Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita sudah mengikuti separuh kebaktian lewat pujian kita, sekarang kita lanjutkan pemberitaan Firman Tuhan dengan satu kerinduan kita datang malam hari ini dengan segala pergumulan apapun, mungkin menghadapi pergumulan penyakit, pergumulan nikah, pergumulan buah nikah, pergumulan pekerjaan, pergumulan masa depan, kita yakin tidak sia-sia kita datang. Kita bukan asal bergadang cuma untuk membuat sakit, tetapi kita datang sepanjang malam ini tersungkur di bawah kaki Tuhan menyerahkan setiap pergumulan kita. Yakin sebentar kita kembali dengan seruan kemenangan.
Kita lanjutkan pelajaran Tabernakel tentang mezbah korban bakaran.
Keluaran 27:2
27:2 Haruslah engkau membuat tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; tanduk-tanduknya itu haruslah seiras dengan mezbah itu dan haruslah engkau menyalutnya dengan tembaga.
Pada mezbah korban bakaran ada 4 tanduk pada setiap sudutnya. Tanduk binatang terdiri dari zat tulang. Secara rohani tulang menunjuk kuasa kebangkitan.
II Raja-raja 13:21
13:21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.
Mezbah korban bakaran secara rohani menunjuk salib Kristus. Di dalam salib Kristus ada kuasa kebangkitan. Salah satu praktek salib adalah doa semalaman. Kita tidak tidur, kita berjaga sepanjang malam. Secara medis tidak baik, mengganggu fungsi hati dan metabolisme tubuh. Tetapi kita tidak sembarang bergadang, tujuan kita betul-betul mau tersungkur di kaki Tuhan, kita merindu mengalami kuasa kebangkitan Yesus.
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Yesus diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita. Yesus diserahkan artinya Yesus mati untuk menyatakan kuasa mengampuni dosa supaya kita manusia berdosa mengalami pengampunan dosa oleh sebab itu saya mau mati terhadap dosa, berhenti dan tidak berbuat dosa lagi.
Kalau tidak ada pengampunan, buat apa kita berhenti berbuat dosa. Syukur kepada Tuhan di dalam salib ada kuasa mengampuni makanya kita mau berhenti berbuat dosa. Malam ini kita berdoa semalaman, kita mohon kepada Tuhan supaya mengalami kuasa pengampunan dosa, berhenti berbuat dosa.
Yesus bangkit untuk membenarkan, kebangkitan Yesus menyatakan kuasa membenarkan manusia, kita bisa hidup dalam kebenaran di dalam segala hal. Benar = selamat, sebab itu tanduk mezbah korban bakaran di sebut tanduk keselamatan. Yesus yang sudah mati, Yesus yang sudah bangkit adalah tanduk keselamatan bagi kita.
Lukas 1:69
1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
Mazmur 18:3
18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Dengan datang di mezbah korban bakaran, datang pada salib Kristus kita mendapatkan tanduk keselamatan, kita bisa hidup dalam kebenaran. Ini yang menjadi kehendak Tuhan bagi kita. Hendaklah kamu benar seperti Yesus benar. Lalu meningkat suci seperti Yesus suci, sampai nanti sempurna seperti Yesus sempurna. Tujuan Tuhan memanggil dan memilih kita adalah untuk membenarkan kita, menyucikan bahkan menyempurnakan kehidupan kita sekalian.
Roma 8:28-30
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Untuk mencapai kemuliaan kita harus dibenarkan dan disucikan. Kenyataannya dunia yang kita tinggali saat ini keadaannya seperti tengah malam, gelap gulita oleh dosa, di mana-mana dosa. Hidup benar itu seakan-akan sesuatu yang mustahil. Lalu bagaimana supaya kita bisa tetap hidup dalam kebenaran, kita tidak ditelan oleh kegelapan dosa?
Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Yang harus kita lakukan adalah mencari dan memikirkan perkara yang di atas, perkara yang rohani. Kalau tidak, nanti kita ditelan oleh kegelapan dosa. Mustahil untuk bisa hidup benar sebab semua gelap, di televisi ada kegelapan dosa, di handphone ada kegelapan dosa, di sekolah ada kegelapan dosa, bekerja ada kegelapan dosa. Di mana ada udara di situ ada setan penguasa angkasa, di situ ada dosa. Jadi solusinya adalah mencari dan memikirkan perkara yang di atas, yang rohani. Prakteknya:
1. Menyulungkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.
I Timotius 4:7-10
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Jadi dosa kita hadapi dengan tergembala, sulungkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu. Di sini dikatakan berjerih payah dan berjuang untuk beribadah melayani Tuhan, untuk tergembala dengan benar dan baik. Orang lain tidur, kita berjerih payah berjuang untuk beribadah melayani Tuhan. Segala jerih payah kita tidak sia-sia karena Tuhan ganjar dengan jaminan pasti pemeliharaan dari Tuhan. Pemeliharaan ini bukan sebatas yang jasmani tetapi juga yang rohani. Kita terpelihara dan terlindungi dari gelapnya dosa. Tuhan sudah jamin pemeliharaan hidup kita sekarang, masa depan, sampai hidup yang kekal. Orang yang tergembala berada di tangan Tuhan. Di tangan Tuhan ada hidup kekal, berarti ada hidup secara jasmani juga. Tidak ada seorangpun yang bisa merebut mereka dari tanganKu, itu jaminan perlindungan.
2. Yohanes 1:38; 20:15-16
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Injil Yohanes dibuka dengan mencari guru dan ditutup dengan mencari guru. Praktek kedua mencari Yesus sebagai Guru. Guru ada kaitannya dengan pengajaran, Yesus adalah Firman. Jadi mencari Yesus sebagai Guru = hati yang selalu rindu untuk mendengar dan menerima Firman pengajaran yang benar. Sekalipun keras dan sakit bagi daging, tetapi tajam menyucikan kehidupan kita sekalian.
Kalau digabungkan, mencari dan memikirkan perkara yang di atas adalah tergembala sungguh-sungguh dalam binaan Firman pengajaran yang benar. Kita berbahagia kalau kita sudah ada dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Jangan keluar lagi, begitu kita keluar kegelapan menanti kita. Yudas 3,5 tahun bersama Yesus, dia juga diperlengkapi dengan kuasa menyembuhkan dan mengusir setan. Tetapi dalam Yohanes pasal 13 dia tinggalkan persekutuan dengan Yesus, dia tinggalkan penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Apa yang terjadi? Begitu dia keluar hari sudah malam, artinya Yudas ditelan oleh kegelapan dosa.
Yohanes 13:30
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
Kalau kita masih sempat kembali, itu kemurahan Tuhan. Jangan diulang lagi keluar kembali. Yudas mundur maju, mundur maju, begitu dia mundur sudah tidak ada kesempatan untuk kembali. Dia sadar akan dosanya tetapi tidak mengalami pengampunan lagi, dia mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.
Begitu keluar, lalu masih dapat kemurahan untuk kembali, ayo kembali sungguh-sungguh. Jangan kembali dengan pura-pura seperti Yehuda. Ada yang kembali tetapi dengan pura-pura, tidak sungguh-sungguh.
Yeremia 3:8-10
3:8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
3:10 Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN."
Dia pikir kalau mau ke gereja lain nanti malu, yah sudah kembali. Kalau tidak melayani nanti orang tanya kenapa tidak melayani, yah sudah melayani saja. Tetapi tidak sungguh-sungguh, kembali dengan pura-pura, tidak tulus hati. Malam ini saya tidak tahu kenapa ini disampaikan, saya tidak mau tembak siapa. Kalau Firman ini keluar, berarti Tuhan sayang, Tuhan lebih tahu keadaan kita. Siapa tahu ada yang kembali dengan pura-pura, ayo kembali dengan sungguh-sungguh, dengan tulus hati melayani Tuhan.
Yeremia 3:12-13
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Malam ini kita mau kembali sungguh-sungguh, mau kita akui kesalahan kita. Muka Tuhan tidak akan muram kepada kita.
Orang berbuat dosa itu jauh dari Tuhan. Semakin dalam dia terjerumus dalam dosa berarti semakin jauh dia dari Tuhan. Tetapi Tuhan himbau Israel yang digambarkan seperti perempuan murtad, ayo kembali, akui kesalahanmu. Mungkin kita pikir sudah terlalu dalam dosaku Tuhan, orang masih mau terima saya? Teman-teman di gereja masih mau terima saya? Keluargaku masih mau terima saya? Ayo kembali.
Tuhan katakan kalau engkau kembali kepadaKu, Aku juga mau kembali. Jadi jarak yang tadinya jauh, kalau kita kembali maka Tuhan pangkas jaraknya, Tuhan juga kembali. Siapa tahu malam ini kesempatan terakhir untuk kita ketemu dengan Yesus. Kalau tetap tidak dihargai, saya tidak tahu bagaimana.
Zakharia 1:2-3
1:2 "Sangat murka TUHAN atas nenek moyangmu.
1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Aku pun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
Nenek moyang itu hidup lama. Kalau kembali pada hidup lama, sangat murka Tuhan pada orang itu. 3 kali disebutkan Firman Tuhan semesta alam, ini adalah panggilan dari Tuhan Tritunggal kepada kita, ayo kita kembali dengan sungguh-sungguh. Yang sudah tinggalkan pelayanan ayo kembali melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Yang sudah sempat kembali terjun pada hidup lama, kembali kepada Tuhan lebih sungguh-sungguh lagi. Awasan bagi kita yang masih ada di ladang Tuhan. Memang tidak kembali pada hidup lama, tetap bertahan di ladang Tuhan, jangan bersikap seperti anak sulung, merasa berjasa, merasa dipakai lalu hina orang yang mau kembali.
Lukas 15:24-32
15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Malam ini penekanan bagi kita, kembali, baliklah kepada Tuhan, tidak usah keraskan hati. Si bungsu sudah hilang di ladang babi, tetapi dia mau kembali dan diterima oleh Bapa di Sorga. Si sulung melayani tetapi terhilang di ladang bapa. Hati-hati, orang yang sudah hancur-hancuran dia mau kembali dan dia diterima. Yang merasa benar dan suci justru dia yang terhilang di ladang Bapa, ini yang harus kita waspadai. Ada yang kelihatan benar, suci, dipakai, mungkin tangan kanan gembala, tetapi terhilang di ladang Bapa.
Kita lihat apa yang membuat si sulung terhilang di ladang Bapa. Ada 7 sifat yang menonjol dari si sulung.
1. Pemarah. Dia marah ketika melihat orang lain yang hancur-hancuran hidupnya bisa kembali melayani Tuhan. Ini marah tanpa alasan! Sama seperti Yudas, Maria mempersembahkan minyak narwastu, dia yang gusar dan marah. Ini sama dengan egois. Maunya dia “sorga untuk saya saja, tidak usah untuk dia. Sudah telanjur hidupnya seperti itu, neraka saja dia!” jangan seperti itu. Harusnya kita bersukacita kalau ada orang yang sudah hancur-hancuran mau kembali. Kita topang dan dukung dia, semangati dia, bukan malah memandang sinis, marah, kata-kata yang tidak baik yang keluar.
2. Bersungut-sungut, melayani tetapi bersungut-sungut.
3. Tidak ada roh perdamaian. Dia katakan melayani bapa tetapi tidak pernah seekor anak kambing diberikan padanya. Anak kambing ini korban pendamaian. Ingat Simson waktu mau berdamai dengan isterinya perempuan Timna itu, dia pulang membawa anak kambing. Anak sulung ini tidak mau berdamai. Apalagi orang itu yang pernah menyakiti dia, menipu dia, merusak hidupnya, lalu orang itu kembali kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, tidak diampuni sama dia, marah, tidak mau berdamai. Jangan kita seperti itu.
4. Mementingkan kelompok. Dia katakan tidak ada diberikan anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatnya. Ini ada pengelompokan, penggolongan. Dia kelihatan benar dan suci tetapi melayani ada pengelompokan, bukan persekutuan. Persekutuan dengan pengelompokan itu berbeda. Di zaman gereja mula-mula, pengelompokan ini sudah hebat. Ada yang bilang golongan Paulus, ada golongan Apolos. Di gereja hujan akhir juga hebat golongan-golongan ini. Memang ada hamba Tuhan yang dipercaya melayani kita, tetapi persekutuan kita dengan Yesus, dengan Firman pengajaran yang benar, bukan golongan-golongan. Lain kali sudah terlibat dalam satu persekutuan tetapi masih ada golongan-golongan di situ. Itu si sulung yang hilang di ladang bapa.
5. Membangkit-bangkitkan atau mengungkit-ungkit pelayanannya. Saya dulu begini, saya dulu begitu. Tidak usah! Kalau ada orang tidak menghargai pelayanan kita, yah sudah, tidak apa-apa, yang penting kita melayani untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk menyenangkan manusia.
6. Tidak menghormati bapa. Bapanya bilang segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Jadi dia tidak merasa apa yang dimiliki bapa adalah miliknya juga. Yang dimiliki Bapa adalah pengajaran. Berarti ini melayani tetapi tidak punya pengajaran yang benar.
7. Kebenaran diri sendiri, mempersalahkan Bapa itu menunjuk kebenaran diri sendiri.
Yang sudah terhilang di ladang babi, kembali! Yang ada di ladang bapa, tetapi terhilang karena ada 7 poin ini ayo kembali. Bagaimana caranya kembali? Akui kesalahan. Mengakui kesalahan itu suatu perobekan daging, tidak gampang untuk mengakui kesalahan itu. Malam ini dalam doa penyembahan kita robek daging supaya kita bisa mengakui segala kesalahan. Daging, harga diri yang tinggi, gengsi gede-gedan dirobek semua supaya kita bisa berkenan kepada Tuhan.
Si sulung tidak masuk pesta, si bungsu masuk pesta. Ini kita harus waspadai. Yang terdahulu menjadi yang terkemudian, yang terkemudian menjadi terdahulu. Kita yang sudah lama dalam pengajaran itu baik, puji Tuhan tetapi jangan sampai jadi terkemudian. Yang baru-baru melejit, semangat melayani Tuhan. Yang sudah lama menukik, jangan! Ayo kita maju terus sampai kita bisa mencapai pesta nikah Anak Domba Allah.
Zakharia 1:2-3
1:2 "Sangat murka TUHAN atas nenek moyangmu.
1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Aku pun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
Tuhan juga rindu kembali bersama-sama dengan kita, ayo kita kembali kepada Tuhan. Buang semua dosa, tanggalkan, kita robek daging kita. Tuhan saya rindu kembali kepadaMu, saya tidak mau pura-pura lagi, saya mau tulus hati kembali kepadaMu, saya mau melayani Engkau dengan sungguh-sungguh.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar