Penyerahan anak
Lukas 18:15-17
18:15
Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya
Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
18:16
Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu
datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang
yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
18:17
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah
seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
Tuhan
tidak mempertajam bahasa di sini bahwa seharusnya bapak dan ibunya yang harus
membawa anak kecil untuk diserahkan tetapi dikatakan “orang-orang”. Jadi yang
menjadi fokus di sini adalah anak-anak kecil.
Sebagai
contoh adalah Yefta, sekalipun disebutkan anak haram namun akhirnya dipakai
oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Amon. Di
kemudian hari anak Yefta dikorbankan kepada Tuhan, bukan berarti disembelih dan
dipenggal-penggal lalu dibakar di atas mezbah. Yang dimaksud di sini dia tidak
diberi kesempatan lagi untuk menikah dan meneruskan keturunan dari Yefta.
Artinya apa yang terjadi dalam diri Yefta tidak boleh dikembangkan, tidak boleh
diteruskan, harus dihentikan. Perilaku yang tidak sesuai di hadapan Tuhan tidak
boleh dilanjutkan.
Dalam
penyerahan anak yang dibutuhkan adalah Tuhan Yesus menumpangkan tangan dan memberkati.
Bukan nanti bapak dan ibunya yang datang menyerahkan baru bisa dilayani.
Seorang anak harus diserahkan sebab dari kandungan dia sudah terkemas di dalam
dosa.
Mazmur 51:7-9
51:7
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
51:8
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam
Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
51:9
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir,
basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Tidak
dapat dikatakan bayi itu tidak ada dosa sebab dosa keturunan sudah mengalir di
dalamnya. Itu sebabnya ketika Tuhan menghukum dunia dengan air bah tidak ada
seorang bayi yang diselamatkan. Ketika penghukuman Sodom dan Gomora juga tidak
ada seorang bayi yang diselamatkan.
Dalam
Mazmur 51:9 kita melihat ada peran Tuhan dan hamba Tuhan sebagai alatnya Tuhan.
Hisop atau sufa adalah sejenis lumut yang bisa ada di mana-mana, itulah
gambaran hamba Allah yang menjadi mitranya Tuhan. Seorang hamba Tuhan bisa ada
di mana-mana, dia tidak akam memilih-milih tempat. Hamba Tuhan bagaikan hisop untuk
merebut hati saudara dari lumpur dosa agar dibawa kepada Tuhan Yesus menjadi
Mempelai WanitaNya.
Zefanya 3:9
3:9
"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa,
yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN,
beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Ibadah Umum
Salam sejahtera di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus.
Wahyu 21:5
21:5
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala
sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan
ini adalah tepat dan benar."
Pembaharuan itu adalah sesuatu yang
telah dirancang oleh Tuhan dengan tepat dan benar. Kalau Tuhan mengatakan bahwa
pembaharuan itu tepat dan benar maka tidak ada alasan bagi seorangpun untuk
menolak pembaharuan. Kita semua membutuhkan pembaharuan bila ada minat dan
kerinduan untuk masuk dalam langit dan bumi yang baru. Sebelum ke sana kita
akan masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai di dunia ini dan semua pelaku kejahatan
serta pemimpinnya yaitu iblis telah dipenjara dalam lobang yang tidak terduga
dalamnya.
Pembaharuan ini sangat dibutuhkan dan
ini adalah program dari sorga. Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan tidak akan
Ia ubah.
Mazmur 89:35
89:35
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak
akan Kuubah.
Itu
sebabnya pembaharuan yang telah terucap lewat bibir mulut Tuhan tidak akan
diubah. Ini adalah jalur yang harus kita tapaki untuk menuju kerajaan 1000
tahun damai dan masuk dalam langit dan bumi yang baru.
1.
Pembaharuan nikah
Dalam injil Yohanes pasal
2 kita melihat pembaharuan nikah. Dalam Kejadian pasal 1 Tuhan menciptakan
sepasang nikah yang disuruh oleh Tuhan untuk berkembang biak.
Kejadian 1:26-28
1:26 Berfirmanlah Allah:
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Dari ayat di atas kita
melihat 6 susunan apa yang diberikankan Tuhan kepada pasangan nikah pertama:
1) Diberkati
2) Beranakcucu
3) Bertambah banyak
4) Penuhilah bumi
5) Taklukkanlah itu
6)
Berkuasalah
Ketika manusia jatuh dalam dosa enam hal ini menjadi sirna. Manusia
tidak berkuasa lagi bahkan binatang buas yang berkuasa, di laut yang berkuasa
adalah ikan hiu. Manusia telah jatuh dalam dosa, itu sebabnya Tuhan melakukan
pembaharuan yang dimulai dari dalam nikah.
Apalah arti kita berkata
mau masuk pada nikah yang rohani tetapi tidak mengalami pembaharuan nikah
secara jasmani, ini memalukan. Itu sebabnya coba kita meraba posisi kita di
dalam nikah yang sudah diatur oleh Allah. Seringkali inilah yang diganggu oleh
iblis sehingga posisi dalam nikah ini menjadi kabur. Kejatuhan nikah pertama
penyebabnya adalah istri.
Di depan ini ada nikah yang
benar dan nikah hujatan. Kalau dalam rumah tangga istri yang mengkomando suami
itu berarti sudah mengarah pada nikah hujatan. Kalau istri sudah dikomando
suami maka diikuti saja, itu tidak ada susahnya. Hal itu menjadi sulit kalau
daging tidak bisa terima, itu sebabnya tidak mengalami pembaharuan. Supaya
rumah tangga itu ada kesejukan coba istri menunjukkan tanda tunduk pada suami. Pengangkatan
Tuhan untuk pemulihan nikah mulai dari istri. Tujuan pemulihan nikah supaya
Tuhan mendapatkan benih Ilahi dalam hidup nikah. Kalau mau melihat pekerjaan
Tuhan maju maka istri gembala harus menjadi teladan di dalam nikah, istri jangan
banyak membangkang sebab meresahkan hati gembala yang adalah suaminya.
Yohanes 2:1-2
2:1 Pada hari ketiga ada
perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang
juga ke perkawinan itu.
Kana artinya
ilalang/rumput. Manusia digambarkan bagaikan rumput. Tuhan mau mengubah rumput dan
dilahirkan kembali oleh benih Firman.
I Petrus 1:23-25
1:23 Karena kamu telah
dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak
fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24 Sebab: "Semua yang
hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput,
rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap
untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Telah sekian lama kita
dibina oleh Firman, apakah hidup kita masih bagaikan ilalang? Itu sebabnya
Tuhan datang pada pesta kawin di Kana untuk mengubah rumput/ilalang supaya
menjadi kehidupan sesuai Firman Tuhan.
Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
6 hal yang Tuhan berikan
kepada manusia saat diciptakan. 6 hal ini sudah tidak ada pada manusia setelah
jatuh dalam dosa. Sekarang kita mudah dikalahkan oleh binatang bahkan virus dan
bakteri yang kecil. Itu terjadi karena wibawah Ilahi sudah tidak ada pada kita,
itu bukti bahwa kehidupan itu ada di bawah tanda dosa. Kita harus mengambil
sikap bahwa semua itu seizin Tuhan dan menjadi ujian bagi kita supaya kita
selalu ingat siapa Pencipta kita. Itu sebabnya kita harus mengaku kepada Tuhan
bahwa kita tidak berdaya tanpa Tuhan.
Yohanes 2:1
2:1 Pada hari ketiga ada
perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
Peristiwa nikah di kana
kena pada hari yang keenam
Yohanes 1:29,35,43
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah,
yang menghapus dosa dunia.
1:35 Pada keesokan harinya
Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:43 Pada keesokan harinya
Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan
berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
Kita sekarang sudah ada di
ujung hari keenam menjelang pesta nikah Anak Domba Allah. Kita ada pada era
ini, kalau kita gagal sekarang ini berarti gagal untuk selama-lamanya. Iblis tidak
mungkin menggagalkan rencana Allah, yang iblis usahakan untuk gagalkan adalah
kita supaya tidak masuk dalam rencana Allah.
Firman itu menjadi Manusia
sehingga kita bisa menerima tubuh dan darahNya. Sesudah kita masuk dalam
penggembalaan yang dalam terang Tabernakel ditunjukkan dengan masuk ke dalam
ruangan suci, kita melihat Meja Roti Sajian yang menunjuk persekutuan kita
dengan Anak Allah di dalam FirmanNya yang telah menjadi manusia yang sekarang
diwujudkan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Selanjutnya kita
datang ke Pelita Emas yang menunjuk persekutuan kita dengan Roh Kudus di dalam
ibadah raya, Roh Kudus tidak mempunyai daging dan darah. Selanjutanya kita
datang ke Mezbah Dupa yaitu persekutuan kita dengan Allah Bapa dalam ibadah doa
penyembahan, Bapa di Sorga adalah Roh, tidak punya daging dan darah. Itu
sebabnya secara khusus Perjamuan Kudus yaitu Tubuh dan Darah Yesus, ada di
dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan tidak ada pada ibadah Umum (Pelita Emas) dan
ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa).
2.
Pembaharuan ibadah
Yohanes 2:15
2:15 Ia membuat cambuk dari tali
lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu
mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka
dibalikkan-Nya.
Markus 11:15
11:15 Lalu tibalah Yesus dan
murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia
mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
Setelah nikah mengalami pembaharuan
maka dilanjutkan ibadah dibaharui. Jadi nikah dan ibadah itu sejalan dan tidak
bisa dipisah. Ketika Kristus Yesus membersihkan BaitNya muncul perlawanan dan
landasan mereka adalah pembangunan Bait Allah selama 46 tahun. Artinya ibadah
mereka sudah menahun, sudah berakar, sukar bagi mereka untuk dibaharui.
Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka:
"Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya
kembali."
Kalau kita mau dibaharui
bukan Tuhan yang datang merombak kita tetapi kita mau atau tidak. Jadi ibadah
yang lama ini kita sendiri yang harus rombak, kalau kita tidak mau dirombak
maka Tuhan tidak akan membangun. Tergantung kita mau atau tidak.
Tuhan Yesus merasa
berkepentingan membersihkan Bait Allah karena Bait Allah itu adalah punyanya
Tuhan. Kalau kita mengaku adalah Tuhan punya maka jangan tolak kalau ada
pembersihan karena Dia bertanggung jawab terhadap milikNya, namun Tuhan tidak
akan memaksa tergantung kita mau atau tidak.
Ibrani 3:1-6
3:1 Sebab itu, hai
saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi,
pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
3:2 yang setia kepada Dia yang
telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
3:3 Sebab Ia dipandang layak
mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih
dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
3:4 Sebab setiap rumah dibangun
oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
3:5 Dan Musa memang setia dalam
segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang
akan diberitakan kemudian,
3:6 tetapi Kristus setia sebagai
Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada
akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
“Jika kita sampai kepada akhirnya” artinya dalam perjalanan kita
menuju ke sana banyak batu sandungan dan banyak lubang jebakan.
“Teguh berpegang pada kepercayaan” berarti Firman pengajaran.
“Pengharapan yang kita megahkan” berarti mau disucikan.
Kalau kita mengalami
pekerjaan penyucian dalam diri kita itu pertanda Tuhan Yesus mengakui bahwa
kita adalah rumahnya. Kehidupan yang tidak mau disucikan sama dengan menolak
Tuhan Yesus sebagai pemilik. Kalau seperti itu bagaimana bisa berkata bahwa
Yesus sebagai kekasihnya?
Kidung Agung 2:16
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan
aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Kalau kita mengaku sebagai
milik Tuhan dan Tuhan adalah milik kita maka wajib mengalami penyucian di dalam
penggembalaan di tengah-tengah bunga bakung. Berarti kita digembalakan oleh
Tuhan dalam suasana bunga bakung, (dalam suasana mempelai) dalam suasana
penyucian pembaharuan Firman.
Kidung Agung 6:3
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan
kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Sampai dua kali dikatakan
“menggembalakan domba di tengah-tengah
bunga bakung” itu menunjukkan betapa pentingnya digembalakan dalam suasana
penyucian sehingga bunga bakung yang adalah lambang Mempelai Wanita menjadi
kenyataan dalam diri kita.
Kidung Agung 2:2
2:2 -- Seperti bunga bakung di antara
duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.
Dalam penyucian di Bait
Allah Tuhan menjungkir balikkan meja dan bangku.
Yesaya 22:19
22:19 Aku akan melemparkan
engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.
Bangku menunjuk jabatan
dan pangkat. Mengapa Tuhan lemparkan? Karena orang ini telah meninggalkan tugas
tanggung jawabnya. Pekerjaan sebagai kepala istana dia ganti menjadi penggali
kubur.
Yesaya 22:15-16
22:15 Beginilah firman Tuhan,
TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna
yang mengurus istana, dan katakan:
22:16 Ada apamu dan siapamu di
sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di
tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
Jabatan pelayanan yang
Tuhan percayakan jangan coba tinggalkan sebab pasti akan menjadi penggali kubur,
artinya rohaninya pasti mati.
Yesaya 22:17-19
22:17 Sesungguhnya, TUHAN akan
melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan
kuat-kuat
22:18 dan menggulung engkau
keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke
tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal
kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
22:19 Aku akan melemparkan
engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.
3.
Pembaharuan terhadap pemimpin yang buta terhadap perkara rohani tetapi
matanya melek terhadap perkara jasmani
Yohanes 3:12
3:12 Kamu tidak percaya, waktu
Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan
percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Kalau saya sebagai hamba
Tuhan buta terhadap perkara rohani dan hanya melek terhadap perkara jasmani
bagaimana bisa saya mengajarkan perkara yang rohani? Jangan kita membangun
rumah Tuhan dengan cara kredit.
II Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah sekarang tuanku
kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai, minyak dan anggur yang telah
tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami akan menebang kayu
dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan
rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke
Yerusalem."
Kita ini mau dibangun
menjadi rumahnya Tuhan.
Efesus 2:19-22
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi
orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar
para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh
bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga
turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Tuhan tidak membangun kita
dengan kredit. Waktu Tuhan Yesus di salib di Golgota, Dia tidak minta
diturunkan sebentar untuk beristirahat lalu naik lagi. Tuhan membayar kita
dengan tunai. Kalau membangun rumah Tuhan dengan cara kredit itu sama dengan
mendustai jemaat dan tidak mempercayakan diri pada kuasa Firman yang dapat
mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4:17
4:17 seperti ada tertulis:
"Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan
Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan
yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Sangat diperlukan
pembaharuan terhadap pemimpin supaya jelas kemana dia mengarahkan orang-orang
yang dia pimpin. Saya sebagai pemimpin harus lebih dahulu mengalami pembaharuan
dalam soal pandangan-pandangan rohani, jangan sampai hanya terfokus kepada
perkara-perkara yang jasmani. Ini adalah Kristen angin.
Yohanes 3:7-8
3:7 Janganlah engkau heran,
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia
mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia
datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir
dari Roh."
Orang yang lahir dalam roh
tahu dari mana dia datang dan kemana arahnya berjalan. Kita tahu datang dari
dosa dan menuju ke Yerusalem Baru, tetapi Kristen angin tidak tahu.
Mazmur 78:39; 144:3-4
78:39 Ia ingat bahwa mereka itu
daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.
144:3 Ya TUHAN, apakah manusia
itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau
memperhitungkannya?
144:4 Manusia sama seperti
angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Tuhan mau mengubah dari
angin dunia menjadi angin Roh Kudus yang jelas dari mana mau ke mana. Jangan
sampai kita menjadi kehidupan Kristen yang seperti Nikodemus, apalagi dia
adalah pengajar.
Yohanes 3:9-10
3:9 Nikodemus menjawab, katanya:
"Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
3:10 Jawab Yesus: "Engkau
adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
Status Nikodemus sebagai
pengajar masih harus dikoreksi. Bahasa Nikodemus yang mengatakan “aku ini sudah
tua”, itu berarti dia merasa sudah terlambat. Tidak ada kata terlambat selagi
kita masih bernafas. Tidak ada kata terlambat asal kita mau berdamai dengan
Firman. Mau berdamai dengan Firman berarti mau dibaharui.
Ayub 14:7-9
14:7 Karena bagi pohon masih ada
harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti
tumbuh.
14:8 Apabila akarnya menjadi tua
di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
14:9 maka bersemilah ia, setelah
diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
7 jemaat di Asia Kecil, 5
di antaranya tidak bertobat, hanya 2 di antaranya yang benar-benar bertobat.
Tetapi kepada yang tidak bertobat masih diberikan kesempatan untuk bertobat.
4.
3 hal yang harus dibaharui
a) Bangga dalam pemeliharaan lewat sumur Yakub.
Ini pemeliharaan Tuhan yang tidak pernah habis-habisnya. Apalah arti
kebanggaan tetapi mereka beribadah kepada Allah yang tidak mereka kenal. Apalah
arti membanggakan pemeliharaan Tuhan secara lahiriah tetapi ibadah kosong,
tidak menyentuh hati Allah.
Yohanes 4:7-15
4:7 Maka datanglah seorang perempuan
Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku
minum."
4:8 Sebab murid-murid-Nya telah
pergi ke kota membeli makanan.
4:9 Maka kata perempuan Samaria
itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku,
seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:10 Jawab Yesus kepadanya:
"Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata
kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia
telah memberikan kepadamu air hidup."
4:11 Kata perempuan itu
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam;
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
4:12 Adakah Engkau lebih besar
dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah
minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
4:13 Jawab Yesus kepadanya:
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum
air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam
dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
4:15 Kata perempuan itu
kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak
usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
b) Pelan-pelan Tuhan mengingatkan akan dosa-dosa masa lampaunya. Apalah
artinya kebanggaan terhadap pemeliharaan Tuhan tetapi masih terbawa-bawa dengan
dosa masa lampau.
Yohanes 4:16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu:
"Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat
katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah
mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal
ini engkau berkata benar."
c) Setelah itu Tuhan Yesus menyentuh ibadah.
Yohanes 4:19-24
4:19 Kata perempuan itu
kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
4:20 Nenek moyang kami menyembah
di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang
menyembah."
4:21 Kata Yesus kepadanya:
"Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan
menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22 Kamu menyembah apa yang
tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang
dari bangsa Yahudi.
4:23 Tetapi saatnya akan datang
dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa
dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan
barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Dalam susunan Tabernankel “menyembah” itu terkena Mezbah Dupa Emas,
“dalam roh” terkena Pelita Emas dan “kebenaran” terkena Meja Roti Sajian.
Itulah ibadah yang benar. Penyembahan kita benar kalau ditopang oleh pengajaran
Firman/ Perjamuan Kudus serta Roh Kudus.
Yohanes 4:25,29
4:25 Jawab perempuan itu
kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;
apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
4:29 "Mari, lihat! Di sana
ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.
Mungkinkah Dia Kristus itu?"
Ternyata pada poin tentang Mesias, Tuhan Yesus membongkar kesalahan
wanita ini baik yang ada pada masa lalu maupun sekarang. Jadi kalau kita mau
tahu Mesias yang benar pekerjaannya berorientasi pada pembenahan nikah dan
ibadah. Kalau sekarang nikah kita dibaharui dan ibadah juga dibaharui, berarti
kita dilayani oleh Mesias yang benar.
Izinkan Tuhan membongkar kehidupan kita yang lampau. Seperti perempuan
ini yang selama ini menutup-nutup apa yang dia lakukan tetapi ketika Mesias
datang semuanya dibongkar. Akhirnya dia berani berkata “di sana ada Mesias yang
membongkar semua perbuatannya yang lampau dan sekarang. Itulah Mesias, itulah
pekerjaan pembaharuan di penghujung akhir zaman ini.
Kalau Allah sedang bekerja membenahi kita jangan bersikap seperti
Nikodemus yang merasa sudah terlambat. Masih ada harapan bagi kita supaya
jangan seperti Nikodemus yang mengajar padahal tidak tahu apa itu
perkara-perkara rohani. Sekarang ini terlalu banyak pengajar-pengajar yang
hanya melihat kemuliaan dunia dan tidak melihat kemuliaan Sorga sehingga yang
dia ajarkan hanyalah berkat-berkat jasmani, seperti wanita yang terus menimba
air, hanya bangga pada pemeliharaan dari Tuhan. Mari rapatkan barisan kita
menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar