Yohanes 8:59
8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus karena Yesus berbicara kebenaran dan mereka menolaknya. Dalam Yohanes pasal 8 ini 2 kali orang Yahudi mau melempari dengan batu. Yang pertama waktu mau melempari perempuan yang berzinah dalam Yohanes 8:1-11 dan yang kedua di sini saat mau melempari Yesus. Semua terjadi di Bait Allah. Ini menunjukan sikap keras hati menolak, kebenaran Firman. Akibatnya Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. Yesus sebenarnya kepala dari Bait Allah.
Ibrani 3:6
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Bait Allah itu adalah kita. Dalam Yohanes pasal 8 Yesus menghilang meninggalkan Bait Allah, sama dengan kepala terpisah dari tubuh, berarti mengalami maut, mengalami kematian. Kalau kepala pisah dengan tubuh satu detik saja, pasti mati. Jangan sampai kita mengeraskan hati terhadap Firman, begitu kita mengeraskan hati dan menolak Firman maka akibatnya mengalami maut.
Ada 3 macam maut:
1. Maut secara tubuh. Maut itu menimbulkan dukacita, ratap tangis dan perkabungan. Begitu kekerasan hati ada dalam diri kita, maka maut sudah mengintip. Bisa terjadi maut secara tubuh. Dan saat dia meninggal, dia berada dalam kekerasan hati, dia tidak akan mengalami kebangkitan pertama untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai, tetapi dia akan masuk pada kebangkitan berikutnya untuk dihakimi dan dihukum dan selanjutnya masuk dalam lautan api belerang, kematian kedua yaitu neraka. Kita tidak tahu kapan waktu kita dipanggil oleh Tuhan. Ada memang orang yang diizinkan meninggal dunia dan ada yang diizinkan hidup sampai Tuhan datang.
Alkitab mengatakan jarak kita dengan maut hanya 1 langkah. Lalu kalau kita mempertahankan kekerasan hati, kemudian mengalami maut, bagaimana nasibnya? Sudah dapat dipastikan tidak akan masuk pada kebangkitan pertama untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi akan dibangkitkan pada kebangkitan kedua untuk dihakimi dan masuk neraka. Orang mati itu diperhadapkan takhta putih, dihakimi dan dihukum. Ini jangan terjadi pada diri kita.
2. Maut secara rohani. Disebabkan oleh 2 hal:
1) Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Disebabkan oleh dosa. Begitu keras hati, pasti jatuh bangun dalam dosa. Sampai akhirnya enjoy dalam dosa, sudah menikmati berbuat dosa, betul-betul dia terpisah dengan Tuhan. Begitu berbuat dosa kita terpisah, terus kita berbuat dosa makin terpisah, jarak dengan Tuhan semakin lebar. Terus berbuat sampai enjoy berbuat dosa, nanti jarak dengan Tuhan sudah tidak bisa terseberangi lagi antara surga dan neraka. Jarak yang begitu jauh dengan Tuhan.
Yesaya 59:1-2
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Terpisah dengan Tuhan itu sudah maut secara rohani, jangan kita anggap biasa. Kadang tidak kita sadari sebenarnya rohani kita sudah mati.
Ada 2 dosa yang langsung berhubungan dengan maut.
a) Dusta
Yesaya 28:15
28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"
Orang berdusta itu berarti sudah mengikat perjanjian dengan maut. Dusta itu bukan sebatas perkataan. Kalau hanya sebatas perkataan, orang di luar Kristen juga tahu itu. Tetapi dusta bisa juga lewat sikapnya terhadap Firman. Kalau bersikap yang salah sebenarnya sudah berdusta. Apa yang tadi dia katakan? Biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena, itu sudah dusta! Firman datang dengan keras, Firman menunjukan kesalahan dan dosanya tetapi tidak mau menerima, mengelak dari Firman, itu dusta. Malah dia salahkan isteri, menyalahkan suami atau jangan-jangan salahkan pendeta yang berkhotbah. “Pendeta yang ngomong itu, dia yang seperti itu!” itu sudah berdusta lewat sikap terhadap Firman.
Seperti Yudas Iskariot sudah ditegur dengan keras oleh Tuhan lewat Firman. Sampai Tuhan Yesus katakan lebih baik dia tidak dilahirkan. Tetapi apa yang Yudas katakan? Bukan aku yah Rabi. Berarti dia tuduh murid-murid yang lain dan mengatakan Firman Tuhan salah. Dia mengelak dari cemeti Firman.
b) Tidak mengasihi sesama = membenci sampai membenci tanpa alasan
I Yohanes 3:14-15
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Mulai dari rasa tidak suka dan tidak senang, kalau dipertahankan bisa membenci, sampai membenci tanpa alasan. Biar dia tidak salah pokoknya saya benci dia, itu sudah mengalami maut. Itu akibat kalau sikap keras hati terhadap Firman, pertahankan kebenaran sendiri, akhirnya jatuh bangun dalam dosa sampai enjoy dengan dosa. Hati-hati, dosa yang disembunyikan membuat hidup kita, nikah kita, pelayanan kita, penggembalaan bersuasana letih lesu, beban berat, perkabungan, dukacita, ratap tangis. Kalau dosanya dipertahankan terus lama-lama nikah ditinggalkan, pelayanan ditinggalkan, penggembalaan ditinggalkan, betul-betul terpisah dari Tuhan dan sesama sehingga mengalami maut.
Kalau melayani dalam suasana beban dan perkabungan, siapa mau tahan, pasti ditinggalkan. Kalau nikah selalu diisi ratap tangis, perkabungan, dukacita karena ada dosa dipertahankan, akhirnya nikah ditinggalkan, bercerai. Atau kalau tidak cerai secara surat, cerai diam-diam. Lebih baik dosa yang ditinggalkan, jangan nikah, pelayanan dan penggembalaan, jangan dibalik.
Supaya kita mengalami sukacita dan boleh masuk Yerusalem Baru. Dalam kota Yerusalem Baru ada 7 hal yang tidak boleh ada di sana, salah satunya adalah maut tidak boleh ada lagi. Jadi kalau dosa kita buang pasti nikahnya tetap dipertahankan, pelayanan dipertahankan, penggembalaan dipertahankan, persekutuan dipertahankan. Jangan sampai ditanya “kenapa tidak ibadah” lalu dijawab “saya benci sama dia! Selama dia ada di gereja saya tidak akan datang di gereja”. Kalau dia ada di sorga bagaimana? Saya tidak mau masuk sorga juga. Rugi sendiri!
Hati-hati orang tua, kalau anak-anak mulai liar, ada dosa dia pertahankan itu, jangan dianggap biasa!
2) Maut secara rohani disebabkan ajaran palsu.
II Petrus 2:1
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Ajaran palsu ini makanan asing, makanan yang tidak dikenal. Kalau sudah keras hati menolak kebenaran Firman, pasti membuka diri terhadap ajaran palsu, ajaran yang lain. Apa tanda-tanda ajaran palsu?
a) Tidak tertulis dalam Alkitab. Atau tertulis dalam Alkitab tetapi diterangkan dengan logika, dengan ilmiah, bukan dengan ilham Tuhan, bukan pembukaan rahasia Firman tetapi pembukaan sendiri.
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Yang telah dipercayakan itu adalah ajaran sehat.
Salah satu yang menyebabkan di kalangan kita sendiri ada pertentangan tentang kayu lintang, sebab satu ketika ada pendeta masuk ke museum di Belanda, di situ ada Tabernakel. Dia lihat kayu lintangnya lain, kayu lintangnya sejajar dengan alasan itu lebih kuat. Makanya mulailah ajaran ini, yang sudah lain dengan ilham roh yang diterima oleh bapak Pdt, Van Gessel. Kalau gambarnya sudah beda, pasti pengertiannya sudah beda. Secara ilmu pengetahuan di dunia, kalau rumusnya sudah lain, pasti sudah tidak sama hasilnya. Sampai ada pintu gerbang itu tiangnya sudah rapat. Ini sudah lain, sudah menyimpang, tidak sama. Itu karena pakai ilmu pengetahuan, pakai ilmiah, bukan ilham dari Tuhan sehingga bertentangan dengan ajaran sehat yang sudah kita terima.
b) Tujuan pemberitaannya hanya untuk kepentingan perut sehingga tidak ada lagi penyucian, hanya untuk menyenangkan telinga, menyenangkan daging
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Jadi kalau tujuan pemberitaannya hanya untuk kepentingan perut si pengkhotbah, pasti tidak akan menyucikan. Mana ada lagi penyucian sebab isi Firman tinggal hal yang muluk-muluk dan hanya bahasa yang manis.
I Timotius 6:3-5
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Di sini kita bisa melihat ciri-ciri ajaran campur itu mencari-cari soal dan bersilat kata. Ibadah hanya dijadikan sumber keuntungan, itu maut! Memang perkataannya muluk-muluk, manis, tetapi menipu. Bayangkan orang yang tulus hati mau dia sesatkan.
Cara kerja ajaran campur masuk lewat persekutuan. Sebab itu kita harus hati-hati dan teliti dalam bersekutu, bukan sembarang. Sebagai tubuh Kristus kita harus bersekutu, tetapi harus teliti dan hati-hati. Persekutuan itu sama dengan makan bersama. Jadi untuk bersekutu yang harus kita perhatikan adalah makanannya, ajaran sehat atau makanan campur. Mau ikut KKR, mau masuk dalam penggembalaan, lihat makanannya, sehat atau racun, kalau racun langsung hindari. Racun itu tidak perlu banyak-banyak, ditegak sedikit langsung mati.
Mulai dari nikah, kaum muda kalau masuk nikah lihat makanannya ajaran sehat atau racun. Sebab itu harus satu pengajaran supaya nikah itu sehat mengarah pada nikah yang rohani, nikah Kristus dengan jemaat. Jangan cuma lihat ganteng, cantik, kaya, kedudukannya, lihat makanannya. Begitu jugalah kalau bapak ibu mau tergembala, lihat makannya, sehat atau tidak. Mungkin dijawab “oh sehat makanannya, cuma kadang-kadang ada racunnya”. Cobalah satu hari makanan sehat dimakan kemudian tambah-tambah sedikit racun, kalau tidak sakit. Begitulah ajaran palsu masuk sedikit-sedikit. Kemudian antara penggembalaan, makannya sehat atau tidak. Kalau sehat maka persekutuan kita akan mengarah pada persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna dengan Yesus sebagai kepala Mempelai Pria Sorga.
Sebab itu perhatikan jangan sampai mengalami maut secara rohani. Kalau secara tubuh Tuhan izinkan kita meninggal dunia tetapi rohani kita sehat dan kuat, maka kita dibangkitkan pada kebangkitan pertama dan masuk kerajaan 1000 tahun damai.
3. Maut kekal
Wahyu 20:14
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Kalau dosa terus dipertahankan dan terus mempertahankan ajaran palsu, maka suatu ketika akan terpisah dengan Tuhan selamanya, Tuhan di sorga dan orang itu di neraka. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita. Maut secara tubuh itu urusan Tuhan. Yang kita jaga, selama hidup di dunia ini jangan mengalami maut secara rohani.
Maut ini merajalela. Dalam kitab Amsal dikatakan maut di pintu, maut di jendela, kita harus hati-hati. Maut itu satu langkah jaraknya dengan kita. Di mana posisi yang aman supaya kita menang atas maut?
I Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Jadi posisi untuk menang atas maut adalah di bawah kaki Tuhan, banyak berada di bawah kaki Tuhan. Prakteknya apa? Tersungkur menyembah Tuhan, mengucap syukur kepada Tuhan. Kalau kita banyak menyembah kita pasti menang atas maut, baik maut secara tubuh terutama maut secara rohani, menang atas dosa, menang atas ajaran palsu. Banyak tersungkur di bawah kaki Tuhan. Secara daging capek, tetapi harus daging ini dipaksa, dirobek, jangan diikuti supaya menang atas maut.
Menyembah itu suasana takhta sorga.
Wahyu 4:9-11
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Mari kita banyak tersungkur menyembah, mengucap syukur kepada Tuhan, banyak berada di bawah kaki Tuhan. Hari-hari terakhir ini gunakan waktu yang ada. Tuhan ajarkan minimal sehari 1 jam menyembah Tuhan.
Apa alasan menyembah Tuhan, mengucap syukur kepada Tuhan? Kalau ini kita tahu, pasti tidak akan malas menyembah, akan bergairah menyembah.
1. Mazmur 107:1-3
107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
107:2 Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
107:3 yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
Dari timur dan barat, utara dan selatan. Kalau dihubungkan itu membentuk salib. Jadi kita menyembah Tuhan karena kita sudah mengalami kuasa salib, kuasa darah Yesus yang menebus dan melepaskan kita dari maut. Selama kita masih terikat dengan dosa, pasti penyembahannya kering. Selama masih berpegang pada ajaran palsu, penyembahannya pasti palsu, bukan kepada Yesus malah nanti mengarah pada antikristus.
Ini yang bisa membuat kita bisa menyembah Tuhan. Kita renungkan kasih Tuhan, kita seharusnya binasa. Dosa ini membuat kita terpisah dengan Tuhan tetapi Dia sudah tanggung di kayu salib, Dia sudah tebus dengan darahNya yang mahal. Kita yang harusnya binasa boleh hidup karena darah Yesus, itu membuat kita mengucap syukur menyembah Tuhan. Biarpun dalam keadaan dukacita, keadaan kekurangan, tetapi karena kita renungkan kita sudah ditebus oleh darah Yesus maka kita bisa menyembah. Bukan nanti suasana melimpah baru bisa menyembah. Ada yang dalam suasana melimpah tidak bisa menyembah. Bukan juga ukurannya nanti suasana kekurangan baru bisa menyembah. Ada yang kekurangan malah bersungut-sungut. Mau hidup berkelimpahan atau diizinkan hidup dalam kekurangan, tetapi kalau kita merenungkan bahwa kita sudah ditebus oleh darah Yesus dari dosa-dosa yang membawa pada maut, pasti bisa menyembah Tuhan.
2. Wahyu 4:11
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Karena Yesus memang layak untuk disembah. Di sini tersirat, kalau kita mengaku Yesus layak disembah, itu sama dengan kita menyadari bahwa kita ini tidak layak untuk beribadah dan melayani Tuhan. Saya khotbah sebenarnya tidak layak. Pelayanan apapun kita kerjakan sebenarnya kita tidak layak. Kita manusia hina, kita manusia berdosa. Atau ada yang berani mengatakan sejak lahir sampai sekarang saya lurus terus tidak ada dosa. Pemazmur mengatakan sejak dalam kandungan saya sudah dikandung dalam dosa. Makanya Yesus lahir, bukan menjelma, Dia melewati kandungan untuk menyelesaikan dosa dari akarnya. Sebenarnya kita tidak layak tetapi Tuhan sudah layakan untuk kita melayani Tuhan dalam bidang apapun kita dilayakan.
Coba dalam satu perusahaan, ada orang yang tidak layak kerja di situ. Tetapi oleh bosnya dikasih kemurahan “ayo kamu tranning 1 bulan setelah itu boleh bekerja” dia pasti akan bekerja lebih giat.
Untuk melayani Tuhan tidak ada satupun kita yang layak karena kita orang berdosa, tidak layak menghampiri takhta Tuhan Yang Maha Kudus, tetapi kita dilayakan. Itu sebabnya kita tersungkur menyembah Tuhan.
Dan juga kita tidak mampu, tetapi oleh kemurahan Tuhan kita dilayakan dan dimampukan untuk melayani Tuhan. Jadi melayani Tuhan jangan merasa mampu. Kalau kita melayani Tuhan tanpa menyembah itu berarti merasa mampu, merasa kuat. “Oh sebentar mau khotbah, tidak usah menyembah, biar tidur saja” itu merasa mampu. Kalau sebelum melayani kita bisa menyembah Tuhan, itu berarti kita bersandar sepenuh kepada Tuhan, menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan dan ketika kita melayani bukan dengan kekuatan daging tetapi kekuatan ajaib dari Tuhan.
Saya sempat mendampingi Pdt. Widjaja Hendra melayani, selalu dengan gerakan cepat melayani. Kalau dilihat secara fisik badan kurus tetapi bisa melayani dan terus doa puasa serta doa semalaman. Saya yang mendampingi malah teler. Melihat beliau yang begitu padat pelayanannya, kalau kekuatan daging tidak mungkin, tetapi diberikan kekuatan dari Tuhan karena banyak menyembah. Begitu juga dalam pekerjaan sehari-hari, dengan menyembah kita serahkan semua kepada Tuhan, Tuhan yang bekerja untuk kita. Tuhan berikan yang terbaik pada kita. Biarlah kita semakin berserah kepada Tuhan, semakin giat melayani Tuhan.
3. Sebab Tuhan telah menciptakan segala sesuatu. Artinya:
1) Kita yakin Tuhan mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Banyak menyembah, senangkan Tuhan sehingga urusan kita Tuhan sudah tahu. Dengan bahasa air mata saja Tuhan sudah tahu. Roh Kudus yang menyampaikan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan kepada Tuhan.
Roma 8:26-27
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Mungkin sudah tidak bisa terucapkan lagi keluhan dan pergumulan kita yang begitu berat, dengan bahasa air matapun Tuhan sudah tahu. Dia dengan kuasa penciptaanNya mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Ayo masalah apa yang kita hadapi? Yang terutama banyak membuat kita mengeluh adalah masalah nikah dan buah nikah, apalagi kalau belum satu pengajaran dan satu penggembalaan, itu pergumulan berat. Sedangkan yang sudah satu dalam penggembalaan, masih juga banyak masalah. Dengan menyembah, yakin Tuhan mampu menghapus segala kemustahilan. Mungkin secara manusia mustahil suami saya ditolong, mustahil isteri saya ditolong, mustahil anak saya, mustahil orang tua saya. Tetapi dalam penyembahan kita yakin kuasa penciptaan Tuhan mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Orang tua menghadapi anak yang kerasukan, kena ayan atau gila babi, kepadanya Tuhan tegur dengar keras “katamu kalau Aku dapat! Berapa lama lagi Aku harus ada di antara kamu hai angkatan yang tidak percaya!”. Dia langsung tersungkur dan berteriak sambil menangis “tolonglah aku yang tidak percaya ini!”.
Markus 9:23-24
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Markus 9:24 (Terjemahan Lama)
9:24 Maka berteriaklah bapa budak itu sambil menangis, katanya, "Ya Tuhan, hamba percaya, tolonglah akan iman hamba yang kurang."
Percaya, itu penyembahan. Tetapi belum ditolong juga. Sabar tunggu waktu Tuhan, terus percaya. Menyembah bergumul itu sampai fajar menyingsing, sampai Tuhan Yesus datang, terus menyembah. Tidak ada mustahil bagi Tuhan dan bagi kita yang percaya kepada Tuhan.
2) Kita menyembah karena suatu keyakinan bahwa kuasa Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, mampu menciptakan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal, sama mulia dengan Tuhan, sehingga kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, hidup kekal dengan Tuhan.
Ini alasan kita menyembah. Kalau 3 hal ini kita pahami, tidak akan sulit diajak menyembah. Mau doa semalaman, mau doa puasa juga bisa. Malah tanya-tanya lagi kapan lagi mau doa semalaman dan doa puasa. Bukan begitu diumumkan ada doa semalaman, malah berkata “aduh doa semalaman lagi, apa lagi saya punya alasan mau izin ini”. Malah senang dan semangat. Karena apa? Kita yakin ada kuasa penciptaan Tuhan, secara jasmani kita alami dan secara rohani juga sedang kita alami. Dan satu saat Mempelai Wanita Tuhan akan terwujud. Semoga saya, isteri dan anak serta jemaat bersama keluarga, kitalah yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak ketinggalan dan tidak binasa bersama dunia ini.
Ayo banyak tersungkur di kaki Tuhan, banyak menyembah Tuhan. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, bagi orang yang percaya tidak ada yang mustahil. Hanya berserah kepada Tuhan. Yakin saat Tuhan berfirman.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar