Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 5:19-20
5:19 Maka Yesus
menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak
dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:20
Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang
dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu,
sehingga kamu menjadi heran.
Ini
ucapan Tuhan Yesus setelah Dia ditantang karena mengadakan penyembuhan di hari
sabat. Di mana orang yang lumpuh 38 tahun itu ditemukan oleh ahli Taurat sedang
mengangkat tempat tidurnya dari serambi Betesda
keluar, sebagai bukti ada pekerjaan kuasa ajaib Tuhan yang menyembuhkan dia.
Dan pekerjaan baik ini ternyata tidak diterima oleh ahli-ahli Taurat. Sehingga
Tuhan Yesus dalam jawabanNya menghadapi para penentang ini antara lain
“sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jika
tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga
yang dikerjakan Anak”.
Di
sini Yesus Kristus mengajar saya dan mengajar kita
semua untuk bekerja meneladani bagaimana Bapa bekerja. Jadi Tuhan ingin apa
yang kita buat supaya menurut teladan dari Bapa. Yang harus kita kerjakan
adalah mencontoh atau meneladani Bapa. Ini yang Tuhan berikan kepada kita umat
Tuhan. Karena Tuhan dalam mengerjakan segala sesuatu selalu mencontoh diriNya
sendiri. Kedengarannya memang aneh tetapi itu yang Bapa kerjakan. Ketika Tuhan
menciptakan Adam dan Hawa, itu mencontoh diriNya, menurut peta dan teladan
Allah.
Di
sini Yesus berkata “Aku tidak mengerjakan sesuatu dari diriku, tetapi apa yang
kulihat dan dikerjakan oleh Bapa, itu yang Aku kerjakan”. Jadi meneladani apa
yang Dia lihat dari Bapa. Bapa mengerjakan Adam dan Hawa mencontoh diriNya,
menurut peta dan teladan Allah.
Begitu
juga ketika Tuhan menyuruh Nuh membangun Bahtera. Tuhan sudah berikan bagan,
tidak boleh Nuh membuat sedikit saja selisih. Tuhan perintahkan dia membuat
seperti yang Tuhan suruh. Begitu juga ketika Musa membangun Tabernakel, tidak
boleh ada selisih, harus seperti yang Tuhan perlihatkan kepadanya. Begitu juga
ketika ada kerinduan hati Daud untuk membangun Bait Allah, Tuhan memberikan
contoh kepada Daud dan jangan sampai menyeleweng.
Contohnya:
1. Kejadian 1:26
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi."
Tuhan sendiri yang menjadikan
manusia menurut gambar dan teladanNya. Di sini memakai kata jamak, kata kita.
Ini menunjukkan bahwa tidak hanya satu.
Kejadian
1:27-28
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman
kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Jika yang dilakukan oleh Tuhan
yaitu menciptakan menurut peta dan teladannNya, Tuhan berkuasa atas semua
ciptaanNya. Demikian juga Tuhan memberikan kuasaNya itu kepada Adam dan Hawa
untuk menguasai ikan-ikan, burung-burung di udara dan segala binatang yang
merayap di bumi, kalau mereka ikut teladan Tuhan. Tetapi Adam dan Hawa toh
akhirnya hancur karena digoda oleh iblis. Tetapi awalnya seperti itulah Tuhan
bekerja menurut keteladanan diriNya. Gambar dan teladan Tuhan, wibawa Allah ada
pada manusia.
Untuk kita, apa sebabnya Tuhan
menyuruh kita bekerja menurut gambar dan teladanNya? Ujung-ujungnya supaya kita
mendapat wibawa sorga. Kalau kita mengerjakan tidak seperti yang Tuhan
kerjakan, tidak meneladani yang Tuhan kerjakan, maka wibawa sorga itu jauh dari
orang itu. Itu sebabnya Tuhan mengajar saya supaya mencontoh Tuhan bekerja.
Maksudnya pertama agar Tuhan karuniakan
kita wibawa yaitu kuasa dalam perkataan dan kuasa dalam perbuatan. Hal ini yang
sering saya minta dalam doa yaitu kuasa dalam perkataan dan kuasa dalam
perbuatan. Sebenarnya hal ini walaupun tidak diminta akan Tuhan berikan asalkan
kita bekerja sesuai dengan teladan Tuhan. Di sinilah kelemahan dan kekurangan
kita nampak, sebab apa yang kita kerjakan syukur kalau 50% atau 70% sudah
meneladani Tuhan, belum 100%. Itu sebabnya kelemahan itu masih nampak dalam
pengiringan kita kepada Tuhan. Wibawa kuasa Tuhan dalam perkataan dan perbuatan
belum nyata. Padahal Tuhan sudah memberikan arahan bagaimana untuk mencapai
ini.
Kedatangan Yesus di dunia pada
kali yang pertama, kembali Dia memberikan keteladanan kepada kita untuk
mengembalikan apa yang belum berhasil diperoleh oleh generasi yang lama, supaya
diterima oleh kita, utamanya generasi akhir ini. Dan saya optimis hal ini pasti
digenapkan oleh Tuhan menjelang finish.
Kalau dulu begitu nabi muda
menegur Yerobeam yang naik tangga mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah
bagi Tuhan, lalu Yerobeam menunjuk nabi muda itu namun tangannya sudah tidak
bisa ditarik kembali. Setelah Yerobeam mohon-mohon ampun maka hamba Tuhan itu
berdoa supaya tangannya bisa ditarik kembali. Begitu tangannya ditarik kembali
maka mezbah itu pecah. Ini kuasa dalam perkataan dan kuasa dalam perbuatan. Ini
akan menjadi nyata di hari-hari terakhir ini. Saya menikmati ini sedikit demi
sedikit dan saya percaya ini akan dipenuhkan
di dalam gereja Tuhan. Olehnya itu mari kita mencontoh bagaimana Tuhan bekerja.
Bukan berarti hamba Tuhan (nabi) muda ini lolos. Dia ditipu lagi
oleh nabi tua. Selesai dia mengerjakan hal
itu, ada orang melapor kepada nabi yang tua di negeri itu. Mereka katakan “ada
nabi muda yang melakukan ini dan itu” maka nabi tua itu berkata “panggil dia
kemari”. Maka datanglah nabi muda itu “mari silahkan duduk, ada anggur dan ada
roti silahkan makan”. Tuhan katakan sebelum dia pergi menegur“ kau tidak boleh makan apa-apa di
negeri itu”. Alasannya itu dia sampaikan kepada yang tua. Tetapi yang tua itu
berkata “Tuhan sudah memberi tahu kepada saya, mari makan” padahal dia
dibohongi. Jadi pendeta tua ini ternyata lebih banyak bohongnya dari pada
pendeta muda. Akhirnya karena dikatakan Tuhan yang suruh, dia kunyah roti itu
dan dia telan serta minum. Sesudah dia makan maka dikatakan “engkau akan
disergap oleh singa di jalan karena sudah melawan Firman Tuhan”.
Jadi kita harus hati-hati. Ketika
kita sudah melihat kuasa Tuhan dalam perkataan dan perbuatan, ingat iblis akan
menggoda. Dan iblis akan menggunakan orang yang seharusnya menjadi panutan,
ternyata berbohong. Maka berjalanlah nabi muda itu dan singa datang menerkam.
Matilah dia dicekik singa dan mayatnya ada di situ. Singa tetap ada di situ, singa tidak makan nabi muda itu.
Akhir zaman ini akan ada generasi
muda dan generasi tua. Generasi tua menggunakan Firman padahal Firman bohong.
Ini untuk kami, jangan sampai bohong. Yang muda yang benar, tetapi kemudian dia
percaya juga yang bohong sehingga akhirnya dia kena musibah. Ini pelajaran bagi
saya, makanya saya harus belajar keteladanan Yesus bekerja dengan meneladani
Bapa. Tuhan ingin kita bekerja menurut teladan, menurut acuan yang Tuhan
berikan kepada kita.
2. Kejadian 6:3
6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan
selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging,
tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
120 x 50 yobel = 6000 tahun.
Kita sekarang ada di zaman penggenapannya dan hampir mau
berakhir. Roh Kudus tidak akan berbala-bala lagi dengan kita, Dia akan diam. Kita
ada di zaman akhir di mana Roh Kudus berhenti bekerja. Istilah Pendeta-pendeta
menurut kalender international kita sudah menerima tahun bonus, sudah dapat
bonus 19 tahun. Tetapi kita tidak tahu menurut Tuhan yang punya hari. Waktu sudah mau berakhir. Kalau pemberita tidak
menekankan kepada umat Tuhan, bahaya kita.
Kejadian
6:15-16
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga
ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta
tingginya.
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah
bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya;
buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
Jadi pintu ada di tengah. Yesus
adalah pintu, dasarnya Allah Bapa, tingkat atas adalah Roh Kudus dan ada
jendela di atas. Tidak boleh Nuh menambah 1 meter atau mengurangi 1 meter. Ini
keteladanan yang harus kita lakukan.
Jika kita membaca Wahyu 22:18-19
lengkaplah sudah. Salah satu dari tujuh nasihat Tuhan Yesus yang terakhir
adalah jangan menambah dan jangan mengurangi. Jadi keteladanan kita kepada
Tuhan, kita mengupayakan dengan pertolongan Tuhan sampai pas ukurannya sama.
Sampai peti dan tutup peti ukurannya sama, tidak boleh selisih sedikit. Ini
keteladanan
Saudara perhatikan bagaimana
Yesus mengatakan “Aku tidak melakukan pekerjaan yang tidak Aku lihat dari Bapa.
Aku hanya mengerjakan apa yang Kulihat dan Kudengar dari Bapa”. Ini juga yang
Tuhan titipkan kepada kami generasi penerus.
Yohanes
20:21
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai
sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu."
Kalau Yesus diutus Bapa dan Yesus
melakukan apa yang Bapa perintahkan, maka kami sebagai penerus harus
meneladani. Kadang kala kami cuma meniru kuasaNya, kami jamah orang buta dan
dia sembuh. Lalu beranggapan “berarti benar kami diutus seperti Yesus diutus”. Padahal
bukan sedangkal itu. Yesus bekerja tidak melakukan apa yang tidak Dia lihat dan
Dia dengar dari Bapa. Tetapi yang Yesus lakukan adalah apa yang Dia dengar dan
Dia lihat dari Bapa. Begitu juga kami dan kami harus sampaikan kepada jemaat
supaya jemaat juga termotivasi dengan hal yang sama.
Makanya susah sekali gereja
menjadi satu. Karena masing-masing melakukan justru
yang
tidak menurut yang disuruh. Mereka mengerjakan
bukan yang diperintah, yang tidak dilihat, yang tidak ada dalam Alkitab. Makanya
porak-poranda gereja. Siapa yang bertanggung jawab? Kami hamba Tuhan. Makanya ayat
21 tadi “sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian Aku mengutus kamu”. Ini ucapan
Yesus setelah bangkit dari kubur.
Tuhan menciptakan manusia dengan
mencontoh diriNya, meneladani diriNya. Kemudian kita lihat lagi, Tuhan
memerintahkan Nuh membangun bahtera sesuai yang sudah Tuhan rancang. Ukurannya
tidak bisa dirubah, sudah itulah yang disebut oleh Tuhan bahtera keselamatan.
Bahkan keselamatan Nuh disebut keselamatan mempelai, sebab yang masuk di sana
berpasang-pasangan. Itu sebabnya keselamatan zaman Nuh disinggung dalam Lukas
pasal 17. Maka kita sekarang mengarah ke sana, keselamatan mempelai. Mempelai
Laki-laki dan Mempelai perempuan sudah satu ukuran.
Makanya kita pacu diri kita. Saya
juga memacu diriku, apa yang Tuhan berikan kepada saya itu yang saya sampaikan.
Makanya ibadah ini bukan cuma kita memenuhi ibadah hari sabtu, hari rabu dan
hari minggu, tidak. Itu adalah upaya
kita memacu diri untuk sama dengan Tuhan, karena keteladanan. Sesudah kita
melihat cara Nuh membangun Bahtera, panjangnya 300 hasta. 300 adalah angka sisa
yang setia. 50 lebarnya, itu angka Pentakosta dan 30 tingginya itu adalah angka
korban Kristus. Di situlah wilayah keselamatan.
Jika kita tidak ada dalam angka
300 yaitu angka sisa yang setia maka tidak bisa masuk dalam keselamatan
mempelai. Jika kita tidak ada pada koridor angka 50 yaitu angka Pentakosta
dalam pekerjaan kuasa Roh Kudus dan angka 30 yaitu angka Korban Kristus, maka
kita tidak bisa mengalami keselamatan Mempelai dan bisa tertinggal.
Lihat sekarang ini upaya-upaya
untuk menekan orang Kristen itu semakin nampak dan semakin hebat. Sekarang ini
tiap hari orang Kristen yang mati dibunuh sekitar 10 orang. Makanya ada angka
300, sisa yang setia. Apakah kita setia? Keselamatan Mempelai, itu yang kita
kejar. Ada janji keselamatan Mempelai dari Tuhan. Makanya teladanilah bagaimana
Nuh membangun bahtera.
Tuhan bekerja tidak serampangan,
Tuhan bekerja ada teladannya. Kita diajar oleh Tuhan bekerja ada teladannya.
Yohanes
5:19,30; 6:38; 14:31
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari
diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang
dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
mengutus Aku.
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus
Aku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi
Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa
kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Ada banyak tempat Yesus berkata
seperti ayat di atas. Ada maksud Tuhan memberikan Firman kepada kita. Itu
sebabnya kita berdoa. Kita sekarang jangan bangga kalau kita mayoritas dan
toleransi. Selagi kucing itu masih kecil dan tikusnya lebih besar, kucing itu
toleransi dengan tikus. Tetapi ketika kucingnya besar, tidak ada toleransi
lagi! Kita harus waspada.
Makanya pelihara keselamatan saudara. Saya sebagai
hamba Tuhan berkewajiban mendorong saudara melalui Firman. Karena itu
tanggungjawab seorang gembala untuk mengarahkan kita supaya kita selamat. Bukan
cuma selamat dalam pengertian dangkal tetapi keselamatan mempelai. Bahkan hewan
dibawa masuk berpasang-pasangan. Yang haram 1 par, yang halal 7 par. Jadi pengertian
masuk bahtera Nuh adalah masuk dalam keselamatan mempelai.
3. Keluaran 25:1-3
25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya
mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong
hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut
dari mereka: emas, perak, tembaga;
Emas perak dan tembaga itu
rangka, yang membuat bangunan kokoh. Ini menunjuk pendirian, harus kokoh. Kita harus
melihat keteladanan pendirian Kristus Yesus, bagaimana Dia tunduk kepada Bapa.
Keluaran
25:2
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya
mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong
hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
Jadi tidak dipaksa, tidak ada
unsur paksaan. Seandainya ada unsur paksaan, maka ketika Hawa mengulurkan
tangan menyentuh buah yang dilarang maka Tuhan akan langsung menahan “jangan
Hawa!”. Tetapi tidak seperti itu, Tuhan biarkan. Dari mimbar ini tidak ada
unsur paksaan, sebab itu sistem Tuhan. Tidak ada paksaan, hanya hamba Tuhan
harus memberitakan. Terdengar seperti paksaan tetapi keputusan ada di tangan
kita masing-masing.
Keluaran
25:4-5
25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi,
lenan halus, bulu kambing;
25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit
lumba-lumba dan kayu penaga;
Kalau dibaca di sini semua
binatang yang menyusui.
Keluaran
25:6-9
25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak
urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju
efod dan untuk tutup dada.
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku,
supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu
sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah
harus kamu membuatnya."
Pertama Tuhan minta pendirian
kita ini jangan sampai lemah, kita mencontoh keteladannya pendirinya Tuhan. Kedua
ada jenis tumbuh-tumbuhan, itu menunjuk ibadah. Ketiga ada binatang menyusui, ini menunjukkan kepada
kita bahwa kita ini harus bisa
untuk memberi, bukan hanya untuk menerima. Keempat dikunci dengan permata. Jika
yang pertama, kedua dan ketiga ada maka kita bisa tampil elok seperti permata.
Ini teladan yang harus kita bangun, inilah suasana Tabernakel.
Keluaran
25:9
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu
sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah
harus kamu membuatnya."
Tadi kita lihat Tuhan menciptakan
Adam dan Hawa mencontoh diriNya. Kita ini keturunan Adam dan Hawa, Tuhan
membangun mencontoh diriNya supaya kita belajar bagaimana mencontoh Allah.
Kemudian contohnya membangun bahtera, membangun tabernakel, kemudian membanggun
Bait Allah.
4. Membangun
Bait Allah itu juga datang dari Tuhan walaupun Tuhan tidak minta karena
permintaan datang dari Daud. Kemudian Tuhan restui maka Tuhan berikan bagannya.
I
Tawarikh 28:19
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang
diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan
rencana itu.
Ini bukan maunya Daud, bukan seleranya
Daud, atau sesukanya Salomo membangun,
tidak seperti itu. Sudah ada tulisan yang diilhamkan Tuhan kepada Daud “begini
kau harus membangun. Tingginya 30 hasta, lebarnya sekian, panjangnya sekian,
berapa tingkat dan ada serambi -serambinya lagi”. Makanya pembangunan Bait
Allah Salomo 7 tahun lama. Dalam membangun Istana 13 tahun. Totalnya 20 tahun.
Dari
Kejadian pasal 1, Kejadian pasal 6, Keluaran pasal 25 dan I Tawarikh pasal 28,
itu adalah contoh bagaimana pembangunan Tubuh Kristus. Kita harus mencontohi
ini, saya lebih dahulu mencontoh sebagai hamba Tuhan.
Kita
perhatikan bagaimana Yesus berbiara menanggapi roh sinis, roh perlawanan dari
ahli-ahli Taurat. Yesus tunjuk bagaimana Dia bekerja hanya mengikuti teladan
dari sorga. Yesus melakukan kehendak Dia yang mengutusNya.
Yohanes 5:30,19
5:30 Aku
tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
5:19 Maka Yesus
menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak
dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Apa
maksud Tuhan berkata seperti itu? Tentu ada maksud-maksud Tuhan. Yesus
mengatakan bahwa apa yang Dia lakukan itu menurut kehendak Bapa. Ini adalah
petunjuk bahwa Yesus benar-benar datang dari atas.
Yohanes 3:31-32
3:31 Siapa yang
datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi,
termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari
sorga adalah di atas semuanya.
3:32 Ia memberi
kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak
seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.
Tidak
mudah untukmembuat orang percaya. Yesus sudah mengaku “Aku datang dari atas”
tetapi tidak semudah itu orang percaya. Ini tantangan bagi kami pemberita.
Orang berkata “kalau dia benar utusan Tuhan, kenapa tidak banyak orang di
situ”. Kalau berita dan utusan itu benar-benar utusan sorga, tidak mudah dan
tidak gampang orang menerima, tidak semulus kita berpikir. Tetapi bukan berarti
kelasnya rendah, tetap di dari atas. Inilah yang Tuhan Yesus katakan.
Apa
tujuannya?
1.
Padahal dikatakan Yesus dari atas, Dia
melakukan apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa, tujuannya supaya orang
percaya kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tetapi di sini tidak mudah orang
percaya.
Yohanes
14:10
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari
diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan
pekerjaan-Nya.
Tujuannya supaya mereka percaya
kepada Yesus, tetapi kita lihat saja. Yesus sudah mencontoh Bapa, Yesus
melakukan apa yang dilihat dan didengar dari Bapa, namun tidak semudah itu
dipercaya orang. Kadang kita ini maunya instan.
Pada hamba Tuhan, Yesus berkata
“Aku mengutus kamu sebagaimana
Bapa mengutus Aku”. Yesus saja tidak mudah dipecaya, apalagi tinggal hamba
Tuhan yang netto manusia yang ada dosa. Dari tidak
percaya supaya mereka percaya.
2.
Kedua supaya mereka mengasihi Yesus.
Yohanes
14:24,23
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak
menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku,
melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku,
ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Tujuan kedua supaya mengasihi
Yesus. Yesus sudah memberi pelayanan seperti apa yang Dia lihat dan yang Dia
dengar dari Bapa, tujuannya supaya mereka percaya kepada Yesus. Yesus bicara
seperti ini, tetapi bagaimana fakta dilapangan? Sebagian besar tidak percaya, hanya
segelintir yang percaya. Apalagi kami, walaupun kami ngotot sudah melihat ini
dan memberi itu, belum tentu dipercaya. Yesus saja tidak dipercaya apalagi cuma
kami. Makanya kami mengerti kalau kami tidak dipercaya. Yesus saja tidak
dikasihi apalagi kami.
3.
Tujuan yang ketiga supaya dunia tahu
bahwa Yesus mengasihi Bapa. Jadi Yesus melakukan apa yang dikerjakan oleh Bapa,
apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa, itu menunjukkan bahwa Dia
mengasihi Bapa.
Yohanes
14:31
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi
Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa
kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Tujuannya di sini supaya dunia
tahu bahwa Yesus mengasihi Bapa. Untuk kita, supaya dunia tahu bahwa kita
mengasihi Tuhan.
Apa kekurangan Yesus? Tidak ada
tetapi toh tidak dipercaya. Padahal tujuannya “kalau kamu mengasih Aku seperti
Aku mengasihi Bapa, maka Aku dan Bapa akan diam bersama dengan kamu”. Tetapi
fakta di lapangan tidak dipercaya.
Apakah kita mencontoh orang-orang
model tidak percaya, apakah kita harus meneladani
orang-orang yang seperti itu? Tidak, saya tidak mau lihat orang-orang model
seperti itu. Saya mau mengasihi Tuhan, saya mau mencontoh apa yang diteladankan
oleh Tuhan kepada kita.
Bapa
di sorga menciptakan manusia mencontoh diriNya. Kemudian bahtera diberi
gambarnya, Tabernakel diberi gambarnya, Bait Allah diberikan gambarnya supaya jangan kurang. Sampai
ukuran-ukurannya diberi begitu nyata, tidak boleh dikurangi dan tidak boleh
ditambah. Ini yang harus kita lakukan di akhir zaman ini.
Kita
adalah generasi akhir. Hanya 120 tahun Roh Allah berbantah-bantah. Ini nubuatan 120 Yobel. Sekarang
sudah mau berakhir angka 120 Yobel itu. Kita ada pada Yobel terakhir dari 120 Yobel itu. Tidak lanjut Roh Kudus
berbantah-bantah dengan manusia. Satu waktu Roh Kudus diam, tidak akan bekerja
lagi.
Tuhan
tolong, jangan sampai kami gereja Tuhan tertinggal. Ayo sisa yang setia, adakah
penghargaan terhadap Korban Kristus, adakah Roh Kudus menjamah hatimu?
Kalau
melihat dalam Alkitab, orang mencari Roh Kudus tidak ada rangsangan. Waktu
dalam Kisah Para Rasul, Roh Kudus turun tidak ada yang dirangsang dengan musik
menggelegar seperti dipaksa emosinya orang. Waktu Petrus khotbah di rumah
Kornelius mereka dipenuhi dengan Roh Kudus, tidak ada dirangsang-rangsang dan
diajak “ayo kita nyanyi haleluya, haleluya, haleluya”. Tetapi kita ini sekarang
seperti dirangsang, dipancing emosi kita supaya dipenuhi Roh Kudus, padahal cuma
dirangsang emosinya. Yang benar tidak seperti itu.
Saya
berdoa dan memohon supaya kita mengalami seperti di Alkitab. Kita sementara
menyembah lalu turun Roh Kudus tanpa harus diteriak-teriaki dan musik
menggelegar. Saya tidak katakan itu salah, tetapi mari kita kembali ke Alkitab,
kita mohon Roh Kudus.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar