Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 3:4-8
3:4 Mengaumkah seekor singa di hutan,
apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika
belum menangkap apa-apa?
3:5 Jatuhkah seekor burung ke dalam
perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah
perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu?
3:6 Adakah sangkakala ditiup di suatu
kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota,
dan TUHAN tidak melakukannya?
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat
sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang
tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
Mengaumkah seekor singa di hutan,
apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika
belum menangkap apa-apa? Artinya tidak mungkin akan ada
reaksi positif ketika belum mendapatkan sesuatu/mendapatkan berkat.
Jadi
Tuhan mengajar kita untuk berdiam diri untuk mendapatkan mangsa atau berkat.
Tidak akan mendapatkan berkat kalau sulit untuk berdiam diri, dalam arti
menahan hawa nafsu daging. Ini adalah ketetapan Sorga. Bagi orang dunia lain,
besar kemungkinan mereka bisa memperoleh tetapi itu bukan sistem Sorga. Kalau
sistem Sorga kita diajar berdiam diri menanti berkat-berkat Tuhan. Artinya
tidak ada reaksi daging/hawa nafsu daging kita untuk meraih berkat. Sebab
Alkitab mengatakan ada yang meraup telur ayam hutan yang bukan haknya. Berarti
dia bukan diam tetapi ada upaya-upaya daging untuk meraup hal-hal yang bukan
haknya. Ini yang tidak boleh ditiru oleh kita umat Tuhan.
Yeremia 17:11
17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami
yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara
tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada
kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.
Allah
mengajar supaya kita berdiam diri. Mengapa? Sebab dengan kita berdiam diri
justru Tuhan akan memberikan kita hikmat. Itulah berkat yang lebih besar dari
segala berkat di dunia ini.
Seorang
raja sudah terbelit dengan masalah yang paling menyebalkan hati Tuhan. Tetapi
ketika dia sadar karena didatangi oleh nabi Allah yang menegur prilakukanya
maka ia mengakui semua itu. Setelah mengaku dia mengambil sikap berdiam diri
untuk mendapatkan hikmat dan Allah memberikan hikmat. Ini yang harus kita
teladani apalagi kalau melihat masa lalu kita, banyak hal yang kita lakukan
yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Bila kita menyadari bahwa hal itu akan
merugikan kehidupan kita, akan menyebabkan kita tidak mendapat mangsa, tidak
mendapat tangkapan, tidak akan mendapatkan berkat Tuhan, maka kita harus
mengambil sikap berdiam diri sehingga berkat yang paling besar yang justru akan
kita terima adalah hikmat.
Mazmur 51:7-8
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku
diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
51:8 Sesungguhnya, Engkau berkenan akan
kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat
kepadaku.
Kita
melihat di sini, Tuhan memberi teladan berdiam. Teladan ini diberi Tuhan kepada
raja Daud agar ketika sadar dengan kesalahan bukannya ribut tetapi mengambil
sikap diam (daging tidak bereaksi) dan
Tuhan memberikan hikmat sehingga dia menyelesaikan masalahnya dengan Tuhan.
Tuhan memberikan hikmat sehingga dia menyelesaikan masalahnya dengan Tuhan.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku
dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih
putih dari salju!
Kalau
dihubungkan dengan Amos pasal 3 maka hisop ada hubungannya dengan ayat 7.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat
sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. à (hisop)
Hisop
yang dipakai oleh Tuhan menunjukkan pelayanan hamba Allah. Jadi tidak ada
pelayanan atau curahan berkat yang langsung tanpa pelayanan hamba Tuhan. Itu
sebabnya raja Daud menghargai hisop. Hisop adalah lumut karang yang lemah
tetapi dipakai. Hisop paling kuat menyerap darah. Ini menunjukkan hamba Tuhan
yang menyerap darah Kristus untuk dilaburkan pada jenang dan ambang pintu hati
kita sehingga kita bisa menjadi lebih putih dari salju.
Ini
adalah berkat besar yang dikemas dalam bentuk hikmat. Kalau memiliki hikmat
maka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Ketika hatinya meletup
untuk melakukan yang jahat maka hikmat menyatakan itu jahat sehingga dia tidak
melakukan. Ketika hatinya begitu bergairah untuk melakukan yang benar maka dia akan
cepat untuk melakukannya karena ada hikmat di dalam dirinya. Itulah yang
dialami oleh anak dari raja Daud yaitu Salomo.
Untuk
sampai ke sana kita harus mengambil sikap diam. Upayakan reaksi-reaksi daging
kita tekan, jangan biarkan reaksi daging meletup-letup. Salah satu bentuknya
adalah amarah yang meledak-ledak (Pumohi).
Bagaimana bisa mendapat jarahan kalau memiliki amarah yang meletup-letup.
Ketika kita datang beribadah mendengarkan Firman Tuhan tentu tujuan utamnya
supaya kita diajar dan dibina oleh Firman Tuhan yang dipaparkan oleh hamba
Tuhan sebagai hisop.
Ada
15 kelebihan hisop:
1.
Bisa tumbuh/hidup di mana saja = beriman
2.
Daunnya selalu hijau = selalu ada
kegiatan/pelayanan I Tesalonika 1:3
3.
Batangnya muda ditekuk = bisa
menyesuaikan diri (adaptasi) I Korintus 9:19-23
4.
Bisa dijadikan pengikat (tali) = ada
wibawa Matius 16:19; 18:18
5.
Buahnya kecil-kecil = merasa diri
hina/kecil tidak menuntut untuk dihargai Mazmur 119:141
6.
Tingginya ± 60 cm = kehidupan yang
selalu merendahkan diri 1 Petrus 5:5-6
7.
Dipakai untuk melabur/menyampaikan darah
pada orang lain = sampaikan berita perdamaian dan kesucian II Korintus 5:18-20
8.
Bunganya berwarna biru = ada kuasa
kebangkitan Roma 8:11
9.
Disenangi oleh kumbang =
dibutuhkan/dicari oleh jiwa-jiwa Maleakhi 2:7, Markus 1:37
10. Daunnya
untuk obat sakit perut = kegiatannya untuk menyadarkan/menyembuhkan orang yang
sakit perut Filipi 3:18-19
11. Bunganya
harum = II Korintus 2:14-15
12. Bisa
diikat menjadi satu = suka bersekutu (fellowship) dalam tujuan yang sama
Keluaran 12:22
13. Rela
dicelup di dalam darah = sedia/tidak menolak masuk dalam pengalaman sengsara
Filipi 1:29, II Timotius 3:12, Roma 8:17-18
14. Rela
sendiri (sebatang) dicelup dalam cuka, tidak mementingkan diri sendiri Yohanes
19:29-30, I Yohanes 3:16
15. Kulitnya
muda dikupas = tidak gampang tersinggung tetapi kulit/ (perasaannya) sama
seperti Yesus Filipi 2:5, I Petrus 3:8
Orang
yang berdiam diri akan dikaruniakan
hikmat. Sekalipun tidak ada pendidikan formal tetapi kalau orang berdiam diri
di kaki Tuhan dia adalah orang pandai di hadapan Tuhan.
Amsal 11:12
11:12 Siapa menghina sesamanya, tidak
berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
Orang
yang berdiam diri adalah orang yang mengerti tentang waktu.
Pengkhotbah 3:7
3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu
untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
Orang
yang berhikmat tahu kapan harus berdiam dan kapan harus berbicara. Orang yang
berdiam paham bahwa hari-hari terakhir ini adalah waktu yang jahat. Karena
tidak mau terjebak dengan waktu yang jahat maka orang berhikmat akan berdiam.
Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat.
Orang
yang meletup-letup dagingnya sekalipun mengatakan tahu hal ini namun sebenarnya
dia tidak tahu sebab sebentar lagi dia akan terjerat.
Amos 5:12-13
5:12 Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu
yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang
benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin
di pintu gerbang.
5:13 Sebab itu orang yang berakal budi
akan berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat.
Hari-hari
terakhir ini kita lihat di mana-mana banyak terjadi suap menyuap, orang benar
terjepit, orang miskin dikesampingkan. Itulah ciri waktu-waktu yang jahat.
Setelah
berbicara tentang berdiam diri Tuhan berbicara tentang tiupan Sangkakala. Di
dalam kitab Wahyu ada 7 sangkakala. Berarti kita diperhadapkan dengan akhir
dunia ini, jadi sudah seharusnya kita gemetar.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah
tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada
umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Itu
berari Firman Allah membawa kita supaya kita disorot secara transparan, apa
kesalahan kita. Lalu kita mengambil singkap gemetar karena kita terancam, kalau
kita mempertahankan dosa kesalahan maka hukuman dijatuhkan.
Jangan
setelah melakukan kesalahan kita merasa seperti tidak ada apa-apa. Kita harus
ada roh kegentaran karena kita berada pada situasi dimana bunyi sangkakala itu
diperdengarkan terus menerus hari-hari terakhir ini.
Mazmur 3:6; 119:120
3:6 Adakah sangkakala ditiup di suatu
kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota,
dan TUHAN tidak melakukannya?
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan
terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
Tuhan
memberikan kita Firman dalam ibadah tujuannya supaya kita terhindar dari
penghukuman Tuhan. Untuk menghindar dari sana kita harus membawa diri dalam
pembentukkan Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Sorga.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat
sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Di
sini Tuhan memperlihatkan agar umat Tuhan menghargai hamba-hamba Allah sebab
tanpa hamba Tuhan mereka tidak bisa mendengar Firman Tuhan. Tanpa hamba Allah
mereka tidak tahu kemana akan melangkah. Itu sebabnya mereka perlu menghargai
sebagaimana Tuhan menghargai umatNya.
Dalam
Wahyu pasal 2 dan 3 Tuhan menyampaikan Firman kepada 7 gembala sekalipun
sebagian besar gembala itu sudah tidak karu-karuan tetapi Tuhan tidak
melangkahi gembala dan berbicara langsung kepada sidang jemaat. Tuhan berbicara
dulu kepada gembala supaya gembala terkoreksi lalu dia sampaikan kepada jemaat.
Itulah bukti Tuhan menghargai pengangkatan seorang gembala.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang
yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Hamba
Tuhan harus memiliki roh takut akan Tuhan supaya pembukaan rahasia Firman
disampaikan kepada hamba Tuhan untuk diteruskan kepada jemaat. Tidak pernah
Tuhan melompati jemaat.
Wahyu 1:11
1:11 katanya: "Apa yang engkau
lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat
ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia
dan ke Laodikia."
Pada
ayat di atas terlihat seperti langsung dikirim kepada jemaat tetapi pada
prakteknya melalui gembala.
Wahyu 2:1a,8a,12a,18a;
3:1a,7a,14a
2:1a "Tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Efesus:
2:8a "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Smirna:
2:12a "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Pergamus:
2:18a "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Tiatira:
3:1a "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Sardis:
3:7a "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Filadelfia:
3:14a "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Laodikia:
Tujuan
akhirnya adalah jemaat tetapi lebih dahulu gembala harus dikoreksi sebab Tuhan
mempertanyakan kepada gembala apa yang dia ajarkan sehingga keadaan jemaat bisa
seperti itu. Jemaat diajar oleh Tuhan untuk menghargai gembala, kesalahan
gembala adalah urusannya dengan Tuhan.
Amos 3:8
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang
tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
Singa
di sini menunjuk pribadi Tuhan Yesus. Singa mengaum tujuannya:
1. Supaya
umat Tuhan takut.
2. Kalau
umat takut, Tuhan punya arahan supaya umat Tuhan bersuara dalam arti bersaksi,
jangan diam. Dalam ayat di atas dikatakan bernubuat. Bernubuat di sini artinya:
Ø Sampaikan
Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya.
Mengundang, Firman Tuhan jangan kita
makan sendiri.
Wahyu
10:11
10:11 Maka ia
berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan
kaum dan bahasa dan raja."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar