Puji
Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada rekan-rekan hamba
Tuhan beserta seluruh sidang jemaat kekasih Tuhan.
Yehezkiel 37:24-28
24 Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan
mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut
peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
25 Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan
kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka,
anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk
selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
26 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan
mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan
memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di
tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
27 Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan
Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
28 Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku,
TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah
mereka untuk selama-lamanya."
Karena
bangsa Israel telah menjadi dua kerajaan maka dalam kisah ini, oleh tangan
Yehezkiel menjadikan dua papan atau dua kerajaan ini menjadi satu. Artinya tangan
hamba Tuhan yang seperti Yehezkiel yang adalah nabi memiliki Firman nubuatan
dan sebagai imam memiliki Firman pengajaran adalah tangan yang dipakai oleh
Tuhan untuk mengulurkan perdamaian. Bila ini menjadi pengakuan seseorang mulai
dari hamba Tuhan bahwa memiliki Firman nubuatan dan pengajaran maka akan ada
bukti bahwa dia mencintai perdamaian (dua papan menjadi satu). Papan yang
ditulis Efraim dan papan yang ditulis Yehuda menjadi satu di dalam tangan
Yehezkiel.
Sekalipun
sudah ada kerinduan hati dari Yehezkiel untuk melakukan itu tetapi manusia
mempunyai keterbatasan. Itu sebabnya setelah ayat 20 dimana kedua papan itu
telah ada dalam tangan Yehezkiel maka pada ayat 21-23 Allah langsung bekerja.
Dengan demikian ini membuktikan apa yang tertulis dalam Zakharia 4:5 menjadi
kenyataan.
Zakharia 4:5
Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman
TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan
kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Penerapan
nubuatan Yehezkiel 37 ini bukan hanya pada Israel secara fisik, tetapi
penerapannya adalah untuk kita juga.
Roma 15:4
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Jadi
ada dua sisi, kita harus membuka mata dan telinga terhadap apa yang terjadi di
pentas timur tengah sekarang ini dan kita juga harus membuka mata dan telinga
terhadap apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam gerejaNya. Jangan kita tuli dan
jangan kita buta. Dalam kenyataannya Israel di timur tengah sudah menjadi satu.
Apa
yang kita baca dalam Yehezkiel 37 merupakan nubuatan dimana kita sudah berada
pada waktu yang sangat dekat untuk dibawa masuk dalam kerajaan kekekalan, mulai
dari kerajaan seribu tahun damai. Tetapi apakah kita sekarang sedang melangkah
ke sana atau hanya berada pada pemahaman yang begitu-begitu saja sehingga tidak
mendorong kita untuk melangkah lebih jauh dan kerohanian tetap diam di tempat
atau bahkan undur.
Seorang
hamba Tuhan harus memiliki suatu kerinduan hati untuk membuat dua menjadi satu.
Kalau hal ini ada maka Tuhan akan langsung mengambil alih. Kalau ada hamba
Tuhan mengaku memiliki Firman pengajaran dan mengerti Firman nubuatan tetapi
sengaja membuat perpecahan maka diragukan kalau dia benar-benar memiliki Firman
pengajaran dan nubuatan.
Yehezkiel 37:20-23
20 Dan sedang engkau memegang papan-papan yang
kautulisi itu dalam tanganmu di hadapan mereka,
21 katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan
ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana
mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa
mereka ke tanah mereka.
22 Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah
mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka
seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi
dua kerajaan.
23 Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan
berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua
pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan
mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga
mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya.
Berawal
dari Yehezkiel mengambil dua papan dan menjadikan satu di tangannya maka
selanjutnya Tuhan yang beracara.
Setelah
melihat Yehezkiel 37:21-23 maka pada ayat 24 kita diperhadapkan dengan Daud
yang adalah raja dan gembala. Kita melihat Israel sudah menjadi satu tetapi
nilai gembala ini tidak diabaikan, bahkan sesudah menjadi satu maka Israel
diserahkan kepada Daud. Mengapa hal ini terjadi? Sebab Allah tidak ingin teruluang
hal-hal seperti di masa lampau. Itu sebabnya Tuhan perlu untuk mengangkat raja
dan gembala. Daud ini adalah raja (sebagai pemerintah), adalah gembala dan Daud
juga adalah nabi. Disini Tuhan mempercayakan bangsa Israel kepada Daud sebagai
gembala agar jangan domba-domba ini tergelincir lagi sehingga tidak bisa masuk
ke dalam kerajaan kekekalan. Ini sistemnya Tuhan. ketika kita sudah berada di
dalam kekuasaan Tuhan, ada yang harus menerapkan ketetapan-ketetapan Tuhan
itulah pemerintah atau raja tetapi bukan pemerintah dunia.
Tiga
jabatan Daud.
1.
Raja
Mengapa
jabatan raja ditempatkan pada urutan yang pertama? Sebuah kerajaan mempunyai
struktur pemerintahan. Jabatan raja ini lebih dahulu ditempatkan untuk
menghadapi struktur pemerintahan iblis. Kalau kita tidak kuat dalam ketetapan
kerajaan Ilahi maka pasti bisa digoncang oleh pemerintahan kegelapan yang penuh
kebencian dan niat yang besar untuk menghancurkan kita.
Efesus 6:12
karena perjuangan kita bukanlah melawan
darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan
roh-roh jahat di udara.
Dalam
perjuangan ini dibutuhkan komando dari pemimpin atau dari raja. Keberadaan
pemerintahan iblis telah mencakup semua dimensi di dalam dunia ini. Itu
sebabnya dibutuhkan seorang pemimpin. Ketika Daud diangkat menjadi raja dia
memimpin umat Israel untuk melawan musuh-musuh mereka secara fisik, untuk kita
sekarang secara rohani.
Seorang
pemimpin bukan tampil dengan wibawa kepemimpinan yang otoriter dan diktator
tetapi harus tampil dengan keteladanan.
Kedudukan
gembala adalah sebagai pemelihara jiwa. Kedudukan raja atau penguasa di sini
adalah untuk mengatur tatanan hidup kita sebagai anggota keluarga Allah.
Pemimpin dan gembala selalu berjalan bersama, tidak bisa tidak.
Matius 2:6
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda,
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah
Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
menggembalakan umat-Ku Israel."
Daud
adalah raja dan gembala.
II Samuel 5:2
Telah
lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan
orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus
menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel."
Bagaimana
seharusnya penampilan seorang pemimpin ini? Apakah dia tampil otoriter dan diktator?
Seorang pemimpin harus tampil sebagai teladan.
I Petrus 5:3
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu
mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu
menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Telah
kita baca, setelah Israel menjadi satu maka mereka diserahi kepada Daud sebagai
raja mereka. Maksudnya supaya jangan kebobolan lagi karena sekarang sudah dekat
dengan kekekalan. Sekarang ini kita sudah dekat dengan kerjaan seribu tahun
damai, dekat dengan penyingkiran gereja, jangan sampai sidang jemaat yang
dilayani tidak masuk dalam kerajaan kekekalan ini. Tertinggal dalam masa
siksaan antikrist 3,5 tahun saja sudah sangat menderita apalagi kalau sampai
tidak masuk dalam kerajaan seribu tahun damai, itu artinya masuk dalam
penderitaan kekal di neraka.
Menghadapi
pemerintahan lain yaitu pemerintahan kegelapan maka gembala sebagai pemimpin
dalam sidang jemaat harus memperhatikan dengan teliti bagaimana gerak-gerik
pemerintahan yang lain ini yang akan masuk menyerang gereja. Gerakan pemerintah
lain ini tidak kasat mata dan dia masuk lewat wilayah rohani yaitu lewat
pengajaran yang diselewengkan.
Oleh
sebab itu kita harus memperhatikan keteladan dari seorang pemimpin. Contoh
keteladanan pemimpin yang benar.
a) Teladan
kesetiaan dalam pelayanan
Ibrani
13:7
Ingatlah
akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Perhatikan apakah seorang gembala malah melepaskan
jubah pelayanannya di tengah jalan dan tidak sampai akhir hidupnya. Ini jangan
sampai terjadi. Kadang kala hal ini tidak disadari, padahal inilah manuver dari
iblis. Kita harus meneladani kesetiaan seorang gembala terhadap jabatan
pelayanan sampai dia meninggal atau sampai Tuhan datang. Seorang pemimpin harus
memberikan teladan bahwa tidak boleh ada kendor sedikitpun dalam pelayanan.
Jangan kita kepincut dengan seorang hamba Tuhan hanya karena melihat apa yang
tertampak dari luar.
Rasul-rasul seperti Petrus dan Paulus tidak pernah
pensiun atau menjadi hamba Tuhan emeritus. Bagaimana bisa jadi teladan sampai
akhir hidupnya kalau seseorang melepaskan jabatan pelayaan padahal sidang
jemaat meneladai seorang pemimpin lewat jabatan yang dia pangku, yang dia
terima dari Tuhan.
b) Teladan
dalam sikap terhadap musuh
Mazmur
41:11
Tetapi Engkau,
ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan
pembalasan terhadap mereka.
Daud meminta kekuatan dari Tuhan untuk membalas
musuhnya, sebab untuk membalas itu tidak gampang. Bagaimana cara Daud membalas
musuhnya?
Mazmur
35:12-14
12
Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan; perasaan bulus mencekam aku.
13
Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa
diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
14 seolah-olah
temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang
yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian
kabung.
Terhadap orang yang membohongi, menyakiti dan
menyusahkan kita, kalau kita tidak ada kekuatan untuk mengalahkan daging maka
kita pasti membalas orang tersebut dengan daging. Tetapi kalau kita mendapat
kekuatan dari Tuhan maka kita pasti bisa membalas seperti teladan yang
ditunjukkan oleh Daud.
Mazmur
109:4-5
4
Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan
mereka.
5 Mereka
membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.
Tuhan menitipkan umatNya pada penggembalaan supaya
jangan umat tergelincir lagi tetapi agar dihentar masuk dalam kerajaan seribu
tahun damai. Dikatakan dalam Yehezkiel 37:25 bahwa mereka akan diam
selama-lamanya bersama dengan anak cucunya. Bukan berarti dalam kerajaan seribu
tahun damai orang masih beranak cucu tetapi artinya sampai keturunan kita yang
ada di dalam Tuhan bersama-sama akan masuk ke sana. Inilah yang Tuhan rindukan.
Mengapa Daud sadar untuk tidak membalas kebaikan
dengan kejahatan? Sebab Daud memahami akan hal ini:
Amsal
17:13-15
13
Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari
rumahnya.
14
Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum
perbantahan mulai.
15
Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah
kekejian bagi TUHAN.
Takhta
yang diterima oleh Daud lalu diserahkan kepada Salomo dan akhirnya secara
rohani dipegang oleh Tuhan Yesus sebagai keturunan Daud adalah takhta Tuhan.
II Tawarikh 9:8
Terpujilah
TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan
engkau di atas takhta-Nya(=takhta Tuhan) sebagai raja untuk TUHAN,
Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk
selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan
dan kebenaran."
Bagaimana
tahkta Tuhan ini? Dengan melihat takhta ini kita bisa melihat apakah kita
berada di bawah kepemimpinan Daud, apakah kita ada di bawah penguasaan Yesus
yang adalah keturunan Daud.
I Raja-raja 10:18-20
18
Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas tua.
19
Takhta itu enam tingkatnya; pada takhta itu ada di sebelah belakang
sebuah kepala bundar, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di
samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,
20 sedang dua belas singa berdiri di
atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang
demikian bagi sesuatu kerajaan.
Takhta
itu ada enam tingkat dan pada yang ketujuh terdapat tempat duduk. Takhta ini
memiliki lantai dasar dan namanya adalah iman.
Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Yang
kelihatan itu sebenarnya adalah fatamorgana atau tidak ada sebab suatu waktu
akan musnah. Tetapi yang tidak kelihatan justru itulah yang kekal. Namun
seringkali anak Tuhan malah menukar yang tidak kelihatan dengan yang kelihatan.
II Korintus 4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan
yang tak kelihatan adalah kekal.
Bukti
memiliki iman adalah mengejar yang tidak kelihatan, yang kekal. Orang yang cenderung
untuk membuang yang tidak kelihatan dan mengejar yang kelihatan berarti
mengorbankan imannya, contohnya adalah disaat waktu beribadah kita lebih
mengejar yang kelihatan dan mengorbankan ibadah.
Bagaimana
tingkatan takhta Tuhan ini?
II Petrus 1:5-7
5
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan
kepada imanmu 1kebajikan,
dan kepada kebajikan 2pengetahuan,
6
dan kepada pengetahuan 3penguasaan
diri, kepada penguasaan diri 4ketekunan,
dan kepada ketekunan 5kesalehan,
7
dan kepada kesalehan 6kasih
akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara 7kasih akan semua orang.
6
tingkatan takhta yang dasarnya adalah iman.
Tingkat
1: Kebajikan.
Kebajikan ini artinya bergerak tepat guna, tidak salah penggunaannya.
Tingkat
2: Pengetahuan. Yang dimaksud di sini bukan pengetahuan secara
dunia tetapi pengetahuan Firman yaitu
pemahaman pengenalan akan Tuhan.
Filipi 1:9
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin
melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
Surat
Filipi terkena kaki dian yang berbicara kesaksian. Berarti dalam kita bersaksi
harus disertai dengan pengetahuan dan pengertian, jangan sembarang. Lihat dulu
kondisi yang ada di sekitar kita baru kita bersaksi dengan kata-kata.
Kolose 1:9
Sebab
itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu.
Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar,
untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
Surat
Kolose terkena mezbah dupa yang berbicara penyembahan. Saat ibadah penyembahan
harus kita isi dengan pengetahuan siapa yang kita sembah dan siapa kita ini
yang datang menyembah.
Amsal 19:2a
Tanpa
pengetahuan kerajinan pun tidak baik;
Tingkat
3: Penguasaan diri.
Kalau
Daud tidak memiliki penguasaan diri maka sudah sejak lama dia akan membunuh
Saul di saat ada kesempatan. Tetapi Daud memiliki hati untuk tidak membalas
dengan cara itu. Penguasaan diri inilah keteladanan yang ditinggalkan oleh Daud
sebagai seorang pemimpin kepada kita. Penguasaan diri dalam terjemahan aslinya
adalah sospronismos yang dibagi 3 yaitu
menguasai diri, menahan kata dan menahan sikap.
II Timotius 1:7
Sebab
Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Tingkat
4: Ketekunan
Setelah
memiliki penguasaan diri tetapi tanpa ketekunan maka penguasaan diri bisa jebol
lagi.
Roma 5:2-5
2
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di
dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah.
3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita,
karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Pada
setiap tingkat pada takhta tersebut ditempatkat sepasang arca singa yang
menghadap ke depan artinya selalu ditandai kemenangan. Setiap naik anak tangga
kita mengalami kemenangan. Ada dua arca singa berarti bukan hanya sekedar
menang tetapi lebih dari pemenang.
Roma 8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih
dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Tingkat
5: Kesalehan
Saleh
ini adalah ibadah. Kita mengisi tingkat kelima ini dengan ibadah pelayanan.
Mengapa ibadah ini ada pada trap yang kelima? Angka lima menunjuk korban
Kristus. Di sini kita merenung bahwa kita bisa berpijak dari lantai dasar
sampai tingkat kelima yaitu ibadah karena ada korban Kristus.
Tingkat
6: Kasih kepada saudara-saudara
Tingkat
7: Kasih kepada semua orang
Bukan
berarti tidak ada orang yang membenci kita, tetapi kalau ada kasih kepada semua
orang maka hati kita tidak ada beban terhadap semua orang termasuk terhadap orang-orang
yang membenci kita. Tidak ada sakit hati, kepahitan hati, tidak ada kebencian
dan lain sebagainya. Sekalipun bertemu dengan orang yang menista dan menfitnah
kita bisa tetap ramah.
Inilah
singgasana yang membawa gereja Tuhan berada dibawa pemerintahan yang akan
menyampaikan ketetapan-ketetapan Tuhan. Kita semua bergumul untuk melakukan
ketetapan-ketetapan Tuhan ini. Yang pertama harus ada keinginan hati untuk dua
menjadi satu, selanjutnya berikan kesempatan seluas-luasnya kepada Tuhan untuk
menangani saudara maka pasti berhasil.
2.
Gembala
Yehezkiel 37:24
Maka
hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu
gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan
ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
Ini
adalah janji Tuhan kepada raja Daud yang tidak akan bisa berubah dan sekarang
sedang kita nikamti lewat keturunan Daud yaitu Yesus.
Yeremia 33:14-16
14
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku
akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
15
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud.
Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri.
16
Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan
tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!(=Yehova
Tsidekenu)
Yeremia 23:6
Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan,
dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang
kepadanya: TUHAN keadilan kita.(=Yehova Tsidekenu)
Di
sinilah nilai dari penggembalaan yaitu untuk membawa kita masuk dalam keadilan
dan kebenaran dan ini adalah suasana nikah.
Hosea 2:18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku
untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan
dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Tuhan
meletakkan janjiNya terhadap Daud lewat Yesus yang sekarang menggembalakan
kita. Dan bukan hanya sekedar kita digembalakan tetapi menghentar kita pada
suasana nikah yaitu keadilan dan kebenaran. Penggembalaan ini adalah
penggembalaan yang memelihara jiwa, ini tugas gembala yang pertama.
I Petrus 2:25
Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Gembala
dipercaya Tuhan untuk menjadi pemelihara jiwa dan bukannya pemeras jiwa!
Seperti dalam:
Yeremia 2:8; 5:31; 6:13-14;
8:10-11
2:8
Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan
hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para
nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
5:31
Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan
umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila
datang kesudahannya?
6:13
Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya
mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.
6:14
Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai
sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
8:10
Sebab itu Aku akan memberikan isteri-isteri mereka kepada orang lain,
ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang
besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun imam, semuanya melakukan
tipu.
8:11
Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai
sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
Bagaimana
caranya jiwa itu dijaga. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan sebagai
pemelihara jiwa.
Yohanes 10:9
9
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk
dan keluar dan menemukan padang rumput.
11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya;
Gembala
tidak mementingkan diri sebab dia memelihara jiwa sehingga yang terjadi antara
domba dan gembala adalah saling mengenal dan tidak ada saling mencurigai.
Yohanes 10:14
Akulah
gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal
Aku
Kalau
jiwa domba terpelihara dan tenang maka pasti bisa berkembang biak. Kalau domba
mau tenang maka datanglah pada penggembalaan. Tetapi kalau mata kita hanya
terbuka pada yang kelihatan dan tidak melihat yang tidak kelihatan dengan mata
iman maka akhirnya nanti yang kelihatan yang kita miliki juga akan musnah
sehingga yang kelihatanpun tidak kita miliki apalagi yang tidak kelihatan.
I Petrus 2:25
Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Gembala
yang kita miliki adalah gembala yang telah melewati pengalaman mati dan
bangkit.
Ibrani 13:20
Maka
Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa
kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan
kita,
Suatu
saat gembala harus mempertanggungjawabkan sistem pemeliharaan jiwa di dalam
sidang jemaat.
I Petrus 5:3-4
3 Janganlah kamu
berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu,
tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
4 Maka kamu,
apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat
layu.
Kalau
gembala setia dalam memelihara jiwa dan domba setia di dalam penggembalaan maka
kita bisa jumpa dengan Dia.
Yeremia 33:19-21
19
Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
20
"Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan
siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang
lagi pada waktunya,
21
maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak
mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga
perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
Waktu
Atalya berupaya merebut takhta Yehuda maka dia membunuh semua keturunan raja
Yehuda tetapi Yoas luput ketika dia masih bayi. Di sini kita melihat bagaimana
iblis berupaya untuk menggagalkan janji Tuhan kepada Daud dan dia memakai
sesama manusia. Mulai dari Izebel istri Ahab yang berhasil menguasai takhta
kerajaan Israel di Samaria. Kemudian anaknya yaitu Atalya dinikahkan dengan
anak raja Yehuda. Ketika Atalnya telah menjadi istri raja di Yerusalem dia
berusaha membinasakan keturunan raja Yehuda namun Yoas luput oleh sebab janji
Tuhan.
Begitu
kuat Tuhan memelihara janjiNya, begitu kuat juga iblis untuk menghancurkan
janji Allah. Itu sebabnya kenapa harus ada struktur raja karena kita menghadapi
struktur raja kegelapan yang juga memperalat sesama manusia termasuk Atalya.
Tuhan
mengawal FirmanNya oleh sebab itu bawalah diri di dalam koridor Firman Allah
sebab Allah mengawal dan memelihara kita di situ. Hubungan Daud dengan Yesus
hampir putus di tengah jalan tetapi Allah mengawal sehingga Yoas luput dan dari
Yoas ini meneruskan keturunan untuk menghadirkan Yesus. Tuhan mengawal janjiNya
untuk kepentingan kita tetapi seringkali kita tidak paham dan mengerti akan hal
itu. Keterlaluan saudara kalau tidak melihat rencana Allah dalam dirimu
sehingga Allah mengawal FirmanNya. Bukan hanya sekedar kita datang mendengar
Firman Allah tetapi suatu saat akan dipertanyakan apa yang pernah kita
dengarkan dahulu. Sebenarnya tidak pantas bagi kita untuk duduk setakhta dengan
Yesus, untuk menjadi istriNya di dalam keadilan dan kebenaran.
Hosea 2:18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku
untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan
dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Biarlah
Firman itu benar-benar merasuk dalam diri kita.
Penghkotbah 12:11
Kata-kata
orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang
tertancap, diberikan oleh satu gembala.
3.
Nabi
Artinya
Daud memiliki mata nubuatan yang bisa melihat apa yang akan terjadi di depan.
Kita juga rindu untuk melihat apa yang ada di depan kita yaitu kerajaan seribu
tahun.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar