Yehezkiel 44:4-8
44:4 Lalu dibawanya aku melalui pintu
gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh
kemuliaan TUHAN, maka aku sujud menyembah.
44:5 TUHAN berfirman kepadaku: "Hai
anak manusia, perhatikanlah baik-baik, lihatlah dengan teliti dan dengarlah
dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang hendak Kufirmankan kepadamu mengenai
peraturan-peraturan rumah TUHAN dan tentang segala hukumnya dan perhatikanlah
baik-baik siapa yang diperbolehkan masuk ke dalamnya: dan siapa yang harus
ditolak dari tempat kudus.
44:6 Katakanlah kepada kaum pemberontak,
yaitu kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah perbuatan-perbuatanmu
yang keji itu, hai kaum Israel,
44:7 yang membiarkan orang-orang asing,
yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam
tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu
mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu
lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji
yang sudah-sudah.
44:8 Kamu tidak memelihara
barang-barang-Ku yang kudus dan kamu mengangkat mereka untuk memelihara
kewajibanmu terhadap Aku di dalam tempat kudus-Ku.
Yehezkiel pasal 36 sampai pasal 37
menunjuk pada pemulihan Israel yang sekarang menunjuk pada pemulihan gereja.
Pasal 38 sampai 39 ada halangan atau tantangan dalam pemulihan. Dari pasal 40
sampai pasal 48 adalah hasil pemulihan. Jadi pemulihan tidak bisa dihalangi
oleh apapun, pemulihan akan membuahkan hasil bagi gereja Tuhan.
Di sana ada diceritakan tentang zaman
baru, terutama ada ditunjukkan tentang bait Allah yang kudus. Itulah hasil
pemulihan, kita mau dibawa menjadi bait Allah yang rohani, Tubuh Kristus yang
sempurna. Tetapi di pasal 44 mulai dari ayat 4 sampai 31 di sini ditunjukkan
ada yang masuk dalam pembangunan bait Allah yang rohani namun ada yang ditolak.
Yehezkiel
44:5
44:5 TUHAN berfirman kepadaku: "Hai
anak manusia, perhatikanlah baik-baik, lihatlah dengan teliti dan dengarlah
dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang hendak Kufirmankan kepadamu mengenai
peraturan-peraturan rumah TUHAN dan tentang segala hukumnya dan perhatikanlah
baik-baik siapa yang diperbolehkan masuk ke dalamnya: dan siapa yang harus
ditolak dari tempat kudus.
Di sini ada awasan bagi kita, jangan
sampai kita justru masuk dalam bilangan yang ditolak, yang tidak masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus. Secara khusus dalam ayat 4 sampai 31 ditunjukkan
tentang petunjuk-petunjuk kebaktian dan dikatakan ibadah pelayanan itu bagaikan
membawa santapan untuk Tuhan.
Imamat
21:6,8
21:6 Mereka itu harus kudus bagi
Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena
merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah
mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:8 Dan kamu harus menganggap dia
kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus
bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.
Dulu imam-imam suku Lewi mempersembahkan
korban api-apian bagi Tuhan dan disebutkan itu santapan bagi Tuhan. Sekarang
kita tidak lagi membawa korban api-apian tetapi kita datang beribadah. Itu
bagaikan kita membawa korban santapan kepada Tuhan. Kalau dikaitkan dengan
Yehezkiel 44:5 ternyata ada santapan yang diterima ada yang ditolak, ada ibadah
yang diterima ada ibadah yang ditolak oleh Tuhan. Ini yang perlu kita waspadai,
jangan sampai kita hanya berkumpul menyanyi memuji Tuhan dan mendengar Firman,
ternyata ibadah kita bagaikan santapan yang ditolak, tidak diterima oleh Tuhan.
Tugas sebagai hamba Tuhan/gembala adalah
bagaimana mempersiapkan sidang jemaat untuk menjadi korban persembahan yang
layak bagi Tuhan.
Roma
15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi
pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan
pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh
Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
Tugas sidang jemaat adalah mempersiapkan
diri/memberi diri untuk digarap oleh Firman supaya layak menjadi korban
santapan kepada Tuhan. Jangan kita melalaikan ibadah pelayanan kita sebab dalam
ibadah kita sedang dibawa menjadi korban santapan bagi Allah. Kalau disantap
oleh Tuhan pasti masuk dalam diriNya, artinya menyatu dengan Tuhan. Itulah arah
sasaran kita, kita mau dibawa untuk bisa menyatu dengan Allah. Biarlah kita
semua menjadi kehidupan yang diterima oleh Tuhan, jangan menjadi yang ditolak.
Pada kesempatan ini kita akan melihat tentang santapan yang diterima dan
santapan yang ditolak, ibadah yang diterima dan ibadah yang ditolak oleh Tuhan.
Ibadah
yang ditolak oleh Tuhan
Ibadah bagaimana yang ditolak?
1. Di
dalam ibadah dibiarkan masuk orang asing yang tidak bersunat hati
Yehezkiel 44:7
44:7 yang membiarkan orang-orang
asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk
dalam tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu
mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu
lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji
yang sudah-sudah.
Bagaimana
prakteknya?
a) Menentang
Roh Kudus
Kisah
Para Rasul 7:51
7:51 Hai
orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu
selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Seringkali kita sudah beribadah dan
melayani tetapi mentang Roh Kudus. Yang bagaimana itu menentang Roh Kudus?
Kalau ada Roh Kudus mematikan daging, tetapi kalau mempertahankan daging Roh
Kudus tidak ada di dalamnya. Berarti menentang Roh Kudus adalah mempertahankan
daging. Sudah beribadah tetapi tetap mempertahankan daging, menentang Roh Kudus.
Roma
8:13
8:13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh
kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Roh Kudus tidak hanya diukur dengan
berbahasa roh. Kalau sudah berbahasa roh belum tentu dia tidak menetang Roh
Kudus. Jangan-jangan hanya seperti tahi burung merpati, merpatinya sudah tidak
ada tinggal kotorannya. Sekalipun sudah beribadah dan terlihat berbahasa roh
tetapi mempertahankan daging itulah korban santapan yang ditolak oleh Tuhan.
Apa bukti mempertahankan daging?
Kisah
Para Rasul 7:54
7:54
Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat
tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Buktinya mendengar Firman tetapi
disambut dengan gertakan gig, disambut dengan kebencian, disambut dengan marah.
Itu berarti daging tetap dipertahankan. Yang seringkali menjadi sasaran
kebencian dan kena marah adalah hamba Tuhan yang menyampaikan Firman. Padahal
jika masih ada pemberitaan Firman itu adalah wujud kasih sayang Tuhan.
Wahyu
3:19
3:19 Barangsiapa
Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Memang hamba Tuhan yang akan menghadapi
resikonya tetapi kalau yang disampaikan itu memang adalah Firman Tuhan harus
berani disampaikan, berani untuk menegur. Kalau ada daging yang dipertahankan
maka ibadah kita bukan menjadi korban santapan tetapi dimuntahkan oleh Tuhan,
dibuang dari Tubuh Kristus.
Inilah praktek pertama ibadah yang
ditolak yaitu ada orang asing yang dibiarkan masuk dalam gereja. Jangan sampai
justru kita sendiri yang menjadi orang asing. Kita semua adalah warga kerajaan
Sorga, seharusnya kita menjadi orang asing di dunia ini bukannya menjadi orang
asing di hadapan Tuhan.
b) Membiarkan
ajaran asing masuk dalam gereja
Ada orang asing berarti ada suara asing.
Sebagai hamba Tuhan jangan membuka diri sehingga suara asing yang dibawa dan
disuarakan di dalam gereja. Jemaat jangan gampang membuka diri untuk mendengar
suara asing, ajaran asing. Biarlah ajaran yang sudah kita dengar, yang sudah
menjadi pengalaman hidup kita, yang sudah memberkati kita itulah yang kita
pegang.
I
Timotius 6:3-5
6:3
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni
perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai
dengan ibadah kita,
6:4
ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya
ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera,
fitnah, curiga,
6:5
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang
kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Inilah suara asing yaitu ajaran yang
bertentangan dengan Firman yang selama ini kita dengar yang selama ini sudah
menjadi pengalaman hidup. Lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran yang
benar dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar.
Dulu iblis berusaha menggagalkan rencana
Allah dengan cara bertindak keras dan kasar terhadap hamba-hamba Tuhan, antara
lain dengan memukuli atau melempari batu. Menghadapai itu banyak hamba Tuhan
yang tahan dan tetap pegang ajaran sehat. Tetapi sekarang iblis memakai cara
yang halus yaitu dengan membawa ajaran asing dalam gereja. Kalau gembala
menyampaikan ajaran asing maka semua domba yang menerima juga kena ajaran asing
sehingga gembala menyesatkan dan domba disesatkan.
II
Timotius 2:16-18
2:16
Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan.
2:17
Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk
Himeneus dan Filetus,
2:18
yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita
telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Ajaran asing itu bagaikan penyakit
kanker yang pelan-pelan menjalar dan menguasai gereja Tuhan. Kalau dibiarkan
gereja Tuhan akan sakit sampai mati rohani. Tujuan pengajaran asing jelas hanya
untuk mencari keuntungan dalam ibadah. Contohnya untuk mencari banyak pengikut,
banyak jemaat.
I
Timotius 6:5
6:5
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang
kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Sekalipun di belakang mimbar berbicara
Kabar Mempelai tetapi kalau di dalamnya ada tujuan untuk mencari keuntungan
jasmani dalam ibadah berarti menyampaikan suara asing. Jangan mau dengar kalau
tahu pelayan itu hanya mau mencari keuntungan secara jasmani. Sebaliknya sidang
jemaat kalau beribadah untuk mencari keuntungan jasmani itu juga berarti sudah
ada suara asing. Jangan membuka diri suara asing dalam ibadah, itu adalah
ibadah yang ditolak oleh Tuhan.
2. Menyandingkan
Tuhan dengan berhala
Yehezkiel 44:12
44:12
Oleh karena mereka telah melayani bangsa itu di hadapan berhala-berhala mereka,
dan mereka bagi kaum Israel telah menjadi batu sandungan, yang menjatuhkannya
ke dalam kesalahan, oleh karena itu Aku bersumpah mengenai mereka, demikianlah
firman Tuhan ALLAH, bahwa mereka akan menanggung hukumannya sendiri.
Bagaimana
prakteknya?
a) Beribadah
tetapi mempertahankan keras hati
I
Samuel 15:23
15:23
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama
seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Sudah beribadah tetapi keras hati, tidak
bisa ditegur, tidak bisa dinasihati oleh Firman. Sama seperti Yudas Iskariot
yang ada dalam perjamuan terakhir dengan Tuhan Yesus. Waktu itu Tuhan Yesus
berkata siapa yang mencelupkan tangannya bersama dengan aku di dalam pinggan
dialah yang akan menyerahkan Aku. Saat itu Yudas mencelupkan tangannya ke dalam
pinggan bersama dengan Tuhan Yesus, kalau dia tidak keras hati dia segera minta
ampun tetapi dia malah berkata “bukan aku ya rabi”. Ini sama dengan orang yang
ketika mendengar Firman malah berkata “ini cocok untuk istri saya” atau “ini
cocok untuk suami saya” atau bahkan berkata “ini cocok untuk yang memberitakan
Firman”.
Jemaat bila tidak mau ditegur dan
dinasihati oleh Firman sama dengan menyembah berhala. Kalau tetap
mempertahankan kekerasan hati, tetap tidak mau menerima penyucian maka dosa
tidak akan pernah terlepas. Apa artinya beribadah kalau dosa tidak pernah
terlepas, orang yang seperti itu tidak akan bertemu dengan Yesus tetapi malah
akan bertemu dengan antikris. Biarlah dalam ibadah pelayanan kita mohon kepada
Tuhan hati yang lembut, hati yang bisa menerima Firman sekeras apapun.
Kalau tetap keras hati maka akan
bersungut-sungut. Kalau sudah keras hati dan bersungut-sungut ujung-ujungnya
akan meninggalkan Tuhan.
Yohanes
6:61,66
6:61
Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu?
6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.
Perkataan sungut-sungut ini menjalar
sama seperti ketika Korah bersungut-sungut menjalar kepada yang lain. Kalau
dalam nikah satu orang bersungut-sungut dan tidak diselesaikan serta di cabut
maka akan menjalar kepada yang lain.
Kalau mau selamat terimalah Firman
dengan lemah lembut bukan dengan keras hati.
Yakobus
1:21
1:21
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak
itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
b) Beribadah
tetapi tetap serakah
Efesus
5:5
5:5
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang
serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan
Kristus dan Allah.
Serakah ini merampas miliknya Tuhan
yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau kita beribadah dan suka merampas
miliknya Tuhan sama dengan menyembah berhala, ibadah kita ditolak oleh Tuhan.
c) Beribadah
tetapi masih dikuasai kegelapan
Yesaya
2:20
2:20
Pada hari itu berhala-berhala perak dan berhala-berhala emas yang dibuat
manusia untuk sujud menyembah kepadanya akan dilemparkannya kepada tikus dan
kelelawar,
Tikus dan kelelawar adalah binatang
malam. Malam hubungannya dengan gelap. Menyembah berhala berarti tetap
mempertahankan kegelapan.
I
Tesalonika 5:7
5:7
Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu
malam.
Perbuatan kegelapan adalah tidur dan
mabuk. Tidur ada kaitannya dengan dosa seks yaitu kawin mengawinkan. Kalau
hamba Tuhan dikuasai oleh dosa kenajisan baik melalui tontonan, pandangan
matanya atau pikirannya lalu melayani Tuhan, itu bagaikan menyandingkan Tuhan
dengan berhala. Kalau jemaat beribadah dan melayani tetapi tetap dikuasai oleh
dosa kenajisan sama dengan menyandingkan Tuhan dengan berhala. Tidur termasuk
juga tidur saat mendengar Firman. Tidur juga dikaitkan dengan orang bodoh.
Efesus
5:14,17
5:14
Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah
dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
5:17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan.
Bodoh disini bukan dalam arti secara
pendidikan formal tetapi bodoh yang dimaksud mendnegar Firman tetapi tidak
melakukan.
Matius
7:26
7:26 Tetapi
setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama
dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Hamba Tuhan yang menyampaikan Firman
tetapi tidak melakukan sama dengan hamba Tuhan yang tidur. Bagaimana kalau
hamba Tuhan tidur menyampaikan Firman? Tidak akan bisa dimengerti, apa yang
disampaikan tidak bisa menyucikan.
Mabuk hubungannya dengan dosa makan
minum. Ketika orang mabuk sudah tidak bisa dikontrol, berarti orang yang mabuk
tidak bisa diatur oleh kepala. Di dalam penggembalaan yang menjadi kepala
adalah gembala, kalau jemaat sudah tidak bisa diatur kepala berarti sudah
mabuk. Dalam nikah yang menjadi kepala adalah suami, kalau istri tidak bisa
suami berarti sudah mabuk.
Ibadah
yang diterima, yang sesuai selera Tuhan
Ibrani
12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima
kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah
kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Roma
14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani
Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah
yang sesuai dengan pola kerajaan Sorga, ibadah yang bersuasana kerajaan Sorga,
bersuasana Tabernakel. Ibadah sesuai pola Tabernakel ada 3 tandanya:
1. Kebenaran
Yohanes 17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Ibadah
yang bersuasana kerajaan Sorga ada kebenaran Firman, ada penyucian di dalamnya.
Jadi kalau kita mendengar Firman lalu kita disucikan itu berarti bersuasana
kerajaan Sorga. Kalau tidak bersuasana kerajaan Sorga pasti bersuasana kerajaan
maut.
Yohanes 17:19
17:19
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam
kebenaran.
Tuhan
Yesus suci dan sempurna tetapi Dia mengatakan menguduskan diriNya. Di sini
Tuhan Yesus memberi teladan untuk dikuduskan, mengapa kita manusia berdosa yang
penuh kejahatan dan kenajisan tetapi menolak untuk disucikan. Kalau tidak mau
disucikan berarti di dalam dirinya tidak ada suasana kerajaan Sorga. Ibadah
yang berkenan kepada Tuhan di dalamnya ada kebenaran, ada penyucian oleh Firman
pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Artinya kedua
sisinya tajam untuk menyucikan baik yang memberitakan Firman maupun yang
mendengarkan.
Ibrani 4:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Penyucian
itu sampai ke dalam hati dan pikiran. Sendi menunjuk hubungan antar sesama,
pengajaran menyucikan sampai hubungan antara sesama. Sesama dalam nikah adalah
suami, istri dan anak-anak, hubungan disucikan oleh Firman sampai tidak ada
lagi iri hati, tidak ada lagi perselisihan.
II Korintus 12:20-21
12:20
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti
yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku
kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
12:21
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di
depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa
yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan
ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Dalam
Tabernakel kebenaran ini ditunjukkan oleh alat Meja Roti Sajian yang sekarang
ini menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Dalam ibadah
pendalam Alkitab dan perjamuan suci kita disucikan supaya hubungan kita dengan
Tuhan baik dan hubungan dengan sesama juga baik.
Yohanes 17:16
17:16
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Orang
yang merasa dirinya bukan dari dunia pasti menerima penyucian. Tetapi kalau
tidak mau disucikan itu berarti bukan dari atas, itu orang dunia.
2. Sukacita
oleh Roh Kudus
Roma 15:16
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Penekanannya
kembali pada penyucian. Sukacita oleh Roh Kudus adalah sukacita karena
disucikan. Kalau ketika disucikan kita bisa mengucap syukur, kita berbahagia
berarti ibadah kita bersuasana kerajaan Sorga dan diterima oleh Allah. Tetapi
kalau begitu Firman penyucian disampaikan malah cemberut dan jengkel maka
ibadahnya tidak bersuasana kerajaan Sorga. Roh Kudus itu mengingatkan kita akan
Firman dan menginsafkan akan dosa.
Yohanes 16:14-15
16:14
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia
akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."
Sekalipun
daging kita sakit disayat-sayat oleh pedang Firman penyucian tetapi biarlah
jiwa dan roh kita bersukacita, itulah sukacita oleh Roh Kudus.
Sukacita
dari Roh Kudus juga adalah kalau melayani dengan setia dan berkobar-kobar.
Roma 12:11
12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
Dalam
Tabernakel sukacita oleh Roh Kudus ditunjukkan oleh alat Pelita Emas, untuk
kita sekarang adalah Ibadah Raya. Dalam ibadah Pendalaman Alkitab kita semakin
disucikan sampai mengenal Tuhan Yesus dengan jelas. Kalau mengenal Tuhan Yesus
dengan jelas pasti bisa mengenal diri sendiri dengan segala kekurangannya.
3. Damai
sejahtera
Kalau
ada penyucian dan sukacita oleh Roh Kudus maka hasilnya ada Damai sejahtera.
Yesaya 32:17
32:17
Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran
ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Jadi
kalau dalam ibadah ada hati damai maka itu berarti bersuasana kerajaan Sorga.
Damai sejahtera diwujudkan lewat doa penyembahan.
Yohanes 4:23
4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
Ada
suasana kerajaan Sorga di dalam gereja terasa saat Firman tajam menyucikan dan
saat terdengar suara penyembahan. Tetapi kalau sudah terdengar suara Firman
penyucian tetapi tidak ada suara penyembahan maka diragukan ada suasana
kerajaan Sorga, apalagi kalau memang tidak ada penyucian. Penyucian dan
penyembahan berkaitan erat. Semakin disucikan maka penyembahan semakin naik.
Dalam Tabernakel ditunjukkan lewat alat Mezbah Dupa Emas, sekarang menunjuk
ibadah doa penyembahan.
Kalau mau menjadi korban santapan yang
berkenan bagi Tuhan jangan lalaikan tiga macam. Dalam ibadah pendalaman Alkitab
kita mengalami penyucian yang mendalam, dalam ibadah raya ada sukacita oleh Roh
Kudus karena disucikan dan dalam ibadah doa penyembahan kita mengalami damai
sejahtera.
Kalau ibadah kita bersuasana kerajaan
Sorga maka Tuhan diam di tengah-tengah kita.
Keluaran
25:8
25:8 Dan mereka
harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah
mereka.
Apa wujud pribadi Tuhan diam di
tengah-tengah kita?
I
Raja-raja 9:3
9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah
Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah
menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ
sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang
masa.
Wujudnya ada nama Tuhan, mata Tuhan dan
hati Tuhan di tengah-tengah kita.
1. Nama
Tuhan
Bukti
ada nama Tuhan ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya masalah,
sumbernya air mata, sumbernya dosa.
Filipi 2:8-11
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama,
2:10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada
di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Kalau
beribadah tetapi kalah terus maka diragukan apakah ibadahnya bersuasana
kerajaan sorga atau tidak. Kemenangan dibuktikan dengan ada kesaksian terjadi
kemenangan menghadapi masalah-masalah.
2. Hati
Tuhan
Hati
Tuhan adalah belas kasih Tuhan untuk memelihara tubuh, jiwa dan roh kita.
Ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak yang tidak punya makan maka berkatalah
Tuhan Yesus “hatiku tergerak oleh belas kasihan”.
Markus 8:2,5
8:2
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga
hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:5
Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka:
"Tujuh."
Bukti
tubuh, jiwa dan roh kita terpelihara maka ada 7 roti, ada pelayanan yang
membawa pada kesempurnaan. Kalau ada pelayanan yang membawa pada kesempurnaan
maka hati Tuhan tertuju kepada kita.
7
itu juga menunjuk sabat. Kalau dalam menghadapi maslah hati kita ada suasana
perhentian, ada damai sejahtera maka belas kasih Tuhan ada di situ.
3. Mata
Tuhan
Apa
wujud ada mata Tuhan, apa bentuk perhatian Tuhan? Ujian adalah bentuk perhatian
Tuhan terhadap kita.
Mazmur 11:4
11:4
TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya
mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
Kalau
saat diuji kita marah berarti menolak perhatian Tuhan. Ujian ini adalah
sengsara daging tanpa dosa, itulah percikan darah untuk membawa kita sempurna.
Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan Peti Perjanjian yang terbuat dari kayu
penaga yang disalut dengan emas. Ujian itu membawa kita tampil seperti emas
murni.
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan
hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Saat-saat
kita diuji, saat-saat kita menderita karena Tuhan, karena Firman pengajaran,
karena kebenaran itu adalah perhatian Tuhan kepada kita supaya kita tampil
seperti emas murni yaitu bertabiat Ilahi, sama mulia dengan Tuhan.
Peti
perjanjian sudah terbentuk tetapi tidak ada kemuliaan Tuhan tanpa ada percikan
darah di atas tutup peti dan di depan peti perjanjian. Tuhan Yesus sudah rela
kena percikan darah, Dia tidak berdosa tetapi sudah rela kena sengsara supaya
kita juga bisa mengambil bagian kena percikan darah agar mengalami perhatian
Tuhan.
Tuhan
ada di tengah-tengah kita, Dia memperhatikan kita lewat ujian, percikan darah.
Sikap kita seharusnya bagaimana? Bukannya marah dan bersungut-sungut.
Mazmur 26:2-3
26:2
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Saat
kita diuji mata kita harus tertuju pada kasih setia Tuhan. Pandang korban
Kristus kita pasti mampu. Penderitaan kita tidak sebanding dengan penderitaan
Kristus, penderitaan kita tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan
bagi kita. Berharap hanya kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan pertolongan
kepada kita.
Biarlah kita menjadi korban santapan
yang berkenan kepada Tuhan. Ada kebenaran, kita disucikan. Ada sukacita Roh
Kudus karena penyucian. Ada damai sejahtera, ada doa penyembahan yang kita
naikan hasil dari sukacita karena penyucian sehingga ada nama Tuhan, ada hati
Tuhan, ada mata Tuhan yang tertuju kepada kita dan mata kita hanya memandang
korban Kristus, mata tertuju kepada Tuhan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar