Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 24:18,21a
24:18 Tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus membayar gantinya, seekor ganti seekor.
24:21a Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya,
Dampak dari ajaran campur ada roh kekerasan. Ada 3 bentuk roh kekerasan di sini:
1. Ayat 17 & 21b membunuh manusia
2. Ayat 18 & 21a membunuh ternak
3. Ayat 19-20 membuat orang lain cacat
Kita masih mempelajari poin kedua yaitu membunuh ternak. Ternak bagi bangsa Israel adalah untuk keperluan ibadah. Ketika Firaun menyuruh mereka keluar dari Mesir, tetapi ternak tidak boleh dibawa, maka Musa berkata bahwa satu kakipun tidak boleh tinggal sebab ternak itu digunakan untuk keperluan ibadah.
Keluaran 10:26
10:26 Dan juga ternak kami harus turut beserta kami dan satu kaki pun tidak akan tinggal, sebab dari ternak itulah kami harus ambil untuk beribadah kepada TUHAN, Allah kami; dan kami tidak tahu, dengan apa kami harus beribadah kepada TUHAN, sebelum kami sampai di sana."
Jadi, membunuh ternak artinya ibadah yang mati. Kalau ajarannya campur maka ibadahnya adalah ibadah yang mati, ibadah tanpa penyucian. Bukannya terjadi penyucian, malah menambah dosa. Dimulai dari hamba Tuhan, penyelenggara ibadah, tidak suci. Kalau membaca tentang hari raya pendamaian, yang lebih dahulu didamaikan adalah Harun, keluarganya baru seluruh jemaah Israel. Jadi kalau kami penyelenggara ibadah tidak hidup suci, maka kesucian itu tersumbat, tidak akan mengalir kepada jemaat, sehingga ibadah yang digelar hanyalah ibadah yang mati.
Imamat 16:17
16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
Saya nomor satu sebagai hamba Tuhan penyelenggara kebaktian harus hidup suci, sehingga ibadah itu betul-betul ibadah yang hidup, ada Firman yang hidup, yang kuat yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan sidang jemaat. Lebih tajam dari pada pedang bermata dua, tajam pertama kena diri dulu baru diayunkan kepada sidang jemaat.
Ini masih ada kaitannya dengan Paskah. Yesus disebut Anak Domba Allah. Domba adalah salah satu hewan ternak. Wujud pribadi Yesus dalam ibadah sekarang adalah Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Ibadah yang mati digambarkan seperti imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mau menangkap dan membunuh Yesus.
Markus 14:1-2
14:1 Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat,
14:2 sebab mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."
Ini ibadah mati, penyelenggaranya tidak suci. Bagaimana mau menyelenggarakan ibadah yang hidup kalau penyelenggaranya tidak suci. Mereka mau menangkap dan membunuh Yesus. Artinya menolak bahkan membenci penyucian oleh Firman pengajaran yang benar karena mempertahankan kedagingan. Paling banyak penyelenggara kebaktian itu menolak penyucian karena takut jemaat keluar. Seperti imam-imam kepala berpikir pengikut Yesus semakin bertambah, nanti semuanya ikut Yesus. Tuhan tolong jangan hal ini terjadi kepada kami hamba Tuhan. Biarlah kami yang lebih dahulu mau menerima penyucian.
Markus pasal 14 ini dalam terang Tabernakel terkena buli-buli emas berisi manna, ini salah satu isi dari tabut perjanjian. Tabut perjanjian menunjukan Mempelai Wanita Tuhan.
II Korintus 4:7
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Sehebat apapun kita manusia daging, kita hanyalah buli-buli tanah liat yang mudah retak, mudah hancur. Artinya mudah kecewa, mudah putus asa, mudah bangga dengan apa yang didapat secara jasmani dan mudah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, serta hanya menuju kebinasaan. Sebab itu buli-buli ini harus diisi dengan manna, roti dari sorga, roti malaikat, itulah pribadi Yesus sendiri yang diwujudkan dengan Firman pengajaran dan perjamuan suci.
Yohanes 6:32-35,48-51,54-58
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
6:48 Akulah roti hidup.
6:49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
6:50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
Yesus adalah roti hidup, wujudnya sekarang adalah Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Ibadah yang mati digambarkan seperti imam-imam kepala dan ahli taurat yang mau menangkap dan membunuh Yesus, berarti menolak penyucian oleh Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Sekarang siapa imam-imam kepala dan ahli taurat ini?
1. Imam kepala
Tugas dari imam adalah menyelenggarakan kebaktian. Seorang imam tidak boleh memiliki milik pusaka.
Ulangan 18:1-5
18:1 "Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
18:3 Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan, kedua rahang dan perut besar.
18:4 Hasil pertama dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, dan bulu guntingan pertama dari dombamu haruslah kauberikan kepadanya.
18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.
Imam tidak boleh memiliki milik pusaka, Tuhanlah milik pusakanya. Dan Tuhan sudah jamin pemeliharaan hidup, ada paha depan artinya diutamakan, kedua rahang berarti pasti mengunyah dan perut besar, Tuhan berikan kebutuhan-kebutuhan itu. Ini adalah perjanjian garam, perjanjian untuk selama-lamanya yang tidak bisa dirombak dan tidak boleh dirombak oleh siapapun. Jadi bukan hanya di zaman Musa dulu.
Bilangan 18:19-20
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.
Perjanjian garam artinya perjanjian dalam urapan Roh Kudus, perjanjian yang suci. Bayangkan, ini perjanjian dengan Tuhan. Kalau perjanjian dengan manusia kadangkala masih bisa dilanggar. Kalau perjanjian Tuhan betul-betul perjanjian suci, Dia tidak akan pernah mengingkari perjanjianNya, hanya kadang kita yang mengingkari perjanjiannya. Perjanjian dengan Tuhan boleh dirombak, syaratnya bisa merubah siang menjadi malam dan malam menjadi siang. Tetapi siapa yang bisa!
Yeremia 33:20-21
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
Karena tidak ada orang yang bisa merubah siang dan malam datang tidak pada waktunya, berarti perjanjian Tuhan tidak bisa diingkari. Itu perjanjian untuk selama-lamanya, perjanjian Tuhan dengan imam-imam dari suku Lewi. Dari sini kita melihat imam-imam kepala menunjuk pada:
a) Hamba Tuhan yang merusak perjanjian Tuhan dengan Lewi yaitu melayani tidak sepenuhnya, tidak menyerah sepenuh kepada Tuhan sebab masih memiliki pekerjaan sampingan. Inilah yang mau menangkap dan membunuh Yesus. Kalau kita dilayani pendeta seperti itu, itulah ibadah yang mati. Tuhan tidak akan mempercayakan pengajaran yang benar kepada pelayan Tuhan yang masih punya pekerjaan sampingan.
Maleakhi 2:6-7
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Ini kalau imamnya benar, tetapi dalam Maleakhi pasal 2 ini imam-imam ini sudah mengingkari perjanjian dengan Tuhan. Jadi tidak mungkin dipercaya pengajaran sebab pengajaran hanya dipercayakan kepada imam yang tidak mengingkari perjanjian dengan Tuhan.
Maleakhi 2:8
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Kalau mengaku itu pengajaran sebenarnya itu bukan pengajaran Tuhan tetapi disebut pengajaranmu. Karena dia sudah merusak perjanjian dengan Tuhan, sehingga ajaran yang dia sampaikan berangkat dari dirinya sendiri. Sebaliknya kalau perjanjian dengan Tuhan tetap dipelihara maka pengajaran dari Tuhan yang ada pada mulutnya.
Mengapa merombak dan merusak perjanjian dengan Tuhan? Karena motivasi pelayanan hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Makanya ulang berulang papa menasihati saya “motivasi pelayananmu jangan yang jasmani”. Kalau motivasi pelayanan yang jasmani maka itu merusak perjanjian dengan Tuhan.
Ini saya sampaikan supaya jemaat melihat di mana kita membawa diri digembalakan dan di dalam persekutuan siapa yang melayani. Kalau yang melayani tidak 100% bekerja untuk Tuhan maka itu ibadah mati.
Mikha 3:11
3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"
Mereka berkata aman, tidak ada malapetaka, kita diberkati, karena motivasinya uang, motivasinya keuntungan jasmani. Itulah imam-imam kepala. Hati-hati, banyak imam kepala sekarang melayani dalam gereja. Pendeta seperti ini tidak mungkin lagi bertanya soal Tuhan.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
Artinya tidak lagi bertanya di mana Tuhan:
1) Tidak bergumul lagi untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Apalagi kalau sudah sibuk soal yang jasmani, mana ada pergumulan untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Nomor satu saya, jangan sampai pembukaan rahasia Firman sudah dientengkan, tidak ada pergumulan lagi. Hamba Tuhan penyelenggara ibadah harus betul-betul bergumul supaya ada pembukaan rahasia Firman, ada makanan supaya sidang jemaat bisa makan, supaya ada jawaban dari setiap kebutuhan sidang jemaat. Tanggung jawab kami hamba Tuhan bukan sesuatu yang enteng, bukan sesuatu yang ringan. Kalau motivasinya tinggal yang jasmani, ngapain capek-capek.
2) Tidak peduli lagi soal kesucian. Jemaat berbuat dosa, dia tidak peduli yang penting korban dan perpuluhannya masuk. Orang mencari Tuhan pasti mengejar kesucian.
Mazmur 24:6,3-5
24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." S e l a
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Hamba Tuhan yang motivasinya untuk membawa jemaat ketemu Yesus, dia pasti mencari Tuhan, pasti mengejar kesucian. Tetapi kalau motivasinya soal yang jasmani, tidak peduli lagi soal kesucian. Dalam Maleakhi dikatakan pengajarannya banyak membuat orang tergelincir. Itu mengerikan sekali, tanggung jawabnya hutang darah. Ini kami sebagai hamba Tuhan yang mana dipercaya Tuhan untuk melayani. Kalau motivasinya yang jasmani, kasihan jemaat yang dilayani, tidak akan bisa mencapai kota Yerusalem Baru, kota yang ditampilkan di gunung yang besar dan tinggi.
Kalau disimpulkan, imam-imam kepala adalah hamba Tuhan yang sesat dan menyesatkan. Sesatnya kenapa? Merusak perjanjian dengan Tuhan. Menyesatkannya di mana? Jemaat yang dilayani tergelincir semua dan tidak berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan. kalau soal pengajaran salah, itu hutang darah betul-betul. Doakan kami hamba-hamba Tuhan di sini, bantu dan topang kami dalam doa supaya jangan sampai pengajaran yang kami bawa berangkat dari diri kami karena motivasi berangkat dari perkara yang jasmani.
Ibu Musa kalau ketahuan dia adalah ibu kandung Musa, pasti dia mati. Jadi artinya bagi kita sekarang, bagi gembala untuk mempertahankan kemurnian pengajaran yang benar, himpitan dari sana sini, tantangannya besar, resikonya mati. Makanya dukung dalam doa, jangan dibikin susah, jangan dibuat berkeluh kesah. Saya renungkan, beberapa hamba Tuhan yang dulu dipakai Tuhan luar bisa, begitu meninggal dan dilanjutkan anaknya, anaknya tidak bisa meneruskan. Ini juga awasan bagi saya, jangan sampai dulu murni pengajaran pendahulu di tempat ini, lalu saya yang meneruskan merombak perjanjian dengan Tuhan, ajaran membuat jemaat tergelincir. Untuk mempertahankan kemurnian pengajaran itu memang berat. Seluruh jemaat, nomor satu keluarga saya secara daging, topang saya dalam doa supaya bisa mempertahankan kemurnian pengajaran. Sehingga saya, isteri, anak dan seluruh jemaat bisa bersama-sama bertemu dengan Tuhan Yesus dan para pendahulu yang sudah mendahului kita.
b) Sebenarnya tugas imam berdiri di tengah antara Tuhan dan sidang jemaat untuk menjadi pendamai.
Imamat 16:17
16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
Dalam Injil Markus, imam-imam kepala malah membunuh Yesus. Jadi imam-imam kepala menunjukan hamba Tuhan yang menyimpan kebencian, pahit hati, dendam, terutama kepada hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Siapa yang ragukan tahbisan Yesus, Yesus sempurna, tetapi dibenci imam-imam kepala.
Kalau mau benar tahbisan dan pengajarannya, himpitannya luar biasa. Tetapi jangan kita mundur. Contohnya Yeremia, sampai dia dipukul dan dipasung oleh Pasyhur yang adalah seorang imam kepala. Jadi kalau hamba Tuhan baru dipukul dengan kata-kata, itu belum seberapa.
Yeremia 20:1-2
20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.
20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN.
Sekarang banyak dipukul dengan kata-kata lewat SMS, WA dan Facebook. Yeremia mau menyampaikan Firman yang benar supaya bangsa Israel jangan dihukum, jangan binasa, malah ditanggapi negatif. Bukan tidak berakibat kalau menyimpan kebencian, membenci dan mengata-ngatai hamba Tuhan yang benar.
Yeremia 20:6
20:6 Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu, kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya engkau telah bernubuat palsu."
Ini hiburan bagi kami hamba Tuhan. Orang yang mengata-ngatai dan membenci hamba Tuhan itu akibatnya dahsyat, dikatakan mereka dibuang ke Babel dan mati di sana. Artinya masuk pembangunan Tubuh Babel, mempelai wanita setan dan binasa selamanya. Hati-hati, jangan teledor berucap tentang hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Kalau kita tidak tahu jelas persoalannya lalu sudah berkata-kata menghakimi, bahaya! Itu sudah mengarah ke Babel. Lebih baik kalau terganggu perasaan, tanyakan. Kalau tidak terganggu tidak usah didengar perkataan orang terhadap hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Bodoh kalau kita mau menerima muntah, gosip itu muntah! Untuk apa didengar kalau cuma mau merusak rohani kita.
Kalau jemaat dilayani hamba Tuhan seperti ini, dia akan mewarisi tabiatnya. Kalau hamba Tuhan sudah menyimpan dendam dan menyebut lagi namanya dari mimbar padahal benar tahbisannya, maka jemaat juga akan ikut membenci hamba Tuhan yang disebut itu. Sebab persekutuan itu mewarisi tabiat. Kita jaga ini jangan terjadi dalam diri kita. Kita beribadah ternyata ibadah yang mati sebab hanya diisi gosip dan fitnah. Jangan ini terjadi dalam pelayanan kami.
2. Ahli taurat
I Korintus 1:20
1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
Ahli taurat ini menunjuk hamba Tuhan, pelayan Tuhan, termasuk sidang jemaat yang merasa tahu Firman sehingga suka membantah Firman. Membantah hamba Tuhan yang benar, karena menggunakan logikanya atau hikmat dunia. Mari, jangan suka membantah. Firman pengajaran yang benar bukan untuk dibantah, bukan untuk diperdebatkan tetapi dipraktekan. Makanya menerima Firman pengajaran itu harus dengan iman supaya tidak timbul perbantahan. Tetapi kalau dengan logika pasti menimbulkan perbantahan. Iman lebih tinggi dari logika, kalau iman menerima pasti logika juga bisa menerima.
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Orang yang suka membantah Firman itu pasti hilang lenyap, keluar dari Tubuh Kristus dan binasa.
Yesaya 41:11
41:11 Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa;
Jangan sampai jadi pembantah-pembantah. Dengar Firman pengajaran yang benar itu untuk dipraktekan. Memang kelihatannya si pembantah ini pelayanannya seperti berhasil. Contoh dalam Alkitab adalah Yunus. Beberapa kali dia membantah Tuhan, tetapi kalau melihat pelayanannya waktu dia masuk di Niniwe menyerukan Firman, mulai dari raja sampai seluruh rakyat bertobat dan berpuasa, kelihatan berhasil pelayannya. Tetapi nasib Yunus tidak terlihat lagi, tidak tahu bagaimana. Dia sampai membantah Tuhan.
Yunus 4:8-9
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Ini jangan sampai terjadi dalam diri kami hamba Tuhan. Roh membantah ini muncul ketika mulai diberkati dan merasa hebat dipakai. Waktu masih merintis, masih susah, Firman datang langsung disambut “ya Tuhan”. Tetapi begitu mulai maju pelayanan, mulai diberkati, maka Firman mulai dibantah “ah tidak cocok itu, tidak logis, buktinya banyak jiwa-jiwa saya baptis, kemarin baru masuk lagi ikan kakap”. Hati-hati jemaat juga, waktu masih dalam suasana sulit, ketika datang nasihat hamba Tuhan “iya om, doakan om”. Begitu sudah diberkati dan berhasil, Firman dan nasihat gembala dilawan. Begitu juga kaum muda, apalagi kalau soal jodoh, itu langsung dibantah “memangnya om yang kawin!”. Tuhan tolong ini jangan terjadi dalam diri kita.
Dalam diri Yunus ada tabiat ahli taurat dan imam kepala. Kenapa Yunus membantah? Karena ada kebencian, dia benci dan dendam pada orang Niniwe, karena mereka yang membuat orang Israel susah.
Yunus 3:10;4:1
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
Ini aneh, Firman bekerja dalam jemaat, dia malah marah dan kesal. Itu karena ada dasar kebencian, maunya jemaat itu dihantam oleh Tuhan. Hamba Tuhan yang dianggap musuh biar dihajar sama Tuhan saja. Begitu hamba Tuhan itu dan jemaat tertolong karena pekerjaan Firman, malah dia marah. Jadi kalau sudah ada kebencian, pasti senang melihat orang tertimpa musibah. Kalau dalam kitab Samuel contohnya imam Eli, sampai Tuhan katakan “kamu akan melihat dengan mata permusuhan!”. Kalau kita dilayani hamba Tuhan seperti ini maka ibadah kita, ibadah mati! Koreksi nomor satu kepada saya, jangan sampai ada roh imam kepala dan ahli Taurat saya hadirkan di sini. Kalau seperti itu walaupun kita beribadah di sini dan yang lain secara online tetapi ibadah yang mati, tidak berkenan kepada Tuhan.
Ibadah benar adalah ibadah yang hidup, yaitu mau diisi dengan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Proses diisi dengan Firman pengajaran yang benar.
1. Hamba Tuhan menyampaikan Firman dalam urapan Roh Kudus dan jemaat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus, sehingga Firman itu menjadi suatu kebutuhan. Sebagai hamba Tuhan dia akan berupaya menggali Firman, bergumul supaya ada pembukaan rahasia Firman, karena itu suatu kebutuhan. Pengalaman sebagai gembala memang berat kalau belum dapat pembukaan rahasia Firman. Sampai biasa saya bilang sama isteri “jangan dulu usik dengan yang lain-lain. Doakan saya, ini belum dapat apa-apa, belum dapat pembukaan rahasia Firman”. Sampai rasul Yohanes di pulau Patmos dia menangis untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman.
Kalau kita dalam urapan maka Firman itu menjadi suatu kebutuhan. Kenapa Firman itu harus menjadi suatu kebutuhan? Karena kita ini hanya buli-buli tanah liat, mudah retak, mudah hancur. Kalau tidak ada Firman maka pasti hancur dan binasa.
II Korintus 4:7-9
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Biar dihimpit tetapi kalau ada isi Firman, maka kita tidak binasa dan tidak hancur. Jadikan Firman itu sebagai kebutuhan utama kita.
Kaum muda, sekarang himpitan gadget, himpitan teknologi, kalau tidak ada Firman, hancur kita. Mungkin pertama buka lalu muncul yang najis-najis langsung kita blokir. Lama-lama kalau tidak ada Firman, malah yang diblokir itu yang dibuka. Itu kalau tidak ada Firman. Kalau ada isi Firman, langsung strap “darah Yesus” dan dihapus semua yang najis itu. Mari jadikan Firman itu suatu kebutuhan, pasti mendengar Firman dengan suatu kesungguhan, sepatah katapun tidak mau tercecer. Seperti perempuan Siro Fenesia berkata “benar Tuhan, anjing itu menjilat remah-remah roti”. Bukan makan roti utuh tetapi makan remah. Kalau makan remah-remah masih lapar sehingga cari lagi. Itulah mencari Firman dengan suatu kebutuhan dalam urapan Roh Kudus. Kapan ibadah lagi, cari lagi Firman. Saya berdoa supaya kita semua menjadikan Firman menjadi suatu kebutuhan.
2. Kalau butuh Firman pasti mengerti, pasti menikmati.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
3. Kalau sudah mengerti pasti percaya, yakin pada Firman, menjadi iman di dalam hati.
4. Praktekan Firman, ada perbuatan iman. Sebab iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati.
Sekarang kita raba diri kita masing-masing. Apa buktinya bahwa kita sudah ada isi Firman pengajaran yang benar? Taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau banyak tidak taatnya, itu belum ada isi. Apalagi kalau hamba Tuhan belum taat, itu belum ada isi. Bagaimana mau isi jemaat dengan Firman kalau hamba Tuhan sendiri kosong. Itulah ibadah yang mati
Bukan suatu kesombongan dalam doa masuk Firman “biarlah apa yang sudah dikerjakan itu yang diajarkan sehingga tidak menjadi penipu dalam sidang jemaat”. Sebab kalau mengajar tanpa praktek, itu hanya menjadi pengetahuan dan jemaat juga tidak ada praktek. Hamba Tuhan nol, jemaat juga nol.
Kalau merasa Firman itu suatu kebutuhan tidak akan membiarkan Firman itu tercecer satu katapun, sampai kita praktekan. Ayo jangan mau kompromi dengan daging. Untuk perkara rohani, jangan berunding dengan daging. Sebab kalau diikuti, daging itu tidak tahu taat dan tidak mungkin bagi daging bisa taat.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Hasilnya kalau mau taat pada Firman:
1. Buli-buli kita tidak akan hancur, tetapi kita menjadi kehidupan yang tahan banting, tahan uji. Sama dengan tidak mengalami maut.
Yohanes 8:51
8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Bukan berarti tidak meninggal. Meninggal atau tidak meninggal sampai Tuhan datang itu urusan Tuhan. Tidak mengalami maut artinya:
a) Tidak mudah disesatkan oleh ajaran palsu, tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Sebab ajaran palsu itu maut, seperti dalam II Raja-raja pasal 4 maut dalam kuali. Ajaran palsu itu membawa maut. Kenapa bisa disesatkan? Karena ketaatannya kurang. Mulai dari kami hamba Tuhan, hanya tahu khotbah tetapi tidak taat, tidak praktek, makanya gampang bimbang. Begitu ada ajaran lain dia malah berkata “betul juga yah”. Tetapi kalau sudah jadi praktek, mau diapakanpun tidak mau.
II Petrus 2:1
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Hari-hari terakhir ini kita tinggal belajar praktek. Saya tinggal mengulang apa yang sudah disampaikan pendahulu. Kita tinggal praktek supaya kita tidak dibimbangkan dan disesatkan oleh ajaran palsu.
b) Tidak mau berbuat dosa, sekalipun ada kesempatan, ada godaan, ada keuntungan, bahkan ada ancamanpun tidak mau berbuat dosa, tetap hidup benar dan suci. Dosa itu merupakan maut, sengat maut ialah dosa.
I Korintus 15:56
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Sudah berapa buku kita pelajari, tinggal kita praktek, supaya kita bisa bertahan tidak lagi jatuh dalam dosa, tidak mau berbuat dosa sekalipun ada godaan, keuntungan bahkan ancaman.
c) Tidak bersungut-sungut saat menghadapi pencobaan, tidak putus asa, tidak kecewa, tetapi selalu bersyukur dan berharap pada Tuhan. Itulah orang yang taat, berharap Tuhan, bukan berharap sesuatu di dunia ini. Kalau berharap manusia, banyak kali kita kecewa. Kalau kecewa itu tanda manusia daging, nanti menuju pada maut. Kecewa dan putus asa itu penyakit aids secara rohani, kehilangan daya tahan tubuh secara rohani. Kalau sudah kecewa dan putus asa, dosa dan ajaran lain gampang masuk sehingga kena maut.
Hasil mau mentaati Firman kita tidak mengalami maut, artinya
Ø Tidak jatuh dalam ajaran yang palsu, tetap pegang ajaran yang benar.
Ø Tidak jatuh dalam dosa, tetap hidup benar dan suci.
Ø Tidak bersungut, kecewa dan putus asa, tetap berharap Tuhan.
Kesempatan kalau tidak ada lagi yang kita harapkan di dunia ini, tinggal berharap Tuhan. Kadang kala kita masih setengah-setengah berharap Tuhan karena merasa masih ada yang diandalkan di dunia, masih ada orang tua, masih ada si dia, masih ada ijazah dan masih ada ini dan itu. Kalau semua sudah tidak ada, kesempatan tinggal berharap sepenuh kepada Tuhan. Sebenarnya sudah gampang bagi orang yang sudah tidak ada yang bisa dia harapkan di dunia ini, dia sudah ada pada titik nol tinggal berharap Tuhan. Kalau yang punya sesuatu yang dia banggakan, dia harus mengosongkan dulu dirinya baru berharap Tuhan 100%, itu agak berat, tetapi harus tetap mengandalkan Tuhan lebih dari segala-galanya.
Pengalaman dalam pembangunan rumah ibadah di Tonusu, tinggal harapkan Tuhan. Memang orang tua secara jasmani ekonomi sudah mampu, tetapi tidak pernah saya minta untuk sumbang di sini. Malah pernah mama bilang “ini masih mau beli ini, belum lagi untuk Tonusu”. Saya bilang “mama kalau mau berkorban untuk Tonusu, jangan lihat karena saya anak, tetapi karena itu untuk pekerjaan Tuhan”. Jadi bukan karena minta-minta. Walaupun tinggal berpantun sedikit dan pasang muka memelas sedikit pasti sudah dapat. Tetapi Tuhan yang menyediakan, Tuhan Maha Kaya, Tuhan tidak pernah menipu.
2. Mazmur 33:9
33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
Kalau mau taat maka dari Firman Tuhan kita mengalami kuasa penciptaan dari yang tidak ada menjadi ada, dari mustahil menjadi tidak mustahil. Terutama kita diciptakan kembali segambar dengan Allah Tritunggal, sama dengan kita disucikan dan dibaharui sampai sempurna seperti Yesus. Tinggal kita belajar taat pada Firman Tuhan dan kita diisi dengan Firman pengajaran yang benar, sehingga ada kekuatan yang melimpah, tidak menjadi buli-buli emas yang hancur. Menghadapi apapun kita bertahan. Kalau diizinkan Tuhan meninggal dunia, dia akan dibangkitkan, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru, tidak akan pernah mengalami maut. Abraham, Ishak dan Yakub adalah orang hidup, Allah kita adalah Allah orang hidup, kita mengalami kuasa penciptaan. Semoga Firman ini bisa kita alami, semua pulang mengalami kuasa penciptaan. Taati saja, ada kuasa penciptaan, kuasa dari Tuhan.
Kalau sudah diisi dengan Firman, maka buli-buli itu akan diisi dengan perjamuan suci. Perjamuan suci merupakan kasih Tuhan dari kayu salib, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dan bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri. Sampai mengasihi musuh, orang yang membenci kita bisa kita kasihi. Kesempatan paling besar dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci untuk diisi Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
Apa buktinya kita sudah diisi perjamuan suci?
1. Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dengan praktek:
a) Setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Sama dengan melayani Tuhan bukan karena disuruh atau karena dipaksa atau karena takut kepada manusia, tetapi karena mengasihi Tuhan. Apa saja kita lakukan untuk mengasihi Tuhan. Membalas kasih Tuhan sebenarnya kita tidak bisa. Bangun tidur terus tarik nafas itu sudah kasih Tuhan. Banyak sekarang orang susah bernafas karena pandemi ini. Kalau kita bisa bernafas itu karena kasih Tuhan, biar kita melayani Tuhan karena mengasihi Tuhan. Banyak anak muda sakit-sakitan. Kalau kaum muda sehat dan berisi, ayo melayani Tuhan karena mengasihi Tuhan. Layani Tuhan apa yang bisa kita kerjakan, tidak usah disuruh, tidak usah dipaksa.
b) Rela sengsara daging bersama Yesus dan karena Yesus. Tidak mengomel “kenapa saya begini, Tuhan tidak adil, Tuhan kejam!”. Karena Yesus itu sama dengan karena ibadah. Mau beribadah menempuh jarak cukup jauh. Kalau dekat-dekat lalu tidak mau ibadah, itu sudah terlalu, yang jauh saja datang!
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Itu kalau ada isi perjamuan suci. Ketika kita sengsara, renungkan Firman Tuhan, saya sengsara karena saya orang berdosa, wajar memang sengsara. Yesus sengsara padahal Dia tidak berdosa, Dia sengsara untuk saya, sehingga tidak ada kesempatan untuk mengomel dan bersungut sampai minta mati sama Tuhan tetapi bisa mengucap syukur, bisa memuliakan Tuhan, bisa menyembah Tuhan. Percikan darah kita tambah dengan ucapan syukur yaitu penyembahan, ada darah ada dupa sehingga sinar kemuliaan terjadi. Bukannya malah berkata “tidak adil Tuhan, kenapa saya begini!”.
2. Bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi musuh. Apa yang kita inginkan sesama berbuat pada kita, berkata tentang kita, pikirkan tentang kita, itu juga yang kita perbuat pada orang lain. Mau sesama bicara baik tentang kita, jangan gosipkan orang, mau sesama berbuat yang baik kepada kita ayo berbuat baik kepada orang. Itu mengasihi sesama seperti diri sendiri. Sampai mengasihi orang yang membenci dan tidak senang pada kita, doakan yang baik. Memang untuk mendoakan orang yang membenci dan menyakiti kita rasanya perobekan daging. Tetapi kalau bisa kita lakukan itu luar bisa, itu kasih Tuhan. Dan kita menjadi pribadi yang berisi, ada isi Firman, ada isi kasih Tuhan dari kayu salib.
Kegunaan kasih dari kayu salib:
1. Roma 8:32
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Tuhan serahkan AnakNya untuk mati di kayu salib, masa yang jasmani tidak bisa Tuhan berikan. Jadi kegunaan dari salib adalah mengaruniakan segala sesuatu kepada kita. Apa yang kita butuh, dari kayu salib kita dapatkan, asalkan kita ada isi. Kadang kala kita minta pada Tuhan ini dan itu tetapi kita tidak punya isi, kita kosong, bagaimana Tuhan mau karuniakan! Isi Firman itu taat, isi perjamuan suci isi kasih mengasihi sesama seperti diri sendiri, mengasihi Tuhan lebih dari segalanya baru Tuhan karuniakan segala sesuatu bagi kita.
Kaum muda yakin Tuhan karuniakan segala sesuatu kepada kita. Pemeliharaan dan perlindungan ada, masa depan yang baik, Tuhan jamin semuanya. Apa yang paling dibutuh anak muda? Jodoh! Tuhan berikan semuanya. Salib itu tambah, Tuhan tambahkan semua kepada kita, yang penting ada isi. Kalau sudah ada isi baru Tuhan berikan, sehingga kalau berkat datang kita tidak hancur. Kalau tidak ada isi, ketika berkat datang kita hancur berkat itu juga hancur. Kalau ada isi maka berkat dari kasih, Tuhan kirim kepada kita. Saya dari pengerja bisa ikut KKR, dari masih gembala di Tonusu bisa ikut KKR dengan naik pesawat. Itu menunjukan kami hamba Tuhan tidak hidup dari jemaat.
2. Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita hanya seperti anak domba sembelihan yang tidak berdaya dan tidak mampu menghadapi musuh yang besar dan kuat, masalah yang mustahil. Tetapi kasih dari kayu salib menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita tidak mampu menghadapi masalah besar dan mustahil, tetapi bisa menang kalau punya isi. Semua tinggal tergantung punya isi atau tidak. Kalau ibadah hidup, kita bisa punya isi dan ini bisa kita dapatkan. Kasih dari Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang. Kemenangan dari semua pergumulan yang tidak mampu kita hadapi. Sampai kemenangan yang terakhir, sidang jemaat Laodekia, jemaat paling bobrok rohani tetapi Tuhan tawarkan kemenangan duduk bersanding di takhta Tuhan di sorga. Orang yang najis, kotor dan jahat sekalipun, kalau mau diisi Firman, diisi dengan perjamuan suci, dia lebih dari pemenang, bisa duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Ini perkataan Tuhan Yesus kepada sidang jemaat Laodekia yang sudah seharga muntah, kotor dan najis! Jangan putus asa, sekotor dan senajis apapun kita, kalau masih mau merendahkan diri untuk diisi Firman, diisi perjamuan suci, diisi kasih dari kayu salib, dari yang hancur, binasa, hina, Tuhan angkat duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga sebagai Mempelai Wanitanya yang sempurna. Itu kasih dari kayu salib.
Saya renungkan siapa saya, orang yang najis dan jahat. Tetapi kasih dari kayu salib, Firman dan perjamuan suci yang bisa merubah kehidupan saya, sampai bisa menjadi hamba Tuhan. Kita semua yang ada, Firman dan perjamuan suci mampu mengubahkan dan menjadikan kita lebih dari pemenang, duduk setakhta dengan Tuhan Yesus di Yerusalem Baru.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 085241270477 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar