Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:10-13
11:10 Tetapi
jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak
ada di dalam dirinya."
11:11
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka:
"Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya."
11:12 Maka kata
murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan
sembuh."
11:13 Tetapi
maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus
berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
Lazarus
yang sakit dan mati menunjuk rohani yang tertidur = hidup dalam kegelapan
malam. Praktek rohani tertidur, berada dalam keadaan malam adalah mudah
tersandung atau menjadi sandungan.
Ada 2
macam sandungan:
1. Sandungan
dari luar → ikatan akan uang.
2. Sandungan
dari dalam.
Kita belajar sandungan dari dalam.
Markus
9:43-48
9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau,
penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung
dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang
tak terpadamkan;
9:44 [di tempat
itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
9:45 Dan jika
kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam
hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam
neraka;
9:46 [di tempat
itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
9:47 Dan jika
matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam
Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke
dalam neraka,
9:48 di mana
ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
Menyesatkan
di sini diambil dari bahasa aslinya yaitu skandalon yang artinya memberi
sandungan. Ada 3 sandungan di sini yaitu tangan, kaki dan mata. Sore ini kita belajar
tentang tangan. Tangan menunjuk perbuatan dan juga menunjuk pelayanan, bisa
menjadi sandungan.
Yehezkiel
18:21-22,30-32
18:21 Tetapi
jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang
pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti
hidup, ia tidak akan mati.
18:22 Segala
durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan
hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
18:30 Oleh
karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum
Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari
segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang
menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
18:31 Buangkanlah
dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu
dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
18:32 Sebab Aku
tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah
firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"
Perbuatan
dan pelayanan yang bagaimana yang menjadi sandungan? Perbuatan durhaka atau
fasik. Orang durhaka atau orang fasik itu di hadapan
Tuhan seperti sekam yang ditiupkan angin. Juga seperti ombak laut sehingga
hanya akan diduduki perempuan Babel, akan dikuasai roh-roh jahat dan roh-roh
najis.
Mazmur
1:4
1:4 Bukan
demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Yesaya
17:12-13
17:12 Wahai!
Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut menderu!
Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
17:13 Suku-suku
bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya,
sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan
dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Inilah
orang durhaka, orang fasik. Sehebat, sepandai, sekaya apapun, di hadapan Tuhan
dia sekam maka dia seperti ombak laut yang hanya akan diduduki oleh perempuan
Babel. Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya, air yang banyak itu
menunjuk bangsa-bangsa.
Wahyu
17:1,15; 18:2
17:1 Lalu
datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan
berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia
berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Kalau
disimpulkan perbuatan dan pelayanan itu akan menjadi sandungan jika hidup itu dikuasai
roh jahat dan roh najis = dikuasai Babel. Prakteknya perbuatan dan pelayanan
yang sudah dikuasai.
1. Menggantung
kecapi di pohon gandarusa di tepi sungai Babel.
Mazmur
137:1-3
137:1
Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion.
137:2
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian
sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
Artinya
tidak setia dan tidak tanggung jawab sampai tinggalkan ibadah pelayanan karena
tertawan oleh dosa, tertawan oleh kesibukan-kesibukan dunia. Seharusnya dosa
yang dibuang, ini dosa dipertahankan malah pelayanan yang dibuang. Seperti
Yudas Iskariot, dia menyesal tetapi tidak bertobat, dia tidak akui dosanya
malah gantung diri.
Banyak kali hamba Tuhan dan pelayan Tuhan seperti itu, berbuat dosa dia
menyesal, tetapi perasaan malunya terlalu kuat sehingga dia buang pelayanan,
dosa dia pertahankan. Apalagi kalau itu hamba Tuhan atau pelayan Tuhan, dia
menjadi sandungan bagi yang lemah.
Tidak
setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan itu perbuatan durhaka di dalam ibadah
pelayanan.
Ibrani
10:26-27
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27
Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang
dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Kita
yang sudah melayani Tuhan, kalau pelayanan dikerjakan dengan tidak setia dan
tidak tanggung jawab, hanya menjadi sandungan bagi orang lain, terutama orang
yang lemah rohaninya. Apalagi kalau itu gembala, tidak melayani, malah plesir ke
mana-mana” dia menjadi sandungan bagi orang lain.
Roma
14:20
14:20
Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu
adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain
tersandung!
Makanan
yang dimaksud di sini bukan sebatas makanan secara jasmani, tetapi yang
dimaksud adalah pelayanan. Karena pelayanan itu bagaikan kita memberi makan
Tuhan, memberi santapan kepada Tuhan. Kalau melayani tidak setia, tidak
tanggung jawab, menjadi sandungan bagi orang lain, Tuhan bilang “celakalah!”.
Imamat
21:6,8
21:6
Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan
nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian
TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:8
Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan
santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan
kamu adalah kudus.
Yohanes
4:34
4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Jangan
karena makanan, kita menjadi sandungan. Bahkan merusak pekerjaan Tuhan. Tidak
setia, tidak tanggung jawab itu malas dan jahat di hadapan Tuhan. Orang malas
itu kawan si perusak.
Amsal
18:9
18:9
Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si
perusak.
Kita
yang sudah melayani, ayo setia dan tanggung jawab di dalam pelayanan yang Tuhan
sudah percayakan supaya tidak jadi sandungan. Orang lihat dia tampil melayani
di depan “koq baru muncul lagi, di mana selama ini”. Akhirnya orang berkata
“koq pak gembala tetap percayakan melayani, padahal bolong-bolong ibadahnya”
sudah tersandung pada gembala. Ayo kita perbaiki tahbisan pelayanan kita supaya
berkenan kepada Tuhan, baharui tahbisan pelayanan.
2. Seperti rawa yang hanya menampung,
menerima tetapi tidak bisa mengalirkan.
Yesaya
14:23
14:23
"Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa,
dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN
semesta alam.
Ini
artinya egois, hanya mementingkan diri sendiri, tidak bisa mementingkan
kepentingan Tubuh Kristus. Hanya menerima berkat tetapi tidak mau menjadi
berkat bagi sesama. Padahal kita ini ditebus dan dipanggil oleh Tuhan tujuannya
untuk menjadi berkat.
I
Petrus 3:9
3:9
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci
maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
Kita sudah menikmati berkat yang
jasmani, mari menjadi berkat bagi sesama. Terutama menjadi berkat dalam hal
yang rohani. Artinya kita sudah menerima pengajaran yang sehat, pengajaran yang
benar, tugas kita saksikan dan bagikan kepada sesama. Baik lewat kesaksian
perkataan, juga lewat kesaksian perbuatan yang sudah diubahkan oleh Firman
pengajaran. Bukan malah jadi sandungan! Orang lihat “oh iya betul, dalam
pengajaran dia berubah. Dulu dia suami yang kasar dan kejam, dia isteri yang
melawan” lewat pengajaran dia dikerjakan, disucikan, ada keubahan sehingga jadi
kesaksian, jadi berkat. Jangan sudah dalam pengajaran, sudah menikmati air yang
jernih, kita keruhkan air itu dengan kaki kita. Kita sudah menikmati rumput
yang hijau, sisanya malah diinjak-injak, sehingga domba-domba lain tidak mau
minum, tidak mau makan.
Yehezkiel 34:18-19
34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa
kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak
padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air
yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya
memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah
dikeruhkan kakimu?
3. Jatuh pada puncaknya dosa yaitu dosa
makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Gembala kalau sudah jatuh dalam dosa,
sudah jadi sandungan.
Wahyu
18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Mungkin
3 hal ini pernah kita lakukan atau sementara kita kerjakan, Tuhan masih mau
menolong. Firman Tuhan diperdengarkan kepada kita untuk memberi kesempatan
kepada kita untuk bisa berubah, bisa bertobat, sehingga penghukuman tidak
dijatuhkan. Tuhan bilang Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik/durhaka.
Sebenarnya Tuhan tidak mau melihat kita binasa, Tuhan mau kita bertobat, kita
berubah. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Itu sebabnya
Firman diperdengarkan kepada kita, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan
dan mendidik di dalam kebenaran.
Kalau
sudah sempat melakukan perbuatan fasik dan durhaka, bagaimana jalan keluarnya?
Yehezkiel
18:31
18:31
Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah
hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
Jalan
keluar dari Tuhan, harus mengalami pembaharuan hati dan roh = harus mengalami
pembaharuan batin. Prosesnya:
1. Buang
semua yang durhaka = bertobat.
Tinggalkan kedurhakaan dan berpaling kepada Tuhan lewat mengaku kepada Tuhan
dan kepada sesama. Akui saya sudah tidak setia, tidak tanggung jawab, saya
melayani tetapi sudah jatuh bangun dalam dosa, saya tidak menjadi berkat, saya
egois, saya mementingkan diri.
Yehezkiel
18:21
18:21 Tetapi jikalau orang fasik
bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala
ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak
akan mati.
Jika
orang fasik bertobat, segala perbuatannya yang jahat dan najis akan diampuni,
dia diselamatkan.
Yehezkiel
18:26
18:26
Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga
ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
Sebaliknya
jika orang benar, sudah beribadah melayani Tuhan dengan baik dan benar lalu
berbuat dosa dan tidak mau bertobat, maka dia akan dihukum dan binasa. Jadi di
sini ditunjukan oleh Tuhan untuk kita harus berjaga-jaga. Yang benar, yang
lurus, yang suci, bisa berbalik dari kebenaran sehingga jatuh dalam dosa dan
binasa. Tuhan juga mengajar kita jangan menghakimi, yang najis, yang jahat bisa
berbalik dari kenajisannya kepada Tuhan sehingga dibenarkan dan diselamatkan.
Jadi
kita periksa diri kita masing-masing, selama ini saya masih jahat dan najis,
masih ada kesempatan berbalik kepada Tuhan dan diselamatkan. Kita yang sudah
melayani Tuhan dalam kebenaran dan kesucian, jaga jangan sampai di tengah jalan
berbalik dari Tuhan kepada dosa. Apalagi sudah mendekati garis finish lalu
tersandung dan jatuh, ini harus kita jaga sungguh-sungguh. Puluhan tahun
melayani, sudah banyak yang dikorbankan untuk Tuhan, lalu menjelang garis akhir
berbuat dosa dan tidak bertobat. Selama
masih mendengar Firman pengajaran yang benar, masih ada harapan untuk tertolong,
untuk disucikan.
2. I
Petrus 3:20-21
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Yang
kedua masuk bahtera Nuh secara rohani. Artinya:
a) Masuk
baptisan air yang benar menghasilkan hati nurani yang baik. Baptisan air yang
benar menentukan punya hati nurani yang baik
atau tidak.
b) Bahtera
Nuh dan Tabernakel punya kesamaan. Perintah membangun
Bahtera Nuh “hendaklah”,
membangun Tabernakel juga “hendaklah". Bahtera Nuh 3 tingkat, atas,
tengah, bawah. Tabernakel juga kalau disusun menjadi 3 tingkat, halaman itu
rohani paling bawah, ruangan suci itu tingkat tengah, baru ruangan maha suci
tingkat atas. Jadi masuk Bahtera Nuh secara rohani adalah masuk ibadah
pelayanan dengan pola Tabernakel atau dalam sistem kerajaan sorga yaitu dalam
sistem penggembalaan, Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
1) Meja
roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci
2) Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya.
3) Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Dari
sini kita melihat kalau baptisan airnya benar maka akan memiliki hati nurani
yang baik yang selalu rindu Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan
sehingga mengalami penyucian secara terus menerus. Kami hamba Tuhan ikut fellowship,
selesai itu secepatnya kembali dalam penggembalaan,
karena selalu rindu diisi Firman pengajaran.
I
Petrus 2:2
2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu
yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Hati
bayi itu selalu merindukan air susu yang murni dan rohani. Itu hati yang telah
dibaharui, selalu rindu Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan.
3. Harus
naik gunung penyembahan. Ayo naik gunung penyembahan, banyak menyembah,
penyembahan itu menghasilkan pembaharuan hati.
Lukas
9:29
9:29
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih
berkilau-kilauan.
Lewat
penyembahan menghasilkan pembaharuan wajah. Pembaharuan wajah = pembaharuan
hati, apa yang ada di dalam hati terpancar di wajah. Tadi dikatakan sesudah
pengajaran. Jadi penyembahan yang benar didorong oleh Firman pengajaran yang
benar. Kalau pengajarannya benar, penyembahannya pasti benar. Kalau
pengajarannya sudah lain, penyembahannya pasti sudah salah sasara, bukan lagi
kepada Yesus. Ini menghasilkan pembaharuan wajah, pembaharuan hati, kita bisa
memiliki hati seperti hatinya Yesus yaitu hati yang taat. Taat pada Firman
Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.
Filipi
2:8
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Menyembah
itu = mengulurkan tangan iman dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
I
Timotius 2:8
2:8
Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan
menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Taat
pada Firman juga mengulurkan tangan iman dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Saya mau lakukan Firman, terserah Tuhan, itu orang taat. Dalam menghadapi
segala sesuatu, menghadapi pergumulan, menghadapi tantangan, menghadapi cobaan,
tinggal menyembah dan taat, maka Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihanNya
kepada kita. Tangan iman ketemu tangan Tuhan, terjadi mujizat, mujizat pasti terjadi.
Mujizat
jasmani terjadi, Tuhan mampu menghapus segala kemustahilan. Di gunung itu ada
Musa dan Elia. Musa divonis tidak boleh masuk tanah Kanaan dan dia sudah mati.
Tetapi dalam Matius pasal 17, Markus pasal 9, Lukas pasal 9 dia ada di atas
gunung di tanah Kanaan dalam tubuh kemuliaan. Apa yang mustahil kita hadapi,
masalah nikah, masalah buah nikah, masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah
pelayanan, masa depan semua sudah mustahil, tinggal angkat tangan, tangan iman,
menyerah sepenuh, menyembah dan taat. Penyembahan itu Tuhan ajarkan 1 jam
sehari tetapi sikap penyembahan itu 24 jam yaitu kita taat. Apapun yang
dihadapi, taat saja pada Firman. Firman bukan untuk ditentang dan diperdebatkan
tetapi untuk kita taati. Dan mujizat rohani juga pasti terjadi, kita dikembalikan
pada gambar Allah Tritunggal, menjadi sama mulia dengan Yesus, menjadi Mempelai
Wanita Tuhan yang sempurna.
Ini soal hati. Tangan menjadi sandungan kalau hati
tidak baik. Hati atau batin ini yang harus dibaharui. Prosesnya bertobat,
berpaling dari durhaka kepada Tuhan. Masuk baptisan air yang benar, lanjutkan
beribadah melayani dalam sistem penggembalaan, sistem kerajaan sorga, pola
Tabernakel. Dan puncak pelayanan adalah penyembahan. Menyembah itu sakit bagi
daging, bagaikan naik gunung. Tingkatkan penyembahan maka hati kita dibaharui
dan perbuatan juga pasti dibaharui. Bukan menjadi sandungan, tetapi jadi
berkat. Sikap kita hanya angkat tangan saja kepada Tuhan maka Tuhan turun
tangan mengerjakan mujizat dalam hidup kita.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar