Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 15:10-13
15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, laut pun menutupi mereka; sebagai
timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.
15:11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN;
siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena
perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
15:12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumi pun menelan mereka.
15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
Keluaran
pasal 14 bicara baptisan air. Keluaran 15:1–21
menunjuk hasil dari baptisan air yaitu ada nyanyian kemenangan. Menang
menghadapi dosa, daging, dunia dan pengaruhnya. Biarlah kita kaum muda yang
berkemenangan, bukan kaum muda yang kalah.
Ada 4 isi
nyanyian Musa:
1.
Ayat 1 - 3 yaitu memuliakan Tuhan.
2.
Ayat 4 - 9 yaitu mengaku dan bersaksi tentang kuasa
Tuhan.
3.
Ayat 10 - 13 yaitu penyembahan.
4.
Ayat 14 - 18 yaitu nubuatan tentang sesuatu yang akan
terjadi di Kanaan.
Kita bahas
poin ketiga yaitu penyembahan. Dulu sebelum dibaptis malas menyembah,
seharusnya setelah dibaptis ada kemenangan, mulai gemar menyembah.
Kepada siapa penyembahan
itu ditujukan? Kepada Tuhan. Tuhan yang mana? Karena semua agama menyebut
Tuhan. Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Jadi kepada
Tuhan yang mana kita menyembah? Ini Tuhan yang benar yang harus disembah:
Keluaran
15:13
15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
Tuhan yang
benar adalah Tuhan sebagai penebus.
Yesaya
54:5
54:5 Sebab yang
menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya;
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah
seluruh bumi.
Tuhan sebagai
penebus disebut juga sebagai suami sorgawi. Di dalam Perjanjian Baru lebih
jelas lagi namanya.
Wahyu
19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Jadi dalam
Perjanjian Lama yang disembah itu adalah Tuhan sebagai Penebus = suami Sorgawi.
Dalam Perjanjian Baru lebih diperjelas lagi, yang kita sembah itu adalah Tuhan
Yesus Kristus, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.
Bagaimana
caranya menyembah? Dengan menyeru haleluya, itulah penyembahan kepada Yesus
Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Kalau menyembah Tuhan ucapkan saja
haleluya, puji Tuhan, tidak usah yang lain-lain. Tidak usah seperti berdoa,
macam-macam disebutkan.
Penyembahan
itu ada praktek hidup sehari-hari. Bukan cuma di mulut haleluya, tetapi hidup
sehari-harinya bagaimana! Prakteknya:
1.
Tuhan
itu penebus. Yang ditebus adalah kita yang menyembah. Jadi prakek pertama adalah
menjadi umat ketebusan Tuhan yang dituntun Tuhan ke tempat kediamanNya yang
kudus.
Keluaran 15:13
15:13 Dengan kasih
setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu
Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
Di mana tempat kediaman Tuhan
yang kudus? Kita belum sampai di Sorga, kita masih menyembah di bumi ini. Apa
tempat kediaman Tuhan yang kudus di bumi ini?
Keluaran 25:8
25:8 Dan mereka harus membuat tempat
kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
Ternyata tempat kediaman Tuhan
yang kudus adalah Tabernakel. Secara jasmani sudah hancur, tidak ada lagi di
bumi ini. Tetapi sekarang dalam wujud pengajaran Tabernakel, pengajaran yang
benar tentang Kerajaan Sorga.
Tadi dikatakan dituntun, kata
menuntun ini ada kaitannya dengan penggembalaan.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan
jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi
penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya
sendiri.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di
tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka
ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata
mereka."
Jadi praktek menyembah Yesus Raja
segala raja, Mempelai Pria Sorga adalah tergembala dalam binaan Firman
pengajaran yang benar! Kita ucapkan haleluya, praktekan kita tergembala dalam
binaan Firman pengajaran yang benar. Kita raba dan periksa lagi, saya ini sudah
tergembala atau belum?
Tanda-tanda tergembala:
a)
Masuk
kandang penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sesibuk
apapun kita, tergembalalah, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
1)
Meja
roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita
bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan KurbanNya. Kita domba-dombanya
Tuhan mendapat makanan.
2)
Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya, termasuk ibadah kaum muda semacam ini. Kita
bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya.
Domba-domba mendapat minum, disegarkan.
3)
Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah
Bapa di dalam kasihNya, kita mendapat udara yang segar, bernafas.
Domba makan,
minum, bernafas, pasti bertumbuh. Kalau rohani bertumbuh, jasmani juga pasti
bertumbuh, jangan takut! Kaum muda jangan takut, kalau cari pekerjaan
mengutamakan penggembalaan maka rohani bertumbuh, jasmani juga bertumbuh.
Sekolah dan kuliah mengutamakan penggembalaan semua pasti berhasil, rohani
berhasil, jasmani juga pasti berhasil. Tuhan tidak pernah menipu! Ingat raja
Daud, sebelum menjadi raja dia adalah gembala. Tetapi dari padang penggembalaan
dia diangkat bisa duduk di takhta menjadi raja. Jadi jangan ragu, kalau mantap
tergembala Tuhan pasti menolong.
b)
Makan
Firman penggembalaan. Kalau makanan jasmani di mulut turun ke lambung, kenyang.
Yang rohani makan lewat telinga, dengar Firman sungguh-sungguh, mengerti di pikiran
lalu turun ke hati, menjadi iman di hati, secara rohani dia kenyang = ada kepuasan.
Kalau Firman sudah di hati pasti puas, mengalami kepuasan rohani. Tidak mencari
kepuasan di dunia apalagi kepuasan lewat berbuat dosa, sampai puncaknya dosa. Kalau
sudah kenyang, ada kekuatan untuk praktekan Firman.
2.
Firaun
dan pasukannya menjadi seperti timah yang tenggelam. Apa itu timah?
Zakharia 5:7-11
5:7 Lihat, tutup timah gantang
itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!
5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah
kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang
dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.
5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku
melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin.
Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut
gantang itu di antara bumi dan langit.
5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat
yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"
5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah
Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu
selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu
didirikan."
Timah ada kaitannya dengan
kefasikan. Jadi praktek kedua menyembah Yesus Raja segala raja adalah
menyingkirkan kefasikan yaitu dosa sampai puncaknya dosa. Masa muda adalah masa
kuatnya daging, godaan dosa begitu kuat, belum lagi ditunjang kecanggihan
teknologi. Zaman dulu hanya surat-suratan, tidak ada video call seperti itu,
tetapi sudah luar biasa kenajisan itu. Apalagi sekarang, sudah ditunjang
kecanggihan teknologi, begitu ngeri dosa itu.
Perempuan ini gambaran Babel,
mengarah pada pembangunan tubuh Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan.
Singkirkan semua itu, singkirkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, itulah orang
menyembah. Jangan hanya kalau di gereja kuat berseru haleluaya tetapi di luar
berbuat dosa ini dan dosa itu, hidup fasik! Memang ada orang yang menyelusup
dalam penggembalaan. Kelihatan tergembala tetapi dia fasik!
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu
yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah
lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang
menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka,
dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Kita buang semua kefasikan,
jangan ada dosa sampai puncaknya dosa. Kalau sudah hidup dalam dosa sampai
puncaknya dosa, Firman sudah diabaikan, pasti sulit untuk menerima Firman
Tuhan. Lawatan Firman selalu diabaikan. Jadi malas dengar Firman, Firman datang
dengan keras malah marah-marah.
Perempuan Babel itu duduk di
dalam gantang, dalam terjemahan lama disebut duduk di dalam Efa. Efa adalah
takaran untuk gandum atau tepung. Gandum bicara Firman Tuhan. Namun efa bukan
lagi tempat gandum atau tepung tetapi menjadi tempatnya perempuan Babel.
Artinya tidak ada tempat bagi Firman. Fasik ini bukan hanya jatuh dalam dosa
tetapi hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Pasti sudah tidak ada
penghargaan terhadap Firman. Firman datang sudah tidak ditanggapi, malah dilawan
dan ditentang.
Jadi praktek hidup dalam
penyembahan adalah singkirkan segala kefasikan. Biarlah hidup kita mau
disucikan oleh Firman Tuhan, Firman pengajaran. Syarat utama menyembah Tuhan
adalah kesucian! Kalau tidak mau disucikan tidak akan bisa menyembah.
Mazmur 24:3-4
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke
atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya
dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang
tidak bersumpah palsu.
Gunung Tuhan, tempat kudus ini
adalah gunung di mana Tuhan menyembah, itulah gunung penyembahan. Jadi syarat
utama menyembah adalah kesucian yang dikerjakan oleh Firman pengajaran yang
benar. Ayo kejar kesucian.
Masa muda ini masa kuatnya daging,
sangat rentan untuk jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Mungkin waktu masih
muda merasa tidak apa-apa, merokok, mabuk, narkoba. Nanti kalau sudah bertambah
usia baru menyesal, mau memperbaiki lagi sudah terlambat! Apalagi gonta ganti
pasangan, sampai jatuh dalam perbuatan kenajisan, nanti menyesal! Permulaan
nikah, masa pacaran, masa tunangan sudah diisi dengan yang najis-najis, nanti
masuk nikah menyesal ‘kenapa dulu saya begini!’. Kalau sudah terjadi baru
menyesal tidak ada gunanya! Begitu masuk nikah rumah tangga jadi pahit
nikahnya, tidak dapat berkat nikah karena sudah terjadi kejatuhan-kejatuhan!
Ada 3 hal yang utama yang harus
disucikan.
a)
Hati
disucikan menjadi hati yang suci dan murni, tidak mau campur baur dengan dosa. Hati
hanya tempatnya Firman, tempatnya Yesus, tidak mau campur baur dengan dosa. Hati
itu tempatnya keinginan dosa, nanti diwujudkan lewat perkataan dan perbuatan.
Buang keinginan dosa! Biarlah hati kita murni, jangan ada keinginan dosa di
dalamnya. Keinginan dosa dibagi 3:
1)
Keinginan
jahat
2)
Keinginan
najis
3)
Kepahitan
hati
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari
dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,
pembunuhan,
7:22 perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan.
7:23 Semua hal-hal
jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Ini yang ada di
dalam hati, keinginan jahat, najis, pahit. Biarlah semua itu disucikan oleh
pedang Firman Tuhan, Firman pengajaran yang benar. Hati yang suci dan murni itu
menjadi sumber kehidupan rohani. Rohani lebih tinggi dari jasmani. Kalau rohani
hidup maka jasmani pasti hidup. Kalau orang dunia, hidup di dunia tergantung
otaknya, tergantung skillnya. Kalau sekolah tinggi ada harapan hidupnya baik.
Kalau skillnya bagus ada harapan hidupnya baik. Tetapi di dalam Tuhan kalau mau
hidup hatinya harus bersih. Rohani hidup, jasmaninya juga hidup.
Amsal 4:23
4:23 Jagalah hatimu
dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Istilah
terpancar itu berarti bukan hanya diri kita sendiri yang menikmati, tetapi
menjadi berkat juga bagi sesam. Rohani kita hidup, jasmani kita juga hidup,
sesama kita kecipratan, mereka juga hidup. Mungkin ada yang masih seorang diri
dalam pengajaran, orang tua dan saudara-saudara belum tergembala, ayo hati
disucikan supaya terpancar kehidupan. Rohani hidup, jasmani Tuhan pelihara,
keluarga lain bisa kecipratan. Bisa dijangkau untuk ditolong dan diselamatkan
oleh Tuhan. Jangan takut, jangan putus asa kalau masih sendiri, sungguh-sungguh
dengan Tuhan, urusan keluarga itu urusannya Tuhan, Tuhan bisa menjangkau
semuanya. Dari kita dulu, ada hati yang murni terpancar kehidupan.
b)
Tangan
harus disucikan, bersih tangannya. Tangan menunjuk perbuatan, disucikan dari
perbuatan dosa dan jahat serta najis. Hanya melakukan yang baik bagi sesama,
jangan merugikan orang. Sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Mungkin
di sekolah di bully, jangan dibalas, tidak usah! Dalam pekerjaan ada yang
berniat jahat kepada kita, doakan orang itu.
Tangan juga
menunjuk pelayanan, tangan disucikan yaitu memberi pelayanan yang terbaik
kepada Tuhan. Kain mempersembahkan korban tetapi bukan yang terbaik sehingga
tidak diterima oleh Tuhan. Habel mempersembahkan yang terbaik, dia melayani dan
dia berikan yang terbaik. Dari yang dia persembahkan ada lemak di situ, dalam bahasa
Ibrani adalah chaled artinya yang terbaik. Ayo kita berikan pelayanan
yang terbaik! Saya senang kaum muda sudah lantang suaranya, ayo berikan yang terbaik,
latihan yang terbaik, main musik berikan yang terbaik, nyanyi yang terbaik. Bersihkan
gereja, bersih yang terbaik, jangan sapu singkir di sudut-sudut supaya tidak
dilihat orang. Pimpin pujian persiapkan sungguh-sungguh, semua kita berikan
yang terbaik bagi Tuhan.
c)
Mulut
disucikan dari perkataan sia-sia, perkataan dusta, kotor, najis. Disucikan
menjadi mulut yang jujur. Dimulai dari mulut jujur mengaku dosa. Kalau sudah
salah yah minta ampun. Jangan sampai sudah ketahuan malah diputar balik, mau
ngeles. Mulut yang baik menentukan masa depan yang baik.
I Petrus 3:10
3:10 "Siapa
yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Kalau
sekarang bukan cuma jaga lidah, tetapi juga jaga jempol. Mulut tidak
mengucapkan macam-macam, tetapi di media sosial jarinya ketik kata-kata yang
tidak bagus, komentar yang tidak bagus, maki-maki di media sosial, jangan!
Kalau 3 poin
ini sudah disucikan, dibersihkan, penyembahan kita naik, maka ada hasilnya. Ikut
Tuhan itu ada hasilnya, Tuhan tidak pernah menipu. Hasil menyembah Yesus Raja
segala raja Mempelai Pria Sorga dengan praktek tergembala dan disucikan:
1.
Mazmur
24:5
24:5
Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang
menyelamatkan dia.
Tuhan mengulurkan tangan untuk
mencurahkan berkat kepada kita. Baik berkat secara jasmani, pemeliharaan dan
perlindungan secara ajaib. Juga berkat secara rohani yaitu kebahagiaan sorga
yang tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan apapun di dunia ini. Mungkin secara
ekonomi pas-pasan tetapi ada kebahagiaan sorga. Dibandingkan orang yang bisa
beli ini dan itu tetapi tidak bahagia.
Matius 17:4
17:4 Kata Petrus kepada Yesus:
"Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau,
biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu
untuk Elia."
Petrus sudah tidak mau turun dari gunung, ia mau membuat kemah di atas gunung karena bahagia. Itu
juga kita alami hasil penyembahan, kita alami kebahagiaan sorga. Sepanjang hari
kita alami kebahagiaan sorga, ada ketenangan, damai sejahtera. Ada persoalan
kita hadapi, kita hadapi dengan tenang, damai sejahtera, tidak stress, tidak
kecewa, tidak putus asa. Juga berkat keselamatan Tuhan berikan kepada kita.
1 saja dalam keluarga bisa
menaikan doa penyembahan yang benar dengan 2 praktek tadi, ada harapan
sekeluarga bisa selamat. Ingat Abraham, ponakannya yaitu Lot berada di Sodom
dan Gomora. Lalu malaikat Tuhan menampakan diri kepada Abraham, kemudian 2 pergi
ke arah Sodom, tinggal 1 yang bersama dengan Abraham. Abraham mulai mengajukan
permohonan, kalau sekarang kita berdoa, bagaimana kalau di Sodom masih ada
sekian orang benar. Tuhan katakan Aku tidak akan tunggang balikan. Abraham
berdoa maka Lot sekeluarga bisa selamat dari hukuman terhadap Sodom dan Gomora.
Sekalipun diperjalanan waktu keluar dari Sodom dan Gomora isterinya jadi tiang
garam.
satu saja bisa berdoa menaikkan doa penyembahan, menghasilkan keselamatan
bagi keluarga. Ayo banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini, penyembahan
yang datang dari kesucian.
2.
Mazmur
37:5
37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN
dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Doa penyembahan itu penyerahan
hidup kepada Tuhan. Hasilnya Tuhan mengulurkan tangan untuk bertindak bagi kita.
Bertindak = berperang ganti kita! Masalah yang kita alami sudah terlalu pelik,
susah, tidak ada jalan keluar, sudah mustahil, tinggal menyembah angkat tangan
kepada Tuhan, tergembala, disucikan, maka Tuhan turun tangan membela, berperang
ganti kita. Raja Hizkia menguatkan orang Israel menghadapi kepulangan raja Sanherib. Dengan berserah kepada
Tuhan maka Tuhan yang berperang. Begitu hebat kepungan raja Sanherib sampai
kelaparan terjadi di dalam tembok kota Yerusalem, tetapi Tuhan tolong, Tuhan
selamatkan semuanya.
3.
Mazmur
37:6
37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu
seperti terang, dan hakmu seperti siang.
Artinya Tuhan mengulurkan
tanganNya untuk mengubahkan kita dari manusia daging yang gelap oleh dosa,
menjadi manusia rohani yang terang seperti yang Yesus peragakan di atas gunung
penyembahan. Di atas gunung Yesus berubah, wajahNya bercahaya seperti matahari
terik memancarkan terang.
Ini hasil doa penyembahan, kita
bisa memancarkan terang, manusia rohani yang terang seperti Yesus. Ada terang
kesaksian di dalam keluarga. Terang itu terpancar dimulai dari dalam hati.
Banyak orang di luar kelihatan ada kesaksian, tetapi hatinya tidak demikian,
munafik! Yesus wajahNya berubah rupa, wajahNya bercahaya. Wajah ini cermin dari
hati, kalau hati marah wajahnya merah, kalau hatinya panas wajahnya merah,
hatinya takut wajahnya pucat.
Jadi Tuhan mengubahkan sehingga
kita bisa memancarkan terang mulai dari hati yang terang. Hati yang terang itu
hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.
Kaum muda, milikilah hati yang terang, hati yang taat dengar-dengaran pada
Firman sampai daging tidak bersuara lagi. Ada aturan-aturan dalam hidup
sehari-hari, karena hatinya taat maka bisa dia taati aturan-aturan itu. Baik
aturan lalu lintas, aturan dalam bekerja, aturan dari pemerintah, dia bisa taat
karena hatinya taat.
Terang itu terus terpancar, terus
membesar, ketaatannya sampai sempurna sehingga waktu Yesus datang kita bisa
menjadi terang dunia, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, tidak ada lagi
gelap. Di kepala ada mahkota dari 12 bintang benda penerang, di kaki ada bulan
juga benda penerang dan pakaiannya matahari juga benda penerang. Dari ujung kepala
sampai ujung kaki tidak ada lagi gelap.
Inilah hasil penyembahan, Tuhan
mengulurkan tangan mencurahkan berkat kepada kita, Tuhan mengulurkan tangan
berperang ganti kita, Tuhan mengulurkan tangan mengubahkan kita dari manusia
daging yang gelap menjadi manusia rohani yang terang. Mulai dari hati, hatinya
terang, hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara
lagi.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar
di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Dalam keluarga sudah jadi terang
atau belum? Kalau belum ayo kesucian dan penyembahannya ditingkatkan biar
menjadi terang. Sehingga orang tua senang, anakku ini rajin ibadah
sungguh-sungguh menjadi terang, ada keubahan hidup yang bisa dilihat. Ayo kaum
muda, kalau dulu gelap sekarang terang. Tuhan turun tangan selalu menolong kehidupan
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar