Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita mau memandang cermin Firman Tuhan untuk
melihat keadaan kita yang begitu banyak ditandai kelemahan dan kekurangan. Tetapi
bukan untuk kita pertahankan namun untuk kita disucikan, diubahkan sampai
disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba;
mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah
TUHAN, Allahmu."
Status bangsa Israel yang telah ditebus dari
rumah perbudakan di Mesir adalah hamba-hamba Tuhan. Ini juga status kita yang
sudah ditebus oleh Tuhan dari perbudakan dan perhambaan dosa, adalah
hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan atau imam dan raja. Ini status yang
harus kita pahami sungguh-sungguh. Kita ini hamba Tuhan berarti yang harus kita
kerjakan adalah mengikuti selera Tuhan, kehendak Tuhan. Bukan menuruti kehendak
daging kita sendiri.
Sebagai hamba Tuhan dan pelayan Tuhan atau
imam dan raja, tentu ada tugasnya. Apa tugasnya?
I Petrus 2:9-10,5
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang
sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang
sekarang telah beroleh belas kasihan.
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah.
Tugas imam dan raja adalah membangun rumah
rohani = masuk atau aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Zakharia 6:12-13,15
6:12 katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya
dan ia akan mendirikan bait TUHAN.
6:13 Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, dan
dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas
takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang
damai akan ada di antara mereka berdua.
6:15 Orang-orang dari jauh akan datang untuk turut
membangun bait TUHAN; maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang
mengutus aku kepadamu. Dan hal ini akan terjadi, apabila kamu dengan baik-baik
mendengarkan suara TUHAN Allahmu."
Ada orang yang bernama Tunas, dia yang akan
mendirikan Bait Tuhan. Orang bernama Tunas itulah Yesus. Yesuslah yang mampu
mendirikan Bait Tuhan, kalau sekarang bicara Tubuh Kristus. Yesus bisa kerjakan
sendiri, tetapi manusia diikut sertakan, terutama kita bangsa kafir. Ini
merupakan kemurahan Tuhan, anugerah Tuhan yang besar bagi kita kalau kita bisa
dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Apalgi kita ini bangsa
kafir, bangsa yang jauh tetapi diikut sertakan.
Bayangkan, Dia bisa membangun sendiri tanpa
bantuan siapa-siapa, tetapi Dia mengikut sertakan kita. Dan untuk mengikut
sertakan kita, Yesus harus membayar dengan mahal yaitu dengan darahNya sendiri.
Inilah anugerah Tuhan yang besar.
I Korintus 7:22-23
7:22 Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan
dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas
yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Jadi,
harga pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu seharga Korban Kristus, mahal!
Jangan kita permainkan. Kita bisa melayani hanya karena Korban Kristus. Makanya
kita harus melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kita itu bangsa yang jauh,
untuk melayani Tuhan harus datang mendekat dulu. Karena Korban Kristus kita
yang jauh menjadi dekat dan dilayakkan
untuk melayani Tuhan, dilibatkan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
untuk kelak bisa menjadi satu dengan Israel asli.
Efesus 2:13-16
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan
keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan
damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu
tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Sebab itu junjunglah tinggi-tinggi, hargai
tinggi-tinggi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, apapun yang dipercayakan
kepada kita, singer, pemain musik, pemimpin pujian, paduan suara, gembala,
tua-tua, pembersih gereja, pendoa, penerima tamu, pelayan pundi, apapun pelayanan
yang kita kerjakan itu karena Korban Kristus, kita hargai setinggi-tingginya,
junjung tinggi. Jangan dipermainkan, kalau mau melayani, kalau tidak mood tidak
melayani. Pelayanan itu seharga korban Kristus. Kalau tidak sungguh-sungguh
dalam pelayanan, tidak tanggung jawab, tidak aktif dalam pelayanan, itu
berhutang darah yang tidak bisa dilunasi oleh apapun, bahkan oleh darah kita sendiri
sampai penghukuman api neraka! Kalau hukuman di dunia ini masih bisa amnesti,
masih bisa grasi. Kalau hukuman di neraka tidak ada lagi amnesti dan grasi.
Karena kita diikutsertakan dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus oleh karena kemurahan, maka kita harus melayani dalam
sistem kemurahan, bukan sistem Taurat, bukan sistem diktator. Kita periksa
bagaimana pelayanan kita yang sudah lewat, apakah sudah ada dalam sistem
kemurahan? Kalau belum ayo segera beralih. Bagaimana praktek melayani dalam
kemurahan Tuhan?
1.
Titus
3:4-5
3:4
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada
manusia,
3:5 pada
waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah
kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan
oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Praktek
pertama mengalami kelahiran baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Syaratnya
bertobat mati terhadap dosa. Jadi melayani dalam sistem kemurahan itu berarti
dalam tanda pertobatan. Pelaksanaan baptisan air harus benar, seperti Yesus
begitu juga kita dibaptis. Dalam meterai Allah Tritunggal yang benar dan jelas.
Juga dilayani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Jadi baptisan air itu
bukan hanya sekedar pelaksanaan, tetapi harus ada bukti nyata kita ini
sungguh-sungguh sudah lahir baru. Contohnya ada ibu melahirkan, bukan hanya
berita “seorang ibu melahirkan bayi 4,5kg” tetapi harus ada bukti nyata ada
bayi dilahirkan. Sehebat apapun pelayanan kita kalau tidak ada bukti nyata
lahir baru, itu tidak berkenan kepada Tuhan. Pelayanannya nanti hanya seperti Nikodemus, guru
agama, pengajar Israel, tetapi tidak mengerti soal lahir baru. Kalau tidak ada
bukti nyata lahir baru, jangankan masuk kerajaan sorga, melihat sajapun tidak
bisa.
Yohanes
3:3-4,10
3:3
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau
ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?"
3:10
Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti
hal-hal itu?
Dia
hebat melayani, seorang pengajar dan pemimpin tetapi tidak ada bukti nyata
lahir baru. Kalau tidak ada bukti lahir baru, pelayanannya hanya memakai kekuatan daging, logika
sehingga tidak berkenan kepada Tuhan, jauh dari kerajaan sorga. Oh saya sudah
dibaptis belasan tahun yang lalu, saya dipenuhkan Roh Kudus sekian tahun yang
lalu. Tetapi harus ada bukti nyata. Bisa saja berbahasa Roh tetapi ternyata
burung merpati Roh Kudusnya sudah tidak ada, yang ada hanya tahi burung
merpati!
Kita
lihat dulu bukti nyatanya, apa bukti nyata sudah mengalami kelahiran baru?
Yohanes
3:6-8
3:6
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari
Roh, adalah roh.
3:7
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan
kembali.
3:8
Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau
tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Buktinya
menjadi pelayan Tuhan seperti angin. Kita periksa apakah sudah menjadi pelayan
Tuhan seperti angin atau belum. Pasangannya adalah api.
Mazmur
104:4
104:4
yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai
pelayan-pelayan-Mu,
Kalau
digabung, bukti nyata menjadi pelayan Tuhan yang mengalami kelahiran baru adalah
menjadi pelayan Tuhan seperti angin dan api.
Tanda-tanda
pelayan Tuhan seperti angin:
a) Hampa seperti angin, mengosongkan diri
seperti Yesus.
Filipi 2:5-8
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Arti mengosongkan diri seperti Yesus:
1)
Ada
tetapi merasa tidak punya = tidak mengandalkan segala sesuatu yang ada pada
diri kita atau yang ada pada dunia ini, tetapi hanya mengandalkan Tuhan.
Mungkin kita punya gelar, ijazah, punya keahlian secara jasmani, tetapi dalam
pelayanan tidak mengandalkan itu, hanya mengandalkan Tuhan.
Yesus
yang punya sorga, tetapi Dia mengambil rupa sebagai hamba, tinggalkan semua,
turun ke dunia untuk melayani kita. Saya pernah salah dalam pelayanan karena
merasa ada dan bisa. Waktu pertama kali menjadi tim musik di Malang, saya
merasa punya keahlian dibandingkan pemain bass yang lain. Dikasih tugas sama
pemimpin musik supaya ada buku psallo dan dicatat kunci-kuncinya. Saya pikir
tidak usah ditulis, karena merasa bisa, nanti pakai feeling saja. Begitu dapat jadwal main musik hanya 1bulan sekali
itupun di ibadah sekolah minggu. Begitu dapat jadwal bermain dalam ibadah doa
malah ditegur pemain drum karena hanya pakai feeling, tidak pakai buku, jadinya tidak masuk. Akhirnya setelah
merendah, jangan begitu, harus belajar, semakin meningkat pemakaian Tuhan,
dipercaya iringi koor di kaum muda. Lalu meningkat main musik di ibadah
pendalaman Alkitab, main musik di ibadah raya sampai main musik dalam ibadah
persekutuan KKR. Kemudian saya sempat kursus musik, dari situ belajar jangan
merasa hebat. Belajar supaya bisa harmonis dengan musik yang lain, belajar
untuk bisa mengendalikan ego, jangan mau menonjol sendiri.
2)
Tidak
menuntut hak di dalam pelayanan. Tidak punya hak, doulos hanya melakukan
kewajiban. Jangan menuntut hak harus dipuji, harus dihormati, tetapi hanya
melakukan kewajiban. Apa kewajiban hamba Tuhan? Memuliakan Tuhan dalam segala
hal. Kadang di gereja masih memuliakan Tuhan, tetapi keluar gereja baru di
jalan sudah tidak memuliakan Tuhan. Di rumah, dipekerjaan sudah tidak memuliakan
Tuhan.
Lukas
17:7-10
17:7
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang
dari ladang: Mari segera makan!
17:8
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan
sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak
berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Lukas
17:10 (Terjemahan Lama)
17:10
Demikianlah juga kamu, apabila kamu sudah berbuat segala perkara yang
diperintahkan atasmu itu, berkatalah: Bahwa kami ini hamba yang tiada berguna;
kami hanya berbuat barang yang wajib atas kami."
Hanya
lakukan kewajiban, tidak menuntut. Manusia mungkin tidak menghormati dan
menghargai, tidak apa-apa, yang penting Bapa di sorga menghormati.
Yohanes
12:26
12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ
pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Stefanus
dihadapkan di mahkama agama, kemudian mendapat perlakuan yang tidak baik. Dia
lihat di atas Anak Allah berdiri tanda penghormatan. Sikap berdiri itu tanda
penghormatan. Tidak perlu mencari hormat dari manusia. Biarlah kita melayani
Tuhan hanya melakukan kewajiban. Ini kewajiban kita:
Yesaya
49:3
49:3
Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku
akan menyatakan keagungan-Ku."
Kewajiban
kita memuliakan Tuhan di dalam segala hal. Yesus tidak menuntut hak, malah
mengorbankan hakNya untuk hidup, itu hak paling asasi. Kita juga harus
meneladani Yesus. Hak kita korbankan untuk melakukan kewajiban kita.
Kalau
andalkan kekuatan daging untuk sesaat kita kelihatan hebat melayani. Kalau
daging yang dikedepankan nanti mulai menurun-menurun. Semakin tua semakin
merosot, semakin kurang tenaganya, semakin merosot juga dalam pelayanan. Tetapi
kalau mengandalkan Tuhan, semakin tua, semakin gemuk, segar dan berbuah,
semakin dipakai.
b) Taat dengar-dengaran apapun resikonya sampai
daging tidak bersuara. Kadang taat tetapi daging masih bersuara. Memang tidak
dia tunjukan lewat ekspresinya tetapi di dalam hatinya masih bersuara. Sudah
seharusnya kita matikan suara-suara daging ini, bukan mau kita turuti. Kalau
kami hamba Tuhan mau menuruti suara daging, khotbah seminggu sekali saja,
setelah itu 6 hari bisa refreshing, bisa santai. Tetapi tidak begitu, matikan
suara daging. Khotbah setiap hari, lalu setelah khotbah menaikan doa
penyahutan. Kalau ikut suara daging ngapain berdoa, apalagi sampai berpuasa.
Tetapi kita matikan suara-suara daging kita.
c) Angin tidak bisa dihalangi oleh apapun dan
tidak bisa terhalang oleh apapun. Seperti Yesus setelah bangkit, murid-murid
berada dalam rumah dengan pintu tertutup, tetapi Yesus bisa masuk ke sana. Kalau
sedikit-sedikit terhalang berarti bukan angin, itu berarti benda padat, airpun
masih bisa dibendung, kalau angin lewat pori-poripun bisa masuk.
Kalau
pelayanan kita seperti angin maka kita bisa membawa bau harum Kristus ke manapun
kita berada.
II
Korintus 2:14-15
2:14
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan
akan Dia di mana-mana.
2:15
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah
mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
Nanti
ke Wawondula bawa bau harum. Bulan depan mau ke Malang bawa bau harum. Jangan
kita datang di manapun orang lain menghindar karena bau busuk.
Artinya
membawa bau harum:
a) Bisa menjadi kesaksian tentang Yesus sebagai
Juruselamat kepada orang-orang yang belum percaya Yesus,. Kesaksian itu lewat
perkataan dan juga lewat tingkah laku perbuatan kita hidup sehari-hari. Orang
di luar Kristen melihat orang Kristus itu baik-baik, jujur, gampang diatur. Jangan
malah sebaliknya! Jangan ambil pegawai orang Kristen, tidak jujur! Bawalah bau
harum kepada orang yang belum percaya Yesus untuk mereka bisa selamat, bisa
percaya Yesus dan diselamatkan. Jadilah kesaksian di mana-mana. Kita ini hidup
bermasyarakat, bukan orang Kristen sendiri saja, ada juga yang beragama lain.
Di manapun kita berada bawa bau harum. Apa lagi kalau pendeta, masa pendeta
terobos lampu merah.
b) Bisa menjadi kesaksian tentang Kabar
Mempelai, tentang Firman pengajaran yang benar kepada orang-orang yang sudah
selamat supaya mereka mau disucikan dan kelak disempurnakan. Kita sudah dalam
pengajaran, kadang bangga dengan logonya Kabar Mempelai, tetapi tidak ada
kesaksian.
Ayo ada kesaksian lewat perkataan dan juga
lewat perbuatan perilaku hidup sehari-hari sehingga orang tidak alergi dengan
Kabar Mempelai ini. Mereka
lihat orang pengajaran bagus-bagus perilakunya, bagus-bagus tutur katanya
sehingga tertarik mau mengenal pengajaran ini. Jangan seperti dalam kitab
Yeshezkiel, sudah makan rumput malah diinjak-injak rumput yang baik sehingga domba-domba
lain sudah tidak bisa makan. Minum air yang jernih setelah itu dia keruhkan
dengan kakinya. Jangan kita seperti itu.
Kalau
bisa membawa bau harum Kristus ke mana-mana, pasti bisa membawa kesejukan di
manapun kita berada. Di dalam nikah membawa kesejukan, dalam nikah tenang dan
damai. Di pekerjaan dia keluar membawa kesejukan, kalau ada yang ribut dia
menjadi penengah di situ, pendamai. Dalam
penggembalaan membawa kesejukan. Jangan sampai di manapun kita berada bawa
angin badai. Terutama saya sebagai hamba Tuhan, dimanapun berada bawa
kesejukan, bawa damai. Bukan jadi provokator, provokasi sana sini.
Setelah
ibadah persekutuan Tubuh Kristus saya tanya kepada Pdt. Widjaja “boleh saya
dengan isteri datang mau berbicara?” dijawab “silahkan”. Ditunggulah kami di
kamar, kami datang berempat bersama anak-anak. Ditanya Pdt. Widjaja “ada
masalah apa pak Handri?”. Saya jawab “tidak om, mau minta didoakan”. Setelah didoakan seperti dicash kembali.
Bukan mau melapor-lapor hanya mau didoakan. Kapasitas saya sebagai hamba Tuhan,
saya tahu saya ini angin membawa kesejukan, bukan membawa huru hara.
Kalau
kita seperti ini tidak ada yang bisa menghalangi pelayanan kita. Siapapun mau
menghambat kita tidak akan bisa, pekerjaan Tuhan pasti jalan terus. Angin itu
pasti dibutuhkan. Kalau tidak ada angin yah kipas-kipas. Mungkin sekarang
dicaci maki dikucilkan, tetapi jadi angin, nanti dibutuh. Nak pulang nak, mama
butuh, papa butuh.
Tanda-tanda
pelayan Tuhan seperti api:
a) Pelayan Tuhan yang suci sebab mau disucikan
oleh api Tuhan, yaitu:
1)
Api
Firman. Di atas roti di meja roti sajian ada dupa yang dibakar. Lewat ketekunan
dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci seperti sore ini kita
disucikan oleh api Firman.
2)
Api Roh
Kudus. Pelita emas ada apinya. Lewat ketekunan dalam ibadah raya kita disucikan
oleh api Roh Kudus.
3)
Api
kasih. Di atas mezbah dupa emas ada ukupan yang dibakar. Kita disucikan oleh
api kasih lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
b) Api ketemu api tidak mungkin hancur. Semakin
disucikan semakin berkobar-kobar, semakin besar nyalanya. Pasti semakin
berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, ini tanda kedua.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Usia semakin bertambah tetapi semakin disucikan
maka semakin berkobar-kobar. Malulah kaum muda yang masih kuat-kuat, jangan
sampai orang tua lebih berkobar-kobar sementara kaum muda berkoar-koar. Yang
muda ayo ada tenaga untuk melayani. Orang tua sudah datang setengah jam atau 15
menit sebelum ibadah. Seharusnya kaum muda 1 jam sebelum ibadah. Hati-hati
kalau tidak berkobar-kobar di dalam pelayanan.
Roma 1:27
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,
laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka
balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Tidak menyala-nyala dalam pelayanan maka
menyala-nyala di dalam kenajisan, sampai terjadi penyimpangan seks, laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Setan itu memodifikasi seks untuk
memuaskan hasrat manusia yang tidak bernyala-nyala di dalam Tuhan. Bahaya kalau
sudah tidak menyala-nyala dalam pelayanan. Suami isteri harus saling
mengingatkan. Kalau isteri tidak bernyala-nyala dalam pelayanan suami ingatkan.
Isteri tidak bernyala-nyala dalam pelayanan suami ingatkan. Bahaya, bisa menyala-nyala dalam
kenajisan. Suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar. Yang pertama ditegur
adalah laki-laki sebab kenyataannya seperti itu. Di dalam sidang manapun yang
lebih menyala-nyala dalam pelayanan itu kaum wanita dari pada kaum pria. Ibu-ibu
lebih banyak aktif di dalam gereja dari pada bapak-bapaknya. Tetapi di sini
kita semua berkobar-kobar.
Orang tua juga, kalau anak-anak sudah tidak
menyala-nyala dalam pelayanan, jangan dianggap biasa! Apapun alasannya ayo
semangat melayani. Besok mau ulangan, nanti pulang ibadah baru belajar. Ayo
disemangati. Kadangkala juga kekeliruan kita orang tua, anak-anak aktif
melayani malah orang tua yang larang-larang. Tidak usah, jangan cuma
ngana-ngana terus! Malah harus didorong, ayo lebih semangat lagi. Papa mama,
saya mau ikut KKR” jangan dihalangi, ayo boyongan 1 keluarga.
Sebab ini berbahaya, kalau tidak menyala-nyala dalam pelayanan, akan
menyala-nyala dalam kenajisan dan bisa juga menyala-nyala dalam kebencian.
Kisah Para Rasul 9:1
9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk
mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
Ada lagi yang kelihatan semangat berapi-api
melayani tetapi tidak mau mengalami penyucian. Itu api daging! Begitu kena
Firman dia loyo. Kalau dipuji-puji dia semangat lagi, tetapi begitu kena Firman
sudah tidak mau lagi melayani.
Pelayanan
yang suci dan setia menyala-nyala itu bagaikan biji mata Tuhan. Pelayan Tuhan
itu bagaikan angin dan bagaikan api. Mata Tuhan itu bagaikan api. Jadi pelayan
Tuhan yang suci, setia, bernyala-nyala adalah biji mata Tuhan.
Wahyu
1:14
1:14
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
Kalau
ada orang yang suci, setia menyala-nyala melayani Tuhan lalu kita usik, berarti
mengganggu biji mata Tuhan. Biji mata Tuhan dijaga, betul-betul dipelihara,
dilindungi dengan hati-hati dan secara khusus oleh Tuhan.
Mazmur
17:8
17:8
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Zakharia
2:7-8
2:7
Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
2:8
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah
mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa
yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —:
Babel
itu gereja palsu yang hidup dalam dosa, keluar dari situ, keluar dari dosa,
biarlah kita hidup dalam kesucian. Lari dari Babel, pergi ke Sion. Tinggalkan
kenajisan dan kejahatan, bersekutu dengan pengajaran yang benar. Semakin
meningkat kesucian semakin menyala-nyala pelayanannya dan semakin meningkat
penyembahannya maka kita menjadi biji mata Tuha nyang dilindungi secara khusus
dan hati-hati. Mata ini tidak punya tulang, yang melindungi hanya kelopak mata
itupun lembut, tetapi dipelihara Tuhan secara khusus. Sebutir pasirpun tidak
dibiarkan masuk. Pasir itu bicara dosa. Dunia ini bagaikan padang gurun. Kita hidup
di padang gurun dunia. Namanya padang gurun ada badai pasir di situ. Tetapi
kita dilindungi secara khusus, sebutir pasirpun tidak dibiarkan masuk, dosa-dosa
tidak dibiarkan masuk, pencobaan dan persoalan tidak menghancurkan kita. Bukan
berarti tidak ada masalah dan pencobaan tetapi itu tidak membawa kita pada
kehancuran. Semua diselesaikan oleh Tuhan pada waktunya.
2.
II
Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima
pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Tidak
tawar hati dalam ibadah pelayanan = hamba Tuhan yang kuat dan teguh hati.
Artinya:
a) Saat menghadapi masalah dan pencobaan tidak
kecewa, tidak putus asa, apalagi tinggalkan ibadah pelayanan. Tuhan tahu dalam
pelayanan ini kita akan diperhadapkan dengan banyak tantangan dan ujian, banyak
persoalan. Sebab itu biarlah kita kuat teguh hati, tidak kecewa, tidak putus
asa, tidak tinggalkan ibadah pelayanan. Jangan tinggalkan ibadah pelayanan
sebab itu hak penuh untuk kita bisa masuk dalam kerajaan sorga, jangan kita
lepaskan.
b) Saat menghadapi ajaran palsu termasuk
gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, tetap pegang
teguh Firman pengajaran yang benar yang sudah kita terima dari para pendahulu,
tetap tergembala dengan benar, tetap tekuni persekutuan yang benar.
Sekarang ini semakin kencang angin pengajaran
palsu berhembus mau menghancurkan kita. Kalau belajar tentang perjalanan rasul
Paulus ke Roma, mereka menghadapi angin dari depan, ada angin sakal yang mau
menghancurkan.
c) Saat menghadapi godaan dosa, paksaan dosa,
ancaman dosa, kita tetap hidup benar dan suci. Dosa itu sifatnya menggoda,
memaksa dan mengancam, tetapi kita harus tetap hidup benar dan suci. Yusuf
digoda oleh Istri Potifar dia tidak mau, ketika dipaksa dia tetap tidak mau
malah dia lari, itu kuat dan teguh hati. Yusuf gambaran lemah sidang mempelai. Untuk
kuat teguh hati memang tidak mampu dengan kekuatan ktia sendiri, hanya dengan
kekuatan Roh Kudus.
Kalau sudah sempat jatuh dalam dosa bahkan
puncaknya dosa apa yang harus kita lakukan? Buang dosanya, pelayanan
dipertahankan. Jangan dibalik pelayanan dibuang, dosa dipertahankan. Segera
berdamai, dosa-dosa diselesaikan. Jangan sampai kita menoleh ke belakang.
Lukas 9:62
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang
siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan
Allah."
Mau melayani tetapi masih kembali kepada
hidup lama, itu tidak layak untuk kerajaan Sorga! Lupakan apa yang di belakang.
Paulus berkata aku lupakan apa yang ada di belakangku, aku berlari untuk mengejar sampai mendapatkan
kesempurnaan. Bukan yang di belakang ini mau kita ambil kembali. Kalau sempat
terjadi ayo segera kembali, kembali melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Dosanya dibuang, pelayannya dipertahankan. Tetapi ingat, jaga, jangan kembali
dengan pura-pura! Itu seperti Yehuda, nanti diceraikan Tuhan.
Yeremia 3:8-10
3:8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah
menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai;
namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan
ia juga pun pergi bersundal.
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia
mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
3:10 Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya
perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya,
tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN."
Tuhan itu tidak bisa kita tipu. Kalau gembala
mungkin bisa kita akali, tetapi Tuhan tidak bisa. Jangan pura-pura, kembalilah
dengan tulus hati layani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dan sesudah kita
melayani, berusahalah supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh. Jangan
kembali lagi kepada dosa, itu roh Yudas. Maju mundur, maju mundur sampai mundur
selamanya. Kalau sudah bertekad maju, maju terus sampai ke Yerusaelm Baru.
Yesus memanggil Yudas, Dia tidak pernah
menyesali panggilannya. Tuhan tidak pernah menyesali panggilan dan pilihanNya.
Roma 11:29
11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan
panggilan-Nya.
Harus makin teguh panggilan dan pilihannya
supaya betul-betul kita punya hak penuh untuk masuk dalam kerajaan sorga. Memang
banyak godaan, hidup lama yang dibelakang ini memang banyak menggoda.
II Petrus 1:10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah
sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu
melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak
penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Saya dipanggil dipilih sebagai paduan suara,
harus makin teguh. Sebagai gembala, sebagai gembala, sebagai singer, sebagai
paduan suara, sebagai pemain musik, sebagai pendoa syafaat, harus makin teguh
panggilan dan pilihan.
Dulu saya sebagai pengerja tidak berdoa
supaya cepat-cepat jadi gembala. Saya hanya berdoa pertajam panggilan dan
pilhanmu Tuhan. Dan Tuhan kasih di hati beban untuk melayani. Makin dijaga
panggilan kita supaya makin teguh, jangan sampai mundur. Bagaimana menjaga
panggilan dan pilihan supaya makin teguh. Kita dipanggil karena Korban Kristus,
terutama luka kelima di lambung Yesus. Jadi cara menjaganya lewat memandang
Korban Kristus, menjunjung tinggi Korban Kristus. Ketika mau mundur dari
pelayanan ingat Yesus mati bagi kita supaya bisa melayani, tidak jadi mundur!
Ketika jatuh dalam dosa kemudian mau melepaskan pelayanan, ingat bahwa Yesus
sudah mati dari lambungNya keluar darah dan air, segera bangkit dan bertobat
layani Tuhan. Pandang selalu Korban Kristus, luka kelima di lambung Yesus.
Tidak ada lagi yang mau mundur dari pelayanan, justru ditambah pelayanannya
sesuai gerakan Firman.
Ibadah pelayanan adalah hak penuh untuk masuk
kerajaan sorga. Begitu kita lepaskan berarti kehilangan hak masuk kerajaan
sorga. Jangan seperti itu. Tetap pertahankan hak ini. Jangan menoleh ke
belakang, yang lama jangan diulangi. Teruslah melayani Tuhan sampai garis
akhir.
3.
Roma
12:1-2
12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Beribadah
melayani Tuhan dalam ibadah pelayanan yang sejati. Kita periksa ibadah
pelayanan kita apakah sudah ibadah pelayanan yang sejati atau bagaimana. Apa
tandanya? Bukan meminta atau mencari tetapi memberi. Mulai dari mengembalikan
milik Tuhan, kemudian memberi apapun yang digerakan oleh Firman, sampai memberi
seluruh hidup, itu mempersembahkan tubuh kepada Tuhan. Bukan mencari sesuap
nasi, mencari gaji dan lain sebagainya, tetapi memberi. Kalau mau mencari yang
jasmani lebih baik dulu kerja.Apapun yang bisa kita kerjakan kita berikan,
sampai memberi seluruh hidup kita, persembahkan tubuh kepada Tuhan. Tetapi ada
syaratnya:
a) Tubuh yang hidup, artinya hidup kita dikuasai
Roh Kudus.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan
mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu
akan hidup.
Roh Kudus mematikan perbuatan daging kita
sehingga kita hidup. Ini hasil ketekunan dalam ibadah raya dan persekutuan yang
benar. Ibadah persekutuan yang benar itu tempat persemaian karunia-karunia Roh
Kudus. Kalau bersekutu dengan benar maka karunia Tuhan pertambahkan. Dulu saya
tidak tahu baca not tetapi mau melayani paduan suara. Dulu calon adik ipar saya
yang ajar sehingga bisa. Akhirnya Tuhan tambah karunia bisa menciptakan lagu
untuk paduan suara. Ikuti persekutuan karunia bertambah, bisa main musik dalam
ibadah persekutuan. Ditambah karunia pimpin pujian dalam ibadah persekutuan.
Dulu natal persekutuan kaum muda dipercayakan bapak gembala untuk jadi
pembicara. Sekarang khotbah tiap hari, karunia dipertambahkan. Tekuni ibadah raya
dengan sungguh-sungguh maka karunia Roh Kudus dipertambahkan kepada kita.
b) Tubuh yang kudus, artinya tubuh dikuasai
Firman Tuhan, Firman Tuhan itu yang menyucikan, hidup kita dikuasai Firman. Ini
hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab.
c) Tubuh yang berkenan, artinya tubuh yang dikuasai
kasih Allah, ini hasil ketekunan dalam ibadah doa. Waktu Yesus naik ke atas
gunung terdengar suara “inilah Anak yang Ku kasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”.
Jadi
tanda ibadah pelayanan yang sejati adalah ibadah pelayanan dalam sistem
penggembalaan. Kita yang sudah melayani, 3 macam ibadah pokok ini harus kita
tekuni. Seorang imam harus berada di ruangan suci. Jangan keluar dari ruangan
suci. Begitu keluar dari ruangan suci itu melanggar kekudusan Allah, kehilangan
urapan.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Ayo
tergembala, tergembala itu mempersembahkan tubuh kepada Tuhan. Dulu bangsa
Israel untuk beribadah harus mempersembahhkan hewan kurban. Binatang yang halal
mereka bawa kemudian harus disembelih, dikuliti dan dipotong-potong dagingnya.
Memang sakit bagi daging, tergembala itu bagaikan kita disembelih, dikuliti,
dipotong-potong. Pulang kerja harus datang beribadah, mungkin tidak mandi lagi
langsung ke gereja, tidak apa-apa. Tujuannya disembelih, dikuliti dan
dipotong-potong supaya mudah dibakar sehingga berbau harum bagi Tuhan. Artinya
supaya kita mengalami keubahan hidup. Kenapa harus tergembala? Supaya
dipotong-potong, dibakar dan mengalami keubahan hidup. Kita periksa perbedaan
dulu sebelum tergembala dan sesudah tergembala, pasti ada perbedaan, ada
keubahan hidup. Dulu waktu belum tergembala tidak karu-karuan hidupnya, setelah
tergembala pasti ada keubahan hidup sampai menjadi sama seperti Yesus. Kita
mengalami keubahan hidup untuk menjadi sama dengan Yesus, bukan untuk serupa
dengan dunia apalagi menjadi serupa dengan setan.
Makanya
sangat salah kalau dunia dibawa masuk di dalam penggembalaan. Sudah tergembala
tetapi gembala tidak berubah, jemaat tidak berubah, imam-imam tidak berubah.
Sementara kita tidak boleh serupa dengan dunia. Kalau dunia dibawa masuk di
dalam gereja bagaimana bisa berubah. Cara memujinya, penampilannya, semua sama
seperti dunia dibawa masuk dalam gereja, mana bisa berubah!
Tadi
daging dipotong-potong supaya bisa dibakar dan mengalami keubahan hidup.
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Dengan
apa kita dibakar? Dengan nyala api siksaan, sengsara daging tanpa dosa bersama
Yesus! Jadi jangan heran “dulu waktu masih ke sana kemari ini motor bagus
terus. Sekarang dipakai datang beribadah, untuk melayani malah jadi seperti
ini!”. Diizinkan Tuhan nyala api sengsara, mau mengeluh, mau bersungut-sungut
atau tidak.
Jangan
takut, ketika kita diperhadapkan dengan nyala api siksaa di situ ada api Roh
Kudus yang menguatkan, ada Tuhan di situ. Di mana ada sengsara daging tanpa
dosa, di situ ada kasih karunia Tuhan, ada Tuhan beserta. Sadrakh, Mesakh dan
Abednego karena tetap mempertahankan penyembahan kepada Tuhan, tidak mau
menyembah yang lain selain Tuhan, maka mereka dilempar ke dapur api yang
dipanasi 7 kali lipat. Raja Nebukadnezar melihat “bukankah 3 orang yang
dilempar, kenapa ada 4 orang, yang keempat seperti Anak Dewa” itu Roh Kudus,
Roh kemuliaan menguatkan kita. Roh Kudus menghibur, menguatkan dan mengubahkan
kita. Jadi jangan takut sengsara, jangan bilang aduh, lebih baik haleluya.
Tetapi jangan bilang tambah lagi Tuhan, semua sesuai kehendak Tuhan apapun yang
Tuhan izinkan terjadi.
Apa
yang pertama diubahkan? Tadi dikatakan pembaharuan budi, ini pembaharuan hati
nurani kita. Karena hati nurani manusia cenderung jahat.
Kejadian
6:5
6:5
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Hati
diubahkan itu bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Biarlah kita
bisa membedakan, hari-hari terakhir ini harus tegas membedakan mana pengajaran
benar, ibadah yang benar, penyembahan yang benar dan mana yang salah. Bukan
malah menganggap semua sama saja. Sudah harus tegas membedakan sampai tahu
membedakan mana dosa dan mana yang bukan dosa. Jika hati nurani sudah baik maka
kesucian pasti terjaga, kesetiaan pasti terjaga dan suatu waktu kita menjadi sama
mulia dengan Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kita
sudah harus peka, Roh Kudus yang membuat kita peka dan bisa membedakan.
I
Yohanes 2:27
2:27
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari
pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi
sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan
pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah
mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Apa
yang sudah kita terima dari pendahulu, pertahankan dan teruskan. Harus bisa bedakan
mana yang benar mana yang palsu, mana ajaran yang benar mana ajaran yang palsu,
mana ibadah yang benar, tahbisan yang
benar, mana yang salah. Mana dosa dan mana yang bukan dosa sehingga kesetiaan
dan kesucian terjaga. Suatu waktu kita bisa sama mulia dengan Yesus,
dipermuliakan bersama Yesus selama-lamanya.
Memang
tergembala itu bagaikan mempersembahkan tubuh. Disembelih, dikuliti,
dipotong-potong untuk dibakar. Tekun 3 macam ibadah itu sudah sakit bagi daging,
tambah lagi nyala api siksaa itu juga sakit bagi daging. Tetapi supaya kita
bisa berubah, diubahkan oleh Tuhan. Jangan ada satupun dari kita yang
tertinggal. Kita merindu semuanya bisa menyongsong Yesus di awan-awan yang
permai.
Ingat
batas penyucian terakhir itu hanya 3,5 tahun. Dalam Daniel 9:27 ada 7 masa
terakhir yang dibagi 2. 3,5 tahun pertama itu penyucian terakhir yang disebut
masa pra aniaya antikristus. Itu rentangnya dari Wahyu pasal 1 sampai pasal 11.
Pertengahan 7 tahun atau 3,5 tahun yang kedua itulah aniaya antikristus, Wahyu
pasal 12. Jadi tinggal sedikit waktu. Kita tidak tahu kapan waktunya. Saya juga
tidak berani mengatakan tahun ini sudah masa pra aniaya. Karena kita tidak tahu
waktunya maka berjaga-jagalah selalu, bawalah hidup kita dalam proses
penyucian. Kalau pedang Firman saja sudah tidak tahan apalagi menghadapi
praaniaya, pasti dia mundur dan tinggalkan Yesus. Tetap dalam penyucian sampai
kita disempurnakan.
Di
depan kita ada perjamuan suci. Saat kita tidak mampu pandang Korban Kristus,
terima perjamuan suci. Biarlah kita kembali kuat melayani Tuhan, tidak mau
menoleh ke belakang, mau melayani sampai garis akhir kehidupan kita.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar