Keluaran
29:1, 15-18
1 "Inilah
yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka
memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba
jantan yang tidak bercela,
15 Kemudian
haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya
meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
16 Haruslah
kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada
mezbah sekelilingnya.
17 Haruslah
kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah
isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya
dan di atas kepalanya.
18 Kemudian
haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah korban
bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban api-apian
bagi TUHAN.
Korban
sembelihan kedua untuk tahbisan adalah domba jantan pertama. Tiga ekor binatang
yang menjadi korban sembelihan ini ditekankan yang tidak bercela. Mengapa dalam
hal tahbisan pelayan sangat ditekankan untuk tidak bercela? Karena pada pelajaran
tahbisan dalam Keluaran pasal 29 dan Imamat pasal 8 ditutup dengan penentuan
waktu yang disertai dengan angka 7, angka akhir zaman. Itu menunjuk waktu kita
yang ada di penghujung akhir zaman. Apabila kita salah dalam tahbisan
pelayanan, dengan kata lain kita melayani dengan bercela maka akibatnya adalah
mati, kebinasaan.
Imamat 8:33-35
33 Janganlah
kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan selama tujuh hari, sampai
kepada genapnya perayaan pentahbisan, karena perayaan pentahbisan akan
berlangsung tujuh hari lamanya.
34 Seperti
yang diperbuat pada hari ini, demikian juga diperintahkan TUHAN kamu perbuat
kelak untuk mengadakan pendamaian bagimu.
35 Di depan
pintu Kemah Pertemuan haruslah kamu tinggal siang malam tujuh hari
lamanya, dan kamu harus lakukan kewajibanmu terhadap TUHAN dengan setia, supaya
janganlah kamu mati, karena demikianlah diperintahkan kepadaku."
Keluaran 29:35-37
35 Maka
haruslah kauperbuat demikian kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat
seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama tujuh hari haruslah
kautahbiskan mereka.
36 Tiap-tiap
hari haruslah engkau mengolah seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa
untuk mengadakan pendamaian dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan
mengadakan pendamaian baginya; haruslah engkau mengurapinya untuk
menguduskannya.
37 Tujuh
hari lamanya haruslah engkau mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah
engkau menguduskannya, maka mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang
yang kena kepada mezbah itu akan menjadi kudus."
Tidak
bercela dalam bahasa Ibrani adalah Salem dan dalam bahasa gerika adalah
Teleyohi.
Ada
sepuluh pengertian tidak bercela dalam arti yang lebih luas:
1.
Penuh/
Sepenuhnya
Tuhan
mendambakan kehidupan yang ditahbisakan oleh Tuhan tidak melayani separuh
jalan, tetapi Tuhan menghendaki pelayanan yang penuh. Jangan dulu kita
berbicara kelimpahan, yang menjadi standar Tuhan adalah kita melayani
sepenuhnya. Yang harus menjadi teladan kita melayani secara penuh adalah Tuhan
Yesus. Di dalam pelayanan jangan sampai kita undur atau jangan juga maju
mundur, sebentar melayani sebentar undur. Itu berarti pelayanan yang tercela.
Apabila kita belum mencapai pelayanan yang sepenuhnya maka segera kita benahi,
minta ampun kepada Tuhan dan mohon untuk diberikan kekuatan agar dapat melayani
dengan penuh, tidak maju mundur.
Yohanes 4:34
Kata
Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
2.
Murni
Murni
ini ada hubungannya dengan niat atau maksud. Maksud pelayanan kita harus murni
untuk Tuhan. Pelayanan kita ada hubungannya dengan kebaktian. Kebaktian berasal
dari kata bakti. Berarti didalam pelayanan kebaktian itu kita mengabdikan diri,
membaktikan diri kepada Tuhan bukan karena ada unsur paksaan apalagi bila ada
tujuan-tujuan tertentu. Tuhan menuntut kemurnian pelayanan kita sebagaimana
Tuhan sudah mencurahkan Firmannya dengan murni kepada kita. Jangan sampai ada
tujuan untuk memperoleh perkara jasmani. Pelayanan kita harus murni, tujuan
kita melayani adalah bagaimana mengangkat kerohanian umat Tuhan untuk menjadi
mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
1 Petrus 5:2
Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
2 Korintus 2:17
2:17
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari
firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya
dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Waktu
kita sekarang ini sudah akan berakhir, pelayanan kita sudah mau menjelang
finish. Jangan sampai salah maksud dan tujuan kita melayani karena bila salah
akan berakhir dengan kematian, kebinasaan selamanya.
3.
Tulus
Titus 2:10
jangan
curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka
dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Tulus
ada kaitannya dengan motivasi. Tulus lebih diberi penekanan kepada penyajian
pengajaran. Murni itu adalah motivasi atau tujuan apa yang diinginkan pada
akhir pelayanan sedangkan tulus ini adalah motivasi yang ada selama proses
untuk mencapai tujuan ini.
Mazmur 11:7
Sebab
TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang
wajah-Nya.
Matius 10:16
"Lihat,
Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah
kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Tetapi
waspada ada orang yang berupaya untuk menipu orang-orang seperti ini,
Roma 16:18
Sebab
orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut
mereka sendiri.
Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis
mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
dan hanya untuk dimangsa.
Galatia 4:17
Mereka
dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena
mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka.
4.
Sungguh-sungguh
I Tesalonika 4:1
Akhirnya,
saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah
mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.
Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih
bersungguh-sungguh lagi.
Rasul
Paulus begitu bijak untuk mengoreksi jemaat Tesalonika. Dia tidak langsung
menegur ketidak sungguhan jemaat Tesalonika, tetapi mengoreksinya dengan bijak.
Bila kita melayani tidak dengan sungguh-sungguh berarti pelayanan kita masih
bercela.
5.
Benar
tidak ada dusta
Ada
perbuatan yang terlihat benar padahal di dalamnya ada dusta. Contohnya kita
memuji seseorang padahal di dalamnya ada dusta.
Mazmur 55:22
mulutnya
lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih
lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.
licin
seperti mentega = benar tetapi berniat menyerang (dusta)
Yeremia 9:8
Lidah
mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu; mereka
berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang
pengadangan terhadapnya.
6.
Benar
tidak ada kepalsuan
Contohnya
yang benar tetapi palsu adalah perkataan ular kepada hawa di taman Eden.
Kejadian
3:5
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat."
Ibrani
5:14
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang
dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat.
Bahasa ular benar, isinya seperti
dalam Ibrani 5:14. Tetapi ada kepalsuan didalamnya sehingga ketika buah dimakan
malah mendatangkan hukuman. Kita bisa membedakan yang baik dan jahat bila mau
menerima makanan keras, itulah Firman Pengajaran keras.
Terlihat tujuan dari perkataan ular
benar yaitu supaya mengetahui yang baik dan yang jahat tetapi jalannya salah.
Walaupun tujuan sudah benar tetapi bila jalan yang dilalui salah maka akhir tujuan
yang dicapai pasti salah / binasa.
7.
Tidak
bernoda
Jangan
ada noda dunia, jangan ada noda daging di dalam pelayanan. Jangan menghadirkan
cara dunia di dalam kebaktian. Kalau pelayanan dikemas dengan cara dunia itu
berarti pelayanan yang bernoda. Orang yang memasukan cara dunia di dalam ibadah
pelayanan seperti orang yang berlayar di laut dengan perahu. Sementara berlayar
dicedoklah air laut dan diisi ke dalam perahu, sedikit demi sedikit diisi
dengan air laut sehingga perahu penuh dengan air. Apakah perahu ini bisa
selamat sampai ke tujuan? Pasti tenggelam! Begitulah kehidupan yang memasukan
cara dunia di dalam pelayanan.
8.
Terisi
Terisi
berarti ada bobot, ada mutu, ada isi. Pelayanan yang tidak berisi sama seperti
gandum yang kosong yang terlihat banyak gerakan, banyak kegiatan dan mau
menelan gandum yang berisi.
Kejadian 41:2-7
2 Tampaklah dari sungai Nil itu keluar
tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput
yang di tepi sungai itu.
3 Kemudian tampaklah juga tujuh ekor
lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan
kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai
itu.
4 Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan
kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk
itu. Lalu terjagalah Firaun.
5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan
bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang
bernas dan baik.
6
Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu
oleh angin timur.
7 Bulir
yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu
terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi!
Gandum
kurus ini gambaran orang yang tidak mau diisi dengan Firman Pengajaran.
Kehidupan rohaninya kurus dan layu oleh angin timur. Di dalam pelajaran
Tabernakel timur adalah daerah halaman. Kehidupan yang hanya puas dengan
suasana halaman yaitu percaya, bertobat dan dibaptis namun tidak mau
melanjutkan untuk menerima Firman pengajaran maka kerohaniannya akan menjadi
kurus dan layu. Apakah ibadah pelayanan kita berbobot atau tidak semuanya itu
tergantung bagaimana kita menyikapi Firman Pengajaran.
Kalau
berbicara terisi atau bobot berarti berbicara kualitas kerohanian bukan
kuantitas atau jumlah jemaat.
Di
dalam Kejadian pasal 41 angka 7 disebutkan sampai 28 kali. Angka 28 terdiri
dari 20 dan 8.
20
adalah batas usia untuk siap berperang, artinya kehidupan umat Tuhan diakhir zaman
ini harus mengangkat perang melawan dosa, angka 8 adalah angka lahir baru
(pembaharuan)
9.
Yang
sebaik-baiknya
Ada
pelayanan yang sudah baik tetapi Tuhan cari yang terbaik. Tuhan sudah berikan
yang terbaik kepada kita karena itu pelayanan kita juga harus yang terbaik
kepada Tuhan, yang sebaik-baiknya.
Contoh
Kejadian 1:4, 10, 12, 18, 25 disebut
baik,
1:4
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu
dari gelap.
1:10
Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya
laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:12
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang
berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:18 dan
untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik.
1:25
Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala
jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
tetapi
Kejadian 1:31 disebut sungguh amat
baik,
Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
dan
ini yang disediakan bagi kita,
Ibrani 11:40
Sebab
Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa
kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
jadi
berbicara yang terbaik adalah pelayanan yang berupaya untuk masuk dalam
Wahyu 19:7; 21:9
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
10.
Suci /
Kudus
Supaya
kita bisa tampil tidak bercela di dalam pelayanan maka Tuhan sudah siapkan 3
ekor binatang untuk korban sembelihan. Kenapa lembu dan domba untuk sembelihan
itu disebutkan yang jantan? Karena jantan berarti laki-laki, laki-laki artinya
kuat. Kita harus melayani dengan kekuatan, bukan kekuatan dari diri kita tetapi
kekuatan yang berasal dari Firman dan Roh Kudus.
Yesaya 30:15
Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Iblis
tahu waktunya sudah akan berakhir karena itu dia terus berusaha menghalangi
kita supaya jangan melayani dengan tidak bercela agar kita binasa. Oleh sebab
itu Tuhan memberikan kita kekuatan lewat Firman dan Roh Kudus karena rintangan
yang dihadapi dalam pelayan di akhir zaman ini begitu banyak dan begitu besar.
Untuk itu kita harus tampil seperti laki-laki, tampil kuat!
1 Korintus 16:13
Berjaga-jagalah!
Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap
kuat!
Ayub 38:3; 40:2
38:3
Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau
memberitahu Aku.
40:2
"Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau
memberitahu Aku.
Sebab
musuhpun tidak mau ketinggalan, dalam ayat ini untuk musuh 2X disebut “berlakulah seperti laki-laki”.
1 Samuel 4:9
Kuatkanlah
hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu
jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah
seperti laki-laki dan berperanglah!"
Sekarang akan dibicarakan tentang binatang kedua
yaitu domba.
KORBAN DOMBA JANTAN
Kita
harus mengerti ciri-ciri dari domba yang benar karena ada serigala yang berbulu domba. Kelihatannya
seperti domba padahal serigala. Ini seperti penampilan binatang yang keluar
dari dalam bumi, sekilas seperti anak domba tetapi suaranya seperti naga. Ini
adalah nabi palsu yang tampil dengan suara naga, suara kebohongan.
Matius 7:15
"Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,
tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Wahyu 13:11
Dan aku
melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Ada tujuh
ciri-ciri domba:
1.
Binatang
halal
Imamat 11:1-3
1
Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:
2 "Katakanlah kepada orang Israel,
begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang
berkaki empat yang ada di atas bumi:
3 setiap binatang yang berkuku belah,
yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
Domba
adalah binatang halal sehingga boleh dipersembahkan di atas mezbah.
Ibrani 12:8-11
12:8
Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka
kamu anak haram, bukannya anak halal.(terjemahan lama)
12:9
Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka
kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala
roh, supaya kita boleh hidup?
12:10
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang
mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita
beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita,
tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan
damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Binatang
yang haram menunjuk kepada kehidupan yang menolak Firman pengajaran, tidak mau
diajar oleh Tuhan. Pengertian binatang halal bila dihubungkan dengan pelayanan
adalah kehidupan yang dalam ibadah pelayanannya mau menerima Firman pengajaran,
mau diajar. Apalah arti kita melayani tetapi tanpa Firman pengajaran yang
membina dan mengajar kita. Lewat pengajaran itu membuat kita kuat.
2.
Memamah
biak
Memamah
biak berarti merenungkan kembali Firman Tuhan yang sudah diterima baik siang maupun
malam.
Mazmur 1:2
tetapi
yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam
Mengapa
harus merenungkan Firman Tuhan siang dan malam? Untuk menghadapi dosa siang dan
dosa malam.
Ø Dosa
siang adalah berfoya-foya dan pesta pora
II Petrus 2:13
dan
akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya
pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang
mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama
dengan kamu.
Lukas 21:34-36
34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu
jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan
duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu
seperti suatu jerat.
35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk
bumi ini.
36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk
luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di
hadapan Anak Manusia."
Roma 13:13
Marilah
kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan
kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan
dan iri hati.
Ø Dosa
malam adalah dosa makan minum, mabuk dan tidur atau malas.
I Tesalonika 5:7
Sebab mereka
yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Ayub 24:15-17
15
Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorang pun melihat aku;
lalu dikenakannya tudung
muka.
16
Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi;
mereka tidak kenal terang,
17
karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa
dengan kedahsyatan kegelapan.
3.
Penurut
Yohanes 10:1-4, 16, 27
1 "Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui
pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang
perampok;
10:2
tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan
domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing
menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:16
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
Domba
itu sifatnya penurut namun ada satu dua ekor yang nakal, yang suka menjauh dari
temannya dari penggembalaan. Cara gembala domba di Israel kepada domba yang
suka menjauh awalnya dilempari batu sebagai peringatan namun bila tidak dihiraukan
maka domba tersebut dipatahkan kakinya dan ditinggalkan di kandang supaya
jangan dia terhilang dan dimangsa binatang buas. Untuk kita dombanya Tuhan
jangan suka menjauh dari persekutuan, jangan tunggu dihajar baru mau menurut
kepada Tuhan.
Tuhan
Yesus adalah teladan sempurna dari ketaatan. Dia menurut kepada kehendak Bapa
sampai mati di kayu salib.
Yesaya 53:7
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
4.
Tidak
membela diri
Tidak
membela diri artinya bersandar sepenuhnya kepada Gembala. Teladannya adalah
Tuhan Yesus yang diutus oleh Bapa. Ketika berada di pengadilan kayafas, waktu
tuduhan-tuduhan datang Tuhan diam, demikian juga waktu di pengadilan Pilatus.
Tuhan Yesus tidak membela diri, Ia serahkan semua kepada Bapa di sorga karena
Dia hadir di dunia untuk melakukan tugas dari Bapa maka Bapa pasti membela.
Markus 14:60-61
60 Maka Imam Besar bangkit berdiri di
tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau
memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
61
Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya
kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang
Terpuji?"
Markus 15:4-5
4
Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab?
Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"
5 Tetapi
Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.
I Tesalonika 5:15
Perhatikanlah,
supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah
senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
Roma
12:17-19
17
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi
semua orang!
18
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian
dengan semua orang!
19 Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka
Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan
menuntut pembalasan, firman Tuhan.
I
Petrus 3:8-9
8
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
9 dan janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah
kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh
berkat. Sebab:
5.
Mempunyai
tanduk tetapi menusuk badan sendiri
Ciri
domba yang berikut adalah tidak suka mempersalahkan orang lain tetapi malah
menyalahkan diri sendiri, mau mengoreksi dirinya sendiri.
6.
Berkumpul
saat menghadapi musuh
Pengertiannya adalah suka berfellowship.
Berkumpul di sini berarti bersatu dan mendekatkan diri kepada kepala, itulah
Tuhan Yesus.
Mazmur
133:1-3
1
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila
saudara-saudara diam bersama dengan
rukun!
2
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke
janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3 Seperti embun gunung Hermon yang turun
ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.
Ibrani
10:25; 3:13
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri
dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat.
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan
yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini",
supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya
dosa.
7.
Binatang
untuk korban
Ini
berarti kita belajar untuk melepaskan hak-hak kita demi kepentingan bersama untuk
pembangunan Tubuh Kristus.
Roma 12:1-2; 15:1-3
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung
kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita
sendiri.
15:2 Setiap orang di antara kita harus
mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
15:3 Karena Kristus juga tidak mencari
kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan
mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."
Ada
proses yang harus dilakukan dalam pelaksanaan korban sembelihan domba jantan
ini:
1.
Menumpangkan
tangan di atas kepala domba
Keluaran 29:15
Kemudian
haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan
tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
Apa makna dari menumpangkan tangan di
atas kepala domba ini?
Yesaya
65:5
yang
berkata: "Menjauhlah, janganlah meraba aku, nanti engkau menjadi kudus
olehku!" Semuanya ini seperti asap yang naik ke dalam hidung-Ku, seperti
api yang menyala sepanjang hari.
Untuk kita sekarang korban domba itulah
Tuhan Yesus, berarti meletakkan tangan ke atas kepala domba ini bertujuan
supaya kita mendapat aliran kekudusan dari Tuhan Yesus Anak Domba Allah.
Meraba kepala berarti ada persekutuan
dengan berita kepala, Firman Tuhan yang mengarahkan kita gereja Tuhan untuk menempatkan
Tuhan Yesus sebagai kepala dan kita TubuhNya.
Itulah berita Kabar Mempelai dalam
terang Tabernakel.
Jangan kita menunggu sampai Tuhan sudah
melarang kita merabaNya, bersekutu dengan FirmanNya. Kita harus mengambil
persekutuan di dalam kekudusan Tuhan supaya bisa menerima aliran kekudusan dari
Anak Domba. Biarlah dalam pelayanan kebaktian kita belajar mengulurkan tangan
kepada korban yang ada di atas mezbah itu. Itu berarti kita mengharapkan
kekudusan yang hanya bisa kita peroleh dari pribadi dimana kita bersekutu yaitu
pribadi Anak Domba Allah, bukan dari diri kita sendiri. Tidak ada kekudusan
dari diri kita atau dari pribadi dan perkara yang lain. Bila kita bersekutu di mana
ada Firman Pengajaran yang benar di sanalah kita bisa mendapatkan aliran
kekudusan. Kalau kita sendiri tidak mau meraba domba ini, tidak mau mengulurkan
tangan, maka suatu saat akan meraba-raba dinding.
Yesaya
59:10
Kami
meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya
mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di
tempat gelap seperti orang mati.
Meraba dinding seperti orang buta itu
berarti arahnya sudah tidak jelas dan malah berakhir dengan dipagut ular.
Berarti malah bersekutu dengan setan. Itu akibatnya bila salah meraba, salah
bersekutu!
Amos 5:19
Seperti
seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika
ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut
dia!
Di
dalam kebaktian jangan kita asal saja mengangkat tangan, harus mengerti
maknanya saat kita mengulurkan tangan kepada Tuhan. Biarlah saat mengangkat
tangan ada kerinduan dalam hati kita untuk memperoleh aliran kekudusan dari
Tuhan supaya kita yang kotor ini bisa disucikan.
2.
Domba
disembelih
Keluaran 29:16
Haruslah
kausembelih domba jantan itu
dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada mezbah sekelilingnya.
Disembelih
di sini berarti domba jantan itu menyerah sepenuh kepada pedang, dia tidak
menghindar dari pedang, dia rela kena pedang. Untuk kita sekarang jangan sampai
kita mengelak dari pedang Firman Allah. Kalau kita bersikap mengelak dari
pedang Firman Allah berarti kita sendiri yang menghalangi aliran kekudusan
Tuhan itu mengalir kepada kita.
3.
Darah
disiram pada mezbah sekelilingnya
Keluaran 29:16
Haruslah
kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada
mezbah sekelilingnya.
Mezbah
itu yang disiram darah sekelilingnya, bukan dibagian bawah mezbah. Itu berarti
mezbah tersebut benar-benar berlumuran darah. Mezbah berbicara ibadah
pelayanan, darah berbicara sengsara.
II Timotius 3:12
Memang
setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita
aniaya,
Ibadah
pelayanan yang benar harus ada tanda darah, harus ditandai sengsara daging,
ditandai perobekan daging. Kita harus rela saat daging kita sakit terkena
pedang Firman Tuhan di dalam kebaktian. Mungkin untuk ikut dalam kebaktian kita
harus meninggalkan pekerjaan atau keperluan-keperluan yang lain, itu juga sudah
termasuk mengalami proses mezbah kita disiram dengan darah.
4.
Dipenggal-penggal
Keluaran 29:17
Haruslah
kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah
isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya
dan di atas kepalanya.
Domba
ini dipenggal-penggal hingga menjadi potongan-potongan. Ini berarti terjadi
pemisahan dan yang menjadi teladan adalah Tuhan Yesus.
Ibrani 7:26
Sebab
Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah,
tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari
pada tingkat-tingkat sorga,
Kita
harus mengalami proses dipenggal-penggal yaitu dipisahkan dari dosa.
Matius 19:29
29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Dalam
ayat ini kita juga diajar untuk terpisah dari beberapa hal.
Saudara
laki-laki, berarti tidak tergiur dengan harta warisan. Jangan sampai kita mengejar
apalagi bertengkar karena warisan.
Saudara
perempuan, berarti terpisah dengan kesukaan yang duniawi.
Bapa
atau ibu, berarti terpisah dengan hidup lama, adat istiadat.
Ladang,
berarti pencaharian atau profesi yang lama, perbuatan yang lama di dalam dosa.
5.
Isi
perut dan paha dibasuh
Keluaran 29:17 (Terjemahan Lama)
Lalu
lapah-lapahlah domba jantan itu berpenggal-penggal, maka isi perutnya dan
pahanya hendaklah kaubasuh dan taruhlah dia serta dengan segala penggalnya
dan dengan kepalanya.
Isi
perut dibasuh berbicara penyucian batin, paha dibasuh berbicara penyucian
lahiriah. Berarti pembasuhan isi perut dan paha berbicara penyucian lahir dan
batin.
Pengertian
yang lebih dalam lagi tentang isi perut yang dibersihkan ini adalah ibadah
pelayanan kita harus dibersihkan dari dosa yang membuat kita bertuhankan perut
yang menjadikan kita seteru salib Tuhan.
Paha
yang dibasuh berbicara kesucian dalam nikah. Apa yang salah di masa lampau kita
harus dibersihkan, harus disucikan.
Jangan
seperti dalam Yehezkiel 16:25-26
16:25
Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual
kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap
orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.
16:26
Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga
persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.
napsu
dunia/iblis untuk menajiskan gereja sangat besar.
Ada
14 dosa dari dalam batin:
Markus 7:6, 21-23
6
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai
orang-orang 1munafik!
Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya
jauh dari pada-Ku
21
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala 2pikiran jahat, 3percabulan,
4pencurian, 5pembunuhan,
22
6perzinahan, 7keserakahan, 8kejahatan, 9kelicikan, 10hawa nafsu, 11iri hati, 12hujat, 13kesombongan, 14kebebalan.
23 Semua
hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Yakobus 2:4
bukankah
kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan
pikiran yang jahat?
membedakan
rupa orang itu adalah pikiran jahat.
14
dosa ini ada kaitannya dengan domba sembelihan yang disimpan sampai tanggal ke
14 lalu disembelih. Domba ini disembelih tanggal 14 tujuannya untuk melawan dan
menyucikan 14 dosa yang ada di dalam batin manusia.
Keluaran 12:3, 6
3
Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini
diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor
anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
6 Kamu
harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh
jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
Itulah
berkat yang akan kita terima bila mengambil persekutuan dengan Anak Domba Allah
yaitu kekuatan benih dosa di kalahkan.
6.
Potongan
korban domba diletakkan di atas kepala
Keluaran 29:17
Haruslah kaupotong-potong domba jantan
itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah isi perutnya dan betis-betisnya
dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya dan di atas kepalanya.
Bagian
yang telah terpenggal-penggal ini disusun di atas mezbah dengan kepala berada
paling bawah.
Itu
berarti kepalalah yang paling pertama terkena api.
Pengertiannya
adalah kepala atau pikiran kita inilah yang harus pertama kali ditaklukkan
kepada Tuhan.
II Korintus 10:5
Kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Tidak
mungkin kita menyerah kepada Tuhan bila pikiran kita belum ditaklukkan lebih
dahulu.
Pikiran
kita harus lebih dahulu ditaklukkan supaya kita bisa menyerah sepenuh kepada
Tuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar