Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:35-38
25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.
25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.
25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.
25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.
Ini perlakuan terhadap orang miskin. Dulu miskin secara jasmani sekarang miskin secara rohani. Miskin secara rohani adalah orang yang merosot rohaninya dan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Orang miskin harus disokong sebagai orang asing dan pendatang. Artinya Tuhan memberikan kemurahan dan kesempatan kepada orang berdosa untuk mendapatkan naungan sayap Tuhan. Orang asing atau orang sebatang kara dilindungi oleh Tuhan, termasuk janda dan anak yatim.
Mazmur 68:6-7
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
68:7 Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.
Di dalam Tabernakel naungan Tuhan itu ditunjukan dengan 4 lapis tudung yang menudungi kemah suci yaitu ruangan suci dan ruangan maha suci. Kita periksa secara garis besarnya saja.
1. Tudung Tabernakel
Keluaran 26:1
26:1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.
Tudung Tabernakel ada 4 warnanya, lenan halus atau putih, ungu tua atau biru, ungu, kirmizi atau merah. 4 warna ini juga ada pada pintu gerbang.
Keluaran 27:16
27:16 tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya — tenunan yang berwarna-warna — dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
Keluaran 27:16 (Terjemahan Lama)
27:16 Maka pada pintu halaman itu akan ada suatu tabir dua puluh hasta panjangnya, dari pada bisus yang halus berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, perbuatan yang bersuji, serta dengan empat batang tiangnya dan empat kakinya.
Secara rohani pintu gerbang menunjuk iman. Jadi tudung Tabernakel menunjuk pada iman dan perbuatan iman. Kalau punya iman dan perbuatan iman maka kita dinaungi oleh Tuhan. Diberi kesempatan kepada orang berdosa untuk memperoleh iman dan ada perbuatan iman.
2. Tudung bulu kambing
Keluaran 26:7
26:7 Juga haruslah engkau membuat tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda harus kaubuat.
Bulu atau rambut ada kaitannya dengan kesucian.
Bilangan 6:5
6:5 Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang.
Bulu ini berfungsi untuk menahan panas pada waktu siang dan menahan dingin atau menghangatkan pada waktu malam. Ini fungsi dari Roh Kudus yang memberikan kepada kita kemampuan untuk bertahan menghadapi panasnya pencobaan dan memberi kemampuan kepada kita bertahan di dunia yang dilanda dinginnya kasih. Roh Kudus mencurahkan kasih Allah di dalam hati kita.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Jadi kalau digabungkan tudung bulu kambing adalah tudung kesucian di dalam Roh Kudus, atau tudung pengharapan. Orang berdosa diberikan kesempatan untuk hidup dalam kesucian, hidup dalam pengharapan sehingga mendapatkan naungan Tuhan.
3. Tudung kulit domba jantan celupan merah
Keluaran 26:14
26:14 Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
Bicara domba jantan menunjukan pribadi Yesus Anak Domba Allah. Kemudian dikatakan kulit domba jantan, berarti harus dikuliti, itu menunjukan pengorbanan. Merah itu menunjuk tanda darah. Kalau digabungkan tudung kulit domba jantan celupan merah adalah tudung kasih dan pengorbanan Yesus Anak Domba Allah. Inilah yang menentukan orang berdosa itu bisa beriman dan memiliki perbuatan iman, masuk dalam penyucian dan ada pengharapan, itu semua karena korban Kristus. Tanpa Korban Kristus, kalau Yesus tidak mati di kayu salib, kita tetap orang berdosa.
Tudung ini kalau dipelajari lebih mendetail, tudung Tabernakel ada ukurannya, tudung bulu kambing ada ukurannya tetapi tudung kulit domba jantan celupan merah ini tidak ada ukurannya, tidak diketahui berapa banyak domba disembelih untuk diambil kulitnya. Ini menunjukan kasih Tuhan tidak terbatas. Senajis-najisnya manusia masih diberikan kesempatan untuk bisa selamat, beroleh iman, disucikan sampai nanti disempurnakan. Inilah kasih Tuhan yang tidak terbatas bagi kita.
4. Tudung kulit lumba-lumba
Keluaran 26:14
26:14 Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
Keluaran 26:14 (Terjemahan Lama)
26:14 Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah itu suatu tudung dari pada kulit kambing celupan merah, dan di atas itulah suatu tudung dari pada kulit mina gajah.
Tudung ini diambil dari kulit hewan sejenis anjing laut yang lentur, kuat, tahan terhadap pengaruh cuaca. Tudung kulit lumba-lumba ini adalah tudung penghukuman yang melindungi gereja dari hukuman Tuhan. Orang berdosa harusnya dihukum namun mendapat kemurahan dan beroleh kesempatan untuk dibenarkan beroleh iman dan perbuatan iman, untuk disucikan sampai nanti disempurnakan oleh korban Kristus, sehingga luput dari penghukuman Tuhan atas dunia ini. Kalau kita membaca kitab Wahyu sangat mengerikan ada 21 hukuman dari Allah Tritunggal atas dunia yaitu 7 meterai dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala dari Anak Allah dan 7 bokor dari Allah Bapa yang ditaruh secara beratur-atur dijatuhkan atas dunia ini.
4 macam tudung ini juga menunjukan 4 pribadi yang menaungi gereja Tuhan.
1. Tudung kulit lumba-lumba menunjukan pribadi Allah Bapa. Kita tidak bisa melihat secara mata jasmani, tetapi bisa kita lihat dengan mata iman.
2. Tudung kulit domba jantan celupan merah menunjuk pribadi Yesus Anak Allah yang berkorban bagi kita.
3. Tudung bulu kambing menunjuk Allah Roh Kudus, Kristus.
Jadi 3 tudung teratas itu menunjukan pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai Gembala Agung, Sang Penebus, Sang Pencipta terutama sebagai Mempelai Pria Sorga. Ini yang menudungi kehidupan kita dan hanya bisa kita lihat dengan mata rohani kita.
Yesaya 54:4-5
54:4 Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Jadi kita berbahagia, seharusnya orang berdosa dihukum tetapi masih diberikan kesempatan untuk dinaungi oleh Tuhan Yesus Kristus. Tentu dengan proses-proses yang harus dilewati.
4. Tudung Tabernakel yang bisa kelihatan menunjukkan gembala manusia. Ini menjadi pelindung yang menaungi sidang jemaat. Gembala menjadi penentu ada tudung di dalam sidang jemaat atau tidak. Kalau tidak ada tudung Tabernakel, 3 lapis tudung di atasnya tidak ada. Sebab itu doakan kami para gembala untuk kami bisa melayani dalam tahbisan yang benar dan teladan dalam keteguhan Firman pengajaran sehingga ada Tuhan Yesus Kristus menudungi sidang jemaat.
Ibrani 13:7,17
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Gembala ini penentu jemaat mendapat naungan Tuhan atau tidak, atau malah binasa.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Semua yang digembalakan diselamatkan berapapun jiwa yang dipercayakan. Itu tanggung jawab kami sebagai gembala untuk mereka mendapat naungan perlindungan dari Allah Tritunggal dari Pribadi Tuhan Yesus Kristus. Kalau yang jasmani bisa dilihat, bisa kita teladani, maka kita juga yakin bisa melihat yang rohani, ada Allah Tritunggal yang menudungi kehidupan kita sekalian.
Jadi penggembalaan sangat penting, itu menentukan kita mendapatkan naungan Tuhan atau tidak. Untuk masuk ruangan suci harus melewati dulu ruangan suci. Ada 3 macam alat di situ menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Baru bisa melewati pintu tirai, lihat peti yang ada tutupnya itulah gereja yang dinaungi oleh Yesus Mempelai Pria Sorga.
Dari pelajaran tudung ini bisa disimpulkan bahwa Tuhan memberi kemurahan dan kesempatan bagi orang berdosa untuk tergembala dengan benar dan baik sehingga mendapat naungan sayap Tuhan. Kalau merenungkan kita semua yang ada sore ini, hidup masa lalu kita bagaimana? Tidak ada yang mulus! Banyak perbuatan kita yang menyakiti hati Tuhan. Kalau Tuhan bawa kita dalam penggembalaan itu adalah kemurahan Tuhan dan itu kesempatan bagi kita untuk kita manfaatkan supaya dapat naungan perlindungan Tuhan. Kalau keluar dari ruangan suci tidak ada lapisan tudung. Makanya dalam Wahyu pasal 11 Kristen halaman itu diserahkan kepada bangsa lain untuk diinjak-injak antikristus, untuk dianiaya. Jadi jangan puas hanya sampai di halaman, lanjutkan sampai ke ruangan suci untuk tembus di ruangan maha suci sehingga ada naungan dari Tuhan bagi kita.
Bagaimana proses orang berdosa bisa tergembala dengan benar dan baik sehingga mendapat naungan sayap Tuhan? Kita pelajari dari gereja mula-mula.
1. Kisah Para Rasul 2:36
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Tahu dengan pasti bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus = percaya atau iman kepada Yesus bahwa Dialah satu-satunya Juruselamat, Dia adalah Tuhan yang benar lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kristus itu yang diurapi, Firman Kristus artinya Firman dalam urapan Roh Kudus. Ini yang menentukan kita punya iman.
Sekarang ini banyak yang meragukan ketuhanannya Yesus. Ayo kita percaya bahwa Yesus satu-satunya Juruselamat, Dia Tuhan yang benar lewat mendengar Firman Kristus, Firman dalam urapan Roh Kudus. Roh Kudus ini yang menolong kita bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dalam berbagai situasi kondisi. Orang sakit bisa mendengar Firman kalau dalam urapan Roh Kudus. Tetapi kalau tidak dalam urapan Roh Kudus biarpun sehat bisa mengantuk-ngantuk sampai tertidur. Kalau dengar Firman ngantuk-ngantuk berarti imannya dari mana? Kalau bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguh pasti bisa mengerti Firman.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Kalau sudah mengerti Firman baru bisa percaya kepada Tuhan, iman di dalam hati. Kalau bisa mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus sampai percaya dan yakin pasti bisa masuk dalam proses yang berikutnya.
2. Kisah Para Rasul 2:37-38
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Bertobat itu menunjuk mezbah korban bakaran. Untuk bertobat itu ada prosesnya. Proses bertobat yang benar.
a) Kisah Para Rasul 2:36
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Proses pertama mendengar Firman tentang Yesus yang kamu salibkan, perkataan Petrus di sini tajam. Artinya mendengar Firman yang menyatakan dosa sekalipun sakit bagi daging. Kalau ribuan orang di situ tidak terima, habislah Petrus diserbu. Ini juga seringkali ujian bagi kami hamba Tuhan, berani atau tidak menyampaikan Firman yang menyatakan dosa orang. Kalau takut kasihan orang itu tidak bisa bertobat, dosanya kekal. Dengar Firman yang menyatakan dosa sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Kapan dinyatakan dosanya kalau yang disampaikan hanya berkat-berkat atau lawak-lawak. Tetapi tidak mengarahkan sidang jemaat untuk masuk pada pertobatan, tetap dosanya!
b) Hati terharu artinya sadar. Kalau Firman kena menunjuk dosanya pasti bisa sadar akan dosa dan menyesalinya. Tetapi belum tuntas pertobatannya kalau baru sampai pada tahap menyesal. Yudas menyesali dosanya tetapi dia gantung diri. Jangan hanya sampai menyesal seperti Yudas, lanjutkan pada yang ketiga.
c) Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan jujur, tulus dan hancur hati, kalau sudah diampuni jangan berbuat dosa lagi, itu pertobatan yang benar. Kadangkala mengaku tetapi malah mempersalahkan orang lain, ini pengakuan tidak tuntas! Ada lagi yang saya temui minta ampun mewakili dia dan tolong wakili juga sampaikan sama dia. Kalau memang pengakuan yang tulus datang langsung sama orangnya, ampuni saya! Biarlah kita gunakan hari-hari terakhir ini untuk hidup dalam pertobatan.
Bertobat ini dimulai dari membuang dusta! Kalau dusta ini dipertahankan sulit bertobat.
Yeremia 9:5-6
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
Kalau dusta dipertahankan membuat kita malas untuk bertobat. Makanya pertobatan itu dimulai dari membuang dosa. Berbuat dosa dan berdusta itu sebenarnya menindas diri sendiri. Sehingga kalau dosanya sudah bertumpuk-tumpuk jadi malas untuk bertobat, dia berpikir kalau mau akui nanti malu yah sudah didiamkan saja nanti dilupakan begitu saja. Dosanya bertimbun-timbun dan akhirnya menjadi gunung batu. Makanya untuk menolong orang seperti itu maka Firman Tuhan tampil seperti palu untuk menghancurkan bukit batu.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Untuk menghancurkan bukit batu maka palu itu diayunkan tidak cukup sekali tetapi berkali-kali. Jadi kalau kita pertahankan dosa maka Firman itu akan datang seperti godam atau palu yang keras.
Ada 2 kemungkinan di sini:
1) Dipertahankan hati yang keras akhirnya dia keluar tinggalkan pengajaran. Ini yang banyak terjadi. Yohanes 6:66 mulai saat itu banyak murid-murid meninggalkan Yesus.
2) Dia mau menghancurkan kekerasan hatinya, mau dengan jujur, tulus dan hancur hati menyelesaikan dosanya.
Dusta itu pasangannya membunuh atau kebencian.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Jadi dusta dan kebencian itu tabiatnya iblis. Ini yang harus kita buang, bertobat itu mulai dari membuang dusta dan membuang kebencian sehingga kita putus hubungan dengan iblis dan menjalin hubungan yang erat dengan Yesus.
3. Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Proses kedua kita masuk baptisan air yang benar, dalam Tabernakel ditunjukan dengan alat bejana pembasuhan. Baptisan air yang benar itu seperti yang diteladankan oleh Yesus, bagaimana Dia masuk dalam air dan keluar dari dalam air. Dikubur bersama Yesus, bangkit bersama Yesus.
Roma 6:2-4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Bagi yang sudah dibaptis, yang sekarang harus diperjuangkan adalah hasil dari baptisan itu, bukan hanya sekedar sakramen saja, tetapi hasilnya harus ada dalam hidup kita. Buktikan kita sudah masuk baptisan air yang benar. Apa buktinya?
I Korintus 5:7
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Buang ragi yang lama itulah hidup lama kita tanggalkan lewat baptisan air yang benar. Hasil baptisan air yang benar adalah hidup baru, hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
a) Hidup dalam kebenaran artinya tidak berbuat dosa lagi. Kalau ada dosa berarti pagarnya miring! Dulunya kita peminum, perokok dan lain-lain, sekarang sudah tidak.
b) Hidup dalam kemurnian artinya pegang teguh Firman pengajaran yang benar dan murni yang telah kita terima dari pendahulu. Jangan dicampur-campur lagi, campur dengan logika manusia, dengan pengetahuan. Biarlah Ilham Tuhan yang diterima dari para pendahulu itu yang kita pegang teguh. Pengajaran itu sudah memberkati kita, Tuhan sudah menolong kita lalu kita mau otak atik.
Sama seperti Lot, karena dia turut serta dengan panggilan Tuhan kepada Abraham maka dia mendapat berkat. Tetapi di tengah jalan bagaimana sikap Lot? Dia egois, tidak tahu malu dan tidak tahu berterima kasih. Waktu sudah diberkati melimpah ternaknya, gembala Abraham dan gembala Lot bertengkar karena perebutan lahan penggembalaan. Abraham panggil Lot “pilihlah, kalau kau ke kanan aku ke kiri”. Seharusnya kalau Lot sadar dia cuma mendapat berkat dari Tuhan karena turut serta pada panggilan Tuhan terhadap Abraham, seharusnya dia berikan kesempatan kepada Abraham untuk memilih. Ini malah dia duluan memilih, dia lihat lembah Yordan seperti taman Tuhan dan dia pilih itu! Dia pilih yang subur dan biarkan Abraham dapat yang tidak baik.
Kita sudah mendapat berkat karena panggilan dan pilihan Tuhan kepada para pendahulu kita yang menerima Ilham ini. Sekarang banyak yang tidak tahu malu, sudah dapat berkatnya, pelayanan diberkati, nikahnya ditolong karena pengajaran Kabar Mempelai ini, dia malah mau tambah ini, kurang itu, otak atik sana sini! Ini egois, tidak tahu malu dan tidak tahu berterima kasih. Jangan kita seperti itu. Biarlah kita mau hidup dalam kebenaran dan kemurnian, pegang teguh pengajaran yang murni yang telah kita terima dari para pendahulu.
Inilah batas atau pagar kehidupan kita, seperti halaman Tabernakel yang dipagari kain lenan halus. Kita yang sudah dibaptis harus ada batas yang jelas, ada perbedaan dengan orang dunia. Dulu sebelum dibaptis bagaimana, setelah dibaptis bagaimana. Dengan orang yang belum dibaptis harus ada batas yang jelas. Kalau mereka masih campur-campur dengan dosa, kita jangan! Kalau mereka masih campur-campur pengajaran, kita pertahankan yang murni, itulah batas hidup kita. Kalau batas ini ada, pagar ini ada maka sebagai hasilnya Tuhan akan memagari kita dengan berkat dan anugerah.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Ini kemurahan Tuhan, orang yang sudah jatuh miskin disokong sebagai orang asing dan pendatang. Ini menunjukan orang yang berdosa, hidup dalam dosa masih diberikan kesempatan untuk dinaungi oleh Tuhan. Yang penting mau percaya kepada Yesus, beriman, bertobat, kemudian masuk baptisan air yang benar dan menerima perncurahan Roh Kudus.
4. Menerima pencurahan Roh Kudus, dalam Tabernakel terkena pintu kemah, diurapi sampai dipenuhi Roh Kudus. Bagaimana mau diurapi Roh Kudus kalau tidak benar, pengajarannya sudah tidak benar!
Janji pencurahan Roh Kudus kepada bangsa Israel dan juga kepada kita bangsa kafir.
Kisau Para Rasul 2:39
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Lewat pencurahan Roh Kudus kita dihisapkan ke dalam Israel rohani = masuk di dalam persekutuan Tubuh Kristus. Kita butuh Roh Kudus hari-hari terakhir ini, minta Roh Kudus mengurapi dan memenuhi kehidupan kita sehingga kita boleh masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus.
Kepenuhan Roh Kudus itu salah satu tanda dipenuhi Roh Kudus adalah berbahasa roh. Memang Tuhan Yesus mengatakan salah satu tanda orang yang percaya adalah berbahasa roh tetapi itu bukan tanda yang utama dan setelah itu sudah puas.
Tanda dipenuhi Roh Kudus:
a) Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Hidup dalam kesucian. Roh Kudus itu api, bangsa kafir di hadapan Tuhan seperti anjing dan babi. Roh Kudus menyucikan kita sehingga kita menjadi persembahan yang harum di hadapan Tuhan. Kalau pertahankan tabiat anjing dan babi kita busuk di hadapan Tuhan. Itulah kita bangsa kafir disebut anjing dan babi, tetapi sekarang disucikan oleh Roh Kudus sehingga kita menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan, bisa memuliakan Tuhan. Kalau disimpulkan tanda dipenuhi Roh Kudus adalah hidup suci dan memuliakan Tuhan. Apalagi kami pelayan Tuhan kewajibannya memuliakan Tuhan.
b) Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Setia dan menyala-nyala di dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Roh Kudus dicurahkan bagaikan lidah-lidah api, kita terus kobarkan terus dalam kehidupan kita. Kalau mulai kendor dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, kesuciannya pasti merosot! Isteri kalau melihat suami mulai malas beribadah atau sebaliknya, orang tua melihat anak mulai malas beribadah, kesuciannya pasti merosot. Jangan lengah, kalau dibiarkan nanti terhilang. Setia dan menyala-nyala ini sama dengan tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Bagan hujan awal dan hujan akhir.
Tekun itu tidak bisa dihalangi. Kita tekuni ini, mulai dari saya sebagai gembala harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Tugas kami sebagai gembala adalah menyediakan roti sajian di atas meja = bergumul untuk mencari pembukaan rahasia Firman di bawah kaki Tuhan untuk dipraktekan baru diberitakan. Ini tugas kami sebagai gembala. Jadi bukan sekedar pidato. Kalau sudah praktek baru diajarkan maka bisa menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Kalau tidak dipraktek lalu diajarkan itu tidak menjadi makanan. Hati-hati kebenaran itu bisa menjadi racun. Kebenaran itu Firman, kalau tidak dipraktekan lalu diajar justru menjadi racun bagi sidang jemaat.
Amos 6:12
6:12 Berlarikah kuda-kuda di atas bukit batu, atau dibajak orangkah laut dengan lembu? Sungguh, kamu telah mengubah keadilan menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh!
Kebenaran itu Firman penyucian, kalau tidak dipraktekkan lalu diajar akhirnya menjadi racun, menjadi pahit. Sidang jemaat yang mendengar menjadi sakit telinga dan hatinya, tidak mengalami penyucian. Nomor satu saya dikoreksi Tuhan sebagai gembala, Firman yang disampaikan itu sudah dipraktekan atau belum. Kalau saya sebagai gembala tidak setia dan tidak tekun dalam penggembalaan maka mejanya kosong, jemaat datang cari roti tetapi tidak ada, terjadilah kelaparan dalam sidang jemaat, tidak puas. Jangan heran kalau jemaat mencari kepuasan di dunia sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa.
Kalau gembala sudah bergumul mencari roti, ada roti disediakan, ayo jemaat tekun dalam 3 macam ibadah dan makan. Bukan sekedar tubuhnya datang dan roh jiwanya entah ke mana. Kalau kita makan maka rohani kuat, bertumbuh, jiwa-jiwa bertambah.
c) Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Bisa berseru “ya Abba, ya Bapa” = taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya. Petrus dan kawan-kawan sebelum dipenuhi Roh Kudus takut menghadapi resiko. Yesus katakan “Aku akan disalibkan” malah Pettrus tarik ke samping dan dia tegur. Waktu mau perjamuan Paskah Yesus katakan “kamu semua akan tergoncang imannya, gembala akan dibunuh dan domba-domba tercerai berai”. Petrus dengan api daging berkata “biar mereka semua tergoncang imannya aku tidak”. Hei Petrus sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku 3 kali. Dijawab lagi oleh Petrus “oh aku rela mati demi Engkau!” dan semua berkata demikian, waktu itu belum dicurahkan Roh Kudus kepada mereka. Di Taman Getsemani Yesus ditangkap, semua lari, takut dengan resiko. Petrus mengikut dari jauh, begitu ditanya tentang Yesus dia menyangkal. Begitu Roh Kudus dicurahkan dalam Kisah Para Rasul pasal 2, Petrus dan murid-murid yang lain menjadi berani, mereka taat pada Firman pengajaran apapun resikonya.
Kisah Para Rasul 4:19-20
4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”
Resikonya mereka mendapat tekanan-tekanan, Petrus dihukum mati, Yohanes dibuang di pulau Patmos, Yakobus dipancung dan yang lain ada yang diseret dengan kuda, 12 murid itu kematiannya semua tragis kecuali Yohanes.
Jadi tanda dipenuhi Roh Kudus adalah suci, setia berkobar-kobar, taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2 Roh Kudus dicurahkan bagaikan lidah api. Kalau kita mau suci, setia berkobar-kobar dan taat dengar-dengaran pada Firman maka nyala apinya makin besar, sampai puncaknya nanti kita masuk dalam api kemuliaan, Shekina Glori di ruangan maha suci Berarti kita sudah sempurna seperti Yesus sempurna menjadi mempelai WanitaNya yang menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Waktu pentahbisan Bait Allah oleh Salomo, betapa luar biasanya api kemuliaan itu memenuhi Bait suci. Arah kita ke sana, kita tidak mau bertahan di halaman. Percaya, bertobat, lahir baru itu masih di halaman. Kita mau tergembala, setia, suci, taat untuk masuk ruangan maha suci, ada Shekina Glori.
I Raja-raja 8:6,10-11
8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
Untuk masuk di ruangan maha suci, untuk sempurna layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita harus melewati pintu tirai = harus masuk dalam proses perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Tidak akan masuk dalam kemuliaan di Yerusalem Baru kalau daging di pertahankan. Darah daging tidak akan masuk dalam kerajaan sorga.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Jangan heran kalau kita diperhadapkan dengan proses perobekan daging, bentuknya macam-macam. Setelah itu kita harus mengalami percikan darah. 7 percikan darah di atas tutup pendamaian sudah Yesus alami sampai mati di kayu salib, 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian itulah percikan darah yang harus kita alami, penyucian terakhir untuk mengalami kemuliaan. Percikan darah itu disebut nyala api siksaan. Kalau mau mengalami nyala api kemuliaan maka sesudah kita menerima api Roh Kudus, harus masuk dalam nyala api siksaan. Ini sudah ruas jalan terakhir, tetapi banyak yang mundur di sini.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jangan heran kalau mengalami nyala api siksaan dengan bentuk macam-macam. Sudah mau setia, mau disucikan, mau taat dalam ibadah pelayanan, kenapa makin menderita. Semakin tergembala semakin suami sewenang-wenang, semakin isteri tidak dengar-dengaran, semakin dikucilkan keluarga, dipecat organisasi. Ini semua percikan darah, nyala api ujian.
Api ujian hanya bisa dihadapi dengan nyala api Roh Kudus. Mau menghadapi api ujian tanpa Roh Kudus kita tidak mampu, yang menyala hanya api hawa nafsu. Tetapi kalau ada api Roh Kudus maka semakin menyala-nyala, semakin berkobar-kobar mengikut Tuhan. Orang lihat ngapain online-online, ada gereja besar pe gaga di sini. Tetapi karena api Roh Kudus yang ada di dalam hati, ketemu api ujian maka semakin membara. Bagaimana malam ini apakah masih membara atau tinggal berasap-asap.
Kegunaan api Roh Kudus:
a) Memberikan kebahagiaan di tengah percikan darah, di tengah nyala api ujian. Tidak masuk akal, orang menderita koq bahagia, inilah pekerjaan Roh Kudus. Nikmati apa yang kita alami, Roh Kudus yang membuat kita berbahagia bisa menikmati nyala api penderitaan. Semakin besar nyala api ujiannya semakin besar urapannya semakin dipakai Tuhan, semakin besar berkatnya.
b) Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Justru di saat kita menghadapi nyala api ujian di situ api Roh Kudus bekerja mengubahkan kita. Waktu semuanya mulus-mulus dan tenang-tenang, rohaninya biasa-biasa saja.
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Justru percikan darah nyala api siksaan ini mau mengerjakan kepada kita kemuliaan kekal. Menghadapi percikan darah malah berubah menjadi manusia rohani, emasnya semakin murni.
II Korintus 5:6-8
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Salah satu tanda manusia rohani adalah tabah, kuat teguh hati, tetap suci, setia, taat apapun yang dihadapi. Biarlah kita kuat hati, pasti dipakai Tuhan. Seperti Yosua untuk dipakai Tuhan memimpin bangsa Israel masuk tanah Kanaan sampai 4 kali Tuhan katakan “kuatkan dan teguhkanlah hatimu”. Tentu dalam kegerakan ini kita diperhadapkan dengan pergesekan-pergesekan. Kalau tidak kuat teguh hati pasti mundur! Kuat teguh hati ini modal utama untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Waktu sudah singkat, sudah di ambang pintu Tuhan Yesus sudah mau datang. Mari kita kuat teguh hati, sama-sama kita mau menanti kedatangan Yesus. Jangan ada satupun yang tertinggal dan binasa. Kerinduan hati kita bersama keluarga kita bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai. Biarlah kita bangkitkan semangat yang sudah lemah. Kalau kita kuat dan teguh hati itu membangkitkan semangat yang lama. Apalagi kalau yang tua-tua kuat dan teguh hati maka yang muda melihat itu juga ikut semangat “masa saya yang lebih muda mau dikalah”. Orang tua ibadah jam 5 jam 2 sudah datang, jangan sampai anak muda ibadah jam 5 malah jam 6 baru datang. Kuat teguh hati menanti kedatangan Yesus maka mujizat terakhir terjadi, kita diubahkan sampai sempurna layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kalau mujizat rohani terjadi maka mujizat yang jasmani juga pasti terjadi.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Mungkin kita menghadapi masalah seperti gunung yang besar semua diratakan. Ini Roh Kudus bekerja mengadakan mujizat jasmani, memberi kemenangan atas segala masalah. Mungkin sudah menggunung, sudah besar, sudah mustahil, Roh Kudus mampu menyelesaikan semuanya bagi kita. Jaminannya di depan ini yaitu Perjamuan Suci. Yesus harus mati dan bangkit serta naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Jadi perjamuan suci jaminannya bahwa Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita, memenuhi sampai meluap-luap di dalam kita sekalian.
Tuhan memberkati
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar