Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
10:24-25 (Perikop: Yesus ditolak oleh orang Yahudi)
10:24 Maka
orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama
lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias,
katakanlah terus terang kepada kami."
Di
dalam Yohanes 10:22-39 ada 2 penyebab orang Yahudi menolak Yesus.
1. Karena
Yesus mengaku sebagai Mesias (ayat 24-25).
2. Karena
Yesus mengaku sebagai Anak Allah (ayat 29-39).
Kita
masih membahas poin pertama. Biar Yesus tidak mengatakan “saya adalah Mesias”
tetapi lewat pekerjaan yang Yesus lakukan di dalam nama Bapa itulah yang
menjadi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias. Apa pekerjaan Mesias?
1. Yohanes
4:15-18,25-26 Membenahi nikah.
Kalau
dalam ibadah kita ada Firman yang tampil membenahi nikah berarti ada Mesias di
tengah-tengah. Di penghujung akhir zaman ini akan terjadi penyesatan yang
dahsyat, akan tampil mesias-mesias palsu. Tetapi jika dilihat tidak terjadi
pembenahan nikah, nikah yang hancur dan rusak
tidak pernah dibenahi.
2. Yohanes
4:20-24 Membenahi
ibadah pelayanan, ini yang akan kita bahas.
Yohanes 4:20-24
4:20
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa
Yerusalemlah tempat orang menyembah."
4:21
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
4:22
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Ibadah kita harus memuncak pada doa penyembahan.
Banyak orang beribadah dan melayani Tuhan, tetapi kalau diteropong, ditelusuri,
disorot dengan Firman Tuhan ternyata masih ada kesalahan-kesalahan yang perlu
dibenahi. Kain dan Habel sama-sama beribadah, ibadah Habel diterima, ibadah
Kain ditolak. Jadi tidak semua ibadah itu diterima oleh Tuhan. Kenapa ibadah
ditolak? Karena ada kesalahan-kesalahan di dalamnya. Sebab itu perlu Mesias
membenahi ibadah kita. Sekian tahun kita menjadi orang Kristen, kita periksa
ibadah kita apakah berkenan kepada Tuhan atau ibadah yang salah.
Dalam Yohanes 4:20-24 ada 2 ibadah yang salah:
1. Menyembah
di atas gunung. Ini artinya beribadah dengan roh kesombongan seperti yang
dilakukan oleh orang Farisi “aku telah berpuasa seminggu sekian kali, aku sudah
mengembalikan perpuluhan, aku tidak sama dengan pemungut cukai ini”. Gunung
Gerizim itu tempat orang Israel mengucap berkat ketika masuk tanah Kanaan, ini
ibadah hanya untuk mengejar berkat-berkat jasmani. Kita periksa ibadah kita,
apakah hanya dengan kesombongan dan mengejar berkat-berkat jasmani, kalau itu yang
kita kerjakan berarti ibadah itu tidak diterima oleh Tuhan dan perlu dibenahi.
2. Menyembah
di Yerusalem. Kenapa Yesus katakan akan ada saatnya beribadah bukan di gunung
Gerizim dan bukan juga di Yerusalem? Sebab Bait Allah di Yerusalem telah dicemari
dengan roh jual beli. Ini ibadah yang mau dibenahi oleh Tuhan.
Yohanes
2:13-14
2:13
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14
Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan
merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Ibadah
di Yerusalem sudah menjadi tempat jual beli. Yang diperjualbelikan di sini
adalah lembu, kambing domba dan burung merpati atau burung tekukur. Ini semua
hewan kurban. Dulu umat Israel yang mau beribadah harus membawa hewan kurban,
burung tekukur atau burung merpati itu yang kurang mampu. Semua hewan kurban
itu sudah digenapkan oleh Korban Kristus. Kita tidak perlu membawa lembu,
kambing domba dan burung merpati sebab sudah digenapkan oleh Korban Kristus.
Tetapi apa yang diperbuat oleh orang Israel, itu juga yang terjadi akhir zaman
ini, orang memperjualbelikan Korban Kristus lewat praktek.
a) Memperjual
belikan lembu. Lembu ini hewan yang dipakai untuk memikul beban atau kuk.
Artinya:
1) Yesus
rela mati menanggung kuk dosa kita. Jadi memperjualbelikan lembu artinya beribadah melayani tetapi mempertahankan
beban dosa bahkan mengulang-ulangi dosa!
Ratapan
1:14
1:14
Segala pelanggaranku adalah kuk yang berat, suatu jalinan yang dibuat tangan
Tuhan, yang ditaruh di atas tengkukku, sehingga melumpuhkan kekuatanku; Tuhan
telah menyerahkan aku ke tangan orang-orang, yang tidak dapat kutentangi.
Dosa
itu kuk. Makanya kenapa ada yang gugur dalam pelayanan, meninggalkan pelayanan,
karena melayani sambil memikul beban dosa sehingga pelayanan terasa berat.
Mungkin sebenarnya pelayanan yang ringan tetapi karena mempertahankan beban
dosa akhirnya jadi berat. Seharusnya beban dosa yang ditanggalkan, ini
pelayanannya yang ditanggalkan. Ini sudah memperjual belikan Korban Kristus, ini
perlu dibenahi. Ada Mesias di tengah-tengah kita yang mau membenahi pelayanan
kita.
Yesus
mati menanggung kuk dosa kita.
Yesaya
53:3-4
53:3
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
53:4
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita
yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas
Allah.
Ayo
kita manfaatkan Korban Kristus, tanggalkan beban dosa supaya kita bisa melayani
sampai garis akhir kehidupan kita.
2) Tidak
setia sampai tidak mau beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari keuntungan
jasmani, perkara-perkara yang jasmani.
Ibrani
9:14
9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya
kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Dulu
yang kita lakukan semua perbuatan yang sia-sia. Tetapi karena Korban Kristus
kita dilayakkan
untuk beribadah melayani Tuhan. Jangan tinggalkan pelayanan untuk dapat
keuntungan yang jasmani, justru rugi besar!
3) Kelihatan
sungguh-sungguh beribadah melayani tetapi hanya untuk mendapat keuntungan yang
jasmani. Perhatikan pelayanan kita sekarang ini. Mencari keuntungan jasmani ini
bukan cuma mencari uang tetapi juga untuk mencari pujian dan hormat. Kita bisa
menggelar ibadah persekutuan seperti yang barusan ini setahun sampai beberapa
kali, tetapi yang utama kita perhatikan adalah kelanjutannya. Dalam kita ini
ada buah-buah yang dihasilkan atau tidak. Kalau hanya untuk mencari pujian,
kehormatan, sombong-sombong dan lain sebagainya, tidak ada gunanya. Kita mau
bangga sekian ribu yang datang, tidak ada manfaatnya bagi kita. Tidak usah
bangga banyak yang datang. Kita
berdoa semoga ¼ ada tanah yang baik, sehingga benih yang ditabur itu berbuah.
Yang kita perhatikan kelanjutannya, buahnya harus ada dalam penggembalaan lebih
dahulu. Jangan setelah ibadah persekutuan malah dalam penggembalaan satu
persatu gugur. Seharusnya dalam penggembalaan semakin bertumbuh, bertumbuh
rohani dan terjadi pertumbuhan jiwa. Bukan untuk menjadi anggota jemaat gereja
di sini tetapi untuk menjadi anggota Tubuh Kristus. Kalau semua pendeta yang
datang meneruskan pengajaran yang dia terima di dalam penggembalaannya maka
akan terjadi kegerakan yang besar luar biasa.
4) Tidak
tanggung jawab dalam pelayanan. Kita melayani Tuhan harus dengan rasa beban.
Kita lihat betapa banyak jiwa-jiwa yang haus akan kebenaran Firman, harus ada
rasa beban untuk menjangkau jiwa-jiwa itu, bawa kepada Tuhan sehingga mereka
juga dipuaskan oleh air kehidupan. Itulah roh Mempelai.
Wahyu
22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa
yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Jadi
jangan stop tanggal 31 Januari dan 1 Februari. Teruskan ada rasa beban untuk
membawa jiwa-jiwa datang kepada Tuhan lewat kesaksian-kesaksian hidup kita. Kita
bekerja sama sudah menjadi kesaksian, ayo teruskan. Kalau Tuhan percayakan lagi
kita menggelar ibadah persekutuan seperti ini, ayo kita ada rasa beban untuk
melayani Tuhan sehingga yang haus dipuaskan.
b) Memperjual
belikan kambing domba. Yesus digambarkan sebagai domba yang dibantai, yang
taat, rela disembelih, mati di kayu salib.
Yesaya 53:7
53:7
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Filipi 2:8
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jadi memperjualbelikan kambing domba adalah
beribadah melayani tetapi tidak taat pada Firman, tidak sesuai Firman. Bahkan
kecenderungan gereja hari-hari terakhir ini pemberitaan Firman sudah dikecilkan,
dominan pujian penyembahan. Baik kita harus memuji menyembah Tuhan, tetapi
ingat di mulut ada pujian pengagungan di tangan harus ada pedang Firman.
Mazmur
149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Orang tidak taat kelihatan hebat itu seperti orang
yang disuruh ambil pulpen untuk tanda tangan. Dia pikir pulpen harganya berapa,
lebih baik bawakan laptop lebih mahal tetapi tidak bisa dipakai tanda tangan. Itulah
orang tidak taat, bisa kelihatan hebat melayani tetapi tidak berguna, tidak
berkenan kepada Tuhan. Contohnya Musa, Tuhan suruh Musa “katakan kepada gunung
batu supaya mengeluarkan air”. Musa kumpulkan bangsa Israel berapa juta
jumlahnya itu dan dia ambil tongkat memukul gunung batu dan keluar air. Memang
banyak jiwa berkumpul dan ada mujizat, tetapi Tuhan bilang kamu tidak boleh masuk ke
tanah Kanaan, kamu melanggar kekudusan namaKu, itu karena tidak taat. Musa
bermohon-mohon tetapi tetap tidak boleh masuk tanah Kanaan.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Orang yang bernubuat, mengusir setan, mengadakan
banyak mujizat tetapi Tuhan katakan enyahlah kamu pembuat kejahatan. Karena
tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak taat. Inilah memperjualbelikan kambing
domba.
Kita gelar event ibadah, kalau tidak ada ketaatan
pada Firman biar banyak orang datang, mujizat terjadi tetapi Tuhan bilang
pembuat kejahatan, pelayanan seperti itu tidak Tuhan terima. Saya tidak usah
kumpul untuk evaluasi bagaimana kekurangannya tetapi lewat Firman Tuhan saja.
Kalau Firman mengerjakan kehidupan kita maka pelayanan kita berkembang dan
lebih meningkat, sudah tahu apa yang harus dikerjakan. Kalau mau
evaluasi-evaluasi nanti cenderung persalahkan orang. Lebih baik masing-masing
periksa diri, saya yang salah, saya mau memperbaiki pelayanan saya. Saya
bertahun-tahun mengikuti pelayanan di Malang dalam ibadah persekutuan, tidak
ada evaluasi-evaluasi. Yang penting Firman mengerjakan kita sehingga pelayanan
kita lebih baik lagi ke depan. Bahkan suatu saat akan seperti Yohanes Pembaptis
di padang gurun, tanpa panitia. Semua bergerak, tanpa akomodasi, tanpa konsumsi
bergerak semuanya.
c) Memperjualbelikan
merpati. Merpati ini menunjukan Yesus yang tulus hati untuk mati menebus kita.
Dia tidak meminta imbalan.
Matius 10:16
10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab
itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Merpati juga gambaran Roh Kudus, karena Korban
Kristus maka Roh Kudus dicurahkan. Kalau Yesus tidak mati dan bangkit lalu naik
ke sorga maka Roh Kudus tidak dicurahkan kepada kita. Makanya Yesus berkata
“alangkah baiknya Aku pergi supaya Roh Kudus dicurahkan kepada kita”. Pergi di
sini Yesus mati, bangkit dan naik ke sorga.
Jadi pengertian memperjualbelikan merpati adalah:
1) Tidak
tulus dalam beribadah melayani Tuhan. Akan kelihatan kalau orang tidak tulus,
mengomel, bersungut-sungut, banyak menuntut, merasa hanya dia yang kerja yang
lain tidak. Biar orang lain tidak kerja,
kita kerjakan saja. Masih banyak yang kurang dari kita yang perlu dibenahi. Ada
lagi yang berkata “kalau bukan saya tidak mau jadi KKR”. Jangan seperti itu,
semua hanya karena Tuhan. Bapak ibu bisa melayani dalam bidang apa saja itu
semua hanya karena kemurahan anugerah Tuhan. Jadi bukan karena saya, tetapi
karena Tuhan. Saya juga dikoreksi Tuhan harus tulus seperti merpati.
2) Beribadah
melayani Tuhan tanpa urapan Roh Kudus, tanpa kontrol dari Roh Kudus sehingga
yang ada cuma kedagingan, kebebasan daging, kesenangan daging. Mari kita
melayani minta Tuhan mengurapi kita, terutama mengurapi pikiran kita.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Pikiran
utama diurapi sehingga tidak ada pikiran buruk “oh dia mau tampil sendiri, oh
dia mau menonjol”
tidak ada yang seperti itu! Dalam pelaksanaan kemarin juga tidak ada saya
berpikir mau menghukum yang ini tidak mau kasih pelayanan, tidak ada! Tuhan
yang tahu, saya sudah buka kesempatan siapa yang mau melayani silahkan, saya
buka kesempatan. Biarlah pikiran kita hanya untuk menyenangkan Tuhan saja.
Kalau
disimpulkan tadi memperjualbelikan hewan kurban itu berarti tidak benar, tidak
suci, tidak setia, tidak tulus akibatnya:
a) Menjadi
sarang penyamun. Artinya semakin melayani, dosa semakin bertambah. Seperti yang
Tuhan katakan semakin banyak ibadah mereka, semakin berdosa mereka kepadaKu. Dosa
semakin bertambah dan semakin meningkat, menjadi dosa kebiasaan sampai dosa
sengaja. Sudah sengaja, tahu kebenaran, tahu Firman tetapi sengaja bikin dosa.
Kalau sudah sengaja maka Korban Kristus tidak berlaku lagi baginya, tidak ada
lagi pengampunan.
Ibrani 10:25-27
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27
Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang
dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
b) Akibat
kedua kalau ada roh jual beli arahnya kepada antikristus, dicap antikristus
menjadi milik antikristus. Kekuatan antikristus itu jual beli, dia menguasai
perekonomian, tidak ada satupun yang dapat menjual dan membeli selain dari
mereka yang dicap di tangan dan di dahi.
Sebab
itu kita butuh pekerjaan Mesias untuk membenahi ibadah kita. Wujudnya apa?
Yohanes
2:15
2:15
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan
semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Wujud
Mesias membenahi ibadah adalah Yesus yang mencambuk dan mengusir. Ini menunjuk
pengajaran yang keras dan tegas menyucikan. Bukan orangnya yang diusir, jangan
salah, dosanya yang diusir, roh jual belinya yang diusir. Kadangkala kami
sebagai hamba Tuhan keras tegas tetapi mengusir orangnya. Yang harus diusir
adalah dosanya. Memang terasa sakit bagi daging, dicambuk mana enak. Seharusnya
dosa yang diusir, kalau mempertahankan dosa maka orang itu juga ikut terusir
dari pembangunan Tubuh Kristus.
Orang
yang disucikan dia pasti menghargai setinggi-tingginya Korban Kristus, lembu
tidak dijual, kambing domba tidak dijual, burung merpati tidak dijual.
a) Lembu
tidak dijual artinya tanggalkan beban dosa lewat saling mengaku dan saling
mengampuni kemudian setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan sampai
garis akhir. Tanggung jawabnya sama Tuhan, bukan sama manusia, bukan pada
gembala.
b) Kambing
domba tidak dijual artinya taat pada Firman Tuhan.
c) Merpati
tidak dijual artinya beribadah dan melayani dengan tulus hati dalam urapan Roh
Kudus.
Ini
orang yang disucikan, tampil sebagai hamba Tuhan yang benar dan suci, setia
tanggung jawab, taat dan tulus, pasti menjadi rumah doa. Sore ini kita mau
menyembah Tuhan.
Markus
4:17
4:17
tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
Kita
ini Bait Allah, jangan jadi sarang penyamun! Bait Allah itu fungsinya sebagai
rumah doa, penyembah-penyembah yang benar, menyembah dalam roh dan kebenaran.
Jadilah kehidupan yang tekun berdoa menyembah Tuhan.
Kalau bisa menjadi rumah doa maka hasilnya saat kita berseru memanggil nama Yesus maka Dia menjawab doa kita. Mungkin doa sudah dinaikan bertahun-tahun belum dijawab. Ayo periksa kebenarannya, kesuciannya, kesetiaannya, tanggung jawabnya, ketaatan dan ketulusannya. Kalau sudah benar, suci, taat, tanggung jawab, setia, tulus itu sudah menjadi rumah doa dan Tuhan menjawab doanya. Siapa tahu sore ini giliran doa kita dijawab oleh Tuhan. Kalau belum dijawab jangan kendor kebenaran, kesucian, ketaatan, kesetiaan dan ketulusannya, tetap kita pertahankan dan Tuhan pasti menjawab doa kita tepat pada waktunya. Sampai nanti rumah doa terbesar ketika Yesus datang, kita yang benar, suci, setia, taat, tulus disempurnakan dan diangkat ke awan-awan, menyeru haleluya menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Dia Raja, Mempelai Pria Sorga, kepala gereja dan kita tubuhNya, Mempelai Wanita Tuhan menyatu dengan Tuhan Yesus selama-lamanya.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar