Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkiel
44:12,15-16,24-26
44:12 Oleh karena mereka
telah melayani bangsa itu di hadapan berhala-berhala mereka, dan mereka bagi
kaum Israel telah menjadi batu sandungan, yang menjatuhkannya ke dalam
kesalahan, oleh karena itu Aku bersumpah mengenai mereka, demikianlah firman
Tuhan ALLAH, bahwa mereka akan menanggung hukumannya sendiri.
44:15 Tetapi mengenai imam-imam orang
Lewi dari bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu
orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah yang akan mendekat kepada-Ku untuk
menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku untuk mempersembahkan
kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
44:16 Merekalah yang akan masuk ke dalam
tempat kudus-Ku dan yang akan mendekati meja-Ku untuk menyelenggarakan
kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya terhadap Aku.
44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka
harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut
peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan
ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari
Sabat-Ku.
44:25 Mereka tidak boleh melihat orang
mati oleh karena dengan demikian mereka menjadi najis. Hanya dengan mayat
bapaknya atau ibunya, anaknya lelaki atau perempuan, kakak adiknya lelaki,
kakak adiknya perempuan yang belum kawin, mereka boleh menajiskan dirinya.
44:26 Sesudah pentahirannya ia harus
menghitung tujuh hari,
Ada 4 bagian penting yang mau Tuhan
sampaikan kepada kita pada kesempatan ini.
1. Adanya
hamba Tuhan (mayoritas) yang menjadi sandungan bagi umat Tuhan.
2. Adanya
hamba Tuhan (minoritas) yang masih mempertahankan tahbisan yang benar dan setia
sampai akhir hidupnya.
3. Pengajaran
dari hal bertindak sebagai hakim agar berpegang pada hukum untuk tidak
memutuskan perkara dengan ada keberpihakan.
4. Mengenai
hamba Tuhan atau umat Tuhan yang kena atau bersekutu dengan mayat.
1.
Adanya
hamba Tuhan (mayoritas) yang menjadi sandungan bagi umat Tuhan
Mayoritas
imam-imam sudah menjadi sandungan bagi banyak umat yang membuat umat Tuhan
akhirnya dimurkai oleh Tuhan, bahkan tidak sedikit yang binasa. Hamba Tuhan
yang seperti ini dikatakan oleh Alkitab akan dikalungkan dengan batu kilangan, dengan
kata lain ciri penyelenggara ibadah yang seharusnya membawa umat Tuhan pada
pembentukan Tubuh Kristus namun menjadi sandungan bagi umat Tuhan adalah hidupnya
selalu ditandai dengan keberatan-keberatan, setiap berbicara yang keluar selalu
keluhan, hidupnya selalu berat. Seharusnya bahasa yang keluar dari mulut umat
Tuhan dan hamba Tuhan adalah bahasa yang menyejukkan, bahasa yang membangun
orang lain yang mendengar.
Kehidupan
yang lehernya digantungi batu kilangan hanya membungkuk dan tidak bisa
menengadah ke atas sehingga akhirnya tidak akan mendapat roti sebab batu
kilangan untuk mengiling biji gandum menjadi tepung bahan untuk membuat roti
sudah digantung di leher. Jadi orang yang selalu mengeluh dalam dirinya tidak
ada Firman dan malah sudah tercemar dengan roh Babel yang akan berakhir dilempar
ke laut.
Wahyu 18:21
18:21
Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan,
lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar
itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Orang
yang tersandung masih mendapat pertolongan tetapi yang menjadi penyebab sandungan
tidak dapat tertolong lagi.
Zakharia 12:7-8
12:7
TUHAN akan pertama-tama memberi kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda, supaya
keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan terlalu bermegah-megah terhadap
Yehuda.
12:8
Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang
tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan
keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang
mengepalai mereka.
Jangan
sampai kita pelayanan Tuhan malah tertolak karena menjadi penyandung orang
lain. Supaya tidak mudah tersandung kita diajar untuk menambahkan pada iman,
kebajikan sampai pada kasih kepada semua orang.
II Petrus 1:9-11
1:9
Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik,
karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan
dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan
pernah tersandung.
1:11
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan
kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bukan
berarti kita harus senang kalau tersandung karena tadi dikatakan masih mendapat
pertolongan. Tidak boleh seperti itu, ada hal yang harus kita kerjakan supaya
jangan tersandung.
II Petrus 1:5-8
1:5
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan
kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6
dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan
kepada ketekunan kesalehan,
1:7
dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan
saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8
Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan
dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus,
Tuhan kita.
Matius 18:6-7
18:6
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang
percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada
lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
18:7
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada,
tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Ditenggelamkan
ke dalam laut berarti arahnya sama dengan Babel. Supaya kita tidak disusupi
oleh roh Babel Tuhan menyuruh kita lari meninggalkan. Lari berarti membuat
jarak pemisah dengan begitu cepat, tidak berlambat-lambat.
Wahyu 18:4-5
18:4
Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai
umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam
dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
18:5
Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah
mengingat segala kejahatannya.
Zakharia 2:6-7
2:6
Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke
arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7
Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
Kalau
kita bisa menikmati dan menyerap hal ini, kita masukan dalam pikiran dan
menjadi iman dalam hati maka kita akan terhindar dari perilaku menjadi penyebab
orang lain berdosa, menjadi
sandungan.
Kalau hamba Tuhan yang menjadi sandungan maka sudah dapat dipastikan tidak akan
ada roti, dalam arti tidak dapat diharapkan menemukan dari kehidupan itu bahwa
akan ada pembukaan rahasia Firman. Dia bisa berbicara Firman tetapi pembukaan
Firman sudah tidak ada. Kehidupan yang menyandung dan selalu mengeluh berarti
pandangannya selalu ke bawah, selalu melihat pada kebesaran Babel sehingga
tidak bisa lagi tengadah ke atas.
Kalau
tersandung karena pemberitaan Firman itu salah orang yang tersandung, tetapi
kalau tersandung karena sikap dan prilaku pelayanan yang tidak suci maka orang
yang menyandung itu harus bertanggung jawab. Orang-orang seperti ini
sampai-sampai mengatakan Firman itu beban yang terlalu berat karena ada batu
kilangan di lehernya.
Yeremia 23:34,36,38-40
23:34
Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang Sabda yang
dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan Kulakukan pembalasan.
23:36
Tetapi Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan lagi,
sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri, oleh
karena kamu telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN
semesta alam, Allah kita.
23:38
Tetapi jika kamu masih berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, maka
beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan Sabda yang
dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan: Janganlah
kamu berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
23:39
maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku,
kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu.
23:40
Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan
terlupakan."
Kalau
kehidupan itu berkata Firman itu menjadi beban maka hal ini akan berujung pada
tidak ada penebusan lagi. Penebusan berarti kita dibeli oleh Tuhan tetapi tidak
untuk dijual lagi, tujuannya supaya kita yang dari perbudakan diangkat menjadi
anaknya Tuhan. Jangan sampai percakapan kita bukan berisi pembicaraan supaya
rohani kita bertumbuh tetapi malah mematikan rohani kita, jangan sampai isi
percakapan kita justru membunuh kerohanian karena berucap Firman itu beban,
Firman itu terlalu berat. Itu tanda di lehernya ada batu kilangan sebab menjadi
sandungan dan penyebab sandungan ini tidak mendapat lagi pengangkatan.
2.
Adanya
hamba Tuhan (minoritas) yang masih mempertahankan Tahbisan yang benar dan setia
sampai akhir hidupnya
Dikatakan
dalam Yehezkiel, hamba Tuhan yang minoritas ini sama seperti bani Zadok.
I Samuel 2:35
2:35
Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai
dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang
teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.
Keturunan
terakhir dari keluarga imam Eli yang melayani Tuhan sebagai imam adalah
Abyatar. Dia juga berada dekat dengan tabut perjanjian tetapi akhirnya dipecat
karena tidak setia, dia mendukung Adonia menjadi raja. Artinya dia berpihak
pada tahbisan yang salah.
I Raja-raja 1:7-8
1:7
Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan
mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
1:8
Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan
para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.
Jangan
sampai kita orang-orang yang dekat dengan tabut perjanjian yang sekarang
menunjuk Kabar Mempelai tetapi akhirnya dipecat oleh Tuhan karena memiliki
karakter seperti Abyatar.
Harus
ada ketegasan seperti imam Zadok. Dulu sudah ada keberpihakan dan di akhir
zaman akan terjadi lagi, jangan kita kaget. Dimana kita berpihak? Kalau pada
tahbisan yang salah pasti dipecat.
Betsyeba,
ibu Salomo, kembali mengatakan bahwa imam Zadok tidak ikut memihak Adonia. Yang
mempunyai tahbisan yang benar tidak diundang, justru mereka yang disisihkan/
dinista.
I Raja-raja 1:26
1:26
Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo
tidak diundangnya.
I Raja-raja 2:26-27,35
2:26
Dan kepada imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah
milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan
membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan
Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala
sengsara yang diderita ayahku."
2:27
Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian
Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga
Eli.
2:35
Raja mengangkat Benaya bin Yoyada menggantikan Yoab menjadi kepala tentara; dan
raja mengangkat imam Zadok menggantikan Abyatar.
Dan
di tengah-tengah kemuliaan Salomo tampil imam Zadok. Nyata di tengah-tengah
kemuliaan Firman, Tuhan menetapkan pelayan-pelayanNya yang seperti Zadok.
I Samuel 2:35
2:35
Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai
dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang
teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.
Tuhan
mencari kehidupan yang melayani yang tidak dibebani dengan beratnya batu
kilangan. Rencana Tuhan pasti digenapkan dan tidak dapat digagalkan tetapi
iblis berusaha untuk menggagalkan kita supaya jangan sampai masuk dalam
kegenapan rencana Allah.
Zadok
dan Abyatar sama-sama memikul tabut perjanjian, bahkan saat-saat sulit yaitu
ketika Absalom memberontak. Tetapi Abyatar akhirnya dipecat karena pada ujung
kehidupannya dia berpihak pada tahbisan yang salah. Ciri tahbisan yang salah
adalah menimbulkan kerusuhan.
Kita
harus melihat di mana keberpihakan kita. Jangan kita seperti Abyatar yang awalnya
gegap gempita memikul tabut tetapi akhirnya luntur. Berbeda dengan Zadok yang
jauh sebelum dia muncul Tuhan sudah terlebih dahulu mengatakan tentang
kedatangannya. Orangnya Tuhan tidak akan tersembunyi di mata Tuhan.
Yehezkiel 44:15
44:15
Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan
tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah
yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di
hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman
Tuhan ALLAH.
Tinggal
satu jalur imam yang memiliki tahbisan yang benar, tinggal minoritas. Yang
mayoritas sudah menjadi sandungan bagi jemaat. Hamba Tuhan jangan memanfaatkan
predikatnya sebagai hamba Tuhan untuk mengibuli jemaat, mungkin jemaat bisa
memberi/berbuat sesuatu tetapi bukan lagi karena kasih. Biarlah kita hempaskan
hal-hal yang mengganjal perjalanan kerohanian kita, biarlah kita tetap setia
dalam pelayanan sampai Tuhan datang.
3.
Pengajaran
dari hal bertindak sebagai hakim agar berpegang pada hukum untuk tidak
memutuskan perkara dengan ada keberpihakan
Yehezkiel 44:24
44:24
Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus
menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada
hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan
menguduskan hari-hari Sabat-Ku.
Di
sini Tuhan mengatur tentang persoalan pengadilan dan teladannya adalah Tuhan
sendiri.
Yesaya 11:3-4
11:3
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan
sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
11:4
Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan
menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan
kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat,
dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Tuhan
sendiri harus turun untuk melihat apa yang terjadi di bumi sesuai dengan seruan
yang sampai kepadaNya. Ini berarti Tuhan mengajar kita untuk tidak langsung
memberi label kepada seseorang hanya menurut kata orang atau sekilas pandang.
Kita harus memperhatikan sesuatu apa benar atau tidak, semuanya harus jelas dan
transparan.
Kejadian 11:5,7; 18:16,20-21
11:5
Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh
anak-anak manusia itu,
11:7
Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka
tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
18:16
Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan
Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka.
18:20
Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang
tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21
Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah
berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak;
Aku hendak mengetahuinya."
Tuhan
begitu selektif dalam mendengar bahasa orang. Yang menjadi kesalahan kita
seringkali belum menelusuri dengan benar namun sudah berkomentar dan
menghakimi. Jangan menghakimi di luar ketetapan Firman. Disinilah seringkali
kita teledor. Jangan kita menghakimi hanya sekilas pandang sebab itu akan
dikembalikan kepada kita.
Matius 7:1-5
7:1
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu tidak engkau ketahui?
7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Menghakimi
di sini berarti telah menjatuhkan vonis bahwa tidak mau lagi bersekutu dengan
seseorang. Apakah sudah pantas, sudah kita lihat sendiri bahwa benar tahbisan
orang itu salah. Kalau memang benar kita harus menjauh. Tetapi terlebih dahulu
kita harus jelas mengenai hal itu sebelum menjatuhkan vonis.
4. Mengenai hamba Tuhan atau umat
yang kena atau bersekutu dengan mayat
Yehezkiel 44:25-26
44:25
Mereka tidak boleh melihat orang mati oleh karena dengan demikian mereka
menjadi najis. Hanya dengan mayat bapaknya atau ibunya, anaknya lelaki atau
perempuan, kakak adiknya lelaki, kakak adiknya perempuan yang belum kawin,
mereka boleh menajiskan dirinya.
44:26
Sesudah pentahirannya ia harus menghitung tujuh hari,
Alkitab
mengajarkan kita supaya jangan bersentuhan dengan mayat. Bila sudah bersentuhan
dengan mayat ada proses pentahiran. Yang dimaksud dengan mayat di sini bagi
kita bukan secara hurufiah tetapi menunjuk kematian rohani, jangan kita
terkontaminasi dengan roh kematian rohani.
Bilangan 19:11
19:11
Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya.
Angka
7 adalah angka kesempurnaan. Berarti orang yang kena pada mayat tidak bisa masuk
pada kesempurnaan. Kena pada mayat itu berarti dosa, dosa itu mayat. Kesentuh
pada mayat ibu dan bapak artinya kena pada dosa turunan. Bila tidak
diselesaikan akan jadi masalah.
Bilangan 19:12
19:12
Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan
pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak
menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.
Proses
pentahiran ini adalah menghapus dosa dengan air pada hari yang ketiga. Hari
ketiga menunjuk pada korban Kristus yang mati dan bangkit pada hari ketiga.
Artinya proses pentahiran adalah dengan mengaku dosa dan menyelesaikan. Ketika
kita kena mayat, kena dosa maka segera manfaatkanlah korban Kristus sebab kalau
tidak kita jauh dari angka 7, jauh dari kesempurnaan.
Bilangan 19:13
19:13
Setiap orang yang kena kepada mayat, yaitu tubuh manusia yang telah mati, dan
tidak menghapus dosa dari dirinya, ia menajiskan Kemah Suci TUHAN, dan orang
itu haruslah dilenyapkan dari Israel; karena air pentahiran tidak disiramkan
kepadanya, maka ia najis; kenajisannya masih melekat padanya.
Orang
yang tidak menyelesaikan dosa tidak bisa masuk pada pembangunan Tubuh Kristus dan
binasa selamanya.
Bani
Zadok paham akan hal ini, bani Zadok adalah imam yang dipercayakan Tuhan untuk
melayani dan tidak pernah luntur kesetiaannya dan Tuhan sudah berawas-awas
bahwa dia akan menghadapi persoalan penghakiman dan waspada akan mayat (mati).
Yehezkiel 44:15-16,17,19,27
44:15
Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan
tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah
yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di
hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman
Tuhan ALLAH.
44:16
Merekalah yang akan masuk ke dalam tempat kudus-Ku dan yang akan mendekati
meja-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya
terhadap Aku.
44:17
Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang pelataran dalam, mereka
harus mengenakan pakaian lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba
waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu
menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.
44:19
Dan waktu mereka keluar ke pelataran luar menjumpai umat TUHAN itu, mereka
harus menanggalkan pakaian mereka yang mereka pakai dalam menyelenggarakan
kebaktian dan menyimpannya dalam bilik-bilik kudus, kemudian mengenakan pakaian
yang lain, supaya umat itu jangan menjadi kudus disebabkan kena kepada pakaian
imam-imam itu.
44:27
dan pada hari ia masuk lagi ke tempat kudus, ke pelataran dalam, untuk
menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, ia harus mempersembahkan korban penghapus
dosanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Hari
ketiga yaitu kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus menunjuk pada penyerahan
Tuhan Yesus untuk kita sidang jemaat.
Efesus 5:25
5:25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
Kita
tidak boleh berhenti sampai di sini tetapi harus dilanjutkan mandi oleh air
Firman Tuhan.
Efesus 5:26
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
Tujuannya
supaya kita disempurnakan (angka 7).
Efesus 5:27
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Berapa
banyak kali kita kesentuh dengan mayat, kita terlibat dengan dosa-dosa. Kalau
kita membiarkan mayat itu pasti akan berbau busuk. Kalau ada kesalahan baik
suami, istri atau anak harus cepat kita selesaikan jangan biarkan sampai berbau
busuk. Kalau ada yang membela kesalahan orang lain maka orang yang membela itu
ikut kesentuh dengan mayat dan juga ikut berbau busuk.
Jangan
tunggu Tuhan melempar dengan batu dari langit. Itu sebabnya indah kalau kita
mengerti jalan yang Tuhan berikan dan kita datang pada angka tiga datang pada
salib Golgota dengan jalan mengaku dosa. Itu berarti mayat itu kita kubur, kita
mandi dan menjadi tahir kembali.
Apa yang dikisahkan dalam Yehezkiel
pasal 44 secara lengkap nampak dalam jemaat Sardis. Jemaat Sardis minoritas
yang mempertahankan pakaian putih, sebagian besar sudah mati. Jemaat Sardis ada
nama di luar karena di dalam sidang ini tidak ada ajaran Nikolaus, ajaran
Bileam dan ajaran Izebel, namun tidak ada satupun pekerjaannya yang selesai
(sempurna).
Wahyu
3:1
3:1 "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah
dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup,
padahal engkau mati!
Sardis artinya sisa, berarti ini
menunjuk akhir zaman bahwa ada yang punya nama di luar padahal mati.
Wahyu
3:2
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang
masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku
dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Yang hidup dalam jemaat Sardis ini juga
menuju pada kematian sebab pekerjaannya hanya setengah, tidak utuh lagi. Jangan
kita mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setengah-setengah sebab itu tanda
menuju pada kematian. Jangan hal ini kita anggap tidak apa-apa sebab yang tidak
apa-apa menurut kita ini justru berbahaya. Oleh sebab itu kita harus waspada,
harus bangun seperti tanaman badam yang setelah musim dingin dia lebih dahulu
bersemi dibandingkan tanaman lain. Begitu bunganya muncul berwarna merah maka
pelan-pelan menjadi putih sampai merahnya menghilang dan menjadi putih bersih.
Sama seperti pentahiran tadi, kalau hari ketiga kita datang kepada darah Yesus
(merah) maka akan menjadi putih bersih.
Yesaya
1:18
1:18 Marilah, baiklah kita beperkara! --
firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih
seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi
putih seperti bulu domba.
Wahyu
3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang
yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian
putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
Pakaian putih adalah pakaian bagi gereja
Tuhan, yang memungkinkan kita bersanding dengan Yesus, itulah pakaian mempelai.
Wahyu
19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya
memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
[Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Roma
9:29,28
9:29 Dan seperti yang dikatakan Yesaya
sebelumnya: "Seandainya Tuhan semesta alam tidak meninggalkan pada kita
keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora."
9:28 Sebab apa yang telah
difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."
Tinggal beberapa saat lagi yang
dikatakan Firman Tuhan ini akan digenapi. Untung masih ada yang sisa, yang
tidak mencemarkan diri dan masih memakai pakaian putih. Tuhan cari kehidupan
yang seperti ini yang tidak kesentuh mayat. Kalau sudah kesentuh mayat
manfaatkan angka 3 yaitu korban Kristus dan terimalah siraman air Firman Allah.
Tuhan sudah mati di kayu salib dan mau memandikan kita dengan air Firman Allah
supaya kita tampil tanpa cacat dan kerut. Tuhan mau menggenapkan Firmannya
dengan segera dan sempurna kepada yang sisa.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar