Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:15-16
11:15 tetapi
syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu,
supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
11:16
Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu
murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama
dengan Dia."
Di sini
Tuhan Izinkan Lazarus sakit sampai mati. Ini sesuatu yang tentu menimbulkan
kepedihan di hati, tidak enak bagi daging. Tetapi tujuannya supaya kita bisa
belajar percaya kepada Yesus. Pelajaran dari kisah Lazarus ini, jika Tuhan
izinkan sesuatu yang tidak enak terjadi pada kita, diizinkan sakit, diizinkan merosot secara jasmani dan
sebagainya itu supaya kita belajar percaya kepada Yesus. Terutama supaya kita
percaya kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman.
Yohanes
5:24
5:24 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada
Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Kalau
percaya perkataan Yesus, dia pindah dari maut kepada hidup. Jadi dalam
perkataan Yesus yaitu Firman ada kuasa kebangkitan. Namun banyak orang Kristen
ketika menghadapi penderitaan dan sengsara daging, menjadi tidak percaya kepada
Firman Tuhan. Dosa tidak percaya pada Firman merupakan salah satu dari 8 dosa
yang langsung menenggelamkan manusia ke dalam lautan api dan belerang.
Wahyu
21:8
21:8 Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
8 dosa
ini yang menonjol di akhir zaman ini, salah satunya tidak percaya. Waktu
segalanya berhasil “luar biasa Tuhan dahsyat, Tuhan hebat”. Begitu terjadi
sesuatu yang kian buruk, sudah berdoa tetapi tidak ditolong, mulai tidak
percaya pada Tuhan dan pada Firman pengajaran yang benar.
Kalau
tidak percaya pada Firman maka rohani tenggelam, sedang merosot dan jasmani
ikut merosot. Kalau dibiarkan akan terus merosot sampai tenggelam di dalam
lautan api dan belerang.
Dosa
tidak percaya ini diawali dengan dosa penakut. Penakut = tidak tenang, berarti
tidak ada kebenaran. Di mana ada kebenaran tumbuh damai sejahtera dan ada
ketenangan.
Yesaya
32:17
32:17 Di mana
ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Jadi
penakut = tidak ada kebenaran. Kebenaran itu apa?
Yohanes
17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kebenaran adalah Firman yang menguduskan,
Firman penyucian, Firman pengajaran yang benar. Jadi penakut di sini adalah
orang yang menolak Firman pengajaran yang benar karena takut sesuatu di dunia
ini. Mungkin takut dipecat dari pekerjaan, takut tidak dapat kedudukan, takut
dikucilkan. Apalagi kalau sudah diancam keluarga, tidak ada yang kasih sumbangan kalau anakmu menikah. Ancaman terakhir
kalau kamu mati tidak ada yang mau kubur.
Bagaimana
bisa percaya Firman kalau takut menerima Firman. Kalau ada 2 dosa ini akhirnya
rohani semakin merosot dan dosa-dosa berikut ikut masuk. Kita periksa 1 persatu.
1. Tidak percaya
2. Takut
3. Keji, Ada 2 pengertiannya:
a) Ulangan
25:14-16
25:14
Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.
25:15
Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa
yang utuh dan tepat — supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu
oleh TUHAN, Allahmu.
25:16
Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat
curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."
Keji di sini adalah berbuat curang soal efa. Efa itu takaran
untuk gandum. Bicara gandum menunjuk Firman. Jadi keji ini berbuat curang soal
Firman.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus
dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran
Allah, Juruselamat kita.
Titus 2:10 (Terjemahan Lama)
2:10
dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di
dalam segala perkara mereka itu menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran
Allah, Juruselamat kita.
Jadi berbuat curang soal efa artinya praktek
hidupnya memalukan Firman pengajaran yang benar atau memalukan Tuhan. Mulai
dari perbuatannya, perkataannya. Dalam bermasyarakat memalukan. Dalam sekolah
memalukan. Dalam lingkungan pekerjaan memalukan Firman pengajaran, memalukan
Tuhan. Itu keji di hadapan Tuhan, sedang tenggelam!
b) Kejadian
46:34
46:34
maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai
sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami — dengan maksud supaya kamu boleh
diam di tanah Gosyen." — Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu
kekejian bagi orang Mesir.
Orang Mesir gambaran orang dunia. Jadi bagi orang
dunia, tergembala itu dianggap hal yang merugikan dan menjijikkan. Tetapi bagi Tuhan orang yang
menghina dan tidak menghargai penggembalaan, dialah orang yang keji. Jadi
pengertian keji yang kedua adalah menghina dan tidak menghargai penggembalaan.
Harga penggembalaan itu seharga Korban Kristus, jangan kita hina, jangan tidak
kita hargai. Mungkin di mulut tidak menghina, tetapi lewat perbuatan tidak
tergembala, sudah dengar Firman tidak mau tergembala, dianggap tidak penting.
4. Pembunuh
I
Yohanes 3:15
3:15
Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan
kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang
kekal di dalam dirinya.
Pembunuh
= dosa kebencian sampai benci tanpa alasan. Itu produk dunia!
Yohanes
15:18,25
15:18
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu.
15:25
Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi:
Mereka membenci Aku tanpa alasan.
Seharusnya
kita menjadi terang di dunia ini, bukan kegelapan di dunia masuk dalam kita!
Kita bicara Firman, kita melayani tetapi kalau ada kebencian berarti kita bukan
orang yang rohani tetapi orang dunia, sehingga tidak mungkin masuk kerajaan
sorga karena dunia ini sedang lenyap. Jangan ada kebencian, mulai dari pahit
hati sama orang, jengkel, tidak suka, selesaikanlah. Kalau benci orang itu
berarti pelayanan sedang merosot dan tenggelam dalam lautan api dan belerang.
Kalau
perselisihan terjadi karena dosa, saling mengaku saling mengampuni. Kalau
perselisihan terjadi karena pengajaran, kembalilah ke Alkitab, mana yang
tertulis dalam Alkitab itu yang kita ikuti. Sampai Paulus katakan kalau masih
ada perselisihan dan pertengkaran bukankah itu tanda kamu orang duniawi. Itu
jangan sampai ada lagi.
5. Orang-orang
sundal. Ini menunjukan dosa kenajisan, baik secara jasmani terutama secara
rohani. Mungkin tidak melakukan dosa kenajisan yang jasmani, tetapi tanpa
disadari banyak yang berbuat najis yang rohani. Apa itu?
Yehezkiel
16:13
16:13
Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan
halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik,
madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
Yerusalem
ini gambaran gereja yang sudah siap menjadi mempelai wanita Tuhan, yang
menerima asupan yang terbaik, itulah Firman pengajaran yang sehat. Tetapi
sayang mereka bersundal.
Yehezkiel
16:25-26
16:25
Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual
kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap
orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.
16:26
Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga
persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.
Persundalan
secara rohani adalah membuka diri menerima benih yang lain yaitu ajaran-ajaran
campur, ajaran-ajaran palsu. Bahkan memasukan cara-cara dunia ke dalam gereja,
dalam ibadah pelayanan. Ini tanpa disadari sudah bersundal secara rohani! Merenggangkan
paha itu berarti membuka diri ajaran lain masuk, ajaran campur, ajaran dunia,
filsafat-filsafat dunia. Sampai rasul Paulus katakan apakah kamu sebodoh itu,
kamu telah memulai dengan roh, masakan mau mengakhiri dengan daging. Itu karena
ada filsafat dunia masuk di situ!
Tuhan
tolong jangan kita seperti itu. Kita sudah menerima asupan Firman pengajaran
yang benar dan sehat, jangan campur-campur dengan ajaran dunia. Sidang jemaat
Galatia sampai memelihara hari-hari tertentu, itu sudah masuk yang dunia!
Galatia
3:1-3; 4:3,9-11; 1:6-7
3:1
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu?
Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di
depanmu?
3:2
Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh
karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
3:3
Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang
mengakhirinya di dalam daging?
4:3
Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada
roh-roh dunia.
4:9
Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu
dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah
dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
4:10
Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang
tetap dan tahun-tahun.
4:11
Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.
1:6
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7
yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Ini
orang Galatia yang bersundal secara rohani. Mereka tadinya sudah mengikuti
Injil yang benar, pengajaran yang sehat, sudah dapat makanan sehat, tetapi
kenapa melirik injil yang lain yang bukan injil, menerima Firman yang diputar
balik! Injil lain ini Firman yang ditambah kurang, yang diputar balik. Jangan
heran, ini dulu terjadi pada gereja mula-mula, mereka begitu cepat berbalik, seakan-akan
tidak ada bekas Firman pengajaran yang benar itu dalam dirinya dan langsung beralih
pada ajaran lain. Mereka mengikuti roh-roh dunia, salah satunya adalah ajaran
dunia. Masih hitung-hitung hari yang baik. Kalau ada yang meninggal masih hitung
7 hari, 40 hari, 100 hari, itu roh-roh dunia! Jangan kita ikut-ikut.
6. Tukang
sihir
Kisah
Para Rasul 8:9-11,18-24
8:9
Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan
mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat
penting.
8:10
Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah
kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
8:11
Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh
perbuatan sihirnya.
8:18
Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul
itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,
8:19
serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku
menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."
8:20
Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama
dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia
Allah dengan uang.
8:21
Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di
hadapan Allah.
8:22
Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia
mengampuni niat hatimu ini;
8:23
sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam
kejahatan."
8:24
Jawab Simon: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya
kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."
Dari
ayat yang kita baca ini ternyata banyak pelayan Tuhan yang tampil seperti
membawa kuasa Allah padahal tukang sihir. Kalau dia berdoa orang sakit sembuh,
kelihatan seperti kuasa Allah, padahal tukang sihir. Apa tandanya dia tukang
sihir?
a) Melayani
hanya diukur dengan uang. Dia pikir karunia Roh Kudus bisa dibeli dengan uang. Melayani
main musik, diberikan uang. Karunia pimpin pujian dibayar sekian, karunia
khotbah dibayar sekian.
b) Melayani
kelihatan berubah tetapi bagian luar tok, bagian dalam tidak berubah. Itulah
sihir!
7. Penyembahan
berhala
a) Keras
hati
I Samuel 15:23
15:23
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama
seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Kalau dosa-dosa di atas
dipertahankan menjadi keras hati. Apalagi kalau melayani kelihatan ada kuasa
Allah, buktinya begini begitu, padahal tidak berubah, cuma kelihatan berubah di luar tetapi di dalam tidak.
b) Serakah
Efesus 5:5
5:5
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang
serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan
Kristus dan Allah.
Kolose 3:5
3:5
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu
percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama
dengan penyembahan berhala,
Serakah itu merampas milik sesama, merampas milik
Tuhan, sampai merampas hormat kemuliaan yang diberikan kepada Tuhan. Coba saya
bilang sama jemaat “berikan kemuliaan bagi Tuhan” sebenarnya bukan untuk Tuhan
tetapi untuk saya! Kalau banyak orang yang tepuk tangan saya yang senang, saya
yang bangga. Itu sudah merampas kemuliaan Tuhan! itu sudah masuk ketegori
penyembahan berhala, serakah!
8. Dikunci
dengan dusta
Sikap
kita kepada Tuhan seharusnya percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan,
kepada Firman Tuhan = mendengar sampai
dengar-dengaran pada Firman.
Mazmur
119:66
119:66
Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya
kepada perintah-perintah-Mu.
Kalau
bisa percaya, mempercayakan hidup pada Tuhan, pada Firman Tuhan maka rohani
kita naik, rohani meningkat bagaikan naik gunung, sampai nanti naik gunung
Yerusalem Baru.
Ada 3
gunung yang kita daki.
1. Gunung
Golgota. Orang yang percaya pada Firman Tuhan bisa mendaki gunung Golgota.
Prakteknya:
a) I
Petrus 4:1-2
4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa
= rela sengsara daging untuk bertobat.
Mau mengaku dosa itu sakit! Ada rasa malu, ada rasa takut dan sebagainya. Mengaku
sama sesama, mengaku sama orang tua, mengaku sama anak, sama suami, sama
isteri, gembala mengaku kepada jemaat dan jemaat mengaku kepada gembala itu
bagaikan naik gunung Golgota.
b) I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena
ibadah dan karena pengajaran. Kita mau diapa-apakan, kita rela sengsara.
Sengsara yang kita alami karena Yesus bukan untuk menghancurkan kita, justru
untuk memuliakan Tuhan. Artinya sengsara daging ini membawa kita pada proses
keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang memuliakan
Tuhan. Saat kita sengsara kita diubahkan, membawa kita pada kemuliaan Tuhan.
II Korintus 4:16-17
4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
Makanya Yesus katakan belajarlah percaya sebab
sengsara yang kita alami membawa kita pada kemuliaan, kita diubahkan dari hari
ke hari, dari kemuliaan sampai pada kemuliaan yang lebih besar. Salah satu
tanda keubahan hidup adalah tidak tawar hati = kuat dan teguh hati.
Supaya
tahan naik gunung Golgota, ada gunung kedua yaitu gunung penyembahan.
2. Gunung
penyembahan. Yesus naik gunung menyembah, di atas gunung Yesus bertemu dengan
Musa dan Elia, bercakap-cakap tentang salib yang akan dialami Yesus. Menghadapi
salib, menghadapi sengsara kita tidak mampu. Sebab itu mari banyak menyembah
Tuhan. Bawa diri kita di bawah kaki Tuhan, menyembah untuk kita bisa melakukan
kehendak Allah.
Dalam doanya Yesus berkata “ya Abba ya Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah cawan
ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang
jadi”. Dan Yesus bisa tahan menghadapi salib sampai mempermuliakan Tuhan. Ayo
banyak menyembah, biar kehendak Tuhan saja yang jadi.
Dulu
waktu belum punya anak kami banyak dapat hinaan dan ejekan juga. Awalnya saya
paksa Tuhan “katanya beranak cucu dan bertambah banyak, mana!” saya marah-marah
sama Tuhan. Tetapi saya rubah doa “Tuhan saya rindu mendapat buah nikah, biar
kehendakMu yang jadi”. Isteri tidak terima, dia bilang seperti tidak mau punya
anak saja. Akhirnya kami berdua merubah doa kami “biar kehendakMu yang jadi”
yah sudah terserah Tuhan, sekarang dapat 2 anak.
Jadi
dalam menghadapi sengsara kita banyak menyembah Tuhan, cuma itu kekuatan kita. Menghadapi
orang yang membenci kita, kita mau balas membenci? Menghadapi orang yang
memusuhi kita, mau kita balas musuhi? Menghadapi orang yang menyakiti kita mau
kita balas sakiti? Kalau seperti itu berarti sama saja kita dengan dia! Tinggal
menyembah Tuhan “Tuhan biarlah kehendakMu yang terjadi”.
3. Gunung
Yerusalem Baru, gunung yang besar lagi tinggi.
Wahyu
21:9-10
21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi
dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga,
dari Allah.
Kita
bisa naik gunung Golgota, naik gunung penyembahan, sampai naik gunung Yerusalem
Baru, kita tampil sebagai mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Dibalik
penderitaan ada kemuliaan kekal Tuhan sediakan yaitu menjadi mempelai wanita
Tuhan yang sempurna. Menghadapi gunung Golgota jangan menyerah, kita hadapi
dengan gunung penyembahan, nanti kita akan sampai pada gunung Yerusalem yang
baru. Tuhan tidak pernah berjanji jalan selalu rata, tetapi Tuhan berikan
kekuatan untuk mendaki gunung itu, jangan pernah menyerah!
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar