Penyerahan anak
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang
mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Anak ini diberi nama Felicya Evangeline Tawero. Felicya artinya pembawa kebahagiaan, Evangeline
artinya pembawa kabar baik. Tentu diberi nama sebagai doa supaya anak ini
sungguh-sungguh membawa kebahagiaan dan kabar baik dari Sorga.
Firman Tuhan adalah kabar baik dari sorga
yang sanggup pembawa kita pada kebahagiaan sorga sampai kebahagiaan kekal
bersama dengan Yesus. Tugas orang tua membawa buah nikah datang kepada Tuhan untuk
beribadah, untuk mendengar Firman. Bahkan sejak dari dalam kandungan anak itu
dibawa kepada Tuhan. Jangan jadi alasan tidak beribadah karena anak rewel.
Firman Tuhan bisa masuk melalui pori-pori anak itu. Firman itu menjamin
kebahagiaan buah nikah kita. Bukan nanti dikasih mainan, uang jajan yang banyak,
dikasih fasilitas baru anak itu bahagia.
Lukas 18:15-17
18:15 Maka
datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia
menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata:
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.
18:17 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk
ke dalamnya."
Banyak kali orang tua bersikap seperti
murid-murid Yesus. Anak kecil sejak kecil dibawa kepada Tuhan, tetapi
murid-murid memarahi anak-anak kecil kepada Yesus. Artinya:
1.
Murid-murid
itu orang dewasa. Seringkali
orang dewasa atau orang tua menghalangi anak-anaknya untuk beribadah. Anak-anak
di rumah saja, dari pada dibawa ke gereja nanti rewel, mengganggu di gereja.
Itu salah, sebab setan itu mengincar dari dalam kandungan sampai dewasa. Kalau masih
kecil tidak dibawa kepada Tuhan nanti setan yang akan menjamah dia. Jangan
heran sudah besar nanti nakalnya minta ampun, sulit dinasihati, sulit ditegur, karena
orang tua membiasakan waktu kecil tidak dibawa kepada Tuhan, ditinggal saja di
rumah atau dititip sama siapa. Apalagi kalau anak sudah mulai mengerti, diajar
duduk. Sudah tahu baca tulis, kasih buku supaya dia bisa mencatat. Bawa datang dengar
Firman.
2.
Murid
adalah orang yang sudah menerima Firman pengajaran yang benar. Kita sudah
menerima Firman pengajaran, jangan jadi sandungan bagi orang lain, jangan jadi
penghalang bagi orang lain untuk datang mendengar Firman.
Dikatakan anak kecil inilah yang empunya
kerajaan sorga. Bukan berarti orang dewasa tidak bisa masuk sorga. Yang Tuhan Yesus
maksud tujuan kita beribadah melayani adalah supaya kita memiliki sifat anak
kecil. Bukan sifat yang
negatif. Sifat anak kecil yang
dimaksud:
1.
Tidak berbuat
dosa, sampai tidak bisa berbuat dosa, hidup benar seperti Yesus benar.
2.
Anak
kecil apalagi bayi tidak bisa berbuat apa-apa, dia bergantung sepenuh pada
orang tuanya. Dia lapar, dia haus, tinggal menangis. Buang kotoran tidak bisa
dia bersihkan sendiri, tinggal nangis, nanti tangan orang tuanya yang
membersihkan. Dia bergantung sepenuh kepada orang tuanya. Ini sifat anak kecil,
hidup bergantung sepenuh kepada Tuhan. Biar kita punya sesuatu, bahkan mungkin
punya segalanya, hidup kita tidak kita gantungkan pada apa yang ada di dunia
ini tetapi bergantung sepenuh kepada Tuhan. Yang tidak punya, kesempatan besar
bergantung sepenuh kepada Tuhan.
3.
Anak itu
butuh bimbingan, dia tahu sesuatu karena orang tuanya yang bimbing dia. Jadi
sifat anak kecil butuh bimbingan, butuh asuhan orang tua rohani = tergembala
dengan benar dan baik.
Firman ini untuk kedua orang tua, untuk anak
ini dan untuk kita semua. Biarlah kita datang beribadah pagi ini supaya kita
mengalami penyucian sehingga dari besar semakin kecil, kita semakin kecil dan
Yesus yang semakin besar dalam hidup kita. Biarlah kita memiliki sifat anak
kecil yaitu tidak berbuat dosa sampai tidak bisa berbuat dosa, hidup bergantung
sepenuh kepada Tuhan dan selalu membutuhkan asuhan orang tua rohani, tergembala
dengan benar dan baik.
Hasilnya
1.
Kita
dibela oleh Tuhan. Waktu murid-murid marah, Yesus membela. Kita menghadapi banyak tantangan. Kadangkala
kita mau pakai kekuatan daging untuk membela diri kita, tambah runyam masalah.
Kalau punya sifat anak kecil, biar Tuhan yang bela, serahkan semua kepada
Tuhan, kita dibela oleh Tuhan. Tuhan menyatakan pembelaan.
2.
Anak-anak
kecil yang empunya kerajaan sorga, kita berhak mewarisi kerajaan Sorga, masuk
di dalam kerajaan Sorga. Itu rumus sorga, siapa yang mau menjadi yang terbesar
hendaklah dia menjadi yang terkecil. Kita mau dimuliakan masuk dalam kerajaan
sorga, milikilah sifat anak kecil.
3.
Diberkati
Tuhan. Berkat yang terbesar adalah kita memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga
kita dan kita dimiliki oleh Yesus sebagai Mempelai WanitaNya.
Jangan
halang-halangi anak-anak kita, bawa untuk datang beribadah melayani Tuhan. Kita
yang sudah dalam pengajaran, jangan menjadi sandungan bagi orang lain. Biarlah
kita menjadi kesaksian sehingga orang lain bisa menerima Firman pengajaran.
Kita diproses oleh Tuhan sehingga memiliki sifat anak kecil, sehingga kita
diberkati, kita mempunyai kerajaan sorga, kita dibela oleh Tuhan selalu.
Ibadah Raya
Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit 1bagaikan
desau air bah dan 2bagaikan deru guruh yang dahsyat.
Dan suara yang kudengar itu 3seperti bunyi pemain-pemain
kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka 4menyanyikan suatu
nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua
itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada
seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka 5murni
sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba
itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai 6korban-korban
sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka 7tidak
terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan
kepada Yesus.
1.
Bagaikan
desau air bah (ayat 2a)
2.
Bagaikan
deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b)
3.
Bagaikan
bunyi kecapi (ayat 2c)
4.
Ada
nyanyian baru (ayat 3)
5.
Murni
sama seperti perawan (ayat 4a)
6.
Menjadi
korban sulung bagi Allah (ayat 4b)
7.
Tidak
berdusta = tidak bercela (ayat 5)
Kita bahas yang kedua, bagaikan deruh guruh
yang dahsyat. Apa itu?
Ayub 37:2-5
37:2 Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh
yang keluar dari dalam mulut-Nya.
37:3 Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit, dan
juga kilat petir-Nya ke ujung-ujung bumi.
37:4 Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan
suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.
37:5 Allah mengguntur dengan suara-Nya yang
mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh
pengetahuan kita;
Deruh guruh ada kaitannya dengan suara yang
keluar dari mulut Tuhan.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman
yang telah Kukatakan kepadamu.
Suara yang keluar dari mulut Tuhan adalah
Firman yang menyucikan, Firman yang menyucikan atau Firman pengajaran yang
benar yang keras menyucikan. Bukan hanya sebatas keras suaranya tetapi keras
menyucikan. Disebutkan ini suara Tuhan yang mengagumkan, supaya setiap kita
beribadah yang menjadi tujuan utama kita adalah mendengar suara Tuhan. Bukan
mau mendengar suara-suara yang lain.
Coba kalau kita mendengar ada orang menyanyi,
suaranya mengagumkan, main musik dengan musik yang mengagumkan, maka kita
tertarik, kita terpikat. Begitu juga ikut Tuhan, kita ikut Tuhan terpikat
dengan apa? Dengan berkatnya atau mujizat-mujizat jasmani? Kalau hanya terpikat
oleh berkat dan mujizat-mujizat jasmani, itu iman yang rapuh! Kita percaya
Yesus tetapi Yesus tidak mempercayakan diriNya kepada kita. Jadi kita ikut
Tuhan terpikat dengan suaraNya! Terpikat dengan Firman pengajaran yang benar,
yang keras menyucikan.
Tujuan kita mendengar suara Tuhan yang
bagaikan guntur
Keluaran 20:18-20
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur,
kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu
takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:19 Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah
berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah
berbicara dengan kami, nanti kami mati."
20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu:
"Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba
kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan
berbuat dosa."
Janganlah takut yang dimaksud di sini adalah
ketakutan daging. Jadi tujuan kita mendengar suara Tuhan yang keras menyucikan,
kita terkagum-kagum akan Firman Tuhan, supaya ketakutan daging disingkirkan,
diganti dengan takut akan Tuhan. Ketakutan daging misalnya takut dikucilkan
keluarga, takut ditinggal sendiri karena mau melangkah dalam pengajaran, masuk
dalam Firman pengajaran yang benar. Kaum muda mungkin takut diputus pacarnya
sehingga tidak beribadah. Ketakutan daging itu disingkirkan diganti takut akan
Tuhan.
Jadi pengikutan gereja Tuhan kepada Tuhan
adalah pengikutan dengan rasa takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah
membuang dosa sampai membuang dusta. Semakin kita dekat dengan Tuhan semakin
hidup benar, semakin hidup suci, dosa dibuang terus sampai nanti kita menyatu
dengan Tuhan, tidak ada dosa lagi, kita sempurna seperti Yesus. Sudah berapa
tahun kita ikut Tuhan, berapa tahun kita dalam pengajaran, apakah dosa semakin
bertambah-tambah atau semakin dibuang?
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku
benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh
tipu muslihat.
Ini pengikutan dengan rasa takut akan Tuhan.
Buang segala dosa sampai membuang dusta. Dosa dibuang maka pergaulan kita
dengan Tuhan semakin erat dan rahasia Firman semakin dibukakan. Jadi bapak ibu
bisa menilai, saya digembalakan oleh gembala yang takut akan Tuhan atau tidak,
saya ada dalam penggembalaan yang tepat atau tidak. Kalau dalam setiap ibadah
ada pembukaan rahasia Firman yang menggembleng dan membimbing kehidupan kita dapat
dipastikan gembalanya takut akan Tuhan, sehingga kita bisa mantap tergembala.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan
Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Biarlah waktu yang sisa kita gunakan untuk
membuang dosa, bergaul erat dengan Tuhan. Dosa itu membuat jarak dengan Tuhan. Kalau
dosa dibuang maka jarak dengan Tuhan semakin dekat. Dosa terus dibuang, kita
semakin mendekat kepada Tuhan, terus mendekat sampai menyatu dengan Tuhan
selama-lamanya. Kalau ada dosa maka jaraknya semakin lebar, tambah lagi dosa
jaraknya semakin lebar. Jarak dengan Tuhan semakin hari semakin jauh! Dosa tidak
diakui dan dipertahankan, jarak dengan Tuhan semakin lebar, ibadahnya semakin
kering, pelayanannya kering, nikahnya kering, semakin jauh dari Tuhan. Sampai
jarak dengan Tuhan sejauh sorga dan neraka.
Kejadian 3:9-10
3:9 Tetapi
TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?"
3:10 Ia
menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Ini manusia yang jatuh dalam dosa, dia
bersembunyi. Semakin jauh dari Tuhan. Sampai sejauh apa?
1.
Sampai
sejauh sorga dan neraka. Ada jurang yang tidak terseberangi menghalangi orang
di neraka datang kepada Tuhan.
Lukas
16:24-25
16:24
Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus,
supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab
aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25
Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang
baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat
hiburan dan engkau sangat menderita.
16:26
Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak
terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka
yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Di
sini Tuhan tunjukan 2 pribadi:
a) Lazarus berada di pangkuan Abraham, di
Firdaus, itu sorga.
b) Orang kaya yang menderita di alam maut.
Orang
kaya ini sudah terlambat, sudah mati baru minta air yang sejuk. Dikatakan
selama hidupmu engkau sudah menikmati yang baik. Jadi dari ayat yang kita baca
ini hidup kekal di sorga bukan urusan nanti, tetapi urusan sekarang selama kita
hidup di dunia ini. Apapun yang Tuhan percayakan dan Tuhan berikan kepada kita,
pergunakan untuk diarahkan pada hidup kekal. Pergunakan untuk perkara yang
rohani, pergunakan untuk beribadah melayani Tuhan. Jangan dihambur-hamburkan
untuk menyenangkan daging!
Kalau
begitu tidak boleh beli ini dan itu? Silahkan tetapi harus selalu ingat
tujuannya bernilai rohani. Saya kuliah, saya kerja, saya punya kedudukan untuk
apa? Untuk tujuan yang rohani. Mordekhai berkata kepada Ester ‘mungkin sekarang
ini engkau mendapat kedudukan sebagai ratu supaya bisa menyelamatkan orang
Yahudi yang terancam untuk dipunahkan. Mungkin mendapat kesempatan dari Tuhan
untuk menduduki jabatan di dunia, pakailah itu untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tuhan percayakan berkat-berkat yang melimpah, kekayaan, pakailah untuk memuliakan
Tuhan. Tuhan berikan ijazah S1, S2, S3, pakai untuk kemuliaan nama Tuhan.
Pemisahan
orang kaya dan Lazarus adalah pemisahan antara Sorga dengan neraka, yang
ditentukan oleh sikap terhadap makanan.
Lukas
16:19-21
16:19
"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan
setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
16:20
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok,
berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
16:21
dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya
itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Kita
bicara makanan yang rohani, makanan Firman. Jarak kita dengan Tuhan ditentukan
sikap kita terhadap Firman!
Siapa
orang kaya, siapa Lazarus?
a) Orang kaya itu berpakaian jubah ungu dan
berpakaian kain halus. Kain halus itu kain lenan, dalam Alkitab kain lenan itu
berwarna putih. Jubah ungu itu adalah jubah raja. Ingat waktu Yesus
diolok-olok, jubah ungu dipakaikan kepadaNya lalu para serdadu berlutut
menyembah ‘salam hai raja’ setelah itu mereka bangkit berdiri dan memukuli
Yesus. Raja itu seorang yang diurapi. Kain halus atau kain putih menunjukan
kebenaran. Jadi kalau disimpulkan orang kaya menunjukan hamba Tuhan, pelayan
Tuhan yang diurapi Tuhan, yang hidup di dalam kebenaran dan diberkati oleh
Tuhan. Namun kurang ngajarnya setan dia incar hamba Tuhan pelayan Tuhan. Sebenarnya
sudah punya modal positif, tetapi sayang setelah diberkati oleh Tuhan orang
kaya ini menjadi sombong, tidak menghargai makanan, makanannya jatuh di bawah
meja.
Orang kaya ini menunjukan hamba Tuhan dan
pelayan Tuhan yang sudah diurapi Tuhan, dipakai dan diberkati tetapi tidak
menghargai Firman Tuhan. Waktu masih merintis, luar biasa penghargaan terhadap
Tuhan. Begitu sudah diberkati, sudah dipakai Tuhan, sudah sering khotbah,
bergumul untuk Firman sudah tidak ada.
Begitu juga sidang jemaat, waktu baru mulai
buka usaha ‘pak gembala doakan saya’. Minggu datang ibadah, rabu dan sabtu juga
datang ibadah, dengar Firman sungguh-sungguh. Doa puasa datang, doa semalam suntuk datang, senang, semangat
dengar Firman. Lalu usahanya mulai maju, isterinya yang datang gereja, suami
tidak datang karena jaga toko. Lama-lama orang tua tidak datang, hanya anak yang
datang. Lama-lama sudah tidak datang semua karena sudah terlalu banyak
pembelinya, sudah kewalahan.
Banyak kali orang Kristen seperti itu, waktu
masih susah sungguh-sungguh dengan Tuhan. Begitu sudah dipakai Tuhan,
diberkati, penghargaan terhadap Firman sudah tidak ada. Bagaimana sikap kita
terhadap Firman Tuhan? Main-main, mengantuk saat dengar Firman? Ngantuk di sini
tidak ada upaya untuk sadar, begitu ngantuk diteruskan. Kalau ngantuk karena
betul-betul capek, setelah ayat terakhir, waktu bangkit berdiri dia betul-betul
sudah ngorok. Tetapi ini begitu sudah ayat terakhir malah segar.
Kita sudah diberkati, sudah dipakai Tuhan,
bagaimana sikap penghargaan terhadap Firman? Jangan seperti orang kaya ini. Kalau
tidak menghargai Firman akibatnya rohani lapar dan haus, tidak ada kepuasan, hanya
bersukacita dalam kemewahan. Ini bukan dalam arti positif. Yang dimaksud bersukacita
dalam kemewahan ini berbuat dosa
sampai puncaknya dosa! Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Jadi sehebat apapun kehidupan kita, jasmani
terutama secara rohani, sudah dipakai Tuhan, pelayannya banyak, tetapi kalau
tidak menghargai Firman pasti jatuh dalam dosa, semakin jauh dari Tuhan, sampai
sejauh sorga dan neraka.
Orang kaya ini minta setetes air sejuk. Ini
akibat selama hidup dia tidak menghargai air sejuk dari sorga. Firman itu
makanan rohani, Firman itu juga air
sejuk dari sorga.
Amsal 25:25
25:25 Seperti
air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau
berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Pengajaran dari Musa ini pengajaran dari
Tuhan, Firman pengajaran yang benar. Selama hidupnya tidak menghargai air
sejuk, Firman penginjilan dan Firman pengajaran tidak dia hargai karena sudah
dipakai dan sudah diberkati. Yang baru merintis hargai Firman. Yang sudah
diberkati tetap hargai Firman, penghargaan terhadap Firman tidak boleh merosot.
b) Siapa Lazarus? Lazarus itu badannya dibenuhi
borok dan dijilati anjing. Anjing itu menggambarkan kita bangsa kafir.
Perempuan Siro Fenesia, perempuan bangsa kafir datang kepada Yesus ‘Guru, tolong anakku kerasukan setan’. Yesus bilang
tidak patut ambil roti untuk anakk tetapi dilempar kepada anjing. Anak itu
bangsa Israel, anjing itu bangsa kafir. Borok menunjuk kekurangan-kekurangan,
dosa-dosa. Jadi Lazarus adalah gambaran bangsa kafir yang penuh dengan
kekurangan dan dosa. Tetapi dia ingin makan remah-remah yang jatuh dari meja. Artinya
ada kerinduan dan kebutuhan akan Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ini
sikap yang baik terhadap Firman. Betul-betul rindu dan butuh, tidak mau
berhenti mendengar Firman, maunya selalu mendengar Firman, sehingga sangat
menghargai Firman, tidak mau dibiarkan tercecer sedikitpun. Ini seharusnya
sikap kita.
Sehancur-hancurnya kehidupan kita,
sebusuk-busuknya kehidupan kita, tetapi kalau mau menghargai Firman, mendengar
Firman dengan rindu dan rasa kebutuhan dan mau mempraktekan Firman Tuhan, pasti
mengalami pemulihan, penyucian dan pembaharuan. Dan tempat kita di mana? Di
pangkuan Abraham. Sekalipun kita sengsara di dunia ini dalam pengikutan kita
kepada Tuhan, tetapi kita betul-betul menghargai Firman terutama Firman
pengajaran yang benar, itu yang akan membawa kita masuk dalam kebahagiaan
sorga, kebahagiaan kekal bersama Yesus di sorga.
Firman pengajaran itu merupakan penghiburan
bagi kita. Saya bersyukur, semakin dikatai macam-macam, bukan Alkitab saya
berterima kasih kepada Tuhan. Waktu pertama kali menjadi gembala di sini saya
bingung sampaikan apa. Karena saya tahu sidang jemaat di sini sudah menikmati,
sudah terbiasa makan makanan yang enak secara rohani. Saya sebagai penerus juga
harus menyediakan makanan yang enak. Jangan sediakan makanan yang tinggal
dipanasi apalagi makanan basi. Harus makanan yang enak dan fresh. Itu suatu
pergumulan. Saya bergumul sungguh-sungguh di bawah kaki Tuhan apa yang harus
saya sampaikan. Pendalaman Alkitab di sini kitab Imamat dan Yeremia. Ibadah doa
pelajaran Injil Yohanes. Ibadah raya pelajaran kitab Wahyu. Kalau saya selama
ini menggembalakan hanya 1 buku saja jadi tidak bingung. Di Tonusu dulu Injil
Markus sekarang sudah masuk Injil Lukas. Kalau di Diora surat Yudas, selesai
itu belajar Tabernakel. Selesai belajar Tabernakel, sekarang belajar kitab
Wahyu. Saya bergumul di kaki Tuhan dan memberanikan diri melanjutkan kitab
Imamat, Injil Yohanes dan kitab Wahyu. Dan Tuhan buka rahasia Firman, ini
penghiburan bagi saya. Tekanan
apapun, tantangan apapun, Firman merupakan penghiburan sejati bagi kita.
Hargai, nikmati dan makan sungguh-sungguh.
Abraham menggambarkan Allah Bapa, Ishak
gambaran Anak Allah, Yakub gambaranan Allah Roh Kudus. Tadi dikatakan Abraham
memangku Lazarus. Allah Bapa memangku apa?
Yesaya 40:11
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan
kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba
dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Allah Bapa memangku domba, kalau disimpulkan
Lazarus adalah gambaran domba yang tergembala dengan baik. Bagaimana bisa
dipangku kalau dombanya liar lari kesana kemari. Yang bisa dipangku adalah
domba di dalam kandang yang tergembala. Inilah kehidupan yang takut akan Tuhan,
dia pasti tergembala, dia menghargai Firman penggembalaan. Tergembala itu bukan
hanya sekedar datang, tetapi sampai kita bisa menikmati Firman. Tidak mau tercecer
sedikitpun, semua mau dimakan. Biar keras bagi daging nikmati, semua mau
diterima. Maka posisi kita yang tergembala ada di pangkuan Tuhan. Artinya
segala bebannya ditanggung oleh Tuhan. Tuhan turut merasakan dan Tuhan turut
menanggungnya.
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam
besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Kita dipangku oleh Tuhan, beban apapun, beban
nikah, beban buah nikah, beban pelayanan, ekonomi, penyakit dan lain-lain,
Tuhan turut merasakan dan Tuhan menyelesaikan bagi kita tepat pada waktunya. Ini
nikmatnya tergembala, kalau kita sudah menikmati itu tidak akan keluar dari
penggembalaan. Kalau sudah keluar, bebannya tanggung sendiri. Tetapi kalau
dalam penggembalaan, beban kita Tuhan yang tanggung, Tuhan turut merasakan dan Tuhan
menolong tepat pada waktunya..
2.
Jika
dosa dipertahankan maka jarak dengan Tuhan semakin jauh sampai sejauh tenggelam
dalam lautan api dan belerang. Yang mempertahankan dosa tenggelam di dalam
lautan api dan belerang, yang mau menyelesaikan dosa itulah gereja yang
sempurna di atas gunung yang besar lagi tinggi.
Wahyu
21:8
21:8
Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak
percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh,
orang-orang 5sundal, tukang-tukang 6sihir,
7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ini
kehidupan yang mau membuang dosa:
Wahyu
21:9-10
21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi
dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga,
dari Allah.
Kita
mau ke mana, kebahagiaan kekal atau hukuman kekal, ke atas gunung Yerusalem Baru
atau di dasar lautan api dan belerang. Itu tergantung sikap kita selama ini,
mau menyelesaikan dosa atau mau mempertahankan dosa.
Ada
8 dosa yang langsung menenggelamkan manusia ke dalam lautan api dan belerang.
a) Penakut. Artinya menolak penyucian karena takut
sesuatu di dunia ini, sampai tidak takut Tuhan. Kadang kita mau melakukan
Firman sudah takut duluan. Kamu mau sungguh-sungguh melakukan Firman, mau hidup
seperti yang Firman katakan, nanti kamu mau makan apa? Misalkan selama ini
pencahariannya banyak dustanya ‘kamu kalau mau jujur mau makan apa!’. Sekarang
ini persaingan ketat, harus bengkok-bengkok sedikit, harus dusta kalau mau
hidup. Muncul ketakutan, akhirnya
tidak takut Tuhan, bahkan melawan Tuhan! Ini yang dimaksud penakut.
b) Tidak percaya pada Firman Tuhan. Bagaimana
mau percaya Firman kalau takut sesuatu di dunia ini. Biar Firman bilang kita
hidup dari iman kepada Tuhan. Malah dijawab ‘oh tidak bisa!’. Contoh kami hamba
Tuhan, syarat seorang gembala itu di dalam Imamat, Bilangan dan Ulangan jelas
sekali dikatakan tidak punya milik pusaka, Tuhan milik pusakanya. Artinya tidak
punya pekerjaan sampingan, melayani Tuhan sepenuh. Tidak digaji, tidak sponsori
apapun di dunia ini tetapi Tuhan pelihara.
Puji Tuhan, Tuhan tolong dalam melayani Tuhan,
dari melayani di Tonusu, di Diora sampai ditambah pelayanan di sini tetap Tuhan
pelihara. Di Tonusu jemaat masih bisa dihitung dengan jari, Tuhan pelihara. Di
Diora, Tuhan pelihara. Di Tentena lebih banyak lagi, Tuhan pelihara. Ini
menandakan kami hamba Tuhan hidup bukan dari jemaat. Dari jemaat jumlahnya bisa
dihitung dengan jari dipelihara, bisa ikut KKR naik pesawat pulang pergi, tidak
hutang, bisa bangun gereja tidak kredit. Ditambah sidang lebih besar lagi,
Tuhan pelihara. Berarti kami hamba Tuhan hidup dari Tuhan. Percaya, iman kepada
Tuhan, bukan mengecilkan jemaat. Jemaatpun hidup bukan dari apa yang jemaat
miliki namun hidup dari Tuhan. Hidup bergantung pada Tuhan.
Kalau kita sudah takut pada yang lain
bagaimana bisa percaya pada Tuhan. Karena sudah tidak percaya, dosa-dosa yang
lain muncul, lebih merosot lagi.
c) Keji. Apa pengertian keji?
1)
Ulangan
25:14-16
25:14
Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.
25:15
Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa
yang utuh dan tepat — supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu
oleh TUHAN, Allahmu.
25:16
Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat
curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."
Berbuat
curang soal efa, efa ini takaran untuk gandum atau tepung, itu bicara Firman
Tuhan. Berarti berbuat curang soal Firman Tuhan. Apa artinya itu?
Titus
2:10
2:10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian
mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Jangan
curang, muliakan Firman pengajaran. Berarti berbuat curang itu tidak memuliakan
Firman pengajaran. Sudah menikmati Firman pengajaran tetapi perilaku hidupnya
tidak memuliakan Firman pengajaran. Di gereja dia dengar Firman bahkan mungkin
dia yang khotbah tetapi perilaku hidup sehari-hari tidak memuliakan Firman
pengajaran, malah memalukan. ‘Oh itu orang pengajaran, itu pendeta, koq begitu hidupnya!’.
Kita
sudah menerima pengajaran bertahun-tahun dari bapak gembala sebelumnya, dari
papa, bagaimana perilaku hidup kita sehari-hari, memuliakan Tuhan atau memalukan.
Kalau memalukan dan memilukan Tuhan itu perbuatan keji!
2)
Kejadian
46:34
46:34
maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai
sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami — dengan maksud supaya kamu boleh
diam di tanah Gosyen." — Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu
kekejian bagi orang Mesir.
Mesir
gambaran dunia. Bagi orang Mesir, gembala kambing domba itu menjijikan. Artinya bagi orang
dunia tergembala dianggap sesuatu yang menjijikan. Tetapi bagi Tuhan orang yang
menghina penggembalaan itulah yang menjijikan, itulah yang melakukan kekejian.
Jadi kekejian itu tidak menghargai penggembalaan. Mereka katakan apa itu 3
macam ibadah, Firman terlalu lama!
d) Pembunuh, ini mempertahankan kebencian sampai
kebencian tanpa alasan.
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang
pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap
memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
e) Sundal, artinya melakukan kenajisan secara
jasmani dan terutama kenajisan secara rohani. Kenajisan secara rohani artinya
membuka diri terhadap ajaran palsu dan memasukan cara-cara dunia ke dalam
gereja. Seperti Yerusalem merenggangkan kedua pahanya kepada Asyur dan kepada
Mesir.
Yehezkiel 16:25-26
16:25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun
bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan
merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu
bertambah-tambah.
16:26 Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu,
si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan
sakit hati-Ku.
Mesir itu gambaran dunia. Gairah dunia untuk
mencemarkan gereja Tuhan sangat besar!
f) Tukang sihir. Apa itu? Termasuk jimat-jimat
dan lain sebagainya. Tetapi ada yang tidak kita sadari padahal itu sudah
praktek tukang sihir. Apa itu?
Kisah Para Rasul 8:9-11
8:9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu
melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak
seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
8:10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan
berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa
Besar."
8:11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia
mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.
Tukang sihir ini berlagak seolah-olah orang
penting. Ini hamba pelayan Tuhan yang melayani dengan ambisi daging. Merasa seolah-olah
paling penting, dia sendiri yang mau tampil. Seperti membawa kuasa Allah,
seperti dipakai oleh Tuhan tetapi dia sebenarnya tidak pernah berubah, itu
tukang sihir. Hanya tampilan luar yang diubah-ubah tetapi dalamnya tidak
berubah, sapu tangan jadi bunga, tisu jadi burung, itulah tukang sihir. Bagian
luar saja dirubah-rubah, cara nyanyinya, penampilannya kalau dulu pakai dasi,
sekarang mau pakai apa lagi. Tuhan tolong jangan kita jadi tukang sihir
g) Penyembahan berhala itu keras hati dan
serakah.
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa
bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai
raja."
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang
sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang
mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
h) Semakin dalam dia terpuruk, semakin mendekati
dasar lautan api dan belerang. Dan yang menyentuh dasar adalah dusta, semua
dosa tadi ditutupi dengan dusta. Tuhan tolong jangan ada pada kita.
Seharusnya
sikap kita terhadap Firman adalah kita mau menerima penyucian, jangan semakin
jauh dari Tuhan. Dosanya semakin dibuang, rohani kita semakin meningkat. Tuhan
di Sorga, kita juga semakin meningkat bagaikan naik gunung. Sampai nanti
mencapai gunung Yerusalem Baru.
a) Mulai naik gunung Golgota, berarti:
1)
Rela
sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa. Tidak mau mengulangi dosa lagi.
Biar digoda, dipaksa, diancam, tetap tidak mau!
I
Petrus 4:1-2
4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
Kita
tidak melakukan kehendak daging lagi. Berhenti berbuat dosa dan tidak
mengulanginya lagi itu sakit bagi daging! Kita rela sengsara daging. Yang dulu
merokok dan minum, untuk lepas dari itu susah sekali. Ayo lepaskan, itu naik
gunung Golgota.
2)
Rela sengsara
daging tanpa dosa karena ibadah, karena Firman pengajaran. Dihimpit dan ditekan
apapun kita rela sengsara, kita bisa menikmati bersama dengan Yesus.
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang
kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas
kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Kita
berbahagia karena mengambil bagian sedikit dari penderitaan Yesus, kita bisa
menikmati. Terima kasih Tuhan saya, Engkau melayakkan aku untuk sengsara karena ibadah dan
karena pengajaran yang benar. Hubungan kita dengan Tuhan semakin meningkat,
semakin erat.
b) Bisa naik ke gunung penyembahan, bisa
menyembah Tuhan. Menyembah itu sakit bagi daging, sengsara bagi daging, tetapi
bisa kita lakukan. Tambah doa puasa dan doa semalaman.
Lukas 9:28-29
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran
itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk
berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah
dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Gunung Golgota dan gunung penyembahan yang menentukan
kita mengalami keubahan hidup atau tidak. Kalau kita bisa mendaki gunung
Gologta, bisa mendaki gunung penyembahan maka kita mengalami keubahan hidup.
Keubahan dimulai dari wajah, wajah menunjuk hati. Keubahan hidup di mulai dari
hati yang kuat teguh menghadapi apapun, tidak mau mundur, terus maju melayani
Tuhan sampai garis akhir. Apapun tantangannya, apapun persoalan di hadapi tidak
mau mundur. Terus maju sampai garis akhir.
c) Nanti kita bisa mencapai gunung ketiga yaitu
gunung Yerusalem yang Baru. Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, layak menyambut
Yesus Mempelai Pria Sorga, layak masuk di kota Yerusalem Baru.
Biarlah hubungan kita dengan Tuhan semakin
dekat, pengikutan kita kepada Tuhan disertai rasa takut akan Tuhan. Dosa
disingkirkan, naik gunung Golgota, naik gunung penyembahan, sampai naik gunung
Yerusalem Baru. Gunung yang suci itu yang mau kita pilih, tidak mau jauh dari
Tuhan. Berbuat dosa itu jauh dari Tuhan, sampai sejauh Sorga dan neraka, sejauh
gunung Yerusalem Baru dengan dasar lautan api dan belerang. Kerinduan hati saya
bersama isteri dan anak-anak, bersama seluruh sidang jemaat dan keluarga dari
sidang jemaat kita bisa menyambut Yesus, masuk di kota Yerusalem Baru, naik ke
gunung yang suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar