Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus.
Zakharia
11:1-3
11:1 Bukalah
pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu.
11:2
Merataplah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras dan sudah
dirusakkan pohon-pohon yang hebat! Merataplah, hai pohon-pohon tarbantin Basan,
sebab telah rata hutan yang lebat itu!
11:3 Dengar,
para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar,
singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.
Pasal 11 ini dalam terang Tabernakel kena
pada Mezbah Dupa. Mezbah Dupa menunjuk penyembahan atau penyerahan sepenuh yang
tentunya didorong oleh Firman pengajaran (Meja Roti) dan Roh Kudus yang digambarkan
dalam bentuk Kaki Dian. Dua hal itu mendorong kita untuk masuk dalam
penyembahan atau penyerahan sepenuh kepada Kristus Yesus Mempelai Pria Sorga.
Namun di sini kita menemukan ada tiga yang
disuruh meratap, sebabadagangguan yang merusakpenyerahanmempelaiperempuankepadaMempelaiPriaSorga.
1.
Pohon-pohon
sanobar
2.
Pohon-pohon
tarbantin Basan
3.
Gembala-gembala
Kita dapat melihat bahwa apa yang terjadi dalam kitab
nabi Zakharia ini semestinya jangan terjadi dalam diri kita sebab kita ada
dalam penggembalaan Firman Tuhan yang begitu jelas sebab kita ada pada pola ibadah.
Kasih karunia yang diberikan Tuhan kepada hamba Tuhan, itu dibagikan kepada
jemaat. Jemaat mendapat kasih karunia yang adalah bagian kasih karunia yang ada
pada gembala. Tetapi sangat disayangkan pada ayat yang kita baca di atas,
gembala tidak dapat lagi membagikan kasih karunia kepada jemaat.
Hubungan ini tidak dapat dientengkan yaitu
hubungan gembala dan jemaat.
Filipi
1:7
1:7 Memang
sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di
dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia
yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu
aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Jadi jemaat mendapat kasih karunia lewat
pelayanan hamba Tuhan yang diberikan Tuhan kepadanya. Jadi ada hubungan yang
sangat erat dan tidak bisa diputuskan. Kasih karunia yang ada padagembala
disalurkan kepada jemaat.
Rasul Paulus bersaksi:
II
Korintus 1:15
1:15
Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu
dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.
Untuk mendapatkan kasih karunia double maka
ada perkunjungan dari hamba Tuhan ini. Kesimpulannya umat Tuhan mendapatkan
kasih karunia atau mendapatkan pelayanan Tuhan demi keselamatannya dari kasih
karunia yang ada pada hamba Tuhan. Tujuannya tentu agar umat Tuhan diselamatkanyakni keselamatan yang akan datang.
Hamba Tuhan difasilitasi oleh Tuhan tujuannya
agar umat Tuhan yang
dilayani supaya mereka selamat.
Imamat
10:17
10:17
"Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus?
Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya
kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di
hadapan TUHAN?
Bila hamba Tuhan salah dalam pelayanan maka
umat Tuhan kena biasnya, umat Tuhan yang kena tulah.
Bilangan
8:19
8:19 dan Aku
menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada
Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang
Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel,
supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat
kudus."
Tentu saudara tidak mau kena tulah. Kalau
benar kita tidak mau kena tulah maka bawalah hidup saudara untuk digembalakan dalam
pelayanan gembala yang bisa membagi kasih karunia Tuhan kepada saudara.
Ada orang yang mengatakan “yang penting saya
sudah pergi beribadah tidak perlu melihat siapa gembala yang melayani, pokoknya
hubungan saya dengan Tuhan saya jaga”. Orang seperti itu tidak mengerti
pengajaran, tidak mengerti Alkitab. Kalau berpikir seperti itu jadi lebih baik
tinggal saja di rumah. Orang seperti itu hanya tahu jangan menjauh dari
perhimpunan tetapi tidak mengerti nilai penggembalaan.
Ibrani
10:25
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Maksuddariperhimpunanitusupaya:
Filipi 1:7b
1:7
Memangsudahlahsepatutnyaakuberpikirdemikianakankamusemua, sebabkamuada di
dalamhatiku, olehkarenakamusemuaturutmendapatbagiandalamkasihkarunia yang
diberikankepadaku, baikpadawaktuakudipenjarakan,
maupunpadawaktuakumembeladanmeneguhkanBeritaInjil.
Kalau dia jatuh dalam pelayanan yang kurang
pas di hadapan Tuhan maka dia akan kena tulah, kena bencana. Tentu kita tidak
menginginkan hal itu apalagi Tuhan, masakan saya melayani jemaat malah kena
tulah. Bukankah keselamatan jemaat justru menjadi perjuangan seorang hamba
Tuhan?.
1.
Pohon-pohon
Sanobar
Zakharia 11:1
11:1 Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon,
supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu.
Kalau kita membaca ayat-ayat di bawah ini hutan Libanon itu sudah
dipindah di Yerusalem secara rohani
sebab pohon aras, pohon sanobar, pohon minyak sudah diboyong begitu banyak
untuk dipakai membangun bait Allah dan istana sehingga keduanya disebut “Hutan
Libanon”.
I Raja-raja 7:2; 10:17,21
7:2 Ia mendirikan gedung "Hutan
Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga
puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja
kayu aras di atas tiang itu.
10:17 ia membuat juga tiga ratus perisai
kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil;
lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".
10:21 Segala perkakas minuman raja
Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon"
itu dari emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak
berharga pada zaman Salomo.
II Tawarikh 9:20
9:20 Segala perkakas minuman raja Salomo
dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari
emas murni; perak tidak dianggap berharga pada zaman Salomo.
Jadi yang dimaksud dengan “bukalah
pintu-pintumu, hai Libanon” bukan lagi gunung di Libanon saat itu tetapi bebicara
Hutan Libanon yang sudah di pindah di Yerusalem. Apa yang menjadi pintunya? Ada
dua pohon yang dipakai Tuhan menjadi pintu dan tiang-tiang pintu, pertama pohon
minyak atau zaitun hutan dan kedua pohon sanobar. Tuhan menyuruh membuka
pintunya karena Tuhan mau membakar. Mengapa Tuhan mau membakar? Karena ibadah
mereka tidak benar, pelayanan mereka sudah tidak betul. Ini membuat sakit hati Tuhan sehingga Tuhan
bermaksud membalas dan membakar karena ibadah mereka sudah tidak benar dan
ditambah lagi nikah dari Salomo juga sudah tidak benar.
Tuhan perintah supaya Libanon ini membuka pintu. Libanon inikan alam.
Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan memerintah alam dan alam itu tunduk
kepada Tuhan.Tidak pernah kita baca dalam Alkitab Tuhan berbicara kepada alam
lalu alam membantah. Apalagi dalam 4 Injil, selalu ketika Yesus berhadapan
dengan keadaan alam lalu Yesus berbicara maka alam itu tunduk. Alam ini bukan
untuk diselamatkan tetapi dia tunduk kepada Tuhan. Manusia mau diselamatkan
tetapi tidak tunduk kepada Tuhan kalau Tuhan bicara! Tuhan mau menyelamatkan
kita tetapi kenapa kita tidak tunduk kepada Tuhan. Kalau alam bisa tunduk
kenapa kita tidak bisa tunduk? Alam tidak akan diselamatkan dan justru akan
dibakar. Kenapa kita harus senasib dengan alam, harus senasib dengan dunia ini?
Sebetulnya bagi Tuhan tidak ada persoalan yang sulit, Dia bisa langsung
membuka pintu itu. Tetapi di sini Tuhan tidak mau memaksa. Dengan kata lain
Tuhan mengajar kepada kita manusia dan tidak memaksa tetapi kita ditarik untuk melihat
pada alam ini, alam tidak dipaksa tetapi membuka begitu diminta. Mengapa kita
tidak membuka pintu hati kita kepada Tuhan? Manusia yang akan diselamatkan oleh
Tuhan seringkali tidak mau membuka hati.
Tuhan menyuruh membuka Libanon karena mau membakar pohon aras. Lebih 50% Bait Allah/ istana terbuat dari pohon aras.
I Raja-raja 7:2; 10:17,21
7:2 Ia mendirikan gedung "Hutan
Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga
puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja
kayu aras di atas tiang itu.
10:17 ia membuat juga tiga ratus perisai
kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil;
lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".
10:21 Segala perkakas minuman raja
Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari
emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga
pada zaman Salomo.
Jadi hutan Libanon bagaikandipindah oleh Salomo bersama dengan raja Hiram ke Yerusalem. Kenapa
Tuhan sampai sebal dan tidak tahan lagi sehingga menyuruh membuka pintu Libanon
dan mau membakar pohon aras? Sebab Tuhan menemukan yang menjadi penguasa di
sana adalah duri dan onak.
Hakim-hakim 9:15
9:15 Jawab semak duri itu kepada
pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas
kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api
keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung
Libanon.
Kalau aras di bakar berarti Bait Allah tidak terbangun. Bait Allah
sudah terbangun tetapi mau dibakar, mengapa? Karena ibadah sudah tidak benar
akhirnya Tuhan bumi hanguskan. Mengapa bisa seperti itu? Karena yang menjadi
penguasa di situ adalah duri dan onak. Duri dan onak ini adalah orang dursila.
Jadi kalau ibadah kita terancam dibakar oleh Tuhan itu karena Tuhan meraba,
Tuhan mendeteksi, Tuhan memantau, Tuhan melihat ibadah itu sudah tidak pada
jalur yang benar dan Tuhan melihat siap biang keroknya yaitu pemimpin yang
tampil bagaikan duri dan onak.
Yehezkiel 2:6-7
2:6
Dan engkau, anakmanusia, janganlahtakutmelihatmerekamaupunmendengarkan
kata-katanya, biarpunengkau di
tengah-tengahonakdanduridanengkautinggaldekatkalajengking.Janganlahtakutmendengarkan
kata-kata merekadanjanganlahgentarmelihatmukanya,
sebabmerekaadalahkaumpemberontak.
2:7
Sampaikanlahperkataan-perkataan-Ku kepadamereka,
baikmerekamaumendengarkanatautidak, sebabmerekaadalahpemberontak.
Dalam kitab Hakim-hakim pasal 9, Abimelekhpergi ke Sikhem dan mencari
keluarga yang bisa dikuasai untuk caripendukung supaya dia menjadi raja, menjadi penguasa. Jadi dia mencari pendukung-pendukungsupaya ditunjuk menjadi pemimpin. Itu bukan dari
Tuhan tetapi dia sendiri yang ambisi supaya dia jadi pemimpin. Bisa siapa saja mengangkat diri menjadi
pemimpin tetapi kita harus melihat latar belakangnya apakah Tuhan yang tunjuk
atau karena maunya sendiri.
Untuk seketika orang Sikhem begitu respek dan serius mendukung
Abimelekh.Tetapi hanya 3 tahun kemudian Tuhan merubah hati orang-orang Sikhem
untuk melawan Abimelekh. Jadi segala sesuatu yang sifatnya hanya dari hawa
nafsu waktunya tidak bisa panjang. Itulah pemimpin yang ada di Israel saat itu
yaitu Abimelekh yang tidak lama berkuasa karena Tuhan tidak ingin umatNya dialihkan
kepada arah yang salah, dalamgerejasekarangbanyakAbimelekh yang
ambisijadipemimpin.
Hakim-hakim 9:22-23
9:22 Setelah tiga tahun lamanya
Abimelekh memerintah atas orang Israel,
9:23 maka Allah membangkitkan semangat
jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu
menjadi tidak setia kepada Abimelekh,
Akhirnya terjadi bentrok antara Abimelekh sebagai pemimpin dengan umat Tuhan. Ini bencana bagi Abimelekh.
Sifat Abimelekh ini kejam sekali, begitu orang sudah berpaling dan tidak lagi
mendukung dia maka dia tampil dengan hawa nafsu kekuasaannya. Dia mengejar
orang-orang itu. Begitu orang melihat angkara murka yang datang dari Abimelekh
mereka bersembunyi dalam satu gua kurang lebih 1000 orang. Abimelekh tahu ada
kurang lebih 1000 orang di dalam gua dan bersama dengan sisa pengikutnya mereka
menebang kayu dan menaruh di mulut gua lalu dibakar sehingga terbakarlah 1000
orang itu.
MenggenapiHakim-hakim 9:15
9:15
Jawabsemakduriitukepadapohon-pohonitu:
Jikakamusungguh-sungguhmaumengurapiakumenjadi raja ataskamu,
datanglahberlindung di bawahnaunganku; tetapijikatidak,
biarlahapikeluardarisemakduridanmemakanhabispohon-pohonaras yang di
gunungLibanon.
Kalau pemimpin itu diangkathanya dengan
hawa nafsu untukmengangkat dirinya sebagai
seorang penguasa akan berujung kebinasaan. Akhirnya Abimelekh dilempari
seorang wanita dengan batu kilangan sehingga pecah kepalanya. Apa yang datang
dari hawa nafsu pasti berujung pada kebinasaan. Ini salah satu yang membuat
Tuhan sebal dan Tuhan mau membakar pohon aras yang ada di hutan Libanonsebabmerekabiarkan
orang dursilajadipenguasa.
Pintu itu dibuat dari kayu Sanobar dan kayu minyak.
I Raja-raja 6:31
6:31 Sebagai pintu masuk ke ruang
belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan
segi lima.
Kayu minyak ini adalah pohon Zaitun hutan. Siapa yang dikatakan dalam
surat Roma 11:17-18(TL) sebagai pohon Zaitun hutan? Itulah kita bangsa kafir. Sebelum kita
bangsa kafir percaya kepada Yesus sudah dinubuatkan dalam pembangunan Bait
Allah akan ada bangsa kafir masuk dalam pembangunan Bait Allah dan menjadi
pintu. Kalau pintu berarti ada saatnya dibuka dan ada saatnya ditutup. Kita
bangsa kafir harus mengerti, kalau sekarang pintu itu dibukan kita harus
bergegas masuk. Jangan tunggu pintu itu ditutup oleh Tuhan!
Dalam surat Roma pasal 11 dikatakan bangsa Israel adalah pohan zaitun
asli yang dipotong cabangnya dan tersisa tunggulnya. Diambilah pohon zaitun
hutan atau pohon minyak lalu dicangkokkan ke dalamnya, itulah kita bangsa
kafir. Di dalam Bait Allah kita juga menemukan fungsi kita bangsa kafir yang
digambarkan sebagai pohon minyak adalah bagaikan pintu yang bisa dibuka atau
ditutup. Artinya kalau sekarang Tuhan membuka kesempatan kepada kita harus kita
manfaatkan jangan tunggu Tuhan tutup.
Jangan tunggu pintu dibuka untuk dibakar. Biarlah kita membuka hati
untuk Tuhan sebelum terlambat. Bukalah hati dan mohon kepada Tuhan untuk
dikaitkan dengan pembangunan Tubuh Kristus yang digambarkan dengan pembangunan
Bait Allah Salomo.
I Raja-raja 6:32-34
6:32 Pada kedua daun pintu yang dari
kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang,
kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya
emas.
6:33 Demikian juga untuk pintu masuk ke
ruang besar itu dibuatnya tiang-tiang dari kayu minyak yang merupakan segi
empat;
6:34 dan dua pintu dari kayu sanobar;
kedua papan pintu dari pintu yang satu dapat dilipat dan demikian juga kedua
papan pintu yang lain.
Sanobar ini sebenarnya adalah evolusi dari onak/ duri yang oleh karena turun hujan maka Tuhan
merubah menjadi sanobar.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan
tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan
itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak
akan lenyap.
Tadinya orang itu bagaikan duri, dia selalu menusuk-nusuk. Kalau dia
istri berarti tidak menyegarkan hati suami, kalau dia suami tidak membuat hati
nyaman istri, kalau dia orang tua tidak membuat nyaman hati anak, kalau dia
anak berarti tidak membuat nyaman hati orang tua, kalau dia jemaat berarti
tidak membuat nyaman hati gembala. Tetapi karena pekerjaan Firman yang bagaikan
hujan yang turun maka hati yang tadinya bagaikan duri itu Tuhan ruba menjadi
sanobar. Keubahan anak Tuhan itu justru dimaksudkan oleh Tuhan untuk kemasyuran
bagi Tuhan.
Kalau sudah menjadi sanobar maka bisa menjadi kapal.
Yehezkiel 27:1-5
27:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
27:2 "Hai engkau anak manusia,
ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus,
27:3 dan katakanlah kepada Tirus, yang
terletak di pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di
banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata:
aku kapal yang maha indah.
27:4 Wilayahmu di tengah lautan; ahli
bangunmu membuat keindahanmu sempurna.
27:5 Seluruh badanmu mereka buat dari
kayu sanobar Senir, mereka mengambil aras Libanon membuat bagimu tiang layar.
Senir ini adalah nama lain dari gunung Hermon. Dulu saudara adalah
duri, suka menyusahkan orang, sulit dijinakkan, sebagai anak muda membuat sebal
hati orang tua, sebagai istri membuat sakit hati suami atau sebagai suami
membuat sakit hati istri, rasanya seperti duri di dalam rumah, semuanya jadi terasa tidak nyaman. Tetapi oleh
pekerjaan hujan yaitu Firman pengajaran yang turun maka onak atau duri itu
Tuhan rubah menjadi sanobar.
Buktikan saudara sudah menjadi kapal. Kalau saudara sudah menjadi kapal
saudagar berarti saudara sudah lebih dari permata. Saudara sudah tidak bisa
ditandingi oleh permata apapun di dunia ini. Artinya oleh pekerjaan Firman
Allah akan menampilkan saudara bagaikan seorang istri yang bagaikan kapal yang
membawa perbekalan dan bukan kapal perang.
Amsal 31:14
31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar,
dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Ini penampilan gereja yang disebut istriAnakDomba Allah. Secara jasmani ini adalah penampilan
ibu-ibu di dalam gereja. Mereka tampil bagaikan kapal saudaga bukan kapal
perang lagi. Kalau sudah seperti ini Tuhan tidak akan berkata “merataplahhai pohon sanobar”. Kalau sudah menjadi
kapal maka berarti lebih berharga dari permata.
Amsal 31:10
31:10 Isteri yang cakap siapakah akan
mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Menjadi kapal saudagar berarti dia selalu ada di dalam kelimpahan pemeliharaan
Tuhan. Kalau betul kita menjadi kapal Saudagar maka kita tidak akan kosong dan
pasti berkelimpahan rohani dan jasmani. Kalau kita adalah sanobar maka kita
bagaikan daun pintu dan kusen pintu juga maka kalau Tuhan menyuruh membuka
pintu pasti berkat datang, kalau Tuhan menyuruh tutup pasti akan tertutup
berkat. Mengapa kita ragu pada pemeliharaan Tuhan.
Kalau kita benar-benar berubah dari duri menjadi sanobar maka tidaklah
salah kalau kita menjadi alamat Tuhan untuk dikirimi berkat. Jadilah saudara
kapal saudagar bukannya kapal perang. Memang terhadap ajaran yang salah,
pengajaran yang tidak sehat dan palsu, kita harus mengangkat perang. Tetapi
dalam pergaulan sidangjemaatkita harus menjadi kapal saudagar.
Amsal 31:11
31:11 Hati suaminya percaya kepadanya,
suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Hati suami secara jasmani peraya kepada istri. Hati Suami kita di sorga
percaya dan tidak ragu kepada gerejaNya karenanya jemaatNya tidak ada yang
melakukan kecurangan sebab sudah berubah dari duri menjadi sanobar. Tanpa
dicurigai memang Tuhan sudah tahu kalau ada anak Tuhan yang tidak jujur dan
suka curang. Secara nikah jasmani saja kalau istri rukun dengan suami maka
suami tidak akan kekurangan keuntungan karena tidak ada yang menutup berkat,
semua pintu dibuka.
Amsal 31:12-13
31:12 Ia berbuat baik kepada suaminya
dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
31:13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan
senang bekerja dengan tangannya.
Seringkali saya katakan kepada keluarga saya, kepada istri dan
anak-anak saya “papa ini bukan sekedar suami tetapi gembala” bagi anak-anak
“saya bukan hanya sebagai ayah tetapi gembala. Kamu harus bisa bedakan berucap kepada
papa yang sekaligus gembala. Jangan tidak menjadi saksi dengan berbicara kepada
papa yang adalah gembala, berbicara kepada suami yang adalah gembala sama
seperti orang-orang dunia”. Harus memperlihatkan perbedaan sebab jabatan yang
ada di hadapan mereka bukan hanya suami tetapi gembala, bukan sekedar ayah
tetapi adalah gembala.
Bagi jemaat saya bukan hanya sekedar gembala tetapi secara rohani
adalah suami pura-pura. Saya seperti seorang suami dan jemaat bagaikan seorang
wanita yang mau dibawa pada suami yang sesungguhnya. Itu sebabnya berucap harus
beda, jangan sampai saudara mempermainkan tahbisan seorang hamba Tuhan. Apalagi
kalau dia serius untuk mempertaruhkan hidupnya demi keselamatan jemaat jangan
sampai kena kutuk.
Kenapa sanobar ini disuruh meratap? Mengapa kehidupan yang sudah
diubahkan ini disuruh meratap? Sebab melihat ada aras yang mau dibakar, berarti
melihat ada anak Tuhan dan hamba Tuhan mau dibakar. Berarti kehidupan yang
sudah diubahkan harus melipat lutut mendoakan orang-orang yang terancam mau
dibakar.
I Raja-raja 6:15
6:15 ia melapisi dinding rumah itu dari
dalam dengan papan kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit
dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan
kayu sanobar.
II Tawarikh 3:5
3:5 Ruang besar dipapaninya dengan kayu
sanobar. Kayu itu disaputnya dengan emas tua; kemudian dipasangnya pohon korma
dan untaian rantai di atasnya.
Kita melihat kayu sanobar memegang peranan dalam Bait Allah bersama
dengan kayu aras. Tetapi sanobar yang disuruh meratap karena aras terancam mau
dibakar. Siapa yang mau membakar? Pemimpin yang tampil seperti duri dan tidak
ada keubahan hidup, dengar Firman tetapi tidak berubah dan orang yang mau
berubah malah mereka salahkan. Kita membutuhkan satu pelayanan yang mau
mendoakan orang-orang yang terancam.
Bagaimana sikap Amos yang pasang badan menghadapi ancaman Tuhan
terhadap umat Tuhan?
Amos 7:2-3.5-6
7:2 Ketika belalang mulai menghabisi
tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya
pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
7:3 Maka menyesallah TUHAN karena hal
itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.
7:5 Lalu aku berkata: "Tuhan ALLAH,
hentikanlah kiranya! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia
kecil?"
7:6 Maka menyesallah TUHAN karena hal
itu. "Ini pun tidak akan terjadi," firman Tuhan ALLAH.
Kalau kita melihat siapa saja yang ada di dalam kondisi mau dimurkai
Tuhan maka kita harus meratap dan katakan kepada Tuhan “jangan dulu dibakar”.
2.
Pohon-pohon
tarbantin di Basan
Pohon tarbantin adalah pohon
besar dan kuat serta buahnya bisa dimakan. Pohon tarbantin ini selalu mengikuti
irama anak-anak Tuhan.
Kejadian 13:18
13:18 Sesudah itu Abram memindahkan
kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron,
lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.
Abraham dalam membangun mezbah selalu ada hubungannya dengan pohon
tarbantin. Jadi pohon tarbantin ini diibaratkan seperti manusia, dia melihat
bagaimana Abraham membangun membangun mezbah, dia melihat bagaimana hubungan
Abaraham dengan Tuhan. Dalam Zakharia pohon tarbantin ini melihat ibadah itu
sudah tidak benar sehingga dia disuruh meratap. Bukan ibadah Abraham yang tidak
benar tetapi keturunan Abaraham yang ibadahnya sudah tidak benar sehingga dia
disuruh meratap.
Bila kami hamba Tuhan melihat ada anak Tuhan yang malas beribadah maka
kami harus meratap sebab kehidupan itu terancam untuk dibakar oleh Tuhan. Kami
hamba Tuhan tidak ingin umat Tuhan kena tulah.
Bilangan 8:19
8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari
tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya
untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan,
dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan
kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."
Jangan sampai umat Tuhan tidak selamat karena kami lalai.
Imamat 10:17
10:13 Haruslah kamu memakannya di suatu
tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala
korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan kepadaku.
Pohon tarbantin ini juga dijadikan dayung kapal.
Yehezkiel 27:6
27:6 Pohon tarbantin dari Basan
dipakai untuk dayungmu; geladakmu mereka buat dari tulang gading ditatahkan
di cemara dari pantai Kitim.
Kapal-kapal dulu menggunakan manusia untuk mendayung dan ada dua lapis
orang mendayung. Yang bagian bawah itulah hoperetas itulah hamba yang siap mati bagi tuannya dan lapis di atas adalah doulos.Jadi dayung ini menjadi penggerak
kapal. Kapal bisa bergerak karena ada dayung dan karena ada hamba yang siap
mati bagi tuannya. Ada hamba Tuhan yang bekerja keras supaya gereja Tuhan tidak
kehabisan perbekalan sehingga gereja Tuhan selalu limpah Firman dan limpah
berkat-berkat Tuhan.
Tetapi pohon tarbantin disuruh meratap karena gereja Tuhan posisinya
sudah tidak benar. Gereja Tuhan sudah tidak menjadi kapal saudagar dan lebih
sial lagi kalau sudah menjadi kapal torpedo yang mau menembak. Kita bukan untuk
menenggelamkan kapal tetapi membawa kapal untuk mencari berkat, emas tulen,
perak dan kita bawa ke Yerusalem Sorgawi.
Pohon tarbantin disuruh meratap
sebab kapal itu sudah tidak ada gerakan, berarti gereja Tuhansudah ada
dalam keadaan minus, sudah tidak ada kelimpahan Firman Tuhan. Lebih parah lagi
sudah tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah tetapi merasa seperti kapal
saudaagar. Kita di sinisalahbila berkata tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah karena sudah kita
alami dengan limpah. Kalau kita merasa pembukaan rahasia Firman itu limpah
berarti pohon tarbantin di Basan masih berfungsi bagaikan dayung yang
menggerakkan kita.
Kayu tarbantin ini sejenis kayu jati.
Yehezkiel 27:6 (Terjemahan
lama)
27:6 Dari pada kayu jati Bazan
diperbuatnya segala dayungmu dan segala sangkarmu dari pada gading bertatahkan
kayu buksis dari pulau-pulau orang Khitim.
Pohon jati ini kuat. Berarti yang menjadi penggerak kapal itu adalah
kekuatan yang datang dari Tuhan dan kekuatan itu menggerakkan kapal untuk
mencari sesuatu untuk disuplai kepada jemaat sehingga jemaat tidak kehilangan
berkat dan limpah dengan berkat Tuhan. Itu harus ada pada diri hamba Tuhan. Dia
harus seperti huperetas yang rela
mati bagi majikannya dan tidak mempertahankan nyawanya.
Basan berarti wilayah penggembalaan.
Bilangan 21:23-24
21:23 Tetapi Sihon tidak mengizinkan
orang Israel berjalan melalui daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh
laskarnya, lalu keluar ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya
di Yahas berperanglah ia melawan orang Israel.
21:24 Tetapi orang Israel mengalahkan
dia dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke
sungai Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat.
Tanah Basan inilah yang menggoda hati suku Ruben, Gad dan setengah suku
Manasye karena melihat daerah itu subur dan merupakan wilayah penggembalaan.
Bilangan 32:33
32:33 Lalu Musa memberikan kepada
mereka, kepada bani Gad, kepada bani Ruben dan kepada setengah suku Manasye bin
Yusuf: kerajaan Sihon, raja orang Amori, dan kerajaan Og, raja Basan, yakni
negeri mereka beserta kota-kotanya di seluruh negeri itu, dengan daerah-daerah
setiap kota itu.
Tarbantin yang ada di Basan ini berarti kehidupan yang tinggal dalam
penggembalaan yang limpah tetapi disuruh meratap. Ketika kita dilimpahkan Tuhan
dengan kelimpahan Firman yang luar biasa lalu kita melihat tetangga dan saudara
kita yang lain, hidupnya tidak dibenahi oleh kelimpahan Firman dan melihat
mereka terancam untuk dibakar maka kita yang tahu harus mengambil sikap
meratap. Kita harus berdoa kepada Tuhan supaya mengasihani mereka.
Merataplah, hai pohon-pohon
tarbantin Basan, sebab telah rata hutan yang lebat itu! Artinya di mata mereka sudah melihat Tuhan
sudah meratakan pohon aras itu. Yang diancam dan dikatakan sudah rata adalah
ibadah orang Kristen yang sudah tidak kuat, sudah lemah, sudah tidak berdaya.
Karena yang memimpin adalah duri dan onak.
Kejadian 18:1
18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri
kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu
kemahnya waktu hari panas terik.
Ternyata pohon tarbantin ini adalah tempat berteduh bagi Abraham ketika
hari panas terik. Ketika itu Abraham didatangi tiga tamu yang membawa dua
berita kembar yaitu tentang penghukuman Sodom dan Gomora serta tentang lahirnya
anak laki-laki yang diberi nama Ishak.
Sekarang ini dunia sedang panas. Tidak ada lagi kita mendapatkan
kesejukan di dunia ini. Tidak ada yang dapat melindungi kita kecuali kita
datang pada pohon tarbantin. Pohon tarbantin pertama ada di Hebron dan yang
kedua kita lihat pada Kejadian pasal 18. Artinya kita harus datang kepada yang
punya pohon tarbantin. Bukan pohonnya yang kita sembah, sebab pohon tarbantin
ditebang lalu dijadikan berhala.
Yesaya 44:13-14
44:13 Tukang kayu merentangkan tali
pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya
dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang
laki-laki kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya
ditempatkan dalam kuil.
44:14 Mungkin ia menebang pohon-pohon
aras atau ia memilih pohon saru atau pohon tarbantin, lalu membiarkannya tumbuh
menjadi besar di antara pohon-pohon di hutan, atau ia menanam pohon salam, lalu
hujan membuatnya besar.
Pohon Tarbantin sudah dijadikan berhala padahal pohon itu ditumbuhkan
oleh Tuhan untuk menjadi tempat kita bernaung di hari yang panas terik. Kita
harus kembali melihat bahwa ada pencipta dan kita harus bernaung pada Kristus
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Di Pohon Tarbantin ini datang 3 tamu, ini
lawatan Tuhan yang akhir bagi Abraham untuk menyatakan nasib dari Sodom dan
Gomora, untuk menyatakan bahwa istrinya akan melahirkan tahun depan.
Bukalah mata hari-hari terakhir ini, sementara dunia sedang panas ingat
ada berita yang datang kepada kita. Nasib dunia segera akan dibakar tetapi
gereja Tuhan akan bertemu dengan seorang Anak Laki-laki. Bukan lagi Ishak
tetapi Yesus Anak Tunggal Bapa yang akan datang pada kali yang kedua. Tetapi
kita harus mengambil sikap seperti tarbantin yang meratap di kaki Tuhan.
Pohon tarbantin ini ada di Basan artinya kehidupan yang ada di dalam Firman
penggembalaan akan memahami apa ancaman Tuhan yang akan menghukum dunia ini. Dia
tahu hal itu sehingga tidak akan bermain-main karena Tuhan sudah mengatakan
akan membakar. Dulu Tuhan membakar aras tetapi sekarang Tuhan akan membakar
seluruh dunia. Sudah sejauh mana pandangan kita?
Hakim-hakim 6:11,14,16
6:11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN
dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu,
sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar
tersembunyi bagi orang Midian.
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya
dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang
Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah
orang Midian itu sampai habis."
Ini peristiwa Gideon yang berada di bawah pohon tarbantin. Berita yang
diterima oleh Gideon adalah janji pembebasan bagi Israel lewat dirinya dan
janji kemenangan mengahadapi Midian. Hal ini yang sudah hilang hari-hari
terakhir ini, anak Tuhan dan hamba Tuhan sepertinya sudah tidak ada kebebasan
lagi. Tidak terbebas dan terikat dengan segala sesuatu. Tidak ada lagi
bukti-bukti kemenangan.
Tuhan datang untuk memberikan kebebasan dan kemenangan kepada kita.
Yesaya 61:3,1
61:3 untuk mengaruniakan kepada mereka
perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian
puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka
"pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk
memperlihatkan keagungan-Nya.
61:1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh
karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk
hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
Ini dikaitkan dengan tarbantin. Saya tidak mau mengalami ini. Tidak ada
kebebasan dalam diri untuk berekspresi.
3.
Gembala-gembala
Zakharia 11:3
11:3 Dengar, para gembala meratap! Sebab
kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah
dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.
Mereka meratap sebab kebanggaan sungai Yordan sudah dirusak. Siapa yang
merusak? Mereka sendiri yang merusak.
Yeremia 25:34-38
25:34 Mengeluh dan berteriaklah, hai
para gembala! Berguling-gulinglah dalam debu, hai pemimpin-pemimpin kawanan
kambing domba! Sebab sudah genap waktunya kamu akan disembelih, dan kamu akan
rebah seperti domba jantan pilihan.
25:35 Maka bagi para gembala tidak akan
ada lagi kelepasan, dan bagi para pemimpin kawanan kambing domba tidak akan ada
lagi keluputan.
25:36 Dengar! para gembala berteriak,
para pemimpin kawanan kambing domba mengeluh! Sebab TUHAN telah merusakkan
padang gembalaan mereka,
25:37 dan sunyi sepilah padang rumput
yang sentosa, oleh karena murka TUHAN yang menyala-nyala itu.
25:38 Seperti singa Ia meninggalkan
semak belukar persembunyian-Nya, sebab negeri mereka sudah menjadi ketandusan,
oleh karena pedang yang dahsyat, oleh karena murka-Nya yang
menyala-nyala."
Ini diakhiri dengan gembala yang meratap karena ulahnya sendiri. Kita harus
prihatin dan masing-masing melihat bagaimana penggembalaan hari-hari terakhir
ini. Penggembalaan sekarang ini sudah tidak karu-karuan. Dalam Zakharia 10:4-5
diceritakan gembala itu sudah menjual domba. Yang terjadi sekarang ini banyak
gembala-gembala yang mengkomersilkan sidang jemaat.
Bagaimana caranya gembala mengkomersilkan jemaat? Saudara tidak tahu
kalau seandainya sudah dijual gembala. Caranya antara lain gembala mengundang
pengkhotbah yang banyak uangnya datang berkhotbah di dalam sidang jemaat. Dia
akan datang untuk mensuplai kepada gembala. Jemaat datang mendengar Firman
tidak tahu kalau sudah dijual oleh gembala. Seteleh pengkhotbah itu pulang yang
untung adalah gembala dan jemaat mendengar Firman yang belum tentu disampaikan
dengan jelas arahnya.
Kalau melihat hal seperti ini kita harus meratap sebab penggembalaan
sudah dirusak. Jemaat harus hati-hati kalau berkomentar jangan sampai kebenaran
yang dipersalahkan. Yang harus dipersalahkan adalah prilaku yang tidak benar.
Jadilah kita seperti sanobar yang menjadi
kapal dan tarbantin yang menjadi dayung, menjadi penggerak.
Amsal
31:14
31:14 Ia
serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Kalau gereja Tuhan bagaikan pohon sanobar
yang tadinya berasal dari duri kemudian karena pekerjaan Firman Tuhan berubah
menjadi pohon sanobar lalu dijadikan kapal, berarti itu gereja Tuhan yang
mendatangkan makanan. Ciri dari gereja Tuhan yang bagaikan kapal saudagar
adalah kelimpahan makanan Firman Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk
mengatakan tidakada kelimpahan pembukaan rahasia Firman Allah,kalau kita menjadi
kapal saudagar pasti ada kelimpahan makanan. Jadilah kapal saudagar jangan
menjadi kapal perang. Ditembak apapun tidak usah kita membalas dan memang kita
tidak bisa membalas karena kita kapal saudagar yang telah diubahkan dari onak
dan duri menjadi sanobar dan menjadi tarbantin.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar