Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 25:3-7
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: 1emas, 2perak, 3tembaga;
25:4 4kain ungu tua, 5kain ungu muda, 6kain kirmizi, 7lenan halus, 8bulu kambing;
25:5 9kulit domba jantan yang diwarnai merah, 10kulit lumba-lumba dan 11kayu penaga;
25:6 12minyak untuk lampu, 13rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7 14permata krisopras dan 15permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Sekarang kita akan membahas bahan-bahan untuk pembangunan Tabernakel. Ada 16 jenis bahan di sini. Memang kalau dihitung yang tertulis di sini hanya 15. Tetapi untuk mewarnai kain-kain itu perlu zat pewarna. Zat pewarnanya itu diambil dari kerang-kerangan, ini bahan ke 16. 16 jenis bahan ini dikelompokan menjadi 5:
1. Logam, terdiri dari emas, perak dan tembaga
2. Tumbuh-tumbuhan, itulah kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, kayu penaga, minyak dan rempah-rempah.
3. Binatang, ada bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit mina gajah sejenis anjing laut.
4. Batu-batuan yaitu permata krisopras dan permata tatahan
5. Kerang-kerangan
Kita bahas kelompok yang pertama dulu yaitu logam. Logam dalam Tabernakel dipakai sebagai rangka. Suatu rumah tanpa rangka pasti roboh. Demikian juga kita hamba Tuhan/anak Tuhan kalau tidak punya emas, perak, tembaga secara rohani maka pasti roboh, pasti gampang jatuh dalam dosa dan mudah disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu. Sebab itu kita harus memiliki logam secara rohani.
Sudah punya logam kalau kita tidak hati-hati bisa dirusak oleh karat.
Matius 6:19-21
6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Jadi logam itu mau dirusakan oleh karat, sebab itu korbankan biar menjadi harta sorgawi. Kita cuma menjadi harta dunia nanti rusak. Kita akan membahas logam-logam ini.
1. Tembaga
Pengertian rohani tembaga adalah penghukuman atas daging. Kalau mau dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, daging ini jangan dielus, harus dihukum, harus dimatikan.
Ulangan 28:23
28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.
Jadi daging ini harus dihukum, jangan dibiarkan dia merajalela. Doa puasa ini menghukum daging. Biasa pagi dan siang makan minum, suka ini suka itu, sekarang dihukum, kita matikan, tidak boleh dibiarkan merajalela.
Tembaga di dalam Tabernakel digunakan untuk:
a) Membuat mezbah korban bakaran. Makanya mezbah korban bakaran disebut juga mezbah tembaga.
Keluaran 27:1-2
27:1 "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.
27:2 Haruslah engkau membuat tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; tanduk-tanduknya itu haruslah seiras dengan mezbah itu dan haruslah engkau menyalutnya dengan tembaga.
Mezbah itu dari kayu penaga, kayu penaga menunjuk manusia daging. Tetapi disalut dengan tembaga. Artinya daging ini harus dihukum, jangan dielus, jangan dimanja. Secara rohani mezbah korban bakaran menunjuk pertobatan. Dulu disitu dipersembahkan binatang korban untuk pengampunan dosa, penghapus dosa, korban penebus salah, tetapi semua binatang kurban sudah digenapi oleh Korban Kristus di kayu salib untuk menghapus dosa-dosa kita.
Tembaga dipakai untuk membuat mezbah korban bakaran, artinya daging yang berdosa ini harus dihukum lewat praktek bertobat. Jangan diikuti, jangan dimanja, jangan dielus, tetapi harus dipaksa untuk bertobat. Memang kalau kita ikuti, mau-mau terus berbuat dosa. Makanya iblis licik, dia rusak pikiran manusia, dia buat dosa itu seolah-olah suatu pesta, pesta narkoba, pesta seks, pesta miras. Padahal itu suatu penderitaan. Daging harus dipaksa bertobat, jangan diikuti. Mau berhenti berbuat dosa, mau mengaku dosa itu memang sakit, tetapi harus dipaksa!
b) Membuat bejana pembasuhan
Keluaran 38:8
38:8 Dibuatnyalah bejana pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.
Perempuan itu menunjuk daging, cerminnya harus dihancurkan, ini menunjukan menguburkan daging. Kalau digabungkan, daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya harus dihancurkan dan dikuburkan dalam baptisan air yang benar sehingga kita bisa bangkit bersama dengan Yesus dalam hidup yang baru, hidup di dalam kebenaran. Cermin itu untuk berhias mengikuti keinginan kita. Mau suka belah pinggir kita lihat cermin, mau belah tengah kita lihat cermin, mau pakai lipstik bercermin, keinginannya supaya tampil cantik. Jadi cermin ini menunjuk untuk menyuburkan keinginan daging. Keinginan daging, hawa nafsu daging ini harus dihancurkan dan dikuburkan dalam baptisan air, sehingga kita bisa bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup dalam kebenaran dan berpegang pada Firman pengajaran yang benar.
I Yohanes 3:7,9
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Inilah hidup benar, hidup benar adalah tidak berbuat dosa lagi sampai tidak dapat berbuat dosa dan tidak dapat disesatkan dari pengajaran yang benar. Hati-hati jangan sampai tembaganya berkarat. Mengulangi dosa itu tembaganya berkarat! Mendengar ajaran lain sehingga bimbang terhadap ajaran benar itu juga tembaga berkarat. Ayo harus dipersembahkan kepada Tuhan, daging ini jangan dielus, jangan dimanja lewat bertobat dan lewat baptisan air yang benar.
c) Tiang tembaga di halaman.
Keluaran 38:9-14
38:9 Dibuatnyalah pelataran itu; pada sebelah selatan: layar pelataran itu dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya;
38:10 kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak.
38:11 Pada sebelah utara: seratus hasta; kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak.
38:12 Pada sebelah barat: layar lima puluh hasta; dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu, dan kaitan-kaitan tiang itu serta penyambung-penyambungnya dari perak.
38:13 Dan pada sebelah timur: lima puluh hasta,
38:14 yakni layar lima belas hasta untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
Totalnya semua 60 tiang tembaga di halaman. 60 tiang ini menunjuk tiang iman. Ada 60 pahlawan iman yang menjadi jalur datangnya Yesus pertama kali. 60 tiang ini terbagi 2, 56 tiang menunjukan 56 orang dari Abraham sampai Yusuf ayahnya Yesus dan 4 tiang pintu gerbang menunjuk 4 penginjil.
Lukas 3:38
3:38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Ini silsilah Tuhan Yesus. Kalau kita hitung ada 56 orang dari Abraham sampai kepada Yusuf ayah Yesus. Kenapa diambil dari Abraham? Sebab Abraham bapa orang percaya. Kemudian ditambah 4 penginjil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Totalnya 60 tiang. Ini 60 pahlawan iman yang menjadi jalur kedatangan Yesus kedua kali.
Jadi kesimpulannya tembaga itu menunjukan kebenaran dan iman. Ini harus ada pada kita. Kalau tidak ada kebenaran, tidak punya iman, rubuh rohani kita.
2. Perak
Pengertian perak:
1. I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Perak menunjukan penyucian oleh darah Yesus terhadap dosa masa lalu. Dosa yang sudah kita perbuat, dosa yang kita katakan, dosa yang kita pikirkan yang belum diselesaikan, harus disucikan oleh darah Yesus. Proses penyuciannya yah mengaku dosa, akui kepada Tuhan, akui kepada sesama. Termasuk dosa warisan nenek moyang, ini juga harus disucikan, jangan ada lagi. Salah satu dosa warisan itu adalah adat istiadat. Harus disucikan, buktikan kita memberikan logam kepada Tuhan. Jangan sampai logamnya berkarat. Kalau kita tidak mau mengaku dosa, kita tutupi dosa, itu berarti peraknya berkarat. Ayo kita selesaikan, serahkan pada Tuhan.
2. Mazmur 12:7
12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
Ini penyucian oleh Firman yang murni terhadap dosa-dosa di depan yang menjerat. Namanya jerat itu dipasang di tempat-tempat yang sering kita lewati dan datangi. Termasuk jerat ajaran palsu dipasang oleh setan. Sebab itu perlu perak, penyucian oleh Firman.
Puncak penyucian itu apa? Sampai tidak bercacat cela. Kalau kita periksa diri kita masih ada cacat celanya berarti perlu penyucian. Kecuali kita merasa saya sudah tidak bercacat cela, tidak perlu lagi penyucian dan sudah terangkat. Tetapi buktinya siang ini kita masih ada di dunia, berarti masih ada dosa cacat cela kita. Maka masih perlu dibersihkan oleh darah Yesus dan oleh Firman yang murni sampai kita tidak bercacat cela. Apa buktinya kita sementara disucikan dan mau diarah pada tahap tidak bercacat cela?
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
144.000 ini adalah bangsa Israel asli, inti dari Mempelai Wanita Tuhan. Kita ini hanya bangsa kafir tetapi kualitas inti dan kualitas Mempelai Wanita dari bangsa kafir harus sama.
Wahyu 14:4-5
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Ini buktinya tidak bercela, tidak ada dusta, sama dengan jujur.
Amsal 10:20
10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Kalau masih ada dusta berarti peraknya berkarat. Kita disucikan sampai tidak ada dusta, jujur. Orang yang disucikan sampai jujur, dia adalah kehidupan yang punya pengharapan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Jadi kalau disimpulkan perak itu menunjuk ada pengharapan dan kesucian. Pengharapan dan kesucian itu harus dalam diri kita, kalau tidak ambruk rohani kita.
Di dalam Tabernakel, perak itu juga dipakai menjadi alas papan-papan jenang yang menutupi ruangan suci dan ruangan maha suci. Coba kalau papannya ditaruh saja begitu tanpa alas, bisa ambruk, bisa rubuh.
Keluaran 36:20-24
36:20 Dibuat oranglah untuk Kemah Suci itu papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,
36:21 sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.
36:22 Tiap-tiap papan ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah diperbuat dengan segala papan Kemah Suci.
36:23 Dibuat oranglah papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.
36:24 Dan empat puluh alas perak dibuat orang di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.
Orang yang suka berdusta, yang tidak mau disucikan, orang itu pendiriannya hancur, rohaninya rubuh. Milikilah tembaga yaitu kebenaran dan iman. Kemudian milikilah perak, pengharapan dan kesucian. Itu harus ada pada kita maka rohani kita akan tegak berdiri, tidak roboh, tidak ambruk, punya rangka. Coba tubuh manusia tidak punya rangka dan tulang, akan seperti dui. Bisa berdiri karena ada rangkanya, ada tulang betis, tempurung lutut, tulang paha dan sebagainya. Begitu juga rohani kita, kalau tidak punya rangka, tidak punya logam secara rohani maka hancurlah rohani kita.
3. Emas
Salah satu fungsinya dalam Tabernakel untuk menyalut peti perjanjian.
Keluaran 25:10-11
25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
Tutupnya dari emas murni, tabutnya dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni. Bicara tabut perjanjian menunjuk penyatuan mempelai. Tutup itu Mempelai Pria Sorga, peti atau tabut itu Mempelai Wanita. Sama-sama dari emas murni. Memang peti itu dari kayu penaga, tetapi sudah disalut dengan emas, sehingga kalau dilihat, tidak terlihat lagi kayunya. Kelihatan tabut dengan tutup sudah sama sehingga terjadi penyatuan, ini penyatuan mempelai. Yang bisa menyatukan adalah kasih.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Jadi emas itu menunjukan kasih Allah yang sempurna. Praktek punya kasih yang sempurna:
Matius 5:43-48
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Praktek kasih yang sempurna adalah bisa mengasihi sesama sampai mengasihi musuh yaitu orang yang mengasihi kita.
Tadi saat istirahat sesi 1 isteri saya berkata “ayah saya minta maaf merepotkan ayah. Ayah sudah sakit, harus persiapan, harus jaga saya lagi”. Saya jawab isteri saya “jangan kamu bilang merepotkan! Saya diajar Tuhan praktek Firman, bukan hanya mau yang enak-enak saja dari isteri. Tetapi belajar untuk mengasihi saat menderita, saat sakit, bisa melayani. Saya praktek untuk melayani!”.
Harus belajar supaya betul-betul kasih itu ada. Isteri saja yang sudah menjadi pendamping bertahun-tahun tidak dirawat, bagaimana bisa mengasihi orang yang membenci kita, tidak mungkin! Kita belajar mengasihi mulai dari sesama yang terdekat yah sesama dalam nikah. Sesama suami yang terdekat yah isterinya, sesama isteri yang terdekat yah suaminya. Belajar untuk mengasihi. Kadang kami suami-suami ini yang terlalu banyak menuntut. Kita tidak tahu penderitaan isteri itu bagaimana, apalagi kalau dia sudah memberikan anak kepada kita. Kita kadang maunya yang enak, mau nuntut ini, mau nuntut itu, mau diperhatikan, dilayani, jadi jenderal. Sementara kalau isteri sudah repot dan minta bantuan kadang tidak mau. Pada umumnya begitu. Apalagi kalau baru punya anak kecil lalu anak rewel, yang bangun isteri. Suami paling lihat sebentar lalu ba tutup lagi dengan selimut. Kalau anak sakit paling suami berkata “so itu kok tidak dijaga bae-bae! Kenapa sampai tasalah badannya” tapi tidak dirawat, tidak dijaga.
Diizinkan Tuhan merawat 2 orang sakit, isteri sakit, anak sakit juga. Tengah malam bangun, ambil daun kucai gosok badan anak. Karena saya yang bisa bergerak cepat, isteri sakit pinggang, yah saya yang bangun melayani. Bukan maunya yang enak-enak saja.
Kalau tidak ada kasih, yang ada hanya kepahitan, kebencian dan dendam, itu emasnya berkarat. Nikah itu tempatnya persemaiannya kasih, bukan tempat kebencian dan kepahitan. Semoga kita mengerti.
Jadi emas itu menunjukan kasih dan kesempurnaan. Ini harus kita miliki.
Jadi kalau disimpulkan, logam dalam Tabernakel itu menunjuk iman, pengharapan dan kasih, inilah rangka rohani kita supaya terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.
I Korintus 13:13
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Dari mana sumber iman, pengharapan dan kasih. Secara jasmani tembaga, perak dan emas kita dapatkan dari tambang, ada tanah dan batu yang digali. Sekarang sumber iman, pengharapan dan kasih dari Yesus gunung batu yang tergali, Korban Kristus itulah sumbernya.
1. Tembaga
Roma 3:23-24
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Korban Kristus adalah sumbernya iman dan kebenaran. Kita bisa benar dan dibenarkan karena Korban Kristus, percaya Yesus karena Korban Kristus, iman kepada Tuhan.
2. Perak
Ibrani 10:10
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Korban Kristus adalah sumber pengharapan dan kesucian.
3. Emas
Ibrani 10:14
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Korban Kristus adalah sumber kasih dan kesempurnaan.
Semua dari Korban Kristus. Jadi kalau kita berpuasa pada hari ini, korban waktu, korban tenaga, korban harta, tidak kerja, itu sudah betul. Memang untuk memiliki iman, pengharapan dan kasih harus ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Tetapi pengorbanan kita belum sebanding dengan pengorbanan Kristus di kayu salib. Jadi tidak usah kita mau bangga-bangga dan ungkit-ungkit, saya sudah begini sudah begitu. Memang kita harus berkorban. Mau punya iman hidup benar, mau punya pengharapan kesucian, mau punya kasih sampai sempurna nanti harus berkorban. Puasa ini kita berkorban segalanya sampai tidak makan dan tidak minum. Makan minum itu kebutuhan untuk hidup. Puasa ini mengorbankan seluruh hidup kepada Tuhan.
Dengan 3 rangka rohani ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, memandang Dia muka dengan muka.
I Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
Untuk sekarang kita bisa memandang Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman, menjadi cermin bagi kita. Kita bercermin apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan kita untuk diubahkan sehingga daging yang banyak kelemahan dan kekurangan disingkirkan, diganti dengan hidupnya Yesus. Kelemahan kita dibuang dan diganti pribadi Yesus, tabiat Yesus, karakter Yesus, kita memandang Yesus. Mulai sekarang belajar memang Yesus. Hanya bisa dilakukan orang yang punya iman, pengharapan dan kasih. Dia bisa menyingkirkan kelemahannya, bukannya malah dia pertahankan.
Saya banyak kekurangan, tetapi kekurangan itu tidak boleh dipertahankan, harus dilepaskan. Bukan berarti saya sudah sempurna, saya masih banyak kekurangan tetapi saya berupaya melepaskan, tidak boleh saya pertahankan. Lewat puasa ini kita korban segala-galanya, kekurangan kelemahan kita singkirkan semuanya. Kalau kekurangan dan kelemahan kita masih sulit disingkirkan, tambah memandang wajah Tuhan lewat menyembah Tuhan. Lewat doa puasa ini kita paksa robek ini daging, kita buang kelemahan dan tabiat kita. Biar hidup Yesus semakin nyata dalam kita. Sekarang kita memandang samar-samar. Nanti kita memandang Dia muka dengan muka pada waktu Yesus datang kedua kali.
Untuk memiliki iman, harap dan kasih memang harus rela berkoban. Itulah tembaga, perak dan emas. Kita harus korban segala-galanya. Kekurangan dan kelemahan ada, tetapi jangan dipertahankan. Serahkan semua kepada Tuhan, biar hidup Yesus semakin nyata di dalam kita sekalian.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar