Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 25:3-7
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;
25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Ada 16 bahan untuk pembangunan Tabernakel secara rohani. Bahan ke-16 memang tidak disebutkan, tetapi itulah pewarna dari kerang-kerangan. 16 bahan ini dibagi menjadi 5 bagian. Bagian pertama adalah logam yang terdiri dari tembaga, perak dan emas. Tembaga itu adalah penghukuman atas daging. Daging ini jangan dielus, jangan dimanja tetapi harus dihukum, dimatikan lewat bertobat, dihukum dalam baptisan air yang benar dan kita harus memiliki tiang iman. Perak itu penyucian oleh darah Yesus dari dosa-dosa masa lampau dan penyucian lewat Firman yang murni dari jerat dosa di depan, itulah kesucian dan pengharapan. Emas itulah kasih dan kesempurnaan. Itu sudah kita pelajari.
Kita akan pelajari bagian kedua yaitu tumbuh-tumbuhan. Terdiri dari kain-kain atau benang. Kain ungu tua, kain ungu muda atau biru, kain kirmizi itu berwarna merah, kayu penaga, minyak zaitun dan rempah-rempah. Ini persembahan khusus yang dipungut untuk pembangunan Tabernakel. Secara rohani tumbuh-tumbuhan menunjukan sifat kemanusiaan kita. Ini yang harus kita serahkan kepada Tuhan, jangan kita pertahankan. Manusia daging digambarkan seperti pohon kayu. Waktu Yesus dibawa untuk disalibkan, lalu perempuan Yerusalem menangisinya, Yesus katakan “jika pada kayu yang hidup diperlakukan seperti ini, bagaimana dengan kayu yang kering”. Kayu itu manusia daging.
Lukas 23:31
23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"
Apa sifat kedagingan yang paling menonjol dari bangsa kafir? Kuatir.
Matius 6:31-32
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Lukas 12:29-30
12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
Kekuatiran ini yang kita harus serahkan kepada Tuhan, jangan kita pertahankan.
I Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Bagaimana cara menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan?
Lukas 12:31-32
12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Bicara kawanan kecil itu adalah kawanan domba kecil. Ayat 32 bicara penggembalaan, ayat 31 pola kerajaan sorga atau Tabernakel. Jadi cara menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan adalah masuk penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran Tabernakel, pengajaran benar, ajaran sehat, tertulis dalam Alkitab berarti milik semua gereja.
Lukas 12:22-23
12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
Ada 3 macam kekuatiran:
1. Kuatir tentang makan, minum dan pakaian, itulah kuatir akan hidup sehari-hari. Doa puasa ini kesempatan merobek kekuatiran. Kita tidak pusing lagi apa yang mau dimakan dan apa yang mau diminum. Kalau puasa tidak usah pikirkan apa yang mau dimakan, diminum, dipakai, nanti pasti ada. Kami diajar di Lempinel, lauk hamba Tuhan adalah lapar. Kalau lapar, makan nasi tanpa lauk bisa habis.
2. Kuatir soal masa depan. Kaum muda biasa kuatir soal jodoh. Nanti Tuhan sediakan. Adam Tuhan suruh tidur. Tidur bukan berarti doa sambil tidur, tidur ini menunjuk penyerahan.
3. Kuatir soal kematian. Orang hidup kuatir tentang kematian “kalau mati siapa yang kubur?”. Kadang ditakut-takuti seperti itu, kamu masuk pengajaran nanti kalau kamu mati tidak ada yang kubur. Nanti pasti ada yang kubur!
Sebab itu kita serahkan kepada Tuhan lewat praktek tergembala.
Lukas 12:23
12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
Artinya bawa tubuh ini untuk hidup tergembala. Itu lebih penting dari pada perkara-perkara yang jasmani. Kan kalau datang beribadah tubuh ini kita bawa. Sama juga yang tergembala secara online, tubuhnya ada di situ. Tidak mungkin sementara dia tidur-tiduran lalu rohnya pergi online. Jadi bawa tubuh untuk hidup tergembala, itu lebih penting dari perkara-perkara jasmani. Jangan takut, Tuhan pasti sediakan apa yang kita butuhkan.
Ada 3 kegiatan dalam penggembalaan yang harus kita kerjakan. Tidak boleh ada yang dilalaikan, ketiganya mutlak dikerjakan.
1. Lukas 12:24
12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
Perhatikan burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai. Kita ini lebih dari burung gagak, sebab itu kita harus masuk dalam kegiatan menabur dan menuai secara rohani. Ini kegiatan yang pertama menabur dan menuai secara rohani. Apa yang ditabur? Yang ditabur Firman pengajaran yang benar. Kita ini ladangnya Tuhan hanya boleh ditaburi oleh satu jenis benih, itulah Firman pengajaran yang benar.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Kami hamba Tuhan jangan plin plan, hari ini nabur A, besok B, lusa C. Harus menabur satu Firman pengajaran yang benar. Jangan seperti orang jawa bilang, isu dele sorenya tempe. Artinya paginya kedelai, sorenya jadi tempe. Itulah plin plan. Dulu pengajaran yang benar, sekarang juga pengajaran yang benar, jangan ganti-ganti. Kalau benih yang ditabur benar, pasti menuai yang benar. Ada buah-buah yang bisa dihasilkan, buah-buah yang berkenan kepada Tuhan. Berbuah itu berarti berubah, ada keubahan hidup.
Dalam Tabernakel kegiatan menabur dan menuai ditunjukan dengan alat meja roti sajian. Sekarang menunjukan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Secara jasmani manusia menabur benih gandum, nanti satu saat akan menuai untuk dibuat menjadi roti. Dalam ibadah pendalaman Alkitab kita tekuni penaburan benih Firman dan nanti kita akan makan, menikmati hasilnya. Jadi tidak usah kuatir, kalau ada benih ditabur pasti akan ada yang dituai untuk dijadikan roti. Pasti ada pemeliharaan Tuhan, secara jasmani terpelihara, secara rohani juga terpelihara, ada makanan. Makanya dikatakan tubuh lebih penting dari pada makanan, ayo bawa tubuh kita hidup tergembala, tekun 3 macam ibadah, terima penaburan benih Firman dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, nanti kita akan menuai pemeliharaan ajaib dari Tuhan.
Namun seringkali orang Kristen tidak suka ibadah pendalaman Alkitab ini dan alasan klasik yang sering muncul adalah terlalu lama. Kenapa? Sebab waktunya hanya dia pusatkan menabur dan menuai di bumi ini yang jasmani. Sehingga kegiatan menabur dan menuai yang rohani diabaikan. Dulu sebelum bertobat mertua saya berkata “kalau ibadah-ibadah terus siapa yang mau kasih makan!” adik ipar saya dibentak. Tetapi seiring waktu sudah mulai bisa tekun 3 macam ibadah.
Lukas 12:25
12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
Hasta itu kepastian keselamatan. Bahtera Nuh ukurannya hasta, itu kepastian keselamatan. Tabernakel ukurannya hasta, itu kepastian keselamatan. Jadi orang yang sering kuatir, keselamatannya tidak pasti, keselamatannya diragukan. “Aduh ibadah PA, terlalu lama, ini sudah ada janji, nanti ibadahnya sampai jam 7 sedangkan janjinya setengah 7, ah tidak usahlah ibadah” diragukan keselamatannya itu, tidak pasti keselamatannya! Ayo kita tekuni ibadah Pendalaman Alkitab, itu menabur dan menuai secara rohani. Kita tekuni penaburan benih Firman, kita akan menuai pemeliharaan dari Tuhan secara ajaib.
2. Lukas 12:27
12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Kita lebih dari bunga bakung. Jadi kegiatan kedua adalah memintal dan menenun secara rohani untuk menghasilkan pakaian yang rohani. Dalam Tabernakel ditunjukan dengan alat pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Di situ kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya. Karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan itu adalah jubah maha indah. Tekuni itu supaya kita tidak telanjang. Dulu itu dimiliki oleh Yusuf, sekarang dimiliki oleh sidang mempelai. Ayo tekuni ibadah raya, jangan diabaikan, jangan dialpakan karena dalam ibadah raya kita sementara memintal dan menenun hidup kita sehingga menghasilkan pakaian yang indah, daging tidak telanjang.
Bukti punya pakaian kita terlibat dalam pelayanan. Ayo libatkan diri dalam pelayanan dalam bentuk apapun. Sekarang paduan suara tidak bisa, jadi semua meningkat, tingkatkan pelayanan sebagai pendoa syafaat. Kalau perlu dijadwal setiap hari jam berapa dan dikerjakan dengan tekun. Kalau jadwalnya jam 10 pagi yah dikerjakan jam 10 pagi. Sebagaimana kita menyanyi setiap minggu, begitu sebagai pendoa gunakan waktu. Dikasih jadwal supaya tertib. Saya tidak bisa memeriksa dan memantau tetapi biarlah masing-masing tanggung jawab kepada Tuhan. Mungkin ambil waktu dalam seminggu hari apa berpuasa. Tingkatkan pelayanan masing-masing, semua menjadi pendoa syafaat.
Semakin kita tekuni ibadah raya, karunianya semakin bertambah dan hidup kita semakin indah, Tuhan mampu menjadikan semua indah. Semakin meningkat karunianya, semakin meningkat pemakaian Tuhan dalam kehidupan kita, semakin indah hidup kita. Ayo terus melayani sampai garis akhir, supaya hidup kita terus indah sampai garis akhir dan nanti yang terindah kita berpakaian mempelai menyongsong Yesus di awan-awan.
3. Lukas 12:28
12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
Rumput itu akan dibuang ke dalam api, tetapi Tuhan Yesus katakan rumput didandani oleh Allah. Rumput saja didandani oleh Allah, masa manusia tidak. Kita manusia lebih dari rumput, sebab itu kita harus masuk dalam kegiatan berdandan atau berhias secara rohani. Dalam Tabernakel ditunjukan oleh alat Mezbah Dupa Emas ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Di situ kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya yang akan menghiasi dan mendandani hidup kita secara rohani.
Manusia ini hanya seperti rumput. Seringkali rumput ini mau bersolek dengan apa yang ada di dalam dunia, tetapi kemudian kering dan dibakar. Berdandan dengan ijazah, memang orang baca kelihatan luar biasa, seringkali manusia mau mendandani diri dengan yang jasmani, dengan title, dengan kekayaan, dengan kedudukan, tetapi semua itu hanya bunga rumput.
I Petrus 1:24
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
Om Widjaja selalu mengatakan titlenya S1, S2, S3, profesor lama-lama linglung. Itu kalau cuma dandanan secara jasmani, hanya seperti bunga rumput, kering dan dibakar. Hanya untuk binasa di dalam api neraka kalau itu dibanggakan. Ayo tekun dalam ibadah doa penyembahan, tabiat daging kita dibongkar, dirobek, digusur, dibuang dan tabiat Yesus diisi dalam kehidupan kita. Inilah perhiasan rohani yang harus kita miliki. Hidup dan karakter Yesus semakin nyata dalam hidup kita.
I Petrus 3:4-5
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang 1lemah lembut dan 2tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka 3tunduk kepada suaminya,
Ini 3 perhiasan rohani yang harus ada pada kita. Contoh kehidupan yang tergembala yang ada perhiasan rohani adalah Sara. Waktu Abraham didatangi 3 Pribadi, itu sebenarnya pribadi Allah Tritunggal, lalu menjanjikan kepada Abraham bahwa isterinya akan melahirkan baginya pada tahun yang akan datang. Lalu pribadi Allah bertanya kepada Abraham “di mana isterimu?”. Abraham jawab “di dalam kemah” itu menunjukan kehidupan yang tergembala. Sara adalah perempuan, perempuan menunjuk gereja. Gereja harus tergembala maka kita akan menerima perhiasan dari Tuhan.
Kejadian 18:9
18:9 Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
Ayo tergembala. Bukan berarti kalau sudah tergembala kita akan nyaman, daging kita akan enak-enak. Bukan begitu ikut Tuhan! Ikut Tuhan itu pikul salib. Sudah tekun tergembala jangan heran Tuhan izinkan masuk dalam percikan darah. Itu untuk mempercepat perhiasan rohani ada pada diri kita.
Pasal 18 Sara ada di dalam kemah, pasal 20 Sara diserahkan kepada laki-laki lain. Siapa yang menyerahkan? Abraham suaminya. Itu percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Sara diizinkan mengalami percikan darah, diberikan kepada laki-laki lain, itu penderitaan lahir batin! Abraham suruh Sara “bilang kamu saudaraku, jangan bilang kamu isteriku” itu saja sudah tersayat-sayat hati isteri. Isteri mana yang tidak sakit hatinya, waktu mungkin dandanannya tidak rapi, mungkin menor, lalu orang bertanya pada suaminya “itu isterimu?” lalu dijawab “bukan!”. Oh sakit hati! Itu yang dialami Sara. Kemudian diambil lagi laki-laki lain, dia tidak berontak atau ngamuk-ngamuk. Ini percikan darah, kesempatan mempercepat perhiasan rohani nyata di dalam kehidupan kita.
Mungkin kita juga sore ini diperhadapkan dengan sengsara batin, sudah sakit sekali diperlakukan oleh suami, diperlakukan oleh isteri, diperlakukan oleh sesama dalam penggembalaan, atau diperlakukan oleh tetangga. Itu kesempatan untuk kita mendapatkan perhiasan rohani.
Sekarang kita periksa perhiasan rohaninya.
a) Lemah lembut.
Artinya kemampuan untuk mengampuni dan kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun. Saat kita mengalami percikan darah atau ujian, di situ Tuhan menguji kita apakah masih bisa mengampuni atau malah mengutuk, ngamuk, membalas. Firman pengajaran ini praktis, begitu didengar langsung diperhadapkan dengan praktek. Begitu pulang ada ujiannya itu, bisa mengampuni atau tidak. Mulai dari saya, bisa mengampuni atau tidak saat diperhadapkan omongan yang menyakiti hati, diperhadapkan kenyataan yang tidak sesuai kehendak kita, bisa tidak mengampuni.
Juga ujian apakah masih bisa menerima Firman atau sudah kecewa. “Katanya dibela oleh Tuhan kenapa begini! Saya susah setengah mati, diperlakukan sewenang-wenang”. Itu ujian, masih bisa menerima Firman sekeras apapun atau salah-salahkan Tuhan “Tuhan tidak adil, Tuhan kejam, Tuhan penipu” jangan seperti itu! Jadi percikan darah itu ujian apakah kita lemah lembut atau tidak, bisa mengampuni, bisa menerima Firman atau tidak.
b) Tentram atau pendiam.
Artinya bisa berdiam diri atau mengoreksi diri lewat ketajaman Firman, kalau ada dosa segera diselesaikan dan tidak berkomentar miring terhadap Firman. Sara diperhadapkan mau diam atau tidak. Dipasal-pasal sebelumnya Sara sempat cerewet. Sangking cerewetnya Sara sehingga menghasilkan Ismael. “kita tidak punya anak, ini pembantuku hampiri dia, biar dia menghasilkan anak, menghasilkan keturunan untuk kita”. Abraham dengar kata isterinya, dia hampiri Hagar maka lahirlah Ismael, masalah yang tidak pernah selesai sampai sekarang. Keturunan Ismael itu keledai liar, sampai sekarang suka berperang. Saya tidak bicara politik, keturunan Ismael timur tengah. Kalau secara umum saudara kita di sebelah itu. Kan mereka tidak mengakui Ishak, jangan marah kalau mereka disebut Ismael.
Sara tidak marah, dia tidak ngomel, tidak bereaksi daging, dia diam saja. Diserahkan pada laki-laki lain dia menurut saja, tidak mengamuk. Belajar seperti Sara, tenteram, pendiam, tidak berkomentar miring terhadap Firman.
c) Tunduk
Artinya taat dengar-dengaran terhadap Firman. Seperti Sara diperhadapkan dengan percikan darah, dia tetap taat. Jadi percikan darah ini ujian kita mau diam atau banyak bicara komentar sana sini. Kemudian ujian apakah kita mau tunduk atau tanduk. Banyak kali begitu percikan darah mulai menanduk, tanduk gembala, tanduk Tuhan, tanduk Firman. Gembala datang menasihati malah dijawab “om enak, bisa menasihati seperti itu. Coba kalau om diperhadapkan seperti saya, pasti om sudah tidak bisa khotbah!”.
Di saat kita diizinkan menghadapi percikan darah mari kita belajar tetap lemah lembut, tetap diam, tetap tunduk. Ini sama dengan tahan uji. Ini hasil orang tergembala. Ayo serahkan tumbuhan kepada Tuhan. Sifat kedagingan kita yang sering kuatir itu bawa dalam penggembalaan sehingga kita menjadi kehidupan yang tahan uji. Mungkin kita berpikir “penggembalaan ini kegiatan yang sia-sia! Ketekunan 3 macam ibadah menghabiskan waktu percuma!” tidak demikian. Ketekunan dalam 3 macam ibadah membuat kita tahan uji. Kalau sudah tahan uji maka ada lagi hasilnya.
I Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Dengan penundukannya Sara, dengan perhiasan rohani yang ada padanya, hasilnya pintu rahim Sara dibuka oleh Tuhan. Semoga lewat doa puasa sepanjang hari ini, kita pulang menghadapi pembukaan pintu-pintu yang tertutup. Termasuk pintu rahim secara jasmani juga bisa Tuhan bukakan. Artinya:
1. Kejadian 30:23
30:23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku."
Bagi orang Ibrani di masa Abraham sampai Yakub, tidak punya anak itu adalah aib. Di sini Rahel berkata “Allah telah menghapuskan aibku” sama juga yang dialami oleh Sara. Jadi arti pintu rahim Sara dibuka oleh Tuhan adalah aib atau cacat cela dosa kita dihapuskan oleh Tuhan sampai nanti kita tidak bercacat cela, sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semerah apapun dosa kita, sejahat, senajis apapun dosa kita itu dihapuskan oleh Tuhan sampai kita sempurna.
2. Kejadian 18:13-14
18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
Tuhan menghapus segala kemustahilan. Ayo pintu-pintu apa yang tertutup sekarang ini. Kasihan sekarang ini, pintu-pintu semakin tertutup, semua serba susah. Tetapi kalau kita bisa tergembala maka pintu rahim terbuka, berarti ada pintu masa depan yang indah dan berhasil. Apapun pintu-pintu tertutup, Tuhan bukakan pintu jalan keluar dari segala masalah Tuhan buka sampai yang mustahil sekalipun.
3. Pintu pesta nikah Anak Domba Allah terbuka bagi kita, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Bagi yang tergembala dibukakan pintu. Yang liar, tidak tergembala, tidak punya perhiasan, ketika mengetuk pintu Tuhan jawab “Aku tidak mengenal engkau, enyahlah dari padaKu!”. Tetapi kepada kita dibukakan pintu. 5 gadis bijaksana masuk, 5 gadis bodoh di luar. Pintu Firdaus dibuka, kerajaan 1000 tahun damai dan pintu Sorga, Yerusalem Baru dibuka bagi kita.
Sepanjang hari ini kita bergumul berdoa puasa dalam sesi I, sesi II, sesi III dan dikunci dengan pembukaan pintu. Jadi kita bukan disusahi Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu, dengan kita mau sungguh-sungguh ikut Tuhan, pintu-pintu dibuka oleh Tuhan. Semoga menjadi pengalaman bagi kita. Pulang semua kembali sebentar menghadapi pintu-pintu yang terbuka.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar