Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 12:7-9
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Peperangan di sorga dimenangkan oleh Mikhael dengan malaikat-malaikatnya. Dan satan bersama malaikat-malaikatnya dilemparkan ke bumi. Malaikat Mikhael itu malaikat perang dan malaikat pendamping atau penolong.
Daniel 12:1; 10:13
12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.
Ini menunjukan kuasa Roh Kudus = Roh penolong.
Yohanes 14:16
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Jadi dalam berperang menghadapi setan, kita harus berperang dengan kekuatan Roh Kudus. Peperangan kita bukan menghadapi darah dan daging, peperangan kita menghadapi penguasa-penguasa di angkasa, tidak bisa dengan kekuatan daging, harus dengan kekuatan Roh Kudus. Berarti kebutuhan mutlak yang harus ada pada kita, kita harus mengalami pencurahan Roh Kudus. Yaitu diurapi Roh Kudus, dipenuhi Roh Kudus, sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita, kita dikuasai Roh Kudus, Roh Kudus memimpin kita dalam berperang melawan setan.
Yesus dikandung oleh Roh Kudus, dilahir oleh Roh Kudus, tetapi perlu dipenuhkan dan dipimpin Roh Kudus. Sebenarnyakan tidak perlu lagi, Dia sudah dikandung oleh Roh Kudus, lahir oleh Roh Kudus, tetapi Dia tunjukan teladan pada kita. Waktu Yesus masuk dalam baptisan air, keluar dari baptisan air maka Roh Kudus turun atasNya.
Markus 1:12-13
1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
Yesus dikandung oleh Roh Kudus, dilahir dari Roh Kudus, tetapi perlu dipenuhkan dan dipimpin Roh Kudus. Apalagi kita yang dilahirkan dari daging, ibu bapak kita manusia daging, sangat perlu dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Ini kebutuhan utama jadi kita minta kepada Tuhan.
Syarat dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Kalau syarat ini kita penuhi, pasti kita dipenuhi Roh Kudus.
1. Kisah Para Rasul 1:4-5
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Syarat pertama jangan tinggalkan Yerusalem. Yerusalem itu kota damai. Jadi jangan tinggalkan Yerusalem artinya harus memiliki hati damai sejahtera. Kita berupaya, banyak hal-hal yang membuat kita tidak damai. Begitu bangun kenapa gelap sekali, ternyata mati lampu. Ada yang tidak tahan kalau mati lampu. Mau nyalakan genset habis bensin, akhirnya tidak damai. Macam-macam cara setan membuat tidak damai. Malam mau tidur mati lampu, lalu nyalakan pelita. Bangun tidur hitam semua lubang hidung, jadinya tidak damai lagi. Ayo jaga hati tetap damai sejahtera.
2. Kisah Para Rasul 1:20-26
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Jabatan pelayanan yang ditinggalkan oleh Yudas harus diisi, jangan dibiarkan kosong. Artinya harus memiliki hati yang setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Mungkin belum dipenuhkan, tetap setia, jangan jemu-jemu, jangan bosan minta kepada Tuhan. Satu tahun minta kalau belum dipenuhkan terus setia, saya bertahun-tahun baru dipenuhkan Roh Kudus. Tetap setia terus dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Kalau kita tidak setia, nanti seperti Yudas, begitu kita lepaskan jabatan pelayanan kita akan diambil oleh orang lain dan kita tidak bisa kembali lagi untuk memangku jabatan kita itu. Nanti seperti Yudas berakhir pada kebinasaan.
Sekarang jabatan paduan suara tidak bisa dikerjakan, tetapi kita meningkat semua menjadi pendoa syafaat.
3. Kisah Para Rasul 1:12-14
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Yang ketiga harus memiliki kesatuan hati untuk bertekun di dalam doa. Kesatuan hati itu dimulai dari dua orang. Di mana dua orang sepakat di bumi ini, maka Tuhan akan menjawab. Sama dengan kesatuan hati itu dimulai dari nikah. Ayo kita berupaya, berdoa supaya nikah kita satu hati. Satu hati ini artinya satu Firman pengajaran yang benar, nanti menjadi satu suara penyembahan dan Roh Kudus pasti dicurahkan.
Minimal dari kita ada kerinduan supaya kita satu hati. Mungkin belum satu dalam nikah “ah kalau belum satu berarti saya tidak akan pernah dipenuhkan Roh Kudus?”. Kita sudah harus merindu, sudah terus menggumuli nikah untuk bisa satu hati, satu Firman pengajaran yang benar, sama dengan satu suara penyembahan.
Roma 15:5-6
15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ini yang kita minta. Nikah yang satu hati, satu Firman pengajaran pasti rukun dan menjadi rumah doa sehingga doanya dijawab oleh Tuhan. Jangan putus asa kalau masih sendirian. Terus bergumul untuk nikah menjadi satu. Dari kita terus bergumul supaya nikah menjadi satu, nanti urusannya Tuhan.
4. Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Seperti permukaan air, itu syarat keempat. Permukaan air itu titik nol, titik terendah. Artinya memiliki kerendahan hati. Rendah hati itu apa? Rendah hati itu bukan jalan bungkuk-bungkuk “permisi pak”. Bukan seperti itu, rendah hati =
a) Mengaku tidak layak, tidak mampu apa-apa, hanya berharap dan mengandalkan Tuhan. Kalau merasa hebat, saya bisa, saya mampu, tidak mengandalkan Tuhan, tidak lagi berdoa, tidak lagi serahkan kepada Tuhan, itu paling sombong.
b) Kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diulangi lagi. Sudah salah, tidak mengaku malah menyalahkan orang, itu sombong. Ayo mengaku dosa dan jangan diulangi lagi, maka Roh Kudus memenuhi kehidupan kita sekalian. Bukan cuma memenuhi, Roh Kudus sampai meluap-luap dalam kehidupan kita.
5. I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Rela menerima nyala api ujian atau percikan darah, juga disebut sengsara daging tanpa dosa. Jangan marah “oh saya sudah mengaku dosa sama dia, tapi saya malah diejek, saya dipermalukan di depan umum” tidak apa-apa, dosanya sudah diselesaikan. Jadi waktu kita diejek dan dipermalukan itu percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Biarkan saja, orang yang mempermalukan itu dia kering, kita yang mau menerima biarpun dipermalukan, Roh kudus dalam kehidupan kita meluap-luap. Ini disebut juga kuat dan teguh. Tidak usah kita pedulikan, Paulus saja nyawanya tidak dia hiraukan apalagi cuma perkataan orang. Biarkan dan kita diam saja. Memang itu harus kita alami supaya Roh Kudus meluap-luap. Makin luar biasa penderitaan dan nyala api ujiannya, makin luar biasa juga urapannya.
Dulu waktu masih melayani hanya di Tonusu, banyak juga pergumulan. Tetapi untuk mencari pembukaan rahasia Firman tidak bergadang sampai tengah malam. Apalagi waktu belum ada Noella, banyak waktu persiapan. Masih ada waktu untuk refreshing. Ditambah lagi di Diora, makin kurang waktu untuk pribadi. Tambah lagi di Tentena, untuk pribadi hampir tidak ada lagi, semua untuk pelayanan. Untuk keluargapun hampir tidak ada lagi. Sampai isteri saya bilang “kalau ayah bicara saja bercerita sama saya saya anggap sesuatu yang paling romantis” karena sudah jarang bercerita, curhat-curhat, saling ungkapkan isi hati, karena persiapan. Paling bicara seperlunya. Tetapi saya alami, makin luar biasa percikan darahnya, semakin luar biasa juga urapannya dan semakin luar biasa dipakai oleh Tuhan, semakin luar biasa diberkati oleh Tuhan. Jadi jangan berpikir semakin luar biasa penderitaannya hancur saya, tidak! Justru semakin luar biasa urapannya.
Jadi, syarat menerima Roh Kudus adalah hati nurani yang baik. Semua tergantung hati, hati damai, hati setia, kesatuan hati, rendah hati dan kuat teguh hati maka Roh Kudus akan dicurahkan memenuhi, bahkan meluap-luap di dalam kehidupan kita sekalian. Jangan kita bermasa bodoh, orang lain berbahasa roh lalu kita berpikir “biar jo dia saja, biar saya tidak usah tidak apa-apa” jangan seperti itu. Kita harus berupaya mencari sampai dipenuhkan, samai meluap-luap. Yang sudah dapat, jaga sampai Roh Kudus meluap-luap.
Mengapa kita harus dipenuhkan Roh Kudus?
Markus 1:12-13
1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
Sebab kita hidup di dunia seperti padang gurun. Dunia ini seperti padang gurun, sulit menabur menuai, apalagi di tengah pandemi ini. Memang dunia ini sedang menuju pada kebinasaan. Dulu untuk jadi guru, tamatan SPG bisa. Kemudian harus D3, di zaman SMA lalu D3 sudah tidak boleh. Jadi guru-guru yang sudah dekat pensiun harus kuliah untuk bisa S1. Dulu dosen bisa S1, sekarang harus S2 dan S3. Semua semakin sulit. Dan di padang gurun dunia ada binatang buas, itulah setan Tritunggal yang mau menyerang kita, memerangi kita, memangsa kita. Dengan kekuatan daging kita tidak bisa. Buka kios harus tambah modal karena di tengah-tengah persaingan yang luar biasa. Sudah tambah modalpun tidak bisa, masih susah juga. Sampai waktu saya belanja keperluan music di toko musik, ibunya katakan “kalau ada orang datang tanya-tanya saja saya sudah senang”.
Di tengah-tengah padang gurun ada setan mau menyerang dan memangsa kita kita. Setan menyerang lewat apa? Setan menyerang lewat pencobaan-pencobaan di berbagai bidang. Pencobaan nikah, pencobaan buah nikah, pencobaan ekonomi dan sebagainya dihantam oleh setan. Kita di padang gurun ini sangat perlu dipenuhkan Roh Kudus, sampai Roh Kudus meluap-luap. Pencobaan ekonomi membuat rumah tangga retak. Isteri menuntut, suami marah. Suami kasih uang kepada isteri, karena kebutuhan semakin mahal pikirnya isteri boros-boros “kenapa uang belanjamu cepat habis!”. Padahal memang kebutuhan semakin mahal. Kadang suami-suami tidak mengerti, isteri yang tahu urusan dapur tetapi suami yang cerewet, padahal bukan dia yang belanja.
Yesus adalah Adam yang akhir, dia dicobai iblis di padang gurun. Tetapi karena pimpinan Roh Kudus, Yesus mengalahkan iblis dan iblis diusir.
I Korintus 15:45
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Adam yang pertama dicobai setan di taman Eden, bukan di padang gurun, di tempat yang menyenangkan, tempat yang indah dan serba ada. Namun Adam kalah menghadapi pencobaan dan dia yang diusir dari taman Eden. Artinya bagi kita, kadang dalam suasana kesenangan daging, semua ada, iblis datang dengan bujuk rayunya, dengan menggoda mau mencobai kita dan banyak yang kalah. Waktu usaha belum maju, jualan dengan isteri sama-sama. Begitu semakin diberkati, banyak pekerjaan di luar, sering tinggalkan isteri. Semakin laris usahanya suami di sana selingkuh, isteri yang ditinggal juga selingkuh. Di dalam banyak bergelimangan harta tetapi kalah, rumah tangga hancur.
Waktu pendeta masih merintis, puasa sama-sama dengan isteri. Waktu semakin diberkati, mulai macam-macam dibuat. Waktu sudah maju pelayanan dan diberkati, dicobai oleh iblis, digoda, bisa jatuh! Dalam kesenangan daging iblis datang menggoda dengan bujuk rayu. Papa selalu bilang semanis-manisnya bujuk rayu setan, ujung-ujungnya kebinasaan. Jangan mau!
Kadang juga kita diperhadapkan dengan suasana padang gurun, suasana kesusahan daging, di situ juga iblis datang mencobai “ayo korupsi saja sedikit-sedikit, ambil!” Jadi iblis ini datang mencobai tidak pilih sikon. Di dalam segala situasi kondisi dia datang, mau senang dia datang menggoda, mau dalam keadaan susah di situ juga dia datang mencobai. Contohnya di padang gurun Yesus lapar, iblis datang mencobai menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti. Orang lapar butuh makan, setan datang di situ. Bagi Tuhan persoalan batu menjadi roti itu gampang, itu persoalan yang sangat mudah. Tetapi kalau Yesus lakukan rencana Allah gagal, khususnya bagi kita bangsa kafir. Rencana Allah kita bangsa kafir yang adalah batu keras mau diubah menjadi anak-anak Abraham.
Matius 3:9
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
Dan kita mau diubah menjadi batu hidup.
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kalau Yesus turuti maunya setan, gagallah rencana Tuhan. Tujuan pencobaan dari iblis adalah mau menggagalkan rencana Tuhan terwujud di dalam kehidupan kita. Jangan jadikan suasana kesusahan untuk menyerah kepada iblis! “saya sedang susah, ini tawaran yang menguntungkan, saya harus terima ini!” namun kita gagal masuk rencana Allah. Kalau mengikuti daging, sudah mau menyerah saya, masuk satu keluarga, malah keluar 2. Satu keluarga yang besar dengan anak, mantu, cucu, malah keluar. Kalau ikuti daging saya menyerah, habis panggilan di Tonusu. Apalagi waktu itu ada tawaran dari satu hamba Tuhan untuk minta saya melayani di satu kota. Waktu itu di Tonusu belum ada gereja, sedangkan di sana sudah ada gereja, ada pastori, ada cabangnya lagi, yah maulah, siapa yang tidak mau. Yang kedua dari ibu rohani di satu tempat, suaminya meninggal, dia minta saya melayani di situ. Kalau mau ikut daging yah enak, saya mau melayani di situ. Kalau mau ikuti daging yah sudah saya mau melayani di situ. Tetapi dalam hati “Tuhan jangan sampai daging”. Kalau daging bisa berpikir ini pas-pas, banyak jiwa, banyak duitnya nanti. Berserah sama Tuhan saja, panggilan saya masih di Tonusu. Jangan berpikir habis panggilan, di sana panggilan saya. Padahal itu hanya panggilan orang, nanti sebentar ditendang. Ayo melayani di sini om, di sini ada gereja, ada pastori. Begitu satu dua tiga bulan, mulai dia tunjukan tanduknya “keluar ulang om!”.
Jangan jadikan kesusahan daging sebagai alasan untuk menyerah kepada iblis, kita harus berupaya mengalahkan iblis sumbernya pencobaan, jangan diikuti. Iblis itu licik, dia sangat licik, dia mencobai kita memanfaatkan kebutuhan daging kita. Yesus lapar, butuh makan, dia manfaatkan disitu. Butuh uang, dia mencobai di situ. Jadi dia manfaatkan kebutuhan daging kita. Akhirnya yang timbul dalam diri kita bukan lagi kebutuhan tetapi keinginan. Begitu kita turuti keinginan daging itu bahaya! Dia punya daya pikat, dia punya daya seret. Dan kalau kita turuti, kita dipikat, kita diseret maka kita jatuh di dalam pencobaan.
Yakobus 1:13-15
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Keinginan daging punya daya pikat dan daya seret, menyeret kita jatuh dalam pencobaan. Jatuh dalam pencobaan artinya saat dicobai oleh setan kita jatuh dalam dosa. Kurang, kurang, kurang, padahal sudah cukup. Karena keinginan akhirnya korupsi, jatuh dalam dosa. Apalagi ada kesempatan bisa melakukannya tanpa ditahu oleh orang, bisa jatuh dalam dosa.
Jadi di sinilah kita sangat membutuhkan Roh Kudus, baik susah, maupun senang untuk mengalahkan iblis dengan segala pencobaan-pencobaannya. Bahkan bukan cuma mengalahkan tetapi kita bisa usir iblis! Pencobaan kita kalahkan, setan kita usir. Dari pada kita yang diusir dari taman Eden, lebih baik setan yang kita usir. Itu sebabnya kita butuh Roh Kudus.
Bagaimana cara untuk bisa mengusir iblis sumbernya pencobaan? Distrap! Itu actionnya. Ada cara yang harus kita praktekan. Bisa saja kita strap “dalam nama Yesus” belum tentu iblisnya kabur. Seperti anak-anak Skewa, mereka tengking iblis “dalam nama Yesus yang diajarkan Paulus” malah anak-anak Skewa diserang oleh orang yang kerasukan setan.
Yakobus 4:7
4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Bagaimana cara mengusir setan? Tunduk, taat pada segala perintah Tuhan. Begitu kita taat, kita tengking setan, setannya kabur. Tetapi kalau kita tidak taat lalu tengking setan, setannya balik tampar kita. Untuk bisa taat kepada Tuhan, dengan kekuatan daging tidak bisa. Untuk daging itu mau taat tidak mungkin.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Sebab itu kita butuh Roh Kudus.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Iblis punya malaikat, Tuhan juga punya malaikat-malaikat, salah satunya malaikat Mikhael dengan malaikat-malaikatnya. Dalam Wahyu terjadi peperangan malaikat melawan malaikat. Malaikat ini pembawa kabar berita. Sekarang ini ada peperangan berita melawan berita. Pemberitaan Firman melawan pemberitaan Firman. Kalau kita tidak punya Roh Kudus, kita tidak peka, kita pikir itu berita yang betul, padahal dari malaikat setan.
Iblis itu licik, dia selalu mencobai menggunakan firman. Makanya kalau tidak ada Roh Kudus, tidak ada kepekaan, kena deh. Waktu dia datang mencobai Hawa dia menggunakan Firman, tetapi Firman yang sudah diputar balik dan ditambah kurang. Adam dan Hawa kalah sehingga diusir dari taman Eden.
Firman yang disampaikan setan itu hanya dirubah sedikit, hanya 2 kata.
Kejadian 3:1
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini 1jangan kamu makan buahnya, 2bukan?"
2 kata saja tetapi sudah membuat Hawa kalah. Bandingkan perintah dari Tuhan:
Kejadian 2:16
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan dengan bebas. Boleh diganti dengan jangan, bebas diganti dengan bukan. Biasa ini yang dicereweti “cuma sedikit beda, ini sama saja” kalau sudah berubah tidak mungkin sama! Kami diajar di Lempinel coba dari satu titik tarik garis tegak lurus. Lalu dari satu titik yang sama itu dikasih melenceng sedikit saja beberapa derajat, lalu tarik garis. Lama-lama garis makin jauh dari yang tegak lurus, tidak akan pernah bertemu. Kalau sudah berbeda sedikit saja, lama-lama akan melenceng jauh. Inilah berita dari malaikat setan, istilah papa ini pemberita ular! Malaikat setan itu pemberita ular, kita diperhadapkan pemberita ular hari-hari terakhir ini. Cuma beda sedikit, masih pengajaran, masih Tabernakel, masih GPT, tetapi kalau sudah beda sedikit itu sudah lain, sudah ular! Ular itu bengkok-bengkok, tidak mungkin ular bisa jalan lurus.
Waktu iblis mencobai Yesus, iblis menggunakan Firman yang tepat, tidak ditambah, tidak dikurang, tidak dirubah-rubah.
Matius 4:6
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Ini dia kutip dari:
Mazmur 91:11-12
91:11 sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
91:12 Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Tepat sama perkataan iblis ini dengan Firman Tuhan, benar, tidak ditambah kurang. Siapa yang bisa menyangka bahwa itu sebenarnya dari iblis? Saat kita mendengar itu mungkin kita bisa berkata “amin, benar, ada tertulis dalam Alkitab, ayat menerangkan ayat, betul itu, tidak ada salahnya, benar itu”. Tetapi di sinilah kita membutuhkan Roh Kudus, ada kejelian, ada kepekaan dari Roh Kudus. Iblis memang menggunakan Firman yang tepat tetapi maksudnya lain. Ada maksud-maksud tersembunyi di dalamnya, bukan maksud yang murni. Paulus dari jauh-jauh hari sudah mewanti-wanti ada orang memberitakan Firman dengan maksud tertentu.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Dia berkhotbah tetapi ada maksud mendapatkan keuntungan jasmani. Contoh waktu pendeta kekurangan uang, mungkin dompetnya berisi angin tidak ada uang, lalu mulai khotbah soal memberi. “Kita harus memberi, mulai dari mengembalikan perpuluhan” ada ayatnya dia pakai, tertulis dalam Alkitab, tidak salah, tetapi tujuannya supaya jemaat mengembalikan perpuluhan dan terisi lagi dompetnya. Itu sudah lain, ada maksud lain, berpantun! Pendeta ini pemain sandiwara paling jago. Banyak kali pendeta memberitakan Firman tetapi tujuannya lain. Ini juga pemberita ular! Jadi kita harus pandang Firman, tidak boleh melenceng sedikitpun dari Alkitab dan pandang yang memberitakan. Sekalipun benar apa yang dia sampaikan, belum tentu dia hamba Tuhan yang benar, bisa jadi dia itu pemberita ular.
Tanda-tandanya pemberita ular:
1. Praktek hidupnya tidak sesuai Firman yang dia beritakan, malah hidup dalam kejahatan dan kenajisan. Contohnya Hofni dan Pinehas, mereka itu imam pemikul Tabut Perjanjian. Sekarang Tabut Perjanjian dalam wujud Kabar Mempelai, pengajaran yang sehat dan benar. Tetapi bagaimana praktek hidupnya? Boleh cek baca:
I Samuel 2:12
2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
Perikopnya di atas itu kejahatan anak-anak Eli, mereka orang dursila, tetapi memikul Tabut Perjanjian.
I Samuel 4:4
4:4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.
Makanya pandang Tabut Perjanjian, pandang Firman yang diberitakan, lihat juga orang yang memikul. Jangan sampai kita tertipu, kita pikir sudah malaikat yang benar, padahal malaikat iblis, setan menyamar menjadi malaikat terang. Jadi khotbah ini bukan gampang. Kalau sekedar khotbah semua bisa, tetapi praktekan dulu baru disampaikan.
2. Tahbisannya tidak benar. Antara lain punya pekerjaan sampingan. Mungkin jemaat bertanya “kenapa om punya kebun?”. Bisa saja dia berkata kepada jemaat “heh kamu tidak tahu, Paulus itu tukang tenda”. Tetapi baca ayat selanjutnya, waktu Paulus masih bikin kemah, tidak bisa memberitakan Firman sepenuh. Begitu datang yang membantu dari Yerusalem, Paulus bisa memberitakan Firman dengan sepenuhnya.
Kisah Para Rasul 18:3-5
18:3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
18:4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.
18:5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.
Yang kita butuhkan sekarang Firman sepenuh untuk membawa gereja Tuhan bertemu Yesus. Yang punya pekerjaan sampingan bisa saja berkhotbah, tetapi tidak sepenuh, nanti tidak bisa membawa jemaat bertemu Yesus sebab tahbisannya tidak benar.
3. Motivasi pelayannnya salah, hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Bahkan di sini dikatakan hanya untuk mendapatkan sekerat roti, bukan roti yang utuh.
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."
Mau melayani, jadi imam, jadi pelayan Tuhan, tujuannya hanya untuk mendapat makan. Isteri saya sebelum menjadi hamba Tuhan bekerja, saya juga bekerja sebelum menjadi hamba Tuhan. Sekarang kami menjadi hamba Tuhan bukan untuk mencari sesuatu. Sudah tinggalkan pekerjaan, tinggalkan, lalu buat apa melayani untuk mencari yang jasmani. Jangan seperti itu.
Jadi hati-hati, di akhir zaman ini kita diperhadapkan peperangan berita melawan berita. Berita yang benar dibawa oleh hamba Tuhan yang benar, melawan berita yang dibawa oleh malaikat setan, pemberita ular! Jadi kita diperhadapkan pemberita yang benar dan pemberita ular. Jangan cuma lihat beritanya tetapi lihat juga si pemberitanya. Paulus sudah ingatkan Timotius awasi ajaranmu supaya jangan melenceng dan awasi dirimu, supaya jangan jadi pemberita ular.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Jadi penyebab jatuhnya gereja dalam pencobaan karena Firman yang diputar balik, ajaran palsu dan karena pemberita ular. Benar berita yang disampaikan, tetapi pemberitanya tidak benar. Mereka berkata “jangan lihat saya, lihat saja Firman” itu salah! Lihat Firman, lihat juga orangnya.
Tanda-tanda pemberita yang benar.
1. Markus 6:30
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Apa yang dia kerjakan, itu yang diajarkan. Mau ajar apa? Kesucian, tetapi dia tidak suci, itu penipu ulung! Mau ajar berkorban, dia sendiri kikir, itu penipu ulung.
2. Pemberita berita Kabar Mempelai itu sama seperti pemikul Tabut Perjanjian. Kita lihat siapa pemikul tabut yang benar? Bukan Hofni dan Pinehas.
Yosua 3:3
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
Tanda kedua adalah imam yang memang suka Lewi, bukan dari suku lain. Apa ini? Ini sudah berkali-kali. Imam dari suku Lewi itu tidak punya milik pusaka, Tuhanlah milik pusaka mereka. Jadi mereka tidak boleh ada pekerjaan lain, hanya melayani Tuhan. Imam yang memang suku Lewi artinya hamba Tuhan yang berharap sepenuh kepada Tuhan.
Ulangan 18:1-2
18:1 "Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
Bilangan 18:19-20
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.
Sudah Tuhan jamin, segala persembahan khusus dari bangsa Israel, menjadi milik imam dari suku Lewi. Jadi hamba Tuhan itu tidak bisa digaji, betul-betul Tuhan milik pusakanya. Ada yang pernah protes sama jemaat “jadi pendetamu makan apa!”. Sampai sekarang saya makan, Tuhan berkati, tidak mungkin Tuhan biarkan terlantar. Dijamin semua, jangan ragukan.
Dulu kami sempat protes sama papa, kenapa papa tidak ambil tanah warisan? Papa bilang papa belajar hidup dari Tuhan dan mengajar anak-anak hidup dari Tuhan. Saya juga rasakan melayani Tuhan dan Tuhan pelihara sampai saat ini. Ini perjanjian garam untuk selama-lamanya yang tidak boleh dirubah. Kalau bisa merubah waktu datangnya siang dan malam, yang semestinya siang menjadi malam dan yang semestinya malam menjadi siang, baru boleh merubah perjanjian ini. Tetapi siapa yang bisa merubah!
Yeremia 23:20-21
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
3. Yesaya 52:11
52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
Menjauhi kenajisan, sama dengan menjaga kesucian.
Pemberita palsu kita sudah tahu tanda-tandanya, itulah malaikatnya setan. Pemberita yang benar juga kita sudah tahu tanda-tandanya. Dari mana kita bisa tahu? Dari Roh Kudus. Kita butuh Roh Kudus yang memberikan kepekaan kepada kita. Sampai Pdt. Pong mengatakan dari pori-pori saja kita sudah bisa rasa, baku lewat saja kita sudah bisa rasa, bahwa ini salah, bahaya! Itulah dahsyatnya kuasa Roh Kudus.
I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Ini jangan disalah artikan lalu berkata kalau sudah dipenuhkan Roh Kudus tidak perlu tergembala, karena ditulis tidak perlu diajar. Bukan seperti itu, diajar orang lain itu ajaran lain, ajaran palsu. Kalau ada Roh Kudus kita bisa peka, ini ajaran lain, ini ajaran yang benar, ini malaikatnya setan, ini malaikatnya Tuhan. Kalau ada kepekaan kita tidak bisa disesatkan oleh pemberita-pemberita palsu.
Kalau kita sudah temukan ajaran yang benar dalam penggembalaan, yang menggembalakan gembala dengan tahbisan yang benar, sikap kita bagaimana? Tunduk!
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Kita bersyukur kalau kita ditangani oleh gembala yang benar tahbisannya dan ada ajaran yang benar dia beritakan. Sikap kita sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan adalah belajar tunduk. Praktek tunduk:
1. Tergembala dengan benar dan sungguh-sungguh sehingga kita punya ketegasan untuk menghindari pemberita ular. Bukti domba itu tergembala sungguh-sungguh, dia kenal suara gembala, Firman penggembalaan dia kenal sebab sudah menjadi pengalaman hidupnya, kalau ada suara asing dia lari, tegas menghindar.
Yohanes 10:1-5
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
2. Tunduk itu leher. Coba kalau leher sakit, mau tunduk tidak bisa. Jadi praktek tunduk yang kedua adalah banyak menyembah dengan benar. Begitu kita tunduk dalam penggembalaan kemudian tunduk menyembah Tuhan dengan benar, saat itu iblis lari. Dalam pencobaan Yesus di padang gurun, pencobaan ketiga adalah soal penyembahan. Saat itu Yesus mengenyahkan iblis dan iblis lari.
Matius 4:9-10
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Begitu kita bisa tunduk dalam penggembalaan, bisa tekun dalam doa penyembahan, iblis langsung diusir, iblis kalah. Begitu menghadapi pencobaan dan tidak mampu lagi, ayo menyembah. Menghadapi godaan, ayo menyembah Tuhan. Dalam suasana susah dan dicobai, mari menyembah Tuhan dan tetap tergembala.
Tunduk itu adalah perhiasan rohani.
I Petrus 3:5
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Jadi jika kita sungguh-sungguh tergembala dan mau menyembah Tuhan, berarti rohani kita sementara dihiasi oleh Tuhan, dipercantik, sampai nanti kita bisa tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan, Yerusalem Baru yang berdandan bagi suaminya, bagi Yesus.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Jadi isteri-isteri berdandan untuk suaminya yah, jangan berdandan untuk yang lain! Kalau suami bilang terlalu pendek itu, jangan malah dijawab “cie, kuno!”.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Mau tergembala sungguh-sungguh, mau menyembah Tuhan dengan benar, berarti kita sementara dihiasi oleh Tuhan. Bukan kalah oleh setan, tetapi menjadi kehidupan yang menang gilang gemilang, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, yang berhias bagi Yesus Mempelai Pria Sorga. Kalau yang rohani dihiasi, maka yang jasmani juga Tuhan pasti akan menghiasinya. Semua dijadikan indah pada waktunya oleh Tuhan, baik hidup sekarang Tuhan jadikan indah, sampai masa depan Tuhan jadikan indah pada waktunya.
Kalau sampai sekarang belum indah, tetap sabar, tetap tergembala, tetap menyembah Tuhan, nanti Tuhan jadikan semua indah pada waktunya. Waktunya Tuhan, bukan waktunya kita. Kadangkala kita menuntut, sudah harus masa depan indah! Masa depan kita paksa indah tetapi rohaninya amburadul. Banyak orang begitu, dapat ijazah, dapat pekerjaan yang mapan, eh rohaninya hancur. Itu karena paksa Tuhan. Tunggu, sabar, indah pada waktunya. Saya melayani di Tonusu, jiwa belum bertambah, saya sabar. Pasti indah pada waktunya, saya klaim janji Tuhan. Firman Tuhan satu saat bangsa-bangsa akan berduyun-duyun naik ke atas gunung Sion mencari pengajaran.
Waktu Tuhan bukan waktu kita, tunggu saja waktu Tuhan. Yang penting sekarang kita belajar tunduk, waktu Tuhan pasti yang terbaik, Tuhan mampu menjadikan semua indah pada waktunya.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar