Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya
rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah
membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting
lembu.
49:7
Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan
mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara
anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.
Kalau bengis, tidak akan
nyaman kehidupan seperti itu. Menghadapi ini kita harus berguling-guling,
merendahkan diri serendah-rendahnya seperti debu.
Sifat
bangsa dari utara:
1.
Keberingasan.
2.
Suaranya
gemuruh seperti laut.
3.
Kendaraannya
kuda maju berperang, siap yang dia perangi? Itulah Sion. Dalam surat Roma kita
tahu bahwa kuda ini simbolnya daging. Tetapi ada juga kuda yang simbol Roh Kudus, tetapi dalam ayat ini kuda adalah
simbolnya daging. Memang daging dan roh itu berseteru.
Roma 8:6-7
8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.
8:7
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Memang tidak mungkin
baginya, makanya dia akan menyerang kita sekonyong-konyong.
Roma 8:8-9
8:8
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
8:9
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh
Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia
bukan milik Kristus.
Mau uji apakah Roh
Kristus ada pada kita caranya:
I Korintus 12:3
12:3
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang
berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan
tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan",
selain oleh Roh Kudus.
4.
Mendengar
kabar saja sudah menakutkan:
a)
Sudah
letih lesu
b)
Sudah
sesak. Tidak bisa bernapas, serba salah, hatinya galau sehingga statusnya
galau.
c)
Kesesakan
itu seperti sakit melahirkan. Ada sesuatu yang baru diwujudkan tetapi bukan
yang baik, tetapi yang jelek. Ini sudah bertentangan dengan Wahyu 12:1. Kelihatannya
orang Kristen tetapi kesakitan di sini salah arah. Yang benar kita tuju adalah Wahyu 12:1 dan
hasilnya Wahyu 12:14.
Wahyu 12:1,14
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Akibat dari kesakitan
dalam Yeremia pasal 6 adalah:
Yeremia 25:8-9
25:8 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta
alam: Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataan-Ku,
25:9
sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara -- demikianlah firman
TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku itu; Aku akan
mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan penduduknya dan melawan
bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan Kubuat menjadi kengerian,
menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk selama-lamanya.
Dalam Yehezkiel, baru
mendengar kabarnya mereka sudah terkencing-kencing ketakutan. Akhirnya mereka
mencari imam (Firman pengajaran), nabi (Firman nubuatan) dan tua-tua (nasihat) tetapi
sudah tidak ada lagi. Jangan tunggu ini terjadi.
Yehezkiel 7:17
7:17
Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
Tuhan gambarkan di sini
betapa ngerinya kalau datang serbuan dari utara itu, yang beringas dan suara
gemuruhnya seperti laut.
Yehezkiel 7:25-26
7:25
Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
7:26
Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan
menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam,
dan nasihat dari tua-tua.
Baru mau cari nabi, cari
Firman nubuatan sudah tidak ada. Cari imam, cari Firman pengajaran tidak ada.
Cari tua-tua, mencari nasihat tetapi sudah tidak ada.
Yeremia 25:10
25:10
Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita,
suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan
cahaya pelita.
Akibatnya suara
kegirangan hilang. Padahal suara sukacita atau suara kegirangan itu tidak bisa
lepas dengan yang kedua yaitu suara pengantin laki-laki dan pengantin
perempuan. Nabi besar yaitu Yohanes Pembaptis, dia ada kegirangan karena
mendengar suara mempelai Laki-laki. Tetapi ini duluan tidak ada, kenapa? Suara
Mempelai Laki-laki dan suara Mempelai perempuan tidak ada. Kalau tunggu yang
seperti ini, maka celaka gereja Tuhan. Jangan suara kegirangan dan sukacita
tidak ada lagi karena dihubungkan dengan suara laki-laki. Yohanes girang karena
mendengar suara Mempelai Laki-laki.
Yohanes 3:29
3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat
mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat
bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan
sekarang sukacitaku itu penuh.
Bunyi batu kilangan
hilang berarti tidak ada lagi pelayanan dari hamba-hamba Tuhan. Sebab
hamba-hamba ini yang selalu mengilang biji gandum sampai halus. Kemudian dia
ciptakan adonan roti panggang dan disajikan pada jemaat. Itu tugas hamba Tuhan.
Batu kilangan hilang suaranya berarti jangan harap lagi pelayanan hamba Tuhan.
Tidak ada lagi Firman karena tidak ada hamba Tuhan yang bekerja. Di sini menunjukkan
kepada kita betapa pentingnya kita dilayani oleh hamba Tuhan, betapa pentingnya
tampilnya hamba Tuhan di dalam sidang jemaat.
Cahaya pelita padam
berarti gelap sama sekali= dosa merajalela.
Inilah
akibat kalau tiga solusi tadi kita tidak hirau yaitu posisi seperti Benyamin,
memperhatikan Firman pengajaran dan merendahkan diri serendah-rendahnya. Ini
dianggap bahasan saja, ini hanya perkataan seorang pendeta. Tidak memahami bahwa
itu suara Tuhan mengingatkan kita. Jangan tunggu batu kilangan tidak lagi
berputar, berarti tidak ada lagi tangan hamba Tuhan melayani kita.
Banyak
orang menjerit. Kerinduan hatinya “kapan hamba Tuhan melayani kami, kapan kami
dilayani”. Banyak yang begitu, termasuk yang di Sulawesi Utara. Ada yang
berkata “kapan opa utus hamba Tuhan melayani kami”. Betul-betul diharapkan hamba
Tuhan yang tahu bermain dengan batu kilangan. Berarti tahu persis apa itu arti pelayanan,
itu dibutuhkan oleh gereja.
Ini
didengar juga dengan yang di Kalimantan/Samarinda, dia kalau menelpon hanya menangis saja. Kita ini jelas di
depan kita ada hamba Tuhan dan hamba Tuhan begitu serius melayani saudara.
Kalau saudara permainkan satu waktu saudara gigit jari, tidak ada lagi hamba
Tuhan yang melayani. Jangan saudara anggap enteng. Sebab Tuhan Yesus katakan
“Barang siapa menyambut kamu sama dengan menyambut Aku, sama dengan menyambut
Bapa. Sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu”. Olehnya
jangan sampai kita bermain-main.
Kemurahan
Tuhan kami hamba-hamba Tuhan dihimpun supaya satu warna pelayanan kami, jangan
beda. Jangan orang berkata “kalau di sana melayani begini, kenapa kau melayani
begitu” itu berarti tidak satu warna.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir
lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka
memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Dari
mana dapat bibir yang bersih? Bibir itu hubunganya dengan lidah. Bibir atau
lidah yang bersih itu didapat dari sini:
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada
orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar
seperti seorang murid.
Bibir
yang bersih bisa menguatkan orang yang lemah, bukan malah melemahkan. Makanya
kita ke mana-mana jangan cuma melemahkan orang. Sialnya lagi mendiskreditkan
orang yang jelas ada pemakaian Tuhan kepada dirinya.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir
lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka
memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Bukti
bibir yang bersih adalah melayani Tuhan bahu membahu. Pribahasa dunia
mengatakan “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”.
Akhirnya
terjadi ibadah yang luar biasa.
Zefanya 3:10
3:10 Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia
orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan
kepada-Ku.
Kita
ini mau ke mana. Tuhan tunjuk solusinya, terserah saudara kalau mau
memanfaatkan, maka saudara terima berkatnya. Jika saudara menolak akibatnya
kena yang 4 tadi. Bodoh sekali kalau kita kena itu. Saya tidak mau saudara kena
itu dan Tuhan tidak tega melihat itu. Saya sebagai hamba Tuhan tidak tega
melihat saudara berhadapan dengan itu, makanya Firman Tuhan bukakan kepada kita,
Tuhan sayang kita.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar