Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 12:18
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Kita berbahagia memiliki Firman Tuhan yang selalu mengingatkan kita bahwa waktu yang ada ini tinggal waktu yang sisa, jangan kita gunakan seturut keinginan daging kita tetapi sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pantai laut itu ada hubungannya dengan panggilan Tuhan kepada murid-murid yang pertama.
Markus 1:16-20
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Yesus memanggil murid-murid yang pertama saat Dia berada di pantai. Murid-murid Yesus adalah orang yang dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan atau imam dan raja.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Imam dan raja itu telah dipanggil dari gelap kepada terang yang ajaib. Tetapi dalam Wahyu 12:18 naga sudah berdiri di pantai. Artinya:
1. Kalau antikristus sudah berkuasa berarti sudah terlambat untuk melayani Tuhan, sebab itu segera bertindak menanggapi panggilan pilihan Tuhan untuk melayani Tuhan, jangan sampai terlambat. Jangan berpikir nanti nanti, akhirnya ketinggalan.
2. Antikristus mau merusak pelayanan kita. Mungkin dia coba hambat tetapi kita terus melayani. Tetapi iblis terus mengganggu dan mau merusak pelayanan.
Sebab itu kita harus berupaya, berusaha sungguh menjaga panggilan dan pilihan Tuhan kepada kita makin teguh.
II Petrus 1:9-10
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
Tuhan tidak pernah menyesali panggilan dan pilihannya. Yudas berkhianat, tetapi Tuhan tidak pernah menyesali panggilan dan pilihanNya kepada Yudas. Pribadi Yudas yang gagal, karena tidak sungguh-sungguh dia gagal dan binasa. Jangan sampai kita binasa seperti Yudas karena tidak sungguh-sungguh, panggilan menjadi pudar, pelayanan makin merosot sehingga akhirnya tinggalkan pelayanan seperti Yudas.
Bagaimana cara menjaga panggilan dan pilihan kita makin teguh? Kita harus melayani Tuhan sesuai pola kerajaan sorga. Dalam Injil Markus tadi dalam permulaan pelayanan Yesus memanggil 4 murid Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Bandingkan dengan sorga, di Sorga Tuhan duduk dan dikelilingi 4 makhluk.
Wahyu 4:2-7
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
4 makhluk yang ada di takhta sorga, kalau dikaitkan murid yang dipanggil Yesus itulah Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Di Sorga Yesus dikelilingi 4 makhluk, di bumi Yesus dikelilingi 4 murid. Berarti Yesus melayani sesuai dengan pola kerajaan sorga. Kita periksa apakah kita melayani sesuai pola kerajaan sorga, bersuasana takhta Tuhan atau bersuasana takhta yang lain yaitu takhta iblis. Tandanya kita melayani bersuasana takhta Tuhan dan sesuai pola kerajaan sorga.
1. Wahyu 4:5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Melayani dengan kekuatan Roh Kudus, bukan kekuatan daging. Kalau semangat daging kelihatan awalnya hebat, tetapi lama-lama merosot, mulai bosan, jenuh sampai merosot. Biarlah kita melayani dengan kekuatan Roh Kudus, di sini ditunjukan dengan 7 Roh Allah. Praktek melayani dengan kekuatan Roh Kudus:
a) Melayani seperti kilat, artinya:
1) Kilat itu terang, artinya tidak ada dosa yang disembunyikan. Kita melayani Allah Yang Maha Suci, kita harus jaga kesucian juga. Jangan coba-coba melayani sambil menyembunyikan dosa, itu bukan bersuasana takhta Tuhan tetapi bersuasana takhta iblis! Makanya ketika mendengar Firman menunjuk dosa segera selesaikan dosa, mengaku kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama.
2) Kilat itu cepat, artinya tidak tunda-tunda waktu, tidak berlambat-lambat di dalam melayani Tuhan. Mengapa kita harus bersegera melayani Tuhan, jangan berlambat-lambat? Karena kedatangan Yesus kedua kali juga seperti kilat, cepat! Jadi kalau kita berlambat-lambat ketika Yesus datang dia pasti ketinggalan sebab kedatangan Yesus seperti kilat.
Matius 24:27
24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Kalau sudah digerakan Firman segera lakukan, jangan berlambat-lambat. Terutama jangan berlambat-lambat dalam mendengarkan Firman dan mempraktekannya, mari sungguh-sungguh serius. Banyak orang Kristen sekarang ini lebih senang mendengar penginjilan, tidak mau segera meningkat pada pengajaran. Kita yang sudah dalam pengajaran ayo segera praktek, jangan berlambat-lambat.
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Sudah sekian tahun jadi orang Kristen masih tetap hanya pada Firman penginjilan, tidak mau meningkat pada pengajaran. Dikatakan cahaya kilat itu memancar dari timur ke barat, cahaya kilat itulah Firman pengajaran. Bukan kebetulan bapak Pdt. Van Gessel menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel di Papua dan beliau juga meninggal serta dimakamkan di Papua. Dari sana kilat itu dipancarkan ke barat, sekarang menjangkau kita. Nanti akan terus dipancarkan ke negara-negara barat sampai nanti menjangkau orang Israel asli. Kalau mereka sudah menerima pengajaran ini, itu alarm bagi kita bahwa pintu kemurahan akan segera ditutup.
Ayo segera mendengar Firman pengajaran dan mempraktekannya. Jangan berlambat-lambat sebab ada akibatnya:
Kejadian 19:16,26
19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
19:26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
Jadi akibat berlambat-lambat dan menunda waktu dalam melayani dan dalam pengajaran adalah nikah hancur isteri menjadi tiang garam dan buah nikahnya hancur, Lot jatuh dengan kedua anaknya.
Kejadian 19:30
19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
Lot akhirnya tinggal di gua, gua itu gelap. Artinya hidup dalam kegelapan dosa. Kehidupan seperti itu tidak akan masuk pembangunan Tubuh Kristus sampai selama-lamanya. Hasil hubungan Lot dengan anaknya menghasilkan bani Moab dan bani Amon.
Ulangan 23:3
23:3 Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
Moab dan Amon tidak boleh masuk jemaah Tuhan, berarti tidak bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan tolong kita, biarlah kita mau melayani seperti kilat, ada terang tidak ada dosa disembunyikan. Dan bersegera dalam mendengar dan melakukan Firman pengajaran.
b) Ada bunyi guruh atau guntur, artinya tidak bisa dihalangi oleh apapun oleh siapapun. Itu pelayanan yang benar! Manusia bisa mengancam, manusia bisa membunuh, tetapi tidak bisa membunuh jiwa dan roh. Kalau Tuhan bisa membunuh tubuh, jiwa dan roh. Sebab itu tidak boleh terhalang oleh pekerjaan, suami, isteri, anak, mertua atau siapapun. Tidak bisa dihalangi itu berarti setia dan tekun dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Yang sering terjadi malah sengaja cari-cari halangan. Ini sudah bahaya! Orang seperti ini adalah saudara si perusak. Dia menghadirkan takhta setan, bukan takhta Tuhan.
Amsal 18:9
18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
Kita bukan saudara di perusak, kita saudara di dalam Tuhan.
c) Ada 7 obor yang menyala-nyala, artinya menyala-nyala dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Anak muda malulah kalau orang tua lebih berkobar-kobar melayani Tuhan.
2. Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Dasar pelayanannya adalah kekudusan atau kesucian. Bukan cemar, jahat dan najis. Apapun pelayanan kita di hadapan manusia mungkin dianggap kecil, tetapi kalau kita melayani dengan kekudusan itu bersuasana takhta Tuhan. Hebat melayani tetapi ada kenajisan, kecemaran, itu bersuasana takhta iblis! Apa yang menyucikan dan menguduskan kita?
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Yang menguduskan adalah Firman yang lebih tajam dari pada pedang bermata dua. Kadang kalau kita mendengar Firman yang tajam kita malah berpikir pendetanya gila urusan, menghakimi, tidak ada kasih! Yang mengelus dosa malah mereka anggap itu yang ada kasih.
Apa yang disucikan?
a) Hati dan pikiran, itulah keinginan dosa, belum diperbuat baru keinginan akan dosa, itu harus disucikan. Supaya kita melayani bukan menuruti keinginan daging lagi tetapi keinginan Tuhan. Keinginan daging ini harus ditusuk. Kalau mau ikut keinginan daging kami gembala maunya 1 kali ibadah saja. Tetapi tidak boleh, harus 3 macam ibadah, biarlah kehendak Tuhan yang kita turuti.
b) Sendi dan sumsum, itu hubungan kita dengan sesama harus disucikan. Apa yang merusak hubungan dengan sesama? Sampai Paulus katakan kamu masih duniawi sebab masih ada iri hati dan perselisihan. 2 ini dosa yang merusak hubungan dengan sesama, sebab kalau 2 ini ada maka dosa yang lain masuk.
I Korintus 3:2-5
3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
Iri hati dan perselisihan ini bukan membawa pada penyatuan Tubuh Kristus tetapi pengelompokan-pengelompokan.
I Korintus 1:12
1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
Ini terjadi pengelompokan-pengelompokan, dasarnya karena iri dan benci. Iri lihat Pendeta A dipakai buat KKR banyak yang datang, jadi dia buat KKR tandingan supaya orang tidak lagi di sana tetapi ke sini. Itu iri hati, yang dikedepankan bukan lagi Firman pengajaran. Sudah tidak lagi memihak Tuhan tetapi memihak manusia sehingga tidak mungkin ada lagi kebenaran Firman. Kalau ada penggolongan-penggolongan yang terjadi adalah saling serang dan saling memojokan, tidak ada lagi yang menyucikan.
Kita bukan golongan pak Wi, tetapi karena kita mencari pengajaran yang benar. Kalau manusia yang kita lihat itu penggolongan, papan-papannya tidak lagi tegak tetapi miring, condong ke Pendeta A, condong ke Pendeta B sehingga iblis bisa masuk ke dalamnya.
Dosa iri dan perselisihan ini menjadi keran dosa lain bisa masuk.
II Korintus 12:20-21
20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Total ada 11 dosa masuk. Arti rohani 11 adalah penghambat persekutuan Tubuh Kristus. Kanaan dihuni oleh 11 suku bangsa, harus ditumpas supaya masuk 12 suku Israel. Angka 12 adalah angka persekutuan Tubuh Kristus. Tuhan mau kita masuk persekutuan Tubuh Kristus. Ingat ada 12 anak Yakub yang laki-laki, ada 12 murid Yesus. Yudas berkhianat tinggal 11 murid, tidak berlarut-larut dibiarkan sisa 11, ditambah dengan 1 Matius menggantikan Yudas. Yerusalem Baru pintu gerbangnya ada 12, batu dasarnya ada 12, ada 12 mutiara, ada 12 malaikat. Jadi Tuhan mau angka 12 persekutuan Tubuh Kristus, Tuhan tidak mau angka 11. Jangan ada iri hati dan perselisihan, itu hanya membuat kita terhambat masuk persekutuan Tubuh Kristus, bahkan bisa terlempar keluar dari persekutuan Tubuh Kristus. Sebab itu penting penyucian oleh Firman pengajaran.
Yang menyatukan Yusuf dengan saudara-saudaranya adalah gandum. Tadinya mereka terpisah karena kakak-kakak Yusuf iri terhadap Yusuf. Jadi kalau sudah ada iri dan perselisihan pasti terpisah.
Kejadian 37:11
37:11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Kakak-kakak Yusuf iri kepada Yusuf sampai menjual Yusuf. Iri hati ini membuat persekutuan itu menjadi pecah. Syukur kepada Tuhan bisa kembali menyatu karena gandum. Yang bisa menyatukan kita hanya gandum Yusuf. Bicara gandum itu adalah Firman. Yusuf gambaran sidang mempelai. Kalau digabungkan gandum Yusuf adalah Firman Kabar Mempelai. Pengajaran yang benar, ini yang membuat kita bisa menyatu kalau mau membuka hati dan disucikan. Tugas kita adalah kumpul gandum sebanyak-banyaknya. Dengar dan praktekan Firman pengajaran maka pasti bisa menyatu. Asalkan kita punya gandum maka keluarga yang tidak punya gandum pasti mencari. Tidak usah takut, nanti kita dicari orang yang penting punya gandum Yusuf.
Kejadian 42:1-3; 45:2-4,14-15
42:1 Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: "Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?"
42:2 Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati."
42:3 Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum di Mesir.
45:2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
45:4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
45:14 Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
45:15 Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
Jadi karena gandum maka Yusuf dan saudara-saudaranya bisa kembali menyatu. Lewat pengajaran ini mampu memperbaiki hubungan kita sehingga terjadi penyatuan. Bagaimana penyatuan Yusuf dan saudara-saudaranya lewat Kabar Mempelai.
Saya sudah punya Kabar Mempelai, dia juga punya, tetapi kenapa terpisah, kenapa tercerai. Karena ada kesalahan dan dosa yang tidak diselesaikan. Biar mau dibuat apa kalau ada dosa tidak akan bisa menyatu! Kabar Mempelai ini tidak bermanfaat bagi kehidupan yang tidak mau menyelesaikan dosa. Tetapi bagaimana sikap kakak-kakak Yusuf? Dengan gandum yang mereka cari itu membuat mereka sadar dan bisa mengakui dosa.
Kejadian 42:13,21-23
42:13 Lalu jawab mereka: "Hamba-hambamu ini dua belas orang, kami bersaudara, anak dari satu ayah di tanah Kanaan, tetapi yang bungsu sekarang ada pada ayah kami, dan seorang sudah tidak ada lagi."
42:21 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
42:22 Lalu Ruben menjawab mereka: "Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita."
Sebenarnya mereka sudah sadar akan dosa mereka tetapi mereka masih saling mempersalahkan, itu sebabnya saat itu Yusuf belum tergerak menyatakan diri. Sudah sadar tetapi masih saling mempersalahkan, kalau seperti itu belum terjadi penyatuan kalau seperti itu.
Kejadian 44:27-28
44:27 Kemudian berkatalah hambamu, ayahku, kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku;
44:28 yang seorang telah pergi dari padaku, dan aku telah berkata: Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.
Ini cerita Yehuda bahwa papa mereka menganggap Yusuf sudah dimakan binatang buas. Sesungguhnya ini pengakuan bahwa mereka ini adalah binatang buas, sadar akan salah dan dosanya. Sudah bukan mempersalahkan lagi yang lain, tetapi betul-betul mengakui saya yang salah, seharusnya kita sadar kita ini binatang buas! Hawa nafsu kita tidak terbendung, keinginan kita terlalu buas sehingga membuat iri dan perselisihan terjadi. Itu yang harus kita akui sehingga penyatuan terjadi.
Pengakuan Yehuda ini membuat Yusuf tidak tahan lagi.
Kejadian 44:29-34
44:29 Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.
44:30 Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia,
44:31 tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.
44:32 Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.
44:33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
44:34 Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."
Yehuda mengatakan bahwa dia tidak mau lagi terjadi perpisahan, kerinduan hatinya untuk terjadi penyatuan.
Yusuf tidak bisa tahan lagi
Kejadian 45:1
45:1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
Ini pekerjaan Kabar Mempelai, pekerjaan Firman pengajaran sampai kita mengaku bahwa kita ini binatang buas, banyak kebuasan daging yang dituruti, itu yang membuat kita terpecah-pecah, tercerai satu dengan yang lain. Kalau itu bisa kita akui dan dari dalam hati kita ada kerinduan seperti Yehuda, tidak mau ada lagi pemisahan, dia tidak mau Benyamin terpisah, tidak mau papanya meninggal karena melihat Benyamin sudah tidak ada. Perkataan Yehuda ini yang membuat Yusuf tergerak memperkenalkan diri.
Kabar Mempelai sudah kita dengar, jangan lagi simpan kesalahan. Segera sadar dan akui supaya terjadi penyatuan. Kalau sadar tetapi masih mempersalahkan orang lain itu tidak ada gunanya. Akuilah bahwa kita binatang buas, buas mulutnya, buas pandangannya, buah keinginannya, lihat sesama timbul keinginannya. Itu kita selesaikan, akui semuanya maka akan terjadi penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Tanpa Kabar Mempelai kita tetap binatang buas yang tetap tercerai berai. Dengan Kabar Mempelai kebuasan daging dimatikan untuk kita bisa menyatu.
c) Mulut harus disucikan.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Kalau ada pedang Firman mulut disucikan dari perkataan sia-sia, kotor, najis, gosip, fitnah dan dusta sehingga mulut kita hanya memuliakan Tuhan. Orang di dunia saja tahu mulutmu harimaumu. Coba kalau ada harimau di sini, pasti semua kocar kacir tercerai berai. Coba lihat dalam nikah, mulut ini yang seringkali membuat tercerai, juga dalam penggembalaan. Jarang karena perbuatan, yang seringkali itu karena mulut. Komentar yang tidak baik, hati sudah tidak senang. Nanti kita kerja jaga mulut, pedang di tangan supaya mulut disucikan.
Sudah berkali-kali kita menggelar ibadah persekutuan Tubuh Kristus, tetapi setiap event ada saja perselisihan terjadi. Pergesekan itu memang harus ada tetapi jangan sampai muncul daging yang buas. Bagaikan batu-batu yang untuk pembangunan Bait Allah Salomo diambil di penggalian dan di sana digesek, batu yang pecah itu yang ditinggalkan. Pergesekan memang akan ada tetapi jangan sampai pecah. Makanya didahului dengan Firman pengajaran ini, sucikan hubungan dengan sesama, sucikan mulut kita maka pelayanan kita semakin berkenan kepada Tuhan.
3. Wahyu 4:9-11
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Ada ucapan syukur dan penyembahan kepada Tuhan. Kalau hati sudah disucikan, hubungan dengan sesama disucikan, mulut disucikan, maka yang ada menaikkan doa ucapan syukur dan penyembahan kepada Tuhan. Mungkin nanti bagian perlengkapan kerja, dari bagian konsumsi belum sampai makanan, pujian syukur tetap dinaikkan.
Doa penyembahan ini proses merobek daging. Daging yang buas tadi disucikan dan lewat penyembahan dirobek sampai daging tidak bersuara lagi. Betul-betul kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.
Inilah 3 tanda pelayanan bersuasana takhta Tuhan. Dengan kekuatan Roh Kudus kita melayani seperti kilat, seperti guruh dan kita melayani dengan sungguh-sungguh. Jangan tunda-tunda waktu, jangan terhalang oleh apapun. Kemudian melayani dengan kesucian serta melayani dengan ucapan syukur.
Hasilnya:
Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Hasilnya menampilkan 4 makhluk yang bersayap 6. 4 makhluk ini kehidupan yang sudah terangkat ke sorga dalam kemuliaan, baik secara hidup-hidup maupun melalui proses mati dan bangkit.
1. Henokh terangkat hidup-hidup ke sorga.
2. Musa melewati kematian. Tetapi Alkitab bersaksi bahwa kuburnya tidak ditemukan dari sekarang. Dalam surat Yudas dikatakan Lucifer mau merebut mayat Musa tetapi dibawa kepada Tuhan. Tentu bukan mayat yang dibawa kepada Tuhan tetapi sudah dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Dibuktikan dalam Matius pasal 17 Musa ada di atas gunung di dalam tubuh kemuliaan dengan Tuhan Yesus.
3. Elia terangkat hidup-hidup ke sorga.
4. Yesus sebagai manusia, Dia mati, bangkit dan naik ke sorga.
Jadi, mati dan hidup bukan itu yang penting. Yang penting adalah selama kita hidup melayani bersuasana takhta Tuhan. Kalau diizinkan meninggal, Tuhan akan bangkitkan dan dibawa ke takhta Tuhan. Kalau hidup sampai Tuhan datang maka kita akan diubahkan dan dibawa juga ke takhta Tuhan. Maka kita akan memiliki 6 sayap, inilah tangan naungan sayap Tuhan. 6 sayap yaitu 2 sayap induk ayam, 2 sayap merpati dan 2 sayap burung nazar yang besar. Sayap-sayap ini punya fungsi masing-masing.
1. 2 sayap induk ayam.
Lukas 13:34
13:34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Melindungi dan memelihara kehidupan kita di tengah dunia yang semakin sulit. Sehebat apapun kita di dunia ini, di hadapan Tuhan kita hanya seperti anak ayam yang tidak berdaya. Dalam hitungan detik saja orang kaya bisa bangkrut.
Jadi jangan tukar naungan sayap Tuhan dengan perkara-perkara jasmani di dunia ini. Apa artinya mendapatkan naungan sayap Tuhan di dunia ini tetapi kehilangan perlindungan dan pemeliharaan Tuhan, itu tidak ada gunanya! Dapat uang banyak, dapat kedudukan, dapat gaji tinggi tetapi tidak mendapatkan naungan sayap Tuhan, buat apa! Apa artinya dapat berkat jasmani kalau tanpa Tuhan.
2. 2 sayap merpati.
Mazmur 55:7-9
55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. S e l a
55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."
2 sayap merpati ini melindungi kita dari angin ribut dan badai di dunia ini sehingga kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, perhentian. Semua kita dapatkan dalam penggembalaan, dalam pelayanan sesuai kerajaan sorga. Manusia mencari berkat pemeliharaan perlindungan, tetapi sayang banyak yang salah alamat mencari di dunia sehingga tidak dapat. Kita sudah mendapatkan alamat yang tepat yaitu dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai, dalam pelayanan yang bersuasana takhta Allah. Ada pemeliharaan dan perlindungan dari kesulitan di dunia ini, ada perlindungan dari angin ribut dan badai dalam bentuk apapun. Angin ribut dan badai itu datang sekonyong-konyong tetapi kita mendapat perlindungan dari Tuhan sehingga ada ketenangan dan damai sejahtera.
3. 2 sayap burung nazar yang besar, fungsinya:
a) Yesaya 40:29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Fungsi pertama memberikan kekuatan baru dalam menanti kedatangan Yesus, dalam mengikuti dan melayani Tuhan, tidak lesu, tidak lelah, tidak mundur dari pelayanan, tidak meninggalkan pelayanan apalagi meninggalkan Yesus. Banyak masalah pergumulan kita hadapi, kadang membuat sayap kita jadi lesu dan lelah, rasanya sudah mau mati saja. Mati hidup itu urusan Tuhan, kalau Tuhan izinkan kita melayani sampai Tuhan datang ayo tetap kuat. Kalau diizinkan Tuhan meninggal dunia, tetap kuat terus melayani Tuhan sampai garis akhir.
b) Menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus. Berarti menyucikan dan menyempurnakan kita, kita luput dari antikristus dan waktu Yesus datang kita diangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Mari kita melayani Tuhan. Yang belum melayani biarlah dorongan Firman menggerakan kita untuk melayani. Yang sudah melayani mari melayani bersuasana takhta Tuhan, sesuai pola kerajaan sorga, maka kita akan mendapatkan naungan sayap dari Tuhan. Ada pemeliharaan perlindungan di tengah dunia yang semakin sulit, saat kita tidak berdaya dan tidak mampu apa-apa Tuhan pelihara dan lindungi. Ada perlindungan dari angin ribut dan badai dalam bentuk apapun, kita mendapat ketenangan dan damai sejahtera. Dan ada kekuatan untuk terus melayani sampai garis akhir serta disingkirkan dari antikristus, diangkat di awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar