Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Wahyu 13:2
13:2 Binatang yang kulihat
itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya
seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Ini adalah
penampilan antikristus sebagai binatang buas yang digambarkan dengan kombinasi
4 binatang buas yaitu naga, macan tutul, beruang dan singa. Kita membahas
tentang singa, kekuatannya ada pada mulut yang mengeluarkan auman yang dahsyat
bahkan diulang-ulang.
I Petrus
5:8
5:8 Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Ini pekerjaan
antikristus digambarkan seperti singa yang mengaum-aum. Wujud auman singa
adalah ajaran palsu, dia mengaum terus. Tidak mempan ajaran yang satu dia
aumkan ajaran yang lain. Kemudian gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung
jawabkan, katanya begini katanya begitu. Kemudian berita-berita yang
menakutkan, ancaman-ancaman. Dan yang paling berdampak adalah suara-suara daging
kita sendiri. Tujuannya untuk membimbangkan kita sampai gugur dari iman. Tuhan
Yesus katakan waktu Dia datang kembali adakah iman didapati di bumi ini. Orang bimbang
itu pasti tidak bisa berdoa menyembah Tuhan, atau sekalipun berdoa menyembah
tidak akan dijawab Tuhan. Doa penyembahan itu hubungan terdekat dengan Tuhan,
leher itu bicara penyembahan. Ini yang mau setan ganggu lewat auman itu lewat
ajaran palsu, gosip-gosip, suara daging sehingga tidak bisa menyembah. Kalaupun
menyembah tidak dijawab Tuhan berarti hubungan dengan Tuhan terpisah, kering.
Yakobus
1:6-8
1:6 Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang
yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Bagaimana
cara menghadapi auman singa ini? Apakah dengan kekuatan daging kita? Tidak
bisa! Mau hadapi singa dengan kekuatan daging kita, baru dengar suara daging
pasti sudah lari, apalagi kalau singa sudah menerkam.
Ini cara
menghadapi auman singa itu:
I Petrus
5:9
5:9 Lawanlah dia
dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama.
Cara
menghadapinya dengan melawan dengan iman yang teguh. Setan mau mengganggu doa penyembahan kita, berdoa dengan
bimbang. Kita lawan dengan iman supaya kita bisa berdoa dengan iman. Ada
gosip-gosip lawan dengan iman, doa dengan iman. Bukannya malah berkata “oh dia
mengancam, dia belum tahu siapa saya!”. Mungkin ada orang-orang yang bisa kita
andalkan, jangan kita lawan dengan itu, akan hancur kita nanti! Lebih baik
lawan dengan doa dan iman.
Kita ulangi
pemberitaan Firman dalam ibadah persekutuan yang terakhir. Praktek doa dengan
iman.
Lukas
11:9-10
11:9 Oleh karena
itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap
orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
1.
Minta
sampai menerima. Ini adalah doa yang dikaitkan dengan Firman Tuhan. Apa
artinya?
Yohanes 15:7
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku
dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan
kamu akan menerimanya.
Artinya Firman tinggal di dalam
kita dan kita tinggal di dalam Yesus sehingga seluruh hidup kita, tubuh, jiwa
dan roh kita dikuasai oleh Tuhan sesuai kehendak Tuhan. Kalau doa kita sesuai
kehendak Tuhan pasti dijawab oleh Tuhan. Kalau tidak sesuai pasti tidak akan
dijawab. Bahkan dikatakan dalam kitab Amsal doa orang fasik kekejian bagi
Tuhan. Fasik itu tidak sesuai kehendak Tuhan, hidupnya berlawanan dengan
kehendak Tuhan, tidak mungkin dijawab oleh Tuhan.
Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah
kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Ayo kita bergumul supaya Firman
tinggal di dalam kita dan kita di dalam Yesus sehingga doa kita dijawab Tuhan
karena doa kita sesuai kehendak Tuhan.
Yohanes 15:1-6
15:1 "Akulah pokok anggur yang
benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya
ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena
firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam
Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Proses Firman tinggal di dalam
kita dan kita tinggal di dalam Yesus adalah tergembala. Seperti ranting melekat
pada satu pokok anggur yang benar. Rantingnya banyak pokoknya hanya satu,
jangan malah dibalik. Hanya 1 pokok anggur yang benar itulah Yesus, berarti
hanya 1 Firman pengajaran yang benar. Ini yang mau kita denger, jangan mau
dengar auman singa itu, ajaran palsu. Jadi hanya di gereja ini yang benar lalu
di gereja lain salah? Bukan seperti itu! Pengajaran benar itu tertulis di dalam
Alkitab kemudian dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat
yang lain di dalam Alkitab. Ayat itu perkataan Yesus, kemudian diterangkan lagi
dengan ayat lain dalam Alkitab, berarti seluruh pemberitaan Firman oleh
perkataan Yesus. Bukan tergembala pada organisasi atau pada manusia tetapi pada
pokok anggur yang benar. Organisasinya boleh berbeda-beda tetapi organismenya
satu yaitu Yesus.
Kita kemarin persekutuan antara
penggembalaan, banyak denominasi gereja yang datang dan tanggapan mereka
positif. Sudah tanya lagi KKR di Wawondula tanggal berapa. Mereka sudah dapat
berkat, seharusnya kita yang menggelar mendapat lebih banyak berkat.
Di dalam penggembalaan kita
disucikan secara terus menerus sehingga bisa hidup sesuai kehendak Tuhan. Salah
satu kehendak Tuhan adalah kekudusan dan itu dikaitkan dengan nikah.
I Tesalonika 4:1-4
4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami
minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami
bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah
kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
4:2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk
mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
4:3 Karena inilah kehendak Allah:
pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil
seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan
penghormatan,
Jadi untuk apa tergembala? Untuk
mengalami penyucian, terutama nikah kita disucikan. Mungkin nikah sudah tidak
karu-karuan, tidak beres, sudah hancur, sudah rusak, tetapi kalau mau tergembala
ada harapan bisa disucikan dan bisa dipulihkan oleh Tuhan. Tidak ada perkara
yang mustahil bagi Tuhan. Banyak kesaksian dulu buah nikahnya tidak jelas,
tetapi begitu tergembala pada Firman pengajaran yang benar maka pelan dan pasti
disucikan semua dipulihkan. Mungkin baru sendiri tergembala, yah kita dulu
disucikan, nanti berdampak pada yang lain, kita tampil sebagai terang maka kegelapan
dalam rumah tangga di kalahkan. Buah terang itu kesucian.
Efesus 5:8-9
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan,
tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai
anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan
kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Isteri belum bertobat, suami
tergembala sehingga disucikan maka bisa memancarkan terang sehingga isteri bisa
diselamatkan. Mungkin baru anak yang tergembala, orang tua belum,
saudara-saudara yang lain juga belum, ayo pancarkan terang. Ingat Nuh dalam
kitab kejadian, Nuh beroleh kasih karunia. Tidak disebut Nuh, isteri,
anak-anak, anak-anak mantu. Tetapi karena Nuh beroleh kasih karunia, ada terang
maka isteri, anak-anak dan anak-anak mantu semua diselamatkan.
Yang tergembala jarak jauh, kalau
belum sekeluarga utuh bergumul terus, terus tergembala supaya disucikan, hidup
dalam terang, nanti yang gelap itu diselamatkan. Jadi kita tergembala demi
kesucian nikah kita, nikah yang hancur bisa disucikan. Jadi begitu kita tidak
tergembala nikah kita hancur!
Nikah yang suci itu nikah yang
sehati, nikah yang sepakat. Jadi nikah yang suci dan sepakat menjadi rumah doa,
doanya dijawab oleh Tuhan.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu:
Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
2 orang ini menunjuk suami
isteri. Berbahagia kalau suami isteri sudah tergembala. Kalau belum suami
isteri mungkin sudah dengan anak itu sudah 2 orang, kalau anaknya 2 berarti sudah
3 orang. Ayo sepakat sehati semuanya, disucikan supaya menjadi rumah doa dan
doa kita dijawab. Inilah minta sampai menerima. Tergembala dulu. Mengapa doa
belum dijawab Tuhan selama ini? Karena belum tergembala. Kalau tidak suci lalu
minta kepada Tuhan, doanya untuk keinginan dagingnya, bahaya kalau dijawab! Dia
tidak suci lalu berdoa “Tuhan berkati dengan pekerjaan yang mapan” dia ada
pekerjaan yang mapan malah tinggalkan isteri dan anak, bahaya itu! Makanya
harus disucikan dulu baru doanya dijawab.
Ranting itu kecil, tetapi kalau
melekat pada pokok pasti berbuah banyak. Yang berbuah itu bukan pokoknya tetapi
ranting pohon anggur. Ranting itu kecil, dibandingkan pokok dia lembek, tetapi
kalau melekat pada pokok dia berbuah banyak. Mungkin di mata manusia modalnya
kecil, skillnya kecil, ijazah kecil, tidak dianggap orang, kaum muda tidak
dianggap calon mertua. Tetapi kalau tergembala, disucikan, menghasilkan buah
yang banyak. Jangan putus asa!
Karena kita kecil yah jangan
lepas dari pokok. Sudah kecil lepas lagi dari pokok, cuma dikumpul untuk
dibakar. Anak ayam masuk di bawah naungan sayap induk, jangan ke sana kemari.
Ranting melekat pada pokok pasti berbuah banyak. Apa buahnya?
a) Matius 3:8
3:8 Jadi
hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Biar kita
kecil tetapi bertobat itu lebih hebat dari pengusaha kaya tetapi tidak
bertobat. Sebentar antikristus berkuasa digulung semua itu. Jadilah kehidupan
bertobat, jadilah hamba Tuhan yang bertobat. Tadi sudah kita dengar kesaksian,
semoga teguh tekadnya dan kita topang di dalam doa, jangan malah dicibir. 1
orang bertobat maka malaikat di sorga bersukacita.
b)
Buah
terang
Efesus 5:9
5:9 karena terang
hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
1)
Buah
kebaikan. Ayo jangan merugikan sesama. Kalau ada utang ayo dilunaskan sesuai
perjanjian. Yang memiutangi jangan menarik bunga! Buah kebaikan itu mulai dari
tidak merugikan orang sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Roma 12:17,21
12:17 Janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
12:21 Janganlah kamu kalah terhadap
kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Kalau kita membalas berarti belum
ada buah kebaikan atau buahnya gugur. Terserah orang mau kata-katai kita, caci
maki kita, kucilkan kita, terserah mereka, tetapi jangan dibalas.
2)
Buah
keadilan. Ini kejujuran. Soal pengajaran yang benar bilang benar, yang tidak
benar bilang tidak benar dan hindari. Adil itu hanya memihak Tuhan, memihak
Firman, tidak memihak siapa-siapa. Dalam menghadapi masalah semua dengan
petunjuk Firman, itu memihak Tuhan. Kalau memihak manusia, karena menguntungkan
dia sekalipun sudah salah pasti dia bela.
Tetapi kalau memihak Tuhan tidak pusing untung rugi. Jujur soal
pengajaran, jujur soal nikah dan jujur soal keuangan.
Ibrani 13:4
13:4 Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan
tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Titus 2:7
2:7 dan
jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau
jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
3)
Buah
kebenaran. Benar mulai dari perkara-perkara yang kecil. Ayo semua benar, nikah
benar, tahbisan benar, pekerjaan benar. Kaum muda sekolah yang benar, pacaran
yang benar, tunangan yang benar. Jangan menyakiti, di sini ada di sana ada,
katanya koleksi untuk diseleksi, itu salah! Pacaran itu untuk menikah, bukan
untuk main-main. Siap pacaran itu siap untuk lanjut pada hubungan lebih lanjut.
Makanya kalau masih SMP tidak usahlah pacaran-pacaran. Kalau mau pacaran tanya
dulu sama orang tua, tanya juga sama gembala supaya didoakan dan tidak
main-main.
Kerajaan
sorga itu tempatnya kebenaran:
II Petrus
3:13
3:13 Tetapi sesuai
dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana
terdapat kebenaran.
Kalau benar
doanya pasti dijawab oleh Tuhan. Kalau tidak benar tidak mungkin dijawab.
c)
Buah-buah
roh. Ini adalah tabiat Allah Tritunggal, gambar Allah Tritunggal. Ini juga
disebut buah Mempelai.
Galatia
5:22-23
5:22 Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,
5:23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kasih,
sukacita, damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan
dan kebaikan itu tabiat Anak Allah.
Kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri itu tabiat Allah Roh Kudus.
Mungkin belum
sempurna seperti Yesus tetapi mulai ada kasih, sukacita, damai sejahtera.
Memang dalam pekerjaan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus pasti menimbulkan pergesekan
satu dengan yang lain. Tetapi kalau ada buah roh pasti tetap damai. Yang
terutama itu yang terakhir yaitu penguasaan diri. Mungkin sudah mau emosi,
tetapi ada penguasaan diri sehingga tidak jadi marah. Kalau bisa menguasai diri,
bisa berdoa dengan iman.
I Petrus
4:7
4:7 Kesudahan
segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa.
Tidak mungkin
bisa berdoa kalau kita sedang emosi, lagi jengkel sama seseorang “pokoknya tunggu
dia!” tidak akan bisa berdoa! Kuasai diri baru bisa berdoa, maka iblisnya
kalah. Lawanlah iblis, lawannya singa dengan iman yang teguh, ini doa dengan
iman.
Minta sampai menerima, minta
kekuatan dari Tuhan supaya menghasilkan buah-buah, buah pertobatan, buah terang
sampai buah-buah roh. Biarlah kita bisa menguasai diri kita. Saya juga sebagai
gembala diizinkan ada gesek dengan sesama hamba Tuhan tetapi kuasai diri. Lain
kali gesek dengan jemaat, kuasai diri jangan sampai meledak dari mimbar “tunggu
nanti hari minggu!” saya membaca tulisan dari Pdt. Totaijs sebagai hamba Tuhan
harus bisa menguasai diri, jemaat banyak kekurangan, hamba Tuhan juga banyak
kekurangannya. Tugas hamba Tuhan bagaimana membenahi kekurangannya. Seperti
seorang dokter menangani pasien yang kanker, kalau ketika menangani diberi tahu
penyakitnya sambil marah-marah, pasien itu sudah hancur duluan hatinya. Biar
dioperasi tidak akan sembuh. Tetapi kalau disampaikan dengan lembut “pak ini
penyakitnya, tetapi saya berupaya supaya bapak sembuh” pasien itu pasti menyerahkan dirinya sampai
disembuhkan.
Begitu juga menghadapi jemaat,
lembut kepada orang berdosa tetapi tidak lembut kepada dosa! Pada orang berdosa
kita lembut untuk menolong, tetapi kepada dosa tidak lembut malah kita harus
keras kepada dosa! Saya belajar supaya bisa seperti itu, berdoa supaya Tuhan berikan
penguasaan diri. Bukan langsung kasar “memang kau ini tidak bertobat, neraka!”.
Inilah hikmat yang harus dimiliki seorang gembala. Saya mohon kepada Tuhan
supaya diberikan penguasaan diri seperti ini, jangan kasar.
2.
Mencari
sampai mendapatkan. Mencari ini memeriksa apa penyebab doa kita tidak dijawab
oleh Tuhan. Apa yang harus kita periksa? Doa itu membangun mezbah, jadi periksa
mezbahnya benar atau tidak, perisa korbannya ada atau tidak, periksa dupanya,
periksa apinya, jangan api asing seperti Nadab dan Abihu membawa api asing
sehingga mati! Setiap pribadi kita adalah mezbah yang mau diukur oleh Tuhan. Mezbahnya
diperiksa, korbannya diperiksa, apinya diperiksa, semua diperiksa sudah benar
atau tidak benar.
Dalam Tabernakel ada 2 macam
mezbah:
a)
Mezbah
korban bakaran. Dulu orang Israel membawa binatang korban ke atas mezbah untuk
pengampunan dosanya. Kalau setiap kita mau beribadah harus membawa korban,
tidak jadi ibadah di sini. Sekarang yang harus kita periksa diri kita lewat
pengajaran yang benar, kalau temukan dosa selesaikan supaya doa kita naik. Doa
kita tidak dijawab Tuhan karena ada dosa. Sebab itu periksa diri kita lewat
Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Kalau temukan dosa baik
yang kita katakan, pikirkan, lihat dan perbuat di masa yang lalu segera kita
bakar, selesaikan, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama, setelah diampuni
jangan diperbuat lagi sekalipun sakit bagi daging.
Dulu binatang
korban itu harus disembelih lalu dipotong-potong menurut bagian-bagiannya.
Lemaknya dikeluarkan, kotorannya dibuang, dikuliti lalu dibakar di situ. Kalau
lembu atau domba itu bisa bersuara seperti kita dia sudah akan berteriak
“sakit!”. Seperti itulah kita, menyelesaikan dosa itu memang sakit bagi daging,
bagaikan disembelih, dikuliti, dipotong-potong lalu dibakar. Memang sakit bagi
daging tetapi harus dijalani supaya berbau harum bagi Tuhan. Kalau berbau harum
maka doa dijawab, asapnya naik, abunya turun.
Cari apa penyebabnya
doa tidak dijawab oleh Tuhan. Lewat koreksi Firman kita tahu penyebabnya,
misalnya kamu itu kasar sama isterimu, kamu tidak tunduk sama suami, kamu tidak
jujur soal perpuluhan. Ditunjukan semuanya karena Firman itu menyatakan dosa
kita. Waktu sakit jangan dulu langsung cari dokter, jangan dulu cari obat,
tetapi periksa apakah ada dosa. Masalah ginjal, penyerapan air, periksa ibadah
rayanya mungkin kurang tekun. Masalah usus, ibadah pendalaman Alkitabnya kurang
tekun. Masalah paru-paru, doa penyembahannya kurang tekun. Diperiksa semua baru
doa naik kepada Tuhan. Dosa diselesaikan, darah Yesus mengampuni, tidak ada
lagi yang menuduh di hati.
I Yohanes
3:21
3:21
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita
mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
Kalau hati
nurani kita masih menuduh kita, doa tidak akan dijawab. Kalau hati tidak lagi
menuduh kita bisa mendekati Tuhan dengan hati percaya maka mujizat Tuhan
dinyatakan.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengaku dosa. Kadang kita mengaku tetapi ada
embel-embelnya.
Keluaran
20:25-26
20:24 Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan
persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing
dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat
peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau.
20:25 Tetapi jika
engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari
batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau
melanggar kekudusannya.
20:26 Juga jangan
engkau naik tangga ke atas ke mezbah-Ku, supaya auratmu jangan kelihatan di
atasnya."
Dulu sebelum
ada mezbah korban bakaran yang dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan
tembaga, orang Israel mendirikan mezbah dari tanah dan dari batu. Batu itu sebagaimana
bentuknya yah seperti itu bentuk mezbahnya tidak usah dibagus-bagusi, tidak
usah dipahat. Apa-apa yang tertulis ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan
dalam mengaku dosa.
1)
Mezbah
dari tanah, berarti mengaku hanya tanah liat, tidak layak, tidak mampu, tidak
berdaya, banyak kelemahan dan kekurangan sehingga tidak malu atau gengsi dalam
mengaku dosa. Kadangkala kita mau mengaku dosa. Apalagi dari atas ke bawah,
gembala kepada jemaat, suami kepada isteri, boss mau mengaku sama anak buahnya,
orang tua mau mengaku pada anaknya. Kita ini memang banyak kelemahan, tanah itu
banyak kelemahan dan kekurangan, tidak layak, tidak mampu berbuat apa-apa,
sehingga tidak gengsi dan malu untuk mengaku dosa kepada sesama. Tanggalkan
semua itu, jangan dibawa-bawa. Kadangkala karena ada gengsi, mengakunya tidak
tulus. Mengaku saja kita ini hanya tanah, tidak usah gengsi, jangan pertahankan
harga diri.
2)
Mengaku
apa adanya, jangan pura-pura supaya dapat ini dapat itu. Orang Israel kembali kepada
Tuhan tetapi pura-pura, minta ampun tetapi pura-pura. Mengaku apa adanya,
jangan pura-pura, jangan dibagus-bagusi dan jangan keras hati.
3)
Jangan
naik tangga ke atas mezbah. Artinya jangan sombong pertahankan harga diri
sehingga tidak mau mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Termasuk jangan
merasa tidak ada salah, tidak ada dosa. Seperti perumpamaan orang farisi dan
pemungut cukai, orang farisi merasa tidak bersalah “aku tidak mencuri, aku
mengembalikan perpuluhan, berpuasa 2 kali seminggu, aku tidak seperti pemungut
cukai ini” itu sombong!
Orang seperti ini suatu saat
dipermalukan oleh Tuhan dan tidak bisa bertobat lagi. Contohnya Yudas! Kesempatan
terakhir makan perjamuan Paskah bersama Yesus tidak dia manfaatkan, dia merasa
tidak berdosa, malah salahkan orang lain. Dengan berkata bukan aku berarti dia
tuduh murid lain yang berdosa dan menuduh Yesus yang salah. Akhirnya dia
gantung diri, jatuh tertelungkup, perutnya pecah isinya terburai, semua tahu
apa yang diperbuat oleh Yudas tetapi Yudas tidak mendapat kesempatan untuk
bertobat. Dia dipermalukan oleh Tuhan dan tidak bisa bertobat lagi!
b)
Mezbah
dupa emas. Yang dibakar di sini adalah ukupan dupa, di sini bunyinya sudah
halus. Ini menunjuk keinginan-keinginan di dalam. Keinginan-keinginan dan
tabiat daging kita ini harus dibakar, akui semua dan dan selesaikan supaya doa
kita dijawab oleh Tuhan.
Yakobus
4:3
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak
kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Kita periksa
kita berdoa ini sesuai kehendak Tuhan atau hanya hawa nafsu daging kita.
Biarlah kita berdoa dengan benar, ada api yang membakar dan asap yang naik
kehadirat Tuhan.
Pada mezbah korban bakaran dan
pada mezbah dupa emas itu ada api. Periksa dengan api apa kita berdoa, dengan
api emosi daging atau api Roh Kudus. Kadangkala kita berdoa dengan api emosi
daging. Kelihatan menyembah luar biasa, tetapi kalau ditelusuri itu api emosi
daging. Kalau doa belum dijawab periksa, berarti selama ini berdoa masih dengan
api emosi daging.
Kita harus berdoa dengan api Roh
Kudus.
Roma 8:26-27
8:26 Demikian juga Roh membantu kita
dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa;
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati
nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak
Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Doa kita harus dengan api Roh
Kudus. Kalau dengan api Roh Kudus, sekalipun keluhan-keluhan kita itu tidak
terucapkan, tinggal bahasa air mata, Roh Kudus yang menyampaikan kepada Tuhan
apa pergumulan kita
Roma 8:28
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Tuhan tahu apa yang kita minta
dan Dia pasti menjawab pada waktunya. Tuhan pasti melakukan yang terbaik di
mata Tuhan bagi kita sekalian. Kalau berdoa dengan api Roh Kudus kita bisa
berdoa dengan tekun. Roh Kudus yang mengatasi kelemahan-kelemahan daging kita.
Salah satu kelemahan daging kita adalah bimbang dan kuatir. Tuhan jawab atau
tidak doaku yah, yah tidak dijawab kalau seperti itu. Roh Kudus menolong kita
sampai bisa berdoa “terserah Engkau Tuhan, kehendakMulah yang jadi bukan
kehendakku yang jadi”. Kalau dengan emosi daging “pokoknya tahun ini harus
Tuhan jawab doa saya” begitu tidak dijawab dijadi loyo.
Harus berdoa seperti Yesus di
taman Getsemani, ada malaikat yang menguatkan, itu gambaran Roh Kudus. Yesus
katakan “sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu”. Kadangkala doa
kita hanya sampai di situ. Lupa ada kalimat terakhir “biar kehendakMu yang
jadi, bukan kehendakku yang jadi”. Ini doa dengan api Roh Kudus, mengatasi
kelemahan daging kita, kita tidak bimbang dan kuatir lagi tetapi kita bisa
berdoa dengan iman sehingga auman singa dikalahkan.
3.
Ketok
sampai pintu dibukakan. Ini doa yang dikaitkan dengan belas kasihan Tuhan.
Kalau mengetok kenapa ada suara? Karena ada getaran. Doa yang dikaitkan dengan
belas kasihan Tuhan artinya berdoa menyembah Tuhan sampai hati kita bergetar
dan sampai hati Tuhan bergetar oleh belas kasihNya. Ini sama dengan berdoa
menyembah dengan hancur hati.
Mazmur 34:19
34:19 TUHAN itu dekat kepada
orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk
jiwanya.
Mungkin selama ini kita menyembah
kering, orang lain hancur hati malah dilihat-lihat “orang itu banyak dosanya,
pe jelek jo mukanya”. Tidak pernah menyembah sampai hancur hati, makanya doa
tidak dijawab!
Yesaya 57:15
57:15 Sebab beginilah firman Yang
Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang
Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus
tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan
semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang
yang remuk.
Yesus bertakhta di sorga tetapi
Dia mau diam di hati kita kalau kita mau menyembah dengan hancur hati. Doa
seperti ini menarik belas kasihan Tuhan untuk turun dan diam di tengah-tengah kita.
Mengetuk pintu itu sama dengan
mengulurkan tangan iman kepada Tuhan disertai ketekunan dan kesabaran sampai
dibukakan. Belum dibuka ketuk lagi, ketuk terus. Kita tahu hanya Yesus yang
bisa menolong, ketuk terus dengan sabar. Maka tangan belas kasihan Tuhan
diulurkan pada kita sehingga terjadi mujizat. Jadi rumus mujizat itu dari kita
iman, ketekunan, kesabaran dari Tuhan belas kasihan Tuhan sama dengan mujizat.
Tahun ini tahun mujizat. Awal tahun sudah diperhadapkan dengan masalah, ayo
ketuk hati Tuhan sampai Tuhan membuka pintu hati, secara jsamani kita mengalami
pembukaan pintu, secara rohani juga mengalami pembukaan pintu. Yang jasmani
pintu apa yang tertutup. Kaum muda pintu masa depan tertutup, pintu ekonomi,
pintu berkat, pintu pemeliharaan, pintu kesehatan, siang ini kalau kita naikan
doa dengan hati tergetar, dengan iman, ketekunan, kesabaran maka dari Tuhan
hatiNya tergetar juga sehingga terjadi pembukaan pintu. Pintu-pintu yang
tertutup di dunia ini terbuka.
Secara rohani kita mengalami keubahan
hidup, terus diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai
sempurna, pintu pesta Nikah Anak Domba Allah terbuka, pintu Firdaus terbuka,
pintu Sorga Yerusalem Baru terbuka bagi kita. Kita ini tidak berdaya, hanya
seperti anak ayam, hanya seperti bayi. Kita belajar dari bayi Musa. Pintu masa
depan sudah tertutup bagi Musa, bayi Ibrani laki-laki harus mati. Satu kata
saja bagi Musa “mati!”. Begitu dia dihanyutkan di sungai Nil, ditaruh dalam
keranjang pandan dan papirus, didapat dayang-dayang putri Firaun. Begitu dibuka
apa yang dilakukan Musa? Hanya menangis. Ayat mengatakan hati puteri Firaun
tergetar oleh belas kasihan. Itu Tuhan yang menggerakan hatinya karena Tuhan berbelas
kasihan kepada Musa maka pintu masa depan terbuka. Musa tinggal di istana, dia
menjadi pangeran, dapat semua fasilitas, pintu pemeliharaan dan pintu
perlindungan terbuka.
Keluaran 2:6
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi
itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya
dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Siang ini tinggal menangis saja.
Hanya itu yang Tuhan tunggu dari kita, menyembah dengan hancur hati. Itu sudah
lebih dari cukup untuk menarik belas kasihan Tuhan. HatiNya terbuka bagi kita, tanganNya
diulurkan untuk membuka pintu, pintu masa depan, pintu perlindungan, pintu
pemeliharaan, pintu berkat, pintu segala-galanya dibuka sampai pintu sorga
dibuka. Musa menjadi anak raja. Kita nanti menjadi isteri Raja segala raja,
Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Mintalah
sampai menerima, biarlah kita tergembala sampai disucikan, ada buah-buah kita
hasilkan. Carilah sampai mendapat, periksa apa yang menjadi penyebab doa-doa
kita tidak dijawab, periksa mezbahnya, apinya, dupanya, korbannya semua
diperiksa. Kemudian ketuklah sampai pintu dibukakan. Berdoa dengan hancur hati,
tinggal berseru “Yesus, haleluya” sampai Yesus berbelas kasihan. Naikan doa
dengan iman, ketekunan, kesabaran, belas kasihan Tuhan dinyatakan, mujizat
Tuhan terjadi, pintu-pintu terbuka, sampai pintu sorga terbuka bagi kita.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar