Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Dalam kitab Imamat
pasal 26 ada 5 kutukan kepada orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat 26:16,25
Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang
3. Imamat
26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22
Binatang liar atau buas
5. Imamat 26:30-32
Ibadahnya dihancurkan.
Sore ini kita mempelajari
poin yang keempat yaitu binatang liar atau binatang buas.
Imamat 26:22
26:22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang
akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat
kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.
Ada 2 hal yang diterkam binatang buas ini
yaitu anak-anak dan ternak. Kita bahas yang pertama yaitu anak-anak.
Bicara anak-anak menunjuk suatu perkembangan
atau pertumbuhan. Kalau di satu tempat ada anak-anak maka bertambah lagi
penduduknya. Orang yang tidak taat pada Firman, perkembangan rohaninya
terhenti, tidak berjalan karena dikuasai oleh binatang buas, itulah setan
tritunggal. Setan di udara digambarkan dengan naga merah padam, antikristus itu
binatang buas dari dalam laut, nabi palsu itu binatang buas yang ada di darat.
Ini yang mau menguasai rohani gereja Tuhan sehingga perkembangan rohaninya
terhenti. Jadi berkembang atau tidak rohani kita tergantung sikap kita pada Firman
Tuhan. Kalau taat pada Firman maka rohani berkembang, kalau tidak taat maka
rohani terhenti, tidak berkembang.
Apa yang dicatat dalam Imamat 26:22, itu juga
dinubuatkan dalam kitab Yehezkiel.
Yehezkiel 33:27
33:27 Katakanlah begini kepada mereka: Beginilah
firman Tuhan ALLAH. Demi Aku yang hidup, orang-orang yang tinggal pada
reruntuhan-reruntuhan akan mati rebah oleh pedang, dan orang-orang yang di
padang akan Kuberikan kepada binatang liar menjadi makanannya dan orang-orang
yang di dalam kubu dan gua akan mati kena sampar.
Di sini disebut binatang liar memakan
orang-orang yang ada di padang. Artinya jika kehidupan kita tidak tergembala
atau liar maka setan tritunggal akan menguasai kehidupan kita. Perkembangan
rohaninya terhenti dan mati.
Sebagai contoh kehidupan yang tidak
tergembala adalah Esau. Padahal tadinya dia punya kualitas rohani yang mantap,
tetapi karena tidak tergembala maka perkembangan rohaninya terhenti dan dia
dikuasai setan tritunggal.
Kejadian 25:25-27
25:25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh
tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
25:26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya
memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun
pada waktu mereka lahir.
25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau
menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang,
tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Dalam pertumbuhannya Esau menjadi kehidupan
yang suka tinggal di padang, berburu daging. Ini menunjuk kehidupan yang tidak
tergembala, hanya berburu
daging. Entah memburu keuangan atau berburu jodoh.
Padahal kalau dilihat dari tanda-tanda
kelahirannya, Esau ini luar biasa, menunjuk orang yang rohaninya mantap.
1.
Warna
kulitnya merah, ini menunjuk kehidupan yang memiliki tanda darah = sudah
bertobat.
2.
Seluruh
tubuh seperti jubah berbulu. Kalau bicara jubah menunjuk jabatan pelayanan,
berbulu itu menunjuk urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jadi Esau gambaran
kehidupan yang hidup dalam urapan Roh Kudus, memiliki jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus.
3.
Esau
adalah anak sulung, artinya sudah memiliki hak sulung yaitu hak untuk menikah =
hak untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dan hak waris = hak untuk mewarisi
kerajaan sorga.
Tetapi sayang pertumbuhan rohaninya terhenti
karena dia suka tinggal di padang, tidak tergembala, hanya mengejar
perkara-perkara daging. Kehidupan seperti ini menjadi sasaran empuk dari setan
tritunggal. Di padang tidak ada penjaga, hanya berburu daging, berkeliaran.
Karena berkeliaraan berburu daging akhirnya ketemu singa, si iblis.
I Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya.
Kalau kita dalam kandang tidak ketemu iblis,
tetapi kalau beredar-edar di padang ketemu singa yang berjalan keliling. Esau
diterkam oleh setan
tritunggal sehingga perkembangan rohani Esau terhenti. Buktinya Esau
meringankan sampai menjual hak sulung untuk mendapatkan sepiring kacang merah. Hak
sulung itu hak untuk menikah, berarti tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan,
hanya siap binasa bersama setan tritunggal di dalam api neraka.
Sudah bertobat itu baik, sudah melayani Tuhan
puji Tuhan dan sudah berada di dalam Kabar Mempelai, ada pengharapan menjadi
Mempelai Wanita Tuhan. Jangan sampai pertumbuhan rohani kita terhenti karena
tidak tergembala, berburu daging, mencari perkara-perkara daging, perkara yang
jasmani.
Sebenarnya sistem penggembalaan adalah cara
Tuhan untuk meluputkan kita dari penguasaan setan tringgal atau terkaman
binatang buas. Jika kita tergembala, tekun 3 macam ibadah pokok maka tubuh,
jiwa dan roh kita melekat serta dikuasai oleh Allah Tritunggal sehingga tidak
bisa dikuasai setan tritunggal. Penggembalaan ini sistem Tuhan, sistem yang
hebat, sistem yang tercanggih di dunia inni untuk meluputkan kita dari terkaman
setan.
Sudah bertobat, sudah melayani Tuhan, ada di
dalam Kabar Mempelai, mari mantap tergembala, masuk kandang, makan Firman penggembalaan,
bertekun dalam kandang penggembalaan.
Praktek meringankan dan menjual hak sulung
seperti Esau:
1.
Ibrani
12:16
12:16
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Praktek
pertama adalah cabul, berarti tidak suci = menolak Firman penyucian.
Yakobus
1:17-18
1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.
1:18
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua
ciptaan-Nya.
Kita
bisa menjadi jemaat anak sulung karena ada Firman kebenaran, Firman penyucian,
Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata 2 sehingga
status kita menjadi anak sulung.
Yohanes
17:17
17:17 Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Esau
cabul = menolak Firman penyucian. Banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan sudah
bertobat, sudah melayani, ada dalam Kabar Mempelai, tetapi karena perkara
daging sehingga menolak penyucian, menolak Firman pengajaran yang benar. Dan
perkara daging itu sebenarnya perkara yang ringan, perkara yang receh. Cuma
untuk mendapatkan sepiring kacang merah, Esau menjual hak sulungnya. Padahal
untuk mendapatkan makanan bisa saja dia minta kepada pembantu-pembantu ayahnya.
Mereka orang kaya, banyak pembantunya. Tetapi karena ada keinginan daging, dia
jual hak sulungnya dengan sepiring kacang merah.
Sebenarnya
bisa diupayakan untuk mendapatkan hal itu, tetapi dia pikir dari pada ribet
lebih baik tinggalkan pengajaran, tinggalkan penggembalaan. Jangan cuma karena
dapat tawaran pekerjaan atau karena jodoh sehingga menjual hak sulung, tidak
mau disucikan oleh Firman pengajaran.
Dalam
Tabernakel Firman penyucian itu ditunjukan dengan meja roti sajian, menunjukan
ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah
di dalam Firman penyucian dan kurban Kristus untuk mempermanensikan Firman itu
dalam diri kita. Jadi cabul secara rohani menunjukan meringankan ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci! Jangan terjadi pada kita, begitu mulai
meringankan, menganggap tidak perlu, mulai kena nafsu cabul seperti Esau.
Akibatnya penyucian tidak berjalan, berarti tetap hidup dalam dosa sampai
puncaknya dosa. Dosanya membumbung sehingga menarik hukuman Tuhan turun. Ingat
Sodom dan Gomora, ingat Niniwe, karena dosanya membumbung, menarik hukuman
Tuhan turun.
Kejadian
19:12-13
19:12
Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini
lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu
di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,
19:13
sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang
kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk
memusnahkannya."
Yunus
1:1-2; 4:11
1:1
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
1:2
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap
mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
4:11
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang
berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu
membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Dosa
membumbung tinggi = tidak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri, mana
yang rohani mana yang duniawi, mana yang boleh mana yang tidak boleh, mana yang
benar mana yang dosa. Akhirnya pukul rata, dia buat dosa sampai puncaknya dosa.
Dosanya membumbung tinggi, menarik hukuman Tuhan. Jangan ini terjadi pada kita.
Inilah
yang terjadi kalau tidak mau tekuni ibadah pendalaman Alkitab, akhirnya tidak
tahu membedakan mana yang benar mana yang salah. Termasuk soal pengajaran,
tidak tahu membedakan mana pengajaran yang benar, mana pengajaran yang salah.
Pengajaran yang benar itu yang menunjukan ini benar, ini salah, ini boleh itu
tidak. Karena dia tidak tahu mana pengajaran yang benar dan mana yang salah,
semua dianggap sama saja maka semua boleh, dosa apapun boleh, berbuat ini itu
boleh, tidak apa-apa, tidak bertobat lalu melayani boleh.
Tetapi
kalau kita mau menekuni ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita
mengalami penyucian secara terus menerus. Semakin disucikan, air mata semakin
dihapuskan.
Ibrani
12:17
12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia
ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Dosa
ini yang membuat banyak cucuran air mata. Suami melihat isteri yang tiidak
bertobat, menangis. Mungkin di depan isterinya tidak dia tunjukan kalau
menangis, tetapi di hatinya hancur, banyak cucuran air mata. Gembala lihat
jemaat tidak bertobat. Yang parah kalau jemaat lihat gembala tidak bertobat.
Datang ibadah menangis dengan pergumulannya, di gereja lihat kelakuan gembala, pulang
sudah menangis dengan pergumulannya, menangis lagi lihat kelakuan gembala! Ini
dosa, membuat banyak cucuran air mata. Tetapi kalau
kita tekuni ibadah pendalaman Alkitab, semakin disucikan maka air mata semakin
dihapuskan. Sampai dosa tidak ada lagi maka air mata sudah tidak ada lagi.
Dalam penggembalaan air mata dihapuskan. Yesus menuntun ke mata air kehidupan,
sambil berjalan air mata kita dihapuskan.
Wahyu
7:17
7:17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka
dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala
air mata dari mata mereka."
2.
Kejadian
26:34-35
26:34
Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri
orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
26:35
Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
Ketika
berusia 40 tahun, Esau memperistri perempuan Kanaan. Padahal Abraham sudah
mewanti-wanti Eliezer supaya jangan mengambil perempuan Kanaan bagi Ishak.
Abraham tidak mau terjadi perkawinan campur dengan perempuan Kanaan. Abraham
menyuruh Eliezer ‘cari di antara kaum keluargaku isteri untuk Ishak.
Kejadaian
24:2-3
24:2
Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi
kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di
bawah pangkal pahaku,
24:3
supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang
empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri
dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.
Abraham
melarang supaya Eliezer
jangan mengambil perempuan Kanaan untuk Ishak. Tetapi Esau malah mengambil isteri
orang Kanaan, bahkan 2 orang lagi. Usianya 40 tahun. Angka 40 itu sebenarnya
angka perobekan daging. Yesus berpuasa 40 hari 40 malam. Hujan turun 40 hari 40
malam waktu air bah dia
memusnahkan semua yang hidup. Jadi praktek yang kedua Esau tidak mau merobek
daging untuk melakukan kehendak Tuhan tetapi menuruti kehendak dagingnya
sendiri.
Abraham
menggambarkan Allah Bapa, Ishak menggambarkan Yesus Anak Allah, Yakub
menggambarkan Allah Roh Kudus. Jadi kalau kita membaca Alkitab dikatakan Akulah
Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Tuhan menunjukan bahwa Akulah Allah Tritunggal.
Jadi jangan percaya kalau sekarang ada ajaran mengatakan dwi tunggal dan tidak
percaya Tritunggal. Sejak dari kitab Kejadian Trinitas itu sudah jelas dan
lebih diperjelas lagi dalam Perjanjian Baru, Allah Bapa, Anak Allah dan Allah
Roh Kudus tetapi satu Esa.
Jadi
praktek tidak tergembala seperti Esau itu tidak mau merobek daging sehingga
tidak bisa melakukan kehendak Tuhan, hanya mengikuti kehendak dagingnya sendiri
= tidak bisa taat dengar-dengaran terhadap Tuhan. Untuk mematikan daging harus
lewat doa penyembahan. Yesus memberikan contoh menghadapi salib, kehendak
dagingNya supaya jangan disalibkan, tetapi lewat doa penyembahan Dia merobek
keinginan dagingNya ‘jangan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau
kehendaki’.
Markus
14:36
14:36
Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah
cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa
yang Engkau kehendaki."
Memang
kehendak Tuhan itu salib, kehendak daging itu enak. Makanya banyak orang
Kristen lebih memilih keinginan dagingnya dari pada menuruti kehendak Tuhan. Kita
robek daging kita, jangan turuti maunya, robek lewat doa penyembahan.
Roma
8:15,26
8:15
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu
kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:26
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,
bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada
Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roh
Kudus membantu kita bisa menyembah Tuhan. Penyembahan itu berkat dari Tuhan,
kalau kita bisa menyembah itu berkat Tuhan. Berkat Tuhan adalah pembukaan
Firman dan juga persekutuan, berkat Tuhan juga adalah penyembahan. Di atas meja
roti ada roti disusun, setiap sabat diganti roti yang baru dan rotinya dimakan
oleh imam besar dan imam-imam, itu berkat pembukaan Firman yang dinikmati, ada
pembukaan Firman yang selalu baru. Roti disusun berarti ada persekutuan, kita
bisa bersekutu itu berkat. Lalu di atas roti ada dupa yang dibakar, menunjuk
penyembahan, itu juga berkat. Bergumul supaya kita juga mendapat berkat
penyembahan itu.
Robek
daging lewat doa penyembahan.
I
Korintus 15:50
15:50
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan
darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak
mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Kalau
daging tidak dirobek tidak bisa berubah, tetap manusia daging yang tidak layak
masuk kerajaan sorga. Berarti hak sulungnya sudah dicabut! Jangan terjadi pada
kita. Padahal sudah bertobat, sudah melayani, sudah ada dalam Kabar Mempelai,
tetapi tidak berubah karena tidak menyembah.
Praktek
kedua ini = meringankan ibadah doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa
di dalam kasihNya. Kalau terus diringangkan, dagingnya tidak pernah dirobek,
tidak pernah berubah, tidak layak masuk kerajaan sorga. Biarpun sudah dalam
Kabar Mempelai, statusnya anak-anak sulung, tetapi dicabut oleh Tuhan!
Orang
yang tidak menyembah berarti dia tidak taat pada Firman Tuhan, hanya memedihkan
hati orang tua.
Keluaran
26:35
26:35
Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan
meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan
pada sisi utara.
Jadi
kalau tidak suka menyembah, berarti dia tidak taat pada Firman Tuhan,
perilakunya hanya memedihkan hati sesama. Kalau anak hanya memedihkan hati
orang tua. Biasanya yang membuat hati orang tua pedih adalah anak melawan orang
tua karena masalah jodoh. Perhatikan kaum muda, jangan memedihkan hati orang
tua karena jodoh. Sebab itu harus banyak menyembah. Ketika ada orang tua
menghadap mengatakan anaknya mau masuk minta kendalanya ini itu, saya bilang
berdoa. Sebenarnya sederhana
jalan keluarnya yaitu doa penyembahan, sebab kalau dipaksakan itu memedihkan
hati orang tua.
Kalau
tidak suka menyembah, tidak taat, dia membuat gembala berkeluh kesah.
Ibrani
13:17
13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Tetapi
sebagai gembala tidak boleh mengutuk. Hanya mengeluh kepada Tuhan, Tuhan si A
ini nakal Tuhan. Sebutkan, naikan kepada Tuhan, nanti Tuhan yang bekerja.
Selain
membuat gembala berkeluh kesah, orang yang tidak taat itu memilukan hati Tuhan
dan memalukan Tuhan.
Kejadian
6:2
6:2
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan
itu, siapa saja yang disukai mereka.
Ini
sama seperti Esau mengambil perempuan Kanaan tanpa bertanya pada orang tuanya.
Kejadian
6:5-6
6:5
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6
maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu
memilukan hati-Nya.
Jadi
jangan anggap enteng penyembahan. Kalau tidak menyembah, dalam hidup
sehari-hari pasti tidak taat. Kalau sudah tidak taat nanti memedihkan hati
sesama, membuat gembala berkeluh kesah dan memilukan hati Tuhan. Kalau selalu
memilukan hati Tuhan, maka hidupnya juga akan pilu, pedih, penuh air mata
seperti Esau. Periksa hidup kenapa seringkali pedih dan pilu? Periksa penyembahannya, periksa ketaatannya, jangan langsung salahkan orang.
Bentuk
tidak taatnya Esau adalah kawin campur. Berarti benihnya sudah campur. Tadinya
benih Abraham dan Ishak, benih yang sejati, dicampur oleh Esau dengan perempuan
Kanaan. Dalam Kejadian pasal 6 anak-anak Allah dengan benih Allah yaitu benih
Firman, bercampur dengan manusia, benih daging. Bicara benih menunjukan Firman
pengajaran. Jadi kawin campur = membuka diri menerima ajaran campur. Ini
diambil, itu diambil dengan dalih ambil baiknya, makan dagingnya buang
tulangnya.
Ini
sama seperti keadaan
Yerusalem. Sudah layak menjadi ratu tetapi rohaninya yang sudah berkembang
pesat mendadak berhenti dan anjlok,
jatuh rohaninya.
Yehezkiel
16:13-14
16:13
Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan
halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik,
madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
16:14
Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat
sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu,
demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Sudah
luar biasa gereja mempelai ini, termasyur, pengajaran kabar mempelai
dibicarakan di mana-mana. Kita sudah di dalamnya, sudah menikmati. Dari zaman
Pdt. In Yuwono, Pdt. Pong Dongalemba dan pendahulu-pendahulu kita, kegerakan
ini sudah begitu luar biasa. Ayat berikutnya, ayat 15 mendadak membuka diri
menerima ajaran campur.
Yehezkiel
16:15,25
16:15
"Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal
dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu
kepada setiap orang yang lewat.
16:25
Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual
kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap
orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.
Mulai
membuka diri menerima ajaran yang lain, diadopsi semua, campur semua! Jadi
sekalipun sudah punya Firman pengajaran yang benar, sudah ada dalam kabar
Mempelai, tetapi kalau minus penyembahan, gampang kena ajaran lain, gampang
membuka diri terhadap ajaran campur. Pengajaran sudah kita miliki, penyembahan
harus ditingkatkan. Kalau tidak nanti mudah sekali membuka diri terhadap
ajaran-ajaran campur. Apalagi kalau sudah berkata sama saja, baik juga
ajarannya, bagus, itu sudah merenggangkan paha, karena kurang penyembahan.
Robek
daging lewat doa penyembahan, kita bisa taat pada Firman Tuhan maka kita bisa
memuaskan Tuhan. Kalau taat itu memuaskan Tuhan, menyenangkan Tuhan. Dan
sebagai timbal balik Tuhan juga menyenangkan kita, memberikan kebahagiaan sorga
kepada kita. Petrus hebat, dipakai Tuhan dalam kegerakan tetapi satu kekurangan
Petrus, suka tidur saat berdoa. Waktu masih bersama dengan Yesus, dia diajak
naik gunung, di atas gunung tidur, tidak menyembah. Dibawa ke taman Getsemani,
ayo berdoa menyembah, dia tidur lagi. Kemudian di zaman gereja mula-mula, dia
ditangkap oleh Herodes, dijebloskan dalam penjara, diikat di situ, bukannya
menyembah malah tidur yang
berdoa malah jemaatnya, gembala malah tidur. Perkembangan rohani yang sudah
luar biasa terhenti karena gembala suka tidur dalam penyembahan.
Lukas 9:28-32
9:28
Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus,
Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih
berkilau-kilauan.
9:30
Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
9:31
Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan
kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
9:32
Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka
terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang
berdiri di dekat-Nya itu.
Lukas
22:39-40,45-46
22:39
Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun.
Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
22:40
Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
22:45
Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia
mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.
22:46
Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
Setiap
Petrus diajak berdoa dia tidur. Diajak berdoa lagi, dia tidur. Diperhadapkan dengan
pengalaman sengsara, Petrus tidur juga!
Kisah
Para Rasul 12:4
12:4
Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan
empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya
sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
4x4=16.
Angka 16 menunjukan 16 bahan pembangunan Tabernakel. Ini cara setan mau
menghambat pembangunan Tabernakel rohani. Perkembangan rohani itu mau dihalangi
oleh setan.
Kisah
Para Rasul 12:5
12:5
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun
mendoakannya kepada Allah.
Kisah
Para Rasul 12:6
12:6
Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus
tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu
prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
Petrus
hamba Tuhan hebat, dipakai Tuhan, tetapi kalau kurang penyembahan maka bisa
membuka diri menerima ajaran campur. Perbedaan dengan Paulus dan Silas, waktu
mereka dipenjara, dibelenggu dan dipasung di situ, Mereka berdoa menyembah
memuji Tuhan. Ini yang mau kita teladani. Kadangkala kalau ditegur kenapa
penyembahan tertidur, malah menjawab sedangkan Petrus saja tertidur apalagi
saya. Kenapa mau pilih
yang tidak bagus! Itu pelajaran bagi kita. Jangan kita seperti itu, bergumul supaya bisa
tekun dalam penyembahan. Kita belajar dari Paulus.
Kisah
Para Rasul 16:23-25
16:23
Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala
penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
16:24
Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara
yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
16:25
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan
puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Ini
yang benar, menyembah, berdoa memuji Tuhan. Ketika kita diperhadapkan dengan
suasana penjara, diperhadapkan dengan suasana tertekan dan ditekan, dihalangi
dan dihambat untuk berkembang rohani kita, bukan tidur, tetapi banyak bergumul
di kaki Tuhan, menyembah Tuhan. Maka Yesus sebagai kepala bertanggung jawab
atas hidup kita. Paulus dan Silas dibebaskan.
Kisah
Para Rasul 16:26
16:26
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu
goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu
mereka semua.
Tuhan
menolong, kuasa Tuhan nyata, mereka dilepaskan dari segala belenggu, dibebaskan
dari penjara. Jadi orang yang tekun dalam penyembahan, menghadapi tekanan
apapun dia tidak bisa dikalahkan, menghadapi tantangan apapun dia tidak bisa
dihalangi. Ini dahsyatnya kekuatan doa penyembahan, apapun tantangannya, penjara
sekalipun tidak bisa menghambat kegerakan Firman kalau kita banyak menyembah
Tuhan. Mau ditekan, mau dihimpit dari segala penjuru, dari dalam organisasi,
dari luar, dari dunia, dari pemerintah tidak bisa kalau kita menaikan doa
penyembahan. Kuasa Tuhan lebih besar dari segala persoalan yang mau menghimpit
kehidupan kita. Yesus sebagai kepala bertanggung jawab untuk menolong kehidupan
kita. Memberikan pembelaan dan juga memberikan kehidupan baik secara jasmani
maupun secara rohani.
3.
Kejadian
27:15
27:15
Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya,
pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub,
anak bungsunya.
Suka
meninggalkan pakaian indah di rumah karena berburu daging. Masa mau berburu pakai pakaian indah, pasti pakai pakaian
berburu, pakaian indah dia pakai di rumah. Pakaian indah ini menunjuk jubah
pelayanan dan karunia Roh Kudus. Artinya tidak setia dalam ibadah pelayanan
sampai meninggalkan jabatan pelayanan untuk berburu daging, mencari perkara
daging.
Seperti
Esau. Satu kali dia taruh, pulang dia pakai lagi. Satu saat diambil oleh Yakub.
Kalau suka meninggalkan pelayanan, satu saat diambil orang lain dan kita tidak
bisa lagi menerima pakaian itu, sudah diambil orang lain.
Dalam
Tabernakel jabatan dan karunai Roh Kudus itu kena pada pelita emas, ketekunan
dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan
karunianya. Jadi Esau gambaran kehidupan yang meringankan Ibadah Raya, kalau
kaum muda dapat bonus ibadah kaum muda.
Biar
kita tekuni, jangan ada satupun yang diringankan. Ingat, dalam kitab Wahyu
ketika Tuhan menghukum selalu disebutkan 1/3. 1/3 manusia mati, 1/3 air menjadi
pahit dan seterusnya. Kenapa selalu disebutkan 1/3? Karena meringankan salah satu
dari 3 macam ibadah pokok.
Akibatnya
kalau meringankan ibadah raya, tidak setia, sampai meninggalkan jabatan
pelayanan, jabatannya diambil orang lain. Jubah Esau diambil oleh Yakub. Jabatan
Yudas juga diambil oleh Matius.
Kisah
Para Rasul 1:18-20
1:18 —
Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh
tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke
luar.
1:19
Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka
sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah
—.
1:20
"Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi
sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya
diambil orang lain.
Kalau
sudah diambil orang lain, kita tidak bisa kembali pada jabatan itu. Dan yang
terjadi seperti Yudas, jatuh tertelungkup, mati, artinya hidup menjadi tidak
indah dan telanjang = dipermalukan oleh Tuhan. Apa yang dilakukan oleh Esau dan
Yudas ditulis dan dibaca di mana-mana di seluruh dunia. Betul-betul dipermalukan
oleh Tuhan.
Jangan
ringankan ibadah pelayanan, kalau kita perjuangkan Tuhan pasti bela! Ibadah
orang Israel Tuhan perjuangkan, Tuhan menghukum Mesir dengan 10 tulah. Ibadah
kita bangsa kafir Tuhan perjuangkan, Dia yang rela dihukum mati di kayu salib
untuk kita bisa beribadah.
Ibrani
9:14
9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita
dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Jadi
jangan langsung menyerah, kalau ada kendala berupaya! Bicara baik-baik kepada
pimpinan atau kepada dosen. Ada satu kaum muda di sini waktu KKN dihalangi
untuk beribadah tetapi dia upayakan. Ditambah lagi waktu itu buka tutup jalan,
tetapi dia tetap berupaya untuk datang beribadah. Dimarah sama pimpinan timnya,
tetapi dia tetap beribadah, terserah nilaiku biar tidak ada yang penting tetap
beribadah. Tuhan bela nilainya baik dan lulus juga. Jadi kalau kita berjuang,
Tuhan pasti membela kita.
Jangan
seperti Sebna, sudah baik-baik tinggal di istana tetapi dia tinggalkan jabatan
di istana untuk gali kubur.
Yesaya
22:15-21
22:15
Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala
istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
22:16
Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai
yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit
batu?
22:17
Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan
memegang engkau dengan kuat-kuat
22:18
dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan
engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di
situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan
keluarga tuanmu!
22:19
Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan
dijatuhkan.
22:20
Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:
22:21
Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan
kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi
bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.
Jadi
posisi di istana kerajaan Sorga tidak boleh kosong. Kalau ada yang tinggalkan,
Tuhan ganti dengan yang lain. Tuhan tidak pernah tinggalkan orang. Jadi jangan
coba-coba tinggalkan, terus berupaya bergumul dan berjuang, Tuhan pasti bela!
Orang
yang meninggalkan pelayanan itu dia digulung seperti bola, ditentang ke sana
kemari, luntang lantung hidupnya, terlempar sana, terlempar sini. Belum lagi dijadikan
permain oleh setan, ditendang setan ke dosa a, ditendang lagi ke dosa b,
dilempar lagi ke dosa c. Jadinya seperti itu kalau meninggalkan pelayanan. Dan
meninggalkan jabatan pelayanan itu menggali kubur sendiri. Jangan menggali
kubur, lebih baik pelayanan kita pertahankan. Kita berjuang dan bergumul, Tuhan
pasti menolong kita.
Semakin
menekuni ibadah raya, semakin diurapi oleh Tuhan, karunianya semakin bertambah
dan jabatannya semakin jelas dan mantap. Dan hidupnya akan semakin indah. Kalau
meringankan pelayanan, akibatnya seperti Esau, menangis meraung-raung.
Ibrani
12:17
12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia
ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Kejadian
27:31-36,41
27:31
Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya
kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu,
agar engkau memberkati aku."
27:32
Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?"
Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."
27:33
Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan
dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah
memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan
tetap orang yang diberkati."
27:34
Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat
keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah
aku ini juga, ya bapa!"
27:35
Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas
berkat yang untukmu itu."
27:36
Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu
aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat
yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain
bagiku?"
27:41
Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh
ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari
berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah
Yakub, adikku, akan kubunuh."
Orang
yang sudah kehilangan jabatan pelayanan, hidupnya hanya diisi dengan air mata
dan diisi dengan kebenaran diri sendiri. Esau berkata 2 kali Yakub menipu aku,
padahal tidak demikan, Esau yang menjual hak kesulungannya jadi layak Yakub
menerima berkat sulung. Mulai kebenaran diri sendiri dan menyalahkan orang
lain. Dan juga diisi dengan dendam kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Mulai
dari orang yang jabatannya tidak jelas. Periksa diri kita, kalau dalam diri
kita selalu ada kebenaran diri sendiri, lalu selalu mempersalahkan orang lain,
kemudian dalam diri kita ada dendam, mempersalahkan orang lain, maka jabatannya
sudah mulai goyang, sebentar lagi akan kehilangan jabatan itu. Misalkan dia
gembala jabatannya mulai goyang, dia jadi gembala tetapi tidak ada jemaat dia
layani. Dia pemimpin pujian, pemain musik tetapi jabatannya mulai goyah,
sebentar lagi tidak ada lagi jabatannya dan akan menangis terus, hidup penuh
air mata. Sampai nanti menangis waktu masuk aniaya antikristus, sampai menangis selamanya di
neraka. Ini mengerikannya kalau jabatan itu kita permainkan dan pengggembalaan
diringankan.
Saya
sebagai gembala diingatkan Tuhan, kalau ringankan penggembalaan, hidup itu
mulai mempersalahkan orang, mulai menjatuhkan orang, menjelekkan orang, menghasut, membenci dan mendendam.
Sebenarnya jabatannya itu sudah mulai goyang, ada indikasi sudah mau
meninggalkan pelayanan, mau melepaskan jabatan. Jangan terjadi pada kita!
Biarlah
kita bersikap seperti Yakub yang suka tinggal di kemah = tergembala dengan
benar dan baik, mantap tergembala. Yakub disebut orang yang tenang. Tinggal di kemah,
tenang, mantap tergembala. Bagaikan domba yang berbaring di tepi air, mantap
tergembala.
Yakub
bukan anak sulung, sebenarnya tidak berhak mendapat berkat sulung. Yakub tidak
punya potensi secara jasmani dan juga secara rohani. Tidak punya hak sulung dan
tidak boleh menerima berkat sulung, ini
menunjukan kehidupan yang tidak punya potensi secara jsamani dan juga secara
rohani. Tetapi kalau kita tergembala dengan mantap, dengan benar dan baik, itu berarti
sementara menggali potensi rohani yang ada pada kita. Jadi jangan putus asa
sekalipun secara jasmani tidak punya potensi, secara rohani tidak punya potensi,
tetapi kalau tergembala digali potensi rohaninya. Seperti Yakub, akhirnya Yakub
dipakai oleh Tuhan. Dia bermimpi di Betel dan setelah bermimpi dia taruh batu
yang menjadi bantal tidurnya lalu berkata ini rumah Tuhan, dia dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Dulu dalam bentuk nubuatan, sekarang penggenapannya.
Kejadian
28:17-18,22
28:17
Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari
rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
28:18
Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas
kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
28:22
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala
sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh
kepada-Mu."
Batu
ini akan menjadi rumah Allah. Sekarang penggenapan nubuatan ini, kita dipakai
dalam pembangunan rumah Allah rohani, Tubuh Kristus yang sempurna.
Jangan
pesimis kalau tidak punya potensi secara jasmani maupun secara rohani, yang
penting tetap tergembala. Petrus
tidak punya potensi secara jasmani, tidak terpelajar. Secara rohani dia juga
tidur kalau menyembah. Tetapi begitu dia bisa tergembala, menggali potensi
rohani dan dia dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal. Posisi
orang yang tergembala ada di dalam tangan Yesus Gembala Agung.
Yesaya
40:11
40:11
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan
menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk
domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Hasilnya:
a) Tangan Yesus Gembala Agung menghimpun kita =
menyatukan kita mulai dari nikah kita. Jangan takut dan putus asa menghadapi
nikah yang masih tercerai berai. Mantap tergembala, tangan Yesus sanggup
menyatukan nikah kita. Juga menyatukan kita dalam penggembalaan, menyatukan
antara penggembalaan, sampai nanti menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna.
b) Tangan Yesus Gembala Agung memangku kita.
Artinya:
1)
Segala
beban kita ditanggung oleh Tuhan. Berapa bobot domba kalau dipangku oleh
gembala, berarti ditanggung semua bobotnya oleh gembala. Tuhan menanggung
segala beban kita. Beban apapun, beban nikah, beban buah nikah, beban ekonomi,
beban kesehatan, beban dalam pelayanan, mantaplah tergembala, Tuhan pangku
semua, Tuhan tanggung semuanya dan menyelesaikannya tepat pada waktunya. Beban
itu kalau kita pikul sendiri dan kita pikir-pikir bisa stress, tidak mampu,
pasti berhenti dari pelayanan dan tinggalkan pelayanan. Tetapi kalau
tergembala, Tuhan yang menanggung.
2)
Tuhan memelihara, melindungi kita yang kecil dan tidak
berdaya. Semakin antikristus berkuasa semakin kecil dan tidak berdaya kita.
Tetapi Tuhan pelihara dan melindungi kita.
c) Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita
dengan hati-hati sampai mencapai mata air kehidupan. Itulah takhta Sorga,
takhta Yerusalem Baru.
Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Sambil menuntun Yesus menghapus segala air
mata kita. Diganti dengan sukacita yang tidak terkatakan ketika Yesus datang
kembali kedua kali. Di depan kita ada perjamuan suci. Untuk menghimpun,
memangku dan menuntun kita ke Yerusalem Baru, tanganNya rela dipaku di kayu
salib. Ada Korban Kristus yang mau kita terima. Jangan takut, jangan putus asa,
jangan pesimis kalau tidak punya potensi, mantaplah tergembala, tanganNya
diulurkan untuk menolong kehidupan kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar