Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77. Dengan kita masih diberikan kesempatan untuk memperingati hari kemerdekaan ini, masih diberikan kebebasan untuk beribadah di negeri kita ini, kita gunakan waktu dan kesempatan beribadah dengan sungguh-sungguh. Dan kita merindu kita juga mengalami kemerdekaan dalam hal yang rohani. Merdeka dari perhambaan dosa dan perhambaan daging serta dunia ini, supaya kita boleh terangkat saat Tuhan Yesus datang kedua kali, masuk pesta kawin Anak Domba Allah.
Sore ini kita akan melanjutkan penataran imam yang kedua.
Imamat 25:35-38
25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.
25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.
25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.
25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.
Ayat-ayat ini bicara tentang perlakuan terhadap orang miskin di antara orang Israel. Miskin secara rohani adalah orang yang rohaninya merosot dan jatuh dalam dosa. Orang seperti ini bukan ditindas atau dihukum tetapi harus disokong sebagai orang asing dan pendatang. Dulu secara jasmani, sekarang kita dalam hal yang rohani. Artinya Tuhan masih memberikan kemurahan dan kesempatan kepada orang yang telah jatuh di dalam dosa untuk mendapat naungan sayap Tuhan. Ini suatu kemurahan Tuhan yang besar.
Mazmur 68:6-7
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
68:7 Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.
Inilah kelemahlembutannya Tuhan. Tuhan Yesus itu lemah lembut dan rendah hati.
Matius 5:28
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Pdt. Van Gessel mengatakan kita harus lembut kepada orang berdosa tetapi bukan berarti lembut terhadap dosanya. Jadi orang berdosa bukan kita injak atau tekan tetapi harus berusaha kita angkat. Terhadap dosanya kita harus tegas, jangan diulangi.
Dalam Tabernakel naungan Tuhan ditunjukan dengan 4 lapis tudung yang menudungi ruangan suci dan maha suci.
1. Tudung Tabernakel dari lenan halus
2. Tudung bulu kambing
3. Tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah
4. Tudung kulit lumba-lumba atau kulit mina gajah
Ruangan suci dan ruangan maha suci terbentuk dari papan-papan jenang, dari kayu penaga yang telah disalut dengan emas dan disambung menjadi satu. Kayu penaga warnanya hitam, bergetah dan bentuknya bengkok-bengkok, itu menunjukan kita manusia daging yang berdosa. Tetapi Tuhan ambil dan mau pakai untuk membentuk ruangan suci dan ruangan maha suci, itulah kemah suci, rumah Tuhan secara rohani. Dari Tabernakel ini kita melihat bahwa Tuhan memberikan kemurahan dan kesempatan kepada orang yang berdosa untuk mendapatkan naungan sayap Tuhan yaitu diberikan kesempatan untuk masuk di dalam pelayanan pembangunan rumah Tuhan secara rohani, kemah suci secara rohani, itulah Tubuh Kristus yang sempurna. Ini bagaikan papan-papan jenang dari kayu penaga yang disalut dengan emas dan disambungkan menjadi ruangan suci dan ruangan maha suci.
Orang berdosa mendapat kemurahan dimulai dari penebusan oleh Yesus di kayu salib. Kita orang berdosa ditebus, dilepaskan dari dosa. Setelah dilepaskan ada kelanjutannya yaitu kita diangkat menjadi imam dan raja, kehidupan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Kita bersyukur masih dibukakan kemurahan dan kesempatan bagi kita orang berdosa untuk ditebus oleh darah Yesus dan diangkat menjadi imam dan raja. Tinggal kita mau manfaatkan atau tidak, kalau tidak mau melayani Tuhan berarti tetap menjadi hamba dosa. Mungkin ada yang sudah menjadi orang Kristen dari kandungan, jangan puas sampai di situ, lanjutkan melayani Tuhan yang hidup dan benar. Tetapi melayani Tuhan itu tidak sembarang, ada syaratnya.
Syarat masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus kita pelajari dari papan-papan jenang.
1. Keluaran 26:15,19
26:15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,
26:19 Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.
Harus berdiri tegak, tidak boleh miring sedikitpun. Ini akan disambung menjadi satu, coba kalau ada yang miring, semakin disambung semakin miring. Kalau miring maka ada celah setan masuk. Makanya harus berdiri tegak. Supaya bisa berdiri tegak maka harus berdiri di atas 2 alas perak. Jadi harus punya pendirian di atas perak secara rohani. Artinya:
a) I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Alas yang pertama adalah penebusan. Supaya berdiri tegak harus mengalami penebusan oleh darah Yesus. Kita harus mengalami kemerdekaan, kelepasan oleh darah Yesus mulai dari dosa warisan nenek moyang. Dalam hal ini adat istiadat, jimat-jimat dan lain sebagainya yang menyangkut soal keselamatan. Juga lepas dari dosa kita sendiri yaitu dosa yang sudah kita perbuat, katakan, pikirkan, inginkan dan niatkan di dalam hati. Maka kita bisa hidup di dalam kebenaran, benar sesuai Firman.
I Korintus 5:7-8
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kalau ada dosa membuat papannya miring. Miring sedikit saja, kalau diteruskan akan tambah miring. Dosa kecil yang dianggap kecil itulah rubah kecil yang menggugurkan bunga anggur, kalau bunga sudah gugur tidak akan ada buah anggur. Harus ada pemisahan yang tegas dari dosa.
Manusia ini adalah darah daging yang lemah, sudah lepas, kadang masih terulang lagi, sebab itu harus ada alas perak yang kedua.
b) Mazmur 12:7
12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
Alas perak kedua adalah punya alas Firman yang murni, yaitu:
1) Tertulis dalam 66 kitab dalam Alkitab. Itu sesuai dengan Tabernakel, 2 tumpuk roti di atas meja roti sajian 6 6. Juga pelita emas ada 66 bentuk.
2) Dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Kalau hamba Tuhan bergaul karib dengan Tuhan pasti Tuhan bukakan rahasia Firman, bukan buka-buka sendiri. Tuhan yang menyampaikan apa yang Dia pikirkan kepada manusia. Pikiran manusia itu terbatas tidak akan bisa kita pelajari tentang Tuhan. Pintarnya manusia itu bodohnya Tuhan, lalu bagaimana bisa kita pelajari tentang Tuhan dengan pikiran yang terbatas ini. Hanya dengan duduk di kaki Tuhan, mohon Tuhan bukakan rahasia FirmanNya, tajam menyucikan.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
3) Sebelum disampaikan dipraktekan dulu sehingga bisa disampaikan dengan maksud murni. Kalau belum dipraktekkan nanti disampaikan dengan maksud yang tidak murni, untuk tembak orang atau untuk mendapatkan sesuatu.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Apa yang telah diterima dari pendahulu itulah yang diteruskan.
II Timotius 2:2
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
Kita menerima pengajaran Tabernakel dari Pdt. Van Gessel pada tahun 1935 dan ini yang menjadi dasar penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kita. Jangan miring, miring sedikit maka pembangunan ke atas sudah miring.
Jadi dasar 2 alas perak adalah hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada ajaran yang benar. Singkirkan ragi dosa dan ragi ajaran palsu, harus ada ketegasan singkirkan! Soal dosa kita harus tegas sekalipun diajak bahkan dipaksa oleh orang terdekat sekalipun, jangan mau! Kalau sudah berdiri tegak baru bisa disejajarkan dengan yang lain, jangan miring-miring.
Hasilnya kalau ada 2 alas perak ini:
Hagai 2:19-20
2:19 Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya — mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
2:20 apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"
Begitu dasar kita miliki, hidup benar, pegang teguh pengajaran yang benar maka Tuhan curahkan berkat. Raja Daud bersaksi dahulu aku muda, sekarang aku tua, tetapi tidak pernah orang benar ditinggalkan, diberkati hingga anak cucu. Kadang kita langsung minta berkat tetapi tidak benar, bagaimana Tuhan mau curahkan berkat! Secara jasmani Tuhan curahkan berkat, terutama secara rohani Tuhan curahkan pembukaan rahasia Firman secara melimpah, tidak kering, semakin dipakai oleh Tuhan, karunia semakin bertambah. Kita periksa kalau dalam pelayanan semakin loyo, periksa kebenarannya. Kalau benar maka karunia semakin bertambah. Usia boleh bertambah, tetapi kalau ada 2 dasar yang kuat ini tidak akan luntur dari pelayanan.
2. Harus disalut dengan emas murni.
Keluaran 26:29
26:29 Papan-papan itu haruslah kausalut dengan emas, gelang-gelang itu haruslah kaubuat dari emas sebagai tempat memasukkan kayu-kayu lintang itu, dan kayu-kayu lintang itu haruslah kausalut dengan emas.
Semua papan harus disalut dengan emas sehingga tertutup semua kayunya. Emas bicara kesucian Ilahi atau kesucian Roh Kudus. Jadi setiap kita yang mau melayani Tuhan harus disalut dengan kesucian Roh Kudus, jangan kedepankan kedagingan kita. Kalau kayu dengan kayu dijajarkan pasti retak. Jadi harus disalut dengan emas. Daging dengan daging mau melayani bersama-sama pasti retak, tidak akan bisa! Jangan dulu dala penggembalaan, dalam nikah dulu. Masuk nikah itu untuk melayani, bukan untuk menuntut tetapi untuk melakukan kewajiban.
I Korintus 7:3
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
Kalau masuk dalam nikah lalu suami isteri menonjolkan daging tidak akan bisa bekerja sama apalagi menyatu, yang ada keretakan. Suami temperamen, isteri baperan, tidak akan bisa menyatu. Apalagi dalam penggembalaan mau melayani lalu daging semua, tidak akan bisa! Kalau daging yang ditonjolkan Roh Kudus berduka, tidak akan bisa menyatu.
Efesus 4:30-32
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ayo kita buang dan singkirkan segala kedagingan. Salut dengan emas supaya kedagingan tidak kelihatan lagi. Tabiat daging dibuang, biar tabiat Roh Kudus yang nyata di dalam kita.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
9 buah roh ini dibagi 3:
a) Tabiat Allah Bapa: kasih, sukacita, damai sejahtera.
b) Tabiat Anak Allah: kesabaran, kemurahan, kebaikan.
c) Tabiat Allah Roh Kudus: kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Ini yang kita butuh untuk bisa saling melayani, saling menyatu, supaya papan-papan bisa menyatu. Biarlah tabiat ini ada pada kita, setia, lemah lembut dan penguasaan diri. Misalnya pelayanan itu berkelompok, bukan secara pribadi lalu ada yang tidak setia, itu membuat tidak nyaman! Kalau yang seorang setia dan yang lain tidak, tidak mungkin bisa menyatu dalam pembangunan Tubuh Kristus. Ini kita harus perhatikan sebagai sesama anggota Tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah rumah tangga kita, suami isteri berdoa supaya satu dengan yang lain bisa saling setia, sama-sama lemah lembut, sama-sama bisa menguasai diri. Betapa indahnya, nikah menjadi home sweet home. Enak, damai dan tenang. Kalau satu meledak, satu juga meledak akibatnya hancur. Belajar lemah lembut, belajar menguasai diri maka semua menjadi emas dan bisa saling satu.
Saya juga belajar, bukan berarti saya sudah mulus, masih ada kekurangan sana sini yang harus disalut dengan emas. Kalau mau ikuti daging bisa tengkar terus. Belum punya anak ribut, sudah punya anak bisa ribut gara-gara anak, anak sudah besar juga ribut, punya cucu bisa juga ribut, maunya apa! Kita minta supaya Tuhan salut dengan emas, memiliki roh setia dan hati yang lemah lembut, sehingga ketika satu berbuat dosa bisa lemah lembut mengampuni, bukan memulai pertengkaran tetapi meredam pertengkaran. Membuka pertengkaran itu sama dengan membuka air bah masuk dalam nikah. Mari biar kita semua disalut dengan emas.
3. Keluaran 26:17
26:17 Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala papan Kemah Suci.
Harus punya pasak untuk bisa disengkang satu dengan yang lain. Artinya ada kemampuan untuk menyatu. Ada 7 kesatuan Tubuh Kristus yang tidak boleh berbeda maka bisa menyatu mulai dari dalam nikah. Kalau 7 ini berbeda sampai kapanpun mau diapakanpun tidak akan bisa menyatu.
Efesus 4:3-6
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu 1tubuh, dan satu 2Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu 3pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu 4Tuhan, satu 5iman, satu 6baptisan,
4:6 satu 7Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Sebenarnya kita ini berbeda-beda, tidak ada yang sama. Kembar identikpun ada perbedaan. Mulai dari dalam nikah suami isteri ada perbedaan. Saya dan isteri beda suku, Pamona dengan Jawa, tentu beda kultur budayanya. Beda lagi kegemarannya, beda lagi kesukaannya dan lain-lain. Apalagi dalam penggembalaan, di sini saja sudah berapa suku, banyak perbedaannya. Lebih lagi antara penggembalaan tambah banyak perbedaannya, beda organisasi dan lain-lain. Tetapi 7 hal tadi tidak boleh beda, harus satu supaya kita menjadi satu kesatuan.
a) Satu tubuh, berarti satu kepala. Siapa kepala kita? Pada mulanya adalah Firman, jadi kepala kita adalah Firman.
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kepala kita adalah Yesus itulah Firman pengajaran yang murni dan sehat. Jadi satu tubuh = satu pengajaran. Kalau pengajaran sudah beda mau sampai kapanpun tidak akan bisa menyatu. Manusia berusaha menyatukan, biar beda pengajaran yang penting satu, tetapi tidak bisa, tidak akan pernah bisa menyatu. Kalau ajaran sudah beda, papannya miring. Di dalam gereja mula-mula saja terjadi papan miring. Ajaran berbeda sehingga terjadi pengelompokan-pengelompokan. Kalau ajaran berbeda terjadi pengelompokan, papan yang satu miring ke Apolos, papan yang lain miring ke Paulus. Di akhir zaman lebih banyak lagi. Tetapi kalau kita melihat kepada Yesus Firman pengajaran yang benar, tidak akan ada pengelompokan-pengelompokan seperti itu, pasti berdiri tegak semua, satu kepala satu komando. Kalau komandonya, ajarannya sudah beda, pasti bingung. Kalau mendengar 2 suara pasti bingung, jadinya salah!
Ini Tubuh Kristus.
Yohanes 1:12-13
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Kepala kita satu itulah Yesus. Tubuh Kristus adalah orang-orang yang dilahirkan kembali oleh Firman, sama dengan orang yang disucikan dan diubahkan oleh Firman. Satu tubuh artinya dilahirkan oleh satu benih yang sama, satu Firman pengajaran yang benar. Masakan tangan saya dilahirkan dari benih yang lain, kan satu benih. Tidak bisa mengatakan satu tubuh Kristus tetapi dilahirkan dari benih yang berbeda-beda. Hanya ada 2 benih, benih Firman pengajaran dan benih ular. Kalau ajarannya sudah berbeda mohon maaf, itu bukan lagi benih Firman pengajaran yang benar, itu sudah benih ular!
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Jadi tidak akan pernah bisa menyatu kalau benihnya berbeda. Kaum muda perhatikan kalau mau masuk nikah benihnya harus satu, satu Firman pengajaran.
b) Satu roh, kalau sudah satu tubuh pasti satu roh.
c) Satu pengharapan. Apa pengharapan kita? Masuk ruangan maha suci, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Pengharapan itu bagaikan sauh yang kuat yang dilabuhkan di belakang tabir.
d) Satu Tuhan.
e) Satu iman.
f) Satu baptisan. Harus satu baptisan, jangan berbeda-beda. Yesus tidak berdosa, tetapi kenapa Dia harus dibaptis? Kan baptisan itu penguburan hidup lama yang berdosa. Hidup lama berdosa yang bagaimana yang mau dikuburkan dari Yesus karena dia sempurna? Yesus masuk dalam baptisan yang benar untuk memberikan teladan kepada kita mana baptisan yang benar.
g) Satu Allah Bapa.
Kalau 7 hal ini sudah satu maka kita bisa menjadi satu kesatuan Tubuh Kristus. Kuncinya pada poin pertama, satu pengajaran maka semuanya menjadi satu. Begitu juga pesan Paulus kepada Timotius, yang pertama teladani ajaranku, setelah itu baru yang lain.
II Timotius 3:10
3:10 Tetapi engkau telah mengikuti 1ajaranku, 2cara hidupku, 3pendirianku, 4imanku, 5kesabaranku, 6kasihku dan 7ketekunanku.
Ini adalah keteladanan Paulus kepada Timotius. Ini yang diteladankan oleh para pendahulu kita dan harus kita teruskan. Ada 7 hal yang diteladani Timotius dari Paulus. Pertama ajaran itu pokok tahbisan. Yang kedua mulai dari cara hidup sampai ketekunan itu tahbisan. Pokoknya kita teladani baru tahbisannya bisa sama sesuai dengan Firman Tuhan. Kita belajar terus mengikuti apa yang sudah kita terima dari pendahulu. Waktu pentahbisan saya di Diora, ini yang disampaikan oleh bapak gembala, generasi penerus jangan merubah apa yang sudah diletakkan oleh pendahulu. Jangan keluar jalur!
4. Keluaran 26:26-28
26:26 Juga haruslah kaubuat kayu lintang dari kayu penaga: lima untuk papan-papan pada sisi yang satu dari Kemah Suci,
26:27 lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi yang kedua dari Kemah Suci, dan lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi Kemah Suci yang merupakan sisi belakangnya, pada sebelah barat.
26:28 Dan kayu lintang yang di tengah, di tengah-tengah papan-papan itu, haruslah melintang terus dari ujung ke ujung.
Papan-papan yang sudah disambungkan, harus dipakal atau dikuatkan dengan 5 kayu lintang.
Posisi kayu lintang yang benar seperti gambar ini sesuai dengan yang ada di Alkitab.
a) Satu kayu lintang yang pertama dipasang di tengah-tengah dari ujung ke ujung secara terus menerus.
b) 4 kayu lintang dipasang secara menyilang, bukan dari ujung ke ujung.
Kalau semua dipaksakan dipasang terus menerus secara horizontal, tidak ada gunanya, tidak akan kuat. Jadi harus dipasang sesuai Alkitab, ada yang horizontal ada yang diagonal. Papan-papan ini bagian dari pengajaran Tabernakel. Kalau sudah dirombak berarti ajarannya sudah berubah. Jadi apa yang sudah kita terima dari pendahulu jangan dirombak, jangan diotak-atik. Iblis berupaya mengotak atik ini sehingga muncullah ajaran lain yang mengatakan horizontal semua, padahal dari awal bukan demikian.
Pengajaran Tabernakel ini kunci kerajaan sorga, kunci dikikis sedikit saja sudah tidak bisa dipakai lagi. Makanya kalau pengajaran ini dirubah-rubah sedikit saja maka kerajaan sorga tidak akan bisa dibuka, sudah menjadi tidak berguna.
Pengertian 5 kayu lintang:
a) 1 kayu lintang yang di tengah yang dipasang secara terus menerus menunjuk pribadi Yesus yang menjadi sentral atau pusat kehidupan kita. Dalam kita melayani yang menjadi sentral kita adalah Yesus, jadi yang mau kita senangkan adalah Yesus. Kadang kita melayani hanya untuk menyenangkan manusia, bukan mau menyenangkan Tuhan. Kalau ibadah tatap muka langsung sungguh-sungguh, kalau secara online angkat kaki. Jadi di manapun kita beribadah melayani baik di rumah, di gereja, secara online, ingat Yesus yang kita layani. Jangan hanya karena lihat manusia jadinya sungguh-sungguh. Melayani itu yang kita senangkan Yesus, bukan manusia.
b) 4 kayu lintang yang dipasang diagonal menunjukan salib.
Jadi kalau digabungkan 5 kayu lintang Salib Yesus. Mau melayani Tuhan harus siap disalib, dibalik salib ada kemuliaan. Kalau mau kelak dipermuliakan bersama Yesus maka harus rela melayani pikul salib, bukan cari yang enak buat daging.
Kalau 5 kayu lintang itu dipasang lurus semua, berarti tidak ada salib. Itu Yesus tanpa salib, Yesus yang palsu! Jangan kita melayani Tuhan hanya mencari yang enak bagi daging. Tetapi belajar pikul salib, rela sengsara daging bersama dengan Yesus. Setelah disambung rapat dikasih pakal, dikasih salib. Dalam nikah supaya makin kuat hubungan suami isteri harus pikul salib, bukan mencari yang enak-enak! Dalam nikah dan penggembalaan keinginan-keinginan daging kita robek semuanya, pikul salib.
Mengapa harus memikul salib?
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Mengapa harus pikul salib? Supaya ada roh kemuliaan, ada Roh Kudus di dalam kita. Pelayanan itu tidak bisa kita kerjakan dengan kekuatan daging. Mungkin dilihat manusia bisa kita kerjakan, tetapi tidak berkenan kepada Tuhan kalau dengan kekuatan daging. Sebenarnya dengan ukuran skill manusia tidak pantas kita melayani. Tetapi Roh Kudus yang kita butuhkan untuk melayani Tuhan.
Makin besar nyala api ujiannya, makin besar salibnya, makin besar urapannya, maka semakin dipakai oleh Tuhan.
Kegunaan Salib dan Roh Kudus.
a) Keluaran 14:15-16,21
14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Begitu Musa mengangkat tongkat angin timur bertiup membelah laut Teberau dan orang Israel bisa berjalan di tanah kering. Tongkat itu menubuatkan salib Kristus, angin timur yang keras itu menubuatkan Roh Kudus. Waktu pencurahan Roh Kudus di Yerusalem, terdengar suara bagaikan angin yang kencang. Tadinya bangsa israel sudah menghadapi jalan buntu, dengan tongkat dan angin timur yang bertiup ada jalan.
Jadi salib dan Roh Kudus menentukan hidup dan mati kita. Bukan ijazah, bukan kedudukan, bukan kekayaan, tetapi salib dan Roh Kudus yang menentukan. Artinya:
1) Salib dan Roh Kudus merupakan tangan kemurahan Tuhan yang mampu memelihara kita di tengah-tengah kesulitan di dunia ini, di tengah-tengah kemustahilan. Mustahil mau menyeberangi laut padahal tidak ada kapal, kiri kanan tidak ada jalan, di belakang musuh mengejar, mustahil untuk orang Israel hidup, tetapi salib dan Roh Kudus ini 2 tangan Tuhan yang diulurkan memelihara kita di tengah-tengah kesulitan hidup di dunia ini, bahkan di tengah kemustahilan. Jangan kita takut! Memang menderita melayani Tuhan, itu sudah betul, pasti hidup! Memang dunia semakin sulit, kita bagaikan menghadapi laut Teberau. Bapak Jokowi sudah bilang bahwa kita siap-siap menghadapi kelaparan global. Tetapi kita punya salib dan Roh Kudus, dunia lapar, kita dipelihara.
2) Salib dan Roh Kudus memberikan jalan keluar secara ajaib di tengah-tengah masalah yang kita hadapi. Jadi jangan ragu “sengsara saya melayani Tuhan” nanti ada jalan keluar yang ajaib. Kalau cepat-cepat mau keluar dari sengsara “saya tidak mau sengsara!” nanti jalan buntu yang dihadapi. Kalau bisa menikmati sengsara itu, jalan keluar yang ajaib Tuhan berikan.
3) Memberi masa depan yang indah dan berhasil. Kaum muda jangan takut, bawa itu salib dan Roh Kudus, itu bekal dalam merantau mau kuliah atau kerja di mana, maka ada masa depan yang berhasil dan indah dari Tuhan.
4) Bangsa israel menyeberang menuju Kanaan, Kanaan itu menunjuk kegerakan. Kalau ada salib dan Roh Kudus maka kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
b) Keluaran 15:25
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
Dalam perjalanannya bangsa Israel menemukan air tetapi pahit, tidak bisa diminum. Ini yang kita temukan di padang gurun dunia ini, banyak kepahitan di dalam hidup kita. Bahkan di dalam nikah rumah tangga, kalau mendengar curhat dari jemaat dalam hati saya berdoa Tuhan tolong kuatkan. Tetapi salib dan Roh Kudus mampu mengubahkan segala yang pahit dalam hidup kita menjadi manis. Apa yang pahit yang bapak ibu alami, nikah mungkin sudah pahit getir menghadapi buah nikah, mungkin sampai ada yang berkata lebih baik mati karena pahit menghadapi penyakit, tetapi kami doakan supaya bisa kuat kembali. Ayo sore malam ini pikul salib, ada Roh Kudus, itu yang mengubahkan yang pahit menjadi manis. Cabut kalau ada yang pernah bilang lebih baik mati, atau lebih baik cerai.
Memang sengsara tetapi ada kemanisan. Ini bahagianya dengan Tuhan, tidak masuk akal. Tetapi itulah Firman Tuhan, tinggal kita percaya dan praktekkan maka akan terjadi mujizat. Rumus mujizat hati percaya ulurkan tangan kepada Tuhan maka Tuhan mengulurkan tangan dan mujizat terjadi.
c) Kegunaan salib dan Roh Kudus menyatukan kita dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari nikah kita sampai nanti kita menyatu dengan Israel asli dalam satu tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 2:13-16
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Bagi bapak ibu yang baru sendiri datang ibadah, isteri mungkin belum mau, suami belum, anak belum, jangan putus asa. Pikul salib dan ada Roh Kudus maka cepat atau lambat pasti bisa menyatu. Seperti Yesus tekun memikul kehinaan, tekun memikul salib. Jangan kita lepaskan “sekian tahun saya bergumul tidak satu-satu juga nikah saya, masa bodoh!” jangan seperti itu. Pikul salib dan dengan kekuatan Roh Kudus terjadi penyatuan. Siapa tahu malam ini giliran nikah kita disatukan. Kalaupun belum tetap pikul salib. Tuhan yang tahu waktuNya, bukan waktunya kita. Kalau waktunya kita maunya begitu kita berdoa langsung terjadi. Tunggu waktunya Tuhan, Tuhan yang mampu menyatukan kita sampai Israel Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Tubuh Kristus itu terdiri dari orang-orang yang sudah diubahkan. Jadi Salib dan Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Salah satu tanda manusia rohani itu hati damai sejahtera, tidak ada lagi yang menuduh di hati, tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging, hanya merasakan kasih Tuhan dari kayu salib. Mungkin kita dicaci maki dan difitnah, tidak merasa emosi lagi atau mau membalas, hanya merasakan kasih dari Tuhan.
Ayo masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, papan-papan jenang punya 2 alas, harus disalut emas, harus dipakal dengan kayu lintang. Tidak boleh kalau tidak ada kayu lintang, harus menerima salib Yesus. Salib Yesus yang menentukan manisnya hidup kita, salib Yesus yang menyatukan kita mulai dari nikah kita.
Di depan ada Perjamuan Suci, kita klaim janji Tuhan. Angkat roti, angkat cawan, makan roti minum anggur, ini daging dan darah Yesus yang mampu memberikan kemanisan dalam hidup saya, yang menentukan berhasil tidaknya hidup saya, yang menentukan nikah saya bisa menyatu sampai menyatu dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar