Keluaran
29:24-26,32-37
24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas
telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah
kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
25 Kemudian haruslah kauambil semuanya
dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran,
sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian
bagi TUHAN.
26 Selanjutnya haruslah kauambil dada
dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan kaupersembahkan
sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan itulah bagian untukmu.
32 Haruslah Harun dan anak-anaknya
memakan daging domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul di depan
pintu Kemah Pertemuan.
33 Haruslah mereka memakan semuanya itu
yang dipakai untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan
dikuduskan, tetapi orang awam janganlah memakannya, sebab persembahan kudus
semuanya itu.
34 Jika ada yang tinggal dari daging
persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis
yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus
semuanya itu.
35 Maka haruslah kauperbuat demikian
kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan
kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.
36 Tiap-tiap hari haruslah engkau
mengolah seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa untuk mengadakan
pendamaian dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan mengadakan pendamaian
baginya; haruslah engkau mengurapinya untuk menguduskannya.
37 Tujuh hari lamanya haruslah engkau
mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya, maka
mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah itu
akan menjadi kudus."
Yang
akan dibicarakan pada kesempatan ini
adalah korban unjuk-unjukan atau korban timang-timangan. Pada ayat 24
dibicarakan tentang pelaksanaan pentahbisan imam-imam dan tersirat di dalamnya
tentang persekutuan awal imam-imam yang sedang ditahbiskan dan ditutup dengan
persekutuan akhir itulah persekutuan yang permanen. Persekutuan awal
dihubungkan dengan korban unjuk-unjukan yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Apa
yang dilakukan untuk pentahbisan ini sesuai dengan apa yang diterima oleh Musa
dari Tuhan di atas gunung Sinai. Ketika Musa turun dari gunung Sinai ternyata
bangsa Israel telah menyembah lembu emas sehingga dari antara mereka harus mati
3000 jiwa. Di saat Petrus menyampaikan Firman setelah mereka penuh dengan Roh
Kudus maka 3000 jiwa dimenangkan. Saat awal pembangunan Tabernakel secara fisik
3000 jiwa harus mati namun pada awal pembangunan Tabernakel secara rohani 3000
jiwa diselamatkan. Ketika terjadi kematian 3000 orang dari bangsa Israel maka harus
kembali terjadi pembaharuan yang dilakukan oleh Musa bersama dengan umat Tuhan
sehingga Firman Tuhan untuk membangun Tabernakel kembali diperdengarkan.
Keluaran 34:32-34; 35:1
34:32 Sesudah itu mendekatlah segala
orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang
diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai.
34:33 Setelah Musa selesai berbicara
dengan mereka, diselubunginyalah mukanya.
34:34 Tetapi apabila Musa masuk
menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu
sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa
yang diperintahkan kepadanya.
35:1 Lalu Musa menyuruh berkumpul
segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang
diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
Apa
yang dibicarakan di dalam Keluaran pasal 29 adalah tentang pentahbisan
orang-orang yang terlibat langsung di dalam ibadah dan pelayanan. Pentahbisan
yang dibicarakan dalam Keluaran pasal 29 menubuatkan penampilan hamba-hamba
Tuhan dan gereja Tuhan di akhir zaman. Ada tiga kali disebutkan angka 7 yang
menunjuk pada angka akhir zaman. Tiga kali disebutkan angka tujuh artinya
adalah di penghujung akhir zaman ini Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus akan bekerja
keras untuk memakai hamba-hambaNya agar umat Tuhan bisa menikmati suasana yang
disebut mezbah yang maha kudus itulah ibadah yang maha kudus, ibadah yang
sempurna.
Keluaran 29:30, 35, 37
30 Tujuh hari lamanya haruslah
pakaian itu dikenakan oleh imam penggantinya dari antara anak-anaknya, yang akan
masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat
kudus.
35 Maka haruslah kauperbuat demikian
kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan
kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.
37 Tujuh hari lamanya haruslah
engkau mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya,
maka mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah
itu akan menjadi kudus."
Syarat
pentahbisan hamba Tuhan yang dikaitkan dengan korban timang-timangan mengandung
pengertian bahwa Tuhan ingin memposisikan kehidupan hamba Tuhan seperti buah
sulung. Hamba Tuhan harus mengkondisikan diri sebagai buah sulung di
tengah-tengah sidang jemaat yang harus selalu diunjuk-unjuk, ditimang-timang di
hadapan Tuhan. Artinya harus ada kegerakan.
Kegerakan
yang dimaksud di sini bukanlah gerakan secara fisik, atau badan yang bergoyang
saat ibadah, namun yang dimaksud kegerakan secara rohani. Ini yang dialami oleh
hamba Tuhan pada persekutuan awal, harus selalu memiliki aktifitas rohani yang
benar di hadapan Tuhan. Kita harus selalu mengingat bahwa setiap aktifitas
terutama di dalam ibadah dan pelayanan berada di hadirat Tuhan, selalu
diamat-amati oleh Tuhan.
Amsal 15:3
Mata TUHAN ada di segala tempat,
mengawasi orang jahat dan orang baik.
Yeremia 16:17
Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah
langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan
mereka pun tidak terlindung di depan mata-Ku.
Lebih
baik sekarang kesalahan kita dinyatakan oleh Tuhan dari pada nanti dipengadilan
Tuhan, sebab sekarang masih ada kesempatan untuk diselesaikan.
Berbicara
korban timang-timangan itu ada hubungannya dengan sesuatu yang disulungkan.
Bagaimana supaya kita bisa menjadi yang disulungkan? Kita harus memiliki persekutuan
dengan korban timang-timangan. Apa saja yang menjadi isi dari korban timang-timangan
ini?
1. Lemak yang adalah bagian dalam
Bagian dalam ini menunjuk pada batin,
hati dan pikiran kita. Hati kita harus mengalami kegerakan. Jangan sampai hati
kita dingin dan tidak menggebu-gebu untuk melayani Tuhan. Kita datang beribadah
bukan hanya untuk melaksanakan ritual belaka namun sudah harus ada keinginan
untuk kerohanian kita mencapai apa yang disebut dengan mezbah yang maha kudus,
itulah ibadah puncak.
Tuhan yang memberikan ketetapan ini
kepada kita, berarti Tuhan juga yang menggerakkan di dalam hati kita untuk
memberikan yang terbaik di dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Sekarang tinggal
tergantung dari kita, mau mengikuti kegerakan dari Tuhan atau tidak.
Filipi 2:13
karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.
Berbicara
lemak menunjuk pada bagian yang terbaik. Dalam ibadah dan pelayanan kita harus
memberikan yang terbaik kepada Tuhan, dimulai dari bagian dalam dari hati kita.
Biarlah dengan sepenuh hati kita sungguh-sungguh memberikan yang terbaik bagi
Tuhan di dalam ibadah dan pelayanan kita. Jangan melayani dan beribadah dengan
setengah hati.
Ibrani
13:21
kiranya
memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan
mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus.
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Mazmur
109:1,24
1
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Ya Allah pujianku, janganlah berdiam diri!
24
Lututku melentuk oleh sebab berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis
lemaknya.
Daud berpuasa sampai habis
lemaknya, artinya dia memberikan yang terbaik dalam ibadahnya kepada Tuhan.
Bukan berarti Daud ini tidak mempunyai bagian hidup yang gelap, namun saat ia
menyadari dan bertobat ia kembali beribadah dan bersungguh-sungguh memberi yang
terbaik kepada Tuhan.
Filipi
2:5-8
5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
7
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Teladan kita dalam memberikan
yang terbaik adalah Tuhan Yesus yang sampai menghampakan diri atau mengosongkan
diriNya untuk memberikan yang terbaik kepada kita.
2.
Paha
kanan/ bahu kanan
Perkara
yang harus ditimang-timang yang kedua adalah paha kanan atau bahu kanan.
Artinya adalah harus ada kegerakan untuk selalu bertanggung jawab dalam mengedepankan
Tuhan dan pekerjaanNya. Mengedepankan Tuhan berarti melayani Tuhan yang adalah
Kepala. Melayani pekerjaanNya berarti melayani gereja Tuhan yang adalah Tubuh
Kristus. Jadi kegerakan pelayanan ini harus lengkap.
Kita
harus menyadari bahwa korban ini ditimang-timang di hadapan Tuhan, pelayanan
yang kita lakukan dilihat oleh Tuhan. Tuhan memperhatikan apakah pelayanan kita
bermula dari hati yang dijamah oleh kasih Tuhan atau pelayanan tersebut hanya
untuk meraup perkara yang duniawi atau yang bendawi.
Keluaran 29:24
Haruslah kautaruh seluruhnya ke
atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah
kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
Yesaya 44:6-8
6
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam:
"Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain
dari pada-Ku.
7
Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya
dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala
hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya
kepada kami!
8
Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan
dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain
dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Tuhan
tampil sebagai yang terdahulu dan yang terkemudian berarti kita yang menyadari
hal itu harus sungguh-sungguh bertanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Jangan
sampai ada allah lain selain Tuhan di dalam pelayanan kita. Jangan sampai ada
satu perkara apapun yang kita sandingkan dengan Tuhan di dalam pelayanan,
jangan sampai kita malah mengutamakan perkara jasmani di dalam pelayanan.
Yesaya 62:1
Oleh
karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak
akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan
keselamatannya menyala seperti suluh.
Jangan
sampai kegerakan kita hanya mengatas namakan Sion dan Yerusalem padahal yang
kita kejar bukanlah perkara Sorga dan hanyalah perkara yang jasmani.
3.
Roti
tidak beragi, roti bundar yang diolah dan dioles dengan minyak tak beragi, roti
tipis yang dioles dengan minyak tak beragi.
Imam-imam
yang menimang-nimang roti ini harus memiliki gerakan tangan yang sama, yang
seirama agar roti dan korban yang lainnya tidak jatuh dari tangan mereka. Kita
harus sama-sama merasakan kegerakan Firman pengajaran yang sehat. Hamba Tuhan
harus menjadi sama dalam hal pengajaran, menjadi satu dalam pengajaran yaitu
pengajaran yang sehat. Kenapa bisa menjadi satu suara dalam pengajaran? Sebab
digembalakan oleh satu Gembala Agung. Jangan sampai ada diantara kita yang
tidak menjadi satu suara di dalam pengajaran, sebab pribadi tersebut juga pasti
tidak akan bisa menjadi satu dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Bila
ketiga hal ini ada dalam diri kita maka hasilnya adalah kita menjadi mezbah
yang kudus.
Keluaran 29:36-37
36 Tiap-tiap hari haruslah engkau mengolah
seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian
dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan mengadakan pendamaian baginya;
haruslah engkau mengurapinya untuk menguduskannya.
37 Tujuh hari lamanya haruslah engkau
mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya, maka
mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah itu
akan menjadi kudus."
Apakah
mezbah yang dimaksud di sini menunjuk pada mezbah korban bakaran, mezbah dupa
emas atau hal yang lain?
Keluaran 38:1
Dibuatnyalah mezbah korban bakaran
itu dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, empat
persegi, tetapi tiga hasta tingginya.
Keluaran 37:25
Dibuatnyalah mezbah pembakaran ukupan
itu dari kayu penaga, sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, empat persegi,
tetapi dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya seiras dengan mezbah itu.
Kedua
mezbah di atas disebutkan dengan namanya yaitu mezbah korban bakaran dan mezbah
pembakaran ukupan. Mezbah yang dibicarakan dalam Keluaran 29:36 penekanannya secara rohani adalah ibadah pelayanan
kita. Dengan kata lain kehidupan kita sendirilah yang harus menjadi mezbah,
diri kita sendiri yang akan dibawa pada kekudusan yang sesungguhnya.
Tujuh
hari diadakan pendamaian terhadap mezbah ini mempunyai pengertian bahwa kita
harus memiliki keinginan dan kerinduan hati supaya ibadah kita ini merupakan ibadah
yang mengarah pada kekudusan yang sempurna atau kekudusan yang sesungguhnya.
Efesus 4:23-24
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh
dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang
telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan
yang sesungguhnya.
Ibadah
dan pelayanan dalam tahbisan yang benar pasti akan menghasilkan kekudusan yang
sesungguhnya namun ibadah dan pelayanan tanpa tahbisan yang benar akan
menghasilkan kekudusan yang palsu!
Hamba
Tuhan yang melayani tanpa tahbisan yang benar menipu sidang jemaat dengan
menampilkan kekudusan yang palsu. Mungkin dihadapan manusia bisa terlihat hebat
tetapi di hadapan Tuhan itu adalah kekudusan yang palsu. Sidang jemaat harus
memperhatikan hamba Tuhan yang melayani apakah memiliki persekutuan awal yang
benar atau tidak. Sebab sekarang ini iblis pandai menipu dengan memakai
hamba-hamba Tuhan tanpa tahbisan yang benar untuk menggagalkan rencana Tuhan di
dalam diri anak-anak Tuhan.
Kunci
kekudusan yang sesungguhnya dimulai dari gembala. Seorang gembala harus
menyadari rencana Tuhan yang puncak di dalam gereja Tuhan dan harus bertanggung
jawab membawa sidang jemaat sampai kepada kekudusan yang sesungguhnya.
Imamat 23:11-13,20
11 dan imam itu haruslah mengunjukkan
berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus
mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.
12 Pada hari kamu mengunjukkan berkas
itu kamu harus mempersembahkan seekor domba berumur setahun yang tidak bercela,
sebagai korban bakaran bagi TUHAN,
13 serta dengan korban sajiannya dari
dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian
bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari
seperempat hin anggur.
20 Imam harus mengunjukkan semuanya
beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN,
beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus
bagi TUHAN dan adalah bagian imam.
Korban
unjukan ini menunjuk pada hulu hasil. Bila kita memiliki persekutuan dengan
korban unjukan maka kita bisa masuk dalam persekutuan anak-anak sulung,
persekutuan dari anak-anak Tuhan yang memiliki hak dan berkat sulung.
Ibrani 12:22-23a
22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit
Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu
malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
23a dan kepada jemaat anak-anak sulung
Inti
dari gereja Tuhan dikatakan sebagai korban sulung bagi Allah dan kita sekarang
sedang mengarah ke sana.
Wahyu 14:4
Mereka adalah orang-orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama
seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban
sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Persekutuan
awal terjadi saat imam-imam berkumpul untuk mengunjuk-unjuk korban di tangan mereka
dan persekutuan akhir terjadi saat korban ini dimakan dan menyatu dengan pribadi
Hamba Tuhan (imam). Itulah persekutuan yang permanen yang tidak bisa dipisahkan
lagi. Persekutuan kita harus mencapai persekutuan yang permanen ini, bila hanya
pada persekutuan awal maka bisa terlepas dari persekutuan. Itu sebabnya
kerohanian kita harus bergerak maju menuju persekutuan akhir, jangan diam di
tempat.
Tahapan
untuk mencapai persekutuan yang permanen adalah sebagai berikut:
1.
Persekutuan
tahap awal
Keluaran 29:24
Haruslah
kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan
anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan
di hadapan TUHAN.
Bila
kita hanya sampai pada persekutuan awal dan tidak mau meningkat pada tahap
berikutnya maka masih sangat rawan untuk terlepas dari persekutuan. Kehidupan
yang hanya sampai pada persekutuan awal masih amat mudah untuk tersandung sebab
melihat orang lain. Memang kita semua masih memiliki kekurangan, itu sebabnya
kita datang mendengarkan Firman pengajaran namun jangan sampai kita tersandung
dengan kekurangan-kekurangan tersebut. Yang harus kita lihat di dalam
persekutuan adalah pokok anggur yang benar itulah Tuhan Yesus yaitu kita
bersekutu lewat pengajaran yang sehat.
2.
Tangan
harus diisi
Artinya
kita harus memiliki kesediaan hati untuk melayani sesuai kehendak dan seleranya
Tuhan, bukan selera kita, ukurannya dalam Kejadian
27:9
Kejadian 27:9
Pergilah ke tempat kambing domba
kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya
menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya. (selera
ayahmu)
3.
Mulai
ada kegerakan di hadapan Tuhan
Berarti
memiliki gairah untuk beribadah dan melayani Tuhan. Jangan sampai kita dingin
dan tidak memiliki kegerakan.
Roma 12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
4.
Dibakar
menjadi korban yang berbau harum bagi Tuhan
Keluaran 29:25
Kemudian
haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah,
yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN;
itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Dari
tangan imam-imam yang tadi diisi, korban itu diambil lalu dibakar. Jadi harus
terlebih dahulu merasakan bobot dari pelayanan itu supaya pelayanan kita bisa
berbau harum di hadapan Tuhan.
5.
Daging
dan roti korban tersebut di makan
Keluaran 29:31-32
31
Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah kauambil dan dagingnya
kaumasak pada suatu tempat yang kudus.
32 Haruslah Harun dan
anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul
di depan pintu Kemah Pertemuan.
Korban
sembelihan dan roti persembahan yang belum dibakar dimakan oleh imam-imam dan
bila ada yang sisa harus dibakar. Di sinilah terjadi persekutuan yang permanen
yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun.
Keluaran 29:33
Haruslah mereka memakan semuanya itu yang
dipakai untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan
dikuduskan, tetapi orang awam janganlah memakannya, sebab persembahan
kudus semuanya itu.
Kaum
awam tidak boleh memakannya, di sini terlihat kaum awam atau sidang jemaat
seperti disisihkan namun sebenarnya ada berkat yang menjadi bagian jemaat. Bila
hamba Tuhan yang melayani jemaat sungguh-sungguh memiliki tahbisan yang benar
dan memperoleh kekudusan yang sesungguhnya maka sidang jemaat yang dilayani
mendapat kesempatan untuk dikuduskan.
Bila gembala mengalami
persekutuan yang permanen dengan Tuhan maka kehidupannya bagaikan mezbah yang
maha kudus. Manakala orang yang lain mau bersekutu dengan pribadi tersebut maka
orang lain ini juga ikut dikuduskan. Tetapi bagaimana orang lain bisa ikut
dikuduskan bila hanya berada pada persekutuan awal?
Keluaran
29:34
Jika ada yang tinggal dari daging
persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar
habis yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan
kudus semuanya itu.
Sisa yang tidak habis dimakan ini
harus dibakar. Ini menunjuk bahwa ada batas waktu untuk kita bersekutu dengan
korban ini. Ada batas waktu kita untuk beribadah dan melayani Tuhan. Jangan
mengulur-ulur waktu sebab waktu akan segera berakhir.
Sebab akan terjadi kita ada waktu
untuk beribadah/melayani tetapi kesempatan tidak ada lagi sebab mungkin
terbaring sakit atau hal yang lainnya, atau ada kesempatan tetapi waktu untuk
beribadah/melayani sudah tidak ada sebab waktu sudah dikuasai oleh antikris.
Oleh sebab itu marilah kita
gunakan kesempatan yang masih ada,
Ibrani
10:37
"Sebab
sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan
ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Sekarang ini masih ada waktu dan
kesempatan karena itu layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh sebab Tuhan telah
berjanji untuk membawa kita sampai pada persekutuan anak-anak sulung yang
meriah di kota Yerusalem Baru.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar