Puji
Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, kekasih jiwa kita yang kita nanti-nantikan.
Imamat 1:3-9
3 Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran
dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia
harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.
4 Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala
korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk
mengadakan pendamaian baginya.
5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di
hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah
lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah
Pertemuan.
6 Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu
dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
7 Anak-anak imam Harun haruslah menaruh api di atas
mezbah dan menyusun kayu di atas api itu.
8 Dan mereka harus mengatur potongan-potongan korban
itu dan kepala serta lemaknya di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.
9 Tetapi isi perutnya dan betisnya haruslah dibasuh
dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas mezbah sebagai
korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Ayat
1-17 adalah penyerahan atau pengorbanan dari Yesus Mempelai Laki-laki Sorga
menjadi dasar ibadah kita. Kemudian Imamat ditutup pada pasal 27:30-34 yang
adalah penyerahan sepenuh Mempelai Wanita kepada Mempelai Pria Sorga. Imamat 27
ini berbicara pengembalian milik Tuhan. Orang yang mengembalikan milik Tuhan
berarti menyadari bahwa hidupnya adalah milik Tuhan. Orang yang tidak tahu mengembalikan milik Tuhan
berarti dia meragukan hidupnya bahwa dia adalah milik Tuhan, dengan kata lain dia
tidak percaya bahwa Yesus adalah pemilik hidupnya. Mengembalikan milik Tuhan
adalah tanda pengakuan kita bahwa kita ini milik Tuhan.
Alkitab
mengatakan bahwa seluruh hidup kita, tubuh, jiwa, roh dan segala apa yang ada
pada kita, harta benda dan semuanya itu berasal dari Tuhan namun Tuhan hanya
meminta 1/10 sebagai pengakuan bahwa kita adalah milik Tuhan, sehingga kita
tidak ragu-ragu untuk beribadah atas dasar pengorbanan dari pemilik kita itulah
Yesus yang dalam ayat di atas digambarkan dengan binatang korban yaitu lembu,
kambing domba dan burung tekukur atau anak burung merpati.
Mengembalikan
milik Tuhan berarti kita mengaku telah dibeli oleh Tuhan lewat pengorbananNya
1 Korintus 6:20
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
dan
lewat Imamat pasal 1 ini kita melihat pengorbanan Tuhan ini tidak ternilai.
Jangan kita mengembalikan milik Tuhan dengan asal-asal. Kalau mengembalikan
milik Tuhan dengan asal maka Tuhan juga akan melakukan pemeliharaan yang asal kepada
orang tersebut, bahkan bisa Tuhan tidak menjamin kehidupan tersebut karena di
mata Tuhan dia tidak mengakui bahwa Tuhanlah pemiliknya. Kalau bermain dalam
mengembalikan perpuluhan jangan heran kalau Tuhan menguliti kita, hidup selalu
mengalami kesulitan baik ekonomi ataupun yang rohani sebab Allah tidak
menghalau belalang pelahap.
Maleakhi 3:11
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya
jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak
berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Jangan
coba-coba main-main dengan perpuluhan kalau saudara ingin dilindungi dan supaya
Tuhan mengakui kita sah sebagai anakNya, sebagai milikNya. Perpuluhan ini
adalah salah satu bukti penyerahan mempelai wanita kepada Mempelai Pria Sorga.
Kalau dalam nikah jasmani suami menjaga
dan bertanggung jawab terhadap istri maka lebih lagi dalam nikah yang rohani.
Tuhan sebagai suami kita memelihara dan melindungi kita sampai tidak ada
sedikitpun cela bagi iblis untuk menggangu kita kalau kita mengakui bahwa diri
kita adalah miliknya Tuhan lewat mengembalikan milik Tuhan dengan benar.
Yesus
suami kita adalah jaminan, Dia sudah pasang badan.
Ibrani 7:22
demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu
perjanjian yang lebih kuat.
Jangan
ragu dengan jaminan Tuhan. Kita berbahagia kalau calon mempelai Laki-laki
membuka isi hatinya kepada kita calon Mempelai WanitaNya. Seharusnya hati kita
berbunga-bunga karena Tuhan menyatakan cinta kasihNya yang begitu membara kepada
kita.
Dari
Imamat pasal 1 ini diperlihatkan 3 jenis binatang korban. Yang akan dibicarakan
pada kesempatan ini adalah yang pertama itulah lembu. Mengapa lembu yang
ditaruh pada urutan awal dan bukan kambing domba atau burung tekukur dan anak
burung merpati?
Ibrani
9:13-14
13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
14 betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Percikan abu lembu muda ini ada hubungannya dengan
kesempurnaan gereja. Jadi kalau lembu yang pertama ditampilkan ini menunjukkan
bahwa Tuhan ada niat dan rencana dari sejak awal untuk membawa kita kepada
kesempurnaan, bukan hanya sekedar diselamatkan dan menerima Roh Kudus.
Dibandingkan domba, lembu ini lebih besar. Berarti
Tuhan menunjukkan bahwa mau membawa kita pada level yang paling atas, bukan
kategori yang di bawah.
12 langkah yang kena mengena dengan lembu yaitu
tentang ciri fisik dan pengelolahannya:
1.
Binatang
halal
Binatang
halal dibawa oleh Tuhan masuk ke dalam bahtera Nuh sebanyak 7 pasang, berbeda
dengan binatang haram hanya sepasang. Angka 7 ini adalah angka kesempurnaan dan angka akhir
zaman. Hewan yang halal ini akhirnya dijadikan hewan korban. Artinya dalam
pelayanan kita di akhir zaman ini harus ada sentuhan-sentuhan untuk mengarahkan
kita pada kesempurnaan gereja.
Kalau
ada 7 pasang berarti ada 14 ekor. Tanggal 14 domba paskah juga disembelih,
Keluaran 12:6
Kamu harus mengurungnya sampai hari yang
keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus
menyembelihnya pada waktu senja.
ini
menggambarkan pengorbanan Kristus. Itu sebabnya berbicara tentang korban
Kristus bukan hanya berbicara tentang perjamuan suci tetapi ke mana arah
kerohanian kita.
Dalam
perjamuan suci yang Tuhan kerjakan adalah mengucap syukur, memecahkan kemudian
membagi. Jangan hanya menggelar perjamuan tetapi tidak ada ucapan syukur, yang
ada hanya persungutan. Kemudian harus berbagi artinya tidak mementingkan diri.
Tuhan
Yesus dalam khotbahNya kembali berbicara tentang keadaan zaman Nuh yang sama
kelak pada zaman kedatangan Anak Manusia. Disini menunjukkan kepada kita pada
kedatangan Tuhan Yesus kedua kali akan terulang apa yang terjadi pada zaman Nuh
yaitu 7 pasang binatang halal itu masuk ke dalam bahtera. Artinya buktikan kita
berada di dalam keselamat dan bukan sekedar ucapan keselamatan tetapi masuk
dalam keselamatan mempelai, sebab yang selamat ini berpasang-pasangan.
Yang
halal ini adalah kehidupan yang selalu terbuka hati untuk menerima Firman
Pengajaran. Tuhan Yesus selalu membuka telinga untuk menerima instruksi dari
atas artinya setiap gerakan pelayanan Tuhan Yesus ada dibawa komando Sorga. Dia
tidak mengerjakan sesuatu tanpa komando dari atas.
Yohanes 5:19,30; 6:38; 12:49;
14:31
5:19 Maka Yesus menjawab mereka,
kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan
sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;
sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi
untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
12:49
Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus
Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan
dan Aku sampaikan.
14:31
Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan
segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah
kita pergi dari sini."
Tuhan
Yesus dalam posisi sebagai manusia, diriNya diatur oleh komando dari sorga.
Sebelum melayani terlebih dahulu kita harus berlutut di kaki Tuhan, apakah
benar gerakan pelayanan yang kita lakukan datang dari atas atau dorongan dari
diri kita sendiri? Kalau motivasi kita melayani adalah untuk menolong jiwa maka
itu komando dari atas, kalau motivasi untuk mendapatkan perkara jasmani berarti
itu bukan komando dari atas.
Ada
dua sisi mengapa Tuhan memberikan penyataan kepada hambaNya dan penyataan Tuhan
kepada hamba Tuhan itu harus disampaikan bahkan disampaikan berulang-ulang
seperti rasul Paulus. Pertama untuk menguatkan hamba Tuhan itu sendiri dan yang
kedua untuk menguatkan umat Tuhan yang mendengarkan sehingga mereka tidak
sewenang-wenang terhadap hamba Tuhan tersebut.
Ibrani 2:4
Allah
meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh
berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang
dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Pengajaran
itu disampaikan bersama dengan penyataan Tuhan kepada hambaNya.
I Korintus 14:6
Jadi,
saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh,
apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah
atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
Galatia 1:12
Karena aku bukan menerimanya dari
manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya
oleh penyataan Yesus Kristus.
Galatia 2:2
Aku
pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang
kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi -- dalam percakapan tersendiri
kepada mereka yang terpandang --, supaya jangan dengan percuma aku berusaha
atau telah berusaha.
II Timotius 4:1
Di
hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya:
2.
Jantan
I Korintus 16:13
Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh
dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
Jantan
disini artinya memiliki iman yang kuat. Bagaimana bisa kuat kalau malas membaca
Firman Tuhan, malas mendengarkan penjelasan Firman, kurang mendengarkan Firman.
Itu sebabnya kalau mau kuat banyaklah mendengarkan Firman supaya iman jangan
menjadi lemas.
1 Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang
kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan
Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu
tidak sia-sia.
3.
Tidak
bercacat
Tidak
bercacat artinya indah, terbaik, mulia. Tidak bercacat cela ini kena mengena
dengan angka 7. Dan dalam hubungannya dengan angka 7 ini suasananya kelimpahan.
Dengan kata lain dalam persekutuan kita dengan lembu, dengan korban Kristus ini
kita dibawa pada sentuhan angka 7 yaitu angka kesempurnaan, angka akhir zaman,
angka perhentian dan di dalam suasana kelimpahan.
Kejadian 41:2, 18, 29
41:2 Tampaklah dari sungai Nil itu
keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan
rumput yang di tepi sungai itu.
41:18 lalu tampaklah dari sungai Nil itu
keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan makan
rumput yang di tepi sungai itu.
41:29 Ketahuilah tuanku, akan datang
tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
Berarti
kalau kita berada dalam suasana limpah Firman maka kita akan dibawa Tuhan dalam
keindahan, dalam kemuliaan dan pada keadaan tidak bercacat cela. Dalam
kelimpahan Firman ini bukan hanya menunjuk lamanya waktu pemberitaan Firman
tetapi ada pembukaan rahasia Firman.
Dalam
suasana kelimpahan orang-orang memberikan bukan hanya 1/10 tetapi sampai 1/5.
Artinya dalam berkorban tidak ada lagi ugut-ugutan, tidak adal lagi
kerikil-kerikil yang mengganjal dalam hatinya. Pemahaman kita terhadap Firman
harus kita buktikan dalam praktek mengembalikan milik Tuhan.
Firman
yang kita terima membawa kita untuk tampil indah, terbaik dan mulia, sebab Firman
yang kita terima adalah harta yang indah.
II Timotius 1:14, 13
14
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh
Kudus yang diam di dalam kita.
13
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai
contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus
Yesus.
Jadi
harta yang indah itu adalah ajaran yang sehat, ajaran yang kita terima dari
pendahulu dan belum diubah oleh penerus, itulah yang membuat kita indah dan
bersuasana kelimpahan. Kalau tidak ada kelimpahan Firman tidak akan sampai pada
keadaan tidak bercacat cela.
Harta
indah ini bukan perkara jasmani tetapi perkara rohani.
Yohanes 16:13-15
13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
14
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterima-Nya dari pada-Ku.
15 Segala sesuatu yang Bapa punya,
adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterima-Nya dari pada-Ku."
Kalau
ada hubungan dengan korban Kristus (lembu) maka ada kelimpahan Firman (gandum).
Amsal 14:4
Kalau
tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah
hasil.
4.
Di bawa
ke depan pintu kemah
Penerapan
untuk kita adalah kita benar-benar membawa diri kita bahwa Allah itu adalah
saksi. Dengan kata lain kita benar-benar membuka diri di hadapan Tuhan, jangan
ada yang disembunyi.
Hosea 13:12
Kesalahan
Efraim dibungkus, dosanya disimpan.
Orang
yang tidak membuka diri, tidak menjadikan Tuhan saksi dalam ibadah pelayanan
akan terus merugi.
Amsal 28:13
Siapa
menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya
dan meninggalkannya akan disayangi.
II Tawarikh 16:9
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh
bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap
Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang
ini engkau akan mengalami peperangan."
Amsal 15:3
Mata
TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
Amsal 5:21
Karena segala jalan orang terbuka di
depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
Ayub 34:21
Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia,
dan Ia melihat segala langkahnya;
Ibrani 4:13
Dan tidak ada suatu makhluk pun yang
tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan
mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Bukalah
hati lebar-lebar, jangan menyembunyikan dosa, jangan berkamuflase sebab Tuhan
memperhatikan setiap langkah manusia.
Pengkhotbah 4:17
Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan
ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada
mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka
tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
5.
Meletakkan
tangan
Penerapannya
bagi kita adalah benar-benar kita ada hubungan yang erat dengan Tuhan.
Meletakkan tangan berarti kita pegang, kita raba.
Zakharia 6:12-13
12
katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang
bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait
TUHAN.
13
Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, dan dialah yang akan mendapat keagungan
dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada
seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua.
Meraba
berarti kita ingin mengambil bagian untuk bekerja sama dengan Tuhan dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus (bait Tuhan), dalam hal ini membangun diri
sendiri untuk menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau kita adalah orang yang
beribadah yang bagaikan mezbah Tuhan yang ada hubungannya dengan korban maka otomatis
kita menerima aliran kesucian.
Keluaran 29:37
Tujuh hari lamanya haruslah engkau mengadakan
pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya, maka mezbah itu
akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah itu akan menjadi
kudus."
Yesaya 65:5a
yang berkata: "Menjauhlah,
janganlah meraba aku, nanti engkau menjadi kudus olehku!"
Tujuan
kita bersentuhan dengan korban ini adalah supaya kita dikuduskan.
6.
Disembelih
Berarti
tidak menghindar untuk kena pedang. Penerapannya untuk kita adalah kitapun
tidak boleh menghindar, leher kita harus kena pedang. Firman adalah pedang yang
bermata dua yang harus kena leher artinya harus mau kena Firman yang membenahi
hubungan kepala (Yesus) dan tubuh (gerejaNya). Kalau sekarang tidak mau menerima
pedang Firman maka suatu saat akan dibawa bertekuk lutut untuk dibantai oleh
pedang yang lain.
Yesaya 65:12
Aku
akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai!
Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara,
kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih
menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."
Pedang
yang satu ini tajam seperti petir.
Yehezkiel 21:9-10
9
"Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN:
Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!
10 Diasah untuk menumpahkan darah dan
digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? --
Tongkat anakku menghina segala macam kayu. --
Kalau
kena sambaran petir maka sekalipun putih bersih akan menjadi hitam gosong.
Kalau pedang Firman membawa kita untuk menjadi putih bersih tetapi kalau kita
menolak pedang Firman kita malah menjadi lebih hitam dari pada sebelumnya.
Oleh
sebab itu jangan tolak pedang Firman yang sekalipun ditandai dengan darah
artinya saat menerima Firman perasaan kita seperti disayat-sayat namun itu
bukan untuk menghina dan menjelek-jelekkan kita tetapi untuk membawa hubungan
kita dengan Tuhan semakin harmonis.
7.
Darah
disiram disekeliling mezbah
Darah
adalah jiwa. Jiwa adalah kehidupan. Mezbah korban bakaran gambaran salib Yesus.
Jadi kehidupan itu ada disekitar salib. Meninggalkan salib sama dengan
meninggalkan kehidupan. Ketika meterai kelima terbuka terlihat jiwa-jiwa yang
ada di bawah mezbah artinya selama hidupnya mereka tidak pernah lepas dari
korban Kristus.
Wahyu 6:9-10
9
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah
mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan
oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
10
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya
Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan
darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
Jiwa-jiwa
ini bersuara berarti ini adalah jiwa-jiwa yang hidup, secara jasmani mereka
mati tetapi jiwanya tetap hidup karena ada pada salib.
Roma 14:8-9
8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati
untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati
dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun
atas orang-orang hidup.
Ibrani 13:7
Ingatlah
akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Sebagai
pemimpin dalam sidang jemaat, gembala harus tetap dekat dengan salib bahkan
sampai akhir hidupnya. Sebagai pelayan tidak ada istilah berhenti dari
pelayanan sampai akhir hidupnya. Jadi selama hidup sampai akhir hidupnya
benar-benar tidak jauh dari salib, dari korban Kristus.
8.
Dikuliti
Untuk
korban bakaran ini ada satu bagian yang tidak dibakar dan menjadi bagian imam
yang mempersembahkan korban bakaran tersebut itulah kulit.
Imamat 7:8
Imam
yang mempersembahkan korban bakaran seseorang, bagi dia juga kulit korban
bakaran yang dipersembahkannya itu.
Kulit
ini menunjuk kebenaran Ilahi, kemuliaan Tuhan. Di atas kayu salib Tuhan Yesus
rela dikuliti sampai wajahNya tidak karu-karuan untuk memberikan
kulitNya/kebenaran Ilahi kepada kita manusia. Apakah kita juga rela untuk
dikuliti? Kalau sekarang masih suka mengamuk ketika dikuliti oleh pedang Firman
maka tunggu pedang yang lain yang akan menguliti! Ketika tidak mau dikuliti
oleh Firman sebenarnya ada roh nabi palsu dalam diri orang tersebut.
Mikha 3:1-3 (menentang pemimpin
dan nabi palsu di Israel)
1
Kataku: Baiklah dengar, hai para kepala di Yakub, dan hai para pemimpin kaum
Israel! Bukankah selayaknya kamu mengetahui keadilan,
2
hai kamu yang membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan? Mereka merobek
kulit dari tubuh bangsaku dan daging dari tulang-tulangnya;
3
mereka memakan daging bangsaku, dan mengupas kulit dari tubuhnya; mereka
meremukkan tulang-tulangnya, dan mencincangnya seperti daging dalam kuali,
seperti potongan-potongan daging di dalam belanga.
Ketika
kita kena pedang Firman di dalam ibadah saat pemberitaan Firman yang mungkin
menyentuh perasaan dan harga diri kita maka terimalah dan mengucap syukur
karena itu tandanya kita sedang digembleng oleh Tuhan. Tetapi kalau kita
beraksi menantang yang memberitakan Firman berarti kita siap untuk berangkulan
dengan nabi palsu, yang akhirnya akan dikuliti dan dicincang-cincang.
9.
Dipotong-potong
Artinya
kita harus rela dipisahkan dari orang tua, saudara, pekerjaan, kekayaan dan
selanjutnya mengikut Tuhan. Maksudnya ini adalah bukti kehidupan yang tidak
terikat dengan perkara-perkara duniawi tetapi selalu mengutamakan Tuhan di atas
segala-galanya.
Markus 10:29
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan
rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya,
anak-anaknya atau ladangnya,
Lukas 18:29-30
29
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang
yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya, isterinya atau saudaranya,
orang tuanya atau anak-anaknya,
30 akan menerima kembali lipat ganda pada
masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang
kekal."
Matius 19:29
Dan setiap orang yang karena nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Maksudnya
disini bukan kita semua menjadi fulltimer
tetapi kita harus mengutamakan ibadah dan pelayanan dari segala aspek
kehidupan kita. Hasilnya kita akan menerima 100 x lipat. 100 adalah angka nikah,
angka kepenuhan tubuh Kristus artinya kalau kita mengedepankan perkara yang
rohani maka kita bisa menjadi istri Anak Domba Allah dan mendapat perlindungan
dari Tuhan. Utamakan perkara rohani maka perkara jasmani nanti akan mengikut.
100
angka nikah:
I Samuel 18:25,27
25 Kemudian berkatalah Saul:
"Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin
selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan
kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan
perantaraan orang Filistin.
27 tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi
dengan orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang
serta membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan
merekalah semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian
Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.
100
angka kepenuhan Tubuh:
Matius 18:12-14
12
"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba,
dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan
puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
13
Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih
besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh
sembilan ekor yang tidak sesat.
14 Demikian juga Bapamu yang di sorga
tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."
10. Diatur menurut bagian-bagiannya
Artinya
Tuhan tidak mau semberono, tidak semrawut, tidak asal. Penerapannya untuk kita
kalau ibadah kita asal-asalan saja maka berarti kita mendukakan Roh Kudus
karena Roh Kudus membawa kita untuk tertib dan tidak kacau.
I Korintus 14:32-33
32
Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
Beribadah
dengan asal berarti sama dengan potongan-potonga itu tidak diatur dengan benar.
11. Api yang menyala dan kayu yang
dipanaskan
Artinya
ketika kita beribadah kita mengalami sengsara seperti Tuhan Yesus yang bagaikan
masuk di dalam peleburan.
Ulangan 4:20
sedangkan TUHAN telah mengambil kamu dan
membawa kamu keluar dari dapur peleburan besi, dari Mesir, untuk menjadi umat
milik-Nya sendiri, seperti yang terjadi sekarang ini.
Dulu
Israel diangkat dari dapur peleburan besi yaitu di Mesir. Untuk kita Israel
secara rohani, Tuhan Yesus rela masuk ke dalam dapur peleburan besi untuk
menyelamatkan kita.
Dalam
prakteknya api ini tetap menyala bahkan dikatakan semalam suntuk.
Imamat 6:9
"Perintahkanlah kepada Harun dan
anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah
tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api
mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.
Menghadapi
kegelapan malam kalau kita bisa tetap menyala maka kita bisa menjadi saksi.
Sengsara itu terus dialami sampai puncaknya. Puncak sengsara yang harus dialami
oleh gereja Tuhan adalah:
Wahyu 12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan
dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Ketika
sampai pada puncaknya maka Tuhan mengambilnya dan membawa ke padang belantara.
Kalau gereja Tuhan takut mengalami sengsara daging, tidak mampu kesinggung
sedikit, bagaimana bisa sampai pada sengsara puncak ini.
Pengertian
kedua adalah tetap menyala-nyala. Berarti sekalipun mengalami derita sengsara
kita tetap menyala-nyala dan tidak kendor.
Roma 12:11
Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12. Isi perut dan betis dibasuh
Ibrani 10:19-22
19
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus,
20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir,
yaitu diri-Nya sendiri,
21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai
kepala Rumah Allah.
22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Isi
perut ini menunjuk bagian dalam yaitu batin, betis (paha). Berarti akhir dari
pelaksanaan korban ini benar-benar lahir dan batin bersih sehingga ketika
dibakar di atas mezbah berbau harum di hadapan Tuhan.
Imamat 1:9
Tetapi isi perutnya dan betisnya
haruslah dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas
mezbah sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya
menyenangkan bagi TUHAN.
Baik
tubuh maupun batin kita harus dibersihkan supaya menyenangkan hati Tuhan, ini
bukti kita adalah orang beribadah yang akan mencapai level mempelai wanita
Tuhan yang sempurna. Indah kalau kita bisa menyenangkan mempelai Laki-laki
Sorga. Supaya ibadah kita memuaskan hati Tuhan maka izinkanlah batin kita
dibasuh oleh Tuhan.
Tuhan
memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar