Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Dalam Imamat pasal 26 ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika taat pada Firman Tuhan:
1. Ayat 4-5,10 berkat pemeliharaan.
2. Ayat 6-8 berkat perlindungan dan damai sejahtera.
3. Ayat 9 berkat nikah dan buah nikah.
Kita pelajari poin kedua, berkat perlindungan dan damai sejahtera.
Imamat 26:6-8
26:6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.
26:7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.
26:8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus, dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan tewas di hadapanmu oleh pedang.
Perlindungan dan damai sejahtera merupakan hasil tergembala dengan benar dan baik.
Yehezkiel 34:15,24-25,28
34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
34:24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.
34:25 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah itu, sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan dapat tidur di hutan-hutan.
34:28 Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa dan binatang liar tidak akan menerkam mereka, sehingga mereka akan diam dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun.
Bunyi ayat-ayat ini sama dengan Imamat pasal 26, tidak dikejutkan, bisa berbaring, kemudian binatang buas ditiadakan. Yehezkiel pasal 34 ini bicara penggembalaan. Istilah berbaring berarti bisa menikmati penggembalaan. Jika kita bisa menikmati penggembalaan maka perlindungan dan damai sejahtera adalah bagian yang pasti kita terima.
Dalam pasal ini juga ditunjukan 2 model penggembalaan:
1. Ayat 1-10 ini penggembalaan yang salah, orientasinya hanya untuk kepentingan diri sendiri.
2. Ayat 11-16,23-31 ini adalah penggembalaan Tuhan.
Kita berdoa supaya penggembalaan kita masing-masing adalah penggembalaan Tuhan, bukan penggembalaan yang salah. Tanda-tanda penggembalaan Tuhan.
1. Yehezkiel 34:11-12
34:11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
34:12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.
Tuhan mencari domba-domba yang tercerai dari kawanan, bukan dibiarkan. Kenapa Tuhan cari? Sebab domba-domba itu telah Tuhan beli dengan harga yang mahal seharga Korban Kristus di kayu salib. Bapak ibu kalau memiliki benda yang mahal pasti dicari, tidak akan berhenti kalau belum ketemu.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Kita ini harganya mahal, kalau Tuhan mencari kita berarti dalam diri kita ada harga yang mahal. Sebaliknya kalau Tuhan sudah tidak mencari kita, sudah membiarkan kita, berarti kita sudah tidak ada harganya lagi. Sekalipun di mata manusia punya kedudukan, Ijazah, kekayaan, orang berpengaruh. Tetapi kalau sudah tidak dicari Tuhan, berarti dia tidak ada harga lagi.
Tuhan mencari domba-dombaNya yang tercerai dari kawanan dombaNya. Kata tercerai berarti ada ketidakharmonisan. Suami isteri tercerai karena tidak harmonis lagi. Hubungan dengan Tuhan sudah tidak harmonis, hubungan dengan sesama sudah tidak harmonis. Bagaimana cara Tuhan mencari? lewat berita pendamaian yang disampaikan oleh hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan.
II Korintus 5:18-19
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Jadi, kami ini sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala, Tuhan percayakan berita pendamaian untuk memperbaiki hubungan yang sudah tidak harmonis antara gereja dengan Tuhan dan antara sesama anggota Tubuh Kristus.
Penyebab tidak harmonis adalah dosa. Jadi berita pendamaian adalah Firman yang menyatakan dosa untuk kita sadari, sesali dan akui kepada Tuhan dan sesama. Kita perdamaikan dengan Tuhan dan dengan sesama. Itulah yang disebut pembukaan rahasia Firman.
II Timotius 3:16; 4:2
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Yesaya 2:4
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Mikha 4:3
4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Kalau ada pengajaran maka pedang berubah menjadi mata bajak dan tombak berubah menjadi pisau pemangkas. Berarti tidak ada lagi perang. Pengajaran ini menyucikan kita dari dosa-dosa yang menimbulkan peperangan, pertengkaran, ketidakharmonisan. Jadi jika masih ada hamba Tuhan yang menyerukan Firman pengajaran yang benar dan menyatakan dosa kita berarti Tuhan sedang mencari kita yang tercerai. Atau Tuhan mencari dosa-dosa yang tersembunyi dalam kita yang membuat kita tercerai yang dengan Tuhan dan sesama.
Yesaya 59:1-2
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Kalau Firman pengajaran ditolak, tetap keras hati dan mempertahankan dosa, maka akan dibiarkan oleh Tuhan. Sebelum dibiarkan masih Tuhan berikan kesempatan untuk dicari lewat hajaran, setelah itu baru benar-benar dibiarkan. Jadi Firman pengajaran yang benar dan murni adalah perekat hubungan kita dengan Yesus Gembala Agung, perekat hubungan jemaat dengan gembala dan perekat hubungan jemaat yang satu dengan jemaat yang lain. Mungkin malam ini ada hal-hal yang membuat hubungan tidak harmonis dengan Tuhan atau dengan sesama baik sesama jemaat Tuhan, pelayan Tuhan, sesama hamba Tuhan, lewat Firman pengajaran yang kita dengar menyatakan dosa kita, segera perdamaikan supaya hubungan kita kembali harmonis baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.
Tugas kami sebagai hamba Tuhan memberitakan berita pendamaian, Firman pengajaran yang benar. Berarti seorang gembala adalah orang yang suka berdamai, bukan menyimpan kebencian dan pahit hati, menyimpan dosa.
Waktu Petrus diangkat menjadi gembala disebut namanya Simon anak Yohanes. Yohanes berasal dari kata Yohanan yang berarti Allah mengampuni. Jadi seorang gembala itu suka mengampuni, suka berdamai. Ini pelajaran untuk saya sebagai gembala, sebagai seorang hamba Tuhan.
Yohanes 21:15
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Makanya dalam I Timotius 4:16 rasul Paulus tekankan kepada Timotius, awasi ajaranmu awasi juga dirimu. Ajaran harus benar, diri juga harus diawasi, jangan ada dosa tersembunyi, jangan ada pahit hati dan jangan ada kebencian. Ini menentukan jemaat yang dilayani selamat.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Awasi ajaran berarti menjaga kemurnian pengajaran yang sudah diterima dari pendahulu. Lalu awasi diri jangan ada dosa, jangan ada pahit hati, jangan ada kebencian yang disembunyikan. Maka Tuhan akan mempercayakan domba-domba yang mahal harganya untuk digembalakan.
Sebagai domba-domba juga harus menjaga ajaran, jangan mendengar ajaran yang lain yang tidak senada dengan yang sudah kita terima. Sebab ajaran-ajaran yang tidak senada itu akan membimbangkan dan mengacaukan sehingga terjadi ketidakharmonisan. Juga harus jaga diri, jangan ada dosa yang disembunyikan, jangan ada pahit hati dan jangan ada kebencian. Kami hamba Tuhan harus lebih dahulu memberikan keteladanan maka keselamatan itu bukan hal yang mustahil tetapi hal yang pasti kita alami.
Supaya proses pencarian itu cepat maka dari pihak kita harus ada seruan.
Mazmur 40:2-3
40:2 Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.
40:3 Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,
Bagaimana berseru kepada Tuhan? Mengakui segala keadaan kita, dosa kita, ketidakmampuan kita untuk menghadapi dosa. “Tuhan saya tidak mampu, saya orang tempramen, tidak bisa menahan emosi” serukan itu kepada Tuhan ini kekuranganku supaya Tuhan mencari kita dan mendapati kita. Jangan diam saja. Waktu Tuhan mencari Adam “Adam di mana engkau” seandainya waktu itu Adam berkata “ini aku Tuhan, aku sudah berbuat dosa” dia tidak akan diusir dari taman Eden. Tetapi Adam malah mempersalahkan orang lain, mempersalahkan Hawa bahkan mempersalahkan Tuhan. Tuhan tidak mau seruan seperti itu. Yang Tuhan mau seruan “ini aku, aku orang berdosa, ampuni saya” sehingga didapati oleh Tuhan. Maka begitu Tuhan menemukan kita, Tuhan dan taruh kita di atas bukit batu. Bukit batu itu menunjukan pribadi Yesus batu karang yang teguh yang berkorban nyawa bagi kita. Jadi artinya kita bisa berdiri teguh di atas Korban Kristus sehingga tidak tergoyahkan dan tidak jatuh lagi di dalam dosa. Kemudian kita juga bisa berdiri di atas Firman pengajaran yang benar dan murni, tidak mudah di ombang-ambingkan oleh angin pengajaran yang palsu. Gereja di bangun di atas dasar yang teguh, Yesus sebagai batu penjuru dan gereja di bangun di atas dasar nabi dan rasul, itu Firman pengajaran yang benar dan murni. Kita bisa berdiri teguh, tidak goyah lagi, tidak jatuh lagi dalam dosa, tidak bisa dibimbangkan dengan ajaran lain. Sehingga kita tidak akan terhilang kembali.
Keadaan orang yang tercerai dari kawanan itu sangat memprihatinkan yaitu lelah dan terlantar.
Matius 9:36
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Lelah itu artinya berbeban berat, penuh air mata. Kalau ada dosa yang disembunyikan, ada pahit hati yang dipertahankan, itu membuat hidupnya berbeban berat, air mata. Lihat orang yang dia benci diberkati Tuhan, tambah berat hidupnya. Kemudian terlantar, artinya tidak ada yang bertanggung jawab atas jiwanya.
Sekarang Tuhan sedang mencari yang tercerai, buktinya ada hamba Tuhan diutus memberitakan Firman pengajaran kepada kita. Buktikan kita sudah ditemukan oleh Tuhan.
Markus 6:33-34,38-42
6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
Pemecahan roti ini bicara kegerakan Firman. Jadi bukti kita sudah ditemukan Tuhan adalah kita masuk dalam kegerakan Firman, aktif dalam kegerakan Firman, jangan pasif.
Daud satu ketika dia pasif, tidak mau ikut kegerakan. Yoab disuruh berperang, dia cuma jalan-jalan di atas sotoh rumah. Apa akibatnya? Dia lihat perempuan mandi dan jatuh dalam dosa. Kalau ada kegerakan, yang lain ikut lalu kita diam saja tidak mau ikut, nanti jatuh dalam dosa!
2. Yehezkiel 34:12
34:12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.
Tuhan menyelamatkan domba-domba yang diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Apa makna rohaninya bagi kita?
II Petrus 2:17
2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
Jadi kabut menunjukan nabi palsu dengan ajaran palsunya. Tuhan mau menyelamatkan kita dari cengkraman guru palsu, nabi palsu dengan ajaran-ajaran palsunya. Di dalam penggembalaan tidak ada pemalsuan Firman. Kalau ada dalam penggembalaan lalu Firman sudah dipalsukan, sudah ditambah kurang, itu bukan model penggembalaan Tuhan!
Kabut itu dihalau taufan. Bicara ada angin topan, itu dahsyat. Hati-hati, kegerakan guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu bagaikan angin topan, kelihatan dahsyat. Lihat saja sekarang ini kegiatan guru palsu, luar biasa, bagaikan angin topan menimbulkan kehancuran. Baru-baru ini bicara tentang perpuluhan katanya itu Taurat, hati-hati itu angin topan!
Sasaran bukan orang yang di luar yang tidak tahu Firman, sasarannya adalah orang yang sudah diselamatkan.
II Petrus 2:18
2:18 Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.
Sebab itu mari kita harus lebih teliti dalam mendengar Firman. Jangan sampai yang berbicara di depan kita adalah kabut yang ditiup angin topan.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Hamba Tuhan itu dikatakan seperti angin. Kalau angin biasa tidak terlalu bagaimana dirasakan. Tetapi kalau angin topan langsung heboh, viral, orang liat itu luar biasa. Bawa hidup kita masuk dalam penggembalaan Tuhan, ada Firman pengajaran yang benar, ada pengajaran yang sehat. Dalam penggembalaan Tuhan kita dilindungi dari gerakan guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu. Lewat Firman pengajaran yang benar ditunjukan mana guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu supaya kita punya kewaspadaan tinggi dan kita bisa menghindar.
Tanda guru-guru dan nabi-nabi palsu.
a) II Petrus 2:10
2:10 terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,
Apa itu menghujat kemuliaan?
I Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Hikmat atau pembukaan Firman membawa kita pada kemuliaan Tuhan. Menghujat artinya tidak peduli terhadap rahasia Firman, tidak ada pergumulan untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Sehingga yang diberitakan hanyalah perkataan kosong dan hampa.
II Petrus 2:18
2:18 Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.
Perkataan hampa adalah Firman yang diterangkan dengan ilmu pengetahuan manusia atau logika. Rasul Paulus mengingatkan Timotius:
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Pengetahuan di dunia selalu ada perdebatan. Pengetahuan mengatakan manusia itu evolusi dari monyet, berdebat lagi. Makanya Firman Tuhan bukan untuk diseminarkan, diperdebatkan, dicari tahu lagi kebenarannya. Firman Tuhan itu murni, sudah 7 kali dimurnikan, ilham Tuhan tidak ada salahnya. Jangan diterangkan lagi dengan ilmu pengetahuan dunia, filsafat dunia yang kosong, yang tidak suci!
b) Congkak atau angkuh. Artinya melayani Tuhan dengan hawa nafsu daging. Berarti melayani dalam kenajisan! Itu palsu! Sudah dalam keadaan najis, kotor, cemar tetapi gaya tampil mau melayani. Itu sombong, congkak, angkuh, tidak sadar diri. Orang seperti itu menentang pengenalan akan Tuhan, tidak mengenal Tuhan dan pasti tidak dikenal oleh Tuhan.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Kita tahu Tuhan itu maha suci. Jadi kalau melayani dalam kenajisan, tidak diselesaikan, tidak diakui, tidak dibereskan, berarti tidak mau kenal siapa Tuhan itu. Pokoknya melayani, bukan begitu! Makanya siapa saja boleh melayani, mau isteri 2, masih perokok, masih pemabuk, sudah melayani yang penting ada kemampuannya. Ini tanda-tanda nabi palsu, guru-guru palsu.
Hofni dan Pinehas masih pikul tabut, padahal Tuhan bilang mereka orang-orang dursila. Sehingga yang terjadi Ikabod! Kehilangan kemuliaan Tuhan. Kita mau melayani Tuhan terlibat dalam pelayanan, jangan seperti Hofni dan Pinehas! Memikul tabut tetapi cemar. Yang memikul tabut harus keluar dari kenajisan. Bersihkan diri supaya kita bisa dipakai melayani Tuhan.
Yesaya 52:11
52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
c) II Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.
Mengajarkan kemerdekaan atau kelepasan, tetapi dia sendiri masih terikat oleh dosa, masih menjadi hamba kebinasaan. Bicara kesucian, dia sendiri najis! Istilah bapak gembala indah kabar dari rupa. Saya dikoreksi diingatkan Tuhan, jangan ajar kelepasan padahal masih terikat dengan dosa.
Ini 3 tanda guru palsu dan nabi palsu. Nabi palsu dan guru palsu ini mengakibatkan 2 hal.
a) Gereja Tuhan menjadi bimbang terhadap Firman pengajaran yang benar, sampai meninggalkan pengajaran yang besar, sehingga kering rohani seperti mata air yang kering.
II Petrus 2:17
2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
Kekeringan bisa dideteksi dari kata-kata, kata-kata yang melemahkan orang, dusta, gosip, fitnah, hujat. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Hamba Tuhan yang benar dibilang salah, sesat dan ditentang. Hamba Tuhan yang salah dibilang benar dan didukung mati-matian. Ajaran benar dibilang salah dan dilawan, yang salah dibilang benar dan didukung mati-matian.
b) Keadaannya gereja menjadi buruk sampai menjadi seperti anjing dan babi, hidup dalam dosa yang diulang-ulang!
II Petrus 2:20-22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Gereja Tuhan jadi lebih buruk, hidup dalam dosa, tidak peduli siapa saja dihantam, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Ini dahsyatnya topan yang bernama guru palsu dan nabi palsu dengan ajaran palsunya. Penggembalan Tuhan menghindarkan kita dari dahsyatnya angin topan ini. Ayo bawa diri kita masuk dalam penggembalaan Tuhan, penggembalaan yang benar, kita terlindungi dari terpaan angin topan ajaran palsu yang dahsyat.
Ini penggembalaan yang benar.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
3. Yehezkiel 34:13
34:13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.
Tuhan melepaskan domba-dombaNya dari tengah-tengah bangsa-bangsa. Artinya penggembalaan Tuhan melepaskan kita dari cara hidup duniawi, sehingga kita memiliki kehidupan rohani, kehidupan sorgawi. Kalau penampilan duniawi kita sudah mengerti itu. Ada yang seringkali tidak kita sadari padahal itu cara hidup duniawi dan tumbuh subur dalam gereja, banyak dilakukan orang Kristen. Salah satu praktek cara hidup duniawi yang masuk dalam persekutuan:
I Korintus 3:3-4
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Ada roh iri hati, dengki, benci, perselisihan sehingga menimbulkan pengelompokan-pengelompokan dalam gereja. Seringkali yang terlihat dalam gereja bukanlah persekutuan, yang ada pengelompokan. Penyatuan bisa terjadi kalau roh iri, dengki, perselisihan ini bisa disingkirkan. Kalau masih ada, mau diapa-apakan tidak akan terjadi penyatuan tetapi hanya ada pengelompokan. Jangan masuk dalam pengelompokan. Kita bukan mau masuk dalam penggolongan atau pengelompokan, kita mau masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna seperti ranting dengan ranting melekat pada satu pokok anggur yang benar. Kita lihat pokoknya. Hendaklah kita sehati sepikir untuk mencapai satu tujuan. Tujuannya itulah pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Tanggalkan iri, dengki, kebencian, tanggalkan semuanya.
Filipi 2:2
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
Yesus sangat merindukan untuk kita bisa menyatu. Dalam Yohanes pasal 17 Yesus berdoa supaya kita bisa satu. Jadi penggembalaan yang benar yaitu penggembalan Tuhan membawa kita untuk masuk dalam penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Di sinilah pentingnya penyucian. Bagaikan papan-papan jenang disalut dengan emas baru bisa dihubungkan satu dengan yang lain. Daging disucikan, tidak ada lagi warna kayu, tidak ada lagi warna daging. Iri hati, kebencian dengki itu warna daging, disalut dengan emas = disucikan, supaya bisa terjadi penyatuan. Dalam penggembalaan dulu kita disalut dengan emas, jangan ada lagi kedagingan. Baru nanti bisa terjadi penyatuan Tubuh Kristus, antara penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir bisa menyatu. Ayo kita buang semua itu, jangan ada lagi kedagingan-kedagingan, ditutup semua dengan tabiat Ilahi.
Ada 7 hal yang harus diperhatikan supaya bisa menyatu satu dengan yang lain.
a) Saling mengampuni.
Matius 18:21-22; 6:12,14-15
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Sampai berapa kali memberi pengampunan? Pengampunan diberikan sampai tidak terbatas. Sebagaimana Tuhan mengampuni kita dan memandang kita seperti tidak pernah berbuat dosa, demikian juga kita melepaskan pengampunan kepada sesama kita. Dan jangan ungkit-ungkit lagi dosanya. Untuk bisa masuk persekutuan, tanpa pengampunan, tanpa perdamaian sampai kapanpun tidak akan bisa menyatu. Mulai dari dalam nikah. Untuk masuk nikah harus memiliki hati yang bisa mengampuni. Antara suami dan isteri tidak mungkin mulus-mulus terus sampai tua punya anak cucu, pasti ada klesnya. Kalau tidak punya hati yang tidak bisa mengampuni makanya terjadi perceraian. Menikah itu persekutuan 2 orang. Kalau 2 orang saja tidak bisa mengampuni, bagaimana bisa masuk persekutuan yang lebih besar yang terdiri dari banyak orang. Mari malam ini periksa nikah kita, kalau ada yang belum diselesaikan, ayo selesaikan, yang salah mengaku dan tidak diulangi lagi, yang benar ampuni dan lupakan. Sekalipun kelihatan hebat, seperti kami hamba Tuhan berkhotbah, tetapi kalau dengan isteri kles lalu tidak bisa mengampuni bagaimana bisa melayani! Dalam nikah kalau tidak bisa mengampuni, bagaimana bisa melayani dalam persekutuan yang lebih besar. Sesudah diampuni jangan ulang-ulang lagi dosa, yang mengampuni jangan ungkit-ungkit lagi dosa. Begitu diungkit lagi dosa yang sudah diampuni bisa diperhitungkan Tuhan malah bisa bertambah-tambah lagi dosanya.
b) Saling menerima.
Roma 14:1-4
14:1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
14:2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
14:3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
14:4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
Kalau bisa saling menerima, tidak ada saling menghakimi. Kita harus bisa terima orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Artinya menerima orang berdosa tanpa mempersoalkan keadaannya. Bukan untuk kita hakimi tetapi untuk kita bawa pada Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan, mendengar Firman supaya dia dibenarkan, biarlah Firman yang membenahi hidupnya. Bukan malah dicerita dia ini begini, dia itu begitu, tidak ada lagi seperti itu! Apalagi kalau dalam nikah rumah tangga, kekurangan isteri dan suami diumbar di mana-mana, tidak akan bisa menyatu.
Ayat ini bicara tentang hidup sehari-hari. Kita harus bisa saling menerima, terutama dalam rumah tangga. Dalam sidang jemaat juga saling menerima satu dengan yang lain. Si A pasti ada kekurangannya, tetapi dia juga punya kelebihan. Si B ada kekurangannya, tetapi dia juga ada kelebihan. Seperti papan-papan jenang, ada pasaknya, ada lubangnya untuk bisa dimasukan satu dengan yang lain. Kalau cuma papan tok, tidak ada pasak, tidak ada lubang, tidak akan kuat. Begitu ada lubang, dimasukan pasaknya, begitu seterusnya sampai menyatu. Baru dikasih kayu lintang, itu menunjuk salib Kristus. Kuat persekutuan jika bisa saling menerima.
c) Saling menghargai.
Filipi 2:3
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Kalau dalam persekutuan kita bisa saling menghargai, maka perceraian tidak mungkin terjadi. Masing-masing kita dipakai oleh Tuhan dengan kadar pemakaian Tuhan sesuai karunia dari Tuhan. Karunia kita berbeda-beda, bahkan rasul Paulus katakan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan bintang yang lain. Kalau kita lihat itu “dia lebih dipakai, dia lebih diberkati” sehingga timbul perselisihan, iri, dengki, tidak akan bisa saling menghargai. Kita anggap yang lain lebih utama dari kita, itu saling menghargai, pasti terjadi persekutuan.
Pdt. Pong Dongalemba mengatakan semua orang ada harganya, sebab itu hargai setiap orang, hargailah sesama manusia betapapun kecilnya dia.
Jangankan perpisahan, perselisihan tidak akan terjadi kalau kita bisa saling menghargai. Hargai kelebihan dan pemakaian Tuhan kepada orang lain. Masing-masing dipakai oleh Tuhan. Anggota tubuh Kristus itu semua berfungsi.
d) Saling memperhatikan.
Filipi 2:4
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
e) Saling menolong.
Galatia 6:2
6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Saling menolong dimulai dari doa. Kemudian tenaga, pikiran, harta dan sebagainya. Tidak ada istilah, saya tidak bisa ditolong malah saya yang harus ditolong. Dikatakan bertolong-tolonganlah, berarti saling menolong. Bukan yang satu cuma mau ditolong dan tidak mau menolong orang. Dalam rumah tangga juga jangan begitu.
Kehidupan yang paling lemah saja bisa menolong.
I Timotius 5:9-10
5:9 Yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh tahun, yang hanya satu kali bersuami
5:10 dan yang terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak, memberi tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, menolong orang yang hidup dalam kesesakan — pendeknya mereka yang telah menggunakan segala kesempatan untuk berbuat baik.
Janda itu kehidupan dalam keadaan lemah, tetapi bisa menolong. Jadi tidak ada alasan bagi kita mengatakan tidak bisa menolong orang lain, sebab yang lemah saja bisa menolong. Betapa bahagia kalau dalam penggembalaan, antara penggembalaan bisa saling memperhatikan, saling menolong.
f) Saling menghormati.
Penghormatan dalam Alkitab ditujukan pada 4 kelompok:
1) Orang tua
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Sekarang karena kecanggihan teknologi, kecanduan gadget, banyak anak tidak menghormati orang tua! Orang tua sampai teriak-teriak tidak didengar, minta tolong bolak balik tidak ditolong. Banyak orang tua yang mengeluh tentang anaknya, sampai guru di sekolah tidak dihormati gara-gara gadget. Kalau dipakai untuk hal yang positif, baik. Tetapi jangan sampai kecanduan gadget sampai sudah tidak ada hormat pada orang tua, bahkan sampai bentak orang tua, jangan ada di sini.
2) Orang yang lebih tua.
I Petrus 5:5
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Ini pasal penggembalaan. Orang tua yang dimaksud di sini adalah orang yang tua secara rohani, itulah gembala. Hormatilah gembala. Mungkin usianya masih muda seperti saya, tetapi kalau dia gembala yang dipercaya Tuhan, rohaninya harus lebih tua dari jemaat, hormati dia.
I Timotius 5:17
5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
Penatua yang dimaksud di sini adalah gembala, buktinya dia berkhotbah dan mengajar. Hormati, bukan disembah! Jangan dikultusindividukan, jangan dilembuemaskan. Rasul Yohanes hebat, dia dipakai oleh Tuhan, menerima wahyu dari Tuhan, tetapi dia salah menyembah, yang dia sembah malaikat. Syukur malaikat itu tahu diri “jangan sembah aku, aku sama dengan engkau, sembahlah Tuhan”. 2 kali dia menyembah malaikat, 2 kali juga ditegur oleh malaikat. Gembala dihormati tetapi bukan untuk disembah!
3) Sesama saudara dalam Tuhan.
I Timotius 5:1-2
5:1 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu,
5:2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.
Saling mengingatkan dan saling menegur, itu karena kita hormat.
4) Suami dan isteri saling menghormati. Jangan karena dia suami sehingga sewenang-wenang terhadap isteri.
Efesus 5:33
5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Isteri menghormati suami, suami juga harus menghormati isteri!
I Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Jangan mentang-mentang isteri lebih tinggi ijazahnya atau lebih dulu lahir lalu tidak menghormati suaminya, jangan!
g) Saling melayani. Bukan terus menuntut untuk dilayani!
Yakobus 1:26-27
1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Saling melayani ini dikaitkan dengan ibadah yang murni yaitu mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan. Secara jasmani kita saling melayani, kita lihat kehidupan seperti ini dalam kesusahan, mari kita layani, kita tolong. Tetapi penekanannya lebih kepada yang rohani. Yatim piatu secara rohani = putus hubungan dengan orang tua rohani = tidak tergembala. Janda secara rohani = putus hubungan dengan Yesus sebagai suami. Yesus adalah Firman. Berarti janda secara rohani = putus hubungan dengan Firman. Jadi saling melayani prakteknya adalah saling mengingatkan untuk tekun tergembala, saling mengingatkan untuk menghargai Firman. Mungkin kita melayani dengan membagi yang jasmani, menolong yang kesusahan, tetapi orang yang tidak tergembala kita biarkan, yang tidak menghargai Firman dibiarkan, itu belum saling melayani.
Kalau pelayanan seperti mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan itu kegiatan sosial, orang dunia juga tahu. Namun seringkali kegiatan sosial ini sudah dicemari dengan perkara dunia, sudah dijadikan sumber untuk mendapatkan keuntungan. Bantuan-bantuan yang dikumpulkan malah dikorupsi, hanya memanfaatkan janda-janda dan yatim piatu, itu dunia. Kita sekarang bicara yang rohani. Saling melayani itu saling mengingatkan supaya kita bisa tekun tergembala untuk kita bisa menghargai Firman Tuhan.
Inilah 7 hal yang harus kita perhatikan untuk bisa menjadi satu yaitu saling mengampuni, saling menerima, saling menghargai, saling memperhatikan, saling menolong, saling menghormati, saling melayani. Angka 7 adalah angka sempurna. Jadi kalau 7 hal ini bisa kita praktekkan, arah kita pasti mencapai kesempurnaan Tubuh Kristus. Angka 7 juga menunjukan sabat atau perhentian. Kalau 7 hal ini kita lakukan maka kita akan mengalami perhentian dan damai sejahtera, berkat damai sejahtera kita dapatkan.
Yesus sudah mau datang, ayo 7 hal ini kita praktekan mulai dari dalam nikah kita. Tidak usah saling membenci, saling dendam, iri dengki, buanglah! Tuhan sudah mau datang, jangan ada semua itu. Biar kita saling mengampuni, saling menerima, saling menghargai, saling memperhatikan, saling menolong, saling menghormati, saling melayani, kita diarahkan pada penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Untuk 7 saling ini bisa dilakukan memang harus bayar harga. Teladannya yaitu perjamuan suci. Yesus bayar harga dengan nyawaNya supaya kita bisa satu.
Efesus 2:13-16
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Saya sudah hargai dia tetapi saya tidak dihargai, harus bayar harga! Saya hormati dia tetapi dia tidak hormati saya, harus bayar harga untuk bisa mencapai kesatuan Tubuh Kristus. Mulai dari nikah, lalu dalam penggembalaan, nanti akhir bulan ada KKR, ibadah persekutuan antara penggembalaan, praktekan ketujuh saling ini. Tidak usah komentar, tidak usah debat, hanya lakukan saja Firman Tuhan maka ada damai. Kalau sudah kita lakukan, biar kita tidak dilayani, tidak dihargai, kita ada perhentian, kita damai dan kita sedang mengarah pada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai Wanita Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar