Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:9-11
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Malaikat ketiga memberitakan penghakiman dan penghukuman atas kehidupan yang menyembah antikristus dan menerima tandanya pada dahi dan di tangan kanannya.
Siapa orang yang menyembah antikristus ini?
1. Wahyu 13:8; 21:27
13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Yang menyembah antikristus adalah orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan yaitu orang najis, keji dan pendusta = hamba dosa!
2. Wahyu 13:16-17
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
Orang yang dicap oleh antikristus itu adalah orang yang dikuasai roh jual beli = hamba uang!
3. Wahyu 13:18
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Dicap 666, 6 adalah angka daging. Berarti tubuh, jiwa dan rohnya daging. Jadi yang menyembah antikristus adalah orang yang tubuh, jiwa dan rohnya kedagingan = hamba daging.
Jadi orang yang menyembah antikristus yang dicap 666 adalah hamba dosa, hamba uang dan hamba daging. Kalau disimpulkan ini sama dengan hamba setan. Sebab itu kita harus berjuang untuk bisa menjadi hamba Tuhan pelayanan Tuhan = imam dan raja! Imam dan raja melayani dalam kesucian dan tahbisan yang benar. Apa itu tahbisan yang benar?
1. Membaktikan diri atau mengabdi sungguh-sungguh kepada Tuhan. Jadi melayani tidak mencari sesuatu, cari uang, cari kehormatan, cari pujian, betul-betul hanya mengabdi sungguh-sungguh kepada Tuhan. Kita periksa yang sudah melayani sebagai imam, paduan suara, pemain musik, pimpinan pujian, pelayanan pundi, kalau masih menuntut sesuatu itu bukan tahbisan yang benar.
2. Melayani dengan penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Sekalipun otak cerdas, skill hebat, tetapi kita tidak mengandalkan itu, betul-betul menyerah sepenuh kepada Tuhan supaya pelayanannya berkenan kepada Tuhan, biar Tuhan yang atur dan tuntun. Apalagi kalau tidak punya keahlian apa-apa, betul-betul menyerah sepenuh kepada Tuhan supaya Tuhan berikan kemampuan yang ajaib. Jadi kemampuan kita bukan kemampuan daging tetapi kemampuan ajaib dari Tuhan.
3. Melayani bukan untuk kepentingan sendiri, bukan untuk kepentingan gereja atau kepentingan organisasi tetapi untuk kepentingan Tubuh Kristus. Kalau kita selalu paham hal ini, tidak akan ada saling sikut atau saling jegal dalam melayani karena ini untuk kepentingan Tubuh Kristus. Kalau ada yang salah langkah diingatkan, ditegur, didoakan karena semua untuk kepentingan Tubuh Kristus, bukan untuk ambisi. Kalau ambisi, mau lebih yang lain, itu bukan tahbisan yang benar.
Ketika Tuhan percayakan melayani di Tentena dan karena sudah Tuhan berkati secara financial apa salahnya kalau menggelar ibadah natal, ibadah paskah, ibadah-ibadah persekutuan. Bukan untuk ambisi saya lebih dari yang lain tetapi untuk menyebarkan Firman pengajaran yang benar. Kalau Tuhan kasih sarana, ada berkat Tuhan berikan, mari menggelar ibadah-ibadah persekutuan. Bukan untuk kebanggaan atau menaikan harga diri dan gengsi tetapi untuk kepentingan Tubuh Kristus.
Sekarang kita belajar penampilan imam dan raja.
Keluaran 28:1-4
28:1 "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku — Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
28:2 Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
28:3 Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.
28:4 Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Pakaian Imam Besar dan imam-imam disebut perhiasan kemuliaan. Untuk menyelenggarakan ibadah mereka harus memakai pakaian perhiasan kemuliaan. Jadi ibadah yang digelar oleh hamba Tuhan bersentuhan langsung dengan kemuliaan Tuhan, bukan suatu upacara atau kebiasaan belaka. Makanya kami hamba Tuhan harus sungguh-sungguh. Menggelar kebaktian bukan sekedar khotbah tetapi betul-betul menghadirkan kemuliaan Tuhan di tengah-tengah jemaat sehingga terjadi penyucian. Hamba Tuhan lebih dulu harus memiliki pakaian kemuliaan untuk bisa diteladani dan disalurkan pada jemaat.
Imamat 28:4
28:4 Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Pakaian ini diturunkan dari Harun kepada anak-anaknya. Jadi pakaian ini turun temurun kepada anak dari Imam Besar, tidak beralih, tidak bergeser. Jadi ibadah pelayanan bersifat kekal, tidak ada istilah pensiun dalam melayani Tuhan. Terus melayani dalam kerajaan 1000 tahun damai, sampai di dalam kerajaan Sorga.
Kalau di dunia ada kaderisasi lalu yang tua pensiun, tetapi di dalam Tuhan tidak ada pensiun, terus melayani.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Aktivitas kita dalam kerajaan sorga adalah beribadah. Kalau di dunia kadang beribadah, kadang tidak beribadah, bagaimana bisa masuk dalam kerajaan sorga di mana kita terus beribadah.
Keluaran 28:43
28:43 Harun dan anak-anaknya haruslah memakainya, apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan atau apabila mereka datang ke mezbah untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, supaya mereka jangan membawa kesalahan kepada dirinya, lalu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya baginya dan bagi keturunannya."
Jadi melayani itu kekal, di dunia kita melayani, dalam kerajaan 1000 tahun melayani, dalam kerajaan sorga kita juga melayani kekal selamanya, tidak ada istilah pensiun.
Pakaian imam-imam dan imam besar dibagi menjadi 3 bagian menurut fungsinya:
1. Pakaian luar. Bagi kita sekarang pakaian luar ini menunjuk perkara luar yang kelihatan itulah tingkah laku dan perkataan kita, harus bisa menjadi berkat. Biar kita tidak bilang saya hamba Tuhan, orang sudah tahu dari perilaku dan perkataan kita. Pendeta belum tentu hamba Tuhan. Bisa saja menyandang pendeta tetapi perkataan dan tingkah lakunya tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Apalagi masih pakai seragam imam-imam lalu di luar perilakunya, perkataannya tidak menjadi saksi, ini bahaya, berarti belum punya pakaian luar! Walaupun secara jasmani punya pakaian tetapi secara rohani tidak punya, melayani dengan telanjang!
2. Pakaian dalam yaitu perkara-perkara rohani yang harus kita miliki yaitu:
a) Iman dan perbuatan imam. Masa mau melayani tetapi tidak punya iman, bagaimana itu. Apalagi hamba Tuhan sepenuh mengaku punya iman, jangan ada pekerjaan sampingan.
b) Pengharapan dan perbuatan pengharapan itulah kesucian. Harus punya pengharapan kepada Tuhan, tidak mudah putus asa, kecewa.
c) Kasih dan perbuatan kasih.
3. Pakaian perhiasan atau perhiasan kemuliaan, itulah mahkota mempelai yang harus ada pada kita. Kalau kita menjaga tingkah laku dan perbuatan kita benar dan suci, kita punya iman, pengharapan dan kasih maka pasti Tuhan berikan perhiasan kemuliaan, mahkota mempelai sebagai tanda penghormatan. Tuhan berikan perhiasan kemuliaan, mahkota mempelai untuk siap masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.
Ada syarat pakaian hamba Tuhan, pelayan Tuhan, baik secara jasmani terutama secara rohani. Jasmani kita juga dilihat, dulu waktu di Lempinel waktu beres-beres yang jasmani tidak bagus, ditegur! Bagaimana nanti mau mengatur jemaat. Seumpama atur bangku gereja, kalau gembala lihat bengkok, tidak lurus, dipanggil, nanti kamu tidak bisa atur hati jemaat yang lebih banyak bengkoknya, ini saja bangku benda mati tidak bisa diatur! Bersihkan kamar mandi lalu tidak bersih ditegur lagi, kotoran di hati manusia lebih banyak dari pada kotoran di kamar mandi. Kamar mandi saja tidak bersih, bagaimana mau bersihkan hati orang. Jadi perhatian jasmani dan penampilan rohani harus diperhatikan. Jangan jadi hamba Tuhan lalu berkata yang penting rohaninya, penampilannya tidak karu-karuan, bukan begitu. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus memperhatikan penampilan jasmani dan rohani.
Syarat pakaian imam-imam.
1. Sesuai fungsi. Dulu pertama kali Tuhan membuat pakaian waktu Adam dan Hawa tahu mereka telanjang karena berbuat dosa. Jadi fungsi pakaian itu menutupi daging yang telanjang. Jangan malah diumbar lagi dagingnya! Khususnya para perempuan, fungsi pakaian menutup daging telanjang, jangan diumbar. termasuk saya hamba Tuhan, melayani kancingnya dilepas, telanjang dada, tidak bagus!
Terutama menutupi daging yang tidak taat. Jadi secara rohani harus melayani dalam ketaatan. Kalau disuruh A lakukan A, disuruh B lakukan B. Jangan Firman bilang A malah lakukan B.
2. Pantas atau benar. Kira-kira kalau ke gereja pakai kaos oblong dengan sendal jepit pantas atau tidak. Saya ke gereja pakai baju tidur pantas atau tidak. Kira-kira saya ke gereja pakai gaun tanpa lengan pantas atau tidak. Harus pantas dan benar, jangan ikut-ikut trend di dunia. Coba secara jasmani kita mau bertemu pejabat di dunia, kira-kira berpakaian formal atau santai? Harus formal. Masa mau ketemu Gubernur dengan kaos oblong dan pakai sendal jepit? Tidak pantas! Tidak usah ketemu gubernur, ketemu RT saja kalau kita datang dengan pakaian formal dia hargai kita. Kita mau bertemu Yesus Raja di atas segala raja, lebih dari gubernur, koq penampilannya santai. Jangan pakai alasan Tuhan lihat hati. Betul Tuhan melihat hati, tetapi penampilan luar juga Tuhan lihat, bagaimana hati kita bisa dilihat juga dari penampilan luar. Mau ketemu Yesus tetapi penampilan tidak benar, hatinya juga begitu.
Kata pantas itu termasuk tidak tampil menonjol, tidak mau lebih dari yang lain.
3. Bersih = suci. Saya berpakaian ini saya menjaga kesucian hidup saya dan juga orang yang memandang saya, jangan sampai tercemar matanya. Apalagi kalau wanita berpakaian malah mengundang orang yang memandang berpikiran macam-macam, langsung tergerak hatinya. Makanya harus suci, sehingga orang yang melihat tidak berpikir macam-macam.
Penampilan hamba Tuhan pelayan Tuhan yang rohani bisa dilihat dari pakaiannya:
1. Pakaian luarnya benar. Tingkah laku dan perkataannya benar, tidak kedagingan.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.
Pakaian luar kita, tingkah laku dan perkataan kita harus benar sesuai Firman Tuhan. Kadangkala dalam berlalu lintas, di mana saja, perkataan dan perbuatan kita masih muncul dagingnya. Kita bersyukur masih ada firman kita dengar. Pagi ini saya juga dikoreksi, perkataan dan perbuatan jangan kedagingan, harus benar sesuai Firman.
2. Pakaian dalam kita pakaian dalam yang suci yaitu:
a) Iman tetap teguh apapun yang dihadapi. Kaum muda waktu digoda lawan jenis, jangan mau tergoda, apalagi tinggalkan kepercayaan kepada Yesus, jangan! Iman kita harus tetap teguh! Banyak orang Kristen bahkan pendeta sudah goyah imannya. Apalagi kalau mendengar bahasa hanya Paulus yang mengatakan Yesus adalah Tuhan, Yesus sendiri tidak mengaku dirinya adalah Tuhan. Padahal jelas ayatnya Yesus mengatakan Akulah Guru dan Tuhan, tidak usah kita ragu!
Seringkali iman tidak teguh dalam hal pengajaran yang benar. Yesus memang dia percaya, tetapi soal pengajaran mulai bimbang, tidak bisa pegang teguh pengajaran yang benar yang sudah diterima dari pendahulu. Yang kita terima adalah pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel, ilham yang Tuhan berikan kepada Pdt. Van Gessel. Ayo pegang teguh pengajaran, jangan sampai bimbang.
Kalau sudah berkata, oh iya sama juga. Ini pakaian dalamnya mulai lepas, mulai telanjang! Bahkan ketika diperhadapkan dengan berbagai pencobaan, tetap teguh berpegang pada pengajaran yang benar!
I Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Apapun pencobaan dan pergumulan yang dihadapi, jangan bimbang! Tetap percaya Yesus, tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Juga jangan tinggalkan pelayanan, tetap layani Tuhan sungguh-sungguh.
b) Punya pengharapan untuk bisa menyambut kedatangan Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga. Sekarang adalah masa penantian, kita menanti kedatangan Yesus kedua kali. Dalam masa penantian kedatangan Yesus ini tantangannya banyak, pencobaannya banyak dan juga godaan dosanya semakin hebat! Jaga kesucian kita, jangan dicemari oleh dosa. Dan jangan kecewa, jangan putus asa menghadapi tantangan.
I Yohanes 3:2
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Biarlah dalam masa penantian ini jaga kesucian kita, jangan kecewa, jangan putus asa, jangan cemar. Kecewa, putus asa dan cemar itu seperti tidak punya pakaian, telanjang!
c) Ada kasih dan perbuatan kasih yaitu taat pada Firman ditandai dengan rela berkorban.
I Yohanes 5:3
5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
Taat pada Firman dan rela berkorban, seperti Abraham taat pada Tuhan, rela mengorbankan anaknya yang dikasihi, yang dibanggakan, yang diandalkan. Apa yang kita kasihi, banggakan, andalkan, kalau Tuhan minta harus rela kita korbankan. Taat ditandai dengan rela berkorban. Tidak taat = telanjang!
3. Ada pakaian perhiasan yaitu ada tanda keubahan hidup. Ada yang tergembala virtual jarak jauh, tunjukan kita ada keubahan hidup. Keubahan hidup = perhiasan rohani.
I Petrus 3:3-5
3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Ini 3 tanda keubahan hidup/ 3 perhiasan rohani yang harus kita miliki:
a) Lemah lembut. Bukan nanti diukur dari tutur katanya yang lemah lembut. Lemah lembut adalah:
1) Kemampuan menerima Firman sekeras apapun. Firman yang keras tidak dikomentari macam-macam. Terima kasih Tuhan, FirmanMu itu untuk saya. Seharusnya begitu, itu orang yang lemah lembut. Bukan malah tunjuk orang lain, ini untuk suamiku, itu untuk isteriku, mau saya catat baik-baik supaya nanti dia baca. Atau malah tunjuk ini untuk pendeta yang khotbah, dia itu yang seperti ini.
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Untuk bisa menerima Firman, segala yang kotor di hati itu harus dibuang. Apa yang kotor dalam hati? Itulah keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan. Kalau masih ada itu semua tidak bisa menerima Firman. Apalagi pahit hati sama gembala, lalu gembala khotbah, mana bisa masuk! Termasuk saya gembala pahit hati sama jemaat, kalau saya khotbah jemaat tidak bisa terima karena saya khotbah dengan emosi daging. Jemaat bisa menilai saya gembala menyampaikan Firman dengan kedagingan atau dengan lemah lembut.
II Timotius 2:23-26
2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
2:26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Hamba Tuhan lebih dulu tunjukan dia punya pakaian kemuliaan lemah lembut, dia sabar mengajar. Jangan sampai habis ibadah gembala malah tengkar dengan jemaat atau baku telpon saling maki! Jemaat juga buang semua yang kotor di hati supaya kita bisa lemah lembut dan bisa menerima Firman sekeras apapun. Firman yang keras itu untuk keselamatan jiwa kita. Bukan sengaja gembala mau tembak-tembak jemaat. Karena saya rindu jemaat selamat maka sampaikanlah Firman yang keras menyucikan. Bukan yang lembek-lembek, hanya menekankan berkat tetapi jemaat tidak pernah disucikan.
2) Kemampuan mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Ampuni dan lupakan, jangan ungkit-ungkit lagi. Kadangkala kita sudah mengampuni tetapi masih mengungkit. Sesakit apapun, ampuni dan lupakan.
b) Tenteram atau pendiam. Artinya tidak berkomentar negatif terhadap Tuhan, terhadap Firman ketika kita diperhadapkan dengan penderitaan. Ikut Tuhan koq susah, masuk pengajaran malah tambah sulit hidup saya, Tuhan tidak sayang saya. Jangan berkomentar negatif! Malah saat menghadapi penderitaan, menghadapi sesuatu langsung koreksi diri, apa yang salah, lalu minta ampun. Kalau sudah koreksi diri tidak ada yang salah, berarti itu ujian, nikmati saja pengalaman sengsara bersama Yesus, tinggal tunggu waktu nanti dipermuliakan. Jemaat Smirna diperhadapkan dengan kesusahan 10 hari. Kesusahan itu ada waktunya, nanti kita akan menunggu waktu Tuhan menolong.
Tentram itu pasangannya sabar. Sabar menderita, sabar menunggu waktu Tuhan. Sudah 10 tahu saya belum ditolong, sabar. Sudah 15 tahun belum ditolong, sabar. Periksa diri, kalau tidak ada yang salah, tunggu waktu Tuhan. Seperti Abraham menunggu 25 tahun baru punya anak. Kalau tidak sabar mau cepat-cepat malah tidak tertolong, malah binasa.
Yesaya 30:15-16
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Mau cepat-cepat, tidak sabar, tidak mau menunggu waktu Tuhan, bukan mendapat jalan keluar tetapi malah jalan menuju kebinasaan.
c) Tunduk, mau diatur oleh Firman di dalam penggembalaan. Jangan susah diatur. Kalau susah diatur bukan domba tetapi keledai liar. Kita bangsa kafir harus mau diatur oleh Firman, sebab perjalanan hidup yang kita lewati di depan adalah jalan yang tidak pernah kita lalui sebelumnya, makanya harus diatur! Dulu waktu bangsa Israel waktu mau melewati sungai Yordan, ada pengatur pasukan supaya bangsa Israel bisa menyeberangi sungai Yordan.
Yosua 3:1-4
3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya — maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
Ada yang mengatur tetapi semua harus satu suara, satu pengajaran, tidak boleh beda-beda. Dalam penggembalaan saya dibantu oleh isteri saya supaya lebih dekat dari kaum wanita. Untuk memberitahukan kepada kaum wanita dia juga sudah berkoordinasi dengan saya, tidak jalan sendiri. Dia mengatur guru-guru sekolah minggu dan lain-lain. Kalau saya semua yang mau tangani setengah mati. Sudah begitu padatnya pelayanan dan persiapan pelayanan Firman lalu semua harus saya yang tangani. Tetapi semua yang diberikan tanggung jawab harus koordinasi dengan saya, jangan jalan sendiri.
Semua harus sinkron, harus satu suara, tidak boleh beda-beda. Coba kalau pengatur suku Dan dengan pengatur suku Yehuda beda perintahnya, yang suku Yehuda jaraknya dengan Tabut 2000 hasta, yang suku Dan jarak dengan tabut boleh dekat-dekat, yah tidak bisa! Harus sama semuanya.
Harus bisa diatur dalam penggembalaan, kalau dibilang pakai seragam yah pakai seragam. Kalau guru sekolah minggu disuruh catat dulu khotbahnya untuk dibaca dulu yah catat dulu. Itu baik supaya jangan salah. Semua diatur supaya pelayanan kita teratur, tertata rapi. Kalau ada yang salah yah diingatkan supaya menyampaikan yang benar.
Semua diatur dalam penggembalaan supaya rapi semuanya. Penggembalaan kita teratur, tidak urakan, tetapi tertata rapi. Yang melayani ada formulirnya, diisi baik-baik supaya betul-betul melayani dengan sungguh-sungguh.
Tujuan pakaian pelayanan:
Keluaran 28:4
28:4 Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Tujuan pakaian pelayanan untuk memegang jabatan imam bagi Tuhan. Dalam Keluaran 28 dan 29 ada 6 kali disebut memegang jabatan imam bagi Tuhan.
Keluaran 28:1,3,4,41; 29:1,44
28:1 "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk 1memegang jabatan imam bagi-Ku — Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
28:3 Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya 2dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.
28:4 Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia 3memegang jabatan imam bagi-Ku.
28:41 Maka semuanya itu haruslah kaukenakan kepada abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya, kemudian engkau harus mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, sehingga mereka dapat 4memegang jabatan imam bagi-Ku.
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka 5memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:44 Aku akan menguduskan Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu Harun dan anak-anaknya akan Kukuduskan supaya mereka 6memegang jabatan imam bagi-Ku.
Apa artinya 6 kali disebut memegang jabatan imam bagi Tuhan?
1. 6 adalah angka daging. Jadi yang diangkat menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan adalah manusia daging yang banyak kelemahan. Tetapi tidak mau bertahan dalam kelemahan itu. Saya tempramen tetapi tidak mau bertahan dalam kelemahan, harus berubah, tidak mau bertahan pada kelemahan itu! Karena tahu kita banyak kelemahan maka harus menyerah sepenuh kepada Tuhan. Saya banyak kelemahan makanya saya menyerah kepada Tuhan, biar Tuhan yang tuntun saya bisa melayani dengan baik. Kaum muda kelemahannya terikat gadget, apalagi kalau sudah candu dengan game yang ada sehingga pelayanan sudah kendor, sudah mulai tidak serius. Ayo menyerah sepenuh kepada Tuhan, Tuhan tolong saya supaya bisa melayani lebih baik lagi.
2. Jangan kita lalai dalam pekerjaan Tuhan. Orang lalai dalam pekerjaan Tuhan itu dikutuk Tuhan.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Jangan kita melayani-melayani tetapi hidup tambah berat, bersuasana kutukan. Biarlah semua jadi baik. Kita bukan dikutuk, kita dipanggil untuk diberkati dan memberkati, dan menjadi berkat.
Jangan lepaskan jabatan pelayanan apapun yang kita hadapi. Kecuali secara fisik sudah tidak memungkinkan, jangan dihakimi orang seperti itu. Umpama tidak bisa nyanyi karena stroke, yah sudah jangan dihakimi! Itu karena sesuatu, karena penyakit dan sebagainya. Kalau sengaja dilepaskan, itu yang bahaya! Seperti Yudas sengaja meninggalkan pelayanan, itu yang bahaya. Kalau sudah tidak bisa melayani dalam bentuk fisik, maka ada pelayanan yang bisa dilakukan oleh semua orang, bahkan berbaring juga bisa dikerjakan yaitu berdoa syafaat untuk kemuliaan Tuhan. Doakan gembala supaya ada pembukaan Firman, berdoa supaya Tuhan berikan kesehatan, supaya Tuhan kirim jiwa-jiwa. Doa-doa jemaat dibutuhkan.
Pakaian imam-imam disebut pakaian kemuliaan, ini sama dengan pakaian pesta, pakaian mempelai. Jadi dengan melayani Tuhan kita sedang merajut pakaian pesta kita.
Wahyu 19:7-8
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Tentu memakai pakaian pesta untuk masuk ke pesta. Tujuan akhir kita melayani Tuhan adalah menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sekarang kita melayani di dunia ini untuk kelak bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, tidak terpisah lagi untuk selamanya. Kenapa kita penuh tangisan, penuh beban berat? Karena terpisah dengan Yesus. Kalau menyatu dengan Yesus tidak ada lagi tangisan, tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi perkabungan dan dukacita.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Jadi tujuan kita melayani di mana Yesus berada di situ kita berada. Jangan kecilkan apapun pelayanan yang kita kerjakan. Membersihkan gereja jangan dikecilkan, kalau tidak ada yang membersihkan gereja tidak akan nyaman duduk beribadah, apalagi pendeta mau khotbah. Saya tidak nyaman dengan debu, kalau ada debu nanti bersin-bersin. Karena ada yang bersihkan jadi tidak bersin-bersin.
Pakaian mempelai itu disebut pakaian putih. Pakaian putih kaitannya dengan urapan Roh Kudus.
Pengkhotbah 9:8
9:8 Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Pakaian putih ada kaitan dengan urapan Roh Kudus. Artinya kita sangat membutuhan urapan Roh Kudus dalam beribadah melayani Tuhan, tanpa Roh Kudus tidak akan mampu! Yang sudah menerima kepenuhan Roh Kudus dijaga, jangan didukakan, jangan sampai padam. Yang belum dipenuhkan Roh Kudus, cari, kita minta kepada Tuhan, pasti Tuhan berikan. Roh Kudus sangat penting sebab Roh Kudus itu roh kebenaran, tanpa Roh Kudus kesulitan untuk melayani Tuhan dengan benar. Roh Kudus membantu kita melayani dengan benar. Roh Kudus itu roh penghibur, dalam pelayanan banyak tantangannya, kalau ada Roh Kudus kita tidak gampang kecewa, tidak gampang putus asa, tidak gampang tersandung.
Bagaimana mendapat urapan Roh Kudus?
1. Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Seorang imam harus berada di ruangan suci, harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Meja roti sajian ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
b) Pelita emas ketekunan dalam ibadah raya.
c) Mezbah dupa emas ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Sudah ada tempat disediakan untuk beribadah, jangan bolong-bolong! Ibadah itu berkumpul, Alkitab bilang di mana ada 2 3 orang berkumpul. Mari kita tekuni ibadah supaya ada urapan, kalau ada urapan maka pelayanan kita tidak asal.
2. Rela sengsara daging tanpa dosa!
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Orang yang hidup beribadah harus menderita aniaya.
II Timotius 3:12
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Kita diperhadapkan sengsara karena beribadah, karena melakukan Firman supaya urapannya meluap. Bukan hanya diurapi, tetapi Roh Kudus memenuhi, sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kehidupan kita sekalian. Semoga kita memiliki urapan, kepenuhan Roh Kudus, sampai Roh Kudus meluap-luap. Semakin besar sengsaranya, semakin diurapi, semakin dipakai dan semakin diberkati Tuhan. Raja Daud sengsaranya luar biasa, akhirnya dia diberkati, anaknya membangun Bait Allah. Jadi bapak ibu yang jauh-jauh datang beribadah di Tentena, ingat itu, semakin besar sengsaranya semakin besar urapannya, nanti semakin dipakai, semakin diurapi.
Roh Kudus yang meluap-luap ini adalah minyak persediaan untuk menyambut Yesus. Ada 10 gadis menanti kedatangan mempelai, 5 yang bodoh membawa pelita tetapi tidak punya minyak persediaan. 5 yang bijaksana membawa pelita dengan minyak persediaan. Siapa yang bisa menyambut Yesus? Yang mempunyai minyak persediaan. Sama-sama punya pelita, sama-sama punya pengajaran. Tetapi sayang tidak punya Roh Kudus yang meluap-luap. Tidak mau sengsara, maunya yang enak-enak bagi daging. Ikut Tuhan maunya yang enak bagi daging! Kalau ada sengsara sedikit langsung putus asa, kecewa, tetapi mengaku orang pengajaran. Itu 5 gadis bodoh tidak punya minyak, mempelai datang mereka tertinggal di luar, pelitanya hampir padam. Kalau kita punya minyak persediaan, pelita semakin menyala, tidak pernah kendor. Yesus datang kita bisa menyambut kedatanganNya. Jangan lihat besarnya sengsara, tetapi lihat besarnya kemuliaan kekal yang Tuhan sediakan bagi kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
Ada Roh Kudus yang memberi penghiburan. Saya terbatas menerangkan dengan kata-kata, biarlah menjadi pengalaman. Dalam pelayanan kami suami isteri ada pengalaman sengsara ada air mata, tetapi Roh Kudus memberikan penghiburan. Roh Kudus memberikan kekuatan, Roh Kudus memberi kebahagiaan di tengah-tengah sengsara. Roh Kudus juga yang akan menyelesaikan segalanya bagi kita. Waktu Yesus datang kita siap menyambutNya.
Matius 25:1,4,10
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Ketika pesta nikah Anak Domba digelar, kita ada di sana bersama Yesus. Jangan lihat besarnya sengsara, tetapi lihat kemuliaan kekal yang sedang menanti kita, Tuhan sudah siapkan untuk kita semua.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar