Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita gunakan waktu yang Tuhan berikan untuk berdoa menyembah sepanjang malam ini, mengeluh mengerang kepada Tuhan. Di tengah-tengah keadaan dunia di akhir zaman yang semakin tidak menentu, krisis di akhir zaman, yang bisa kita kerjakan hanya satu, berseru, berserah kepada Tuhan. Tidak bisa mengandalkan segala sesuatu yang ada di dunia ini sebab segala sesuatu sedang menuju kepada kebinasaan. Kita hanya bisa berserah kepada Tuhan.
Keluaran 27:18
27:18 Panjang pelataran itu harus seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta dan tingginya lima hasta, dari lenan halus yang dipintal benangnya, dan alas-alasnya harus dari tembaga.
Halaman itu adalah daerah kebenaran oleh iman. Panjang 100 hasta, lebar 50 hasta, maka kita dapatkan luasnya 5.000 hasta. Angka 5.000 ada kaitannya dengan pemecahan 5 roti dan 2 ikan untuk 5.000 orang, ini adalah kegerakan Firman. Jadi pengertian angka 5000 adalah kita harus masuk kegerakan Firman. Setelah percaya Yesus, masuk wilayah halaman, di situ kita mulai diarahkan untuk masuk pada kegerakan Firman.
Markus 6:30-31,38-44
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Dengan belajar luas halaman ini maka Tuhan menunjukan bahwa rohani kita harus dalam kegerakan, tidak boleh stagnan, tidak boleh diam di tempat tetapi harus selalu dalam kegerakan sampai masuk ruangan maha suci, itu kesempurnaan.
Angka 5000 juga menunjukan kurun waktu yang dipilih oleh Tuhan untuk mendapatkan umat pilihanNya, Mempelai WanitaNya. Dihitung dari zaman Abraham, manusia yang pertama dipanggil oleh Tuhan sampai masuk kerajaan 1000 tahun. Kalau belajar peta zaman kita sudah ada di penghujung akhir zaman, jadi sudah harus bergerak rohani kita.
Syarat masuk kegerakan Firman, kegerakan yang rohani:
1. Markus 6:30
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Bisa mempertanggungjawabkan apa yang dikerjakan dan diajarkan. Artinya:
a) Berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar yang telah menjadi pengalaman hidup kita. Bagaimana mau masuk dalam kegerakan Firman kalau kita tidak mendalami Firman itu, tidak mempraktekannya.
b) Melayani sesuai Firman. Jadi kegerakan Firman kita ikuti, bukan kita lawan arus. Melayani melakukan kehendak Bapa. Yesus telah mempraktekannya dan memberi teladan bagi kita. makananKu ialah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya.
c) Melayani dengan setia dan tanggung jawab sampai garis akhir. Apa yang telah diajarkan dan dikerjakan dipertanggungjawabkan. Kalau di dunia akhir tahun itu tutup buku, apa yang sudah dikerjakan dalam organisasi atau dalam perusahaan ada laporan keuangan yang dipertanggung jawabkan. Begitu juga di dalam Tuhan, kita melayani dengan setia dan tanggung jawab sampai garis akhir kehidupan kita.
2. Markus 6:31
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Artinya makanpun tidak sempat:
a) Tidak egois, tidak mementingkan diri sendiri. Bagaimana mau dipakai oleh Tuhan kalau mementingkan diri sendiri. 5 roti itu bekal untuk sendiri. Kalau dia makan sendiri pasti habis. Tetapi karena dia serahkan kepada Tuhan maka ada sisanya 12 bakul. Kita dipercaya sebagai tuan rumah mari jangan egois, jangan mementingkan diri sendiri.
b) Tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban. Makan itu hak yang paling asasi, hak untuk hidup, ini makanpun tidak sempat. Sebagaimana Yesus memberikan teladan, Dia melayani tidak menuntut tetapi melakukan kewajiban sampai menyerahkan nyawa.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kita diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk masuk kegerakan ini, kita tidak menuntut tetapi hanya melakukan kewajiban. Malam ini daging menuntutnya mau tidur karena sudah capek kerja sepanjang hari, tetapi datang berdoa semalaman.
Apa kewajiban seorang hamba Tuhan?
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan. Kewajiban kita menyatakan keagungan Tuhan, memuliakan Tuhan dalam segala hal, mulai dari yang terkecil memuliakan Tuhan dengan harta. Kemudian memuliakan Tuhan dengan tubuh, jiwa dan roh. Malam ini kita mau memuliakan Tuhan maka hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan.
c) Melayani dalam tanda kesucian, terutama dari keinginan-keinginan daging. Keinginan daging dibagi 2:
1) Keinginan jahat yaitu cinta akan uang.
2) Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya.
Begitu ngeri keinginan manusia ini, begitu kuat. Tidak puas dengan isterinya, dia lakukan dengan orang lain, bahkan dengan anak sendiri. Sampai kenajisan dengan sesama jenis, dengan binatang dan benda mati. Dengan doa semalaman kita matikan keinginan ini. Makanya sebelum berdoa menyembah diawali dengan Firman, pedang Firman ini merobek daging kita. Doa penyembahan mematikan daging. Doa semalaman mempercepat perobekan daging.
Ibrani 4:12
Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman itu hidup, Dia tahu keadaan kita, sampai ada yang berkata “koq bapak gembala tahu keadaan saya” padahal itu karena Firman itu hidup, kuat dan tajam. Firman menusuk sampai ke dalam pikiran dan hati, di situlah tempat keinginan itu. Saking kuatnya keinginan daging sampai sudah tidak ingin Firman. Akhir zaman ini gereja sudah seperti orang Israel dulu yang dilanda dengan roh kebosanan akan Firman Tuhan. Dulu waktu bangsa Israel pertama kali dapat roti manna mereka senang dan bersorak. Eh di tengah perjalanan mereka, seiring waktu mereka mulai muak sampai Tuhan kirim ular tedung memagut mereka. Jangan sampai keinginan daging ini meredam keinginan akan Firman. Keinginan daging dimatikan dan keinginan akan Firman lebih ditingkatkan. Nanti session 2 dan 3 ada pemberitaan Firman supaya selera makannya semakin bertambah dan rohaninya semakin kuat.
Kalau keinginan tidak mau disucikan nanti bukan masuk kegerakan pembangunan Tubuh Kristus tetapi malah masuk pembangunan Tubuh Babel.
3. Markus 6:31a
6:31a Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!
Pak gembala ini bagaimana, katanya pergi ke tempat sunyi beristirahat seketika, ini malah disuruh datang sembayang semalaman, kapan istirahatnya. Mari kita lihat bagaimana Yesus beristirahat di tempat sunyi.
Markus 1:35
1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Jadi pergi ke tempat sunyi itu untuk menyembah Tuhan. Penyembahan itu cara untuk mengistirahatkan jiwa dan roh dari tekanan batin. Kalau mengistirahatkan jiwa dan roh dengan rekreasi bisa saja, tetapi setelah rekreasi stres lagi. Tetapi dengan doa penyembahan bisa semakin tenang. Makanya dalam Wahyu pasal 8 dikatakan di Sorga sunyi senyap, itu puncak penyembahan. Ayo banyak mengistirahatkan jiwa dan roh lewat doa penyembahan. Jangan cuma mengistirahatkan tubuh. Coba kalau tidak pernah istirahat, bisa sakit, kalau dibiarkan bisa mati. Begitu juga jiwa dan roh kalau tidak diistirahatkan bisa sakit jiwa!
Yang penting kita tenang supaya pelayanan kita semakin mantap. Kalau sudah cukup istirahatnya, aktivitasnya bisa lebih semangat lagi. Habis doa semalaman jangan hari sabtu tidak datang ibadah “izin pak gembala, saya sakit karena ikut doa semalaman”.
Kalau banyak mengistirahatkan jiwa dan roh dengan doa penyembahan maka kita akan mengalami ketenangan bersama dengan Tuhan.
Wahyu 8:1-5
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Ada 2 keadaan yang kontras di sini.
a) Orang yang suka menyembah mengalami ketenangan dan damai sejahtera bersama dengan Tuhan, sampai puncaknya nanti kita bisa menyambut kedatangan Yesus, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk kerajaan Sorga yang kekal Yerusalem Baru.
Mungkin stress banyak pikiran dengan masalah rumah yang belum selesai, masalah isi rumah lagi, masalah keluarga, masalah buah nikah. Masalah pekerjaan lagi, masalah dalam pelayanan, masalah dalam sidang jemaat. Mau buat apa lagi? Ayo menyembah.
b) Orang yang sibuk dengan dunia mengalami kegoncangan yang hebat bersama dengan dunia ini. Ayo bidang apa yang tidak goncang? Semuanya goncang! Ekonomi goncang, politik goncang, keamanan goncang, pendidikan goncang, hukum goncang.
Sebab itu sesibuk apapun kita, mari kita menyembah Tuhan. Ayo istirahatkan jiwa dan roh kita, fokus menyembah Tuhan supaya jiwa dan roh kita tenang. Raja Daud hebat, sebagai raja memiliki segala-galanya. Tetapi dia mengakui ketenangan itu dia peroleh hanya bila dekat dengan Tuhan. Kalau jauh dari Tuhan tidak tenang.
Mazmur 62:1-3
62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud.
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Bukan karena kaya Daud tenang. Belum tentu kalau kaya sudah tenang. Semakin banyak uangnya di bank malah semakin pusing, apalagi kalau dengar banknya bermasalah. Semakin tinggi kedudukan juga semakin pusing. Sama juga gembala, semakin banyak jiwa dipercayakan kalau tidak menyembah pasti semakin tidak tenang. Tangan kita tidak mampu, tinggal berserah kepada tangan Tuhan, biar tangan Tuhan menjangkau semuanya. Mau gunakan tangan kita sendiri, tidak bisa! Mau tarik suami atau isteri ajak beribadah dengan kekuatan kita tidak akan bisa, hanya menyembah, hanya dekat dengan Tuhan ada ketenangan.
Hasilnya:
a) Tuhan menjadi gunung batu kita. Artinya:
Kejadian 49:24
49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
Jadi Tuhan gunung batu ada kaitannya dengan penggembalaan. Jadi Tuhan gunung batu artinya semakin teguh dan semakin mantap di dalam penggembalaan. Jadi penyembah Tuhan yang benar dia pasti mantap tergembala. Tidak bisa kita katakan “saya sepanjang malam menyembah” tetapi tidak tergembala, itu omong kosong namanya. Kalau namanya menyembah dengan benar pasti Tuhan gunung batunya, artinya dia semakin mantap tergembala. Namanya gunung batu dia tetap kokoh di situ, berarti tetap teguh di dalam penggembalaan!
b) Tuhan kota benteng kita. Artinya ada perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Mau mencari perlindungan kepada siapa kita sekarang ini? Kepada pemerintah? Tidak bisa! Mungkin untuk sesaat bisa, tetapi kalau antikristus berkuasa mau berlindung kepada siapa? Hanya dekat kepada Tuhan ada perlindungan dan pemeliharaan.
Saya di Diora ada perlindungan dari kepala desa, babinsa, kapolmas “bapak ibadah saja, kami siap mengawal”. Tetapi kalau mereka diganti orang lain bagaimana. Senang dapat perlindungan manusia tetapi lebih lagi perlindungan dari Tuhan. Dengan menyembah Tuhan sudah mendapat perlindungan.
c) Tuhan keselamatanku. Artinya menerima keselamatan penuh yaitu selamat dari aniaya antikristus dan selamat dari penghukuman Tuhan atas dunia ini, berarti kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, kita dekat dan menyatu dengan Tuhan selama-lamanya.
Apapun pergumulan kita malam ini, kita mau mendekatkan diri kepada Tuhan menyembah Tuhan, mengistirahatkan jiwa dan roh kita. Tidak usah ke psikiater. Anak muda saat galau tingkat dewa jangan curhat di facebook, di twitter, di instagram, menyembah Tuhan saja.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar