Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita mau menikmati Firman Tuhan. Biarlah
hidup kita semakin disucikan, pekerjaan Firman Tuhan betul-betul kita alami
sehingga kita kembali tidak dengan hati yang kosong, tetapi satu kehidupan yang
dipuaskan oleh Tuhan dengan FirmanNya untuk mengalami banyak kuasa dari Firman
itu sendiri, kuasa penyucian, kuasa pembaharuan, kuasa pertolongan dari segala
pergumulan yang kita hadapi. Mari kita membuka hati kita, kita mau datang
kepada Tuhan, kita pusatkan hati kita kepada Tuhan.
Imamat
26:6-8
26:6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam
negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun;
Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas
di negerimu.
26:7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas
di hadapanmu oleh pedang.
26:8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus,
dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan
tewas di hadapanmu oleh pedang.
Ini adalah berkat kedua yang kita terima
kalau mau taat pada Firman Tuhan yaitu berkat perlindungan dan damai sejahtera.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang
dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan
melihat Tuhan.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Damai sejahtera itu berkaitan erat dengan kesucian
dan kesucian itu merupakan bagian dari Tahbisan. Sore ini adalah penataran imam-imam
yang baru yang mau melayani Tuhan dan juga bagi kita yang sudah melayani Tuhan.
Ini adilnya Tuhan, semua diberikan kesempatan untuk melayani Tuhan dengan syarat
kesucian. Kalau syaratnya kepandaian, kekayaan, kedudukan dan lain-lain,
berarti Tuhan tidak adil, hanya yang pandai dan kaya yang bisa melayani. Tetapi
Tuhan adil, Tuhan berikan kesempatan kepada semua orang untuk melayaniNya
asalkan dengan syarat suci.
Keluaran 29:1
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka,
untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku:
Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Kalau disimpulkan, berkat perlindungan dan
damai sejahtera ini adalah hasil dari tahbisan yang benar. Kita mau memberi
diri kita disucikan untuk bisa dipakai oleh Tuhan di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna sebagai imam dan raja atau sebagai hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan.
Biar kita beri diri kita, serahkan hidup kita untuk melayani Tuhan, menyerahkan
anggota tubuh kita untuk menjadi senjata kebenaran.
Jadi melayani Tuhan itu bukan disusahkan
tetapi justru dilindungi oleh Tuhan dan menerima berkat damai sejahtera. Ada
yang pernah berkata kalau jadi anggota paduan suara nanti disusahkan, orang
lain sudah pulang tetapi anggota zangkoor masih latihan. Salah kalau mengatakan
disusahkan, itu berarti tidak mau dilindungi, tidak mau mengalami damai
sejahtera. Yang sudah melayani jangan lepaskan pelayanan. Lepaskan pelayanan berarti lepas dari
perlindungan Tuhan dan tidak mengalami damai sejahtera.
Keuntungan seorang imam adalah dipagari
Tuhan, dilindungi oleh Tuhan supaya jangan kena pada yang najis, sehingga bisa
mencapai sehidangan atau semeja dengan Tuhan di kota Yerusalem Baru, dalam
kerajaan Sorga yang kekal.
Matius 26:29
26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku
meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan
Bapa-Ku."
Yang Tuhan Yesus maksud di sini adalah
murid-murid = hamba-hamba Tuhan,
pelayan-pelayan Tuhan. Kita mau dibawa ke Yerusalem yang baru.
Tahbisan imam ini ditulis di dalam Imamat
pasal 22. Hak Tuhan yaitu persembahan yang dikuduskan bagi Tuhan, diberikan
kepada imam-imam.
Imamat 22:1-6
22:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
22:2 "Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya,
supaya mereka berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang
dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan mereka melanggar kekudusan nama-Ku
yang kudus; Akulah TUHAN.
22:3 Katakanlah kepada mereka: Setiap orang di antara
kamu turun-temurun, yakni dari antara segala keturunanmu yang datang mendekat
kepada persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi TUHAN,
sedang ia dalam keadaan najis, maka orang itu akan dilenyapkan dari hadapan-Ku;
Akulah TUHAN.
22:4 Seseorang dari keturunan Harun yang sakit kusta
atau yang mengeluarkan lelehan, janganlah memakan persembahan-persembahan
kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan orang yang kena kepada sesuatu yang najis
karena orang mati atau orang yang tertumpah maninya
22:5 atau orang yang kena kepada seekor binatang yang
merayap yang menajiskan dia atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan
dia, dengan kenajisan apa pun ia menjadi najis,
22:6 orang yang kena kepada yang demikian itu menjadi
najis sampai matahari terbenam dan janganlah ia makan dari
persembahan-persembahan kudus, sebelum ia membasuh tubuhnya dengan air.
Persembahan khusus untuk Tuhan diberikan
kepada imam-imam untuk dimakan imam-imam. Tetapi imam-imam yang kudus, bukan
imam-imam yang najis. Kalau imam-imam yang najis memakan persembahan kudus,
hukumannya mati, harus dilenyapkan! Jadi betul-betul kita dipagari Tuhan supaya
jangan kena pada yang najis karena kita mau dibawa sehidangan dengan Yesus di
Yerusalem Baru, kerajaan Sorga.
Mulai dari sekarang ini kita diberikan
kesempatan untuk menikmati makanannya Tuhan.
Yesaya 25:6
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung
Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang
bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk
dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
Seorang imam harus memakannya tetapi dengan
syarat kekudusan, kesucian. Makanan itu sekarang wujudnya adalah Firman
pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Tadi dikatakan di gunung Sion
disediakan makanan, itu diterangkan dalam kitab nabi Yesaya.
Yesaya 2:1-3
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Di gunung Sion ada perjamuan, perjamuan itu
menunjukan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Diberikan
kesempatan kita makan untuk kita bisa dibawa masuk dalam perjamuan kawin Anak
Domba Allah. Kalau imam dalam keadaan najis lalu makan persembahan kudus untuk
Tuhan, dia akan dilenyapkan oleh Tuhan. Untuk kita sebagai imam dan pelayan
Tuhan, kalau dalam keadaan najis lalu makan perjamuan suci maka rohaninya akan
mati. Sebab itu sebelum makan perjamuan suci, koreksi diri dulu. Kita diberikan
kesempatan makan Firman dulu, periksa diri, kalau ada dosa diselesaikan.
Sehingga ketika makan perjamuan suci bukan untuk mendatangkan kebinasaan atau kecelakaan
bagi kita tetapi untuk mempermanensikan Firman dalam hidup kita, Firman semakin
mendarah daging dalam kita.
Imam-imam yang sudah melayani Tuhan, kenapa
pelayanan semakin merosot, semakin kotor, semakin jahat dan semakin najsi?
Sebab ketika diberikan kesempatan makan perjamuan suci, dia tidak mengoreksi
diri, tidak menguji dirinya dengan Firman, dia masih dalam keadaan yang najis,
masih ada dosa yang dia lakukan yang tidak dia selesaikan, sehingga rohaninya
lemah, sakit sampai rohaninya mati, akhirnya pelayanan dia tinggalkan.
I Korintus 11:28-31
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji
dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa
mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan
sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman
tidak menimpa kita.
Mengakui tubuh Tuhan ini artinya mengaku
dosa. Perhatikan bapak ibu kekasih dalam Tuhan, juga saya sebagai gembala dan
pengerja, kenapa melayani makin merosot, jemaat rasa kering. Karena ada sesuatu
yang disembunyikan. Kesempatan mengoreksi diri lewat Firman Tuhan tidak
dimanfaatkan, tetapi makan perjamuan suci. Kalau begitu karena saya najis, saya
tidak makan perjamuan suci. Itu juga salah, kenajisannya yang dibuang,
perjamuan sucinya yang diterima.
Kita makan Firman supaya disucikan dari
kenajisan, makan perjamuan suci maka Firman mendarah daging, sehingga kita
dipersiapkan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah.
Lewat Firman pengajaran ini kenajisan yang
bagaimana yang harus disucikan dari kita supaya nanti kita bisa makan perjamuan
suci dan tidak mendatangkan hukuman dan kecelakaan bagi kita. Pada Imamat pasal 22, di sini ada 6 hal yang
harus disucikan:
1.
Imamat
22:4-5
22:4
Seseorang dari keturunan Harun yang sakit kusta atau yang mengeluarkan lelehan,
janganlah memakan persembahan-persembahan kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan
orang yang kena kepada sesuatu yang najis karena orang mati atau orang yang
tertumpah maninya
22:5
atau orang yang kena kepada seekor binatang yang merayap yang menajiskan dia
atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan dia, dengan kenajisan apa pun
ia menjadi najis,
Jangan
ada kusta supaya kita bisa makan perjamuan suci. Pengertian kusta:
a) Kusta itu putih. Jadi kusta adalah kebenaran
diri sendiri, kebenaran yang didapat dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan
Tuhan atau Firman, sampai menyalahkan setan. Ini harus disucikan, merasa benar
tidak ada dosanya. Seperti perumpamaan yang disampaikan Yesus, 2 orang datang
berdoa di Bait Allah, yang satu pemungut cukai yang lain orang Farisi. Orang
Farisi berdiri menengadah ke atas, aku berpuasa, aku ini, aku itu, semua yang hebat-hebat
yang dia katakan. Aku tidak sama seperti si pemungut cukai ini. Tetapi pemungut
cukai itu berdiri jauh-jauh dan berkata aku orang berdosa. Tuhan Yesus katakan
siapa yang kembali sebagai orang yang dibenarkan. Pemungut cukai dia kembali
sebagai orang yang dibenarkan. Orang Farisi tetap berada dalam kebenaran diri
sendiri, dia tidak mengalami pembenaran. Dia tidak dibenarkan oleh Tuhan
berarti dia tetap dalam keadaan najis, tidak bisa makan perjamuan suci.
b) Kusta itu menunjuk dosa makan minum dan kawin
mengawinkan.
Imamat 13:45-46
13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang
cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil
berseru-seru: Najis! Najis!
13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis;
memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat
kediamannya.
Orang yang sakit kusta itu najis. Kenajisan
di sini menunjuk dosa makan minum (merokok, narkoba, minuman keras) dan dosa
kawin mengawinkan dengan berbagai bentuknya. Kalau itu dilakukan lalu tidak
diselesaikan kemudian makan perjamuan suci, makanya rohaninya makin lemah,
sakit, kalau dibiarkan bisa mati. Kalau tidak ditolong dia menuju kematian
kekal di neraka.
Mulai dari cara pakaian diperhatikan.
Imam-imam itu memperhatikan pakaiannya. Keluaran pasal 28 bicara pakaian imam,
baru pasal 29 bicara tahbisan imam. Pakaian dan tahbisan itu sejalan, seorang
imam memperhatikan pakaiannya, jangan pakaian yang menonjolkan daging, berarti
tahbisannya tidak benar itu. Terutama kaum wanita, pakaian bukan untuk mengumbar daging, tetapi untuk menutupi daging.
Kusta awalnya tidak kelihatan, setelah
beberapa tahun baru kelihatan ternyata ada kusta. Kusta itu adalah dosa yang
awalnya dilakukan sembunyi-sembunyi dan akhirnya dilakukan terang-terangan. Kalau ada yang kusta ada Firman yang bisa
menyucikan kita, buang kustanya. Dosanya
dibuang, pelayanannya
dipertahankan.
Dulu tidak kelihatan, sembunyi-sembunyi,
lama-lama di depan gembalapun berani. Mungkin tidak di depan gembala, tetapi di
depan pelayan Tuhan yang lain sengaja dia tunjukan, sampai posting di media
sosial, itu sudah tidak malu-malu lagi, itu kusta! Kalau makan perjamuan suci,
rohaninya semakin lemah, sakit bahkan mati. Ayo bertobat, kembali kepada Tuhan
dan terima Firman. Selagi masih ada Firman masih ada kesempatan untuk kita disucikan
dari kenajisan. Supaya rohani kita sehat, kuat, rohani kita bertumbuh sampai
pada kedewasaan, sampai pada kesempurnaan.
2.
Lelehan,
yang dimaksud ini adalah darah yang keluar dari tubuh. Di dalam darah ada jiwa.
Jadi lelehan di sini artinya tanda-tanda menuju kematian rohani = rohani yang mulai
merosot. Sore ini rohani kita diperiksa, mungkin sudah mengeluarkan lelehan,
rohani menuju pada kematian. Rohani merosot, ibadah pelayanannya mulai merosot. Dulu semangat, sekarang
mulai kendor. Dulu takut kalau salah dalam pelayanan, Sekarang biar salah sudah
merasa tidak apa-apa. Itu mulai kering. Sudah dalam pengajaran tetapi mulai
merosot, mulai melirik yang lain. Apalagi kalau hamba Tuhan seperti itu, sekian
tahun dengan pengajaran Tabernakel jiwa masuk 1 keluar 2, akhirnya mulai
membuka diri pada ajaran yang lain. Itu yang dimaksud dengan lelehan.
Ibrani
8:5
8:5
Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Tabernakel
adalah miniatur kerajaan sorga. Pengajaran Tabernakel adalah kunci kerajaan
sorga. Seharusnya dengan kita ada dalam pengajaran ini rohani kita semakin
bergairah karena kita pegang kunci kerajaan sorga, dalam beribadah melayani
semakin semangat, semakin bernyala-nyala, sebab kita yakin ada jaminan
kepastian bahwa kita akan masuk kerajaan Sorga lewat Firman pengajaran
Tabernakel ini, Kabar Mempelai.
Sebenarnya
yang membuat kendor dalam pelayanan bukan karena banyaknya pelayanan, padatnya
pelayanan tetapi karena ada kusta, ada kebenaran diri sendiri, ada kenajisan, dosa
makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Itu yang membuat mulai kendor, merasa
pelayanan itu berat, mulai ditinggalkan, mulai jenuh, mulai bosan melayani
Tuhan, itu sudah mengeluarkan lelehan.
Orang
yang mengeluarkan lelehan itu pasti mengganggu orang lain. Jadi bisa dideteksi
orang itu mulai kendor, mulai merosot rohaninya, mulai merosot pelayanannya, bisa dideteksi dari perkataannya yang hanya
mengganggu dan melemahkan orang
lain. Baik perkataan langsung, perkataan di media sosial, selalu melemahkan dan
mengganggu orang lain. Dan dia menghasut, mempengaruhi orang lain untuk melawan
kebenaran. Kebenaran di sini adalah Firman pengajaran yang benar, kebenaran
juga adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar tahbisannya. Istilah sekarang
membunuh karakter. Perkataannya membunuh karakter, hasut sana hasut sini,
fitnah sana fitnah sini. Hamba Tuhan itu hanya mengasihi, bukan menyakiti. Ayo
kita jaga perkataan kita, kalau mulai menggosip, memfitnah, mempengaruhi orang
lain melawan kebenaran itu berarti sudah mengeluarkan lelehan. Ini harus segera
ditangani, kalau tidak nanti seperti perempuan yang 12 tahun mengeluarkan
lelehan. Dia sadar keadaannya yang semakin memburuk, dia berjuang untuk
memegang ujung jubah Yesus.
Orang
yang mengeluarkan lelehan ini akan membentuk suatu persekutuan yang di dasari
dengan kebencian. Tetapi sebenarnya itu bukan persekutuan, itu persekongkolan.
Yang tadinya tidak sepaham, tetapi karena mau melawan pengajaran yang benar,
hamba Tuhan yang benar, mereka ngumpul jadi satu. Seperti carang dan ranting
kering, berkumpul menjadi satu. Berkumpul di mana? Di tempat sampah untuk
dibakar.
Yohanes
15:6
15:6
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan
menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu
dibakar.
Hati-hati
kalau sudah ngumpul-ngumpul lalu mulai gosip hamba Tuhan yang benar, melawan
Firman, itu sedang mengeluarkan lelehan! Itu persekutuan kering, persekutuan di
tempat sampah yang akan dibakar. Kalau persekutuan yang benar itu mau menerima
penyucian, kita bersaksi kelemahan kekurangan kita yang diubahkan oleh Firman.
Kalau kumpul-kumpul cerita orang, itu sudah lelehan. Saya juga dikoreksi Tuhan,
jangan sampai saya khotbah tetapi saya mengeluarkan lelehan, kering, melemahkan
orang, menghasut orang melawan kebenaran.
3.
Kena
pada orang mati. Artinya masuk persekutuan yang mati. Kita periksa persekutuan
kita adalah persekutuan yang mati atau persekutuan yang hidup. Persekutuan yang
mati itu persekutuan yang ditandai maut. Kita periksa persekutuan kita, jangan
persekutuan yang mati. Apa itu persekutuan yang mati?
Efesus
2:1-2,4-5
2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
2:4
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati
oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Tadinya
kita orang yang mati karena dosa. Akui jujur di hadapan Tuhan, tidak ada kita
yang baik di hadapan Tuhan, dulu hidup kita hancur-hancuran. Kita telah mati
karena dosa tetapi telah dihidupkan oleh korban Kristus. Korban Kristus
memperdamaikan dosa kita sehingga kita lepas dari maut dan dihidupkan. Jadi
persekutuan yang mati adalah persekutuan yang tidak menghargai korban Kristus.
Periksa, kita bersekutu sore ini dasarnya apa? Cuma sekedar kumpul-kumpul? Sekedar
rutinitas kebiasaan atau karena menghargai Korban Kristus. Dalam Efesus pasal 2
dikatakan kita dulu jauh, sekarang menjadi dekat, diperdamaikan oleh korban
Kristus, dipersekutukan dalam tubuh Kristus.
Tanda-tanda
persekutuan yang mati:
a) Yesaya 28:15
28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah
mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan
persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan
kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam
dusta kami menyembunyikan diri,"
Cemeti ini menunjuk cemeti Firman, penyucian
yang keras dari Firman pengajaran yang benar. Jadi, tanda pertama adalah menolak atau mengelak
dari Firman pengajaran yang benar. Saya sebagai hamba Tuhan kalau tidak berani
menampilkan Firman pengajaran yang benar, berarti saya memimpin persekutuan
yang mati. Lalu jemaat yang datang tidak mau menerima Firman pengajaran yang
benar berarti masuk dalam persekutuan yang mati.
Jadi kalau disimpulkan, tanda pertama adalah
tanpa Firman pengajaran yang benar. Jadi yang mempersekutukan bisa hal-hal lain
yang jasmani, bukan lagi Firman. Salah satunya karena organisasi. Organisasi
itu buatan manusia, itu fana. Aturan organisasi mengharuskan harus bersekutu tetapi
tanpa pengajaran yang benar, itu persekutuan yang mati. Kita bersekutu dasarnya
apa? Pokok organisasi atau pokok organisme. Kalau pokoknya organisasi mati,
kalau pokoknya organisme, Yesus, Firman pengajaran yang benar, itu persekutuan
yang hidup.
b) Membuat bohong sebagai perlindungannya.
Berkebalikan tadi kalau kita mau disucikan kita mendapat perlindungan dari
Tuhan. Bohong atau dusta itu kaitannya dengan iblis, iblis bapa pendusta. Jadi
ini sama dengan sudah enjoy dengan iblis, sudah menikmati berbuat dosa. Tidak ada
penyucian, pulang dari persekutuan malah tambah berdosa.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Kalau pulang dari satu persekutuan malah
tambah semangat berbuat dosa, dipertanyakan persekutuan apa ini. Lain kali
persekutuannya sudah benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar, tetapi yang
bersekutu itu motivasinya lain, untuk yang jasmani, mungkin jalan-jalan, atau
untuk apa. Akhirnya orang yang datang bersekutu itu malah semakin menikmati
berbuat dosa, karena dia tidak menikmati Firman.
Jadi periksa, kita datang motivasinya apa?
Kalau motivasinya untuk menikmati Firman pengajaran maka kita menikmati
penyucian, pulang kita disucikan. Tetapi kalau motivasinya hanya untuk
menikmati fasilitas yang jasmani, pulangnya semakin berbuat dosa.
c) Yesaya 30:1
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah
firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang
memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa
mereka bertambah-tambah,
Kalau persekutuan bukan dorongan Roh Kudus
tetapi karena motivasi yang lain, pulangnya nanti dosanya malah
bertambah-tambah. Yang mau ikut persekutuan di Palu periksa hati, kalau cuma
motivasi yang lain bukan karena dorongan Roh Kudus, nanti pulang dosa malah
bertambah-tambah.
Yesaya 30:2
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta
keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan
Mesir.
Mesir itu adalah dunia. Persekutuan yang mati
itu hanya perkara duniawi yang ditampilkan.
Ini
yang harus disucikan, jangan ada persekutuan yang mati. Jangan tertarik, jangan
kita ikuti. Daya tariknya memang luar biasa, dosa dibiarkan makanya orang
senang. Yang datang berkata dahsyat luar biasa, Firmannya lucu. Bukan Firman menyucikan.
4.
Jangan
kena kepada orang yang tertumpah maninya. Ini yang perlu dan harus disucikan!
Kejadian
38:8-10
38:8
Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu,
kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu."
38:9
Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu
setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang,
supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.
38:10
Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh
dia juga.
Tertumpa
maninya ini adalah perbuatan yang dilakukan oleh orang yang sudah dewasa, bukan
anak-anak = orang yang rohaninya beranjak dewasa. Kita sekarang digembleng oleh
Firman pengajaran supaya rohani kita dewasa. Tetapi banyak terjadi orang yang rohaninya sudah
beranjak dewasa berbuat seperti
Onan anak Yehuda. Mani itu adalah benih kehidupan. Secara rohani benih
kehidupan itu adalah Firman pengajaran, disebut Firman kehidupan, Firman yang
hidup.
I
Yohanes 1:1
1:1
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat
dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Ibrani
4:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
I
Petrus 1:23
1:23
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari
benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Jadi
benih kehidupan secara rohani adalah Firman hidup, Firman pengajaran yang
benar. Jadi pengertian rohani membiarkan mani tertumpah adalah membuang Firman
pengajaran yang benar yang telah mendewasakan rohaninya dengan alasan apapun.
Kaum muda jangan karena jodoh sehingga membuang pengajaran yang benar, karena
pekerjaan buang pengajaran yang benar, jangan terjadi! Kami sebagai hamba Tuhan
waktu masih merintis motto Lempinel dipegang teguh, lebih baik ditolak bersama
Firman pengajaran yang benar dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang
benar. Begitu sudah diberkati mulai berkata apa itu pengajaran.
Kalau
membuang pengajaran yang benar itu perbuatan yang jahat di mata Tuhan yang
berakibat dibunuh oleh Tuhan.
Kejadian
38:9
38:10
Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh
dia juga.
Kita
bertahun-tahun sudah diberkati oleh pengajaran ini. Kalau direnungkan kami
dididik di Lempinel cuma-cuma, tidak dipungut biaya. Sudah menikmati gemblengan
Firman pengajaran yang benar, lalu begitu diterjunkan di ladang Tuhan, Firman
pengajaran yang benar malah dibuang, jangan seperti itu! Sidang jemaat sudah
diberkati, nikahnya dibenahi, diberkati pekerjaannya, kaum muda diberkati
sampai bisa kuliah, bisa bekerja, lalu mau membuang pengajaran ini, itu jahat
di mata Tuhan. Baru berniat keluar dari pengajaran yang benar saja sudah jahat
di hadapan Tuhan, apalagi yang keluar meninggalkan pengajaran.
Tuhan
ceritakan dalam satu perumpamaan, pengertiannya sama.
Matius
7:6
7:6
"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu
melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan
kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Membuang
pengajaran yang benar = memberikan barang yang kudus kepada anjing atau
melemparkan mutiara kepada babi. Mutiara
itu ada kaitannya dengan Yerusalem Baru.
Wahyu
21:21
21:21
Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu
gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni
bagaikan kaca bening.
Jadi
barang kudus mutiara ini menunjukan Firman pengajaran yang benar, Kabar
Mempelai. Membuangnya = melemparkan kepada anjing dan babi. Artinya keadaan
orang yang membuang pengajaran yang benar adalah seperti anjing dan babi. Tadinya
kita dari keadaan seperti itu, tetapi oleh Firman Tuhan kita diangkat.
Perempuan Siro Fenesia mengakui dia anjing. Melalui perkataan Yesus, lewat
remah-remah roti dia diangkat menjadi dombanya Tuhan. Dalam nama Yesus jangan
buang pengajaran yang benar yang telah kita terima dari para pendahulu.
Bagaimana
keadaan anjing dan babi?
a) Jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya
dosa. Anjing muntah dia jilat kembali. Babi yang sudah mandi berkubang lagi di
lumpur.
II Petrus 2:2
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa
yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi
kembali lagi ke kubangannya."
Nanti semakin jahat dan semakin najis
hidupnya. Ingat orang gila di Gerasa yang dirasuk roh-roh jahat. Setelah roh
jahat diusir oleh Yesus, mereka masuk ke mana? Ke babi. Jadi kalau sudah
membuang pengajaran ini, betul-betul hidupnya dikuasai oleh roh-roh jahat.
b) II Petrus 2:1,12
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di
tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
2:12 Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak
berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan
dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh
perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Mulutnya menghujat Firman pengajaran yang
benar, berbalik melawan. Orang yang membelot ini yang berbahaya. Makanya raja Zedekia
paling takut menghadapi orang-orang yang membelot dan berpihak kepada Babel. Yang
sudah mengecap pengajaran kemudian meninggalkan pengajaran, dia melawan
betul-betul sampai menghujat pengajaran yang benar.
Guru kami dengan tegas mengatakan kepada kami,
kalau kamu besok-besok meninggalkan Firman pengajaran yang benar, jangan bilang
kamu muridku! Tapi kalau besok-besok kamu melihat om meninggalkan pengajaran
yang benar, jangan akui om gurumu! Ayo kita tegas soal pengajaran.
Poin
keempat ini jangan kena pada orang yang tertumpah maninya, jangan mau berurusan
dengan orang seperti itu,
apalagi mau bersekutu dengan orang semacam ini! Saya ditelpon disuruh datang
mau ditahbiskan menjadi pendeta penuh tetapi saya tidak mau datang karena yang
jadi pembicara di situ guru yang meninggalkan kami di tengah jalan sementara
kami Lempinel. Konsekuensinya saya tidak dikasihkan kartu jabatan, tidak
apa-apa. Jangan kita mau berurusan dengan orang semacam itu. Kita doakan, siapa
tahu bisa kembali. Tetapi Pdt. Pong mengatakan 1:1000 kalau bisa kembali pada
pengajaran yang benar itu kemurahan Tuhan dan akan besar harga yang dia bayar.
5.
Jangan
kena binatang merayap yang menajiskan. Kalau merayap itu ada di darat. Ini
menunjukan roh nabi palsu. Jangan kita kena roh nabi palsu yaitu ajaran palsu
dan dusta. Pasangan binatang merayap adalah burung dan ikan.
Kejadian
4:17-18
4:17
Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu
melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh,
menurut nama anaknya.
4:18
Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan
Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.
Jadi
binatang merayap, burung di udara dan ikan di laut menunjuk trio setan. Binatang
yang merayap itu nabi palsu, itulah binatang yang keluar dari dalam bumi. Ikan
menunjuk antikristus, binatang yang keluar dari dalam laut. Burung di udara
menunjuk naga, setan dengan roh jahat dan najisnya. Ini yang kita hadapi
sekarang. Jangan bersentuhan dengan trio setan. Orang yang berdusta itu tidak
bisa dipegang, dia racun! Ajaran palsu itu racun, jangan berurusan dengan itu.
Lalu
antikristus dengan roh kebencian dan ikatan uang, ini yang menajiskan kita. Kemudian
burung di udara itu roh jahat dan roh najis, dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kita
jangan bersentuhan dengan itu. Kalau sudah membuka diri mendengar ajaran lain
maka masuklah ikatan uang di situ dengan ikatan-ikatan yang lain. Atau kalau
kita sudah ada dalam pengajaran yang benar lalu masih ada ikatan-ikatan uang,
ikatan-ikatan dosa yang lain pasti tinggalkan pengajaran yang benar dan
menerima pengajaran yang lain, arahnya ke situ. Inilah yang perlu disucikan.
Kolose
2:8
2:8
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang
kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak
menurut Kristus.
Ajaran
palsu itu adalah Firman tetapi dicampur dengan filsafat dunia yang kosong.
Pengetahuan dunia itu omongan yang kosong dan tidak suci. Memang kedengaran
mantap, bagus, terdengar enak, tetapi dicampur dengan filsafat dunia.
I
Timotius 6:19-20
6:19
dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi
dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
6:20
Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah
omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang
berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
Tanda-tanda
kalau sudah dicampur filsafat dunia adalah diseminarkan, dipertanyakan
kebenarannya, diselidiki kebenarannya.
Tuhan Yesus sudah mau datang lalu baru mau menyelidiki serta mendiskusikan kebenaran Firman. Kapan
mau kita praktekan, terlambat nanti kita! Sekarang waktunya membaca, mendengar
dan menuruti, mempraktekan Firman. Bukan lagi berdiskusi mencari tahu
kebenarannya. Kalau ada yang mau ajak berdebat tidak usah, biarpun kita
dibilangi penakut tidak usah berdebat. Urusan kita sekarang mempraktekan
Firman, bukan mau didiskusikan lagi.
Mazmur
12:7
12:7
Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali
dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
Alkitab
dimulai dengan pernyataan dan diakhir dengan kenyataan. Kita percaya pengajaran
yang benar ini tertulis dalam
Alkitab, berarti dimulai dengan penyataan dan diakhiri dengan kenyataan, kita menjadi mempelai wanita Tuhan untuk
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Yang kita pegang ini pengajaran yang nyata,
benar dan murni, bukan yang abstrak yang mau diragukan kebenarannya.
1935
pengajaran ini dibuka oleh Pdt.
Van Gessel, sekarang sudah tahun 2023 berarti sudah 88 tahun. Banyak pengajaran
tetapi tidak lama hilang, pondok Daud sudah hilang, wanita bijak, pria sejati hilang. Tetapi Kabar Mempelai
tetap eksis, jangan ragukan! nanti akan diakhiri dengan kenyataan.
Sebaliknya
filsafat kosong itu dimulai dengan pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan juga.
Firman
pengajaran bukan diterima dengan logika, tetapi diterima dengan iman. Iman
lebih tinggi dari logkia. Kalau iman bisa menerima maka logika pasti bisa
menerimanya.
Seorang
imam harus disucikan dari kenajisan. Jangan
mau dicampur-campur. Kalau pengajaran dicampur-campur akibatnya ngeri.
Yehezkiel
4:9,12
4:9
Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah besar, kacang merah kecil,
jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan masaklah itu menjadi roti
bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada sisimu, yaitu tiga ratus
sembilan puluh hari.
4:12
Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya
di atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka."
Ajaran
campur itu dimasak atau dipanasi dengan sesuatu yang sudah dibuang. Itulah yang
sudah dibuang oleh Paulus malah itu yang mau dipungut oleh pendeta-pendeta yang
mau dapat gelar. Gelar-gelar itu dipakai untuk memanas-manasi Firman.
Yehezkiel
4:13
4:13
Selanjutnya TUHAN berfirman: "Aku akan membuang orang Israel ke
tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya najis
di sana."
Jadi
roti campur ini makanan orang Israel yang terbuang. Jadi kalau sedang
mengkonsumsi ajaran campur-campur bukannya membangun Tubuh Kristus tetapi malah
terbuang dari Tubuh Kristus. Sekalipun dia kelihatan melayani tetapi yang dia
bangun adalah tubuh Babel.
6.
Jangan
kena dengan kenajisan apapun. Kalau 5 poin di atas kita pahami, maka kita tidak
akan kena kenajisan apapun. Sekecil apapun itu di mata manusia, kalau itu najis
harus hati-hati. Seorang
hamba Tuhan betul-betul dilindungi oleh Tuhan, dipagari supaya tetap hidup
kudus untuk bisa masuk pesta kawin Anak Domba Allah.
Mungkin dari 6 poin itu salah satunya masih ada
pada kita. Semua kenajisan bisa ditahirkan. Lewat apa?
Bilangan 19:12,19 (Perikop: air pentahiran)
19:12 Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air
itu pada hari yang ketiga, dan pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada
hari yang ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir
pada hari yang ketujuh.
19:19 orang yang tahir itu haruslah memercik kepada
orang yang najis itu pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, dan pada
hari yang ketujuh itu haruslah ia menghapus dosa orang itu; dan orang yang
najis itu haruslah mencuci pakaiannya dan membasuh badannya dengan air, lalu ia
tahir pada waktu matahari terbenam.
Bisa ditahirkan dengan air pentahiran. Dulu
orang Israel yang sudah bersentuhan dengan hal-hal di atas yang najis, lalu
membasuh dirinya dengan air pentahiran maka dia menjadi tahir. Sekarang air
pentahiran ini secara rohani ada 2:
1.
Air
pentahiran pada hari ketiga. Ini
penentu hari ketujuh dia tahir. Kalau hari ke-3 dia tidak tahir maka hari ke-7
dia juga tidak tahir. Angka 3 menunjuk kematian dan kebangkitan Yesus. Jadi ini
menunjukan baptisan air yang benar. Kita mati terhadap dosa, dikubur bersama
Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Ini bukan hanya tata
cara gereja tetapi ini sungguh-sungguh menentukan pada hari ketujuh kita tahir
atau tidak. Pada hari ketujuh itu ada pesta kawin Anak Domba. Menunjukan kita
masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah atau tidak. Sebab itu pentahiran hari
ketiga ini harus sungguh-sungguh kita perhatikan. Baptisan air harus
sungguh-sungguh diperhatikan. Yang sudah dibaptis perhatikan, syaratnya
bagaimana, pelaksanaannya benar atau tidak, hasilnya harus benar.
2.
Air
pentahiran pada hari ketujuh, ini menunjuk air Firman pengajaran.
Efesus
5:25-27
5:25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Penyucian
oleh air Firman pengajaran yang benar menyucikan kita sampai tidak bercacat
cela, sampai sempurna, sehingga kita layak masuk perjamuan kawin Anak Domba
Allah. Ada 2 perjamuan Allah yang besar di akhir zaman.
a) Perjamuan kawin Anak Domba Allah, hanya bisa
dimasuki oleh kehidupan yang mau disucikan, mau ditahirkan dari segala
kenajisan.
b) Perjamuan atau pesta pembantaian daging. Yang
masuk di sini adalah orang-orang yang tidak mau ditahirkan, orang-orang yang
tidak mau disucikan.
Kita diperhadapkan dengan 2 pilihan, mati
atau hidup. Malam ini juga diperhadapkan dengan 2 pilihan perjamuan kawin Anak
Domba Allah atau pesta pembantaian daging. Kalau mau ditahirkan dari kenajisan
kita masuk pesta kawin Anak Domba Allah. Kalau tidak mau ditahirkan, masuk
pesta pembantaian daging. Tinggal tergantung kita, pilihan ada pada kita
masing-masing. Tuhan tidak memaksa, Tuhan berikan kebebasan kepada kita untuk
memilih. Sebagai hamba Tuhan saya menghimbau kita untuk memilih ditahirkan dari
kenajisan. Sekarang kita ditahirkan oleh air Firman pengajaran yang benar, lalu
kita terima perjamuan suci maka Firman mendarah daging. Tetapi kalau sekarang
ini tidak mau ditahirkan lalu terima perjamuan suci maka akibatnya semakin
lemah, sakit, sampai mati rohani.
Memang sekarang mau ditahirkan kita rasa
menderita, tidak boleh jamah ini, tidak boleh jamah itu, sakit bagi daging. Tetapi
nanti pesta kawin Anak Domba menjadi kenyataan, kita bisa masuk ke sana.
Biarlah kita dihina, memang sakit
bagi daging, tetapi kita akan masuk puncak kebahagiaan. Dalam kitab Wahyu ada 7
kebahagiaan dan pesta nikah Anak Domba Allah itu kebahagiaan ke-4. Kalau
dijadikan pelita maka pelita ke-4 itu pokoknya.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya
lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah."
Untuk sekarang semakin kita disucikan semakin
damai sejahtera. Bertambah penyucian kita semakin damai, semakin tenang, kita
mendapat perlindungan. Damai sejahtera itu artinya tidak merasakan lagi apa
yang dirasakan oleh daging. Orang boleh hina kita, orang boleh gosipkan kita,
memfitnah kita, menganiaya batin kita karena pengajaran ini, tetapi kita tetap
damai, tidak merasa lagi apa yang dirasakan oleh daging. Kalau masih bereaksi
daging berarti masih kurang penyuciannya. Disucikan terus sampai kita tidak merasa
lagi apa yang dirasakan oleh daging. Dengar omongan orang lain tentang kita, kita
ketawa saja, malah kita prihatin, kita tunjukan kasih Allah pada orang itu, doakan dia.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Dibicarai begini damai tenang, dibicarai
begitu tetap damai tenang. Kalau saya renungkan dari kami 6 bersaudara saya
paling tempramen. Tidak bisa tersentuh, gampang emosi. Tetapi Tuhan tolong
seiring penyucian, bukan kekuatan manusia, itu kekuatan dari Tuhan. Kalau kita mau disucikan, kita ada kemauan
maka Yesus berikan kemampuan.
Semakin suci, semakin damai sejahtera, semakin bahagia, semakin tenang dan akan
memuncak dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Mari kita mau menerima perjamuan suci.
Kesempatan diberikan kepada kita untuk mengoreksi diri lewat Firman Tuhan. Sehingga
ketika kita menerima perjamuan suci bukan menjadi kecelakaan, kebinasaan, tetapi
untuk mempermanensikan Firman di dalam kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar