20250426

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 26 April 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

  

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 13:10-17

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;

13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

 

Di sini Yesus tampil sebagai Imam Besar dan juga sebagai hamba untuk memberikan 2 teladan bagi kita gerejaNya:

1.      Teladan merendahkan diri

2.      Teladan membasuh kaki ini yang akan kita pelajari.

 

Teladan membasuh kasih = teladan penyucian. Yang disucikan adalah perjalanan hidup yang kotor, itulah dosa Yudas Iskariot! Dia pencuri, pendakwa/penuduh, pendusta, pengkhianat.

 

Disucikan dengan apa?

1.      Lewat mandi =  baptisan air yang benar. Seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis.

2.      Sesudah mandi harus membasuh kaki yaitu penyucian lewat air Firman pengajaran yang benar.

 

Penyucian double ini juga merupakan penyucian dari kusta rohani. Jadi penyucian dosa Yudas = penyucian dari kusta rohani. Jika seorang yang sakit kusta akan ditahirkan, dia harus dimandikan 2 kali.

Imamat 14:8-9

14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan 1membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.

14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan 2tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

 

Ada 3 macam bentuk kusta rohani:

1.      Putih tetapi kusta, ini dosa kebenaran diri sendiri. Ini yang ada pada Yudas. Ketika Yesus menegur Yudas, menyatakan dosanya, Yesus katakan siapa yang mencelupkan tangannya bersama Aku di dalam pinggan, dialah yang akan menyerahkan Aku! Yudas langsung berkata bukan aku ya Rabi! Jadi waktu Yesus tunjukan dosanya, Yudas malah merasa tidak berdosa. Bukan aku, berarti dia tunjuk 11 murid lain yang salah, mau mengkhianati Yesus dan Tuhan Yesus juga salah. Ini kebenaran diri sendiri, membenarkan diri dengan cara menyalahkan orang lain dan juga dengan menyalahkan Tuhan, menyalahkan Firman.

Matius 26:23-25

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

2.      Dosa tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan dan dosa tidak tahu berterima kasih kepada sesama yang sudah berjasa atas hidupnya, terutama berjasa dalam hal rohani. Sedangkan yang jasmani saja kita tidak tahu berterima kasih, itu adalah dosa. Apalagi kita sudah ditolong secara rohani lalu tidak tahu berterima kasih, itulah kusta!

Lukas 17:11-19

17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 

17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,

17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

 

Yudas ini dari orang berdosa dipanggil menjadi rasul, seharusnya dia berterima kasih, mengucap syukur. Tetapi bukannya mengucap syukur, malah dia melawan Yesus. Kalau sekarang sudah ditolong, ada hamba Tuhan yang membina malah melawan pengajaran, melawan hamba Tuhan yang adalah mentornya. Sudah dilatih tetapi malah melawan pelatihnya. Hamba Tuhan banyak seperti itu! Dulu orang tidak beres hidupnya, lalu kenal dengan hamba Tuhan yang membina hidupnya, hidupnya dibenahi, lalu dipercayakan pelayanan namun malah balik melawan pembinanya. Itu tidak tahu mengucap syukur, tidak tahu berterima kasih! Itulah Yudas! Dari 18 dosa yang mencuat di akhir zaman salah satunya adalah tidak tahu berterima kasih.

 

3.      Dosa kenajisan

Imamat 13:45-46

13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!

13:46  Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

 

Kusta adalah dosa kenajisan yang mengarah pada puncaknya dosa, dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan, dosa percabulan dengan berbagai macam bentuknya. Dulu zaman Sodom dan Gomora hebat, mendatangkan hukuman Tuhan. Akhir zaman ini adalah penggabungan dosa zaman Nuh dan zaman Lot, lebih hebat lagi! Apalagi ditunjang kecanggihan teknologi.

 

Kenajisan dimulai dari perkataan dan penampilan! Orang kusta itu berseru najis, najis! Dan pakaiannya cabik-cabik. Sekarang orang berpakaian bukan menutupi aurat tetapi malah mengumbar dagingnya. Terutama kaum wanita, pakai pakaian yang belum selesai dijahit!

 

Akibatnya:

a)      Tinggal terasing. Artinya terpisah dari tubuh Kristus. Tubuh Kristus terkecil adalah nikah. Karena ada dosa yang dibuat maka dia mulai terasing dari dalam nikah. Dalam penggembalaan juga begitu, kalau dia kaum muda mulai menjauh dari rekan-rekan kaum muda. Dan juga menjauh dari persekutuan antara penggembalaan.

 

b)      Tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Efesus 5:27

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Mempelai Wanita Tuhan itu tanpa cacat dan cela, kalau ada kusta berarti tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, hanya untuk dihukum dan dibinasakan. Kalau dia tahan masuk siksaan antikristus sampai dipancung kepalanya dia akan dibangkitkan untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi siapa yang bisa tahan dianiaya 3,5 tahun. Dianiaya 3,5 menit saja tidak tahan.

 

Tetapi Tuhan masih mau menolong, Yudas masih diberikan kesempatan untuk ditolong. Mungkin kita sekarang kusta secara rohani, ada kebenaran diri sendiri atau tidak tahu mengucap syukur atau ada kenajisan, Tuhan masih mau menolong. Contoh dalam Injil Lukas ada orang kusta, masih mau ditolong oleh Tuhan.

Lukas 5:12-16

5:12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."

5:13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.

5:14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

5:15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.

5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

 

Ada orang kusta datang untuk ditolong. Jadi Tuhan mau menolong kehidupan kita. Tetapi Tuhan mau dari pribadi kita dulu. Kita mendengar Firman, tunjuk keadaan kita, biarlah dari pribadi kita ada sikap respon yang positif terhadap Firman Tuhan. Dalam Lukas pasal 5 ini dimulai dengan Yesus mengajar. Pengajaran ini yang membawa orang kusta datang kepada Yesus. Sekarang kepada kita diberitakan Firman pengajaran, setiap kali ibadah ada pengajaran disampaikan, Tuhan menunggu reaksi dari kita. Kalau reaksi kita baik, Tuhan mau tolong. Tetapi kalau kita seperti Yudas, tetap keras hati, siap untuk dihukum!

 

Cara sembuh dari kusta:

1.      Dari pihak kita datang kepada Yesus yaitu beribadah melayani Tuhan untuk mendengar Firman dan untuk tersungkur menyembah Tuhan. Setelah mendengar Firman harus ada sikap penyembahan, jangan sepi-sepi saja, supaya kita ditolong. Kalau kita mau ditolong dari kusta, mari datang beribadah dan mendengar Firman. Firman yang kita dengar menyentuh hati kita, kita sikapi dengan doa penyembahan. datang menyembah. Kita menyembah memohon belas kasihan Tuhan. Kita butuh Yesus, kita butuh sembuh maka tidak sulit menyembah, tidak akan mahal penyembahannya. Sebagai hamba Tuhan harus ada suara penyembahan.

 

Kalau belum ditolong tetap menyembah Tuhan. Menyembah itu seperti mengetuk pintu hati Tuhan, menggerakan hati Tuhan supaya berbelas kasihan. Menyembah Tuhan kita akui saya orang berdosa, saya orang jahat, tidak mampu berbuat apa-apa, saya seharusnya dihukum. Kita naikan doa penyembahan sehingga Tuhan berbelas kasihan kepada kita, kita ditolong. Kalau belum ditolong terus mengetuk pintu sampai Tuhan bukakan dan Tuhan menolong kehidupan kita sekalian.

 

Ingat 2 orang yang datang ke Bait Allah. Satu orang Farisi, yang lain pemungut cukai. Orang Farisi menaikan doa dengan sombong, aku berpuasa, aku mengembalikan perpuluhan, aku tidak seperti pemungut cukai ini, semua yang hebat-hebat dia katakan, dia membenarkan dirinya dan mempersalahkan orang lain. Pemungut cukai berdiri jauh-jauh tidak berani menengadah ke atas, dengan menundukan kepala dia berdoa, ampunilah aku orang berdosa. Dia merasa paling berdosa, orang yang tidak layak, tidak mampu berbuat apa-apa sehingga menarik belas kasihan Tuhan untuk menolong.  

 

2.      Dari pihak Tuhan, Yesus berkata Aku mau jadilah engkau tahir. Jadi dari pihak Tuhan, Yesus mau dan Yesus dapat.

v  Yesus mau artinya Yesus mau mati bagi kita orang berdosa dan itu sudah Yesus lakukan 2000 tahun yang lalu. Kalau kita renungkan ini, tidak mungkin penyembahannya kering sepi-sepi. Karena Yesus mau mati bagi kita orang berdosa.

v  Yesus dapat artinya Yesus bangkit, dan kuasa kebangkitanNya mentahirkan kita dari kusta.

 

Dari Korban Kristus kita mendapatkan:

a)      Lewat Korban Kristus kita mendapatkan pengampunan, asalkan kita mau mengaku. Tadinya kusta, badannya sudah cuil, begitu datang kepada Yesus menjadi pulih kembali. Darah Yesus sanggup menghapus dosa kita sampai tidak berbekas, seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa itu. Dan Dia mencabut akar dosa sampai tidak terulang kembali.

 

b)      Lewat Korban Kristus kita mendapatkan pembukaan rahasia Firman.

Wahyu 5:6,9

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Lewat Korban Kristus meterai dari kitab itu dibuka, rahasia Firman dibuka. Setelah kita mengaku dosa, bertobat, dilanjutkan baptisan air, ada penyucian lewat air Firman pengajaran, pembukaan rahasia Firman Tuhan.

 

Orang yang sakit kusta itu datang kepada imam dan ditunjukan kustanya oleh imam, baik kusta pada kulit, kusta pada kepala, mungkin kusta pada pakaian, pada rumah, imam yang menunjukan. Sekarang saya sebagai hamba Tuhan yang menunjukan kepada jemaat kusta yang ada lewat Firman yang dibuka rahasianya. Lewat pengajaran yang benar jemaat jadi tahu dan mengerti bahwa apa yang dia lakukan adalah kusta, salah saya ini, saya sedang sakit, datang kepada Tuhan untuk disucikan.

 

c)      Ada kuasa untuk menghapus kemustahilan. Di zaman dulu untuk mentahirkan orang yang kusta, itu sama seperti membangkitkan orang yang mati. Itu sesuatu yang mustahil!

II Raja-raja 5:6-7

5:6 Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."

5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."

 

Lewat Korban Kristus kusta rohani ditolong, kemustahilan yang kita hadapi dihapuskan. Yesus yang sudah mau mati dan bangkit untuk kita, Dia sanggup menghapus kemustahilan yang kita alami. Mungkin bagi orang tua, anaknya sudah mustahil untuk ditolong. Bisa Tuhan tolong, yang penting kita sudah menyelesaikan dosa, kita mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar, bisa ditolong! Mungkin ada masalah nikah, mustahil untuk ditolong, lewat Firman Tuhan semua bisa ditolong.

 

Dari pihak kita lebih dulu, datang kepada Yesus, tersungkur. Dari pihak Tuhan sudah Dia sediakan sarana yaitu KorbanNya untuk menolong kita. Sekarang tergantung kita, mau atau tidak. Kalau mau Tuhan tolong, kalau tidak yah sudah tanggung sendiri akibatnya.

 

Biarlah  kita datang kepada Yesus, Dia sanggup menghapus kemustahilan, sampai kemustahilan tertinggi, orang berdosa bisa menjadi mempelai Wanita Tuhan. Jadi tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan dan tidak ada yang mustahil bagi kita yang percaya, tinggal mau membuka pintu hati atau tidak.

 

Bukti kita sudah tahir, sudah ditolong, sudah tidak ada kusta adalah perlihatkan dirimu kepada imam. Imam menunjuk gembala penyelenggara kebaktian, imam ada kaitannya juga dengan pengajaran.

Maleakhi 2:6-7

2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

 

Kalau digabungkan, imam itu hamba Tuhan, imam ada kaitannya dengan pengajaran. Jadi bukti kita sudah tahir adalah memberi diri untuk digembalakan oleh hamba Tuhan yang Tuhan percayakan Firman pengajaran yang benar. Jangan asal tergembala! Sidang jemaat yang menilai sendiri, saya Tuhan percayakan pengajaran atau tidak. Kalau cuma untuk mencari perkara yang jasmani, perkara di luar Firman, rugi jauh-jauh datang ke Tentena kalau beribadah tidak dapat pengajaran! Kalau hamba Tuhan yang menggembalakan Tuhan percayakan pengajaran, mantapkan diri tergembala sampai menikmati penggembalaan. Mantap itu duduk di rumput, menikmati itu berbaring. Kalau berbaring di rumput mana bisa jatuh! Tuhan sudah siapkan Firman lewat hamba Tuhan, tinggal kita menikmati. Tugas saya sebagai hamba Tuhan adalah menyediakan Firman pengajaran, pembukaan rahasia Firman.

 

Nikmati penggembalaan maka kita akan menikmati uluran tangan Yesus gembala yang baik.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Kita mengalami uluran tangan Yesus gembala baik untuk apa?

1.      Memelihara, memberi hidup. Betul-betul tangan Yesus Gembala Agung yang memelihara kita semua, memberi hidup. Hidup kekal Tuhan berikan, apalagi hanya yang jasmani. Kaum muda tidak usah ragu, masa depan sudah Tuhan sediakan. Di dalam tangan Yesus kita dapatkan semuanya.

 

2.      Tangan Yesus memberikan kemenangan. Tidak ada yang bisa merebut mereka dari tangan Tuhan. Dari masalah apa saja Tuhan berikan kemenangan, tangan Yesus terulur memberi kemenangan.

 

3.      Tangan Yesus menuntun ke penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Menuntun ke mata air kehidupan. Di mana mata air kehidupan?

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Jadi kita dipelihara, diberikan kemenangan, dituntun ke mata air kehidupan, ke takhta Sorga, takhta Yerusalem Baru. Berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masuk kota Yerusalem Baru, kandang penggembalaan terakhir. Sore ini ada tangan Yesus terulur kepada kita, Dia mau menuntun sampai ke mata air kehidupan, takhta Sorga. Yakinlah penyakit kusta Tuhan sembuhkan, penyakit jasmanipun Tuhan sanggup menyembuhkan semuanya. Yesus menghapus kemustahilan, Dia tolong kita, Dia pelihara, Dia berikan kemenangan dan Yesus menuntun kita. Sambil menuntun Tuhan menghapus segala air mata kita. Sampai nanti di Yerusalem Baru tidak ada lagi air mata, ratap tangis dan perkabungan, bahagia selamanya.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar