Dalam Imamat pasal 26 ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika taat pada Firman Tuhan:
1.
Ayat
4-5,10 berkat pemeliharaan.
2.
Ayat 6-8
berkat perlindungan dan damai sejahtera.
3.
Ayat 9
berkat nikah dan buah nikah.
Kita masih membahas poin kedua, berkat perlindungan
dan damai sejahtera.
Imamat
26:6-8
26:6 Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam
negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun;
Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan
melintas di negerimu.
26:7 Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas
di hadapanmu oleh pedang.
26:8 Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus,
dan seratus orang dari antaramu akan mengejar selaksa dan semua musuhmu akan
tewas di hadapanmu oleh pedang.
Perlindungan dan damai sejahtera adalah hasil
tergembala dengan benar dan baik.
Yehezkiel 34:15,24-25,28
34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku
dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
34:24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta
hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang
mengatakannya.
34:25 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan
mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah itu, sehingga mereka
dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan dapat tidur di hutan-hutan.
34:28 Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi
bangsa-bangsa dan binatang liar tidak akan menerkam mereka, sehingga mereka
akan diam dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun.
Dalam Imamat 26 juga dikatakan mereka akan
berbaring dengan tenang, binatang buas ditiadakan, tidak dikejutkan oleh
apapun. Ini hasil tergembala dengan benar dan baik.
Kita sudah belajar tentang penggembalaan
Tuhan di dalam Yehezkiel pasal 34 ini. Sore ini kita belajar praktek tergembala
dengan benar dan baik. Ini yang menghasilkan berkat perlindungan dan damai
sejahtera.
Yehezkiel 34:23-24
34:23 Aku akan mengangkat satu orang gembala atas
mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan
menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya.
34:24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta
hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.
Prakteknya digembalakan oleh 1 orang yaitu
Daud. Yang dimaksud dengan Daud di sini adalah Yesus yang disebut Anak Daud.
Jadi digembalakan oleh Yesus (Yesus adalah logos, Firman yang lahir menjadi
manusia), bukan digembalakan oleh organisasi. Apa pengertian digembalakan oleh
satu orang yaitu Daud?
1.
Mau
diatur oleh 1 Firman pengajaran yang benar = hanya mendengar dan
dengar-dengaran pada 1 Firman pengajaran yang benar.
Yohanes
10:3-5,16,27-28
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi
seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena
suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
10:16
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Kalau
sudah 1 Firman pengajaran yang benar, 1 rumput penggembalaan, pasti bisa
menjadi 1 kawanan = satu tubuh Kristus yang sempurna. Hanya satu yang mau kita
dengar yaitu satu Firman pengajaran yang sehat, ajaran yang benar, yang tertulis
dalam Alkitab, yang dibuka rahasianya oleh Tuhan ayat menerangkan ayat, tajam
menyucikan, menunjukan mana nikah yang benar mana nikah yang salah dan
dipraktekan oleh pembicara. Hanya itu yang mau kita dengar maka kita bisa
menjadi satu kawanan = 1 tubuh Kristus yang sempurna.
Suara
asing itu adalah ajaran asing, jangan didengar, kita harus lari dari padanya.
Artinya tegas untuk menghindar, menolak ajaran yang lain, ajaran yang tidak
senada dengan yang kita terima. Perhatikan suara yang satu yaitu suara Firman
pengajaran yang benar. Tidak usah perhatikan suara-suara yang lain,
ajaran-ajaran yang lain.
Itulah
tergembala dengan benar dan baik, hanya mendengar 1 Firman pengajaran yang
benar dan tidak mau membuka diri terhadap ajaran yang lain. Kalau sudah tidak
senada, sudah berbeda, hindari, harus ada ketegasan untuk menghindar.
Memang
beresiko kalau kita hanya mau menerima 1 Firman pengajaran yang benar.
Yesaya
51:4,7
51:4
Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai
suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku
sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
51:7
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan
pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan
janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Resikonya
kita dinista dan diaibkan oleh orang lain. Tidak apa-apa, yang penting bukan
Tuhan yang mengaibkan kita. Kalau kita mendengar suara Firman pengajaran yang
benar maka aib dosa kita dihapus. Kalau orang aibkan kita tidak apa-apa, orang
mau nista kita tidak apa-apa, yang penting aib dosa kita sudah dihapus, kita
disucikan, kita mau dibawa pada kesempurnaan, sama sempurna seperti Yesus.
Kalau
kita mau memegang dan menerima pengajaran yang benar, membuat hidup kita bersuasana
taman Eden sekalipun berada di padang gurun yang tandus dan ada pemeliharaan melimpah dari Tuhan.
Yesaya
51:1-3
51:1
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari
TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada
lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
51:2
Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham
seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
51:3
Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang
gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di
situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Dunia
sekarang semakin sukar, sulit, tandus, sumber-sumber kering. Tetapi kalau kita
mengejar pengajaran yang benar, berjuang berpegang pada Firman pengajaran yang
benar, maka kita hidup di dunia seperti di taman Eden, ada sukacita, ada
pemeliharaan.
Hanya
1 Firman pengajaran yang benar dan Tuhan sendiri yang mengatakannya.
Yehezkiel
34:24
34:24
Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di
tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.
Jadi
Tuhan itu tidak berdusta, kalau Tuhan mengatakan hanya 1 Firman pengajaran yang
benar, jangan ragu berarti benar-benar hanya satu. Apa yang sudah kita terima
dari pendahulu yang sudah
memberkati dan membenahi hidup kita, pegang itu! Suara-suara asing banyak,
tetapi suara Yesus itulah pengajaran yang benar hanya satu. Seringkali orang
yang memberitakan Firman pengajaran yang benar dicap penyesat, yang menerima
dianggap sudah disesatkan. Padahal Firman Tuhan katakan pendusta itu adalah
orang yang menambah dan mengurangi Firman, yang mengotak atik pengajaran ini,
rombak sana rombak sini, ubah sana ubah sini, itulah pendusta.
Amsal
30:5-6
30:5
Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung
pada-Nya.
30:6
Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap
pendusta.
Dalam
surat Timotius dikatakan menyesatkan dan disesatkan, betapa dahsyatnya
penyesatannya.
Ini
pengertian digembalakan oleh Daud, artinya mau diatur oleh satu Firman
pengajaran yang benar, hanya memperhatikan satu suara yaitu suara Firman
pengajaran yang benar, tidak mau mendengar suara asing. Sama seperti Boas
menasihati Rut, perhatikan saja gandum atau jelai di ladang Boas, jangan pergi
ke ladang lain supaya tidak disusahi. Kalau pergi ke ladang lain kita disusahi,
artinya masuk dalam kesusahan besar yaitu aniaya antikristus.
2.
Tergembala
atau berfellowship itu mewarisi tabiat. Berarti digembalakan oleh Daud artinya
memiliki tabiat Daud. Antara lain:
II Samuel 7:2
7:2 berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah,
aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah
tenda."
I Tawarikh 22:19;28:2-3
22:19 Maka
sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah
mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan
perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama
TUHAN."
28:2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata:
"Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak
mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki
Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya.
28:3 Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau
tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan
telah menumpahkan darah.
Di
sini Daud punya kerinduan besar untuk mendirikan rumah Tuhan atau Bait Allah. Untuk
kita punya kerinduan besar untuk masuk di dalam pelayanan pembangunan rumah
Tuhan secara rohani yaitu Tubuh Kristus yang sempurna. Kerinduan besar itu
diwujudkan! Bukan cuma kerinduan tetapi tidak ada wujudnya. Akhir bulan di Palu
ada ibadah pembangunan Tubuh Kristus, kerinduan kita wujudkan dengan kehadiran,
pengorbanan waktu, tenaga, harta dan lain sebagainya. Persekutuan ini akan
terus membesar, yang pasti kegerakan ini akan semakin membesar. Tujuannya satu
yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Biarlah itu yang ada di hati.
Saya ikut untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau itu tujuannya maka
kita akan berkoban segala-galanya, tidak akan ragu. Untuk mendirikan gerejaNya,
Yesus rela mati. Rombak Bait Allah ini, dalam 3 hari Aku akan membangunnya
kembali. 3 hari itu pengorbanan Yesus, Dia berkorban nyawa!
Harus
ada gairah, ada kerinduan dan kita wujudkan. Seperti Daud, dia wujudkan dengan
menyediakan bahan-bahan untuk pembangunan Bait Allah. Memang bukan dia yang
membangun karena Tuhan katakan engkau seorang prajurit, tanganmu sudah banyak
menumpahkan darah, nanti anakmu yang membangun. Daud menyediakan bahan dan
Salomo yang mendirikan.
Ada
3 hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
a) Rencananya. Kita mau membangun rumah kita,
kita ada rencanakan anggarannya, modelnya, kekuatannya. Begitu juga pembangunan
Tubuh Kristus, ada rencana pembangunannya.
I Tawarikh 28:11,19
28:11 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya,
rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari
perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari
ruangan untuk tutup pendamaian.
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang
diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan
rencana itu.
Rencana pembangunan berdasarkan ilham Allah,
itulah pembukaan rahasia Firman. Kita mau membangun modelnya bagaimana? Lewat
pembukaan rahasia Firman. Bagaimana caranya? Ditunjukan lewat pembukaan rahasia
Firman. Kalau kita beribadah seperti sore ini, kemudian ada pembukaan rahasia
Firman, berarti kita sedang didorong untuk masuk pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus. Jangan pasif, aktif, bergairah semuanya.
Itu sebabnya yang sudah melayani Tuhan, yang
sudah menjadi imam dan raja, hamba Tuhan, pelayan Tuhan, lalu tidak suka dengar
Firman, main-main saat dengar Firman, tidak ada gunanya pelayanan itu! Tidak
berkenan kepada Tuhan. Mau melayani tetapi tidak ada kekuatannya, bagaimana
bisa! Menyanyi paduan suara, main musik, tetapi tidak suka dengar Firman,
bagaimana bisa dipakai oleh Tuhan. Tidak ada kata maaf soal pemberitaan Firman!
Kalau main-main saat pemberitaan Firman, tidak ada gunanya pelayanan kita. Biar
hebat main musik, kalau main-main saat dengar Firman, tidak fokus saat
mendengar, tidak menghargai Firman, itu tidak ada gunanya. Saya sebagai hamba
Tuhan, mungkin saya hebat menyampaikan Firman tetapi kalau saya tidak mau
praktek itu tidak ada gunanya.
Biarlah kita sungguh-sungguh menghargai pembukaan
rahasia Firrman, terima dengan iman, praktekan itu supaya kita punya kekuatan
melayani sampai garis akhir. Elia harus makan 2 kali, makan Firman dan
perjamuan suci maka dia kuat berjalan sampai di gunung Allah.
Kaum muda jangan main-main saat mendengar
Firman! Bertobat kaum muda, hargai pembukaan rahasia Firman! Tidak ada gunanya
kalian berdiri menyanyi tetapi tidak serius, itu hanya menipu, munafik! Mohon
maaf kalau sore ini saya keras untuk kaum muda, karena kaum muda ini generasi
akhir, setelah ini sudah tidak ada generasi selanjutnya. Yang mau ditunggangi
oleh Yesus adalah keledai muda, kalau tidak makan bagaimana bisa ditunggangi.
Orang tua juga perhatikan dan nasihati terus
anak-anaknya. Gadget ini kalau dimanfaatkan dengan baik itu bagus. Tetapi kalau
salah gunakan membuat malas dengar Firman. Saya sudah seperti rasul Paulus yang
kehabisan kata. Menghadapi jemaat Galatia sampai rasul Paulus berkata apakah
aku harus tampil dengan suara orang lain karena aku sudah habis akal. Apakah
kamu sebodoh itu, kamu sudah memulai dengan roh tetapi kamu akhiri dengan
daging, begitu cepat kamu berpaling dari ajaran sehat kepada ajaran lain. Kepada
jemaat Korintus Paulus sampai berkata “jangan tunggu aku datang dengan
cambuk!”. Bukan cuma untuk kaum muda, kita semua ayo hargai pembukaan rahasia
Firman.
Kita mau membangun bagaimana kalau tidak ada
rencananya, nanti ngawur pembangunannya, makanya melayaninya ngawur, asal
melayani, timbul tenggelam, datang, hilang. Jangan seperti itu! Tuhan sudah mau
datang, kita berpacu dengan waktu.
b) Siapa yang boleh membangun.
1)
Bangsa
Israel asli. Daud memimpin rakyatnya mengumpulkan bahan-bahan pembangunan Bait
Allah. Salomo memimpin rakyatnya membangun Bait Allah.
2)
Bangsa
kafir dilibatkan dalam pembangunan Bait Allah. Kita lihat 2 contoh bangsa kafir
yang dilibatkan masuk dalam pembangunan Bait Allah.
Ornan,
orang Yebus, bangsa kafir, bukan bangsa Israel.
II
Tawarikh 3:1
3:1
Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN
menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di
tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
Huram,
raja Tirus.
II
Tawarikh 2:3
2:3
Lalu Salomo mengutus orang kepada Huram, raja negeri Tirus, dengan pesan:
"Perbuatlah terhadap aku seperti yang kauperbuat terhadap ayahku Daud,
ketika engkau mengirim kayu aras kepadanya, sehingga ia dapat mendirikan
baginya suatu istana untuk tinggal di situ.
Tuhan mengikut sertakan
kita bangsa kafir masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ini merupakan kemurahan
Tuhan. Ayo jangan main-main dalam pelayanan. Kemurahan Tuhan jangan dijadikan murahan,
hargai kemurahan Tuhan, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan serius. Kalau
kita renungkan kasih Tuhan kepada kita, bagaimana bangsa kafir bisa selamat,
itu karena darah Yesus yang tercurah dari lambungnya. tombak itu menusuk sampai
ke jantungnya Yesus, dari jantung itu keluar darah dan air. Jadi Yesus berikan
jantungNya kepada kita bangsa kafir supaya kita bisa melayani Tuhan. Kalau kita
katakan tidak bisa, tidak tahu saya apa yang mau saya perbuat. Sebenarnya
banyak yang bisa kita perbuat. Kalau istilahnya saya sudah menerima donor
jantung dari Yesus, sehingga bisa hidup, masa tidak bisa melayani. Padaku ini
ada darah Yesus yang mengalir, masa melayani tidak sungguh-sungguh. Mana
balasan kasih kita kepada Yesus! Bagaimana Dia mengasihi kita, kita juga mau mengashi
Yesus, kita mau melayani Dia dengan sungguh-sungguh, hargai kemurahan Tuhan!
Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga
kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas
kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu
pun akan dipotong juga.
Perhatikan kemurahan Tuhan, tetapi ingat ada
kekerasan Tuhan. Kalau kemurahan Tuhan dijadikan murahan maka berhadapan dengan
kekerasan Tuhan.
c) Langkah-langkah atau tahap pembangunan Tubuh
Kristus.
1)
Membangun
dasar. Kalau membangun rumah bukan langsung tiang, harus dasar dulu. Dasarnya
harus kuat supaya bangunan di atasnya mantap
Ada
2 macam dasar. Ini harus ada pada kita supaya betul-betul kita dipakai oleh
Tuhan.
II
Samuel 24:18,24-25
24:18
Pada hari itu datanglah Gad kepada Daud dan berkata kepadanya: "Pergilah,
dirikanlah mezbah bagi TUHAN di tempat pengirikan Arauna, orang Yebus
itu."
24:24
Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau
membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau
mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar
apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu
dengan harga lima puluh syikal perak.
24:25
Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu,
dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel.
v Pembangunan Bait Allah itu di tempat
pengirikan Ornan atau Arauna orang Yebus. Ayat di atas menceritakan bagaimana
sampai Bait Allah bisa dibangun di tempat pengirikan Ornan. Waktu itu Daud
berbuat dosa sombong, dia menghitung jumlah orang Israel untuk menjadi suatu
kebanggaan. Akhirnya Tuhan menulahi bangsa Israel. Supaya tulah itu berhenti,
Daud harus mendirikan mezbah dan mezbah itu didirikan ditempat pengirikan
Ornan. Tetapi Daud tidak mau mendirikan mezbah dengan gratis, dia mau beli
dengan 50 syikal perak lalu dia dirikan mezbah di situ. Setelah itu tulah berhenti. Apa maknanya bagi
kita? Bagaimana bisa membangun kalau ada tulah. Jadi harus ada mezbah dulu
supaya tulah berhenti dan di situlah dibangun bait Allah.
Mezbah
yang dimaksud di sini adalah mezbah korban bakaran, secara rohani artinya
pertobatan. Dasar membangun Tubuh Kristus adalah pertobatan. Mau melayani
dasarnya adalah bertobat, bukan punya skill. Para pelayan Tuhan,
imam-imam, perhatikan! Mungkin ada yang melayani tetapi belum bertobat, saya
tidak tahu, saya tidak punya drone memata-matai saudara. Sekalipun ada yang
lihat dan suka melapor. Masing-masing sadar diri, saya ini melayani bagaimana. Melayani
kalau belum bertobat hanya mendatangkan tulah hukuman.
Daud
membayar 50 syikal, ada harga yang harus dibayar. Memang untuk bertobat harus
bayar harga, sakit bagi daging. Mau mengaku kepada Tuhan dan sesama, malu,
gengsi. Apapun resikonya harus siap menerimanya. Orang luar Sebaliknya kalau
tidak bertobat lalu tetap melayani, akan membayar harga yang lebih mahal yaitu harus
dianiaya antikristus dan siap menerima 3x7 penghukuman dari Tuhan Tritunggal,
menerima tulah sampai binasa. Lebih baik sekarang kita bayar untuk bertobat,
berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan, supaya pelayanan kita berkenan
kepada Tuhan.
Memang
di mana-mana yang kelihatan hebat dipakai, tetapi sesungguhnya tidak dipakai
oleh Tuhan, adalah orang-orang yang tidak bertobat dan tidak disucikan. Ingat
perjalanan Tabut Perjanjian sampai di rumah Abinadab, kemudian yang dikuduskan
Eleazar anak Abinadab untuk melayani di situ. Tetapi yang dipakai membawa tabut
ke Yerusalem adalah Uza dan Ahyo yang tidak dikuduskan, Eleazar sudah tidak
dipakai! Mereka kelihatan dipakai Tuhan padahal sebenarnya tidak. Makanya dalam
Matius 7:21-23 banyak yang ditolak oleh Tuhan. Kami sudah mengusir setan demi
namaMu, mengadakan mujizat demi namaMu. Yesus bilang Aku tidak pernah mengenal
kamu, enyahlah kamu pembuat kejahatan.
Tadi
ada angka 50. Angka 50 menunjuk Pentakosta, Roh Kudus. Sesudah bertobat harus
lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, menghasilkan hidup baru,
hidup dalam kebenaran. Hidup benar ini juga harus bayar harga, memang sakit
bagi daging. Kita berupaya hidup benar mulai dari perkara-perkara kecil.
Sebaliknya kalau tidak benar lebih mahal harga yang harus dibayar. Ada hukuman
yang sudah Tuhan siapkan 3x7 penghukuman. Tinggal pilih mana, bayar harga untuk
bertobat dan hidup benar atau lebih besar harga yang mau dibayar karena tidak
bertobat dan tidak hidup benar.
Jadi
dasar pertama adalah bertobat dan hidup benar. Ini sudah harus kuat supaya
pembangunan di atasnya mantap. Ini baru asas-asas pokok, ini dasar.
v Dibangun di tempat pengirikan. Tempat
pengirikan ini tempat memisahkan bulir gandum dan sekam. Sekam itu menunjuk
Kristen kulit, artinya hanya puas dengan berkat-berkat jasmani tetapi tidak mau
diisi dengan Firman pengajaran yang benar. Kalau cuma kulit, tidak ada isi,
mudah sekali ditiup oleh angin pengajaran palsu. Semua diterima sehingga campur ajarannya
sehingga nanti ditiup ke tempat pembakaran api neraka.
Gandum
itu punya isi, punya isi Firman pengajaran, tidak kosong. Diwujudkan dengan
sikapnya mendengar Firman. Betapa ruginya kalau kita datang beribadah lalu
tidak bisa menikmati Firman. Bapak ibu datang ke sini membuang waktu, tenaga,
belum lagi hartanya, untuk persembahan, untuk bensin dan sebagainya. Lalu dalam
ibadah tidak mendengar Firman, atau mendengar namun tidak fokus, tidak menikmati
Firman, rugi! Biarlah setiap kita datang beribadah itu adalah kesempatan untuk
diisi Firman pengajaran yang benar. Manfaatkan itu, jangan terganggu dengan
hal-hal yang lain.
Jadi
dasar kedua adalah rohani yang berisi Firman pengajaran yang didengar dan
dipraktekan. Kalau rohani sudah berisi inilah hasilnya:
Mazmur
33:6,9
33:6
Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala
tentaranya.
33:9
Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya
ada.
Kalau
rohani berisi maka Firman itu sanggup menciptakan dari tidak ada menjadi ada.
Kita mau terlibat dalam kegerakan. Setiap kita menggelar event ibadah yang kita
doakan pembukaan rahasia Firman supaya kita ada isi. Kalau sudah ada isi Firman
maka dari yang tidak ada menjadi ada, Tuhan menyediakan semuanya. Firman itu
menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.
Jadi
dasar pertama bertobat dan hidup benar, dasar kedua punya rohani yang berisi. Kalau
dasar sudah kuat dan kokoh baru pelaksanaan mendirikan bangunannya.
2)
Pelaksanaan
pembangunan Bait Allah.
I
Raja-raja 6:7
6:7
Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di
penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas
besi pun selama pembangunan rumah itu.
Artinya
pelaksanaan pembangunan Tubuh Kristus dalam suasana damai sejahtera dan suci. Damai
dan suci ini tidak bisa dipisah. Kita mau melayani Tuhan dalam penggembalaan,
ayo damai dan suci. Jangan ada pahit hati, benci, iri dendam. Membesar lagi
antara penggembalaan, tetap damai dan suci. Jaga hati, jaga mulut.
Ibrani
12:14
12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa
kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Kalau
sudah damai dan suci maka dalam pelayanan kita melihat kemuliaan Tuhan, bukan
dipermalukan! Dalam penggembalaan ada kemuliaan Tuhan, persekutuan antara
ibadah ada kemuliaan Tuhan di dalamnya. Sebaliknya kalau melayani tanpa damai
sejahtera, tanpa kesucian, itu sama dengan Hofni dan Pinehas memikul tabut. Apa
akibatnya? Ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan. Mari jaga hati damai sejahtera,
suci. Makanya dasarnya kuat yaitu rohani berisi Firman, ini yang menyucikan, Firman
ini yang membuat damai.
I
Samuel 4:21-22
4:21
Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari
Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan
suaminya.
4:22
Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah
dirampas."
Kalau
tidak damai dan tidak suci maka tabut dirampas, artinya tidak ada lagi
pembukaan rahasia Firman, kering semuanya, rohani kering jasmani ikut kering.
Kalau penggembalaan damai suci maka rohaninya semakin berkobar-kobar. Antara
penggembalaan damai dan suci maka akan semakin menyala-nyala. Jangan dalam
penggembalaan tidak damai, tidak suci, datang beribadah jadi kering. Ikut
persekutuan juga pulang malah kering. Makanya kita periksa hati, damai dan
suci.
Batu-batunya
dipersiapkan di tempat penggalian. Tentu itu batu yang keras. Sebelum dibawa di
Yerusalem dan disusun menjadi Bait Allah, harus digali dulu, dibentuk dulu di
penggalian. Namanya batu tidak beraturan bentuknya, menonjol sana, menonjol
sini, lubang sana, lubang sini. Tempat penggalian menunjuk kandang
pengggembalaan. Kita mau keluar pada persekutuan antara penggembalaan maka
dalam kandang penggembalaan kita harus dibentuk dulu. Untuk bisa damai dan
suci, harus dibentuk dulu dalam penggembalaan. Dibentuk dengan apa? Dengan
Firman pengajaran yang benar. Makanya Firman itu harus diperhatikan, Firman
itulah rencana pembangunan. Firman itu juga yang menjadi isi bagi kita sehingga
punya dasar. Firman itu juga yang membentuk kita untuk bisa dibangun.
Firman
itu lebih tajam dari pedang bermata dua, Firman pengajaran itu juga disebut seperti
palu. Untuk memahat tentu menggunakan palu dan alat pahat yang tajam. Itu semua
menunjuk Firman pengajaran yang benar
Yeremia
23:29
23:29
Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?
Manusia
daging digambarkan seperti batu keras yaitu:
v Keras hati mempertahankan dosa. Banyak contoh
dalam Alkitab bagaimana manusia itu keras hati. Dimulai dari Adam dan Hawa,
sudah jatuh dalam dosa bukannya mengaku tetapi malah saling mempersalahkan
sampai mempersalahkan Tuhan, salahkan ular.
v Mudah tersandung dan menjadi batu sandungan
bagi orang lain. Makanya dalam penggembalaan dipalu dulu baru keluar supaya
tidak tersandung dan menjadi sandungan.
v Jatuh dalam dosa Babel, puncaknya dosa.
Wahyu
18:21; 17:5-6
18:21
Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan,
lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel,
kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan
ditemukan lagi.
17:5
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu
dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:6
Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi
Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Babel
bagaikan batu kilangan. Ini Babel sundal besar, pemuncakan dosa itulah dosa
makan minum dan kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuk dan modelnya.
Inilah
keadaan manusia daging, kalau dibiarkan pasti binasa. Kalau mempertahankan
kekerasan hati maka hidup orang itu makin hari makin tenggelam. Secara rohani
makin merosot, secara jasmani ikut merosot sampai tenggelam dalam lautan api
dan belerang di neraka. Makanya harus dipalu, harus disucikan dengan Firman
pengajaran yang keras. Kalau namanya memalu itu berulang-ulang. Sebab itu Firman pengajaran disampaikan berulang-ulang
untuk menghancurkan bukit batu itu, menghancurkan kekerasan hati kita. Lain
kali sudah disampaikan dengan keras, semakin diulang semakin keras, semakin
tajam untuk menghancurkan bukit batu itu, kekerasan hati kita. Jangan marah!
Tetapi kalau kita sudah melembutkan hati, biarpun Firman keras bisa kita terima
menjadi nasihat.
Jangan bosan mendengar Firman yang diulang-ulang,
sebagai hamba Tuhan juga jangan saya bosan mengulang-ulang Firman. Kalau bosan
berarti keras hati. Tadinya batunya sudah mau licin tetapi karena tidak diulang
tidak selesai, tidak bisa disusun. Biarlah kita mau menerima Firman Tuhan yang
merupakan wujud kasih Tuhan. Firman yang diulang-ulang itu adalah wujud kasih
Tuhan kepada kita.
II
Tawarikh 36:18
36:18
Seluruh perkakas rumah Allah, yang besar dan yang kecil, serta harta benda dari
rumah TUHAN, harta benda raja dan harta benda para panglimanya, semuanya
dibawanya ke Babel.
Ini
kasih sayang Tuhan, tetapi sayang banyak orang Kristen bersikap seperti ini:
II
Tawarikh 36:15-16
36:15
Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui
utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16
Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala
firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit
terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Kalau
Firman sudah ditolak dan dihina, tidak mungkin lagi mengalami pemulihan.
Pemulihan itu artinya dikembalikan pada keadaan semula. Keadaan kita semula
segambar dengan Allah. Kalau Firman ditolak, pemberitanya dihina, tidak mungkin
kembali segambar dengan Allah.
Mari
terimalah Firman Tuhan, biarlah kita mau dipalu dan digembleng oleh Firman
pengajaran yang benar, batu keras dihancurkan dan kita tampil sebagai batu
hidup.
I
Petrus 2:1-3
2:1
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam
kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu
yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh
keselamatan,
2:3
jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Ayat
1 – 3 ini proses
penggemblengan, proses penyucian oleh palu Firman pengajaran yang benar. Ayat 4
dan 5 ini hasilnya.
I
Petrus 2:4-5
2:4
Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh
manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kita
menjadi batu hidup, itulah yang disebut imam dan raja. Kenapa disebut raja?
Raja itu orang yang menang. Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan itu adalah orang
yang menang atas dosa, itulah raja. Imam adalah orang yang mau melayani. Jadi hamba
Tuhan pelayan Tuhan adalah kehidupan yang menang atas dosa dan mau melayani
Tuhan. Maka Tuhan percayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Karunia
setiap orang berbeda-beda, tetapi tujuannya untuk menjadi satu tubuh Kristus. Dalam
kita mendirikan bangunan ada batu, ada paku, kerikil, pasir, besi, semuanya
berbeda-beda tetapi tujuannya untuk menjadi satu bangunan. Batu bata tidak iri
kepada besi, kerikil tidak iri kepada batu bata, karena semua dipakai untuk
menjadi satu bangunan yang rohani.
Sebagai
hamba Tuhan pelayanan Tuhan mari lepas dari dosa, menang atas dosa dan kita mau
melayani Tuhan dalam tanda kesucian. Karunia boleh berbeda-beda tetapi semua
untuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, bukan untuk iri, dengki dan
benci.
Jangan
berdoa untuk menjadi hamba yang kecil, nanti kalau melihat orang lain dipakai
oleh Tuhan dengan luar biasa, bisa iri. Juga jangan berdoa menjadi hamba yang
besar, nanti dipakai Tuhan luar biasa bisa lupa diri. Berdoalah supaya menjadi
hamba yang berguna. Untuk menjadi hamba yang berguna perlu palu. Apa yang tidak
baik bentuknya yang tidak beraturan dalam diri kita, mungkin nikah dan
pelayanan kita masih banyak yang tidak beres, dipalu semua. Dosa kejahatan dan
kenajisan buang semuanya, sehingga kita menjadi hamba yang berguna yang dipakai
Tuhan. Jangan menganggur, aktif semua dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Hasilnya
kalau kita mau dipalu, mau disucikan menjadi batu hidup:
v Efesus 2:20-22
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
2:21
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
2:22
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh.
Tuhan
sedang menyusun rapi hidup kita. Jadi dipakai Tuhan bukan untuk disengsarakan
oleh Tuhan, bukan untuk dibuat susah, tetapi justru supaya disusun rapi, hidup
kita dijadikan indah. Tuhan menjadikan semua indah pada waktunya. Mulai dari
nikah, yang tadinya berantakan, begitu mau melayani Tuhan jadi indah. Kalau
tidak mau dipakai Tuhan, tidak mau tergembala, hidupnya kembali berantakan.
Tetapi kalau mau tergembala,
mau melayani Tuhan, yang berantakan disusun menjadi indah dan rapi di hadapan
Tuhan.
v Hidup, kalau menjadi batu hidup pasti hidup.
Di mana saja, kapan saja, situasi kondisi apa saja pasti hidup oleh kemurahan
Tuhan. Kaum muda mungkin ada yang dipanggil Tuhan untuk melayani sepenuh,
jangan lari. Dulu saya lari, tidak mau jadi hamba Tuhan karena membayangkan
susahnya hidup waktu kecil, saya pikir mau jadi hamba Tuhan mau makan apa! Saya
lari padahal sudah dipanggil Tuhan. Setelah menyerahkan diri melayani Tuhan,
hidup saya dijadikan indah dan hidup. Biarlah kita mau setia tanggung jawab
sampai garis akhir.
3)
Penyelesaian
I
Tawarikh 28:20
28:20
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah
hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab
TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan
meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah
selesai.
Kita
ada dalam masa penantian, dalam masa penantian ini banyak yang tidak tekun
menanti, banyak yang tidak sabar menanti kedatangan Yesus. Sudah dinubuatkan
dalam kisah anak lembu emas itu. Musa mengulur-ulurkan diri turun dari gunung,
bangsa Israel tidak sabar menanti, akhirnya membangun anak lembu emas. Yesus
belum datang, kita harus perlu kuat teguh hati yaitu:
v Tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran
yang benar apapun yang dihadapi.
v Tetap hidup benar dan suci apapun yang
dihadapi.
v Tetap melayani Tuhan apapun yang dihadapi.
v Tetap berharap kepada Tuhan, menyembah Tuhan
apapun yang dihadapi.
Mazmur
27:14
27:14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Kita
berada dalam saat-saat penantian, ini adalah masa yang riskan. Saat-saat
penantian ini adalah saat yang beresiko, kalau tidak kuat teguh hati bisa
terbawa arus kematian rohani. Karena semakin deras arus kematian rohanini, dosa
semakin hebat, betapa banyak pelayan Tuhan yang jatuh. Mau kaum muda, mau orang
tua, tidak peduli umur, jatuh! Ini karena tidak kuat teguh hati. Dasarnya
perbaiki, pertobatan hidup benar, rohaninya ada isi Firman. Pembangunannya
diperhatikan, terima
palu Firman pengajaran yang benar. Maka pasti bisa sampai penyelesaiaan tahap akhir,
kuat dan teguh hati. Kalau kuat dan teguh hati maka Tuhan menyertai dan
menyelesaikan semuanya bagi kita, kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus
yang sempurna dan sudah dibuktikan, di depan kita ada perjamuan suci. Seruan
Yesus di kayu salib ketika Dia menyerahkan nyawaNya “sudah selesai”. Seruan ini
juga yang terdengar di Yerusalem Baru ketika tubuh Kristus selesai terbangun,
gereja sudah menjadi mempelai wanita Tuhan, terdengar suara “semuanya telah
terjadi” berarti sudah selesai.
Yohanes
19:30
19:30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Wahyu
21:6
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya
telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang
yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Mari
kita bergairah, kaum muda yang sudah kendor mari bergairah. Yang sudah kendor,
sudah mundur, sudah berantakan lagi hidupnya, dosa sudah membuat hidupnya tidak
beraturan, ayo kembali perbaiki dasarnya, pertobatan, hidup benar, isi rohani
dengan Firman. Kemudian bangunlah bangunan itu, jadilah imam dan raja, batu
hidup, kehidupan yang mau ditempa dengan Firman pengajaran, mau disucikan lewat
Firman pengajaran yang benar sekalipun harus bayar harga. Dan kuat teguh hati
maka Tuhan menyelesaikan semuanya bagi kita. Kita selesai terbangun menjadi
tubuh Kristus dan masalah apapun juga diselesaikan oleh Tuhan.
Memang
semuanya bayar harga. Tetapi sebaliknya kalau dasar tidak diperbaiki, tidak
menjadi batu hidup tetap batu keras, tidak kuat dan teguh hati, tetap hidup
dalam dosa, tidak mau berpegang pada Firman pengajaran yang benar maka akan
mendengar bahasa yang sama tetapi dalam suasana yang lain.
Wahyu
16:17
16:17
Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait
Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah
terlaksana."
Ini
suasana penghukuman. Tinggal mau pilih yang mana. Tuhan menyampaikan isi hatiNya
kepada kita, memberitakan FirmanNya kepada kita, tinggal kita mau menerima atau
tidak. Kalau mau kita terima maka akan menerima sudah selesai dalam suasana
yang positif, menjadi mempelai wanita Tuhan, masuk Yerusalem Baru. Tetapi kalau
tidak mau terima maka akan mendengar kata sudah terlaksana tetapi dalam suasana
penghukuman. Pilihlah yang baik, pilihlah yang benar.
Mari perbaiki dasarnya. Yang sudah melayani
dasarnya diperbaiki, yang rindu melayani juga dasarnya diperhatikan yaitu
pertobatan, hidup benar dan menjadi rohani yang berisi, jangan kosong.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Dalam saat-saat penantian ini biarlah kita
tetap kuat dan teguh hati. Tuhan sudah mau datang, kita rindu bersama dengan keluarga
kita bisa menyongsong Yesus di angkasa bersama dengan orang-orang yang kita
kasihi yang sudah mendahului kita. Asalkan kita punya dasar yang kuat, kita mau
dibangun menjadi tubuh Kristus, kita menjadi kehidupan yang kuat dan teguh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar