Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 3:9-15
3:9 Siarkanlah di dalam puri di Asyur
dan di dalam puri di tanah Mesir serta katakan: "Berkumpullah di
gunung-gunung dekat Samaria dan pandanglah kekacauan besar yang ada di
tengah-tengahnya dan pemerasan yang ada di kota itu."
3:10 "Mereka tidak tahu berbuat
jujur," demikianlah firman TUHAN, "mereka itu yang menimbun kekerasan
dan aniaya di dalam purinya."
3:11 Sebab itu beginilah firman Tuhan
ALLAH: "Musuh akan ada di sekeliling negeri, kekuatanmu akan
ditanggalkannya dari padamu, dan purimu akan dijarahi!"
3:12 Beginilah firman TUHAN:
"Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau
potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan
seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah
kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku
menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan
hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu
dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim
dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah
rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.
Kita
melihat ada himbauan Tuhan kepada Asyur dan Mesir, tujuannya adalah untuk
menghancurkan Samaria. Jadi Tuhan memanggil musuh-musuh Israel justru untuk menghancurkan
dan menyusahkan Israel, dalam hal ini adalah Samaria. Samaria adalah bukit yang
dibeli oleh Omri dan dibentuklah sebuah kota lalu diberi nama sesuai pemilik
tanah itu yaitu seorang bangsa kafir bernama Semer.
Sesudah
Israel terpecah menjadi dua kerajaan maka yang menjadi raja atas 10 suku adalah
Yerobeam dan dia mendirikan kerajaan yang pusatnya di Betel. Setelah raja ini
diganti sampai kepada raja Maesa maka ibu kota dipindah ke Tirza dan dari sana
pindah lagi ke Samaria sampai bangsa Israel yang 10 suku ini dikuasai oleh
Asyur dan mereka disebarkan ke seluruh dunia. Hingga saat ini mereka belum
kembali ke Israel, yang kembali ke Israel adalah dari kerajaan Yehuda yang dua
suku.
Kenapa
kepada bangsa Israel yang 10 suku ini Tuhan seperti sudah mencabut belas
kasihanNya? Oleh karena ketika Tuhan melawati mereka ulang berulang, mereka tetap
menolak lawatan Tuhan. Tidak ada sedikitpun tanggapan yang serius dari mereka terhadap
lawatan Tuhan.
II Raja-raja 17:15-16
17:15 Mereka menolak ketetapan-Nya dan
perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga
peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka
mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di
sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah
berbuat seperti mereka itu.
17:16 Mereka telah meninggalkan segala
perintah TUHAN, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga
mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan
beribadah kepada Baal.
Tuhan
melihat sikap-sikap kerajaan Israel yang di sebelah utara ini selalu membuatNya
sakit hati.
I Raja-raja 15:30; 16:2,7,33
15:30 oleh karena dosa-dosa yang telah
dilakukan Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, oleh sebab sakit
hati yang ditimbulkannya pada TUHAN, Allah Israel.
16:2 "Oleh karena engkau telah
Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel, tetapi
engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh umat-Ku Israel berdosa,
sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka,
16:7 Juga dengan perantaraan nabi Yehu
bin Hanani firman TUHAN telah datang melawan Baesa dan melawan keluarganya,
baik karena segala yang jahat yang telah dilakukannya di mata TUHAN, sehingga
ia menimbulkan sakit hati TUHAN dengan perbuatan tangannya, dan dengan demikian
menjadi sama seperti keluarga Yerobeam, maupun oleh karena ia telah membunuh
Yerobeam.
16:33 Sesudah itu Ahab membuat patung
Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit
hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang
mendahuluinya.
Karena
ulah mereka yang selalu membuat Tuhan sakit hati menyebabkan Tuhan tidak tahan sehingga
Tuhan mengundang musuh-musuh untuk menghancurkan mereka. Ini pelajaran buat
kita, kalau kita sudah ditolong dan diselamatkan oleh Tuhan dari kebinasaan,
kehancuran dan langkah menuju neraka lalu terus berperilaku menyakiti hati
Tuhan, maka tinggal menunggu Tuhan memanggil musuh-musuh untuk menghancurkan
kehidupan itu.
10
suku Israel ini adalah umat Tuhan, tetapi Tuhan mencabut belas kasihanNya
karena mereka selalu menimbulkan sakit hati Tuhan. Kita ini adalah umat yang
mendapat kemurahan Tuhan. Ketika kita berdosa kita mendapat percikan darah Anak
Domba Allah untuk menghapus dosa kita. Sekarang setelah diselamatkan dan kita tidak
melakukan dosa tetapi menerima percikan darah yang kedua, itu berarti sengsara
tanpa dosa. Kita harus rela menerima percikan darah yang kedua ini, tidak salah
tetapi dipersalahkan. Itu tanda menuju pada kesempurnaan. Kalau saat mengalami
percikan darah dan tidak ada salah maka itu sudah benar. Kecuali mengamuk
karena merasa tidak salah tetapi dipersalahkan maka tidak bisa masuk pada
kesempurnaan.
Raja-raja
pada kerajaan Israel yang 10 suku di utara bukan dalam sistem dinasti tetapi siapa
yang kuat dia yang memerintah, sudah dapat dipastikan ini lahir dari kekerasan/
penindasan. Berbeda dengan kerajaan Israel yang 2 suku di Selatan, raja-rajanya
turun temurun. Kerajaan Israel yang di utara ini dijarah oleh Asyur lalu
dibuang dan tidak pernah kembali dan sampai sekarang masih ada yang ada di luar
Israel. Itu terjadi 720 tahun sebelum masehi, kerajaan Yehuda yang di selatan
dibuang 620 tahun sebelum masehi. Tetapi yang dua suku ini hanya 70 tahun
dibuang ke Babel dan mereka kembali lagi.
Permulaan
Samaria didirikan.
I Raja-raja 16:23-25
16:23 Dalam tahun ketiga puluh satu
zaman Asa, raja Yehuda, Omri menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua
belas tahun lamanya. Di Tirza ia memerintah enam tahun lamanya.
16:24 Kemudian ia membeli gunung Samaria
dari pada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung
itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu.
16:25 Omri melakukan apa yang jahat di
mata TUHAN dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang
mendahuluinya.
Orang
Israel selalu menyakiti hati Tuhan.
II Raja-raja 17:11,17
17:11 di sana di atas segala bukit itu
mereka membakar korban seperti bangsa-bangsa yang telah diangkut TUHAN tertawan
dari depan mereka; mereka melakukan hal-hal yang jahat sehingga mereka
menimbulkan sakit hati TUHAN;
17:17 Tambahan pula mereka
mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan
telaah dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata TUHAN, sehingga
mereka menimbulkan sakit hati-Nya.
Ketika
raja Asyur yang bernama Sanherib kemudian oleh putranya yang bernama Esar-Hadon
menyerang Israel, mereka berhasil menghancurkannya. Apa yang disampaikan oleh
nabi Amos kepada bangsa Israel dalam Amos pasal 3 menjadi kenyataan dalam II
Raja-raja pasal 17. Itu menunjukkan bahwa ketika Tuhan menyampaikan ancaman,
bukan membuat mereka takut pada ancaman dan berubah sikap tetapi tidak ada
perubahan. Itu sebabnya Tuhan tidak tahan dengan sikap mereka yang selalu
membuat sakit hati Tuhan sehingga akhirnya ancaman itu menjadi kenyataan.
Setelah
mereka dikalahkan Asyur maka yang kuat dan sehat-sehat diangkut sebagai tawanan
dan yang lemah ditinggalkan. Raja Asyur mengirimkan bangsa lain ke tanah orang
Israel yang 10 suku akhirnya terjadi asimilasi (kawin campur) maka terjadilah
ibadah campur. Inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sebagai bangsa campuran.
II Raja-raja 17:7-8
17:7 Hal itu terjadi, karena orang
Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari
tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah
menyembah allah lain,
17:8 dan telah hidup menurut adat
istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel, dan
menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel.
Jadi
bukannya mereka mengajarkan kepada bangsa kafir cara ibadah kepada Allah yang
benar tetapi malah mereka memasukan cara ibadah bangsa kafir dalam ibadah
mereka. Inilah awal mula bangsa Israel yang 10 suku yang tersisa tercampur dan
setelah itu muncullah adat istiadat di Israel. Setelah muncul adat istiadat di
Israel Tuhan mengatakan itu dosa besar sebab mereka menyandingkan adat istiadat
dengan Tuhan. Tuhan tidak setuju diriNya disandingkan dengan cara-cara kafir.
II Raja-raja 17:18,20-21
17:18 Sebab itu TUHAN sangat murka
kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal
kecuali suku Yehuda saja. --
17:20 jadi TUHAN menolak segenap
keturunan Israel: Ia menindas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok-perampok,
sampai habis mereka dibuang-Nya dari hadapan-Nya. --
17:21 Ketika Ia mengoyakkan Israel dari
pada keluarga Daud, maka mereka mengangkat Yerobeam bin Nebat menjadi raja,
tetapi Yerobeam membuat orang Israel menyimpang dari pada mengikuti TUHAN dan
mengakibatkan mereka melakukan dosa yang besar.
Setelah
bangsa Israel dibuang dari tanahnya maka raja Asyur memasukan bangsa lain ke
tanah Israel.
II Raja-raja 17:24
17:24 Raja Asyur mengangkut orang dari
Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam
di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itu pun
menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.
Akhirnya
di dalam kerajaan Israel yang 10 suku ini pengenalan terhadap Tuhan
perlahan-lahan terkerus dan akhirnya hilang. Sekalipun demikian mereka masih
mendapat kemurahan. Tuhan mau memulihkan dan Tuhan mengirim kembali imam yang
sudah dibawa oleh Asyur supaya orang Israel diajarkan tentang Firman Allah. Itu
tanda Tuhan tidak menghukum sampai habis-habisa. Namum ini pelajaran bagi kita,
kalau kita selalu menimbulkan sakit hati Tuhan maka kita pasti dikerat dari
pembangunan Tubuh Kristus. Sekarang ini kita semakin dekat pada pembangunan
Tubuh Kristus, jangan sampai kita berprilaku menyakiti hati Tuhan. Mungkin kita
merasa tidak menyakiti hati Tuhan tetapi Tuhan Yesus pernah berkata seperti
engkau melakukan kepada orang kecil ini demikian engaku melakukan kepadaKu.
Orang-orang
Samaria yang tertinggal yang sudah tercampur dengan bangsa lain inilah yang berpura-pura
mau membangun dengan bangsa Yehuda yang dua suku tetapi sebenarnya tidak
demikian, mereka bermaksud untuk menghalangi pembangunan.
Ezra 4:1-5
4:1 Ketika lawan orang Yehuda dan
Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang
membangun Bait Suci bagi TUHAN, Allah Israel,
4:2 maka mereka mendekati Zerubabel
serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: "Biarlah kami
turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kami pun berbakti kepada
Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban
kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke
mari."
4:3 Tetapi Zerubabel, Yesua dan para
kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka:
"Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi
Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah
Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri
Persia."
4:4 Maka penduduk negeri itu melemahkan
semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.
4:5 Bahkan, selama zaman Koresh, raja
negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia, mereka
menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan
rancangan mereka.
Hal
inilah yang harus kita jaga, mereka ini nampak beribadah kepada Tuhan tetapi
juga beribadah kepada berhala. Berhala itu sama dengan serakah dan kekerasan
hati. Kalau tetap mempertahankan serakah dan kekerasan hati maka nanti terlepas
dari pembangunan Tubuh Kristus bahkan menjadi penghalang rencana Allah dalam
dirinya. Hal ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita. Apa yang telah
terjadi ini menjadi pelajaran bagi kita di akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu,
telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang
pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Roma 15:4 (Terjemahan Lama)
15:4 Karena seberapa banyak hal yang
tersurat terdahulu itu, sudah disuratkan akan menjadi pengajaran bagi kita,
supaya kita menaruh harap dari sebab sabar dan dari sebab penghiburan, yang
daripada Alkitab.
Sebelum
mereka dibawa oleh raja Asyur mereka sudah menyakiti hati Tuhan bahkan terlibat
dengan adat istiadat. Kemudian setelah bangsa lain dikirim ke tanah orang
Samaria maka adat istiadat ini menjadi lebih hebat lagi.
II Raja-raja 17:33
17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN,
tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat
bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.
Adat
istiadat selalu ada hubungannya dengan ilah-ilah lain. Jadi adat istiadat itu
bukan dari Tuhan. Kalau berkata itu dari Tuhan berarti Tuhan menyamakan dengan
Firman Allah, apakah Allah pernah mempercayakan Firman kepada bangsa kafir?
Tidak pernah kecuali kepada bangsa
Israel.
Roma 3:2
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala
hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
II Raja-raja 17:34,39-41
17:34 Sampai hari ini mereka berbuat
sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak
berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang
diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.
17:39 melainkan kepada TUHAN, Allahmu,
kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua
musuhmu."
17:40 Tetapi mereka tidak mau
mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu.
17:41 Demikianlah bangsa-bangsa ini
berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada
patung-patung mereka; baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan
seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini.
Karena
jumlah orang-orang yang dikirim oleh raja Asyur ini masih sedikit maka Allah
izinkan mereka diterkam oleh binatang buas.
II Raja-raja 17:26
17:26 Lalu berkatalah orang kepada raja
Asyur: "Bangsa-bangsa yang tuanku angkut tertawan dan yang tuanku suruh
diam di kota-kota Samaria tidaklah mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri
itu, sebab itu dilepaskan-Nyalah singa-singa ke antara mereka yang sesungguhnya
membunuh mereka, oleh karena mereka tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah
negeri itu."
Orang
yang tidak serius mendengar Firman Allah, dia akan diterkam oleh singa. Kalau
tidak ada Firman bagaimana kita bisa menghadapi iblis. Singa itu mengaum terus
hingga mencari siapa yang dapat diluluhkannya.
I Petrus 5:7-8
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu
kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya.
II Raja-raja 17:27-28
17:27 Lalu raja Asyur memberi perintah:
"Suruhlah pergi ke sana salah seorang imam yang telah kamu angkut dari
sana ke dalam pembuangan. Biarlah ia pergi dan diam di sana dan mengajarkan
kepada mereka hukum beribadah kepada Allah negeri itu!"
17:28 Salah seorang imam yang telah
mereka angkut dari Samaria ke dalam pembuangan pergi dan diam di Betel. Ia
mengajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada TUHAN.
Mengapa
Tuhan melepaskan singa karena ibadah mereka adalah ibadah campur. Untuk
menolong dari terjangan singa maka perlu imam untuk berbicara tentang ketetapan
Firman Tuhan. Jangan kita mengharapkan semua imam dipercayakan untuk menangani
persoalan ini. Tuhan tidak langsung turun dari Sorga untuk mengatup mulut singa
namun Tuhan mengutus hambaNya. Itu membuktikan bahwa hamba Tuhan adalah
perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong kita yang seringkali kita entengkan,
kita lawan, kita bantah! Kita mau dibawa oleh Tuhan melalui tangan hamba Tuhan
yang fulltimer kepada Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga.
Kisah
orang Samaria tidak berhenti sampai di situ tetapi muncul pada zaman Tuhan
Yesus. Ketika Tuhan Yesus dari Selatan menuju wilayah Utara dan melewati ibu
kota mereka yaitu Samaria, Dia disambut. Tetapi ketika Tuhan Yesus berbalik
arah mau kembali ke Yerusalem, atau Tuhan Yesus mau mengarahkan pandangannya ke
Yerusalem Baru maka lihat sikap ini akan muncul (perlawanan).
Lukas 9:51-52
9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus
diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan
mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk
mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Sebenarnya
ini adalah lawatan Tuhan yang akhir kepada orang Samaria tetapi mereka justru
menolak Tuhan Yesus karena arah pandangan Tuhan Yesus sudah mengarah pada Yerusalem.
Ketika Tuhan Yesus sudah mengarahkan pandangan kita ke Yerusalem Baru untuk jadi
mempelai, maka orang Kristen yang beribadah campur itu akan menolak. Hal ini
jangan terjadi di dalam gereja. Kalau dalam gereja ada penolakan berarti
ibadahnya campur. Dia beribadah kepada Tuhan tetapi ada berhala, dengan kata
lain dia beribadah kepada Tuhan tetapi hati keras.
Lukas 9:53
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu
tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
Lukas 16:13
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi
kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi
yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang
lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Kalau
Tuhan menggiring umatNya ke Yerusalem Baru, iblis tidak senang dan akan memakai
kehidupan Kristen yang beribadah campur untuk menghalangi tetapi Tuhan pasti
membela. Kalau apa yang disampaikan oleh hamba Tuhan adalah murni Firman maka
Tuhan pasti membela.
Ketika
murid-murid melihat orang Samaria menolak maka emosi mereka naik.
Lukas 9:54-56
9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus
dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau,
supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling dan
menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
Kalau
ada yang tidak menyambut pasti ada yang lain yang akan menyambut. Jadi Tuhan
itu tidak pernah ditolak secara masal. Jadilah kita kehidupan yang menyambut
bahkan ikut dengan rombongan yang menuju ke Yerusalem Baru. Kalau Tuhan seperti
murid-murid yang suka menghukum dengan api yang membakar maka habislah orang
Samaria tetapi Tuhan tidak demikian. Buktinya dalam II Raja-raja 17 tadi,
sekalipun orang Samaria sudah berbuat hal yang menyakiti hati Tuhan namum masih
Tuhan mengirim imam yang tinggal di Betel untuk mengajarkan pengajaran yang
benar supaya singa tidak menerkam mereka lagi. Biarlah kita mohon kemurahan
Tuhan supaya kehidupan kita jangan diterkam singa.
Mari
kita bergumul hari-hari terakhir ini karena kedatangan Tuhan sudah dekat.
Ketika Tuhan Yesus mau membawa gereja Tuhan menuju Yerusalem tantangan semakin
berat. Sekalipun ada yang menolak namun ada yang menyambut. Yang menolak itulah
yang menimbulkan sakit hati tetapi yang menyambut itu adalah penghiburan bagi
Tuhan dan juga bagi hamba Tuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar