Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:2
Ini
menunjukan penampilan antikristus yang tampil dengan kombinasi 4 binatang buas
yaitu naga, macan tutul, beruang dan singa. Kita sudah mendengarkan pembahasan
tentang semuanya. Biarlah menjadi awasan bagi kita supaya jangan sampai kita dikuasai
roh antikristus ini. Naga atau setan memberikan takhtanya kepada antikristus. Bicara
takhta menunjuk kedudukan. Jadi antikristus adalah manusia yang dagingnya buas
suka menuntut kedudukan. Rohnya ini banyak masuk kepada hamba Tuhan dan pelayan
Tuhan. Menuntut kedudukan, menuntut dipuji, menuntut dihormati. Sebagai contoh
adalah ahli-ahli Taurat yang suka cari hormat dan kedudukan.
Markus
12:38-39
12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap
ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka
menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat
terhormat dalam perjamuan,
Ada 2 macam
takhta:
1.
Takhta
antikristus = takhta manusia
2.
Takhta
Tuhan.
Kita mau
berada di mana? Biarlah kita berupaya sekalipun hidup di dunia tetapi
bersuasana takhta Tuhan. Seperti yang dicatat dalam Yesaya pasal 6, Tuhan duduk
di atas takhta dan ujung jubah Tuhan memenuhi Bait Suci. Kita di dunia, Tuhan
bertakhta, tetapi kita bisa merasakan suasana takhta Tuhan itu.
Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun
matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan
menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Kapan kita
bisa merasakan suasana takhta Tuhan ini? Kalau raja Uzia mati, artinya kalau
takhta manusia atau takhta antikristus kita singkirkan. Kita tidak mengejar
hormat, pujian dan kedudukan, tetapi bagaimana mau menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan duduk di takhtanya dan ditekankan di situ ujung jubahNya memenuhi Bait
Suci. Apa artinya ini secara rohani bagi kita?
Wahyu 19:13-16
19:13 Dan Ia
memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman
Allah."
19:14 Dan semua
pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai
lenan halus yang putih bersih.
19:15 Dan dari
mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan
Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam
kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
19:16 Dan pada
jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan
Tuan di atas segala tuan."
Yesus =
Firman. Pada jubahNya tertulis nama Raja segala raja = Mempelai Pria Sorga.
Wahyu
19:6-7
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kalau
digabungkan jubah Yesus adalah Firrman Kabar Mempelai.
Ada 2
pemberitaan Firman seperti yang diteladankan oleh Yesus dan juga diajarkan oleh
Paulus:
1.
Injil keselamatan,
kabar baik, Firman penginjilan yaitu Firman yang memberitakan tentang Yesus
yang datang pertama kali sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa untuk
mati di kayu salib menyelamatkan manusia berdosa. Ditujukan kepada orang-orang
berdosa yang belum percaya Yesus supaya percaya Yesus, dibenarkan dan
diselamatkan. Makanya disebut kabar baik di padang gurun. Manusia berdosa itu
bagaikan berada di padang gurun. Ada kabar baik bagaikan air yang sejuk menyegarkan
dan memuaskan dahaga manusia.
Manusia yang percaya Yesus
diselamatkan, ada tanda-tanda keselamatan. Tanda keselamatan setelah percaya
terhadap Yesus harus bertobat, mati terhadap dosa. Setelah mati terhadap dosa harus
dikubur di dalam baptisan air yang benar, mati bersama Yesus dan bangkit
bersama Yesus. Dan menerima baptisan Roh Kudus, hidup dalam urapan Roh Kudus,
hidup baru hidup dalam kebenaran. Kalau benar berarti selamat.
Syaratnya harus benar yaitu bertobat,
mati terhadap dosa. Setelah itu bertobat masuk kuburan air yang benar, bangkit
menerima baptisan Roh Kudus, bisa hidup dalam kebenaran. Setelah selamat mau ke
mana? Ada pemberitaan yang kedua.
2.
Injil
Kemuliaan, Kabar Mempelai, Firman pengajaran yaitu Firman yang memberitakan
bahwa Yesus akan datang kembali sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja
untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai nanti disempurnakan. Ini
yang harus kita alami.
Sekarang kita
sudah ada di penghujung akhir zaman, biarlah jubah itu menyelubungi kita. Kita
mengalami kuasa dari Firman pengajaran Kabar Mempelai, tingkatan dari kabar
baik yaitu penginjilan. Penginjilan itu susu untuk kanak-kanak rohani. Setelah
itu ditingkatkan pada kabar baik, makanan keras supaya rohani itu bertumbuh
dewasa dan bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Tadi
dikatakan ujung jubah Tuhan memenuhi Bait Allah. Pada ujung jubah itu ada apa?
Bilangan
15:38
15:38
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa
mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan
dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
Pada ujung
jubah orang Israel ada benang berwarna biru. Warna biru bicara kebangkitan. Jubah
Yesus menunjukan Kabar Mempelai. Di ujung jubahNya ada benang berwarna biru.
Kalau digabungkan ini kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai. Ini yang harus
kita alami. Kita menghadapi antikristus, kalau kita tidak diselubungi ujung
jubah Yesus maka hancurlah kita. Selama kita masih suka menuntut kedudukan,
hormat dan pujian, hanya mengejar takhta manusia, sekalipun sudah ada di dalam Kabar
Mempelai, tidak akan pernah mengalami kuasa kebangkitan di dalam Kabar
Mempelai. Maka begitu terjadi kegoncangan mudah sekali melepaskan Kabar
Mempelai. Dalam satu kesempatan saya bertanya pada seorang hamba Tuhan, Kabar
Mempelai sudah begitu kuat di tempat itu, dipimpin oleh gembala yang teguh
dalam pengajaran. Begitu dipanggil Tuhan dan diganti gembala yang lain yang
tidak teguh dalam pengajaran, langsung hilang tanpa bekas, tidak terasa, tidak
mengalami kuasanya.
Kita periksa
diri kita, sekian lama kita di dalam pengajaran, apakah mengalami kuasa
kebangkitan itu? Jangan hanya slogan Kabar Mempelai, begitu diperhadapkan
dengan tantangan, pergumulan, ada pengajaran palsu, dia tinggalkan pengajaran,
lepaskan pengajaran, terima ajaran campur, tetapi masih slogan Kabar Mempelai.
Ini seperti kaleng susu merknya apa tetapi begitu dibuka isinya tepung. Bisa
dilihat hidupnya sehari-hari tidak ada keubahan hidup, tidak mengalami kuasa
kebangkitan dari Kabar Mempelai. Ayo takhta manusia ini kita hancurkan supaya
kita bersuasana takhta Tuhan, kita mengalami kuasa kebangkitan dari Kabar
Mempelai.
Kita lihat
dulu bagaimana suasana takhta manusia. Kita baca tentang raja Uzia.
II
Tawarikh 26:5,16-21
26:5 Ia mencari
Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan
selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
26:16 Setelah ia
menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia
berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar
ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
26:17 Tetapi imam
Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN,
orang-orang yang tegas;
26:18 mereka
berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak
berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang
telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini,
karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari
TUHAN Allah karena hal ini."
26:19 Tetapi Uzia,
dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara
amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di
hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
26:20 Imam kepala
Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit
kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri
tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
26:21 Raja Uzia
sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia
tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN.
Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas
rakyat negeri itu.
1.
Uzia
mencari Allah selama hidup imam Zakharia yang membimbing dia. Setelah Zakharia
mati, Uzia berubah setia kepada Tuhan. Zakharia mati berarti raja Uzia sudah
lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Jadi suasana takhta manusia yang pertama
adalah lepas dari pelayanan hamba Tuhan yang benar tahbisannya = tidak
tergembala, tidak ada yang menangani hidupnya. Selama kita belum tergembala,
daging ini menjadi raja dalam hidup kita, sehingga kita tidak pernah mengalami
kuasa kebangkitan di dalam Kabar Mempelai. Orang yang tidak tergembala itu
terlantar, tidak ada yang tanggung jawab atas keselamatan jiwanya. Mau menikah
dia bingung siapa yang mau memberkati. Setelah dikaruniai buah nikah, bingung
lagi siapa yang mau menyerahkan anaknya. Kalau meninggal bingung siapa yang mau
memimpin upacara pemakamannya.
Kaum muda ayolah tergembala
sungguh-sungguh. Kadang kaum muda ini yang bikin repot. Datang-datang minta
dinikahkan. Yah tergembala dulu dengan benar dan baik. Mau melayani pernikahan
ini bukan hal yang dapat digampangkan. Ini tanggung jawab! Sebab nikah itu
harus dibawa pada nikah yang rohani. Sebab itu harus tergembala dulu, ibadah
dulu, baru diatur dan diurus pernikahannya. Para orang tua juga arahkan anaknya
tergembala dengan benar dan baik. Jangan tiba-tiba datang bawa anaknya mau dinikahkan.
Mari tergembala dengan benar dan
baik, jangan lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Kalau lepas dari penggembalaan, itu
daging yang jadi raja. Nanti kalau enak buat dagingnya baru datang, kalau butuh
baru datang. Om mau menikah atau om mau dibaptis, setelah itu hilang lagi. Mau
menikah baru datang lagi, setelah itu kembali hilang lagi. Orang yang tidak
tergembala itu suasana takhta manusia, dia tidak ketemu Tuhan tetapi nanti
ketemu antikristus. Ayo sekarang tergembala, bawa hidup kita untuk mengalami
kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai.
2.
II
Tawarikh 26:16
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia
menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia
kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas
mezbah pembakaran ukupan.
Menjadi tinggi hati = keras hati.
Prakteknya:
a)
Yang
seharusnya membakar ukupuan itu imam yang sudah dikuduskan, di sini malah Uzia
yang membakarnya. Ini melayani tetapi salah tahbisan. Ibadah pelayanannya salah. Ini yang perlu diperbaiki. Yesus
Mesias membenahi nikah dan ibadah. Salah dalam ibadah dan pelayanan yaitu
melayani tidak sesuai jabatan pelayanannya. Jabatan pemain musik layani sebagai
pemain musik. Jabatan sebagai gembala yah khotbah. Jabatan singer menyanyi.
Atau melayani
tetapi tidak sesuai Firman. Menurut Firman yang membakar ukupan adalah imam
dari suku Lewi yang sudah ditahbiskan. Diakan raja, pegawainya pasti ikut juga,
banyak menghadirkan petinggi-petinggi tetapi belum tentu pelayanan diterima
oleh Tuhan. Kalau tahbisan salah, Tuhan tidak berkenan, malah disebut hanya merusak.
Kalau ajaran salah tahbisan pasti salah, pelayanan pasti salah. Tadi dia sudah
lepas dari pelayanan imam Zakharia, tidak tergembala pada pengajaran yang
benar, melayani tetapi komandonya salah, tahbisan pasti salah. Pengajaran ini
adalah komando di dalam pelayanan. Kalau itu salah maka salah juga
pelayanannya. Komandonya balik kiri, yah salah karena tidak ada balik kiri,
yang ada balik kanan.
Akibatnya
kalau salah tahbisan dalam pelayanan:
1)
Hanya
merusak tubuh Kristus. Bukan membawa kita dalam persekutuan Tubuh Kristus
tetapi hanya merusak. Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Saya
dikoreksi sebagai gembala, kalau sudah salah pengajaran, salah tahbisan maka bisa
salah juga dalam nikah. Rusak tubuh Kristus. Saya sudah menikah, di belakang
saya jemaat yang dilayani sudah berapa banyak nikah-nikah yang ada. Kalau saya salah mengajar, salah dalam
tahbisan, nikah pasti rusak dan nikah-nikah jemaat ikut rusak. Kalau rusak,
selagi dia masih mau tergembala dengan benar dan baik masih bisa diperbaiki. Tetapi
kalau akibat kedua ini sudah terjadi, tidak bisa diperbaiki!
2)
Tuhan
dengan tegas dan berterus terang akan mengusir hamba Tuhan yang tinggi hati.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang
akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Pelayanannya hebat, dalam nama Yesus, ada banyak
mujizat, siapa yang menyangka kalau ternyata tahbisannya salah. Tuhan tegas dan
berterus terang untuk mengusir hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang tinggi hati,
keras hati dan salah tahbisan. Tahbisan ini penting sekali, sebelum Harun dan
anak-anaknya melayani, mereka ditahbiskan dulu. Tahbisan itu artinya penyerahan
sepenuh kepada Tuhan. Kalau ini salah, ngeri akibatnya, hancur semuanya. Pribadi
hamba Tuhan bisa salah, perkataannya salah, perbuatannya salah, pelayan Tuhan juga
bisa salah dalam perbuatan dan tutur kata, tetapi kalau masih berpegang pada
pengajaran yang benar, masih bisa diperbaiki. Kalau pengajaran sudah salah,
tahbisan salah, apa lagi yang bisa memperbaiki! Semua jadi ikut salah dan
rusak.
Ayo
kembalilah dalam penggembalaan, bertekun dalam penggembalaan yang dibina Firman
pengajaran yang benar, supaya yang rusak dan salah-salah tadi diperbaiki oleh
Tuhan.
b)
II
Tawarikh 26:18-19
26:18 mereka
berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak
berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang
telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini,
karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari
TUHAN Allah karena hal ini."
26:19 Tetapi Uzia,
dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara
amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di
hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Praktek
tinggi hati yang kedua adalah menjadi marah menolak Firman pengajaran yang
keras. Jangan main-main dengan Tuhan. Firman Tuhan datang dengan keras menegur
dosa kita itu karena Tuhan sayang kepada kita.
II Tawarikh
36:15-16
36:15 Namun TUHAN,
Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui
utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16 Tetapi mereka
mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek
nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga
tidak mungkin lagi pemulihan.
Kalau Firman
sudah diolok, sudah dihina, sudah dilawan maka tidak mungkin lagi pemulihan. Kalau
sudah tidak dipulihkan hanya menunggu hukuman. Orang di luar Yesus, jelas-jelas
tidak percaya Yesus, sudah jelas-jelas tidak selamat. Ini sudah di dalam Yesus lalu tidak selamat, aduh tragis
hidupnya. Kalau Firman datang menegur kita karena sayangnya Tuhan kepada kita,
terimalah dengan hati yang lapang dan lemah lembut, jangan marah. Seringkali
yang menjadi sasaran amarah adalah hamba Tuhan. Jangan coba nantang-nantang
gembala. Tuhan sayang kepada kita makanya ditegur kalau salah. Seperti kita
kepada anak-anak kita, kita tegur dia karena kita sayang.
Akibat kalau
marah dan menolak Firman pengajaran yang keras adalah:
II
Tawarikh 26:19
26:19 Tetapi
Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara
amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di
hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Akibatnya
timbul sakit kusta. Artinya:
1)
Ada dosa
kebenaran diri sendiri. Kalau sudah ada dosa kebenaran diri sendiri tidak ada
yang bisa menjamah, Tuhanpun tidak menjamah dia. Kebenaran diri sendiri ini
menutupi dosanya dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan
Firman. Orang seperti ini sulit untuk berubah. Hanya satu jalan bagi dia untuk
bisa berubah yaitu ujian habis-habisan seperti yang dialami oleh Ayub. Tetapi
disitu juga masih ada 2 kemungkinan. Pertama dia sadar seperti Ayub.
Kemungkinan kedua dia murtad dan tinggalkan pengajaran, tinggalkan Yesus.
Jangan sampai kita diuji habis-habisan baru sadar. Lebih baik sekarang Firman Tuhan datang
langsung kita terima. Jangan ada kusta dipertahankan.
2)
Jatuh
dalam dosa kenajisan. Orang yang tidak bisa menerima Firman Tuhan dan marah
ketika ditegur oleh Firman Tuhan, hati-hati, tinggal tunggu waktu jatuh dalam
dosa kenajisan.
Imamat 13:45-46
1:45 Orang yang sakit kusta harus
berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi
mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
1:46 Selama ia kena penyakit itu, ia
tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan
itulah tempat kediamannya.
Hati-hati, suami jatuh isteri
jatuh, ngeri! Ditelusuri kalau ada kejatuhan-kejatuhan, apakah pernah marah
terhadap Firman. Kalau tidak terima teguran sesama yang sayang kepadanya, hati-hati
ia ke arah kenajisan,
jatuh dalam puncaknya dosa, dosa makan minum sampai dosa kawin mengawinkan,
dosa seks dengan berbagai ragamnya. Mulai dari cara berpakaian cabik-cabik, bolong sana bolong sini, mempertontonkan daging.
Kadangkala yang banyak berpakaian mempertontonkan daging malah kaum wanita. Fungsi
pakaian untuk menutupi daging, bukan malah mengumbar! Kemudian mulut berseru
najis, mulutnya juga najis, sampai pada perbuatan. Orang seperti ini tinggal di
luar perkemahan, artinya terpisah dari Tubuh Kristus.
Inilah takhta
manusia yang harus dihancurkan, tidak tergembala, tinggi hati dan keras hati,
harus dihancurkan supaya kita mengalami suasana takhta Tuhan, mengalami kuasa
kebangkitan dari Kabar Mempelai. Bagaimana praktek menghancurkan takhta
manusia?
Yesaya
57:15
57:15 Sebab
beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk
selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi
dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati,
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan
hati orang-orang yang remuk.
Tuhan
bertakhta di sorga tetapi Tuhan juga mau bertakhta di hati orang yang rendah
hati dan remuk. Jadi praktek menghancurkan takhta manusia adalah remuk hati,
hancur hati, menyadari, menyesali dosa dan mengakui kepada Tuhan dan sesama. Kadangkala
kita mengaku tetapi sambil ketawa-ketawa. Mari kita mengaku dengan jujur,
menyesal dan hancur hati, bukan dibuat-buat atau terpaksa. Kita akui secara
vertikal kepada Tuhan dan kepada secara horisontal kepada sesama. Saat itu
darah Yesus di kayu salib menghapus segala dosa, memperbaiki nikah kita yang
sudah hancur, memperbaiki tahbisan pelayanan kita yang sudah hancur. Pengakuan
dosa itu jalan tol, jalan tercepat untuk ditolong oleh Tuhan. Dosa jangan
disimpan, jangan disembunyikan. Ayo banyak mengaku, banyak menyelesaikan.
Kalau sudah
menghancurkan takhta manusia maka kita bersuasana takhta Tuhan, kita alami kuasa
kebangkitan di dalam Kabar Mempelai. Biarlah ini kita rasakan, sehingga bukan sekedar
slogan kita orang dalam Kabar Mempelai tetapi sungguh-sungguh kita alami
kuasanya. Apa itu kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai?
1.
Yesaya
6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan
duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi
Bait Suci.
Kuasa kebangkitan dalam Kabar
Mempelai memelihara dan melindungi kita mulai dari sekarang sampai di zaman
antikristus. Kalau kita sungguh-sungguh dalam pengajaran Kabar Mempelai kita
dilingkupi Tuhan. Ijazah, kedudukan, kekayaan, mungkin untuk sementara waktu
bisa memelihara dan melindungi kita, tetapi kalau antikristus
sudah berkuasa semua itu tidak berkuasa. Tetapi kalau kita dilingkupi Tuhan, kita
tergembala dengan benar dan baik, kita hancurkan takhta manusia, rendah hati
mengakui segala kekurangan dan kelemahan maka Kabar Mempelai memelihara dan melindungi
kita sampai di zaman antikristus. Jadi pemeliharaan dan perlindungan bisa alami
kalau kita praktek Firman. Sudah banyak Firman kita dengar, dari bapak gembala
sudah berapa buku kita terima di sini. Sekarang tinggal prakteknya. Sejauh mana
kita praktekan Firman, sejauh itu kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan. Praktekan
apa yang sudah kita terima, yang sudah kita dengar. Kita dilindungi dari mara
bahaya, kecelakaan dan lain-lain. Terutama kita
dilindungi dari dosa-dosa dan dari angin pengajaran palsu.
2.
Markus
6:56
6:56 Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota,
atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan
memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya
saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Hasil kedua menyembuhkan orang
sakit yang ada di pasar. Apa maksudnya menyembuhkan orang sakit di pasar? Pasar
fungsinya tempat jual beli. Jadi pasar ini menunjukan dunia ini tempat jual
beli dosa. Secara langsung, secara dunia maya, dunia nyata, semuanya tempat
jual beli dosa. Ada yang tawarkan, ada yang beli.
Yesaya 50:1
50:1 Beginilah
firman TUHAN: "Di manakah gerangan surat cerai ibumu tanda Aku telah
mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah
menjual engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu sendiri kamu terjual dan
oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.
Roma 7:14
7:14
Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat
daging, terjual di bawah kuasa dosa.
Dosa apa yang kita beli, dosa apa
yang kita jual? Supermarket terbesar di dunia ini adalah supermarket dosa. Jual
organ tubuh, untuk itu orangnya dibunuh. Jual isteri, jual suami, jual orang lewat
kata-kata.
Kuasa kebangkitan dalam Kabar
Mempelai menyembuhkan kita dari penyakit dosa. Sempat kita terjual pada dosa
apa? Saya sudah sempat terjual pada dosa sampai puncaknya dosa. Sekarang sudah
dibeli oleh Tuhan, jangan terjual lagi. Kalau bukan kemurahan Tuhan saya sudah
hancur. Jangan sampai kita terjual terus di dalam dosa, nanti terusir dari hadapan
Tuhan, terusir dari dunia ini ke neraka. Sekarang masih ada harapan untuk
disembuhkan. Kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai menyembuhkan kita dari
penyakit-penyakit dosa. Penyakit dosa apa yang diidap, ayo kita akui semua,
pulang dari sini kita sehat semuanya.
Ada 4 dosa yang bisa merusak
takhta Tuhan. Kita pelajari dari usaha Salomo mengokohkan takhtanya. Takhta
Salomo atau takhta Daud disebut takhta Tuhan.
II Tawarikh 9:8
9:8 Terpujilah
TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan
engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu
mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan
menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan
kebenaran."
Ada 4 hal yang mau merebut takhta
Salomo, ini yang dibersihkan oleh Salomo. Sekarang ini menunjuk 4 dosa yang
harus disucikan. Karena kalau tidak disucikan ini akan merusak suasana takhta
Tuhan di dalam hidup kita.
a)
Dosa
Adonia.
I
Raja-raja 2:13-17
2:13 Pada suatu
hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan
itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai?" Jawabnya:
"Ya, damai!"
2:14 Kemudian
katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu." Jawab
perempuan itu: "Katakanlah!"
2:15 Lalu katanya:
"Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan
bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya
kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari TUHANlah ia mendapatnya.
2:16 Dan sekarang,
satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku."
Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"
2:17 Maka katanya: "Bicarakanlah
kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya
Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."
Adonia mengingini Abisag menjadi isterinya. Siapa Abisag ini?
I Raja-raja 1:1-4
1:1 Raja Daud telah
tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
1:2 Lalu para
pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang
perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di
pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
1:3 Maka di seluruh
daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis
Sunem, lalu dibawa kepada raja.
1:4 Gadis itu amat
cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak
bersetubuh dengan dia.
Abisag ini adalah isterinya Daud. Adonia mengingini isteri Daud ayahnya. Ini dosa Adonia! Artinya sekarang ini adalah dosa tidak menghargai nikah. Sekarang ini ngeri sekali, nikah tidak lagi dianggap sesuatu yang suci lagi. Tidak dihargai lagi dan hanya dipermainkan. Kaum muda mulai dari masa pacaran dan tunangan, kesucian sudah tidak dihargai. Yang penting suka dengan suka sudah bikin dosa! Jangan! Sampai ada istilah kumpul kebo, kumpul seperti suami isteri tetapi tanpa surat yang sah. Betapa ngeri akhir zaman ini, orang tua dengan anak sendiri, kakak dengan adik, mertua dengan menantu, disebutkan saja sudah ngeri dan merinding. Tetapi itulah yang sudah terjadi sekarang, dosa tidak menghargai nikah. Ada kenajisan di dalamnya, sampai terjadi kawin cerai dan kawin mengawinkan, sampai penyimpangan seks, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Mungkin berkata “saya tidak melakukan itu, saya tidak mengalami kejatuhan”. Puji Tuhan, itu bagus, dijaga terus supaya tetap suci. Tetapi ada satu yang kita tidak sadar bahwa itu sudah tidak menghargai nikah yaitu kedudukan dalam nikah sudah tidak benar, isteri mau jadi kepala, itu nikah akrobat. Seharusnya kaki di bawah tetapi ini kakinya di atas. Banyak yang seperti itu, isteri mau jadi jenderil, komando suami. Kadang komandonya bukan harus ini harus itu tetapi dengan manja. Kalau suami tidak turuti maunya dia kurung diri di kamar, tidak mau memasak, tidak mau cuci baju, tidak mau ini, tidak mau itu. Akhirnya suami pikir dari pada ribut ikuti saja maunya. Ini jenderil yang lembut. Ada lagi orang tua turuti maunya anak, anak-anak yang mau jadi jenderal. Orang tua nurut maunya anak, kalau tidak dituruti nanti ramai dan ribut. Itu tidak menghargai nikah, itu dosa Adonia yang harus disucikan. Itu takhta manusia yang harus dihancurkan. Di sini tidak ada suami-suami takut isteri, tetapi suami-suami yang sayang isteri. Isteri yang hormat kepada suami, tidak ada yang atur-atur suami di sini.
b)
Dosa
Abyatar
I
Raja-raja 2:26-27
2:26 Dan kepada
imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab
engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau,
oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku,
dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang
diderita ayahku."
2:27 Lalu Salomo
memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo
memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.
Dosa Abyatar
ini dosa di dalam ibadah pelayanan. Apa itu dosa dalam pelayanan? Ada banyak
tetapi kita lihat saja dari Abyatar. Abyatar ini memihak Adonia, Adonia ini
najis. Jadi artinya:
1)
Melayani
tetapi kompromi dengan kenajisan, setuju dengan kenajisan. Saya juga dikoreksi
oleh Tuhan. Kalau saya lihat yang tidak beres saya tidak boleh kompromi, harus
tegur dan nasihati, diingatkan. Termasuk diri saya jangan sampai menjamah yang
najis. Kita semua yang melayani jangan kompromi dengan yang najis-najis sampai
kita juga ikut melakukan, harus tegas soal kesucian, tidak mau kenajisan. Orang
tua juga harus tegas, jangan kompromi kalau anak melakukan yang tidak baik.
Kalau melayani tetapi kompromi dengan yang najis, tidak ada gunanya, Tuhan
tidak terima dan kita nanti dipecat Tuhan! Kalau manusia yang pecat masih ada
manusia lain menerima. Kalau Tuhan yang pecat siapa yang mau terima? Cuma setan
yang mau terima. Janganlah kita kompromi dengan kenajisan. Jangan bilang tidak
apa-apa, yang tidak apa-apa itu justru yang bahaya.
2)
Melayani
hanya untuk menyenangkan manusia, bukan menyenangkan Tuhan. Ayo kita beribadah
dan melayani menyenangkan hati Tuhan.
3)
Beribadah
melayani hanya untuk mendapat perkara yang jasmani. Kalau Adonia jadi raja,
Abyatar pasti punya kedudukan. Makanya dia berpihak pada Adonia, dia tahu
Adonia anak sulung setelah Absalom mati. Ini beribadah melayani hanya untuk
mendapat perkara-perkara yang jasmani. Tidak usah pusing itu, kebutuhan yang
jasmani urusannya Tuhan. Layani Tuhan saja sampai Tuhan dipuaskan, urusan makan
minum kita itu urusannya Tuhan. Tuhan sangat mampu menyediakan bagi kita.
c)
Dosa
Yoab
I
Raja-raja 2:28-34
2:28 Ketika kabar
itu sampai kepada Yoab — memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia
tidak memihak kepada Absalom — maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang
tanduk-tanduk mezbah.
2:29 Kemudian
diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah
ada di samping mezbah. Lalu Salomo menyuruh Benaya bin Yoyada: "Pergilah,
pancung dia."
2:30 Benaya masuk
ke dalam kemah TUHAN serta berkata kepadanya: "Beginilah kata raja:
Keluarlah." Jawabnya: "Tidak, sebab di sinilah aku mau mati."
Lalu Benaya menyampaikan jawab itu kepada raja, katanya: "Beginilah kata
Yoab dan beginilah jawabnya kepadaku."
2:31 Kata raja kepadanya:
"Perbuatlah seperti yang dikatakannya; pancunglah dia dan kuburkanlah dia;
dengan demikian engkau menjauhkan dari padaku dan dari pada kaumku noda darah
yang ditumpahkan Yoab dengan tidak beralasan.
2:32 Dan TUHAN akan
menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang
yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang,
dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan
Amasa bin Yeter, panglima Yehuda.
2:33 Demikianlah
darah mereka akan ditanggungkan kepada Yoab dan keturunannya untuk
selama-lamanya, tetapi Daud dan keturunannya dan keluarganya dan takhtanya akan
mendapat selamat dari pada TUHAN sampai selama-lamanya."
2:34 Maka
berangkatlah Benaya bin Yoyada, lalu memancung dan membunuh Yoab, kemudian dia
dikuburkan di rumahnya sendiri di padang gurun.
Dosa
Yoab, dosa pendendam, tidak cinta damai. Abner membunuh adiknya dalam
peperangan. Ketika Abner bermaksud untuk berdamai datang kepada raja daud, Yoab
datang dengan tipu muslihat membunuh Abner. Kemudian dia bunuh juga Amasa
panglima Yehuda. Ini dosa pendendam, tidak cinta damai, orang yang suka damai malah
dibunuh dan dibenci, karena dia simpan pahit, dendam, iri, tidak suka, mulai
jengkel dan gusar pada orang lain.
d)
Dosa
Simei
I
Raja-raja 2:36-38
2:36 Kemudian raja
menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah
rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke
mana-mana pun.
2:37 Sebab
ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi
sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan
kepadamu sendiri."
2:38 Lalu
berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja
katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini." Lalu Simei diam di
Yerusalem beberapa waktu lamanya.
Dosa Simei
ini dosa perkataan yaitu:
1)
Dosa suka
ingkar janji seperti Simei.
I Raja-raja 2:43
2:43 Mengapa
engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah yang kuperintahkan
kepadamu?"
Sudah janji tetapi tidak
dipenuhi. Nanti saya begini, nanti saya begitu, tetapi begitu sudah waktunya
tidak ada. Makanya untuk pekerjaan Tuhan kalau prinsip saya tidak mau pakai
janji iman. Karena Alkitab mengatakan berilah dari apa yang ada padamu. Kalau saya janji nanti untuk KKR saya korban
10juta. Begitu waktunya 1 juta saja tidak ada. Jadi supaya terpenuhi janji iman
itu pinjam dulu sama teman, itu sudah salah! Lebih baik korbankan apa yang ada
pada kita. Mau 5 rupiah kalau itu ada pada kita untuk kita korbankan itu lebih
bagus.
2)
II Samuel
16:5-8
16:5 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim,
keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera.
Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.
16:6 Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya
dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri
kanannya.
16:7 Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk:
"Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
16:8 TUHAN telah membalas kepadamu segala darah
keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan
kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung
malang, karena engkau seorang penumpah darah."
Ini dosa mengata-ngatai, menjelek-jelekkan orang yang dipakai Tuhan sampai mengutuk.
Janganlah! Kalau dia ada kekurangan dan kesalahan doakan, bukan untuk
dikata-katai apalagi dikutuk. Terhadap hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan dia
berkata demikian, ngeri! Saya cuma ngeri melihat orang itu, saya berdoa puasa kepada
Tuhan bukan supaya dia hancur tetapi supaya Tuhan jamah dia. Kalau melihat
kehancuran orang lain itu bukan saya bersukacita, malah saya berdoa jangan
sampai terjadi. Termasuk mengutuk-ngutuk sesama, termasuk dusta, itu perkataan
kotor.
Inilah 4 dosa yang harus disucikan
dan disembuhkan. Sehancur apapun kita kalau masih bisa menjamah ujung jubah
Yesus, pasti sembuh. Sehancur apapun kita siang ini kalau masih mau menerima
Kabar Mempelai dan mempraktekannya masih ada harapan dipulihkan oleh Tuhan.
Perempuan pendarahan 12 tahun berkata “asal kujamah saja ujung jubahNya aku
pasti sembuh”. Dia jamah ujung jubah Yesus dan dia sembuh. Siang ini kita juga
mau menjamah ujung jubah Yesus. Sehancur apapun kita, datanglah di bawah kaki Tuhan,
mau menerima Kabar Mempelai, mau disucikan dan mempraktekannya, Tuhan mampu memulihkan
kehidupan kita.
3.
Keluaran
28:33
28:33 Pada ujung gamis itu haruslah
kaubuat buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada
sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring
emas,
Buah delima dan lonceng emas yang
ditaruh di ujung jubah itu indah. Jadi kuasa kebangkitan Yesus dalam Kabar
Mempelai adalah kuasa untuk menghiasi dan memperindah hidup kita. Kenapa dalam Kabar
Mempelai hidup tambah susah dan tambah hancur? Kita periksa sikap kita
bagaimana, prakteknya sudah ada atau belum. Kalau sudah dipraktekan maka pelan
tetapi pasti Tuhan sedang memperindah hidup kita. Terus dihiasi, dibuat oleh
Tuhan, masa depan kita indah. Secara rohani juga semakin diperindah, semakin
dipakai oleh Tuhan semakin indah. Sampai kita tampil sebagai Mempelai Wanita
Tuhan yang berhias bagi Yesus Mempelai Pria Sorga kita.
Mari kita mau
datang kepada Tuhan, kita mau mengalami jamahan tangan Tuhan, kuasa kebangkitan
dalam Kabar Mempelai. Bukan hanya slogan, tetapi sungguh-sungguh kita alami
dari Firman Tuhan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar