Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 7:10-13
7:10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
7:11 Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan mereka pun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
7:12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
7:13 Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya — seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Di sini ahli sihir Mesir menentang Musa dan Harun dengan tongkatnya. Mereka adalah Yanes dan Yambres.
II Timotius 3:8-9
3:8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
3:9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.
Orang Mesir = bangsa kafir. Ahli sihir Mesir menunjuk bangsa kafir yang mengandalkan hikmat dunia. Boleh sekolah setinggi-tingginya tetapi jangan mengandalkan hikmat dunia. Sebab kalau mengandalkan hikmat dunia pasti menentang tongkat Harun atau tongkat Musa. Apa itu tongkat Musa? Pengertian tongkat Musa:
1. Salib Yesus = perobekan daging.
2. Tongkat gembala atau Firman penggembalaan. Dulu Musa menuntun ternak Yitro mertuanya, dia membawa tongkat. Firman penggembalaan yang menuntun kita masuk dalam kandang penggembalaan dan menuntun kita keluar bersekutu antar kandang penggembalaan
Kalau disimpulkan, menentang tongkat Harun = tidak mau merobek daging dengan
praktek tidak mau tergembala. Bagi orang dunia, tergembala itu adalah hal yang
bodoh. Bertekun dalam 3 macam ibadah malah dianggap bodoh, sampai dianggap
gila.
Orang yang tidak mau merobek daging, tidak mau tergembala karena mengandalkan hikmat dunia, disebut akal mereka bobrok, iman tidak tahan uji. Kalau dibaca dalam surat Yudas, lebih tandas lagi dikatakan orang itu mengikut Tuhan tetapi dengan naluri seperti binatang. Binatang tidak punya akal budi, dia hanya mengandalkan naluri atau insting.
Yudas 1:10
1:10 Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.
Kalau tidak mau tergembala, tidak mau merobek daging, mau yang enak bagi daging, sekalipun mengaku ikut Yesus, namun mereka mengikut Yesus dengan naluri seperti binatang yang tidak berakal budi. Praktek orang yang tidak mau merobek daging, tidak mau tergembala.
1. Imannya tidak tahan uji. Kalau iman tidak tahan uji, akhirnya nanti gugur dari iman, tanpa iman. Iman itu kebenaran. Tanpa iman berarti tanpa kebenaran, berarti tidak bisa hidup benar. Kalau gembala tidak mau merobek daging, itu gembala yang tidak benar, imannya tidak tahan uji, menghadapi godaan bisa langsung tinggalkan kebenaran. menghadapi tekanan dan himpitan, mulai tinggalkan kebenaran, melawan kebenaran Firman. Tidak punya iman, jadinya sama seperti binatang!
2. Tanpa akal. Mungkin secara akademik di sekolah pintar, ijazahnya tinggi. Tetapi orang yang tidak mau merobek dagingnya, Yesus katakan lewat rasul Paulus mereka itu tanpa akal.
Ayub 32:8
32:8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
Tuhan memberi akal budi kepada kita manusia untuk bisa mengerti Firman. Bukan supaya pintar kali-kalian, pintar pembagian, pintar bahasa Inggris dan sebagainya. Tujuan Tuhan memberi akal budi kepada kita supaya bisa mengerti Firman sampai taat. Ketaatan itu menghasilkan kesucian.
I Petrus 1:22,13-16
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Jadi tanpa akal = tanpa kesucian. Orang yang tidak mau merobek daging, tidak mau tergembala, pasti tanpa kesucian. Dari kesucian timbul kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Melayani tanpa kesucian = melayani tanpa kasih, tidak ada gunanya. Sepanjang hari ini datang berpuasa lalu kita tidak mau disucikan, tidak ada gunanya! Tanpa kasih pelayanan kita sia-sia.
I Korintus 13:3
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Biar pintar tetapi kalau melayani tanpa kasih, tidak ada gunanya. Seringkali yang tidak punya akal, tidak mau merobek daging itu justru kaum muda.
Amsal 7:7-10,21-22
7:7 kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,
7:8 yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu,
7:9 pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
7:21 Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.
7:22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
Kalau kita tidak mau merobek daging, tidak mau tergembala, tidak mau taat pada Firman maka kita tidak punya akal budi sehingga mudah dijerat oleh perempuan Babel. Apa wujud perempuan Babel?
a) Puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
b) Ajaran palsu yang hanya menekankan soal hiburan jasmani, kemuliaan jasmani, berkat-berkat jasmani.
3. Tanpa hikmat Allah. Kalau sudah tanpa hikmat kehidupan ini sudah dikuasai antikristus dengan cap 666
Wahyu 13:18
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
6-nya ada 3 . 6 pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya atau pikirannya daging, 6 yang ketiga rohnya daging. Berarti dia tidak pernah berubah! Ini orang yang menentang salib, tidak mau merobek daging, kelihatan mengikut Yesus tetapi dia tidak pernah berubah, tubuh, jiwa dan rohnya daging. Kita berpuasa sepanjang hari ini, tujuannya merobek kedagingan kita. Biar kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani. Lebih baik sekarang kita merobek daging lewat doa puasa, lewat tajamnya Firman dari pada nanti daging kita dirobek oleh antikristus.
Jadi kehidupan yang menentang salib dia tanpa kebenaran, tanpa kesucian dan tanpa kemuliaan sehingga menjadi sama dengan trio setan, binatang buas! Kebuasan dagingnya bisa dideteksi lewat perkataannya. Lidahnya buas seperti racun yang mematikan.
Yakobus 3:8
3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Perkataannya hanya melemahkan orang lain. Hanya menjadi sandungan, hanya membuat rohani orang lain mati dengan perkataan-perkataan dosa. Mulai dari bergosip, memfitnah, menghasut, berdusta, sampai perkataan-perkataan yang najis. Dari mulut naga, binatang yang keluar dari dalam laut dan binatang yang keluar dari dalam bumi, ada 3 roh najis menyerupai katak.
Wahyu 16:13
16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
Ini kata-kata najis, kata-kata yang kotor. Perkataan yang menjurus pada kenajisan! Bahkan ada hamba Tuhan seperti itu, saya sampai jengah/malu mendengar.
Sebab itu mari kita mau pegang tongkat, bukan melepaskan. Kita mau merobek daging, mau tergembala dengan benar dan baik. Dalam penggembalaan ada pedang Firman yang merobek daging kita, disucikan sekaligus kita dituntun.
Yehezkiel 20:37-38
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Tongkat Firman penggembalaan menuntun kita masuk kandang penggembalaan dan kita juga dituntun keluar untuk bersekutu antara penggembalaan. Jadi mengikuti ibadah persekutuan itu biarlah oleh gerakan Firman, jangan maunya daging. Di dalam penggembalaan kita sudah tekun, kita mengalami penyucian, baru kita keluar antara penggembalaan. Kalau di dalam belum mau disucikan, daging masih merajalela lalu mau ikut persekutuan antara penggembalaan, nantinya hanya merusak di situ dengan mulutnya yang tidak baik. Nanti semua dikomentari negatif, panitia tidak baik, sarapannya tidak enak, kamarnya tidak bagus, musiknya jelek, kursinya tidak empuk. Yang dikomentari semua hanya yang jasmani. Begitu juga hamba Tuhan, kalau dalam penggembalaan tidak serius, tidak menggembalakan dengan baik, dia tidak mengalami penyucian, lalu ikut persekutuan antara penggembalaan, di sana cuma ba mulu-mulu. Pulang tidak ada keubahan, kering semuanya.
Ayo bawa hidup kita masuk kandang penggembalaan, di situ ada pedang Firman pengajaran menyucikan dan merobek daging kita.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kita percepat perobekan daging lewat doa penyembahan, ditambah doa puasa seperti siang ini. Doa puasa secara jemaat kita lakukan, juga puasa secara pribadi kita lakukan. Tambah dengan doa semalaman. Mungkin sudah berpuasa secara jemaat tetapi dagingnya masih besar, tambah puasa sendiri. Masih bersuara dagingnya, tambah lagi 2 hari, tambah 3 hari, terus ditambah sampai daging tidak bersuara. Kalau daging sudah tidak bersuara maka kita menjadi manusia rohani. Manusia rohani adalah manusia yang dikuasai Roh Kudus.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Saya rindu sebentar kita kembali semua merasakan jamahan Roh Kudus, mengalami urapan Roh Kudus, dipenuhi Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kehidupan kita sekalian. Hasilnya kalau Roh Kudus sudah menguasai kita.
1. Hakim-hakim 14:5-6
14:5 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.
14:6 Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing — tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.
Kita sekarang bekerja di kebun anggur Tuhan, masuk dalam pelayanan yang dibina oleh Kabar Mempela, hati-hati ada singa muda. Singa muda ini menunjuk setan dengan kekuatan dosa, setan sumbernya dosa, sumbernya masalah, sumbernya semua yang jelek. Kalau ada Roh Kudus, memberi kemenangan atas setan. Dosa itu yang membuat hidup kita jadi pahit. Mulai dari kecut atau asam, jadi pahit getir. Dalam rumah tangga kalau ada dosa yang dilakukan dan tidak diselesaikan, membuat hubungan suami isteri pahit, hubungan kakak adik pahit. Lewat tergembala kita merobek daging, tambah doa puasa dan doa semalaman Roh Kudus menguasai kita, kita menang atas setan sumbernya dosa, sumbernya masalah yang memahitkan hidup kita.
Dari bangkai singa yang dibunuh oleh Simson, disitulah lebah bersarang, kemudian ada madu di situ. Kalau setan sumbernya dosa, sumbernya masalah yang memahitkan hidup kita sudah dikalahkan, maka kita akan menikmati manisnya hidup bersama dengan Tuhan. Semakin dosa dimatikan, semakin manis hidup kita. Madu itu kekuatan. Semakin kuat rohani kita. Kita berpuasa, secara fisik lemah, tetapi rohaninya tambah kuat!
2. Mazmur 133:1-3
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Kalau ada Roh Kudus, seperti minyak yang meleleh, maka kita bisa hidup rukun dan damai. Jangan mengaku ada Roh Kudus kalau ribut terus di situ. Kalau ada Roh Kudus pasti rukun. Mungkin ada yang mau memancing emosi kita, tetapi karena ada Roh Kudus kita tidak terpancing, tetap hidup rukun dan damai. Kalau sudah hidup rukun dan damai, Tuhan perintahkan berkat kepada kita yang tidak bisa dihalangi oleh siapapun, oleh apapun. Dimanapun kita berada, berkat diperintahkan kepada kita, kita diberkati oleh Tuhan. Yang terutama berkat kehidupan selama-lamanya.
3. Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus membaharui kehidupan kita sampai sempurna, sama mulia seperti Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar