Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Dalam kitab Imamat
pasal 26 ada 5 kutukan kepada orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat 26:16,25
Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang
3. Imamat
26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22
Binatang liar atau buas
5. Imamat 26:30-32
Ibadahnya dihancurkan.
Kita masih mempelajari
poin yang ketiga yaitu kelaparan secara jasmani terutama secara rohani. Kelaparan ini juga sudah dinubuatkan dalam kitab
Wahyu.
Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Dunia akan dilanda kelaparan yang dahsyat
secara jasmani terutama secara rohani yaitu kelaparan akan Firman Tuhan. Ini
merupakan kegerakan kuda hitam. Diawali kegerakan kuda merah yang menunjukan
peperangan. Nanti disusul lagi kegerakan kuda hijau kuning atau maut. Sikap
kita menghadapi kelaparan yaitu:
1.
Harus
memiliki satu dinar. Satu dinar ada kaitan dengan bekerja di kebun
anggur dan ada kaitannya dengan gambar Allah.
2.
Jangan
rusakkan minyak dan anggur.
Minyak menunjuk urapan Roh Kudus, jadi menghadapi kelaparan yang dahsyat ini
kita harus hidup dalam urapan Roh Kudus.
Kita
akan belajar tentang anggur, anggur menunjuk darah Yesus, wujud kasih Allah. Jadi
jangan merusakan anggur artinya kita harus hidup di dalam kasih Allah, ini yang
menghasilkan kemanisan dan kebahagiaan sorga, terutama di dalam nikah. Anggur
ada kaitannya dengan pesta nikah.
Bagaimana caranya untuk mendapatkan buah
anggur yang manis, kebahagiaan sorga dari kasih Allah? Kita harus memperhatikan
kebun anggurnya. Ini yang menjadi penentu kita memiliki buah anggur yang manis,
bisa hidup dalam kasih Allah yang menghasilkan kemanisan dalam hidup kita,
terutama dalam nikah kita.
Ada 2 pengertian kebun anggur.
1.
Yesaya
5:7
5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah
kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya
keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada
keonaran.
Kebun
anggur menunjukan umat pilihan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, umat Tuhan adalah
orang Israel asli. Sikap Tuhan terhadap umat pilihanNya adalah bergemar, tidak
pernah bosan. Berulang kali mereka memberontak dan berdosa kepada Tuhan, tetapi
Tuhan tidak pernah bosan untuk mengampuni mereka, masih diberikan kesempatan.
Bahkan sudah dibuang ke Babelpun masih diberi kesempatan untuk kembali lagi.
Lalu
bagaimana sikap umat Tuhan kepada Tuhan? Umat Tuhan menghasilkan buah anggur
yang asam, buah anggur yang tidak baik, bosan kepada Tuhan! Apa yang dituliskan
tentang orag Israel adalah pembelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman
ini. Bagaimana sikap kita kepada Tuhan? Apakah kita bergemar dengan Tuhan atau
bosan, ditunjukan bosan mendengar Firman, bosan beribadah melayani Tuhan. Kalau
sikap seperti orang Israel maka tidak ada buah anggur yang manis, kita tidak akan
luput dari bahaya kelaparan di akhir zaman ini.
Biarlah
sikap kita seperti Tuhan, bergemar. Bergemar kepada Tuhan yaitu bergemar beribadah
melayani Tuhan, bergemar mendengar Firman, bergemar menyembah Tuhan. Kalau
sikap kita seperti ini berarti tabiat Tuhan sudah ada pada kita dan kita akan
dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Yesaya
5:1-4
5:1
Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang
kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang
subur.
5:2 Ia
mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur
pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali
lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan
buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
5:3
Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku
dan kebun anggur-Ku itu.
5:4
Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum
Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik,
mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
Israel
yang adalah kebun anggurnya Tuhan yang sudah dirawat dengan baik, dikasih pagar
perlindungan, kebun itu di tempat yang subur, ada menara jaga, tentu ada lubang
pemerasan anggurnya dan Tuhan lama menanti supaya kebun anggurnya ini
menghasilkan buah yang baik, tetapi sayang yang diberikan adalah buah anggur
yang asam.
Sekarang
Tuhan menanti dari kita buah anggur yang manis untuk kita berikan kepada Tuhan.
Tuhan lama menanti, buktinya Tuhan lama menanti adalah Tuhan masih memberikan
perpanjangan umur kepada kita. Kemudian Tuhan Yesus belum datang kembali kedua
kali. Masih dinanti buah anggur yang manis dari kita. Ini adalah perpanjangan
sabar Tuhan kepada kita kebun anggurNya. Apa yang kita berikan kepada Tuhan,
apakah buah anggur yang baik atau buah anggur yang tidak baik.
Ada
3 macam buah anggur yang tidak baik yang disodorkan bangsa Israel kepada Tuhan:
a) Buah anggur yang asam.
Yohanes 19:28-30
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala
sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam
Kitab Suci —: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka
mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan nyawa-Nya.
Sesudah Yesus meminum anggur asam, Yesus
berkata ‘sudah selesai’. Maksudnya pekerjaan penebusan sudah selesai, Dia sudah
menebus manusia dari kutuk dosa. Jadi buah anggur asam = perbuatan dosa! Yesus
mati di kayu salib untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Allah. Jadi anggur
asam adalah perbuatan dosa yaitu perbuatan kejahatan dan perbuatan kenajisan.
Pertanyaan kepada kita, apa yang kita
hasilkan bagi Tuhan? Apakah yang baik dan manis atau yang asam seperti orang
Israel!
b) Buah kelaliman. Artinya tidak berbelas
kasihan, sewenang-wenang, tidak adil, ada kekerasan. Terutama dalam hal
pengajaran, yang seringkali berbuat sewenang-senang justru hamba Tuhan,
pengelola kebun anggurnya Tuhan, berbuat sewenang-wenang dalam hal pengajaran.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar
dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang
akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Mengajar sewenang-wenang artinya tidak ada
pergumulan lagi untuk mendapat pembukaan rahasia Firman. Ajaran yang diajarkan
adalah ajaran campur yang diterangkan menggunakan logikanya sendiri, tafsiran
manusia dan tanpa penyucian. Herannya umat Tuhan menyukai yang demikian.
Ini buah anggur kelaliman, kalau ini ada
dalam rumah tangga, ini seperti minum air anggur asam bercampur empedu.
Matius 27:34
27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur
empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.
Ada air anggur bercampur empedu, dalam nikah
pahit karena suami sewenang-wenang. Atau bisa isteri, anak, tidak ada belas
kasihan. Terutama dalam hal pengajaran, kalau sudah berbeda pengajaran sudah
main kasar dalam rumah tangga. Yang benar pasti diam, yang tidak benar itu yang
lalim dalam rumah tangga!
c) Buah keonaran. Selalu mengacaukan, dimanapun
dia berada menimbulkan kekacauan.
Dalam nikah menimbulkan kekacauan, dalam penggembalaan menimbulkan kekacauan,
antara penggembalaan menimbulkan kekacauan. Apa faktor penyebab menimbulkan
kekacauan? Karena banyak menuntut perkara daging, perkara yang jasmani! Kalau
dalam rumah tangga banyak menuntut pasti kacau dan onar. Dalam penggembalaan
juga banyak menuntut perkara daging itu pasti kacau dan onar. Juga antara
penggembalaan banyak menuntut perkara daging, pasti kacau dan onar terjadi di
situ. Contoh dalam Alkitab:
Bilangan 11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara
mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta
berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di
Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,
bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada
sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
Bilangan 11:4 (Terjemahan Lama)
11:4 Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka
itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel,
katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
Bangsa kacauan ini bukan bangsa Israel,
tetapi bangsa-bangsa lain yang ikut serta orang Israel keluar dari Mesir. Ini
yang buat onar, bikin kacau. Mereka ikut serta keluar dari Mesir dan ikut serta
menyeberang laut Teberau, tetapi mereka tidak merayakan Paskah. Secara rohani
Paskah itu adalah pertobatan, kelepasan dari dosa. Kemudian menyeberang laut
Teberau bicara masuk baptisan air. Jadi bangsa kacauan di sini adalah orang
yang sudah dibaptis tetapi tidak bertobat. Ini yang seringkali menimbulkan
kekacauan dan keonaran, baik dalam nikah, dalam penggembalaan maupun antara
penggembalaan.
Baptisan air adalah penguburan hidup lama
yang berdosa. Orang belum mati lalu dibawa untuk dikubur, kira-kira bagaimana
reaksinya? Pasti memberontak! Ini kesalahan yang banyak terjadi dalam gereja,
belum bertobat tetapi sudah masuk baptisan air, mau dikubur, akhirnya berontak,
bikin kacau!
Mereka kemasukan nafsu rakus. Artinya banyak
menuntut perkara daging sehingga menghina Firman yang benar. Dalam nikah bikin
kacau, dalam penggembalaan bikin kacau, antara penggembalaan bikin kacau.
Orang Israelpun ketularan.
Bilangan 11:10
11:10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu
orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah
murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.
Gara-gara ulah orang kacauan ini, orang
Israel menangis juga minta daging. Orang Israel ini adalah orang yang sudah merayakan
Paskah berarti sudah bertobat
dan sudah menyeberang laut Teberau, berarti sudah masuk baptisan air yang
benar, bisa ketularan. Heran memang, yang negatif ini cepat
sekali pengaruhnya. Contoh lagi waktu dipilih 12 pengintai pergi mengintai, 2
orang membawa kabar yang baik, 10 orang membawa kabar yang buruk, yang negatif.
Yang lebih didengar yang negatif ini. Langsung mereka bersungut-sungut dan mau
melempari Yosua dan Kaleb. Korah, Datan dan Abiram memberontak, ini negatif, bisa
mempengaruhi 200 orang kenamaan. Mempengaruhi orang-orang kenamaan. Jadi
hati-hati dengan nafsu rakus ini sebab bisa menular dan hanya membuat kacau di
dalam nikah dan di dalam penggembalaan.
Inilah
3 buah anggur yang tidak baik, buah asam, buah kelaliman dan buah
keonaran/kekacauan. Tuhan lama menanti tetapi tidak ada hasil. Karena sebagian
bangsa Israel keras hati, hanya menghasilkan buah anggur yang tidak baik, maka
sekarang Tuhan membuka kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk menghasilkan
buah anggur yang baik.
Roma
11:25-26
11:25
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau
agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar
sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26
Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis:
"Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan
dari pada Yakub.
Dalam
Perjanjian Lama kebun anggur Tuhan itulah bangsa Israel asli di Timur Tengah
sana tetapi menghasilkan buah anggur yang tidak baik. Maka dibuka kesempatan
kepada kita bangsa kafir. Jadi dalam Perjanjian Baru kebun anggurnya Tuhan
adalah bangsa Israel rohani yang terdiri dari Israel asli yang menghasilkan
buah anggur baik dan kita bangsa kafir yang mau menghasilkan buah anggur yang
baik.
Waktu
sudah mau berakhir, biarlah buah anggur yang baik yang kita berikan kepada
Yesus. Sudah saatnya kita menghasilkan buah anggur yang baik dan manis. Periksa
diri kita masing-masing apakah kita sudah memberikan buah anggur yang baik atau
belum. Kalau belum masih ada kesempatan. Penjaga kebun katakan aku akan
menggali sekelilingnya dan memberi pupuk, mungkin tahun depan dia berbuah,
kalau tidak tebanglah. Selama Yesus belum datang kembali, masih ada
perpanjangan umur diberikan kepada kita, masih diberi kesempatan untuk
menghasilkan buah anggur yang baik.
Tugas
kami hamba Tuhan sebagai penjaga kebun merawat tanaman kegemaran Tuhan. Jangan
kita yang tebang, Tuhan yang tebang!
Lukas
13:7-9
13:7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang
mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon
ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan
mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Yudas
tidak menghasilkan buah anggur yang baik, akhirnya Tuhan yang pecat! Jangan
manusia yang memecat.
Efesus
5:8-9
5:9
karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Buah yang harus kita hasilkan buah terang, buah kesucian, yaitu:
a) Buah kebaikan, ini sebagai ganti buah anggur
asam. Hasilkan buah kebaikan yaitu yang kita lakukan hanya berbuat baik kepada
orang lain, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita diperlakukan jahat,
diperlakukan yang tidak baik, tetap hasilkan buah yang baik, jangan dibalas
dengan kejahatan juga.
b) Buah keadilan, sebagai ganti buah kelaliman.
Adil itu hanya memihak Tuhan. Dalam menghadapi segala persoalan, jalan
keluarnya dari Firman.
c) Buah kebenaran, sebagai ganti buah keonaran.
Kita
sekarang kebun anggur Tuhan, Israel rohani, hasilkan buah kebaikan, buah
keadilan, buah kebenaran. Biarlah Tuhan dipuaskan maka kita juga dipuaskan,
kita mengalami kemanisan. Kalau selalu ada kebaikan, keadilan dan kebenaran
pasti manis, ada kebahagiaan sorga mulai dalam rumah tangga kita.
I
Petrus 2:9-10
2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
2:10
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi
umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas
kasihan.
2.
Kebun
anggur Tuhan adalah ladang Allah.
I
Korintus 3:9
3:9
Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.
Kita
adalah ladang Allah, ladang tempat kegiatan penaburan dan pertumbuhan benih.
Benih ditabur dan benih itu tumbuh. Kita tidak bicara yang jasmani, kita bicara
yang rohani. Untuk menghasilkan kebahagiaan dan kemanisan Sorga, maka di dalam
penaburan dan pertumbuhan benih harus diperhatikan 3 hal.
a) Perhatikan benihnya. Benihnya itu adalah
Firman, perhatikan Firmannya, itu yang menentukan hidup kita manis atau tidak.
Bukan sembarang kita bersekutu dan tidak lihat benihnya.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan
apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Benihnya harus benar, Firman yang kita dengar
harus Firman yang benar, ajaran yang benar. Kalau ajarannya tidak benar,
bagaimana mau manis. Apalagi kalau ajaran campur. Sudah ada ketentuan, ladang
itu hanya boleh ditaburi dengan 1 jenis benih.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua
jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Lalu benihnya benih yang bagaimana? Kita
bicara kebun anggur, berarti benihnya benih anggur. Anggur ada kaitannya dengan
nikah. Jadi gereja Tuhan harus menerima satu jenis benih yaitu pengajaran mempelai,
Firman mempelai, Kabar Mempelai. Ini milik semua gereja, tinggal mau terima
atau tidak, karena tertulis di dalam Alkitab. Istilah Paulus adalah cahaya
Injil kemuliaan Kristus
atau ajaran sehat.
Hanya satu Firman pengajaran yang sehat, bukan milik satu organisasi tetapi milik semua gereja.
Cirinya:
1)
Tertulis
di dalam Alkitab, itu mengandung kuasa kemenangan. Waktu Yesus menghadapi
pencobaan Yesus berkata ada tertulis, maka Yesus menang.
2)
Dibukakan
rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Itu berarti
perkataan Tuhan sendiri. Paulus berkata kamu menerima Firman bukan sebagai
perkataan manusia tetapi sebagai perkataan Tuhan, itu Firman yang dibuka
rahasianya, ayat menerangkan ayat.
Kalau
sudah diterangkan dengan logika manusia dan filsafat/pengetahuan dunia itu perkataan
manusia dan itu adalah omongan yang kosong dan tidak suci!
I
Timotius 6:20-21
6:20
Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah
omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang
berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21
karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah
menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Kalau
sudah diterangkan dengan filsafat dunia berarti itu sudah benih yang lian. Harus
jeli, harus lebih teliti kita mendengar. Biarlah kita berpegang pada ajaran
yang sehat, pengajaran yang benar yang tertulis dalam Alkitab, dibukakan
rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab.
3)
Tajam
menyucikan mengoreksi nikah yang salah. Kenapa nikah menjadi prioritas? Sebab
pintu masuk manusia ke dunia adalah lewat nikah. Saya ada di dunia karena ada
nikah jasmani orang tua saya. Pintu keluar manusia dari dunia masuk untuk masuk
dalam kerajaan sorga adalah nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah.
Makanya nikah menjadi prioritas untuk dibenahi.
Penginjilan
itu Kabar Baik, Pengajaran itu Kabar Mempelai. Biarlah kita hanya mau ditawari
1 jenis benih. Kenapa Firman yang ditaburi bertahun-tahun bisa hilang dalam
satu penggembalaan? Karena kurang teguh, karena tidak teliti, mau menerima
benih yang lain. Tidak puas dengan 1 jenis benih dengan alasan supaya wawasannya
lebih luas, lebih banyak diterima. Padahal Alkitab mengatakan hanya 1 jenis benih, tidak
boleh 2.
Kegerakan
Tabut Perjanjian ada naiknya, ada turunnya. Kalau melihat sekarang ini
kegerakan Tabut sedang berada di negeri Filistin, direbut orang Filistin.
Tetapi akan kembali lagi ke Yerusalem. Sekarang masa penyaringan, masa
pemurnian. Masih bertahankah pada pengajaran yang benar sekalipun berada di
negeri Filistin atau keluar dari pengajaran yang sehat. Kalau kita bertahan
maka nanti tabut ini kembali ke Yerusalem. Lihat waktu tabut itu kembali ke
Yerusalem, kemuliaannya luar biasa. Kita akan melihat kemuliaannya sampai Tubuh
Kristus yang sempurna terwujud, Mempelai Wanita Tuhan selesai terbentuk. Semoga
kita ada dalam kegerakan ini, tidak keluar!
4)
Dipraktekan
baru diajarkan. Murid-murid melakukannya dan Yesus juga memberikan teladan.
Kisah
Para Rasul 1:1
1:1
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang
dikerjakan dan diajarkan Yesus,
Yesus
memberi teladan, Dia praktekan dulu baru ajarkan. Ini juga untuk saya sebagai
hamba Tuhan, praktekan dulu baru ajarkan.
b) Tempat penaburan benih. Benihnya sudah baik,
tanah hatinya juga harus baik. Tempat penaburan benih itulah tanah hati. Kalau
ada orang yang hilang dari pengajaran kemudian akhirnya kembali pada hidup
lama, bukan pengajarannya yang kita mau salahkan, tetapi tanah hatinya yang
harus diperiksa! Kalau mau disalahkan, Yudas berkhianat, berarti ajaran Yesus
yang salah? Bukan! Tanah hati Yudas yang salah! Bukan pengajarannya yang
disalahkan!
Yesus tuan kebun sudah menyediakan fasilitas
yang luar biasa. Tetapi penggarap kebun tidak menghasilkan buah anggur yang
manis. Bukan salah pemilik kebun tetapi penggarapnya. Jangan salahkan
pengajarannya ‘katanya Kabar Mempelai, katanya Firman pengajaran yang benar,
kenapa begitu?’. Tanah hatinya yang harus diperiksa, jangan dihujat
pengajarannya.
Dari 7 orang yang dipilih membantu
rasul-rasul dalam pelayanan meja, ada Nikolaus di situ! Dalam surat kepada
jemaat Pergamus dikatakkan ajaran Nikolaus itu ajaran yang menyesatkan. Berarti
salah dong rasul-rasul, pengajarannya salah, kenapa Nikolaus dipilih. Di sini
Tuhan menunjukan, dalam penaburan benih tidak semua tanah hati bisa menerima,
ada yang baik, ada yang tidak baik.
Ini tanah hati yang baik:
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan
kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Tanah hati harus lembut! Benih sudah baik,
pengajaran yang sehat disampaikan. Tinggal dari kita, kita siapkan tanah yang
bagaimana. Yang di pinggir jalan, yang berbatu-batu, yang bersemak duri, atau
tanah hati yang lembut. Ayo siapkan tanah hati yang lembut. Lembut itu
pasangannya rendah hati yaitu bisa menerima Firman sekeras apapun = mendengar Firman dengan suatu kebutuhan. Sadar
saya ini hidup yang kotor, tanah yang kotor, saya tidak baik, hidup saya najis,
jahat. Sehingga kita bisa menerima Firman sekeras apapun karena kita butuh untuk
disucikan dan dibersihkan dari segala kekotoran. Kalau ini sikap kita maka
sekeras apapun Firman kita bisa menerimanya. Kita bisa mengerti Firman, percaya
yakin pada Firman dan bisa mempraktekan Firman.
Tanah hati yang baik itu digambarkan dengan lereng bukit.
Yesaya 5:1
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku,
nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun
anggur di lereng bukit yang subur.
Di lereng bukit di bawah, bukan di atas. Ini
menunjuk rendah hati. Mendengar Firman itu dengan kerendahan hati yaitu tanggalkan
harga di kita, gengsi kita, untuk bisa menerima koreksi Firman. Raja Herodes
seorang raja tetapi dia merampas isteri saudaranya yaitu Herodias isteri
Filipus. Ditegur oleh Yohanes Pembaptis, tidak halal engkau mengambil isteri
saudaranya. Karena dia pertahankan harga dirinya maka Yohanes dia tangkap sampai
akhirnya Yohanes dia penggal. Kalau mempertahankan harga diri dalam mendengar
Firman maka Yohanes dipenggal, artinya hubungan dengan Tuhan sebagai kepala
terputus. Yesus tidak menjadi kepala dalam hidupnya. Siapa yang menjadi kepala
di situ? Serigala dan burung, roh jahat dan roh najis yang menjadi kepala dalam
hidupnya!
Tidak ada kata maaf dalam hal mendengar
Firman. Jadi kalau tanah hatinya tidak baik, tidak akan menghasilkan buah
anggur yang manis! Benihnya sudah baik, pengajaran yang sehat yang kita terima
dari para pendahulu. Sekarang tinggal kita siapkan tanah hati yang baik. Firman
pasti bertumbuh dan menghasilkan buah anggur yang baik dan manis.
c) Harus
diairi dengan baik. Benih sudah
baik, tanah hati sudah baik, tetapi tidak ada air, tidak mau tumbuh.
Ulangan 11:10-15
11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk
mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang
setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan
kebun sayur.
11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang
mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN,
Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan
perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi
TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu,
11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada
masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan
gandummu, anggurmu dan minyakmu,
11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk
hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.
Kita ini kebun anggur, bukan kebun sayur.
Kebun sayur itu di Mesir, harus diairi dengan baik, ada campur tangan manusia.
Kita kebun anggur, tempat kita bukan di Mesir tetapi di Kanaan, kita menerima
air hujan dari Tuhan.
Mesir gambaran dunia. Untuk bisa menerima air
hujan dari Tuhan maka kita harus lepas dari ikatan dunia, hidup kita harus
bersuasana Kanaan. Suasana Kanaan itu bergunung dan berlembah. Coba kalau mau
siram kebun anggur harus ambil air, tidak bergantung hujan kemurahan, capek
naik turun gunung! Tidak akan mampu.
Jadi pertumbuhan benih Firman itu bergantung
benihnya, bergantung hatinya dan bergantung air hujan kemurahan Tuhan, hujan
Roh Kudus. Firman bertumbuh dalam hidup seseorang bukan hasil jerih payah
seseorang tetapi hasil hujan Roh Kudus. Kalau dengan daging tidak akan bisa,
seorang pendeta mau memaksa jemaat supaya Firman bertumbuh dalamnya, tidak akan
bisa. Harus hasil kekuatan Roh Kudus, hujan kemurahan, hujan kasih karunia.
Makanya Firman ini disebut Firman kasih karunia. Hanya yang dapat kemurahan,
mendapat kasih karunia Tuhan sehingga Firman itu bisa bertumbuh.
Kisah Para Rasul 20:32
20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan
dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan
menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah
dikuduskan-Nya.
Bagaimana caranya untuk mendapatkan hujan
kemurahan Tuhan? Hidup kita harus bersuasana gunung dan lembah, artinya:
1)
Hidup
bersuasana lembah artinya mau mengalami pengalaman kematian bersama Yesus. Yaitu
bertobat, mati terhadap dosa. Selama masih ada dosa dipertahankan, sulit untuk
menangkap Firman. Ditambah lagi kalau diperhadapkan sengsara bersama Yesus
karena kebenaran, karena Firman, ayat-ayat Firman itu seperti hidup.
2)
Hidup
bersuasana gunung artinya pengalaman kebangkitan bersama Yesus yaitu hidup
untuk kebenaran.
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Pengalaman kematian dan kebangkitan =
pengalaman salib. Ini yang menarik air hujan Roh Kudus, air hujan kemurahan
dicurahkan atas kita. Benih sudah baik, tanah hati sudah baik, lanjutkan
menerima siraman air hujan kemurahan Tuhan. Caranya masuk pengalaman salib
bersama Yesus. Nikmati pengalaman salib bersama Yesus, jangan cepat-cepat mau keluar.
Maka hujan Roh Kudus, hujan kemurahan Tuhan membasahi apa-apa yang sudah kering
dalam hidup kita. Mungkin pelayanan sudah kering, nikahnya kering, ekonomi
kering dan sebagainya. Apapun yang kering, ayo masuk pengalaman salib supaya
ada hujan kemurahan Tuhan, membasahi apa yang kering dalam hidup kita.
Salah satu contoh pengalaman salib adalah doa
puasa. Saat merasakan pelayanan kering, nikah kering, semua kering, ambil waktu
puasa. Masih kering, tambah 2 hari, masih kering tambah 3 hari, 4 hari. Dan
yakinlah sampai 7 hari puasa hujan kemurahan Tuhan dicurahkan, yang kering
dibasahi.
Ayo kita bergumul supaya apa yang kering
disirami oleh hujan kemurahan Tuhan. Roh Kudus yang menumbuhkan Firman. Roh
Kudus yang memampukan kita mempraktekan Firman Tuhan. Kalau ada hujan pasti ada
pertumbuhan, ada buah-buah yang dihasilkan. Mari kita banyak bergumul di bawah
kaki Tuhan, jangan menghindar dari salib, nikmati itu. Rasul Paulus katakan
kami seperti orang yang dibawa pada hukuman mati. Nikmati pengalaman seperti
itu, dipenjara, didera dan seterusnya. Supaya ada buah-buah yang dihasilkan.
Kita lihat gereja yang mula-mula, diperhadapkan dengan sengsara tetapi
jiwa-jiwa semakin bertambah, buah-buah ada.
Biarlah
hujan kemurahan Tuhan dicurahkan kepada kita. Ini buah yang dihasilkan lewat
hujan kemurahan Tuhan:
Lukas
8:15
8:15
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman
itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam
ketekunan."
Biarlah
kita hasilkan buah ketekunan yaitu bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah
di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya, kita mendapat makanan,
domba-domba makan.
b) Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.
Kita bersekutu dengan Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunianya. Kita
mendapatkan air segar, domba-domba di beri minum.
c) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihnya, ada udara
segar untuk bernafas.
Buah
ketekunan ini yang kita butuhkan. Banyak kebutuhan kita, tetapi kebutuhan utama
kita adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah penggembalaan. Dulu rasul-rasul
hujan awal dihujani dengan hujan Roh Kudus, setelah itu mereka bisa bertekun
dalam 3 macam ibadah.
Kisah
Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Ayo
tekuni penggembalaan. Jangan ragu mengenai ketekunan ini. Memang ada ajaran
sekarang ini yang mengatakan tidak penting 3 ketekunan ibadah pokok ini karena
semua alat sudah menyatu di ruangan maha suci. Jangan percaya itu! Jangan
ragukan 3 macam ketekunan ini, yakinlah ketekunan dalam 3 macam ibadah ini
adalah kebutuhan utama kita di akhir zaman ini.
Ibrani
10:35-37
10:35
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang
menantinya.
10:36
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah,
kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
10:37
"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang,
sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Yesus
sudah mau datang. Dalam penantian kedatangan Yesus kedua kali, tentu banyak
kebutuhan kita secara jasmani. Mau datang ibadah butuh uang bensinnya, butuh
ini, butuh itu. Kebutuhan secara rohani juga banyak. Tetapi yang terutama
kebutuhan kita adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sebab dalam
ketekunan 3 macam ibadah pokok segala kebutuhan kita sudah tercukupi, sudah ada
Tuhan sediakan di situ. Kebutuhan domba makan ada dalam ibadah pendalaman
Alkitab, minum ada dalam ibadah raya, bernafas ada dalam ibadah doa
penyembahan.
Ulangan
11:14
11:14
maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan
akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
Dulu
kebutuhan orang Israel adalah anggur, gandum dan minyak. Untuk kita sekarang itu
semua sudah tercakup dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Dalam ibadah pendalaman Alkitab ada makanan.
Makanan itulah gandum. Gandum secara rohani itu Firman. Kalau yang rohani Tuhan
kasih makan, masa yang jasmani Tuhan tidak kasih makan, pasti dapat! Dapat roti
gandum, ada semua. Tuhan tidak pernah menipu kita. Kita mau tekun dengan Tuhan,
Tuhan perhatikan kita. Hujan awal Dia beri, hujan akhir Dia beri. Bahkan dari
awal sampai akhir mata Tuhan mengawasi. Kurang apalagi? Yang kurang adalah
kurang percaya.
b) Pelita emas itu ibadah raya, Roh Kudus itu
adalah minyak urapan. Minyak Roh Kudus ada maka minyak untuk mobil dan motor, dll ada Tuhan
sediakan.
c) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan, bersekutu dengan kasih Allah yang manis, anggur yang manis Tuhan
sediakan! Kemanisan dalam rumah tangga Tuhan sediakan. Jadi tips kalau ada
masalah dalam rumah tangga ayo menyembah, supaya kasih dicurahkan, ada
kemanisan. Dalam hidup
sehari-hari banyak menyembah, kasih Tuhan dicurahkan, maka semua menjadi manis,
ada air anggur.
Jadi
buah ketekunan adalah buah pemeliharaan rohani dan jasmani. Tekun 3 macam
ibadah maka Tuhan pelihara secara jasmani dan rohani.
Ulangan
11:14-15
11:14
maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan
akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
11:15
dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat
makan dan menjadi kenyang.
Dulu
bagi bangsa Israel, hewan ini untuk keperluan beribadah. Jadi kalau mereka mau
beribadah bawa kambing, domba, lembu, burung tekukur atau burung merpati. Jadi
Tuhan pelihara jasmani kita, rohani kita dan juga Tuhan sediakan berkat bagi
kita untuk keperluan ibadah.
Plus
Tuhan berikan perlindungan, kurang baik apa lagi Tuhan.
Ulangan
11:12
11:12
suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap
mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Mata
Tuhan mengawasi, dari awal sampai akhir diawasi. Manusia untuk perlindungan
disiapkan cctv. Cctv kita lebih dahsyat, mata Tuhan mengawasi dari awal sampai
akhir. Tuhan lindungi kita, Tuhan lindungi juga miliknya kita, semua dilindungi
oleh Tuhan.
Sampai
suatu saat buah ini matang, buah ini sempurna! Dari 3 macam ibadah ini buah
matang kita peroleh.
Ø
Ketekunan
dalam ibadah pendalaman Alkitab menghasilkan bulan di bawah kaki mempelai.
Kalau kita tekuni menghasilkan iman yang sempurna.
Ø
Ketekunan
dalam ibadah raya menghasilkan mahkota 12 bintang, itu pengharapan yang
sempurna.
Ø
Ketekunan
dalam ibadah doa penyembahan menghasilkan pakaian matahari, itu kasih yang
sempurna.
Maka
mempelai Wanita Tuhan terwujud. Itu kerinduan kita, biarlah kita masuk dalam
bilangan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang sempurna, jadi
buah yang matang itulah Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Untuk
mematangkan buah prosesnya memang sakit bagi daging.
Wahyu
12:1-2
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
Untuk
mematangkan buah kita diperhadapkan dengan sengsara.
Wahyu
12:4b
12:4b
Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk
menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Untuk
mematangkan buah itu mau tidak mau harus masuk pengalaman sengsara daging tanpa
dosa. Digambarkan seperti ibu hamil hendak melahirkan, menghadapi naga merah
padam. Ini sengsara yang kita hadapi, kita sangat-sangat tidak berdaya, sangat-sangat
lemah lalu diperhadapkan dengan antikristus. Antikristus-antikristus kecil
sudah muncul, nanti tinggal tunggu bosnya. Bisa masuk melalui organisasi, masuk
melalui pemerintah, bisa masuk melalui tetangga, masuk melalui tetangga menghimpit
kita! Kita tidak berdaya, kita tidak mampu. Yang bisa kita lakukan hanya
mengeluh mengerang kepada Tuhan, berseru, berserah kepada Yesus. Menyembah
Tuhan, itu kekuatan kita supaya buah itu tidak gugur, tetapi buah itu matang
dan bisa dinikmati oleh Tuhan. Ketika diperhadapkan sengsara dan himpitan,
hanya menaikan doa penyembahan, haleluya. Mungkin sudah tidak bisa mengucapkan
kata-kata, tinggal bahasa air mata, Tuhan tahu keadaan kita.
Kalau
kita bisa naikan doa penyembahan kepada Tuhan, itu bagaikan mengulurkan 2
tangan kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan 2 tanganNya kepada kita, itulah 2
sayap burung nazar
yang besar.
Wahyu
12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
2
sayap Tuhan berikan kepada kita, itulah tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Sekarang menaungi kita, melindungi kita. Kemudian waktu antikristus berkuasa 2
sayap burung nazar itu menyingkirkan kita ke padang gurun, kita dipelihara di
sana selama 3,5 tahun secara langsung oleh Tuhan. Waktu Yesus datang, sayap ini
yang menerbangkan kita ke awan-awan, bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk
pesta nikah Anak Domba Allah.
Kita
butuh ketekunan, dalam ketekunan ada naungan sayap Tuhan. Mempelai Wanitanya pasti
Dia naungi dan lindungi dengan tangan kebaikan dan kemurahanNya, tidak mungkin
Tuhan biarkan. Keadaan kita sangat lemah dan tidak berdaya, itu bagaikan biji
mata, tetapi dinaungi oleh
sayap Tuhan.
Di
depan ada perjamuan suci, untuk menaungi kita, tanganNya rela direntangkan dan
dipaku di kayu salib untuk memberikan naungan perlindungan kepada kita. Jangan
ragukan kasihNya, jangan hilang kepercayaan kita tentang 3 macam ibadah, tekuni
itu. Semua sudah kita dapatkan di dalamnya, pemeliharaan, perlindungan, naungan
tangan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar