Penyerahan Anak
Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Anak ini diberi nama Eleazar artinya Allah penolong. Dalam setiap langkah hidup kita sangat membutuhkan pertolongan Tuhan. Sebab itu sejak kecil anak itu harus diserahkan kepada Tuhan supaya Tuhan senantiasa menjamah, menyertai kehidupannya dan merasakan pertolongan-pertolongan Tuhan.
Raja Daud seorang yang hebat, seorang yang kaya dan berkuasa, tetapi dia tidak mengandalkan semua itu. Dia mengandalkan Tuhan sebagai penolongnya.
Tadi dikatakan kesusahan sudah dekat, ini menubuatkan masa aniaya antikristus yang sudah di ambang pintu. Antikristus sudah mau berkuasa, menguasai dunia ini. Kalau kehidupan itu sudah masuk aniaya antikristus tidak ada yang bisa menolong, hanya siap untuk dianiaya. Kalau dia menyangkal Yesus, dia tidak dianiaya tetapi hukuman kekal menanti. Tetapi kalau dia tetap tidak menyangkal Yesus maka dia dianiaya sampai nanti dipancung, dipenggal kepalanya. Ini yang harus kita pahami, terutama orang tua bahwa di depan ini ada masa aniaya antikristus. Sebab itu biarlah kita membawa hidup kita untuk selalu dekat kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan sebagai penolong kita.
Buah nikah dibawa dan diserahkan kepada Tuhan supaya dijamah oleh Tuhan, dipeluk oleh Tuhan sehingga tidak bisa dijamah oleh antikristus. Dilihatpun tidak bisa! Mata ular tidak bisa memandang kalau kita sudah disingkirkan oleh Tuhan.
Markus 10:13
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Tugas orang tua untuk membawa anak itu aman pada dada ibunya. Secara jasmani bayi kalau sudah menikmati air susu ibunya, dia merasa aman.
Tetapi lebih dari pada itu, bukan hanya secara jasmani, tugas orang tua membawa anak untuk menikmati air susu yang murni dan rohani.
I Petrus 2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Tentu orang tua dulu memberi teladan bisa menikmati air susu yang murni dan rohani yaitu menunjuk Firman pengajaran yang murni, yang tidak ditambah kurang, yang tidak diputar balik, tetapi merupakan ilham atau wahyu dari Tuhan yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat. Murni dan rohani, rohani artinya dalam urapan Roh Kudus. Ibu menunjuk gembala, gembala itu seperti seorang ibu yang merawat dan mengasuh anak-anak rohaninya.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Jadi air susu yang murni dan rohani menunjuk Firman penggembalaan dalam urapan Roh Kudus. Orang tua lebih dahulu memberi teladan mantap tergembala, menikmati Firman penggembalaan sehingga bisa diteladani oleh anak. Dan Firman penggembalaan itu dijadikan sebagai kebutuhan utama. Bayi kalau sudah haus, minta minum, mau diganti dengan apapun dia tidak mau! Mau diganti dengan kunci mobil yang ratusan juta atau miliar, dia tidak mau, dia maunya susu. Begitu juga keadaan rohani kita, selalu rindu akan Firman penggembalaan, menjadikan itu sebagai kebutuhan utama. Maka yakinlah, seperti arti nama Eleazar yaitu Tuhan penolong, Allah sanggup menolong. Untuk tumbuh kembangnya anak ini Allah sanggup menjadi penolong bagi dia dan juga dalam setiap langkah hidupnya kelak, dalam setiap persoalan yang dia hadapi, Tuhan tampil sebagai penolong.
Demikian juga bagi kedua orang tuanya dan bagi kita semua, kalau Firman penggembalaan kita jadikan kebutuhan utama, bagaikan kita berada di dada Yesus Imam Besar, kita merasa aman! Aniaya antikristus di depan mata, tetapi tidak akan kena pada kita sekalian. Tuhan menolong dalam setiap persoalan, Tuhan menolong sampai kita tidak bisa masuk aniaya antikristus.
Ibadah Raya
Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit 1bagaikan desau air bah dan 2bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu 3seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka 4menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka 5murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai 6korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka 7tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus.
1. Bagaikan desau air bah (ayat 2a)
Artinya pengikutan kita adalah pengikutan yang kuat dalam hal yang rohani, cepat dan tidak bisa dihalangi oleh apapun.
2. Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b)
Bicara guruh disertai dengan hujan. Ini pengikutan yang bagaikan air hujan Firman pengajaran yang benar yang membersihkan, menyucikan rohani kita. Kalau hujan turun tanaman bertumbuh. Air hujan Firman pengajaran yang benar menumbuhkan kerohanian kita. Hujan Firman pengajaran itu ada 3 tahapnya:
a) Embun itu pengajaran dasar
b) Bagaikan hujan renai itu pengajaran yang mulai keras
c) Hujan deras itulah Firman pengajaran yang keras.
Saya yakin dan percaya kalau sudah waktunya hujan yang deras dicurahkan, tidak usah kita ragu, tinggal buka pintu orang lain langsung datang. Kalau masih embun masih banyak yang belum tahu. Orang yang bangun pagi tahu kalau ada embun, tetapi yang bangun kesiangan tidak pernah tahu ada embun. Kalau hujan renai mulai terasa kalau ada hujan. Kita sedang mengarah pada hujan yang deras. Nanti mencapai hujan deras, kegerakan yang besar, kegerakan Firman pengajaran, orang mencari pengajaran untuk disucikan, rohaninya ditumbuhkan sampai sempurna.
3. Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c)
4. Ada nyanyian baru (ayat 3)
5. Murni sama seperti perawan (ayat 4a)
6. Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b)
7. Tidak berdusta = tidak bercela (ayat 5)
Pagi ini kita pelajari poin yang ketiga, bagaikan bunyi kecapi. Kita lihat salah satu fungsi kecapi.
I Samuel 16:14-16,23
16:14 Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
16:15 Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;
16:16 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."
16:23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Setiap kali Daud memainkan kecapinya, Saul merasa nyaman, merasa damai sejahtera. Jadi dari cerita ini kita tarik kesimpulan, pengikutan kita kepada Tuhan adalah pengikutan dalam damai sejahtera. Jadi bukan bertengkar ikut Tuhan, bukan saling menjatuhkan, saling menghina, tetapi mengikut Tuhan itu dalam suasana damai sejahtera! Kita melayani Tuhan dalam suasana damai sejahtera. Mungkin ada orang-orang yang mau mengganggu damai sejahtera kita, jangan dianggap. Kalau tidak roh jahat yang datang, tidak ada bunyi kecapi, yang ada roh jahat. Tidak usah digubris orang mau ngomong apa, orang mau perlakukan kita bagaimana, yang penting saya melayani Yesus dengan damai sejahtera. Memang iblis selalu mau mengganggu, dia mau merampas damai sejahtera kita, tetapi kita harus kalahkan itu, jangan sampai kita tidak damai!
Dalam Markus pasal 9 Yesus mengajarkan pelayanan itu seperti memberikan secangkir air sejuk kepada sesama, itu roh perdamaian! Melayani Tuhan ditandai dengan roh perdamaian, ini pengikutan yang benar. Kita melayani kalau tidak ada roh perdamaian, ikut siapa itu. Kalau ikut Tuhan pasti damai, kalau tidak damai berarti ikut yang lain.
Markus 9:38-41
9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
Pada ayat ini Yohanes mencegah yang bukan pengikut mereka karena mengusir setan demi nama Yesus. Tetapi di tegur oleh Yesus, jangan cegah, kalau orang mengusir setan demi nama Yesus berarti dia ada di pihak kita, di pihak Yesus. Ini koreksi Tuhan kepada murid-murid Yesus dan juga kepada kita sekarang. Mengapa dalam pelayanan tidak damai sejahtera? Karena melayani Tuhan, mengaku mengikut Yesus tetapi mengedepankan kelompok atau golongan sehingga menimbulkan perseteruan, perselisihan. Ini yang membuat pelayanan tidak damai! Saya dari golongan ini, saya dari kelompok ini, dunia persilatan yang seperti itu, golongan putih, golongan hitam.
Dalam gereja mula-mula hal ini pernah timbul dan ditegur rasul Paulus. Kalau itu ada berarti kamu manusia duniawi, bukan manusia rohani!
I Korintus 1:12; 3:3-8
1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Mungkin saat ini saya dipakai Tuhan untuk menanam benih Firman kepada jemaat A, tetapi beberapa tahun kemudian dipindahkan oleh Tuhan pada penggembalaan lain, berarti hamba Tuhan lain yang menyiram. Saya jangan marah! Oh saya sudah tanam tahun sekian, saya layani dia, saya yang baptis, saya berkati nikahnya, kenapa pindah ke sana! Hamba Tuhan di sana dipakai untuk menyiram, hamba Tuhan di sini dipakai untuk menanam. Atau sebaliknya, hamba Tuhan dipakai untuk menanam, saya yang menyiram.
Yang terjadi sekarang yang satu dipakai menanam, yang lain dipakai mencabut! Atau dari pada orang lain yang siram, saya cabut sendirilah! Itu salah! Ini yang membuat tidak pernah damai dalam pelayanan. Jiwa itu miliknya Tuhan, kami hanya melayani jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan. Kalau saya dipercayakan untuk menanam, puji Tuhan! Kalau pendeta lain dipercayakan untuk menyiram, puji Tuhan. Kalau saya dipercaya menanam, menyiram sampai menuai, puji Tuhan juga, terserah Tuhan. Dan tadi dikatakan sama-sama mendapatkan upah.
Dalam gereja hujan akhir, sikap ini semakin menonjol. Ini golongan A, ini golongan B. Mengedepankan organisasi, saya gereja ini, gereja itu. Sudah 1 organisasi masih ada pengelompokan lagi, saya ikut Pdt. A, ikut Pdt. B, ikut Pdt. C, persekutuan kami namanya ini, persekutuan mereka namanya itu, kemudian saling serang. Paling miris lagi sudah 1 pengajaran masih ada kelompok dan penggolongan. Kapan menyatu Tubuh Kristus kalau seperti ini!
Apa penyebabnya sehingga timbul pengelompokan dan penggolongan? Karena bukan memihak Yesus tetapi memihak manusia. Akibatnya timbul iri hati dan perselisihan, terjadilah pemecahan Tubuh Kristus. Kalau semua memihak Tuhan tidak akan ada golongan-golongan. Mungkin beda organisasi, tetapi kalau semua memihak Yesus pasti satu, mengarah pada kesatuan Tubuh Kristus.
Praktek beribadah melayani tetapi tidak memihak Tuhan:
1. II Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.
Melayani Tuhan tetapi menjadi hamba manusia atau hamba daging. Artinya hidupnya menuruti hawa nafsu dagingnya sendiri, bukan menuruti Tuhan, bukan menuruti Firman. Nomor 1 kami hamba Tuhan, melayani menuruti siapa? Tuhan atau daging.
Roma 8:5,13
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Praktek hamba daging:
a) Pikirannya daging, hanya tertuju pada perkara daging, perkara yang jasmani. Perkara daging itu seumpama kehormatan, kedudukan dan lain sebagainya. Hamba Tuhan koq cari kehormatan dan kedudukan di dunia. Jangan jadi hamba Tuhan kalau cari kehormatan dunia.
Rasul Petrus hebat, tetapi dalam satu kejadian, pikirannya daging. Padahal sudah dipakai melayani, hebat, diutus berdua-dua dengan kuasa dan sebagainya, tetapi sempat dalam melayani berpikiran daging. Waktu Yesus berkata Aku akan ditangkap, dibunuh dan 3 hari kemudian bangkit, Petrus tarik Yesus ke samping ‘hal itu tidak akan menimpa Engkau’. Yesus bilang enyahlah iblis, engkau bukan memikirkan yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia. Pikiran Petrus pikiran daging.
Markus 8:31-33
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Belajar dari Yesus, kalau ada jemaat yang jatuh, iblisnya yang diusir, jangan orangnya yang diusir, orangnya dibenahi. Kadang kami hamba Tuhan merasa lebih hebat dari Yesus, iblisnya diusir dengan orangnya juga diusir.
Ini praktek hamba daging seperti Petrus yaitu menolak salib. Artinya hanya mencari yang enak bagi daging. Orang seperti ini sulit untuk tergembala. Kenapa? Penggembalaan itu tempat mengikat daging supaya mudah dipotong oleh pedang Firman, dagingnya dimatikan. Tetapi kalau mencari yang enak bagi daging, akan mengamuk waktu diikat, waktu dipotong dagingnya malah memberontak, hanya membuat kegaduhan dan kekacauan di dalam penggembalaan.
Petrus menarik Yesus ke samping. Sistem penggembalaan itu Yesus Gembala di depan lalu domba mengikuti dari belakang. Dengan Petrus menarik Yesus ke samping ini menunjuk sikap tidak mau tergembala.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Mengikuti gembala berdasarkan suara gembala, suara Firman penggembalaan. Ini koreksi Tuhan untuk saya sebagai gembala. Menggembalakan jemaat yang Tuhan percayakan untuk menjadi pengikut siapa? Pengikut Yesus Gembala Agung atau pengikut saya sebagai manusia. Banyak kali kami gembala menggembalakan jiwa yang Tuhan percayakan, tetapi jiwa-jiwa itu dipaksa dan diancam untuk mengikuti dirinya, bukan mengikuti Yesus, bukan mengikuti Firman!
Domba dipercayakan kepada kami gembala untuk mengikut Yesus. Mengikut Yesus artinya diajar untuk menuruti Firman, melakukan Firman, untuk kepentingan Tubuh Kristus, bukan kepentingan pribadi. Sidang jemaat juga harus memahami demikian. Kalau bapak ibu mendapatkan di tempat ini selalu dipaksa dan dikekang untuk mengikuti saya, berarti di sini bukan penggembalaan yang tepat! Kasian, berarti bapak ibu datang di sini cuma untuk dibantai, diambil susunya, diambil bulunya, dimakan dagingnya atau dijual. Tetapi kalau bapak ibu datang mendengar Firman selalu diarahkan mengikut Yesus, sampai di mana Yesus berada di situ kita berada, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, maka mantaplah tergembala!
Tanda tergembala adalah:
1) Ikut gembala dibawa di kandang, tekun dalam penggembalaan. Lihat gembala, gembala ada dalam kandang, tekun 3 macam ibadah, maka jemaat ikut, tidak usah dipaksa, tidak usah diancam, nanti dengan sendirinya dia ikut. Gembalaku tekun dalam penggembalaan, saya juga mau tekun dalam 3 macam ibadah.
2) Mendengar suara gembala, artinya dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Komando dalam penggembalaan adalah Firman. Kalau komandonya adalah gembala, suaranya gembala bukan suaranya Firman, maka pasti ribut terus dengan domba.
Komandonya Firman, sampaikan Firman. Kalau jemaat bisa menikmati Firman, pasti dengar-dengaran. Tetapi kalau komando dari manusia, bukan dari Firman, mungkin ada 1 atau 2 orang yang dengar, tetapi lebih banyak yang tidak mau dengar. Di atas permukaan seperti dengar, tetapi di hatinya sebenarnya ada penolakan-penolakan. Tinggal tunggu waktu bom meledak dan terbongkar hancurlah penggembalaan. Karena selama ini mengikuti suara gembala, bukan suara Firman penggembalaan, suara Yesus Gembala Agung.
Dalam saya mengikuti penggembalaan bapak gembala, tidak pernah saya dengar gembala memaksa dan mengancam jemaat, selalu Firman yang dikedepankan. Karena jemaat sudah menikmati Firman jadi taat dalam penggembalaan. Saya di Malang digembalakan 4 tahun, tidak pernah juga saya dengar gembala mengancam dan memaksa harus ikut saya. Sampaikan saja Firman, jemaat dengar Firman pasti tunduk pada penggembalaan. Itu penggembalaan yang sesuai kehendak Tuhan. Sidang jemaat tinggal memilih dan boleh menilai sebagai gembala saya menunjukan sistem penggembalaan yang diteladankan dan dikehendak Tuhan seperti apa? Penggembalaan sesuai kehendak Tuhan gembala itu menjadi teladan masuk kandang penggembalaan, gembala sampaikan Firman penggembalaan untuk Firman itu ditaati. Bukan suara dagingnya yang dia tampilkan supaya dia yang ditaati.
Kalau ada yang belum taat pada penggembalaan itu menjadi pergumulan gembala, bergumul di kaki Tuhan, pukul diri, menyembah Tuhan. Bawa dalam doa supaya jemaat itu satu waktu bisa tunduk dalam penggembalaan, tunduk pada Firman Tuhan. Bukan mau diancam, bukan dipaksa. Kita memihak Tuhan atau memihak siapa? Jangan menjadi hamba daging, jangan menjadi hamba manusia.
b) Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Di sini ada 15 macam perbuatan daging. 5 itu angka kemurahan, angka 15 adalah kelimpahan kemurahan Tuhan. Contohnya Hizkia yang sudah divonis akan mati. Sampaikan kata-kata terakhir untuk keluargamu, engkau akan mati. Hizkia menangis, dia berdoa dengan hancur hati. Tuhan katakan kepada Yesaya ‘balik ke istana, bilang kepada Hizkia engkau akan diberikan perpanjangan usia 15 tahun lagi’. Inilah kelimpahan kemurahan Tuhan.
Yesaya 38:1-5
38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Jika hidup kita diisi dengan perbuatan daging, berarti kita tidak menghargai kelimpahan kemurahan Tuhan, yaitu Tuhan sudah menebus kita, membukakan rahasia Firman kepada kita, membawa masuk kita dalam penggembalaan sehingga bisa menikmati Firman, mengangkat kita menjadi pelayan Tuhan. Belum lagi kemurahan Tuhan kita dapatkan dalam hidup sehari-hari, berkat-berkat kita dapatkan dan lain sebagainya. Kita menikmati kelimpahan kemurahan Tuhan, diberkati, ditolong dan sebagainya, hargai itu, jangan isi hidup kita dengan perbuatan daging.
Sebab kalau kita tidak menghargai kemurahan Tuhan, ada kekerasan Tuhan. Tuhan tidak mau dipermainkan.
Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
Kalau kita tidak menghargai kemurahan Tuhan, kita ranting yang dipotong, terlepas dari persekutuan Tubuh Kristus, siap untuk dipotong. Kita mendapat kemurahan tergembala, menikmati Firman dan melayani Tuhan, hargai itu, jangan isi hidup kita dengan perbuatan-perbuatan daging. Perbuatan daging yang paling menonjol di akhir zaman ini adalah pesta pora dan kemabukan. Lihat saja banyak orang menggelar ibadah tetapi diisi dengan pesta pora dan kemabukan.
c) Rohnya daging.
Yudas 1:8
1:8 Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
Roh daging ini suka menghujat. Menghujat ini artinya yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Mulai dari hal pengajaran, pengajaran yang benar dibilang salah, pengajaran yang salah dibilang benar. Tujuannya hanya untuk menyenangkan manusia. Hatinya sebenarnya tahu bahwa ini salah, tetapi untuk menyenangkan hati orang, dia bilang itu benar! Dia tahu ini benar, tetapi untuk menyenangkan hati orang dia bilang itu salah. Mulai dari saya sebagai gembala, sudah tahu itu salah, tetapi karena mau menyenangkan orang saya bilang itu benar, ini menghujat!
Rasul Paulus sampai heran menghadapi jemaat Galatia ‘aku heran kenapa kamu begitu lekas berbalik dari Injil kepada sesuatu yang bukan Injil yaitu Firman yang diputar balik hanya untuk menyenangkan manusia’. Banyak yang seperti itu, dulu menyenangkan Tuhan, dulu pengajaran tetapi koq berubah? Karena mau menyenangkan manusia. Dia rasa ikut Tuhan tidak dapat apa-apa, yang ada cacian, dikucilkan, dibenci. Kalau begitu cari yang lain yang menyenangkan manusia, hidupnya tetap jalan. Itu karena motivasi pelayanannya hanya untuk mengejar yang jasmani!
Rasul Paulus mengatakan jika hidup ini ikut Tuhan hanya untuk mengejar yang jasmani, itulah orang yang paling malang.
I Korintus 15:19
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Jika berharap Tuhan hanya untuk mendapatkan berkat-berkat yang jasmani maka kita adalah orang paling malang. Siapa yang mau kita senangkan? Tuhan atau manusia? Kalau hanya mau menyenangkan manusia, dapat yang jasmani tetapi kita adalah orang yang paling malang.
Kita hidup ini berpengharapan kepada Tuhan untuk yang rohani. Kalau begitu tidak boleh berpengharapan untuk hal yang jasmani? Boleh tetapi tempatkan yang rohani selalu yang di atas.
Ini rohnya daging, akhirnya memutarbalikan Firman, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Tujuannya hanya untuk menyenangkan hati manusia. Kalau rohnya daging, akibatnya dikutuk.
Galatia 6:8-10
6:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
6:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
6:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
6:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
6:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
2. Beribadah melayani tetapi menjadi hamba dosa, hamba kecemaran.
Roma 6:17-20
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
Artinya beribadah melayani Tuhan tetapi jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan. Atau menyetujui dosa orang lain! Sudah tahu itu salah tetapi didukung dengan alasan inilah, itulah! Kita ini bukan hamba dosa, kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang mau disucikan.
3. Menjadi hamba dunia atau hamba Mesir.
Keluaran 1:11
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
Beribadah melayani tetapi menjadi hamba dunia, hamba Mesir yaitu dipaksa untuk membangun kotanya Firaun, Firaun ini gambaran setan. Seharusnya kita masuk pembangunan Yerusalem Baru, ini malah masuk pembangunan kotanya setan.
Ada 2 kotanya Firaun di sini:
a) Pitom artinya dipagari atau dibatasi = ikatan. Berarti beribadah melayani tetapi masih terikat pada sesuatu di dunia. Banyak ikatan dari dunia, aturan nenek moyang sebelum mengenal Yesus dan ikatan uang. Manusia hidup di dunia itu cari uang semua. Kuliah, lulus, lalu kerja untuk cari uang. Kita memang membutuhkan uang. Alkitab katakan ikatlah persabatan dengan mamon yang tidak jujur. Tetapi bukan berarti uang itu mengikat kehidupan kita sehingga pertumbuhan rohani kita terhalang. Seringkali hamba Tuhan dan pelayan Tuhan melayani Tuhan tetapi dia terikat dengan uang, menjadi hamba uang. Apa buktinya dia menjadi hamba uang? Pelayanan selalu diukur dengan uang. Keberhasilan pelayanan diukur dengan uang, motivasi pelayanannya adalah uang. Kalau melayani diukur dengan uang maka begitu gampang meninggalkan pengajaran yang benar hanya untuk mendapatkan uang, mendapatkan perkara yang jasmani.
b) Ramsees itu ilah matahari, berarti berhala. Beribadah melayani tetapi ada berhala di hatinya. Apa itu berhala di hati? Karas hati! Tidak bisa ditegur dan dinasihati, mempertahankan kebenarannya diri sendiri. Saya juga diingatkan Tuhan, saya pelayan Tuhan, giat melayani lalu apa yang ditampilkan? Kebenaran Allah, pengajaran yang benar atau kebenaranku sendiri? Kalau kebenaran diri sendiri, semua kegiatan rohaniku sia-sia.
Roma 10:2-3
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Jadi beribadah melayani tidak memihak Tuhan itu = memihak manusia (hamba daging), memihak dosa (hamba dosa) dan memihak dunia (hamba dunia). Kesimpulannya memihak setan. Semua itu alatnya setan untuk membuat hidup kita jauh dari Tuhan sehingga kehidupan itu masuk dalam pembangunan tubuh Babel. Menjadi kehidupan yang sempurna tetapi sempurna dalam kejahatan dan kenajisan sehingga siap dihukum Tuhan. Kita sudah ditebus oleh Tuhan, seharusnya kita memihak Tuhan, melayani Tuhan itu memihak Tuhan. Kita dipanggil dan dipilih untuk memihak Tuhan. Bukan memihak manusia, memihak dosa, memihak dunia = memihak setan. Tuhan tidak mau kita binasa! Dia sudah mati di kayu salib untuk memanggil dan memilih kita, masa Tuhan biarkan kita binasa. Tuhan mau supaya kita memihak Tuhan. Ada orang yang memihak setan, ada yang memihak Tuhan. Biarlah kita semua memihak Tuhan.
Kita belajar contoh orang yang memihak Tuhan.
Keluaran 32:26
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
Jadi tugas kami hamba Tuhan membawa jemaat memihak Tuhan, pasti dia mantap tergembala, dia akan mendukung penggembalaan.
Keluaran 32:27-29
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
32:29 Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya — yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini."
Contohnya suku Lewi, mereka berpihak kepada Tuhan. Waktu itu bangsa Israel sudah menyembah anak lembu emas, kemudian Musa turun dari gunung Sinai melihat mereka menyanyi menari-nari, dia banting 2 loh batu yang dia terima. Lalu dia kumpulkan semua orang Israel dan berkata ‘siapa memihak Tuhan datang kepadaku’. Orang Lewi datang kepada Musa karena mereka memihak Tuhan.
Bukti kita memihak Tuhan adalah mengikat pedang pada pinggang lalu berjalan kian kemari membunuh saudara, teman, tetangga dalam arti rohani. Pedang itu Firman pengajaran, kita pakai untuk membunuh saudara, teman dan tetangga. Artinya:
1. Saudara, teman dan tetangga itu daging. Jadi artinya jangan kompromi dengan daging! Tetapi daging ini harus dipotong dengan pedang Firman pengajaran. Potong keinginannya, hawa nafsunya, ambisinya, pikirannya, perbuatan dagingnya, potong semua dengan pedang Firman pengajaran yang benar. Maka kita mengalami kelepasan dari dosa-dosa dan ikatan-ikatan dari dunia ini. Ayo terima pedang Firman, daging yang berdosa potong semua. Tangan ini suka mencuri, biarlah lewat pedang Firman dipotong untuk disucikan, tidak dipertahankan lagi. Mulut saya ini suka bicarakan orang, suka berdusta, lewat pedang Firman dipotong, disucikan, tidak lagi seperti itu, berkata-kata yang memuliakan Tuhan. Mata ini suka melihat yang najis, biarlah lewat pedang Firman dicungkil, disucikan, mata hanya melihat kebenaran dan kesucian. Jangan kompromi dengan daging, jangan dielus daging ini, jangan dituruti keinginannya, potong dengan pedang Firman supaya disucikan. Kalau mau turuti Firman memang sakit bagi daging tetapi harus kita potong!
2. Harus tegas berpegang pada Firman pengajaran yang benar sekalipun ditentang oleh saudara, oleh teman, oleh tetangga. Tetapi kita tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Sampai sejauh mana mereka bisa menentang dan mengintimidasi kita! Pada kita ada Firman pengajaran, kenapa kita takut! Pada diri kita ada Yesus. Kita dipihak Tuhan! Kalau Tuhan di pihak kita, siapa lawan kita? Tidak bisa! Untuk sesaat kita dikucilkan, tidak dianggap. Malah dikatakan bikin malu keluarga karena berpegang pada pengajaran. Tidak apa-apa, suatu saat mereka cari juga.
Tegas berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Tegas di sini artinya praktekan Firman Tuhan. Sekalipun kita ditentang tetap praktekan Firman Tuhan! Mau dipaksa ini, dipaksa itu, tidak usah ikuti, tetap pegang Firman pengajaran yang benar. Kita memihak Tuhan, Tuhan di pihak kita dan Tuhan tampil sebagai pembela kita.
Roma 8:31-37
8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Jangan ragu, biarlah kita tetap ada di pihak Tuhan. Saya melayani Tuhan, saya di pihak Tuhan. Apa buktinya? Tegas berpegang pada pengajaran yang benar, tidak mau kompromi dengan daging dan dosa!
Hasilnya kalau kita berpegang pada Firman Tuhan.
a) Firman pengajaran memberi hidup.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Rohani hidup, jasmani juga hidup, kenapa kita mau ragu lagi. Di dunia ini yang semakin sulit dan sukar, Firman Tuhan memberikan hidup kepada kita. Ijazah, kedudukan, kepandaian, kekayaan tidak bisa menjamin hidup kita. Untuk sekarang mungkin bisa, tetapi waktu zaman antikristus sudah tidak bisa. Jadi bukan itu yang menjamin hidup kita. Tetapi yang menjamin hidup kita adalah Firman yang kita praktekan!
b) Firman itu kuat. Firman pengajaran memberikan kekuatan kepada kita. Bukan cuma kekuatan biasa tetapi kekuatan yang melimpah untuk menghadapi segala tantangan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan hidup kita diperhadapkan dengan banyak tantangan. Baik nikah, dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam study, banyak tantangan. Tetapi kita punya Firman yang menjadi kekuatan.
II Korintus 4:7-9
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Tekanannya makin luar biasa, tetapi kekuatan dari Tuhan semakin melimpah. Ini semua kekuatan dari Firman pengajaran. Saya berbahagia bisa menyampaikan ini dan menjadi kekuatan bagi saya sendiri secara pribadi. Tantangannya dalam segala hal, tetapi Tuhan kasih kekuatan! Saya sebagai hamba Tuhan muda menghadapi tekanan yang luar biasa ini tidak akan mampu. Kemarin saya katakan awalnya hosana-hosana, akhirnya salibkan-salibkan. Menghadapi yang seperti itu tidak mampu, hanya kekuatan Firman kalau bisa bertahan sampai saat ini. Sebagai gembala berikan teladan kuat. Jangan berikan teladan gembala yang gampang putus asa dan kecewa, curhat sama jemaat. Justru kalau ada riak-riak gembala harus meredam. Bisa menggunakan kekuatan daging, tetapi hancur! Andalkan Tuhan, Firman pengajaran yang memberi kekuatan menghadapi segala tantangan.
Kita ini seperti domba yang tidak berdaya, domba sembelihan tinggal disembelih, tetapi kekuatan dari Firman pengajaran menjadikan kita lebih dari pemenang. Jangan takut sekalipun tantangannya banyak, tetapi kita di pihak Tuhan dan Tuhan di pihak kita, kenapa mau ragu. Orang mau tentang, orang mau hempaskan, mau menggugat kita, tidak usah ragu, tidak usah takut. Ada Tuhan bersama dengan kita.
c) Firman pengajaran tajam menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan. Itulah tadi di dalam Keluaran pasal 32, setelah orang Lewi menyandang pedangnya, mereka bunuh dan mati 3000 orang. 3.000 adalah ukuran isi ruangan suci ditambah ruangan maha suci. Ruangan suci panjangnya 20 hasta lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta, jadi isinya 2000 hasta kubik. Ruangan maha suci panjang, lebar, tinggi 10 hasta, isinya 1000 hasta. Kalau ditotal isinya 3000 hasta kubik. Ini ukuran rohani, disucikan sampai disempurnakan.
Jadi Firman pengajaran yang benar menyucikan, mengubahkan sampai kita bisa sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan tinggalkan Firman pengajaran yang benar, bertahan, nikmati tantangan apapun yang kita hadapi sebab sasaran akhir kita jelas, ruangan maha suci. Bentuknya kubus, 4 persegi, itu sama dengan Yerusalem Baru. Sasaran akhir kita Yerusalem Baru. Orang mau bicara apa tidak usah kita peduli, yang penting kita mencapai Yerusalem Baru.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.
Ukuran Yerusalem Baru itu 12.000 stadia. 12.000 = 12x1.000.
12 itu angka persekutuan, 1.000 angka kesucian.
Kejadian 20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
Artinya mulai di dunia ini Firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk tekun bersekutu di dalam kesucian. Kita mau bersekutu, dasarnya kesucian!
Selalu diperhatikan ini angka 12.000 jadi persekutuan kita di dalam kesucian, bukan cari kelemahan dan kekurangan. Pulang dari persekutuan yang dicerita kekurangan. Waktu persekutuan kumpul dengan teman cerita kekurangan. Ini belum mencapai 12.000, itu angka 11 pemecah belah Tubuh Kristus! Bersekutu itu untuk disucikan. Adapun kekurangan-kekurangan yang ada didoakan supaya ke depan bisa berubah. Kita yang menggelar persekutuan kalau ada kekurangan berjuang ke depan jangan salah lagi!
Ini yang memprihatinkan dan membuat saya miris melihat sidang jemaat, persekutuan apa ini kalau semua cuma kekurangan yang dicari, tidak pernah mencapai kehendak Tuhan, selera Tuhan tidak terpenuhi kalau seperti itu!
Saya ini gembala, kalau mau ikut daging terserah kamu mau apa! Tetapi saya gembala mau membawa jemaat masuk Yerusalem Baru. Kalau menemukan sesuatu seperti ini dalam sidang jemaat membuat di hati ini beban yang selalu dibawa dalam doa, digumuli, berpuasa terus.
Yesus berdoa 4 kali supaya murid-muridNya bisa satu. Untuk mendoakan Lazarus bangkit hanya 1 kali. Jadi persekutuan Tubuh Kristus itu lebih sulit dari membangkitkan orang mati, bahkan mustahil bagi daging. Tetapi bagi orang percaya dan bagi Yesus tidak ada yang mustahil.
Ingat selalu persekutuan Yerusalem Baru itu angkanya 12.000. Jadi persekutuan itu untuk mengalami penyucian, kita bersekutu dalam kesucian.
Mazmur 122:3
122:3 Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
Kita bersekutu untuk masuk Yerusalem Baru, kota yang bersambung rapat, jangan ada lagi jarak! Kalau dibilang Yerusalem Baru itu kota terali atau kota pagar bambu, baru boleh ada jaraknya. Ini kota bersambung rapat, persekutuan kita harus semakin erat. Dasarnya kesucian oleh Firman pengajaran yang benar untuk mencapai Yerusalem yang Baru. Mulai dari nikah kita bersambung rapat, jangan pisah-pisah, jangan ada perceraian.
Yerusalem Baru bukan sekedar impian tetapi kita boleh masuk ke sana. Hati kita merindu ke sana, menjadi kenyaatan kelak! Ayo singkirkan jarak-jarak yang ada. Tidak ada lagi perseteruan tetapi tembok bersambung rapat.
Efesus 2:13-16
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Tidak ada lagi perseteruan, tidak ada lagi tembok pemisah, kita menjadi kota Yerusalem Baru, tembok yang bersambung rapat. Kerinduan kita biarlah menyatu di dalam Tuhan, menyatu di dalam Tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar