Biarlah damai sejahtera Allah menjadi bagian kita sekalian. Dan kita mau membuka hati kita selebar-lebarnya bagi Tuhan. Izinkan Tuhan bekerja dalam kehidupan kita. Biar kita bisa melihat apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam diri kita supaya hidup kita semakin sesuai dengan kehendak Tuhan.
Wahyu 12:4
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Ada 2 pengertian ekor naga.
1. Menunjuk dosa kenajisan
2. Ajaran-ajaran palsu
Yesaya 9:14
9:14 Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
Sasaran utama penyesatan adalah Kristen bintang, sama dengan orang-orang pilihan Tuhan, orang yang sudah disucikan oleh Firman pengajaran yang benar dan sudah dipakai Tuhan. Kalau orang di luar tidak perlu lagi diseret sebab memang sudah bagiannya iblis.
Markus 13:21-23
13:21 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
13:22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.
13:23 Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu."
Kita harus berhati-hati sebab ada yang sudah dalam pengajaran tetapi bisa diselewengkan dan menyimpang. Yang mau disesatkan ini orang-orang pilihan, orang yang sudah ada dalam pengajaran, sudah disucikan dan dipakai oleh Tuhan. Dalam Wahyu pasal 12 dikatakan 1/3, itu bukan jumlah yang sedikit. 1/3 bintang di langit dicampakan ke bumi. Tetapi saya mau katakan kepada kita, tempat di sorga tidak akan dibiarkan kosong. Kalau ada bintang yang gugur akan diganti bintang yang lain. Celaka kita jika ketika kita gugur kemudian digantikan, maka kita tidak ada tempat lagi.
Contoh bintang gugur yang digantikan.
1. Lucifer bintang timur jatuh dan tidak dibiarkan kosong, diganti Yesus bintang timur yang gilang gemilang yang tidak pernah gugur.
2. Yudas Iskariot sudah dipakai dan diberi kuasa mengusir setan. Bahkan dia orang kepercayaan Tuhan memegang kas. Dia gugur jatuh dan diganti dengan Matias.
3. Ratu Wasti. Bicara ratu menunjuk isteri. Berarti menunjukan gereja yang sudah siap menjadi ratu. Wasti gugur dan diganti dengan Ester, Ester artinya bintang.
Pagi ini kita pelajari poin pertama. Lucifer jatuh dan digantikan Yesus Bintang Timur yang gilang gemilang.
Yesaya 14:12-15
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: 1Aku hendak naik ke langit, 2aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan 3aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 4Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, 5hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Mengapa bisa gugur? Sebab 5 kali Lucifer mengatakan “aku hendak”. Artinya:
1. Menunjukan puncak kesombongan atau ketinggian hati Lucifer melawan 5 kerendahan hati Yesus yang rela mati dengan 5 luka utama. Dengan 4 luka Yesus sudah mati untuk bangsa Israel yaitu 2 di tangan dan 2 di kaki. Dan setelah mati Dia mau menerima lagi luka di lambung untuk kita bangsa kafir.
2. Tidak taat pada Firman, pada kehendak Tuhan sebab mempertahankan kehendak daging. Kita melayani bukan mengikuti kehendak daging tetapi kehendak Tuhan. Dari mana kita mengetahui kehendak Tuhan? Dari Firman. Mari kita banyak membaca dan mendengarkan Firman.
Kalau disimpulkan Lucifer itu sombong dan tidak taat. Orang sombong dan tidak taat ini merasa mampu menjaga dirinya sendiri sehingga merasa tidak perlu penggembalaan, mengabaikan penggembalaan.
I Petrus 5:4-7
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Orang sombong dan congkak tidak bisa merendahkan diri untuk tergembala. Sampai Petrus bilang, rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain, hai orang muda tunduklah kepada orang tua. Muda dan tua di sini bukan sebatas usia, orang tua di sini menunjuk gembala yang harus matang rohani. Orang muda di sini menunjuk jemaat yang membutuhkan binaan rohani. Jadi gembala harus lebih rohani dari jemaat. Jangan gembala diajar oleh jemaat karena jemaat lebih rohani, itu terbalik. Gembala itu penuntun, pemandu. Bagaimana mau memandu jemaat bertemu Yesus kalau tidak tua rohaninya, tidak matang.
Tergembala itu adalah sikap merendahkan diri dan taat.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Masuk di bawah tongkat gembala, bukan melompat. Jadi semakin direndahkan, semakin diturunkan tongkatnya, tetap lewat di bawah, tidak boleh lewat di atas. Jadi tergembala merupakan sikap merendahkan diri dan taat. Dalam Yohanes pasal 10, gembala memperdengarkan suaranya dan domba-domba mendengarkan suara gembala.
Tetapi hati-hati, iblis mau menyesatkan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan untuk tidak tergembala, lewat ajaran palsu dan lewat pengaruh-pengaruh dunia. Apa yang disesatkan? Kita ini dalam masa pertunangan, mau menikah dengan Yesus, yang mau disesatkan adalah pikiran.
II Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Ditambah pikiran dan perasaan. Misalkan sungkan pada manusia tetapi tidak sungkan kepada Tuhan. Diajak ikut ibadah yang sudah jelas-jelas ajarannya sudah lain, yang memimpinpun sudah tidak sesuai Firman tetapi malah sungkan dan ikut “sungkan karena dia keluarga saya, dia bos saya, dia baik pada saya”. Tetapi tidak sungkan Tuhan. Biarlah pikiran ini ditaklukan kepada Tuhan supaya yang kita pikirkan selalu adalah perasaannya Tuhan, bukan perasaannya manusia! Coba gembala berkhotbah tetapi yang dia pikirkan perasaan manusia, tidak akan berani dia sampaikan Firman yang keras, takut jemaat tersinggung, takut jemaat keluar, perasaan manusia yang dia pikirkan. Seharusnya perasaan Tuhan yang selalu kita pikirkan, saya berbuat ini dan itu apakah sesuai selera Tuhan atau Tuhan tidak senang.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Makanya dalam surat Galatia rasul Paulus berani berkata “kalau aku mengikuti kehendak manusia, aku bukan hamba Tuhan”. Pikiran dan perasaan Tuhan yang selalu kita pikirkan.
Sombong dan tidak taat itu sama dengan gunung atau bukit, harus diratakan. Waktu Yesus mau datang pertama kali ada utusan Tuhan yaitu Yohanes Pembaptis untuk meratakan gunung, mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Yesus mau datang kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga, ada juga utusan-utusan Tuhan untuk meratakan gunung, mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Singkirkan roh ketidaktaatan dan kesombongan ini.
Lukas 3:4-6
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
3:5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
3:6 dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Keselamatan yang akan datang itu sekarang keselamatan dari aniaya antikristus, keselamatan dari penghukuman Tuhan atas dunia ini. Gunung dan bukit harus diratakan, kesombongan dan ketidaktaatan harus disingkirkan. Sebab kalau tidak diratakan maka akan meningkat, akan muncul gunung-gunung yang lain sehingga tidak bisa dan gagal naik gunung Yerusalem Baru. Antara lain gunung yang lain:
1. Wahyu 17:1-6,9
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
17:9 Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk,
Perempuan ini duduk di atas 7 gunung. Jadi gunung yang lain yang pertama adalah kota yang dibangun di atas 7 gunung yaitu Babel. Artinya kalau kita sombong dan tidak taat, maka hati kita akan berisi dengan roh Babel, hidup akan dikuasai dengan roh Babel sehingga akan menjadi sama seperti iblis. Apa itu roh babel?
1) Roh percabulan. Jadi kalau sudah tidak taat, tidak mau merendahkan diri, tidak mau tergembala, masuk roh percabulan, baik percabulan secara jasmani meliputi dosa kawin mengawinkan/ dosa seks dengan berbagai macam bentuknya dan dosa makan minum. Kalau sudah sombong, tidak taat dan tidak tergembala, sebentar lagi jatuh dalam dosa. Kalau percabulan secara jasmani mungkin tidak dilakukan, tetapi ada percabulan yang rohani yang sadar atau tidak sadar banyak kali kita lakukan.
Ibrani 12:16
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Jadi, percabulan rohani ini terlalu gampang menukar perkara rohani untuk mendapatkan perkara yang jasmani. Perkara rohani itu ibadah dan pengajaran, terlalu gampang dilepaskan untuk dapat yang jasmani. Kalau anak muda karena soal jodoh, study, pekerjaan mudah melepaskan yang rohani, itu percabulan secara rohani. Kenapa bisa terjadi? Karena sudah sombong dan tidak taat. Kalau sudah bicara semua ajaran sama saja, semua gereja sama saja, sudah kena itu, sudah naik ke Babel, kota yang dibangun di atas 7 gunung. Pada umumnya di atas 1 gunung dibangun banyak kota, bisa sampai 7 kota. Tetapi ini 1 kota di bangun di atas 7 gunung, luar biasa kesombongannya.
Makanya Babel itu disebut pelacur, pelacur ini tidak setia. Pikiran kita yang mau disesatkan supaya kehilangan kesetiaan kepada Yesus. Mulai kami hamba Tuhan, kalau sudah sombong, merasa mampu, merasa hebat, tidak ada pergumulan, tidak ada penyerahan, sebentar lagi jatuh dalam dosa. Kalau sudah jatuh dalam dosa, kompensasinya pengajaran benar ditinggalkan, pengajaran lain yang dianut, karena dia mau menutupi dosanya.
2) Roh hujat. Kalau kena roh hujat maka yang benar dibilang salah, sedangkan yang salah dibilang benar. Waktu Yesus bangkit, murid-murid menganggap Yesus hantu. Itu karena mereka tidak mengerti Firman selama ini. Inilah roh hujat, pengajaran benar dibilang salah dan ditolak, sedangkan ajaran palsu dibilang benar dan diterima. Hamba Tuhan yang benar tahbisannya disalahkan, dihina, dilawan, sedangkan hamba Tuhan yang sudah jelas-jelas salah tahbisannya tidak sesuai Firman malah dibilang benar, didukung dan dibela mati-matian “diakan masih manusia, banyak kekurangannya, wajar kalau seperti itu”. Pribadinya salah, ajarannya benar masih bisa tertolong. Tetapi kalau ajarannya salah, apa lagi yang bisa membenahi.
3) Hanya bangga dengan kemakmuran dan hiburan daging/jasmani, sehingga jemaat diarahkan hanya mengejar yang jasmani. Sehingga ada teologia kemakmuran yang mengatakan kalau gereja kecil dan miskin berarti tidak dipakai, Tuhan tidak ada di situ. Siapa bilang! Sidang jemaat Makedonia miskin dan dicobai tetapi mereka dipakai memenuhi kebutuhan orang-orang kudus. Kadangkala pandangan hanya tertuju pada perkara yang jasmani. Kalau title pendetanya panjang dianggap sudah dipakai Tuhan, padahal belum tentu! Contohnya Petrus, tidak punya gelar, sekolahnya saja tidak ada, tetapi satu kali khotbah dia membaptis 3000 jemaat. Pendeta yang panjang-panjang gelarnya itu apakah pernah membaptis 3000 orang?
4) Ada roh kebencian, mabuk dengan darah orang kudus. Sasaran yang dibenci adalah orang yang mau hidup kudus. Kalau ada yang bengkok-bengkok, tidak benar, itu malah dibela. Yang mau lurus malah dibilangi “sok suci, sok benar, memangnya cuma kamu yang mau masuk sorga!” itulah roh babel. Ada orang masuk pengajaran, mau berubah, mau lurus, malah dimarah, dibenci. Tidak lihat dulu bagaimana kelakuannya, setelah berubah malah dibenci.
Ini roh kesombongan dan ketidaktaatan, arahnya ke kota di atas 7 gunung, 7 artinya sempurna. Jadi kalau dibiarkan arahnya sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
2. Bilangan 22:41; 23:14,28
22:41 Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
23:14 Lalu dibawanyalah dia ke Padang Pengintai, ke puncak gunung Pisga; ia mendirikan tujuh mezbah dan mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.
23:28 Lalu Balak membawa Bileam ke puncak gunung Peor, yang menghadap Padang Belantara.
Bileam dibawa ke gunung untuk melihat bangsa Israel untuk mengutuk. Jadi yang kedua ini adalah gunung untuk mengutuk bangsa Israel. Artinya kalau ada roh kesombongan dan ketidaktaatan, orang itu pasti suka mengutuk. Padahal Tuhan memanggil kita untuk memberkati. Jadi sesakit apapun kita diperlakukan oleh orang lain jangan mengutuk, harus memberkati kalau kita mengerti bahwa kita adalah orang yang dipanggil dan dipilih Tuhan. Seharusnya kita dipanggil untuk memberkati bukan untuk mengutuk.
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
Tujuan kita dipanggil untuk memberkati. Jadi sesakit apapun kita, kita harus berdoa untuk orang itu, supaya dia diampuni. Untuk melakukan itu memang berat bagi daging, tetapi harus kita lakukan sebab itulah tujuan kita dipanggil dan dipilih. Saya juga belajar, ketika merasa tersakiti saya berdoa “Tuhan ampuni dan berkati dia”. Bukan berarti saya sudah sempurna, saya masih dalam proses belajar. Kalau kita selalu belajar untuk memberkati, sesakit apapun kita diperlakukan orang lain dan kita tidak mengutuk, maka meskipun kita dikutuk orang, kita tidak akan kena. Kutuk tanpa alasan tidak akan kena. Tetapi kalau kita juga suka mengutuk, maka kita juga akan kena.
Amsal 26:2
26:2 Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.
Hati-hati orang tua, kadang orang tua teledor, karena anak sudah keterlaluan, sampai anak dikutuk-kutuk, semua nama bintang sudah dibilang, keluarga menjadi kebun binatang.
3. Kesombongan dan ketidaktaatan kalau dibiarkan arahnya ke gunung penyembahan palsu.
Matius 4:8-10
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Kalau sudah sombong dan tidak taat pasti masuk penyembahan palsu. Penyembahan palsu itu penyembahan kepada antikristus. Mulutnya mungkin masih mengucap haleluya tetapi bukan Yesus lagi yang dia sembah. Karena dia sombong dan tidak taat maka dia menyembah antikristus. Apa bukti dan praktek menyembah antikristus? Yang ditawarkan iblis apa? Dunia dan kemegahannya. Jadi bukti menyembah iblis adalah hati terikat dengan dunia dengan segala kemegahannya. Kalau dia hamba Tuhan berarti dia hamba Tuhan yang duniawi. Tuhan tolong supaya kehidupanku sebagai hamba Tuhan jangan seperti itu.
Waktu mengikuti ibadah tunda dari seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, terbersit di hati saya, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa, begitu meninggal, anaknya tidak meneruskan ajaran dari pendahulu. Itu yang membuat saya terpukul, jangan sampai saya yang meneruskan pelayanan, tidak bisa meneruskan ajaran dari pendahulu, dari orang tua. Karena apa? Dunia dengan segala kemegahannya. Itu yang membuat banyak terseret dan menyimpang. Dulu waktu melayani 4 ngkai-ngkai, lalu ikut isteri-isteri mereka menjadi 8, sungguh-sungguh melayani, bergumul, pegang teguh pengajaran benar walaupun tantangannya berat. Sekarang sudah diberkati, Tuhan percayakan jiwa, rohani diberkati, jasmani juga makin diberkati, jangan sampai terikat dengan dunia dengan segala kemegahannya dan melenceng dari pengajaran yang benar. Sebab itu saya mohon kepada sidang jemaat tetap dukung dan bantu saya dalam doa, supaya sebagai gembala saya terus berpegang pada pengajaran yang benar, tidak terikat dengan dunia dan segala kemegahannya.
Firaun itu mengejar terus, bangsa Israel sudah keluar dari Mesir masih dikejar terus dengan 600 kereta dan prajuritnya. Dalam kitab Yehezkiel, Mesir itu disebut aurat besar. Nafsu dunia untuk mencemarkan gereja Tuhan memang sangat besar. Kalau kita tidak ekstra hati-hati habis kita. Sementara kita sudah ada di penghujung masa persiapan mau masuk pesta nikah Anak Domba Allah, jangan sampai kita kena ini.
Jadi ada 3 gunung yaitu gunung babel, gunung mengutuk, gunung penyembahan palsu, ini membuat bintang gugur. Kalau bintang sudah gugur pasti menjadi binatang buas. Seperti setan tritunggal binatang buas. Coba bayangkan, betapa dalam jatuhnya itu, dari bintang menjadi binatang yang hidup dalam kebuasan daging. Supaya kita tidak gugur maka kita harus meneladani Yesus, bintang timur yang gilang gemilang.
Wahyu 22:16
22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Yesus bintang timur yang tidak pernah jatuh. Mengapa Yesus menjadi bintang yang tidak pernah gugur? Sebab Yesus mau mengalami perobekan daging sehingga selalu merendahkan diri taat sampai mati di kayu salib. Ada 2 proses perobekan daging yang dialami oleh Yesus, ini yang harus kita teladani.
1. Doa penyembahan di Getsemani
Markus 14:35-36
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Apa yang dirobek di sini? Yesus merobek dagingNya untuk bisa melakukan kehendak Bapa, kehendak Tuhan. Kita dipanggil dan dipilih Tuhan, biarlah kita selalu melihat kehendak Tuhan. Doa penyembahan di Getsemani, untuk kita sekarang doa penyembahan selama 1 jam, ini untuk merobek kehendak daging. Terlalu banyak kehendak daging ini, sementara puasa saja masih ada kehendak daging, masih ingat-ingat apa yang dipakai berbuka puasa.
2. Perobekan daging Yesus di kayu salib
Filipi 2:5,8
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Pada kayu salib yang dirobek adalah pikiran dan perasaan daging supaya kita memiliki perasaan dan pikiran Yesus yaitu merendahkan diri dan taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi, apapun resikonya. Yesus untuk taat Dia harus dicambuk, ditinju, dipaku, ditombak. Itu juga resiko yang akan kita hadapi. Apapun resikonya taat saja sampai daging tidak bersuara lagi dan yakin Tuhan pasti bela. Secara jasmani saja kita juga begitu, kalau ada yang suruh “ambil di sana, bilang saya yang suruh” pasti yang disuruh itu taat dan resiko ditanggung yang menyuruh. Ini Tuhan yang suruh, jadi taat saja, Tuhan pasti tolong kita. Kalau mau merendahkan diri maka kita diangkat, kita ditinggikan pada waktunya.
Filipi 2:9
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Ayo merendahkan diri, taat dan tergembala maka Tuhan pasti meninggikan kita tepat pada waktunya. Tidak selamanya kita dibawa, sekali roda berputar kita langsung di atas, ditinggikan pada waktunya. Kaum muda rendahkan diri, tergembala, taat pada Firman, nanti Tuhan yang tinggikan pada waktunya sampai nanti kita ditinggikan di takhta sorga bersama Yesus Mempelai Pria Sorga.
Jadi lewat doa penyembahan dan salib kita mengalami perobekan daging. Yaitu daging yang sombong dan daging yang selalu mengikuti kehendak sendiri menjadi rendah hati dan taat apapun resikonya. Rendah hati dan taat adalah sikap orang tergembala.
Ini sikap rendah hati:
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Ini sikap taat:
Yohanes 10:1-3,27
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Kita belajar hari-hari terakhir ini untuk rendah hati dan taat serta tergembala. Apapun Firman yang disampaikan, sekeras apapun kita taati dan dengan rendah hati kita mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Belajar banyak mengaku dosa, kalau salah yah mengaku. Maka setiap kita mengaku dosa dan dosa diselesaikan. Misalnya dosa itu A sampai Z, datang Firman tunjuk dosa A kita akui, tunjuk dosa B kita akui, sampai dosa Z kita akui maka kita sempurna seperti Yesus. Saat Yesus datang, Dia karuniakan kepada kita mahkota kemuliaan yang tidak akan layu.
I Petrus 5:4
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Jangan ketika ditunjuk dosanya dia menjadi layu dan loyo “saya terus yang ditunjuk!” ini nanti tidak bisa dapat mahkota. Begitu ditunjuk dosa katakan terima kasih Tuhan, ampuni saya, saya mau berubah, mampukan saya untuk lepas. Sampai dosa Z ditunjuk, diakui, tidak ada lagi dosa, mahkota kemuliaan diberikan kepada kita, menerima mahkota mempelai, siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Biarlah kita belajar memiliki karakter rendah hati dan taat. Rendah hati dan taat bagaikan kita mengulurkan 2 tangan kepada Tuhan.
Yohanes 21:18
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Ini ketaatan sekalipun bertentangan dengan daging. Bayangkan, sudah tua diikat lagi. Kalau orang sombong dia bisa mengamuk “saya sudah tua tapi kamu perlakukan seperti itu!”. Waktu masih muda, waktu hawa nafsu daging masih kuat, kesombongan dan ketidaktaatan masih ada, dia ikuti semua kehendak daging. Tetapi waktu rohani sudah tua, sudah digembleng lewat Firman, bisa rendah hati dan taat. Rendah hati dan taat itu mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan juga mengulurkan kedua tangannya kepada Tuhan sehingga posisi kita ada di tangan Tuhan, tidak akan bisa gugur. Ini bintang bercahaya, bintang yang gilang gemilang. Kalau istilah dalam surat Petrus, semakin kita merendah maka kita berada di bawah tangan Tuhan yang kuat.
I Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Bukan tangan Tuhan yang lemah, tetapi tangan Tuhan yang kuat, betul-betul kita aman, tidak bisa jatuh. Kalau tangan lemah memegang sesuatu, bisa jatuh. Tetapi kalau tangan kuat yang memegang tidak akan bisa jatuh. Begitu juga posisi kita, menjadi bintang yang gilang gemilang. Jangan seperti Lucifer sombong tidak taat. Belajar seperti Yesus rendah hati taat maka kita ada di bawah tangan Tuhan yang kuat, hasilnya:
1. Filipi 2:10
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Di langit itu naga/ setan, di bumi itu nabi palsu, di bawah bumi itu antikristus. Jadi hasil pertama tangan Tuhan yang kuat memberi kemenangan terhadap trio setan sumbernya semua yang jelek. Apa yang jelek? Air mata, kegagalan, dosa, masalah, pencobaan. Kalau kita belajar merendahkan diri, mau tergembala, mau taat, Tuhan siap memegang kita dengan tanganNya yang kuat dengan kuasa kemenangan, memberi kemenangan kepada kita. Segala dosa dan masalah diselesaikan oleh tangan Tuhan yang kuat. Segala air mata dihapus oleh tangan Tuhan yang kuat. Air mata karena apa? Masalah nikah dan buah nikah yang paling banyak. Rahab ditolong karena ada benang kirmizi, menunjukan korban Kristus. Yesus sudah mengulurkan tangan untuk menolong kita, Dia mampu menolong, masalah nikah dan buah nikah. Penyakit mustahil sekalipun di mata manusia, tangan Tuhan yang kuat mampu menyembuhkan segala penyakit apapun. Tangan Tuhan yang kuat menyelesaikan segala masalah dan pergumulan apapun. Tangan Tuhan yang kuat mampu melepaskan semua ikatan dosa yang sudah melilit dan membelit kehidupan kita.
2. Yohanes 21:3-6
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Petrus di sini diajar merendahkan diri dan taat. Harus menanggalkan segala kepandaiannya, dia penjala ikan tetapi gagal menangkap apa-apa. Sekarang Tuhan yang perintahkan menangkap ikan dan bisa. Malam-malam tangkap ikan tidak dapat apa-apa. Menurut nelayan waktu yang tepat itu waktu malam. Ini fajar sudah menyingsing malah disuruh menebar jala. Petrus mau taat bersama dengan murid-murid saat itu. Jadi hasil yang kedua, tangan Tuhan yang kuat mengandung kuasa penciptaan, mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kuncinya rendah hati dan taat sama dengan mengulurkan tangan dua tangan, jangan cuma satu dan Tuhan juga mengulurkan tanganNya. Memang tangan Petrus yang menebarkan jala tetapi Tuhan yang bekerja.
Kita berupaya sambil belajar rendah hati dan taat, selebihnya serahkan kepada Tuhan. Dia mampu dengan kuasa penciptaanNya, dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Itu secara jasmani, secara rohani lebih dari itu, kuasa penciptaan mampu menciptakan kita segambar dengan Dia. Apa yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia, didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata, itu yang Tuhan kerjakan bagi kita, sampai kita tinggal berkata “koq bisa”. Kalau orang sombong, tidak taat dan tidak tergembala akan berkata “bagaimana bisa” mereka skeptis. Kalau kita rendah hati dan taat yang keluar mulut “koq bisa”. Semoga kita menikmati penciptaan Tuhan kembali. Isteri sampai heran “koq bisa suami saya begini” sebab suaminya sudah berubah. Suami juga berkata “koq bisa isteri saya begini”. Sampai kita sendiri juga heran “koq bisa saya seperti ini”. Kuasa penciptaan Tuhan menciptakan dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil, bahkan membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
3. Tangan Tuhan yang kuat mengandung kuasa pengangkatan, kuasa meninggikan untuk mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan. Asalkan mau merendahkan diri dan taat maka tangan Tuhan yang kuat mampu mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan, dari kegagalan-kegagalan, dari keterpurukan. Mungkin sudah kecewa, putus asa dan tinggal mau bunuh diri sangking sudah terpuruk, ayo rendah hati, taat, bawa diri tergembala maka Tuhan akan angkat.
Secara rohani mungkin merosot, pelayanan merosot, penyembahan koq kering, ibadah kering, tidak lagi rasa apa-apa. Sementara yang lain ibadah dengan semangat dan pulang bersukacita, kita datang murung, pulang lebih murung lagi, sudah tidak ada semangat, tidak ada gairah, hidup segan matipun tak mau. Ayo angkat dua tangan dan rendahkan diri serta taat, maka tangan Tuhan yang kuat mengangkat kita dari segala ketenggelaman dan keterpurukan jasmani dan rohani, sampai nanti kita diangkat di awan-awan yang permai berjumpa Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga kekal selama-lamanya menjadi bintang yang bercahaya selama-lamanya dan tidak akan pernah gugur.
Ayo jangan sombong, sebab kalau sombong jatuh seperti Lucifer. Jangan tidak taat, sebab kalau tidak taat pasti jatuh. Biarlah kita merendahkan diri, mau taat. Sekalipun sekarang kita di bawah, Tuhan akan angkat kita pada waktunya, sampai diangkat ke kota Yerusalem Baru.
Tuhan Memberkati.
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar