20250423

Kebaktian PA Imamat, Rabu 23 April 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:22-24

27:22 Dan jikalau ia menguduskan bagi TUHAN ladang yang telah dibelinya dan yang tidak termasuk ladang miliknya dahulu,

27:23 maka imam harus menghitung baginya harga nilainya sampai kepada tahun Yobel dan orang itu haruslah mempersembahkan nilai itu pada hari itu juga sebagai persembahan kudus bagi TUHAN.

27:24 Dalam tahun Yobel ladang itu harus dipulangkan kepada orang yang menjualnya kepadanya, yakni kepada orang yang mula-mula memiliki tanah itu.

 

Ini masih mengenai menguduskan ladang bagi Tuhan tetapi berbeda dengan ayat-ayat sebelumnya. Kalau ayat sebelumnya ladang yang memang menjadi milik pusakanya dikuduskan bagi Tuhan, kalau mau dia tebus boleh dibayar dengan harga yang sudah ditentukan oleh imam ditambah 1/5. Pada tahun Yobel dikembalikan kepada orang yang menguduskan ladang itu. Kalau yang dibaca ini adalah ladang yang dibeli dari orang lain lalu dia kuduskan bagi Tuhan. Ladang tersebut tidak bisa ditebusnya. Kalau sampai pada tahun Yobel, ladang itu dikembalikan kepada pemiliknya yang semula yang menjual ladang itu. Kenapa? Sebab tanah milik bangsa Israel adalah tanah pusaka, tidak boleh dijual kepada orang asing, hanya kepada sesama orang Israel. Pembeli tanah ini paham betul bahwa tanah yang dia beli adalah milik Tuhan sehingga dia kuduskan bagi Tuhan.

Imamat 25:23

25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.

 

Dari bacaan ini ada 2 pelajaran:

1.      Segala yang kita miliki adalah dari Tuhan. Sebab itu kita jangan lupa Tuhan dan jangan salah menggunakan berkat Tuhan.

2.      Tuhan sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita.

 

Kita pelajari poin pertama. Tuhan berkati kita, mempercayakan kekayaan kepada kita sebagai sarana untuk kita beribadah melayani Tuhan. Itu berarti berkat-berkat yang Tuhan berikan kita kuduskan bagi kemuliaan Tuhan. Hati-hati, dalam Yehezkiel pasal 7 ketika bangsa Israel sudah diberkati Tuhan masuk tanah Kanaan, berkat-berkat yang mereka terima justru menjadi sandungan bagi mereka. Hati-hati, harta atau berkat jasmani bisa menjadi sandungan bagi kita sehingga tidak bisa mencapai garis akhir hidup kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yehezkiel 7:19-20

7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.

7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

 

Dalam kitab Wahyu pasal 2 dan pasal 3 ada 7 sidang jemaat di Asia kecil dikunci dengan jemaat Laodekia yang menubuatkan gereja di akhir zaman. Secara jasmani mereka kaya, diberkati. Mereka sendiri berkata ‘aku kaya, aku telah memperkayakan diriku, aku tidak kekurangan apa-apa’. Tetapi sayang Tuhan bilang kamu melarat, miskin, buta dan telanjang. Kekayaan yang didapat tidak dipakai untuk mencari kekayaan rohani sehingga kekayaan itu menjadi sandungan bagi mereka. Mereka terancam keluar dari Tubuh Kristus, terbuang dari Tubuh Kristus.

 

Praktek kekayaan atau berkat menjadi sandungan:

1.      Kekayaan atau berkat jasmani menjadi ikatan.

I Timotius 6:9-10

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Ibrani 12:1

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

 

Kita sedang mengikuti perlombaan rohani, ada dosa yang menjadi beban, ada yang merintangi menjadi jerat, salah satunya adalah uang ini. Bayangkan ketika dalam keadaan lari kencang lalu tiba-tiba tersandung, jatuhnya luar biasa! Perlombaan kita sedang lari naik gunung. Makanya ketika hamba Tuhan pelayan Tuhan dalam pengajaran terjerat dengan uang, jatuhnya sangat fatal, lukanya sangat berat. Seperti Yudas sudah sekian tahun bersama Yesus, dia terjerat pada uang, kejatuhannya sangat fatal.

 

Praktek terikat pada kekayaan adalah kikir, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, tidak bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan, semua untuk diri!

Wahyu 3:17

3:17 Karena engkau berkata: 1Aku kaya dan 2aku telah memperkayakan diriku dan 3aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

3 kali dia berkata ‘aku’ kekayaan ini menjadi ikatan sehingga menjadi kikir, egois, semua untuk dirinya sendiri! Tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, tidak bisa memberi untuk sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Orang kikir ini tidak pernah puas dan tidak akan selamat. Ingat waktu Yesus didatangi orang kaya yang bertanya soal keselamatan. Yesus bilang pergi jual segala hartamu, bagikan pada orang miskin lalu ikutlah Aku. Orang kaya itu meninggalkan Yesus. Apa yang Yesus katakan? Alangkah sukarnya orang kaya masuk kerajaan sorga, lebih muda seekor unta masuk ke dalam lubang jarum. Jadi keselamatan bagi orang yang terikat akan uang menjadi suatu hal yang mustahil. itulah cara iblis membuat keselamatan itu menjadi mustahil dengan ikatan uang.

 

Kita sedang menanti keselamatan yang akan datang yaitu selamat dari antikristus dan selamat dari penghukuman Tuhan atas dunia ini. Jangan sampai kekayaan dan berkat yang Tuhan berikan bagi kita, menjadi ikatan. Mari kita gunakan untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Dulu orang Israel menggunakan hartanya untuk membangun Tabernakel, dengan kerelaan hati mereka memberi. Juga pembangunan Bait Allah Salomo, orang Israel dengan kerelaan hati berkorban untuk pembangunan Bait Allah. Jadi biarlah kita tidak terikat dengan kekayaan, kita mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, pelayanan pembangunan Bait Allah secara rohani. Hati kita sukarela, sukacita, tulus ikhlas dalam memberi.

I Tawarikh 29:12,14,17

29:12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

 

29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

 

Jadi, ukuran memberi untuk pekerjaan Tuhan bukan banyak atau sedikit, melainkan hati yang sukarela dan tulus ikhlas. Kalau memberi 100.000 dengan tulus ikhlas sukarela itu yang Tuhan lihat. Beri 1 juta atau 10 juta tetapi tidak sukarela, tidak tulus ikhlas, tidak ada gunanya. Bisa memberi dengan sukarela dan tulus ikhlas adalah bukti kita terlepas dari ikatan atau jerat uang.

II Korintus 9:12

9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

 

Pemberian kita untuk sesama anggota Tubuh Kristus, melimpahkan ucapan syukur kepada Tuhan, berarti ada kepuasan. Lain kali kita puas kalau mendapat, kalau menerima. Padahal Alkitab katakan memberi itu yang memberi kepuasan rohani kepada kita, sehingga kita tidak akan pernah lagi mencari kepuasan di dunia, tetapi betul-betul sudah puas bersama dengan Tuhan.

 

Kalau bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan lalu kita merasakan kepuasan sorga, berarti kita kaya di hadapan Tuhan, kaya dalam kemurahan, kaya dalam kebajikan.

II Korintus 8:2-3

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

 

Secara ekonomi jemaat Makedonia adalah jemaat yang miskin dan dalam pencobaan, tetapi mereka bisa memberi dengan sukacita untuk pekerjaan Tuhan, mereka kaya dalam kemurahan.

 

I Timotius 6:18-19

6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

 

Kalau suka memberi, kaya dalam kebajikan berarti kita sedang menabung harta di sorga yang menyelamatkan kita. Silahkan yang mau menabung, tetapi yang utama menabung harta di sorga. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus sangat keras. Satu kekurangan jemaat Korintus, terbelakang rohaninya karena kikir. Sampai Paulus ingatkan itu Makedonia miskin tetapi bisa memberi. Mereka kikir dan suka mengkritik, menganggap Paulus hamba Tuhan yang menjadi beban bagi mereka. Sehingga rohaninya terkebelakang.

II Korintus 12:13-14

12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!

12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.

 

Seringkali kami hamba Tuhan dianggap hanya cari uang, cari harta. Bukan itu! Betul-betul Paulus melayani untuk membawa jemaat Korintus berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sampai Paulus mengatakan aku tidak menggunakan hak-hakku, sekalipun itu hakku tetapi itu tidak aku gunakan, upahku adalah memberitakan Firman, tidak usah kasih yang lain-lain. Biarlah kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, tidak terikat dengan kekayaan.

 

2.      Kekayaan menjadi kecongkakan atau keangkuhan, kesombongan.

Yehezkiel 7:20a

7:20a Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan.

 

Buktinya kekayaan menjadi kecongkakan adalah bersandar pada kekayaan lebih dari pada Tuhan sehingga tidak peduli lagi dengan Tuhan. Betul-betul dia mengandalkan kekayaan padahal pada hari kemurkaan harta tidak bisa menyelamatkan.

 

I Yohanes 2:16

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

 

Kalau kekayaan menjadi keangkuhan hidup, maka kehidupan itu sedang lenyap bersama dunia. Orang yang mengandalkan kekayaan dunia lebih dari Tuhan = orang kaya yang bodoh! Tuhan sendiri yang mengatakan, bukan saya yang katakan, saya hanya mengutip apa yang Tuhan katakan. Kita lihat bagaimana keadaan orang kaya yang bodoh ini.

Lukas 12:15-21

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

 

Praktek orang kaya yang bodoh hanya mengejar kekayaan jasmani sampai lupa Tuhan, lupa untuk beribadah melayani Tuhan! Tadi dia katakan akan merombak lumbungnya dan membangun yang lebih besar. Padahal yang Tuhan mau kita masuk dalam perombakan Bait Allah yang lama, diri kita ini Bait Allah yang harus mengalami pembaharuan hidup. Itu yang Tuhan inginkan kita mengalami perombakan Bait Allah yang jasmani untuk dibangun menjadi yang rohani. Kita harus mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Bukan pikiran hanya tertuju pada yang jasmani sehingga lupa Tuhan, lupa yang rohani, lupa untuk beribadah melayani Tuhan, tidak pernah mengalami pembaharuan hidup. Kalaupun dia beribadah melayani Tuhan, pikirannya hanya tertuju pada perkara jasmani, lupa tujuan sebenarnya beribadah. Yang dia pikir dengan beribadah dia semakin diberkati Tuhan secara jasmani. Tujuan utama beribadah melayani Tuhan untuk mengalami penyucian, untuk mengalami keubahan hidup.

 

Sampai rasul Paulus menangis karena banyak orang bertuhankan perut, beribadah melayani Tuhan tetapi pikirannya hanya tertuju pada yang dunia.

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Kalau kekayaan sudah jadi kebanggaan, kesombongan, keangkuhan hidup, maka orang itu kena penyakit lupa rohani! Pikiran dan pandangannya hanya yang jasmani, Tuhan sudah tidak dipikir lagi. Penyucian dan pembaharuan bukan itu lagi tujuan utamanya, semua hanya perkara-perkara jasmani. Memang dapat, tetapi dengan kekayaan itu justru membawa dia bukan masuk pembangunan Tubuh Kristus tetapi masuk dalam pembangunan Babel, gereja palsu, mempelai wanita Tuhan.

 

Babel itu penampilannya luar biasa, ada mutiara, ada emas dan sebagainya.

Wahyu 17:4

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

 

Mereka kaya, sehingga akhirnya Tuhan katakan balaskan kepada dia menurut kekayaan, kemewahan yang dia nikmati. Dapat kekayaan tetapi hanya masuk dalam pembangunan Babel yang hanya siap dihukum oleh Tuhan. Doa saya supaya semua diberkati, yang kuliah bisa lulus, setelah lulus dapat pekerjaan yang baik, tetapi jangan bersandar pada kekayaan jasmani. Dapat tetapi hanya membawa pada pembangunan Babel, hanya untuk dihukum!

Wahyu 18:6

18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;

 

Hukuman yang dia dapatkan 2 kali lipat, 2 untuk 1 orang. Kenapa? Sebab kekayaan yang dia terima membuat dia lupa akan rencana Allah yaitu membawa kita 2 menjadi 1 menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu dia lupakan, lupa ibadah pelayanan, lupa Firman, semua dia lupakan demi yang jasmani, makanya dihukum 2 kali lipat.

 

Wahyu 18:7

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Ini sama seperti jemaat Laodekia yang berkata aku kaya, aku tidak kekurangan apa-apa, aku bukan janda, aku bertahta sebagai ratu, aku tidak akan berkabung. Bukan janda berarti bersuami, suami kita Yesus, Yesus adalah Firman, berarti merasa punya Firman. Bagi dia tolak ukur pemakaian Tuhan adalah uang. Kalau melayani merintis, tidak pernah berkembang secara jasmani, jiwa-jiwa sedikit, hidup susah, dihina Tuhan tidak ada di situ! Kalau di kota besar, jemaat banyak, gereja besar, lalu mereka anggap Tuhan hadir di situ, belum tentu! Jemaat Makedonia miskin, Tuhan ada di situ, Tuhan memuji mereka. Jemaat Laodekia kaya tetapi Tuhan tidak ada di situ, Tuhan di luar, Tuhan mengetuk pintu, mereka kasih biar di luar! Ini untuk kita, khususnya kita yang ada dalam pengajaran, jangan sampai kita mengandalkan kekayaan lebih dari pada Tuhan, akhirnya Tuhan di luar, pengajaran dibuang keluar.

 

Salomo datang mengetuk pintu. Sulamit berkata aku tidur, pakaian sudah kutanggalkan, kakiku sudah ku basuh, apakah aku harus mengotorinya lagi. Salomo berkata ada embun di atas kepalaku. Mempelai Pria Sorga datang mengetuk pintu hati kita membawa pengajaran, embun itu pengajaran. Tetapi gereja terlena, sudah merasa nyaman dengan hidupnya.

Kidung Agung 5:2

5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

 

Embun itu bicara pengajaran.

Ulangan 32:2

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Yesus datang membawa pengajaran, bagaimana tanggapan gereja Tuhan?

Kidung Agung 5:3

5:3  "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"

 

Buat apa kotori kaki lagi, sudah tidak mau lagi melayani. Ini keadaan gereja akhir zaman, merasa sudah diberkati, merasa sudah nyaman hidupnya, buat apa melayani. Ini orang yang tamak seperti orang kaya yang bodoh.

 

Akibatnya:

Kidung Agung 5:5-7

5:5 Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.

5:6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

5:7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.

 

Kalau kekayaan sudah diandalkan jadi pingsan, tidak mati, tidak bangkit, itu seperti jemaat Laodekia yang suam-suam, tidak dingin, tidak panas. Kemudian dipukuli peronda-peronda kota, itu menunjuk dipukuli antikristus, datang antikristus menganiaya. Selendang dirampas, selendang untuk menutupi leher, berarti hubungan dengan Yesus sebagai kepala sudah terputus.

 

Kidung Agung ini kitab puisi dituliskan untuk kita. Jangan sampai keadaan kita seperti ini. Karena kaya, diberkati, sudah lupa Tuhan, lupa pengajaran. Sudah nyaman, tidak lagi mengingat Tuhan, tidak lagi mengingat pengajaran yang benar. Akhirnya rohani suam-suam, hanya ketemu antikristus, dianiaya. Hubungan dengan Yesus sudah terputus, hanya untuk binasa selamanya.

 

Saya juga diingatkan oleh Tuhan, kalau sudah diberkati, jangan lupa Tuhan! Waktu merintis, melayani Tuhan sungguh-sungguh, baca Firman sungguh-sungguh, ambil waktu puasa. Setelah dipercaya pelayanan beberapa sidang jangan lupa puasa, tetap baca Firman, tetap doa, lebih ekstra sungguh-sungguh.

 

Kalau sudah kena penyakit lupa rohani nanti lupa bahwa dosanya sudah diampuni, jatuh dalam dosa, orang seperti ini akan mengulang dosa, berbuat dosa sampai puncaknya dosa! Orang kaya tadi berkata jiwaku padamu ada berkat melimpah, makan minum, bersenang-senanglah. Ini puncaknya dosa, dosa makan minum dan bersenang-senang ini dalam arti dalam kawin mengawinkan. Dia sudah menikmati berbuat dosa, enjoy dengan dosa. Kehidupan seperti ini nilainya di hadapan Tuhan hanya senilai muntah! Tidak berharga! Ada orang yang mau memungut muntah? Tidak ada, hanya dibuang. Orang itu betul-betul terbuang dari tubuh Kristus.

Wahyu 3:16

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

 

Pendeta diberkati, kaya tetapi di hadapan Tuhan dia sama seperti muntah, buat apa! Gereja diberkati, melimpah harta, tetapi Tuhan bilang kamu muntah, buat apa, tidak berguna. Ini jangan terjadi pada kita.

 

Sekalipun keadaannya sudah seperti muntah, Tuhan masih mau menolong. Ini kasih Tuhan yang besar.

Wahyu 3:20

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

 

Orang yang sudah melupakan Tuhan, menjauh dari Tuhan, Yesus yang datang dekati. Kalau mengetuk itu berarti Tuhan yang datang mendekat, paling tidak jaraknya 1 langkah, 1 denyut jantung. Karena Yesus tahu, keadaan orang yang sudah mengandalkan kekayaan, keadaan orang yang lupa Tuhan, dia sudah berada pada penguasaan maut. Makanya Yesus datang mengetuk pintu, jarakNya dengan kita hanya 1 langkah, 1 langkah itu jarak dengan maut. Yesus datang supaya kita tidak binasa. Sore malam ini Yesus datang mengetuk pintu hati kita, jangan lupa Tuhan, ingat ada Tuhan. Ada Yesus yang memberkati kita, bukan karena kekuatan sehingga kita dapat berkat itu. Ingat Tuhan, ingat Dia sudah sengsara, Dia mengalahkan maut untuk kita.

 

Dengan apa Yesus mengetuk pintu hati kita.

a)      Wahyu 3:18-19

3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Yesus mengetuk pintu hati kita lewat nasihat dan teguran Firman = lewat Firman pengajaran yang benar. Ada 3 isi pengajaran yaitu menyatakan dosa, menegur dan menasihati.

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Teguran keras dari Tuhan kepada Laodekia ‘kamu seperti muntah!’. Firman datang menyatakan dosa, menegur, supaya sadar. Kalau bisa menerima maka Firman menjadi nasihat, menuntun kita tetap dalam kebenaran dan kesucian. Nasihat Firman itu juga jalan keluar dari segala persoalan yang kita hadapi. Namanya mengetuk itu berulang-ulang. Firman pengajaran disampaikan berulang-ulang sampai kita membuka pintu hati dan Yesus mau masuk duduk makan bersama kita. Itu menubuatkan masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

b)      Kalau dengan pengajaran tidak dibuka, maka Tuhan tegur dan hajar!

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Pemberitaan Firman pengajaran adalah uluran tali kasih setia Tuhan.

Hosea 11:4

11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.

 

Pemberitaan Firman pengajaran itu adalah uluran tali kasih setia Tuhan. Diulurkan 1 tali, ditolak tidak mau didengar, ditarik talinya disimpan Tuhan talinya. Firman diulang lagi, diulurkan lagi tali, masih ditolak, disimpan lagi talinya. Datang lagi gereja, Firman diulang, pengajaran menyatakan dosa, menegur, masih ditolak, talinya disimpan. Lama-lama kalau talinya sudah cukup, talinya diambil oleh Tuhan, dipilin jadi cambuk! Kamu tidak mau dengar Firman, akhirnya dihajar Tuhan! jangan tunggu dihajar! Lebih baik kita terima Firman pengajaran, relakan hati dan bertobat. Jangan jadikan kekayaan sebagai sandaran, biar Tuhan yang kita jadikan sandaran hidup. Jangan pikiran kita tertuju pada yang jasmani sampai lupa Tuhan. Nanti datang hajaran, cambukan, dipecut, dicambuk.

 

Kalau sudah dicambuk masih keras hati, dibiarkan oleh Tuhan. Jangan! Saya sudah rasa dicambuk oleh Tuhan, tidak enak kalau dihajar Tuhan, tidak tanggung jawab dalam pelayanan Tuhan hajar.

 

Hajaran itu berhenti ketika kita kembali pada kekudusan. Tetapi kalau tetap keras hati, Tuhan biarkan seperti Tuhan membiarkan Firaun yang keras hati.

Ibrani 12:8-11

12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

 

Syukur kalau dihajar bisa sadar. Memang ada yang dihajar sampai meninggal tetapi sebelum itu bisa sadar. Sebelum pergi minta ampun, menyelesaikan semuanya, berdamai. Tetapi jangan tunggu seperti itu. Sudah dihajar, lalu saat hajaran malah tambah keras hati.

 

3.      Kekayaan menjadi berhala.

Yehezkiel 7:20

7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

 

Apa itu kekayaan menjadi berhala? Serakah!

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

Kolose 3:5

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

 

Serakah = merampas apa yang bukan miliknya. Baik milik sesama dirampas, bukan warisannya diambil, bukan miliknya diambil. Termasuk merampas milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Sekarang keserakahan dalam gereja begitu hebat, bukan hanya perpuluhan dan persembahan khususnya yang dirampas tetapi kepercayaan Tuhan kepada hamba Tuhan untuk menerima perpuluhan dirampas. Jadi gembala tidak dipercaya lagi untuk menerima perpuluhan, sudah dikelola oleh gereja, dikelola oleh jemaat.

Ibrani 7:7-10

7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

7:10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

 

Sebenarnya perpuluhan itu milik Tuhan, tetapi dipercaya kepada hamba Tuhan. Ini dirampas, tidak dikasih lagi kepada gembala. Semua diatur oleh gereja, gembala digaji, dikasih fasilitas yang enak.

 

Akibat kalau milik Tuhan dirampas.

a)      Maleakhi 3:8-10

3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

 

Akibat pertama tidak ada makanan di rumah Tuhan. Perpuluhan ada kaitannya dengan makanan di rumah Tuhan. Makanan di rumah Tuhan bukan beras, jagung, ikan, bukan itu! Makanan di rumah Tuhan itu adalah pembukaan rahasia Firman Tuhan. Kalau milik Tuhan sudah dirampas maka tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, tidak ada lagi Firman penggembalaan. Hamba Tuhan tidak dipercaya pembukaan rahasia Firman, jemaat tidak dipercaya lagi untuk mengerti Firman. Biar Firman disampaikan dengan jelas, dia sudah tidak mengerti lagi, tidak masuk lagi di hatinya, sudah dicabut roh pengertian!

 

b)      Kamu telah kena kutuk. Berarti hidup bersuasana kutukan, letih lesu, beban berat, susah payah, seperti Adam dan Hawa dikutuk oleh Tuhan. Jangan terjadi dalam hidup kita.

 

Contoh kehidupan yang tersandung pada kekayaan adalah orang lumpuh di depan pintu gerbang indah.

Kisah Para Rasul 3:1-10

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.

3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.

3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."

3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.

3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,

3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.

 

Orang yang tersandung pada kekayaan dan berkat-berkat jasmani, di hadapan Tuhan dia lumpuh secara rohani.

 

Pengertian lumpuh rohani:

1.      Orang ini tiap-tiap hari diletakan di pintu gerbang tetapi tidak pernah masuk Bait Allah. Artinya tidak setia, tidak berkobar-kobar beribadah melayani karena hanya mencari berkat jasmani, perkara jasmani.

2.      Hanya meminta-minta, tidak pernah memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.

3.      Hanya berharap dan bersandar pada kekayaan jasmani lebih dari Tuhan.

 

Kalau 3 hal ini ada maka nanti keadaan nikahnya hancur! Orang lumpuh diletakan di tilam, tilam itu tempat tidur, bicara tempat tidur menunjuk nikah. Artinya nikahnya tidak beres, mengalami kerusakan nikah.

Markus 2:11

2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

 

Jangan sampai tempat tidur kita rusak karena rohani lumpuh, tersandung pada kekayaan. Berapa banyak suami isteri cerai karena masalah ekonomi, berapa banyak terjadi perselingkuhan karena masalah ekonomi, berapa banyak gembala jatuh karena sudah diberkati secara jasmani.

 

Supaya kita tidak tersandung pada kekayaan jasmani maka kita harus memiliki kekayaan rohani! Dalam Yehezkiel tadi dikatakan kekayaan jasmani adalah emas dan perak. Sekarang kita mengejar dan memiliki emas dan perak secara rohani. Apa itu?

1.      I Petrus 1:18-19

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Yang harus kita miliki emas perak secara rohani yaitu penebusan oleh darah Yesus, darah yang mahal, darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat.

 

v  Mengapa disebut darah yang mahal? Manusia berdosa itu hina di hadapan Tuhan, tidak berharga di hadapan Tuhan, tetapi oleh darah Yesus, darah yang mahal, menebus kehidupan kita, melepaskan kita dari dosa, termasuk melepaskan kita dari ikatan uang supaya kita menjadi berharga, mahal di hadapan Tuhan. Kalau hanya fokus pada yang jasmani, hina, tidak berharga!

 

Di depan ada perjamuan suci, ini adalah darah Yesus yang mahal! Jangan anggap ini hanya minuman biasa. Ini sungguh-sungguh darah Yesus yang mahal, tubuh dan darah Yesus yang disediakan untuk kita. Kita diberikan kesempatan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci untuk menerima Firman dan perjamuan suci, supaya kita lepas dari dosa dan menjadi berharga di hadapan Tuhan.

 

Sarana sudah ada Tuhan berikan yaitu Firman dan perjamuan suci, tergantung kita mau lepas atau tidak. Kalau kita mau lepas mengaku kepada Tuhan dan sesama. Hatiku masih terikat dengan uang, masih bersandar pada uang, masih serakah. Akui kepada Tuhan, biar darah Yesus melepaskan kita, kita menjadi mahal, berharga di hadapan Tuhan.

 

v  Disebut darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Anak domba berarti kaitannya dengan penggembalaan. Bukti kita lepas dari dosa, lepas dari ikatan uang harus membawa diri digembalakan, tekun dalam ibadah penggembalaan, nikmati Firman penggembalaan. Tugi kalau sudah datang jauh-jauh lalu tidak mengalami kelepasan. Datang beribadah, mengalami kelepasan, disucikan, dibaharui, ada keubahan hidup. Tunjukan bahwa kita sudah diubahkan oleh Tuhan lewat Firman penggembalaan. Sampai nanti kita tampil tidak bercacat, tidak bernoda di hadapan Tuhan, itulah Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Wahyu 19:7

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Yang menikah ini Anak Domba, tidak mungkin menikah dengan anak kambing! Yesus Mempelai Pria Sorga adalah Anak Domba Allah, jadi calon mempelai wanitanya adalah domba yang tergembala.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Kita berupaya untuk memiliki emas dan perak rohani yaitu penebusan oleh darah Yesus, lepas dari dosa, menjadi mahal di hadapan Tuhan, tergembala.

 

2.      Penyucian oleh Firman pengajaran.

II Timotius 2:20-21

2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

 

Mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar, Firman penggembalaan. Kita sudah bertekun dalam penggembalaan, biarlah kita disucikan untuk dipakai Tuhan. Kalau suci dipakai Tuhan, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Bapak ibu tinggalkan penggembalaan yang lama, berapa gereja yang dilewati! Jangan sampai datang di sini lebih parah dari keadaan hidup dulu. Seharusnya kita datang untuk digembalakan lebih disucikan, lebih dibaharui. Jadi biar orang cibir, orang hina, orang ejek, tunjukan kita sudah disucikan dan diubahkan, kita tidak salah melangkah! Tugas saya bukan hanya senang dapat banyak jiwa tetapi sampaikan Firman pengajaran yang sehat untuk menyucikan, supaya jiwa yang datang mengalami pekerjaan Firman. Gembala disucikan, jemaat disucikan, sama-sama dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Kegerakan ini akan kian besar dan semakin besar! Sampai sudah tidak akan pakai panitia lagi, spontanitas. Dalam penggembalaan bawa hidup kita disucikan supaya dipakai, kita keluar lebih dipakai lagi, pemakaian Tuhan lebih besar kepada kita sekalian.

 

3.      Tabiat rohani. Kalau sudah dilepaskan dari dosa, tergembala, disucikan, dibaharui maka kita memiliki tabiat rohani.

a)      Emas itu taat.

Amsal 26:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

Kalau semua taat, semua tunduk, tidak akan ada yang bertengkar. Karena semua taat, semua fokus pada firman. Jemaat yang fokus pada Firman tidak akan melirik kekurangan orang lain. Kenapa suka bicara kekurangan orang, sering ribut, bertengkar? Karena tidak taat, tidak mau tunduk. Coba semua domba tunduk menikmati rumput tidak akan melihat yang lain, yang dilihat hanya rumput hijau.

 

Gembala kalau fokus menyediakan makanan untuk domba-domba, tidak usah lihat yang lain. Fokus siapkan makanan untuk jemaat, lakukan Firman lalu bagikan, taati Firman Tuhan. Aman terkendali, semua bintang berada pada orbitnya. Kalau tidak taat, keluar lintasan, keluar orbit, tabrakan dengan bintang yang lain sehingga gugur dan jatuh.

 

Kita bergumul untuk punya tabiat Ilahi, menjadi bintang di hadapan Tuhan, menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran kepada Tuhan apapun resikonya.

 

b)      Perak, lidah yang jujur.

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Jujur mulai dari jujur mengaku kekurangan kita. Kalau ada yang menegur menasihati kekurangan kita, berterima kasih Tuhan pakai orang itu menegur saya supaya saya berubah. Juga jujur mengakui kelebihan orang lain. Tidak usah iri, tidak usah jegal dia. Kalau kaki kanan melangkah, dia tarik juga kaki kiri melangkah, sama-sama maju sampai finish. Tidak usah iri, saat ini kaki kanan melangkah, berikutnya kaki kiri melangkah. Sama-sama maju dalam pelayanan, dipakai. Kenapa kalau lihat hamba Tuhan lain maju pelayanannya malah dihina, dijegal, dihasut dan lain-lain.

 

Kalau sudah punya emas dan perak rohani, jangan heran kalau diperhadapkan dengan api ujian, itu harus kita alami!

Zakharia 13:8-9

13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.

13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

 

Kita ditaruh pada api pemurni logam, dibakar dengan api ujian. Bisa dalam bentuk kata-kata fitnahan, bisa dalam bentuk sengsara fisik, sengsara batin. Bentuknya macam-macam, terserah Tuhan, kita hanya menikmati saja. Semakin dimurnikan dengan api, peraknya semakin murni. Emasnya semakin dipanasi dengan api semakin murni. Jadi bukan untuk dihancurkan! Tuhan izinkan kita mengalami semua itu, masuk dapur sengsara daging tanpa dosa.

Yesaya 48:10

48:10 Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.

 

Biar orang bilangi kita ini kita itu tidak usah pusing, Tuhan izinkan kita masuk dalam dapur peleburan daging, sengsara tanpa dosa. Kalau terbakar emosi, itu berarti sekam! Terserah orang mau bilangi kita sekam yang penting kita buktikan kita adalah emas dan perak. Nikmati semuanya, saat mengalami sengsara tinggal menyembah Tuhan, kita dipisahkan dari segala kotoran karat-karat dosa. Tahun ini tahun pemisahan, biarlah kita terpisah dari karat-karat dosa, menjadi logam yang murni, emas perak yang murni.

 

Hasilnya kita bisa berseru memanggil nama Tuhan. Saat kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara, kita diberikan kesempatan untuk menyeru nama Yesus dan Dia akan mendengar, Tuhan menjawab doa kita. Di dalam namaNya ada kemenangan, ada kasih, ada pembelaan, perlindungan, pemeliharaan, kemenangan semua kita dapatkan di dalam nama Tuhan. Dan Dia akui kita umatNya, kita mengaku Dia Tuhan kita.

Wahyu 21:2-3

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Zakharia 13:9

13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

 

Kita diizinkan di dapur sengsara untuk kita menyeru nama Yesus, hanya bersandar, hanya berharap kepada Tuhan. Di dalam namaNya ada kemenangan, ada kelepasan, ada pembelaan, ada kasih sayang, semua kita dapatkan dan kita diangkat menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar