Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:12-16
12:12 Keesokan harinya
ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang
di tengah jalan menuju Yerusalem,
12:13 mereka
mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel!"
12:14 Yesus
menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
12:15
"Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas
seekor anak keledai."
12:16 Mula-mula
murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia.
Yesus menunggangi
keledai muda masuk di Yerusalem. Ini menubuatkan kepada kita di ruas jalan
akhir masuk Yerusalem Baru, kita bangsa kafir beroleh kemurahan untuk dipakai
Tuhan di dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna.
Ada 3 langkah untuk gereja Tuhan bisa masuk
Yerusalem Baru:
1. Langkah
penebusan dan penyucian.
2. Langkah
pemakaian.
3. Langkah
penyerahan diri.
Kita pelajari langkah pertama yaitu langkah
penebusan dan penyucian.
Keluaran 13:13
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir
terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya,
engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak
sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
Ini sudah menjadi suatu ketentuan bahwa keledai yang
lahir harus dipatahkan batang lehernya. Kecuali ada anak domba yang disembelih
mengganti keledai supaya keledai itu bisa hidup. Artinya sebenarnya kita bangsa
kafir ini lahir hanya untuk binasa, tidak mendapat janji untuk hidup kekal.
Jadi segala pencapaian yang hebat hanya untuk binasa, tidak ada janji untuk
hidup kekal. Bangsa kafir itu tidak ada hubungan dengan Tuhan sebagai kepala.
Ini sebenarnya nasib kita, tetapi puji syukur kepada Tuhan, Yesus Anak Domba
Allah rela mati bagi kita, menebus kita bangsa kafir supaya kita bisa hidup.
Terutama Yesus menebus kita dengan luka kelima di lambungNya, luka yang
terbesar yang mengeluarkan darah dan air. Yesus sudah mati dengan 4 luka utama,
2 di tangan dan 2 di kaki, untuk menyelamatkan bangsa Israel yang terhilang.
Tetapi dalam keadaan yang sudah mati Dia masih menerima luka kelima di lambung,
luka terbesar yang dibuat oleh prajurit Roma, itu untuk kita bangsa kafir. Itu
kemurahan untuk kita bangsa kafir.
Yohanes 19:32-34
19:32
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan
kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
Jadi luka kelima yaitu luka di lambung Yesus ini
yang menyelamatkan kita bangsa kafir, yang melayakan kita bisa hidup bahkan
bisa melayani Tuhan. Tanda darah dan tanda air adalah tanda kelahiran. Jadi
dengan luka kelima di lambung Yesus, kita dilahirkan di dalam keluarga Allah.
Untuk bisa dipakai Tuhan maka kita harus dilahirkan di dalam keluarga Allah. Banyak
orang merasa sudah dipakai, tetapi sebenarnya belum dilahirkan dalam keluarga
Allah.
Tanda di lahirkan dalam keluarga Allah:
1. Ada
tanda darah, artinya mati terhadap dosa. Orang mati itu biar diapa-apakan sudah
tidak ada reaksi lagi. Biar kita digoda, dipaksa, diancam, kita tidak mau berbuat
dosa lagi, itu berarti ada tanda darah, bukti kita lahir dalam keluarga Allah.
Lewat kandungan ibu kita, kita lahir di dunia dalam keluarga manusia. Tetapi
itu hanya cocok hidup di bumi, tidak cocok hidup di dunia dan tidak bisa
dipakai Tuhan. Karena pelayanan yang kita lakukan adalah pelayanan roh, bukan
pelayanan daging. Kalau masih manusia daging tidak akan bisa dipakai.
II
Korintus 3:7-8
3:7
Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu.
Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun
pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel
tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang
demikian
3:8
betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
Pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus itu pelayanan roh, jadi tidak bisa dikerjakan oleh
manusia daging, harus manusia rohani. Tidak bisa dikerjakan oleh keluarga
daging tetapi harus lahir dalam keluarga Allah, punya tanda darah yaitu
bertobat, mati terhadap dosa.
2. Tanda
air artinya lahir baru lewat baptisan air yang benar. Kenapa disebut benar?
Sebab banyak model baptisan sekarang ini, yang benar hanya satu. Yang
bagaimana? Yang sesuai Alkitab seperti diteladankan oleh Yesus yaitu orang mati
harus dikubur, orang yang sudah bertobat harus dikubur di dalam air dan bangkit
bersama Yesus, dengan meterai nama Tuhan yang jelas dan ditangani oleh hamba
Tuhan yang benar tahbisannya, sungguh-sungguh melayani Tuhan, sehingga kita
boleh lahir dalam keluarga Allah.
Setelah lahir dalam keluarga Allah baru kita bisa
dipakai Tuhan. Mari kita periksa, saya sudah bertobat dan dibaptis sekian tahun
yang lalu, apakah saya sudah keluarga Allah atau belum. Mungkin pertobatannya
tidak benar, baptisannya hanya ikut-ikutan karena disuruh dan lain sebagainya.
Praktek menjadi keluarga Allah.
I Timotius 3:15
3:15
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup
sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan
dasar kebenaran.
Praktek menjadi keluarga Allah adalah menjadi tiang
penopang, berarti kokoh. Bagaimana praktek menjadi tiang penopang? Kita belajar
dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru karena gereja dibangun di atas dasar
nabi dan rasul, nabi menunjuk Firman nubuatan dan juga menunjuk Perjanjian
Lama, rasul menunjuk Firman pengajaran dan juga menunjuk Perjanjian Baru.
1. Seperti
tiang pada Bait Allah Salomo.
I
Raja-raja 7:21
7:21
Kemudian tiang-tiang itu didirikannya dekat balai ruang besar. Ketika ia
mendirikan tiang kanan, ia menamainya Yakhin; ketika ia mendirikan tiang kiri,
ia menamainya Boas.
Pada
Bait Allah Salomo ada 2 tiang yaitu tiang Yakhin dan tiang Boas:
Ø Yakhin
artinya Tuhan akan meneguhkan.
Ø Boas
artinya di dalam Tuhan ada kekuatan.
Jadi
kalau digabung adalah kuat dan teguh hati. Praktek hidup dalam keluarga Allah
adalah kuat dan teguh hati sehingga kita bisa dipakai. Karena pelayanan yang
kita kerjakan ini banyak tantangannya.
Waktu
Yosua memimpin bangsa Israel masuk tanah Kanaan, Tuhan tahu untuk masuk ke sana
harus direbut dengan peperangan. Ada peperangan yang menanti bangsa Israel di
bawah pimpinan Yosua. Makanya ada 4 kali Tuhan katakan kuatkan dan teguhkan
hatimu.
Yosua
1:6,7,9,18
1:6
1Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang
akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
1:7
Hanya, 2kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau
ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
1:9
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: 3kuatkan dan
teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."
1:18
Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa
pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, 1kuatkan
dan teguhkanlah hatimu!"
Keluarga
Allah itu kuat dan teguh hati untuk dipakai dalam suatu pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus yang digambarkan dengan perjalanan bangsa Israel merebut tanah
Kanaan lewat peperangan. Kalau kita kuat teguh hati, kita tidak sendiri, ada
Tuhan sebagai Panglima Balatentara, Dia yang berperang ganti kita.
Yosua
5:13-15
5:13
Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang
laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua
mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"
5:14
Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku
datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan
berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya
ini?"
5:15
Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua
berbuat demikian.
Pengertian
kuat teguh hati:
a) “Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu sebab
tempat engkau berdiri itu kudus”. Jadi
yang pertama hidup suci, hidup kudus dan tidak mudah dicemari oleh dosa. Dosa
itu menggoda, membujuk, dosa juga sifatnya memaksa dan mengancam. Kita tetap
hidup benar, hidup suci/ hidup
kudus, tidak mudah dicemari seperti bayi yang baru lahir. Menanggalkan kasut
dari kaki itu keadaan bayi baru lahir. Tidak ada bayi baru lahir dari kandungan
ibu sudah pakai sepatu, pakai sandal. Sedangkan bajupun tidak ada, betul-betul
polos, itulah bayi. Bayi sekalipun disuruh berbuat dosa, dipaksa, diancam, dia
tidak bisa, tetap polos.
b) Tidak
takut, tidak tawar hati menghadapi tantangan-tantangan apapun yang ada, tetap
berharap dan percaya kepada Tuhan.
I Tawarikh 28:20
28:20
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah
hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab
TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan
meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah
selesai.
Jangan takut sekalipun tantangannya akan semakin
hebat dan luar biasa hari-hari terakhir ini. Tuhan tetap menyertai kita sampai
semuanya selesai, sampai Tubuh Kristus selesai.
Memang mendengar berita-berita itu membuat manusia
daging ini bisa putus asa dan kecewa. Makanya Tuhan tidak memakai manusia
daging tetapi yang Tuhan pakai manusia rohani, keluarga Allah. Kalau manusia
daging begitu lihat tantangan yang besar, lari duluan, langsung angkat bendera
putih, takut berperang, jadi tawanan.
c) Tidak
bimbang saat menghadapi ajaran-ajaran palsu. Tetapi tetap berpegang teguh pada
satu pengajaran yang sehat, apapun resikonya. Kita tidak mungkin juga menutup
diri dari pergaulan, kita manusia makhluk sosial, butuh sesama, kita bergaul. Di
dalam pergaulan itu di situ setan masuk mau mengganggu lewat ajaran-ajaran
lain. Bisa lewat buku yang disodorkan teman, bisa diajak keluarga mengikuti
suatu ibadah, suatu persekutuan. Kalau tidak kuat teguh hati, sabar saja menghadapi
injil yang lain, roh yang lain, Yesus yang lain maka hancurlah orang itu, itu
seperti keledai yang ditunggangi Bileam. Harus kuat teguh hati, biarlah kita
menjadi keledai yang ditunggangi oleh Yesus, bukan oleh Bileam.
Tuhan
tidak akan membiarkan kita bergumul sendiri. Tuhan menyertai sampai semuanya
selesai kalau kita kuat dan teguh hati. Bahkan dengan kuat teguh hati, kita
akan tahan menantikan kedatangan Yesus kedua kali.
Mazmur
27:14
27:14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Masa
penantian ini adalah saat-saat yang paling riskan, saat yang menentukan kita
bisa menyambut Yesus atau tidak. Banyak yang berguguran dalam masa penantian
kedatangan Yesus. Dulu dinubuatkan dengan peristiwa penyembahan anak lembu
emas. Musa belum turun dari gunung Sinai, orang Israel sudah tidak sabar. Musa
ini sudah tidak turun-turun, jangan-jangan terjadi sesuatu kepadanya, ayo Harun
buatkan kami ilah untuk kami sembah. Inilah saat-saat penantian, terjadi
penyembahan palsu yang didorong oleh ajaran palsu. Sebab itu harus kuat dan
teguh hati supaya kita bisa tahan menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
2. Seperti
sokoguru di dalam Bait Suci Allah di Yerusalem Baru.
Wahyu
3:12
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ;
dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem
baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Sokoguru
itu tiang penopang. Apa artinya menjadi tiang penopang di dalam Bait Allah di
Yerusalem Baru.
Wahyu
3:7-10
3:7
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari
Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada
yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
3:9
Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya
orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan
Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan
tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
3:10
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan
melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk
mencobai mereka yang diam di bumi.
Tiang
penopang di Yerusalem Baru adalah kehidupan yang taat menuruti Firman dan setia
kepada Tuhan apapun tantangan yang dihadapi, apapun resikonya.
Mungkin
keadaan kita seperti sidang jemaat Filadelfia, kekuatan kita kecil, tidak
seberapa, tidak berdaya, tetapi kalau kita taat dan setia maka Tuhan berikan
kunci Daud kepada kita. Apa itu kunci Daud?
Mazmur
23:6
23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan
diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Kebajikan
dan kemurahan Tuhan, itulah kunci Daud. Jadi keluarga Allah adalah kehidupan
yang kuat dan teguh hati, taat dan setia kepada Tuhan apapun yang dihadapi.
Dari Tuhan sudah menyediakan kunci Daud kepada kita itulah kebajikan dan
kemurahan Tuhan.
Hasilnya:
a) Kunci
Daud menutup pintu yang tidak dapat dibuka oleh siapapun. Artinya tangan kebajikan
dan kemurahan Tuhan sanggup melindungi kita dari apapun, dari siapapun, sampai
dari antikristus dan dari hukuman atas dunia ini. 1000 rebah, 10.000 rebah kita
hanya menonton karena ada kunci Daud, ada tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan.
b) Kunci
Daud membuka pintu-pintu di dunia ini yang tidak dapat ditutup oleh siapapun. Pintu
apa yang dibuka bagi Daud?
1) Pintu
pemeliharaan. Daud katakan Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku.
Tangan kebajikan kemurahan Tuhan sanggup memelihara kita secara ajaib. Sekalipun
dunia seperti padang gurun, tetapi kita dipelihara oleh Tuhan secara ajaib,
bagaikan domba yang dibawa ke padang rumput hijau. Secara jasmani semua kering,
semua tandus, tetapi kita mengalami suasana pemeliharaan Tuhan yang ajaib,
seperti berbaring di rumput hijau, di tepi aliran sungai yang tenang. Betapa
bahagianya, tidak usah ragu!
2) Pintu
kemenangan. Daud masih muda belia, tidak punya pengalaman dalam peperangan,
karena dia seorang gembala, bukan prajurit seperti kakak-kakaknya, tetapi dia
menang melawan Goliat. Dikasih baju perang, dia coba berjalan dengan baju
perang Saul, mau berjalan saja tidak bisa. Dia tanggalkan semua dan cuma
memakai baju gembala, dengan tongkat dan ali-ali, bisa menang menghadapi
Goliat, prajurit yang terlatih sejak kecil. Tangan kebajikan kemurahan Tuhan
memberikan kemenangan atas segala masalah sekalipun besar dan mustahil.
Juga
menang menghadapi hawa nafsu daging yang besar, Goliat itu gambaran hawa nafsu
daging yang besar. Menang atas dosa dan menang atas pengaruh-pengaruh dunia ini.
Bagaimana kita bisa dipakai Tuhan kalau selalu kalah menghadapi dosa, kalah
menghadapi pengaruh dunia, kalah menghadapi hawa nafsu daging. Baru dipakai
sedikit sudah muncul emosi daging, sombong, bangga. Lihat orang lain dipakai,
muncul ambisi daging. Tidak akan bisa dipakai Tuhan orang seperti itu!
Mari
belajar seperti Daud, kuat teguh hati, taat, setia maka kunci Daud diberikan,
tangan kebajikan kemurahan Tuhan menyertai kita sekalian.
3) Pintu
masa depan. Daud ini gembala yang kecil dalam arti hanya menggembalakan 2 atau
3 ekor. Tetapi dari seorang gembala dia diangkat oleh Tuhan menjadi panglima
perang lalu menjadi raja. Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan sanggup
memberikan masa depan yang indah dan berhasil kepada kita pada waktunya. Kaum
muda jangan kecil hati, jangan putus asa. Yang sudah berhasil studinya jangan
bangga dan sombong. Kalau tanpa kunci Daud tidak ada artinya. Kalau kunci Daud
sudah Tuhan berikan kepada kita, tidak ada yang bisa tutup.
4) Pintu
pengampunan. 2 kali Daud berbuat dosa besar yang seharusnya dia dihukum mati. Pertama
dia berzinah dengan Betsyeba! Menurut hukum Taurat dia harus dilempari batu,
harus mati! Tetapi dia mendapat pembukaan pintu pengampunan. Ketika dia ditegur
oleh nabi Natan dia sadar dan berkata aku telah berdosa kepada Tuhan. Natan
bilang Tuhan sudah menjauhkan dosamu dari padamu. Tuhan ampuni, bahkan dari
Betsyeba lahirlah Salomo yang mewarisi takhta kerajaan. Luar biasa kasih Tuhan.
Sebesar apapun dosa kita, kalau kita masih bisa sadar, menyesal dan mengakui
dosa kita maka masih ada pintu pengampunan. Tangan kebajikan dan kemurahan
Tuhan sanggup membukakan pintu pengampunan bagi kita.
Dosa
kedua dia sombong. Begitu merasa sudah kuat, berhasil meraih kemenangan demi
kemenangan, dia suruh Yoab hitung semua jumlah orang Israel. Itu suatu
kejahatan di mata Tuhan. Seharusnya dia mati! Di ladangnya Ornan sudah berdiri
malaikat dengan pedang terhunus, Daud seharusnya mati tetapi masih mendapat kemurahan,
masih mendapat pembukaan pintu pengampunan.
Apapun
keadaan kita, sehancur, sejahat, senajis apapun keadaan kita, selama kita masih
bisa mendengar Firman Tuhan, mau sadar, mau menyesal, mau mengakui dosa itu,
ada pintu pengampunan dibuka bagi kita. Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan,
mengangkat kita dari lumpur dosa dan menempatkan kita di atas batu karang yang
teguh. Tidak tenggelam di dalam lautan api dan belerang.
5) Pintu
Yerusalem Baru Tuhan buka bagi kita. Tangan kebaikan kebajikan Tuhan,
menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan kita sampai menjadi Mempelai Wanita
Tuhan yang layak masuk Yerusalem Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar