Yehezkiel 37:1-2
1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan
Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di
tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang
itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu;
lihat, tulang-tulang itu amat kering.
Tulang-tulang
yang kering ini menunjuk keadaan gereja Tuhan yang mengalami kering rohani, ini
merupakan nubuatan keadaan rohani gereja Tuhan di akhir zaman yang banyak
berada dalam keadaan kering.
Ada
3 penyebab kekeringan.
1.
Imam-imam
tidak ada hubungan lagi dengan Tuhan
Yeremia 2:8
Para
imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum
tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi
bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
Akibat ulah
para imam atau hamba Tuhan maka umat Tuhan harus mengalami kekeringan rohani.
Oleh sebab itu sidang jemaat harus mendoakan hamba Tuhan supaya tetap memiliki
hubungan yang erat dengan Tuhan.
2.
Munculnya
guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan
II Petrus 2:17
Guru-guru palsu itu adalah
seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka
telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
3.
Ranting
tidak tinggal pada pokok
Yohanes 15:6
Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan
orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Yang akan kita perhatikan
pada kesempatan ini adalah point yang ketiga.
Carang yang tidak melekat
pada pokok sudah dapat dipastikan akan mengalami kekeringan dan akhirnya
dibakar, binasa selamanya. Carang yang melekat pada pokok sama dengan keledai
yang tertambat.
Markus
11:1-2
1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah
dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus
menyuruh dua orang murid-Nya
2 dengan pesan: "Pergilah ke
kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera
menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
Keledai yang tertambat
berarti keledai yang tidak liar tetapi tergembala dengan baik. Sebab kalau
keledai itu liar sudah dipastikan tidak tergembala dengan baik. Jadi kekeringan
rohani bisa terjadi bila tidak tergembala dengan baik, benar dan
sungguh-sungguh.
Tidak tergembala dengan
baik = beredar-edar = pohon ara yang ditanam di pinggir jalan yang pasti
mengalami kekeringan.
Matius
21:18-19
18 Pada pagi-pagi hari dalam
perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu
pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun
saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi
selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Tidak tergembala dengan
baik mengakibatkan kekeringan rohani. Oleh sebab itu supaya kita tidak
mengalami kekeringan maka kita harus tergembala dengan baik, dengan benar dan
dengan sungguh-sungguh. Bagaimana prakteknya tergembala dengan benar?
1. Harus
melekat pada pokok anggur yang benar, harus tergembala pada pokok anggur
pilihan
Yohanes 15:1
1 "Akulah pokok anggur yang
benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Keledai
harus tertambat pada pokok anggur pilihan.
Kejadian 49:11
Ia akan menambatkan keledainya pada
pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan
mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Pilihan
di sini berarti tidak asal, harus baik, benar dan murni.
Pokok
adalah Tuhan dan Firman Tuhan adalah pribadi Tuhan sendiri.
Yohanes 1:1-2
1 Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
2 Ia pada
mulanya bersama-sama dengan Allah.
Anggur
erat kaitannya dengan pesta nikah dan yang menjadi fokus dalam pesta nikah
adalah mempelai, jadi anggur ini berbicara tentang mempelai. Kalau tertambat
pada pokok anggur artinya kita harus tertambat pada Firman Mempelai. Firman
mempelai selalu dikaitkan dengan Tabernakel, Firman Mempelai dalam terang
Tabernakel. Apakah sudah cukup bila kita sampai tertambat pada Firman
Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel? Kita harus tergembala pada Firman
pengajaran Tabernakel yang benar!
Apa
tolak ukur pengajaran mempelai, pengajaran Tabernakel yang benar?
Itulah
pengajaran Tabernakel yang diwahyukan oleh Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gesel.
Bila mengubah pengajaran berarti itu adalah pengajaran yang tidak benar
sekalipun berbeda hanya sedikit.
2. Harus
masuk dalam kandang penggembalaan
Yohanes 10:1
"Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui
pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang
perampok;
Masuk ke
dalam kandang berarti tidak lagi bebas seperti berada di luar kandang.
Kehidupan yang masih suka mengikuti cara-cara dunia itu sudah pasti tidak
tergembala dengan benar. Kalau sungguh-sungguh tergembala berarti ada
batasan-batasan tertentu, aturan-aturan yang harus diikuti yang sesuai dengan
Firman Tuhan dan tidak mengikuti lagi keinginan daging yang liar.
Jikalau
sidang jemaat tidak mau masuk dalam kandang sebab ingin bebas mengikuti
keinginan dagingnya yang liar maka kehidupannya sama seperti:
a)
kuda
yang lepas dari kandang.
Keluaran 32:25
Ketika Musa
melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun
telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --
Kuda
menunjuk pada hawa nafsu daging yang sangat besar. Kehidupan yang tidak mau
tergembala pasti dikuasai oleh hawa nafsu yang buas. Jemaat yang seperti ini
pasti tidak menjadi kesaksian bagi orang lain dan hanya menjadi sandungan.
b)
Anjing
dan babi
II Petrus 2:22
Bagi mereka
cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi
ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Menjadi
seperti anjing dan babi artinya jatuh bangun dalam dosa kenajisan dan
kejahatan.
c)
Orang
gila
Markus 5:1-5,15
1
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
2
Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat
dari pekuburan menemui Dia.
3
Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya,
sekalipun dengan rantai,
4
karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya
dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat
untuk menjinakkannya.
5
Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil
berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
15 Mereka datang
kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan
sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
Orang
yang tidak mau masuk kandang penggembalaan adalah orang yang tidak waras. Arti
rohani tidak waras ini adalah:
Ø Suka tinggal di pekuburan
artinya suka berada di tempat-tempat yang dekat dengan maut, tempat yang
menyebabkan kita jatuh dalam dosa.
Ø Suka berteriak-teriak.
Ø Telanjang artinya
keinginan dagingnya yang ditonjolkan.
Kehidupan
yang tergembala berarti mau masuk dalam kandang artinya tekun dan setia dalam
tiga macam ibadah penggembalaan yaitu ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab
dan ibadah doa penyembahan. Kehidupan yang mengaku tergembala tetapi tidak
setia dalam penggembalaan berarti bukan domba yang baik melainkan pencuri dan
perampok.
Yohanes 10:1
"Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui
pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang
perampok;
Memanjat
tembok berarti kadang di atas dan kadang di bawah, kadang datang dalam
penggembalaan kadang tidak datang, ini adalah orang yang tidak setia. Mereka
adalah pencuri dan perampok. Mencuri berarti merugikan, merampok artinya
merusak. Ini sidang jemaat yang tidak menopang penggembalaan tetapi malah
merugikan dan merusak penggembalaan. Yang dicuri dalam kadang penggembalaan
adalah milik Tuhan.
Tuhan sudah
menyediakan sarana untuk masuk dalam penggembalaan yaitu melalui pintu dan
pintu yang Tuhan maksud adalah pintu yang sempit artinya harus mau merobek
daging. Untuk setia dan tekun dalam tiga macam ibadah penggembalan memang sakit
bagi daging tetapi itulah kehidupan yang benar berada dalam penggembalaan.
Setia dan
tekun dalam ibadah penggembalaan sama dengan tetap tinggal di dalam pokok.
Yohanes 15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku
di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Kehidupan
yang tidak melekat pada pokok tidak akan bisa berbuah, jangankan berbuah untuk
hidup saja tidak akan bisa.
Kalau kita
tetap tinggal pada pokok maka sudah ada kesempatan untuk hidup dan berbuah.
Yang harus dijaga adalah sudah melekat pada pokok tetapi tidak berbuah! Buah
adalah sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan itulah buah pertobatan, buah
keubahan hidup. Jangan kita sudah setia dalam penggembalaan tetapi tidak
mengalami keubahan. Akibatnya adalah suatu saat akan dipotong.
Yohanes 15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya
ia lebih banyak berbuah.
Pengertian
dipotong disini berarti suatu saat akan berakhir dengan kering juga dan menjadi
sia-sia. Jangan sampai kita tidak berbuah.
3. Harus
rela dibersihkan
Yohanes 15:2
Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya,
supaya ia lebih banyak berbuah.
Supaya carang
yang telah melekat pada pokok bisa berbuah, supaya sidang jemaat yang telah
setia dalam penggembalaan bisa berubah maka harus rela dibersihkan, harus rela
mengalami penyucian secara terus menerus.
Dibersihkan
berarti mengalami penyucian. Pembersihan atau penyucian dalam penggembalaan
harus dikerjakan dengan pisau yang sangat tajam. Bila pisau tidak tajam maka
bukan membersihkan tetapi malah merusak carang.
Yohanes 15:3
Kamu
memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman yang
berkuasa menyucikan adalah Firman yang Tuhan katakan, Firman yang keluar dari
mulut Tuhan Yesus. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Wahyu 1:16
Dan
di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik.
Bagaimana
cara kerja Firman Tuhan yang tajam?
Ibrani 4:12-13
12 Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13 Dan tidak ada suatu makhluk
pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka
di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman
yang bagaikan pedang bermata dua menusuk amat dalam artinya FirmanTuhan
mengoreksi sampai dosa yang tidak dilihat dan tidak diketahui oleh orang lain.
Pedang yang tajam memisahkan sumsum dan tulang menunjuk pada pisau yang
bagaikan pisau operasi yang mengeluarkan penyakit, mengeluarkan dosa untuk
menyehatkan rohani kita. Firman Tuhan yang tajam itu tampil untuk menyehatkan
rohani kita tetapi banyak dikritik dan ditolak.
II Timotius 4:3-4
3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
4 Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Firman
Tuhan yang tajam yang mengeroksi dosa ini hanya bisa kita dapatkan di dalam
penggembalaan. Semakin kita disucikan maka pasti makin banyak menghasilkan buah
pertobatan yang benar.
4.
Taat
dan dengar-dengaran
Yohanes 10:11
Akulah gembala
yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Tuhan
Yesus teladan sempurna sebagai gembala yang baik yaitu menyerahkan nyawa, mati
di kayu salib. Itu bukti bahwa Tuhan Yesus taat dan dengar-dengaran.
Filipi 2:6-8
6
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
7
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.
Kalau
kita mau meneladani Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik supaya kita juga
menjadi domba yang baik berarti kita harus taat dan dengar-dengaran pada Firman
penggembalaan berarti kita mau diatur oleh Firman penggembalaan. Jangan
terbalik, kita yang mau mengatur Firman penggembalaan.
Yehezkiel 20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat
dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung
kamu.
Hasilnya kalau mau masuk dalam
penggembalaan, setia dalam penggembalan, mau disucikan dan taat dan
dengar-dengaran maka hasilnya:
Ø Kita diperhitungkan oleh
Tuhan. Hanya domba yang masuk ke dalam kandang itu yang dihitung. Domba yang
melompat tembok tidak dihitung.
Ø Kita menjadi milik
kesayangan Tuhan sampai suatu saat menjadi Mempelai wanita Tuhan.
Tergembala sudah baik
tetapi bila kita pasif atau berdiam diri maka masih bisa kering juga. Oleh
sebab itu harus aktif untuk terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Mazmur 32:3
Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku
menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
Aktif dalam pelayanan
sama dengan menjadi batu hidup, hidup berarti ada aktifitas dan tidak mati.
I
Petrus 2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan
sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat
kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah.
Bila kita memiliki
jabatan pelayanan maka sama dengan memakai jubahYusuf yang maha indah. Kita
akan terlihat indah di hadapan Tuhan bila kita aktif di dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Jubuh Yusuf yang maha indah dipakainya untuk melakukan
tugas atau perintah dari bapanya, itulah jubah pelayanan.
Tergembala dan melayani
sudah baik tetapi masih bisa kering oleh sebab itu kita harus berkobar-kobar
dalam ibadah dan pelayanan.
Amsal
17:22
Hati yang gembira adalah obat yang
manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Roma
12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Ini kerinduan hati Tuhan
supaya kita juga beribadah dan melayani Tuhan dengan semangat dan gairah yang
berkobar-kobar.
Supaya kita tidak bisa
menjadi kering maka harus tekun dan setia dalam penggembalaan yang benar, setia
di dalam pelayanan dan berkobar-kobar untuk beribadah dan melayani sehingga
kita dibentuk menjadi satu pasukan yang besar, menjadi mempelai wanita Tuhan
yang sempurna.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar