Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 12:49-51
12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."
12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.
Di sini ditekankan satu hukum atau satu ketetapan Paskah yang berlaku untuk bangsa Israel dan bangsa kafir. Ketetapan Paskah itu banyak, antara lain diadakan pada bulan Abib.
Ulangan 16:1
16:1 "Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam.
Abib itu artinya bulir gandum. Merayakan Paskah pada bulan Abib, bagi kita bukan pengertian yang jasmani tetapi yang rohani. Tuhan mau supaya kita menghargai Anak Domba Paskah sama dengan Korban Kristus sehingga kita menghasilkan buah-buah rohani yang berkenan kepada Tuhan. Tuhan mau kita merayakan Paskah bukan diisi dengan perayaan-perayaan jasmani, ada futsal, ada volley dan sebagainya, bukan sebatas itu. Yang Tuhan mau kita menghargai Korban Kristus sehingga menghasilkan buah-buah yang berkenan kepada Tuhan. Tentu untuk menghasilkan buah ada proses. Secara jasmani saja gandum untuk dipanen ada prosesnya. Sekarang kita belajar proses untuk menghasilkan buah-buah rohani yang berkenan kepada Tuhan.
Markus 4:26-29
4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."
1. Keluar tangkai
Tangkai itu tempat bergantungnya buah. Tanpa tangkai tidak ada buah gandum. Jadi kaluar tangkai artinya dipakai oleh Tuhan menjadi senjata kebenaran. Ayo kaum muda menjadi senjata kebenaran yaitu kehidupan yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar. Main musik setia, pegang laptop setia, setia dan benar. Kalau hanya setia saja sama saja orang kantoran kerja dengan terpaksa, kalau tidak ceklok tidak keluar gaji. Benar ini artinya sesuai jabatan pelayanan kita dan sesuai Firman. Firman bilang apa layani sesuai Firman, jangan maunya sendiri, mau mengikuti dagingnya.
Sekarang kita raba diri kita, saya ini sudah punya tangkai atau belum. Sudah melayani dengan setia dan benar atau belum. Sekarang tidak bisa nyanyi, tidak bisa grup koor di gereja, yang online jarak jauh tidak mungkin menyanyi sendiri di sana. Ayo semua meningkat pelayanannya, kaum muda menjadi pendoa syafaat, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kalau setia dan benar akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan kuda putih.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Yang menunggangi kuda putih itu namanya Yang Setia dan Yang Benar. Jadi kalau kaum muda setia dan benar melayani Tuhan, dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan kuda putih. Pasal 19 ini akhir dari kegerakan, Mempelai Wanita Tubuh Kristus itu sudah terbentuk. Awal kegerakan itu di pasal 6.
Wahyu 6:1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Jadi kegerakan kuda putih ini bukan kegerakan antikristus, itu salah dan keliru, masa antikristus yang setia dan benar! Jadi keliru kalau dikatakan ini kegerakan antikristus. Mungkin berpikir kan 7 meterai itu bicara penghukuman, ini pembangunan Tubuh Kristus, tidak logis, tidak masuk akal, ambigu dan sebagainya macam-macam diprotes. Memang 7 meterai itu penghukuman dari Allah Roh Kudus. Kegerakan kuda putih ini adalah kegerakan menghukum daging lewat kekuatan Roh Kudus sehingga bisa dipakai Tuhan. Masa muda itu masa kuatnya daging. Kalau tidak dihukum, tidak dimatikan dagingnya bukan dipakai Tuhan malah dipakai setan. Dipakai setan macam-macam dibuat, apalagi dengan kecanggihan teknologi, buat kontent tiktok yang tidak sesuai dengan Firman, nonton yang tidak baik sampai melakukan yang tidak baik, ikut-ikutan melakukan dosa sampai puncaknya dosa. Itu kalau tidak ada Roh Kudus, daging tumbuh subur, berkembang pesat, diikuti maunya sehingga jatuh dalam dosa.
Dalam Alkitab ini kaum muda banyak dipakai oleh Tuhan. Yusuf masih muda dipakai oleh Tuhan. Daud juga masih muda, masih kemerah-merahan sudah bisa mengalahkan Goliat, daging yang besar. Jadi jangan dijadikan alasan saya masih muda, mau happy happy ikuti maunya daging, namanya masih muda, yah sudah begini kaum muda. Apalagi di tengah-tengah kemajuan teknologi sekarang ini, kalau tidak berbuat ini dan itu nanti dicap kuno, dicap macam-macam, dianggap apalah. Ayo kaum muda kalahkan Goliat, jangan kita yang dikalahkan oleh Goliat. Kalahkan daging yang besar.
Samuel masih muda, dari anak-anak sudah dipakai Tuhan. Jadi tidak ada alasan mengatakan kaum muda tidak dipakai. Masuk Yerusalem, Yesus menunggangi keledai muda, bukan induk keledai yang ditunggangi. Kaum muda mau dipakai semua oleh Tuhan. Semoga kaum muda bisa mengerti.
Tanda dipakai:
Wahyu 6:1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Tanda dipakai di sini maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Artinya ada perjuangan, ada pergumulan untuk selalu menang menghadapi dosa, menghadapi daging dan menghadapi dunia ini. Memang masa muda ini godaannya banyak, sementara mau doa subuh, temannya sudah lari pagi, sudah gowes, sudah panggil-panggil. Jadinya sudah tidak fokus lagi “haleluya – gowes”. Mari sebagai pemenang harus ada perjuangan. Ayo kaum muda dipakai semua, apalagi canggih semua bisa mengoperasikan laptop. Beda dengan orang tua sudah tidak tahu otak-atik handphone. Ayo manfaatkan sebagai sarana untuk menyebarkan Firman. Pakai semua sarana dan prasarana yang Tuhan sediakan, jadi senjata kebenaran.
2. Keluar bulir
Bulir ini kulit buah. Kulit buah secara jasmani menunjukan berkat-berkat jasmani. Jadi jangan takut kaum muda, kalau melayani dengan setia dan benar pasti diberkati Tuhan. Kalau memang sudah waktunya untuk pacaran, Tuhan berkati dan siapkan yang terbaik. Tetapi jangan gonta ganti yah, ini bukan buah rambutan cicip manis atau tidak!
Apa tujuannya Tuhan memberkati kita?:
a) Menjadi berkat bagi orang lain. Jangan egois yah kalau Tuhan sudah berkati. Pakai ijazah dan kepandaianmu untuk menjadi berkat bagi orang lain, bukan tipu orang. Belum S1, baru kuliah sudah pandai menipu orang tua. Jangan ya! Dikasih berkat oleh Tuhan jadilah berkat bagi orang lain, jangan egois.
b) Supaya menjadi sarana bagi kita untuk diisi dengan perkara yang rohani. Apa artinya bulir tanpa isi, hanya kulit/ sekam, nanti ditiup angin. Makanya sangat keliru kalau kaum muda sudah diberkati lalu tinggalkan Tuhan pemberi berkat. Dulu waktu belum dapat berkat apa-apa dia sungguh-sungguh cari Tuhan, begitu sudah dapat gelar tinggalkan Tuhan. Waktu belum dapat pekerjaan sungguh-sungguh dengan Tuhan, sudah dapat pekerjaan Tuhan dilupakan, itu salah, itu kulit tanpa isi.
Biar kita diisi dengan perkara rohani. Ada 3 perkara rohani, Firman, Roh Kudus dan kasih. Di mana tempat pengisian? Di ruangan suci, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sudah dapat gelar, jangan lupa tetap bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Dapat berkat jasmani, kekuatan, kesehatan, pakai untuk beribadah. Kalau beli paket data untuk main game bisa, masa untuk ibadah online tidak bisa! Untuk nonton sepuasnya bisa. Kalau ditanya sudah nonton film ini, dijawab oh sudah, baru tadi malam saya nonton. Kemarin ikut ibadah doa? Aduh habis data. Wah, kalau menonton padahal bisa, tetapi untuk ibadah tidak bisa, itu tidak berkenan kepada Tuhan.
Tempat pengisian itu 3 macam ibadah:
1) Meja roti, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kesempatan kita diisi Firman karena porsi pemberitaan Firman lebih banyak di situ.
2) Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Kesempatan kita diisi Roh Kudus. Termasuk ibadah kaum muda ini. Enak kaum muda ada ibadah khususnya, kesempatan diisi Roh Kudus, supaya masa muda itu betul-betul dipimpin Roh Kudus, bukan dikuasai daging.
3) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kesempatan diisi dengan kasih Tuhan.
Sebagai gembala hanya mengarahkan, kalau tidak mau diisi Firman, Roh dan Kasih Tuhan, tanggung sendiri akibatnya. Kalau kosong itu bahaya, kehidupan yang kosong dari pribadi Tuhan itu berbahaya, akan diisi dengan roh jahat.
Matius 12:43
12:43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
Roh jahat sudah tidak ada berarti dia sudah dipakai Tuhan menjadi senjata kebenaran.
Matius 12:44
12:44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
Bersih tersapu dan rapi berarti sudah diberkati Tuhan. Tetapi sayang, sudah dipakai, sudah diberkati namun tidak sungguh-sungguh tergembala! Akibatnya apa?
Matius 12:45
12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Karena tidak mau diisi oleh Firman, tidak mau sungguh-sungguh tergembala, datanglah roh jahat yang tadi sudah keluar dan diajak 7 roh jahat yang lain, sehingga yang masuk dalam hidupnya 8 roh jahat. Hati-hati 8 itu angka pembaharuan, jadi kalau sudah dikuasai roh jahat dia tidak akan pernah berubah, keadaannya bahkan menjadi lebih jahat dari pada sebelum dia bertobat, sebelum dia melayani, sebelum dia diberkati.
Om banyak melihat kaum muda kalau tidak mau tergembala, lebih jahat dari pada semula. Sudah dipakai, sudah melayani, sudah diberkati oleh Tuhan dengan gelar, ijazah dan sebagainya lalu tidak mau tergembala, lebih jahat orang itu. Jadi jangan puas setelah melayani dan diberkati, harus tekun tergembala supaya diisi Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan itu pribadi Tuhan sendiri.
3. Ada butir
Berarti ada buah. Inilah kehidupan yang punya isi Firman, punya isi Roh Kudus dan punya isi kasih karena sungguh-sungguh tergembala. Lalu bagaimana caranya ada isi Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan?
a) Mendengar Firman sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus sehingga tidak bisa dibatasi oleh apapun, tidak bisa dibatasi waktu, tidak bisa dibatasi situasi kondisi. Itulah yang dimaksud di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan, ada kebebasan. Setiap beribadah dengar Firman, minta Roh Kudus. Kondisi capek seharusnya tidur. Tetapi kalau ada Roh Kudus bisa tahan.
Dulu om masih kerja di Malang, ada doa semalaman sementara masuk kerja jam 8 pagi. Tetapi tidak ngantuk juga waktu kerja, Tuhan kasih kekuatan. Itu kalau ada Roh Kudus, Tuhan kasih kekuatan. Pas sesion 3, saya dari kamar mandi mau masuk gereja, tante juga masuk lalu bertanya “loh Han ikut doa semalaman, nanti tidak kerja?” saya jawab “kerja tante” dijawab “oh baik”. Ini tidak bisa dibatasi oleh apapun.
II Korintus 3:12
3:12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,
Di mana ada Roh Kudus di situ ada kemerdekaan. Sakit bisa dengar Firman? Bisa kalau ada Roh Kudus! Di Diora ada om yang tidak tahu bahasa Indonesia, tetapi karena ada Roh Kudus dia bisa mengerti Firman.
b) Kalau dalam urapan Roh Kudus pasti bisa mengerti Firman.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
c) Setelah mengerti, percaya yakin pada Firman menjadi iman dalam hati. Ada iman, berarti sudah ada isi Firman dan Roh Kudus dalam hidupnya. Sebab iman itu timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
d) Praktek Firman, taat dengar-dengaran pada Firman. Bisa praktek Firman berarti dia ada isi kasih, lengkap semua. Kalau kita taat pada Firman, kita disucikan maka timbul kasih.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kasih itu dari kesucian, dari ketaatan. Jadi kalau ada pacarnya mau minta yang najis-najis, itu bukan kasih yang benar! Kalau betul-betul dia ada kasih pasti bisa menjaga kesucian hidupnya, kesucian masa muda, kesucian masa pacaran, kesucian masa tunangan. Biar mau menikah besok, tetap dijaga!
Kalau ini kita lakukan, kita pasti berbuah. Berbuah itu sama dengan berubah. Orang yang ada buah itu orang yang berubah. Berubah dari manusia daging dengan segala tabiat dagingnya menjadi manusia rohani dengan tabiat rohani, tabiat Allah Tritunggal. Masih muda sudah punya tabiat Allah Tritunggal, itu dipakai Tuhan luar biasa. Jangan pertahankan kehidupan muda yang berdosa dan najis, sekarang berubah, hasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan. Menghasilkan manusia rohani bertabiat Allah Tritunggal. Ini yang disebut dengan buah-buah Roh, ini harus ada pada kita.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Ada 9 buah Roh yang dibagi 3
a) Kasih, sukacita, damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa.
b) Sabar, kemurahan, kebaikan itu tabiat Yesus Anak Allah.
Kaum muda yang sabar, jangan jadi kaum muda yang tidak sabaran. Tidak sabar soal jodoh. “Yang sana itu sudah ada pasangannya om, saya belum ada” akhirnya biar agama lain, biar pengajarannya lain, supaya cepat dapat jodoh dia terima saja, nanti ditarik bawa ke gereja. Salah! Itu tidak sabaran namanya. Kalau ditanya umurmu berapa? Baru 20. Sudah ingat-ingat menikah!
Kemurahan itu bisa memberi. Kebaikan itu sampai bisa membalas kebaikan dengan kejahatan. Kaum muda jangan membalas, jika teman menyakiti jangan balas menyakiti.
c) Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri itu tabiat Roh Kudus.
Ayo kaum muda setia, setia dalam ibadah, setia dengan pasangannya. Kalau memang sudah berkat dari Tuhan itu pacar setialah. Jangan tidak cocok ganti, memangnya langsat kalau asam diganti. Pacaran untuk menikah, pacaran bukan untuk main-main, bukan untuk tes-tes. Makanya doa yang benar, supaya kalau waktunya sudah tepat Tuhan kasih berkat.
Kalau sudah memiliki tabiat Allah Tritunggal berarti sudah menjadi sama dengan Yesus sempurna, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya buah roh juga disebut buah Mempelai. Mungkin sore ini belum semua buah itu ada pada kita, paling tidak sudah harus ada satu dua buah. Kalau tidak ada buah, nanti dikutuk Tuhan. Tuhan datang mencari buah ara tetapi tidak ada, maka Tuhan kutuk. Padahal yang Tuhan mau cari buah permulaan saja. Ayo sudah harus ada buah, syukur kalau sudah banyak buah yang dihasilkan. Kalau sudah ada 9 berarti sudah sempurna, sudah layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Padi kalau sudah masak apakah ada gunanya kalau tergantung-gantung di tangkainya? Tidak ada, bisa kering kalau dibiarkan. Jadi buah gandum tidak ada gunanya kalau tetap melekat pada tangkainya. Harus disabit! Lalu setelah disabit diapakan? Dijemur, digiling, diolah menjadi roti, di bakar baru bisa dimakan, dimakan itu berarti memuaskan. Dimakan itu berarti menyatu, menyatu dengan Tuhan. Ini yang disebut dengan proses percikan darah.
Apa salahnya gandum, sudah bagus-bagus ditangkai, tetapi harus disabit dulu. Sekarang pakai odong-odong. Setelah itu harus digiling. Kemudian dibuat roti. Setelah dibuat menjadi adonan roti masa mau langsung dimakan, harus dibakar. Kalau dia mau bicara “aduh sakit”. Semuanya itu supaya kita bisa menyatu dengan Tuhan. Ini yang disebut percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, atau yang disebut nyala api ujian, ini harus. Mungkin kaum muda berkata “saya sudah tergembala, saya sudah melayani, saya sudah berupaya berubah, koq saya sengsara begini!”.
Biasanya sengsara yang jadi momok bagi kaum muda itu apa? Begitu teman-temannya sudah berumah tangga dia ditanya “kapan kawin”. Begitu sudah kawin ditanya “sudah berapa anak”. Diizinkan menuai sengsara, nyala api ujian, harus kita hadapi. Bentuknya macam-macam, dihina, dibenci, dikucilkan karena Firman, karena penggembalaan. Mungkin tidak dapat pekerjaan yang di mata manusia mapan, tetapi karena kita mengutamakan penggembalaan yah tidak apa-apa. Tidak mendapat tempat yang difavoritkan karena mengutamakan penggembalaan, itu tidak apa-apa. Ini proses untuk bisa dimakan oleh Tuhan, bisa menyenangkan Tuhan.
Buktikan bahwa kita sudah berbuah lewat tahan uji. Kalau punya tabiat Allah Tritunggal dia pasti tahan uji, kuat teguh hati. Contohnya Yusuf tahan uji. Usia 17 tahun dia dibenci dan dijual oleh kakak-kakaknya. Difitnah lagi di Mesir dan dipenjarakan. Dia masih usia muda tetapi Yusuf tahan uji. Makanya Yusuf disebut pohon buah-buahan.
Kejadian 37:2
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Akhirnya saudara-saudara Yusuf benci kepada Yusuf. Saya masih muda om, tetapi banyak yang tidak senang sama saya. Kenapa? Karena saya tergembala, karena saya melayani dengan benar. Itu sudah betul, berarti sedang disabit, dituai untuk selanjutnya digiling dibuat roti untuk dimakan oleh Tuhan. Jangan kecewa melihat teman sudah berhasil, sudah jadi orang. Ayo jangan putus asa, jangan kecewa, jangan minder melihat teman jebolan universitas ternama. Kalau ditanya “kau universitas apa?” lalu disebut yang ada di daerah kita, dipandang sebelah mata! Tidak apa-apa yang penting kita tergembala. Seperti Yusuf biasa tergembala sehingga Yusuf disebut pohon buah-buahan. Jangan takut, begitu kita mendapat ujian, Tuhan hibur kita. Orang yang mau melayani, tergembala sungguh-sungguh, rela sengsara daging menghadapi ujian, Tuhan hibur dia, Tuhan sebut dia orang teristimewa.
Kejadian 49:22
49:22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
Ayo jadi pohon buah-buahan semua, jangan jadi rumput. Jadilah kehidupan yang melayani, yang tergembala, menghasilkan buah, berubah! Tidak perlu ragu, dia ada di mata air, pasti berbuah terus, tidak akan pernah kering.
Kejadian 49:23
49:23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
Ini percikan darah, ujian datang, tetapi dia tetap kuat!
Kejadian 49:24-26
49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
49:25 oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.
49:26 Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.
Jadi jangan kecewa putus asa, temanku sudah sarjana “temanku sudah sarjana jebolan ini, sudah S2, S3, sudah menikah, sudah jadi direktur dan sebagainya. ini karena penggembalaan, ditipu sama gembala ini sampai begini jadinya, sarjana kampung”. Biar orang bilang sarjana kampung, tidak usah kecewa dan putus asa. Mungkin ada yang tidak bisa lagi kuliah, karena tidak ada yang cocok di hati karena penggembalaan.“yah sudahlah, biarlah maunya pendeta, kita tetap tergembala, tetap melayani!” jangan berpikir begitu, jangan putus asa. Tidak bisa lanjut kuliah, tidak bisa mendapat pekerjaan yang matang karena demi penggembalaan, tetapi yakinlah kita adalah orang yang teristimewa, orang yang tahan uji itu adalah kehidupan yang teristimewa di hadapan Tuhan. Kalau beli martabak pasti cari yang istimewah, dagingnya banyak, lebih besar, jumbo.
Hasilnya kalau kita menjadi kehidupan yang istimewa, tangan kasih setia Tuhan selalu menyertai, membuat kita berhasil sekalipun dalam suasana terbatas bisa berhasil. Yusuf dalam penjara bisa berhasil. Itu tidak logis, tidak masuk akal, orang dalam penjara bisa berhasil. Seharusnya yang berhasil orang yang di luar sana. Tetapi Yusuf dalam penjara bisa berhasil. Begitu juga kita, semua serba terbatas. Orang tua tidak bisa membiayai lagi atau terbatas otaknya, terbatas kemampuannya, serba terbatas tetapi dia tergembala, melayani, tahan uji, maka tangan kasih setia Tuhan menyertai dan menjadikan berhasil pada waktunya.
Kejadian 39:21-23
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Dalam keadaan terbataspun semua dijadikan Tuhan berhasil. Tangan kasih setia Tuhan menjadikan semua berhasil pada waktunya. Ayo kaum muda remaja, kita rindu untuk selalu disucikan dan tergembala. Jadikanlah penggembalaan dalam binaan Firman pengajaran yang benar adalah harga mati, tidak mau diganggu, tidak mau ditukar dengan yang lain. Sebab disitulah kita dijamin Tuhan menjadi orang yang teristimewa yang akan disertai oleh tangan kasih setia Tuhan, akan dibuat Tuhan berhasil pada waktunya.
Di luar penggembalaan mungkin berhasil tetapi dia akan gagal total di tengah keberhasilan. Gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan, gagal masuk Yerusalem Baru itu gagal total! Di mata manusia mungkin kita dianggap gagal, tetapi kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Yakin Tuhan pasti menjadikan kita berhasil pada waktunya.
Secara jasmani saja om renungkan belum tentu teman om yang punya kedudukan itu bisa naik pesawat ke mana tennpat-tempat yang lain. Oleh kemurahan Tuhan, sebelum pandemi om bisa ke mana-mana naik pesawat, berapa biayanya itu Tuhan sediakan semuanya. Tinggal juga di hotel-hotel berbintang, sampai hotel bintang 5. Belum tentu mereka-mereka seperti itu.
Tetapi jangan diukur dengan itu yah. Keberhasilan itu ukurannya seperti Yusuf, menjadi penguasa di Mesir. Artinya ukuran keberhasilan itu tidak diikat dan dikuasai oleh dunia dengan segala pengaruhnya. Jadi petani yang berhasil tetapi tidak terikat dengan dunia, jadi pegawai yang berhasil tetapi tidak terikat dengan dunia, jadi guru yang berhasil tetapi tidak terikat dengan dunia, jadi montir yang berhasil tetapi tidak terikat dengan dunia, jadi pedagang yang berhasil tetapi tidak terikat dengan dunia. Itu ukuran keberhasilan, seperti Yusuf menjadi penguasa di Mesir.
Kaum muda semua dipakai oleh Tuhan. Jadilah kehidupan yang berbuah. Ada tangkai berarti dipakai Tuhan, ada bulir berarti diberkati untuk diisi dengan buah, masuk dalam proses ujian lewat kesusahan, sampai nanti puncak keberhasilan:
Kejadian 49:22
49:22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
Kita berhasil mengatasi tembok Yerusalem Baru, masuk Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu puncak keberhasilan. Apa artinya berhasil di dunia tetapi gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi kita berdoa berhasil di dunia karena memang Tuhan jamin dan berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ayo berhasil semuanya, berhasil rohani dan jasmani oleh tangan kasih setia Tuhan. Hidup dalam kandang penggembalaan, dalam penggembalaan kita mendapatkan semuanya. Kita hadapi ujian demi ujian, tetapi tangan kasih setia Tuhan menjadikan kita istimewa, tangan kasih setia Tuhan menjadikan kita berhasil pada waktunya.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar