Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:12-16
12:12 Keesokan harinya
ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang
di tengah jalan menuju Yerusalem,
12:13 mereka
mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel!"
12:14 Yesus
menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
12:15
"Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas
seekor anak keledai."
12:16 Mula-mula
murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia.
Yesus
dalam perjalanan menuju Yerusalem = Yesus sudah dekat Yerusalem. Ini menunjukan
ruas jalan terakhir gereja Tuhan menuju Yerusalem Baru. Yang mau dipakai oleh Tuhan,
yang mau ditunggangi oleh Yesus di sini adalah keledai muda. Ini menunjuk kita
bangsa kafir. Artinya Tuhan mau memakai kita bangsa kafir dalam kegerakan Roh
Kudus hujan akhir = kegerakan Tubuh Kristus yang sempurna.
Kenapa
bangsa kafir yang ditunggangi? Tujuannya untuk membangkitkan cemburu bangsa
Israel sehingga mereka juga bisa menerima Yesus, diselamatkan dan dipakai dalam
kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.
Roma
11:11-14
11:11 Maka aku
bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi
oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya
membuat mereka cemburu.
11:12 Sebab jika
pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan
bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
11:13 Aku
berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah
rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan
pelayananku,
11:14 yaitu
kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku
menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
Ketika
bangsa Israel melihat ada kegerakan terjadi di tengah-tengah kita banga kafir,
mereka akan cemburu dan akhirnya membuka diri menerima Yesus, dipakai dalam
kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Bangsa kafir dipakai, begitu juga bangsa
Israel dipakai, sehingga keduanya akan menyatu dalam satu Tubuh Kristus yang
sempurna. Begitu keduanya sudah menyatu maka Yesus sebagai kepala datang untuk
menjemput gereja yang sempurna untuk menyatu dengan tubuhNya.
Mengapa
yang ditunggangi oleh Yesus adalah keledai, kenapa tidak pakai kuda yang
jalannya lebih cepat? Kuda itu adalah alat untuk peperangan, sedangkan keledai
memang untuk tunggangan atau untuk mengangkut beban. Artinya Tuhan rindu memakai
kita sebagai alat pendamaian, bukan peperangan! Makanya pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus juga disebut pelayanan pendamaian. Bagaimana kita mau melayani
dalam pembangunan Tubuh Kristus kalau tidak damai, perang satu dengan yang lain.
Itu tidak dipakai oleh Tuhan, hanya merasa dipakai.
II
Korintus 5:18,20
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
5:20 Jadi kami
ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan
kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan
dengan Allah.
Pelayanan
kita adalah pelayanan pendamaian. Sebab itu kalau mau dipakai oleh Tuhan harus
hidup dalam pendamaian. Bukan kaya, punya kedudukan, bukan karena pandai tetapi
yang dipakai Tuhan adalah orang yang hidup dalam pendamaian.
Dulu
Daud merindu membangun Bait Allah tetapi tidak diizinkan oleh Tuhan, yang boleh
membangun adalah Salomo. Kenapa? Karena pada zaman Daud itu zaman perang dan
Daud adalah prajurit yang banyak menumpahkan darah. Di zaman Salomo zaman damai
makanya pembangunan Bait Allah terjadi di zaman Salomo. Ini nubuatan untuk kita
di akhir zaman, kita mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus,
pelayanan pendamaian, sebab itu harus hidup di dalam pendamaian.
Apa itu
hidup dalam pendamaian? Berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan sesama = diam
dan tenang. Seperti dalam cerita waktu Yesus bersama murid-murid menyeberangi
danau tiba-tiba dihantam angin dan gelombang. Yang Yesus katakan pada danau itu
diam dan tenang. Setelah Yesus berkata demikian danau menjadi teduh dan mereka
bisa berlayar ke seberang. Pelayanan itu bagaikan berlayar ke seberang, banyak
yang harus kita korbankan dan diperhadapkan dengan angin dan gelombang. Harus diam
tenang supaya bisa tembus sampai ke seberang, bisa dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus.
Proses
hidup dalam pendamaian:
1. Diam.
Artinya:
a) Banyak berdiam
diri, banyak mengoreksi diri lewat Firman pengajaran yang benar. Ketika kita
temukan dosa segera mengakui kepada Tuhan dan kepada sesama dengan
sejujur-jujurnya. Dan setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Ini yang disebut
dengan bertobat! Mati terhadap dosa kita sendiri. Hari-hari terakhir ini bukan
untuk lihat dosanya orang lalu mulutnya tidak pernah diam, cerita terus dosanya
orang lain. Diam mengoreksi diri sendiri lewat ketajaman pedang Firman, kita
temukan dosa kita, segera akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Setelah
diampuni jangan diperbuat lagi = bertobat, mati terhadap dosa sendiri.
b) Mengampuni
dan melupakan dosa orang lain. Ini juga sama dengan bertobat, mati terhadap
dosa orang lain. Dosa sendiri sudah dimatikan, dosa orang lain masih diungkit-ungkit, tidak bisa dipakai
orang seperti itu! Ayo selesaikan dosa. Seperti hamba yang berhutang, begitu
banyak hutangnya tidak mampu dia lunaskan. Lalu belas kasihan raja kepada dia
menghapuskan hutang-hutangnya. Dia senang, keluar dari istana bertemu dengan
temannya yang berhutang padanya yang tidak seberapa. Langsung dia cekik, dia suruh
bayar hutangnya dan dia jebloskan ke dalam penjata. Banyak kali kita seperti
itu, hutang kita yang begitu banyak sudah dihapus oleh Tuhan, diampuni oleh
Tuhan. Hutang orang lain kepada kita yang tidak seberapa kita tidak bisa
ampuni, tidak bisa lupakan, malah diungkit-ungkit terus! Orang seperti itu
tidak bisa dipakai Tuhan, itu sama dengan kuda bukan keledai! Kita ini keledai
yang ditunggangi Yesus.
c) Tidak
bereaksi ketika dipersalahkan. Kita banyak belajar diam, tidak bereaksi ketika dipersalahkan.
Kalau memang kita salah segera minta ampun, segera selesaikan. Kalau kita tidak
salah diam saja, berdiam diri seperti Yesus.
I Petrus 2:23
2:23
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil.
Diam, tidak bereaksi daging = kita menyerahkan
kepada hakim yang adil. Biar Tuhan hakim yang adil yang menentukan siapa yang
benar dan siapa yang salah. Kalau kita benar tidak mungkin dihukum Tuhan. Kalau
di dunia hakim bisa disogok, kalau Tuhan mau disogok dengan apa? Diam saja,
serahkan kepada Tuhan ‘Engkau hakim yang adil, Engkau pembela’. Tidak usah kita
mau klarifikasi kita yang benar, biar Tuhan saja yang membela, Dia hakim yang
adil.
2. Tenang.
Artinya:
a) I
Petrus 5:7 (perikop; Gembalakanlah kawanan domba Allah)
5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Tenang artinya menguasai diri supaya bisa
menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan. Prakteknya tergembala dengan sungguh-sungguh,
sampai kita bisa makan Firman. Banyak kali cuma sekedar datang ibadah tetapi
tidak bisa makan Firman. Tergembala itu sampai bisa makan Firman, menikmati
Firman, seperti domba berbaring di rumput hijau.
Mazmur 23:1-2
23:1
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air
yang tenang;
Sekalipun sudah ada dalam penggembalaan, kalau tidak
bisa makan Firman tidak bisa tenang, tidak bisa damai. Hanya yang berbaring di
rumput hijau, hanya makan Firman yang bisa membuat kita bisa tenang dan damai
sejahtera. Sekalipun serangan bertubi-tubi, tantangan begitu hebat tetapi kita
bisa makan Firman, ini yang membuat kita tenang.
Lalu bagaimana caranya supaya bisa makan Firman?
1) I
Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya
mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang
kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang
sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam
kamu yang percaya.
Percaya
bahwa Firman yang diberitakan oleh hamba Tuhan adalah perkataan Tuhan, suara
Tuhan. Maka kita bisa menikmati, bisa menerima. Kalau masih dikelola dengan logika
kita dan menggunakan perasaan daging kita, nanti hanya bisa menerima yang enak
bagi daging. Begitu Firman keras, Firman tajam, mulai ada penolakan-penolakan
“masa Firman seperti itu, tidak cocok!”. Tetapi kalau kita yakin itu perkataan
Tuhan sekeras apapun bisa diterima, ada rasa takut di hati kita, jangan
main-main ini perkataan Tuhan.
Di
dunia saja kalau pimpinan sudah memerintahkan lalu main-main, bisa kena sanksi.
Apalagi kalau Presiden sudah perintahkan pada menteri-menterinya, saat itu
sudah harus dikerjakan. Begitu juga dengan Tuhan, kita tahu itu suara Tuhan
maka bisa kita terima.
2) Percaya
kepada hamba Tuhan yang memberitakannya. Kalau kita ragu, ini hamba Tuhan tidak
betul, tidak beres, tidak benar tahbisannya, tidak akan bisa makan. Kalau kita
percaya ini hamba Tuhan yang diutus Tuhan untuk melayani saya, maka kita bisa terima
Firman yang diberitakan.
Keluaran
14:31
14:31
Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan
TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka
percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Percaya
kepada Tuhan dan percaya juga kepada hamba Tuhan yang melayani kita bahwa dia
sungguh-sungguh utusan Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk melayani kita.
Keluaran
19:9
19:9
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu
dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu
apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu."
Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
II
Tawarikh 20:20
20:20
Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka
hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan
penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap
teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
Berhasil
di sini adalah berhasil di dalam peperangan, mereka menang. Jadi kalau kita percaya Firman dan percaya hamba Tuhan maka
kita akan berhasil artinya menang atas musuh-musuh, berarti ada damai
sejahtera.
b) Tenang
itu menguasai diri supaya bisa menyembah Tuhan.
I Petrus 4:7
4:7
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah
tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Jadi kalau disimpulkan, hidup dalam pendamaian itu adalah
bertobat dan berdoa. Dosanya dibuang dan doanya bisa naik ke hadirat Tuhan.
Yang menghalangi doa-doa kita sehingga tidak bisa tembus sampai ke hadirat
Tuhan adalah dosa-dosa kita sendiri serta dosa-dosa orang yang tidak mau kita
ampuni dan lupakan, itu yang menghalangi doa-doa kita.
Doa tanpa pertobatan tidak dijawab oleh Tuhan.
Yesaya 59:1-2
59:1
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang
merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang
membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar,
ialah segala dosamu.
Bertobat
dan berdoa itu bagaikan mengulurkan 2 tangan kepada Tuhan maka Tuhan juga
mengulurkan 2 tangan kepada kita yaitu tangan kebaikan dan kemurahan Tuhan. Di
dalam tangan kebaikan dan kemurahan Tuhan ada kuasa kebangkitan untuk
meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan kita.
Pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus itu bagaikan menyeberang. Angin dan gelombang
datangnya sekonyong-konyong, tidak bisa diprediksi, tiba-tiba datang. Kalau
tidak diam dan tenang, tidak bertobat dan berdoa, pasti tenggelam! Perahu
hidupnya yang baik-baik saja, tiba-tiba bisa jatuh dalam dosa, tiba-tiba bisa disesatkan
ajaran palsu.
Matius
8:24
8:24
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu
ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
Markus
4:35-41
4:35 Pada hari
itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita
bertolak ke seberang."
4:36 Mereka
meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan
mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga
menyertai Dia.
4:37 Lalu
mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam
perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu
itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya
membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau
kita binasa?"
4:39 Ia pun
bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!"
Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak
percaya?"
4:41 Mereka
menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan
orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Angin
dan gelombang datang secara sekonyong-konyong, tiba-tiba. Itu adalah serangan
setan untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita, pribadi kita, nikah kita,
perahu pelayanan. Dia mau menggagalkan kita supaya tidak sampai ke seberang.
Perahu nikah sementara baik-baik, sementara bulan madu tiba-tiba dihantam oleh
gelombang, bulan madu langsung jadi bulan pahit. Sementara mulus pelayanannya, tiba-tiba dihantam angin pengajaran
palsu. Tadinya teguh pengajaran, langsung berbelok arah menyimpang dari
pengajaran.
Angin
itu angin pengajaran palsu.
Efesus
4:14
4:14 sehingga
kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Gelombang
menunjuk gelombang masalah dan juga gelombang dosa. Suami yang tadinya baik
sama isteri tiba-tiba kasar. Padahal sudah tergoda oleh perempuan lain! Isteri
yang tadinya tunduk tiba-tiba melawan karena dihantam oleh gelombang ketemu
mantan. Bisa seperti itu terjadi! Jadi sekonyong-konyong, datangnya tiba-tiba.
Makanya sikap kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Terus hidup dalam
pertobatan dan banyak doa penyembahan sebab kita tidak tahu kapan angin dan
gelombang itu menerpa, harus berjaga-jaga, bertobat dan berdoa.
Permulaan
tenggelam adalah ketika mulai bimbang terhadap Firman pengajaran yang benar.
Yesus katakan pada murid-muridNya mengapa kamu tidak percaya! Juga ketika mulai
kecewa dan putus asa, itu mulai tenggelam. Kalau sudah mulai bimbang, kecewa,
putus asa, pasti tidak tenang, doanya tidak tembus naik kepada Tuhan. Orang
bimbang tidak mendapatkan apa-apa dari Tuhan. Kapalnya semakin oleng, semakin tenggelam,
kalau dibiarkan pasti binasa.
Tetapi
kalau kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa, maka Yesus yang tadinya tidur,
bangun! Diam dan tenang itu membangkitkan gairah Tuhan untuk menolong kehidupan
kita dan kuasa kebangkitanNya bekerja di dalam kita sekalian. Saat dihantam
gelombang jangan langsung salahkan diri. Periksa diri, bertobat dan berdoa.
Saat itu Yesus bangun, menggairahkan Yesus dengan kuasa kebangkitanNya bekerja
dalam hidup kita.
Kuasa kebangkitan
Yesus bekerja untuk melakukan 3 hal:
1. Menguatkan
kita supaya tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, tetap
hidup benar dan suci, tetap berharap Tuhan!
Yesaya
30:15
30:15
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Harus
kuat, jangan putus asa, jangan kecewa. Mungkin saat ini sementara dihantam
gelombang yang kuat dan besar, menghantam perahu nikah kita, menghantam perahu pelayanan
kita, langsung ambil sikap diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Kalau ada dosa
selsaikan, berdoa menyembah Tuhan, kita kuat! Ada kuasa kebangkitan Tuhan yang
menguatkan kita untuk tetap pegang teguh pengajaran yang benar, tetap hidup
benar dan suci, tetap berharap kepada Tuhan.
2. Kuasa
kebangkitan Tuhan membuat danau menjadi teduh. Ini berarti kuasa kebangkitan
Tuhan bekerja untuk menyelesaikan segala masalah, sampai yang mustahil selesai
semua. Bahkan ada jalan ke masa depan yang indah dan berhasil. Kalau sudah
teduh, perahu sekecil apapun bisa sampai ke seberang. Tetapi kapal sebesar dan
secanggih apapun kalau dihantam gelombang bisa karam bahkan bisa tenggelam! Ayo
biar kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Kuasa kebangkitan Tuhan
menjadikan semua teduh. Siapa tahu malam ini giliran kita ditolong oleh Tuhan.
Kalau belum, tetap diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Tuhan kasih kekuatan
dan pasti Tuhan selesaikan semuanya tepat pada waktunya.
3. Kuasa
kebangkitan Tuhan bekerja untuk melindungi kita supaya tidak tenggelam di dalam
lautan api dan belerang,
neraka!
Wahyu
21:8
21:8
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah
berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan
yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Kalau
dihantam angin dan gelombang menyebabkan orang takut dan tidak percaya, maka dosa-dosa
yang lain muncul. Makanya bertobat dan berdoa. Kuasa kebangkitan Tuhan tidak
membuat kita tenggelam dalam lautan api dan belerang, tetapi terangkat ke
awan-awan bertemu Yesus, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000
tahun damai, sampai masuk kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Kita
merasakan damai sejahtera, kebahagiaan selama-lamanya. Dunia ini hancur tetapi
kita bersama Yesus damai selamanya.
Waspada,
jika kita tidak damai sejahtera, tidak diam, tidak damai sejahtera, malah bertengkar,
berbantah-bantahan, itu mendatangkan air bah dan menghancurkan segala yang ada
dalam hidup kita.
Amsal
17:14
17:14 Memulai
pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum
perbantahan mulai.
Amsal
17:14 (Terjemahan Lama)
17:14 Permulaan
perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan
dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.
Kalau
suka berbantah-bantahan, tengkar, ribut, berdebat, hanya mengundang air bah.
Sebagai gembala jangan bertengkar dengan jemaat, nanti air bah datang hancur
penggembalaan. Jemaat dengan jemaat jaga jangan bertengkar. Apalagi dalam nikah
rumah tangga, jangan isi dengan pertengkaran dan perbantahan. Ini hanya
mendatangkan air bah menghancurkan segala yang kita miliki. Semua habis,
jasmani habis, rohani habis, nikahnya juga habis, pelayanannya habis, hancur
semua!
Sebab
itu biarlah kita berupaya hidup dalam pendamaian. Damai sejahtera itu harus
kita kejar, harus kita upayakan supaya tidak tenggelam, tidak habis, tetapi
terangkat ke sorga.
Roma
14:19
14:19 Sebab itu
marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna
untuk saling membangun.
Kejar
damai sejahtera. Ketika ada jemaat yang datang dengan keluh kesahnya, saya
dengar. Mereka sampaikan uneg-unegnya saya terima semua, setelah itu baru beri nasihat sesuai
Firman Tuhan supaya bisa tenang dan damai.
Jaga
hati tetap damai,
semua kita yang menerima jaga hati damai.
Kejar damai sejahtera, upayakan itu untuk kita dapatkan, maka kita akan
terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.
Amsal
14:19
14:19
Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang
orang benar.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar