Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 4 poin dalam Yohanes pasal 9:
1. Ayat 1-7 penyembuhan orang buta
2. Ayat 8-12 pengenalan terhadap Yesus masih dangkal
3. Ayat 13-34 ujian setelah melek
4. Ayat 45-41 pengenalan terhadap Yesus sudah mendalam dibuktikan dengan penyembahan.
Kita membahas poin yang ketiga.
Yohanes 9:13-15
9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.
9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.
9:15 Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."
Ini tentang ujian setelah melihat. Di sini kita melihat orang buta diperhadapkan dengan orang-orang Farisi, suatu golongan dari ahli-ahli Taurat. Kita juga di akhir zaman ini akan diperhadapkan dengan orang-orang Farisi sebagai ujian apakah rohani kita sudah melihat. Siapa yang dimaksud dengan orang-orang Farisi?
1. Kehidupan yang suka mengkritik Yesus, sekarang mengkritik Firman. Firman itu untuk kita praktek, bukan untuk dikritik, diperdebatkan, di lawan. Seperti itulah orang Farisi karena menggunakan kepandaian dan logikanya, apalagi kalau dia mempelajari Alkitab dalam bentuk pengetahuan saja, inilah yang suka mengkritik. Jadi kalau Firman diterangkan dengan ayat dia protes “konteksnya lain, seharusnya begini. Itu ngawur, tidak sesuai konteks, lihat dulu latar belakangnya!”. Itulah orang Farisi akhir zaman, orang yang suka mengkritik Firman. Akibatnya kalau Firman yang didengar selalu dikritik, maka orang itu tidak akan pernah mengalami pemulihan.
Amsal 29:1
29:1 Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.
2. Orang Farisi ini ahli kitab, mereka juga pengajar. Jadi orang Farisi ini pemberita Firman tetapi dasarnya kebencian.
Filipi 1:15
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
Orang seperti ini nanti akan bernasib seperti Saul, berakhir di mejanya iblis, meja pemanggil arwah. Saul itu sangat benci pada Daud. Pada Daud ada urapan dari Tuhan, Daud hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, pelayan Tuhan yang tergembala sungguh-sungguh, dia pemazmur, tetapi dibenci oleh Saul. Saul sudah tidak pernah mendapat petunjuk lagi dari Tuhan dan dalam keadaan terjepit menghadapi orang Filistin, dia akhirnya pergi ke nenek di Endor. Di sana dia disodori makan. Dia berakhir di meja pemanggil arwah, itu kalau ada kebencian. Bukan cuma pemberita, yang mendengar dan menerima juga, kalau kita isi hati kita dengan kebencian, nanti berakhir di mejanya iblis, meja pemanggil arwah.
I Samuel 28:23-25
28:23 Tetapi Saul menolak dan berkata: "Aku tidak mau makan." Tetapi ketika para pegawainya serta perempuan itu juga mendesak, maka didengarkannyalah permintaan mereka, lalu bangkitlah ia dari tanah dan duduk di balai-balai.
28:24 Perempuan itu mempunyai seekor anak lembu tambun di rumahnya maka segeralah ia menyembelih itu. Ia mengambil tepung, diremasnya dan dibakarnya menjadi roti yang tidak beragi.
28:25 Dihidangkannyalah semuanya itu ke depan Saul dan ke depan para pegawainya, lalu mereka makan. Kemudian bangkitlah mereka dan pergi pada malam itu juga.
Dia berakhir pada mejanya iblis. Artinya kehidupan yang mempertahankan kebencian, memberitakan Firman dengan kebencian, menerima Firman dengan hati ada kebencian, nanti akan masuk dalam persekutuan dengan setan, berakhir pada persekutuan dengan iblis, binasa selamanya. Sebaliknya Daud, dibenci tetapi dia mengasihi, ada kesempatan membunuh Saul tetapi dia tidak lakukan, akhirnya Daud mendapat pelayanan dari mejanya Tuhan. Sekarang kita mau pilihan yang mana. Kalau ada kebencian nanti berakhir di mejanya setan, meja pemanggil arwah. Tetapi kalau kita buang kebencian, hati kita isi dengan kasih, kita akan mendapat pelayanan dari mejanya Tuhan. Mendapat roti sajian dari Tuhan, itulah pembukaan rahasia Firman yang semakin melimpah.
Markus 2:25-26
2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?"
Padahal roti sajian itu hanya untuk imam-imam, orang awam tidak boleh makan. Jadi Daud mendapat pelayanan dari mejanya Tuhan, bagi kita sekarang berarti mendapat pembukaan rahasia Firman yang semakin melimpah. Saya berupaya untuk jangan ada kebencian, supaya pembukaan rahasia Firman semakin dipercayakan demi sidang jemaat.
3. Orang Farisi adalah orang yang mendengar Firman dengan kebencian. Waktu Stefanus diperhadapkan dengan sidang mahkamah agama, yang hadir di situ para ahli Taurat, orang Farisi ada di situ dan Stefanus berkhotbah. Bagaimana tanggapan orang yang mendengar? Mereka menyambutnya dengan kertakan gigi. Sambil berteriak mereka serentak menyerbu Stefanus. Mereka seret keluar gedung mahkamah agama lalu dibawa keluar kota dan dilempari dengan batu. Ini karena mendengar Firman dengan kebencian.
Kisah Para Rasul 7:54
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Akhirnya mereka meletakan jubah mereka di kaki Saulus. Saulus ini juga ahli Taurat, dia murid Gamaliel. Kemudian mereka melempari Stefanus dengan batu. Ini karena mendengar Firman ada kebencian, jengkel, marah, tidak suka dengar penyucian, mengamuk. Kita diperhadapkan dengan orang-orang seperti ini. Tetapi kalau soal pengetahuan tentang Alkitab mereka tahu bahkan jago. Mungkin sampai bahasa aslinya mereka tahu. Begitu masuk penyucian mereka tidak mau, hanya pengetahuan saja yang dipelajari.
Jadi kalau ada kritik, ada kebencian dalam kita menerima Firman, maka meja hati kita akan kosong dari roh mempelai. Seperti Saul, karena dia benci kepada Daud, akhirnya dalam suatu makan malam bersama, kosong mejanya dari dua kursi yaitu kursinya Daud dan kursinya Yonatan.
I Samuel 20:27-34
20:27 Tetapi pada hari sesudah bulan baru itu, pada hari yang kedua, ketika tempat Daud masih tinggal kosong, bertanyalah Saul kepada Yonatan, anaknya: "Mengapa anak Isai tidak datang makan, baik kemarin maupun hari ini?"
20:28 Jawab Yonatan kepada Saul: "Daud telah meminta dengan sangat kepadaku untuk pergi ke Betlehem,
20:29 katanya: Biarkanlah aku pergi, sebab ada upacara pengorbanan bagi kaum kami di kota, dan saudara-saudaraku sendirilah yang memanggil aku. Oleh sebab itu, jika engkau mengasihi aku, berilah izin kepadaku untuk menengok saudara-saudaraku. Itulah sebabnya ia tidak datang ke perjamuan raja."
20:30 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?
20:31 Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."
20:32 Tetapi Yonatan menjawab Saul, ayahnya itu, katanya kepadanya: "Mengapa ia harus dibunuh? Apa yang dilakukannya?"
20:33 Lalu Saul melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya. Maka tahulah Yonatan, bahwa ayahnya telah mengambil keputusan untuk membunuh Daud.
20:34 Sebab itu Yonatan bangkit dan meninggalkan perjamuan itu dengan kemarahan yang bernyala-nyala. Pada hari yang kedua bulan baru itu ia tidak makan apa-apa, sebab ia bersusah hati karena Daud, sebab ayahnya telah menghina Daud.
Berarti kosong 2 kursi, kursi Daud dan kursi Yonatan. Kalau kita menerima Firman dengan mengkritik, kemudian ada kebencian maka nanti meja hidup kita kosong dari roh mempelai. Kita tahu waktu Yonatan sudah mati, Daud meratap dan berkata “cintamu lebih ajaib dari cinta perempuan”. Jadi Daud dan Yonatan ini menunjukan roh mempelai. Ada orang yang mengatakan Daud dan Yonatan itu cinta sesama jenis, itulah karena otaknya kotor, sehingga melegalkan pernikahan sesama jenis. Tetapi itu terjadi di luar negeri, kalau kita di Indonesia belum seperti itu.
II Samuel 1:26
1:26 Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.
Bagaimana mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan kalau tidak memiliki roh mempelai. Kalau roh mempelai tidak ada, dosa yang bercokol di situ, dosa tidak pernah lepas. Itu sebabnya mendengar Firman jangan dengan mengkritik, dengan kebencian, jengkel, marah, tidak suka, tersinggung, ini membuat roh mempelai hilang. Yang ada hanyalah dosa yang bercokol dalam meja hidupnya, muntah yang ada di situ. Tuhan tolong kita, semoga kita mengerti.
Memang dalam penggembalaan hal ini pasti akan ada. Dan kita berdoa jangan sampai kita yang memiliki rohnya Saul. Alkitab mencatat dan pasti akan digenapi. Ada orang yang tergembala tetapi hanya menyelusup, menyelundup. Dalam 3 macam ibadah dia datang, tetapi untuk dengar Firman dia merasa tidak cocok, malah marah, emosi, jengkel, mereka adalah orang yang sudah disiapkan untuk dihukum. Saya berdoa jangan sampai dalam sidang jemaat Kristus Penebus Tentena, Tonusu dan Diora, ada orang-orang seperti itu. Kita raba diri kita jangan sampai diri kita menjadi penyelusup di dalam penggembalaan.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Teguran Firman mereka tepis, dosa dipertahankan, menyangkal salib, tidak mau mengaku dosa, tidak mau bertobat, itu ada dalam penggembalaan. Biar Firman sudah keras, malah ditanggapi negatif, padahal kerasnya Firman untuk menolong dia. Datang Firman Tuhan malah ditanggapi negatif “apa itu, tidak masuk akal, tidak logis, cuma tembak-tembak orang” padahal itu kasih sayangnya Tuhan kepadanya. Inilah orang yang menyelusup yang akan dihukum.
Sebenarnya kita ini tidak perlu dihukum karena Yesus sudah rela dihukum ganti kita. Dia mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita dari penghukuman karena dosa.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Seharusnya kita pahami ini, Yesus sudah tanggung semuanya, Dia sudah mati di kayu salib. Dan lewat matinya Yesus di kayu salib, lewat korban Kristus, rahasia Firman Tuhan dibuka bagi kehidupan kita. Waktu rasul Yohanes di pulau Patmos melihat kitab yang termeterai, dia rindu melihat sebelah dalamnya dan dia menangis karena tidak ada yang bisa buka. Terdengar suara singa dari suku Yehuda yaitu Anak Domba yang telah tersembelih mampu membuka kitab itu. Korban Kristus telah membukakan rahasia Firman bagi kita.
Wahyu 5:5,9
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Kita ini tidak perlu dihukum lagi sebab Yesus telah rela dihukum mati, untuk menyelamatkan kita dari penghukuman karena dosa. Oleh matinya membukakan rahasia Firman bagi kehidupan kita. Kalau sikap kita terhadap Firman positif, kita luput dari penghukuman. Biar kita menerima pembukaan rahasia Firman dengan hati yang bersih, hati yang lemah lembut. Buang segala kekotoran dan terima Firman dengan hati yang lemah lembut. Buang semua itu, kedongkolan, kejengkelan, suka kritik, kekerasan hati, sehingga kita akan diluputkan dari penghukuman atas dosa. Seharusnya ketika kita menerima pembukaan rahasia Firman, kita terima dengan hati lemah lembut, untuk mendorong kita menghukum dosa. Jangan kita yang dihukum, dosa yang kita hukum lewat praktek kita selesaikan dan akui kepada Tuhan dan sesama, itu sikap yang benar.
Dalam Kisah Para Rasul pasal 7 tadi, Firman datang keras, mereka malah terima dengan kertakan gigi. Seharusnya mereka terima dengan hati lemah lembut “dosaku itu Tuhan, terima kasih kalau Engkau ungkapkan lewat pembukaan rahasia Firman”. Kita bisa hukum dosa, kita selesaikan, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama.
Tetapi sekali lagi, jika saat mendengar Firman Tuhan kita menerima dengan sikap marah, benci, kritik dan sebagainya, itu sama dengan sangat menghina Korban Kristus yang sudah membukakan rahasia Firman, berarti siap untuk dihukum! Dan hukumannya tidak main-main, hukuman dari Tuhan terhadap orang yang tidak menghargai pembukaan rahasia Firman berbeda dengan mereka di luar yang memang tidak tahu, yang sudah tahu tetapi tidak menghargai itu hukumannya 2 kali lipat. Itu sudah dinubuatkan dalam Zakharia pasal 6, ada 4 kereta yang keluar dari 2 gunung tembaga. 2 gunung tembaga menunjuk penghukuman 2 kali lipat.
Zakharia 6:1
6:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak keluar empat kereta dari antara dua gunung. Adapun gunung-gunung itu adalah gunung-gunung tembaga.
Orang lain tidak mendapatkan pembukaan rahasia Firman, mereka hanya mendengar perumpamaan dan lawak-lawak. Kita sudah mendengar pembukaan Firman lalu kita tidak hargai maka ada 4 kereta yang keluar dari antara 2 gunung tembaga, penghukuman 2 kali lipat.
Dalam Ulangan pasal 28, tembaga itu berbicara penghukuman.
Ulangan 28:15,23
28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.
Siapa yang dipersiapkan menerima hukuman 2 kali lipat? Ingat Babel, dikatakan “balaskan kepadanya dua kali lipat”. Ini hukuman untuk Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan. Jadi orang yang tidak menghargai pembukaan rahasia Firman, dia sedang mengarah pada pembangunan Babel, mempelai wanita setan yang akan dihukum dua kali lipat.
Makanya Tuhan bilang kepada murid-muridNya, kepada yang banyak diberi akan banyak dituntut. Kita sudah banyak menerima pembukaan rahasia Firman. Sudah berapa kitab diterangkan di sini, Tabernakel sudah, kitab Markus, Yehezkiel, Zakharia, Yunus, Rut, kitab Amos dan masih banyak kitab kita terima, lalu kita tidak hargai, betul-betul Tuhan sudah siapkan hukuman 2 kali lipat.
Wahyu 18:6
18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
Waktu saya membaca ini saya takut dan ngeri. Apalagi saya yang khotbah, lalu saya sendiri tidak menghargai, tidak praktek, hukuman saya dua kali lipat. Tuhan tolong kita, jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita. Jadi sikap terhadap Firman menentukan arah kita ke mana, ke Babel atau ke Yerusalem Baru. Kalau kita menghargai, kita menuju Yerusalem Baru. Tetapi kalau kita tidak hargai, marah, jengkel, benci, tidak suka, main-main, itu arahnya ke Babel yang akan mendapatkan hukuman 2 kali lipat.
Dan ingat, kereta penghukuman Tuhan datangnya dengan cepat, tidak sempat menghindar. Kalau Tuhan sudah bilang “hukum!” tidak bisa menghindar lagi. Saya tinggal mengingatkan kembali apa yang sudah kita terima. Saya baca-baca kembali catatan saya dengan catatannya papa. Memang agak sulit baca tulisannya papa, tetapi banyak juga berkat saya dapat. Saya minta hikmat dari Tuhan, bahannya saya kumpulkan untuk dikelolah dan dibagi kepada sidang jemaat.
Yeremia 4:13
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!
Kereta penghukuman Tuhan itu begitu cepat datangnya. Artinya jangan main-main dengan Tuhan. Kita pikir aman dengan sikap kita terhadap Firman. “aman, tidak apa-apa koq, buktinya saya diberkati, saya dapat tanah, saya dapat rumah, saya punya mobil dan semuanya” dia pikir dia aman, tetapi saat Tuhan menghukum, tidak bisa lagi menghindar. Jangan tunggu terjadi seperti ini.
Inilah dahsyatnya penghukuman Tuhan, saat Tuhan menghukum Dia akan bangkitkan ingatan kita akan kereta perbekalan Firman yang sarat dengan muatan “heh dulu ada pembukaan Firman yang melimpah kamu dengar“ Tuhan ingatkan kepada kita betapa banyaknya Firman yang sudah diperdengarkan kepada kita lewat hamba Tuhan tetapi kita tidak hargai. Jadi Tuhan ingatkan sehingga betapa penyesalan yang luar biasa nanti yang dialami kalau itu terjadi pada diri kita. Hukuman datang baru ingat “wah opa sudah bilang, om Handri sudah bilang, om Widjaja sudah sampaikan waktu KKR” Tuhan ingatkan semua. Dulunya sambil lalu tidak peduli Firman, yang dulunya kita tidak taruh di hati, Tuhan ingatkan “dulu ada Firman seperti ini dengan limpah dibukakan tetapi kau tidak peduli!”.
Amos 2:13-16
2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.
2:14 Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.
2:15 Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.
2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.
Jangan terjadi ini pada kehidupan kita. Nanti betapa penyesalan yang luar biasa yang akan dialami oleh orang yang tidak menghargai pembukaan rahasia Firman. Seringkali kaum muda ini yang malas, mencatat saja tidak mau. Masa orang tua yang matanya sudah tidak awas masih mau mencatat. Kaum muda yang matanya lebih terang, otaknya lebih kuat ingatannya dari orang tua, malas mencatat. Mungkin karena berpikir “oh ingatanku masih kuat”. Om Wi bilang setajam-tajamnya ingatan, lebih tajam mata pena. Jadi catat supaya bisa dingat.
Dulu sebelum bertobat sudah ada juga catatan-catatan saya. Waktu di Malang saya belajar mencatat, banyak catat Firman. Jadi waktu menjadi hamba Tuhan, catatan Firman dari tahun 2000an masih ada sampai sekarang ini, tinggal dibaca-baca. Itu penting untuk kita mengingat Firman, jangan nanti menyesal kemudian, tidak ada gunanya kalau hukuman sudah datang.
Sebab itu sebelum terlambat marilah kita sambut kereta perbekalan Firman yang dikirimkan oleh Tuhan. Seperti Yakub menyambut kereta perbekalan yang dikirimkan oleh Yusuf. Waktu kakak-kakak Yusuf pulang dari Mesir, mereka beritahukan kepada ayahnya “Yusuf masih hidup, dia jadi penguasa di Mesir”. Yakub hatinya dingin, tidak menanggapi. Begitu dia melihat kereta perbekalan yang dikirimkan oleh Yusuf, bangkit kembali semangatnya.
Kejadian 45:21,25-28
45:21 Demikianlah dilakukan oleh anak-anak Israel itu. Yusuf memberikan kereta kepada mereka menurut perintah Firaun; juga diberikan kepada mereka bekal di jalan.
45:25 Demikianlah mereka pergi dari tanah Mesir dan sampai di tanah Kanaan, kepada Yakub, ayah mereka.
45:26 Mereka menceritakan kepadanya: "Yusuf masih hidup, bahkan dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Tetapi hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka.
45:27 Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu.
45:28 Kata Yakub: "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati."
Sambutlah kereta perbekalan yang dikirimkan oleh Yusuf. Yusuf adalah gambaran sidang mempelai. Jadi kereta perbekalan yang dikirimkan oleh Yusuf adalah kereta perbekalan Kabar Mempelai, Firman pengajaran Mempelai yang melimpah, itulah yang kita nikmati sekarang ini. Kalau bapak ibu mengatakan tidak ada pembukaan rahasia Firman, itu sangat terlalu! Kita telah menikmati pembukaan rahasia Firman yang sangat melimpah, mari kita sambut. Orang di luar sana rindu. Mereka satu dua kali mendengar berkata luar biasa. Kita yang di dalam malah biasa di luar, saat Firman malah keluar. Jangan seperti itu!
Sambutlah kereta perbekalan Yusuf, Kabar Mempelai yang melimpah. Tujuan Kabar Mempelai itu membangkitkan semangat kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, masuk dalam pembangunan Mempelai Wanita Tuhan seperti Yakub yang semangat bertemu Yusuf. Ayo kita juga bangkit semangat untuk masuk di dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Ayo bangkit semangat kita hari-hari terakhir ini. Sekalipun ibadah online, tetapi semangat, ini kereta perbekalan, kapan lagi kita mau dapatkan, dari pada terima kereta penghukuman. Buktikan kita ada semangat yang rohani. Apa buktinya? Bertekun dan bergemar dalam ibadah pelayanan sampai bertekun dan bergemar dalam doa penyembahan kepada Tuhan.
Yang usia lanjut semangat, yang masih muda ayo semangat. Kadangkala orang tua paksa-paksa anak “ayo ibadah”. Sekarang tidak ada alasan terlambat, baru mau mandi mau ke gereja, karena sudah ibadah di rumah. Terlalu juga kalau di rumah terlambat lagi! Sudah bagaimana itu hatinya. Ayo semangat semua, bergairah, bertekun. Kalau dulu alasannya jauh, capek perjalanan, sekarang tinggal melangkahkan kaki keluar kamar berkumpul bersama keluarga. Mungkin pakai laptop atau sambung di televisi atau pakai hape, tidak apa hape kecil yang penting suaranya, masih lagi tidak semangat, itu sangat terlalu! Nanti akan menyesal, penyesalan begitu besar akan dia alami “hei dulu ada kereta perbekalan Firman kamu tidak hargai, sekarang ini kereta penghukuman 2 kali lipat”.
Semangat semua sebagaimana Tuhan sangat besar semangatnya, besar gairahnya, besar usahanya untuk kita dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masa kita anggap lalu. Seperti orang tunangan mau menikah. Calon Mempelai Pria semangat sekali, mau suka ketemu, suka bicara, mau telpon dan sebagainya, mau bicarakan apa yang dilakukan nanti untuk masa depan mereka waktu berumah tangga. Yang calon isteri malas, ditelpon malah dikasih mati. Diajak untuk fitting pakaian pesta tidak mau, malas. Bagaimana mau menikah kalau seperti itu, tidak jadi menikah kalau seperti itu. Tentu semangat semua, begitu juga dengan Tuhan harus semangat.
Zakharia 1:14
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
Tuhan begitu bersemangat, kita koq tidak! Kalau Tuhan begitu bersemangat sampai Dia kirimkan pembukaan rahasia Firman yang melimpah kepada kita, jangan ragukan pemeliharaan Tuhan. Kalau bekal Firman Tuhan kasih, masa bekal yang jasmani tidak Tuhan kasih, pasti Tuhan kasih! Perbekalan Firman saja melimpah. Kalau hanya perbekalan beras satu dua karung pasti Tuhan kirim, Tuhan sediakan. Perlindungan dari Tuhan itu sudah pasti ada, pembelaan apalagi, pertolongan tidak usah ragu. Pada mulanya adalah Firman, Firman ditaruh pada urutan pertama, yang dibelakang tinggal mengikuti, itu bonus dari Tuhan. Yang banyak kali terjadi malah dibalik, yang dibelakang itu yang dicari, Firman itu ditepis, dibuang jauh-jauh, ditaruh pada urutan belakang, perbekalan jasmani itu yang dikejar, itu keliru! Raih dulu perbekalan Firman, terima itu, maka nanti perbekalan yang jasmani itu urusannya Tuhan. Pemeliharaan, perlindungan, pembelaan, pertolongan semua tepat pada waktunya Tuhan sediakan kepada kita sekalian.
Buka hati, semangat, berkobar, bergairah, untuk menikmati bekal Firman yang melimpah dari Tuhan. Semangat bergairah beribadah melayani Tuhan, semangat dan bergairah menyembah Tuhan dan siap menyambut Yesus saat Dia datang kembali kedua kali. Mari kita mau datang kepada Tuhan, kita menyembah Tuhan. Semangat, rindu sungai kehidupan, rindu kasih, Firman dan Roh Kudus.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar