Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Ada 4 hal
yang dihujat antikristus:
1.
Pribadi Allah
2.
Nama
Allah
3.
Kemah
kediamanNya itulah Tabernakel
4.
Semua mereka
yang diam di sorga, itulah orang-orang kudus.
Kita masih membahas
poin ketiga, menghujat kemah kediaman Allah.
Keluaran
25:8
25:8 Dan mereka
harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah
mereka.
Dulu Tuhan
perintahkan kepada Musa supaya Musa membuat tempat kudus bagi Allah supaya
Tuhan diam di tengah-tengah bangsa Israel. Itu sudah dibuat dari Keluaran pasal
25 dan pasal 40 Tabernakel selesai dibuat dan Tuhan turun, diam di
tengah-tengah bangsa Israel. Secara jasmani Tabernakel ini sudah hancur, sekarang
yang ada adalah pengajaran Tabernakel yang berkuasa membentuk kita, baik kita
bangsa non Yahudi, juga mereka bangsa Israel, untuk menjadi tempat kediaman
Allah di bumi ini. Sehingga suatu saat nanti kita bisa menyatu dengan Allah
selamanya di Yerusalem yang baru. Di bumi ini dulu kita harus menjadi tempat
kediaman Allah.
Wahyu
21:2-3
21:2 Dan aku
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
213 Lalu aku
mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Ini kerinduan
hati kita bersama, untuk kelak nanti kita bersama Allah di Kerajaan Sorga, di
Yerusalem Baru. Jadi yang dihujat oleh antikristus adalah pengajaran
Tabernekal, tujuannya untuk menghalangi pekerjaan Firman pengajaran supaya kita
tidak menjadi tempat kediaman Allah di bumi ini tetapi menjadi tempat kediaman
antikristus. Berarti menjadi sama dengan antikristus yang akan dibinasakan.
Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Itu sebabnya
kita manfaatkan waktu yang sisa ini dengan sebaik-baiknya untuk mendengar dan
dengar-dengaran atau melakukan Firman Tuhan, pengajaran Tabernakel, sehingga
kita disucikan, diubahkan, kita dijadikan tempat kediaman Allah di bumi ini
untuk selamnya-lamanya menyatu dengan Allah di Yeruealm Baru. Pengajaran ini
tertulis di Alkitab berarti milik semua gereja, tinggal mau ditterima dan
praktekan atau tidak.
Apapun
keadaan kita, yang penting kita menjadi tempat kediaman Allah, itu yang harus
kita pikirkan, itu yang kita pergumulkan, itu yang kita perjuangkan. Kalau kita
menjadi tempat kediaman Allah, tidak akan mungkin Tuhan membiarkan kita
bergumul sendiri. Tuhan pasti menolong kita, Dia pasti membela kita tepat pada
waktunya.
Praktek
menjadi tempat kediaman Allah kita pelajari dari langkah-langkah pembangunan
Tabernakel.
1.
Keluaran
25:8-9
25:8 Dan mereka harus membuat tempat
kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang
Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala
perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Tabernakel atau kemah suci dibangun menurut contoh kerajaan sorga atau
teladan kerajaan sorga. Artinya bagi kita untuk menjadi tempat kediaman Allah,
praktek pertama adalah meneladani
Yesus atau mengikuti jejak-jejak Yesus. Apa jejak-jejak Yesus?
a)
I
Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia
dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
2:24 Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh.
Mengikuti
jejak kematian dan kebangkitan Yesus. Gereja mau dipermuliakan bersama dengan
Allah. Untuk dipermuliakan ikuti dulu jejaknya, tidak bisa langsung mulia.
Harus mati, bangkit baru bisa mulia.
Jejak
kematian adalah mati terhadap dosa =
bertobat yaitu tidak mau berbuat dosa lagi, tidak berdusta dan tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas dengan kebaikan. Yesus
dicaci maki, Dia balas dengan “Bapa ampunilah mereka”. Jejak kematian itu sakit
bagi daging. Untuk berhenti berbuat dosa dan lepas dari dosa itu sakit bagi
daging, untuk tidak berdusta itu sakit bagi daging. Untuk tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan itu sakit bagi daging, apalagi membalas dengan
kebaikan. Enak saja, dia sudah sakiti saya lalu saya mau berdoa untuk dia.
Tetapi Alkitab katakan demikian.
Matius
5:43
5:43 Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Menganiaya
baik secara fisik juga secara batin, perasaan teraniaya. Kalau kita bereaksi
daging, kita ngamuk, kita balas, berarti belum menempuh jejak kematian. Jangan
pikir bisa menempuh jejak kebangkitan apalagi masuk jejak kemuliaan, tidak akan
bisa.
Jejak
kebangkitan adalah hidup untuk kebenaran. Yang kita lakukan semua benar.
Berupaya untuk hidup benar, nikahnya benar, pelayanannya benar, pekerjaannya
benar, studynya benar. Kita berupaya untuk mengikuti jejaknya Yesus sekalipun
harus sengsara. Yang dipersoalkan pada Yesus soal kebenaran. Pilatus bertanya kepada
Yesus “apa itu kebenaran?”. Yesus pertahankan kebenaran Dia ditinggal sendiri,
Dia disalibkan. Waktu Dia mati, kepala prajurit berkata “sungguh Dia ini orang
benar”. Mulai dari Pilatus berkata “aku tidak mendapatkan kesalahan dari orang
ini”. Penjahat di sebelah Yesus berkata “dia ini tidak melakukan kesalahan”.
Yesus benar tetapi disalib. Jadi jangan putus asa dan kecewa, saya berupaya
hidup benar kenapa saya malah disalib, malah menderita! Yesus diperhadapkan dengan
ketidakadilan. Ada Yesus Kristus, ada Yesus Barabas. Yesus yang benar malah
disalibkan, Yesus Barabas yang adalah penjahat malah dilepaskan. Ini termasuk
menghujat orang-orang kudus.
Pertahankan
kebenaran, termasuk berpegang teguh pada ajaran yang benar, ajaran yang sehat
yang sudah membenahi nikah kita, pribadi kita, sudah menjadi pengalaman hidup,
pegang teguh! Biar datang ajaran yang lain, angin pengajaran lain yang
menyenangkan daging kita tidak mau, tetap pegang teguh pengajaran yang benar.
Kalau
mengikuti jejak kematian dan kebangkitan maka ada hasilnya:
I Petrus
2:24
2:24 Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh.
Kita alami
kuasa bilur-bilur Yesus untuk menyembuhkan, menyehatkan, baik secara jasmani,
tubuh sehat, ekonomi sehat, nikah sehat. Terutama secara rohani, pelayanannya
sehat, tahbisannya sehat, dipakai terus oleh Tuhan sampai garis akhir. Penyakit
itu berarti ada yang tidak beres. Perutnya sakit mungkin ada bakteri apa. Dada
sakit, mungkin asam lambungnya naik. Jadi oleh kuasa bilur Yesus kita disehatkan
artinya kuasa bilur-bilur Yesus sanggup membereskan segala sesuatu dalam hidup
kita.
Apa yang
tidak beres, nikah tidak beres, periksa jejak kematian dan kebangkitan. Oh dosa
malah berkembang biak di situ, tidak diselesaikan, tidak benar, yah diperbaiki
semuanya. Kalau jejak kematian dan kebangkitan sudah kita tempuh maka kuasa
bilur Yesus menyembuhkan. Bukan hanya sebatas tubuh ini sehat dan sembuh. Ingat
perkataan Yesus di kayu salib ketika Dia menyerahkan nyawaNya “sudah selesai”.
Semua mampu diselesaikan oleh Tuhan, tinggal tempuh jejakNya.
b)
Mengikuti
jejak gembala.
I Petrus
2:25
2:25 Sebab dahulu
kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan
pemelihara jiwamu.
Dulu sesat,
tidak mengikuti jejak gembala. Sekarang ikuti jejak gembala = tergembala dengan
benar dan baik. Jadilah kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik. Tergembala
itu bukan hanya sampai pada mantap tetapi sampai menikmati. Mantap tergembala
itu digambarkan dengan duduk di rumput. Tetapi dalam Mazmur pasal 23 bukan cuma
duduk namun sampai berbaring, itu menikmati.
Mazmur
23:1-2
23:1 Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Tanda-tanda
tergembala.
1)
Yohanes
10:3-4
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu
dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya
masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak
mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing
tidak mereka kenal."
Tanda pertama masuk kandang dulu.
Kandang penggembalaan secara jasmani bisa berbeda-beda, itulah organisasi
gereja yang legal yang diakui oleh pemerintah. Tetapi kandang penggembalaan secara
rohani tidak boleh berbeda. Dalam Tabernakel itulah ruangan suci, itu kandang
penggembalaan.
Halaman Tabernakel itu daerah
kebenaran. Pintu gerbang itu iman kepada Yesus sebagai satu-satunya
Juruselamat. Mezbah korban bakaran itu pertobatan, bejana pembasuhan itu
baptisan air, pintu kemah itu baptisan Roh Kudus. Sesudah itu masuk kandang
penggembalaan.
Kisah Para Rasul 2:36-38
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus
tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu,
menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu
hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul
yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.
Pada ayat ini bicara percaya, bertobat, lahir baru lewat baptisan air dan
baptisan Roh Kudus. Ayat 41 masih bicara baptisan air, ayat 42 itu masuk
kandang penggembalaan.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima
perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka
bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Dulu 3000 jiwa yang dibaptis
bertekun dalam pengajaran rasul-rsasul dan pemecahan roti, sekarang menunjukan
ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kemudian mereka
bertekun dalam persekutuan, sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah raya
seperti pagi ini. Umumnya ibadah raya pada setiap gereja itu hari minggu, ada
juga yang menggelar pada hari sabtu atau hari-hari yang lain. Harinya terserah
yang penting isinya ibadah raya. Kemudian mereka bertekun dalam doa, sekarang
menunjukan ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Harus ada penyembahan, doa
di rumah baik secara pribadi maupun bersama, terutama dalam ibadah di gereja, ada doa
puasa, ditambah doa semalaman. Tekuni itu artinya tidak mau terhalang dan tidak
bisa terhalang.
Dalam ibadah raya kita bersekutu
dengan Allah Roh kudus, kita minum air kehidupan. Dalam ibadah pendalaman
Alkitab kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan korbanNya,
kita makan. Dalam ibadah doa penyembahan kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, kita
bernafas. Minum, makan dan bernafas inikan kebutuhan domba. Kalau sudah minum,
makan dan bernafas pasti bertumbuh. Kalau sudah bertumbuh minta kawin dan
berkembang biak. Domba yang beranak domba, bukan gembala beranak domba. Tugas
gembala memasukan domba di dalam kandang. Tadi dikatakan gembala memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut namanya. Jadi selain membawa domba masuk
dalam kandang, tugas gembala yang lain adalah mendoakan domba-domba. Tugas
gembala menaikan doa penyahutan supaya jemaat betul-betul terjaga keselamatan
jiwanya.
2)
Mendengar
dan dengar-dengaran pada suara gembala. Suara gembala = Firman penggembalaan.
Taati Firman penggembalaan ajaran yang sehat yang kita dengar. Kemudian
terhadap suara asing kita lari, jangan dengar. Suara asing adalah ajaran-ajaran
lain yang tidak sehat, ekstrimnya ajaran sesat. Bukan berarti cuma kita yang
benar yang lain sesat. Saya tidak pernah mengatakan yang lain itu sesat. Kita
lihat saja, pengajaran yang benar itu tertulis di dalam Alkitab. Waktu Yesus
dicobai iblis, Dia berkata “ada tertulis!” berarti ini Firman pengajaran yang
benar. Kemudian dibuka rahasianya, ayat menerangkan ayat. Lalu diberitakan
dengam maksud murni, bukan tujuan dapat sesuatu yang jasmani.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan
banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam
Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas
perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Firman
Allah tajam menyucikan.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah
hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Yang terpenting dari semuanya itu
adalah dipraktekan dulu baru diajarkan.
Lalu pengajaran yang tidak sehat
itu bagaimana?
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan
pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu
hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak
melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan
kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu
orang-orang yang tulus hatinya.
Ajaran yang tidak sehat, isinya hanya bahasa muluk-muluk, yang manis-manis, tetapi tidka ada penyucian, hanya menyenangkan daging karena tujuan pemberitaannya hanya untuk perut, untuk kepentingan jamani. Lari dari ajaran yang tidak sehat, jangan didengar. Lari itu menunjuk ketegasan. Bukan orangnya yang dimusuhi tetapi ajarannya itu yang jangan didengar. Karena tadi dikatakan menipu orang yang tulus hati.
Siapa yang tidak mau diberkati? Semua ingin diberkati dan rindu selamat. Tetapi untuk diberkati dan selamat ada prosesnya, penyucian terjadi. Kalau cuma berkat-berkat tetapi tidak ada penyucian, dipertanyakan ajaran apa itu?
II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang
tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan
guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya
dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Ajaran tidak sehat itu dongeng, dongeng itu tidak ada tertulis di dalam Alkitab. Diterangkan bukan dengan ayat-ayat Alkitab tetapi dengan pengetahuan manusia.
I Timotius 6:20
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang
telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci
dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
Tuhan tidak bisa kita pelajari dengan pengetahuan manusia. Pengetahuan manusia itu terbatas! Pintarnya manusia itu di hadapan Allah itu bodohnya Allah. Jadi kalau mau pakai logika menyelami tentang Allah tidak akan bisa! Harus dengan iman, iman lebih tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima, logika juga bisa menerima. Jangan pakai logika, kalau pakai logika pasti bingung.
Contohnya seperti yang pak gembala pernah saksikan tentang orang yang bertanya mengenai laut Teberau. Bapak percaya kalau laut itu terbelah dari Tuhan? Pak gembala jawab iya. Dia bilang lagi “oh tidak, memang sering terjadi fenomena alam, laut terbelah karena angin kencang”. Langsung dijawab “manusia dengan air berat jenisnya lebih berat mana? Air! Kalau air terbelah lalu kenapa manusia yang menyeberang tidak terlempar?”. Oh saya mau tanya ulang sama profesor! Itu kalau pakai logika.
Sama kalau pakai logika kita, dalam Injil Matius 2 orang buta, dalam Injil Markus 1 orang buta. Tentang waktu penyaliban Yesus, Injil yang lain dengan Injil Yohanes berbeda. Kalau pakai logika bisa berpikir Alkitab tidak benar. Makanya pakai iman, menyerah di bawah kaki Tuhan, biar Tuhan yang buka rahasianya.
Jadi suara asing yang sudah pakai logika, pakai filsafat dunia, hindari! Termasuk gosip-gosip yang tidak benar, terutama gosip tentang gembala. Kalau hati terganggu tanyalah kepada gembala “pak gembala saya dengar begini dan begitu, betul atau tidak? supaya sebagai gembala bisa meluruskan. Kalau itu benar sebagai gembala saya datang minta ampun. Banyak terjadi begitu, gembala digosipkan langsung percaya akhirnya datang dengar Firman “pendeta itu omong kosong! Dia ternyata berbuat ini”. Padahal cuma gosip. Itu suara asing, harus dihindari.
Kalau kita tergembala ada hasilnya:
Yohanes 10:27-28
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
10:28 dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Hasilnya kita ada di tangan Yesus Gembala Agung. Ada di tangan pemerintah dunia saja sudah senang “pokoknya kalau saya terpilih, kamu aman, saya bantu usahamu”.
Hasilnya:
1) Ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal. Ada rumput hijau mengapa kita mau ragu lagi. Dalam kandang sudah kita temukan segalanya, ada rumput, ada air, ada udara segar, mau cari apa lagi.
Dalam kandang sudah ada semua. Kaum muda, termasuk jodoh Tuhan sediakan di dalam kandang penggembalaan. Lihat saja perjalanan nenek moyang bangsa Israel. Ishak ketemu Ribka di tepi sumur penggembalaan, Yakub ketemu Ribka di tepi sumur penggembalaan. Yesus bertemu dengan perempuan Samaria, gambaran gereja dari bangsa kafir ketemunya di tepi sumur penggembalaan. Segalanya kita dapatkan di dalam penggembalaan.
2) Ada jaminan kepastian untuk menang, “tidak ada yang bisa merebut mereka dari dalam tanganKu” berarti menang menghadapi apapun. Jangan cari jalan keluar di luar penggembalaan, tidak dapat!
Seringkali saya sedih menghadapi seperti itu dan sudah berapa yang saya temukan. Datang minta nasihat sama pak gembala, ini masalahnya. Sudah dinasihati, Firman Tuhan seperti ini, ini jalan keluarnya. Tetapi tidak didengar, cari jalan keluar di luar. Akhirnya ketika terjadi apa-apa baru bilang “kenapa dulu om tidak tegasi saya!”. Sudah terjadi apa-apa, gembala lagi disalahkan.
Sampai kemenangan terakhir kita duduk setakhta dengan Tuhan Yesus.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan
Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah
menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Sidang jemaat Laodekia ini jemaat yang paling hancur rohaninya dibandingkan 6 jemaat yang lain. Tetapi Tuhan tawarkan untuk duduk di takhta Sorga. Apapun keadaan kita, mungkin sudah hancur-hancuran, ayo kembali pada penggembalaan, di situ ada Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan yang mampu memperbaiki kehidupan kita. Jadi penggembalaan ini tempat reparasi, tempat memperbaiki. Bukannya malah menolak yang hancur-hancur. Justru yang hancur-hancuran ini yang mau diperbaiki. Kalau sudah diperbaiki lalu dia bisa duduk bersanding dengan Yesus, betapa hati gembala bermegah melihat jemaat yang tadinya hidupnya sudah hancur-hancuran bisa bersama dengan Yesus. Jemaat juga bisa bermegah, dulu hidupku hancur-hancuran tetapi bisa ditangani dengan baik oleh gembalaku sehingga bisa bersanding dengan Yesus.
II Korintus 1:14
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan
sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah
atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.
Bahagia kalau berhasil membawa jemaat bertemu Yesus. Dalam kitab Imamat itu binatang haram diupayakan untuk bisa menjadi halal. Kita bangsa kafir ini haram bisa dijadikan halal. Yang hancur mau diperbaiki untuk nanti kemenangan terakhir duduk bersanding dengan Yesus di takhtaNya.
2. Keluaran 39:32
39:32 Demikianlah diselesaikan segala
pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah
melakukannya tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah
mereka melakukannya.
Praktek kedua melengkapi Tabernakel.
Artinya bagi kita memiliki perlengkapan rohani. Mau menjadi tempat kediaman
Allah, kita harus punya perlengkapan rohani dari Tuhan. Seumpama kita mau
menempati rumah, lengkapi dulu isinya. Perlengkapannya dari Tuhan, bukan dari
dunia. Ada 3 perlengkapan rohani dari Tuhan:
a)
Ibrani
13:18-21
13:18 Berdoalah
terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik,
karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.
13:19 Dan secara
khusus aku menasihatkan kamu, agar kamu melakukannya, supaya aku lebih lekas
dikembalikan kepada kamu.
13:20 Maka Allah
damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali
dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
13:21 kiranya
memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan
mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus.
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Perlengkapan
yang baik adalah hati nurani yang baik. Hati ini yang harus diperlengkapi lebih
dahulu baru Tuhan mau diam. Kalau hati kotor, hati tidak baik, Tuhan tidak mau
diam, Roh Kudus tidak mau turun di situ. Bersihkan dulu!
I Tawarikh
29:17-18
29:17 Aku tahu, ya
Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka
aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan
sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan
sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
29:18 Ya TUHAN,
Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk
selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah
tujukan hati mereka kepada-Mu.
Hati nurani
yang baik adalah hati yang sukarela dan tulus ikhlas untuk memberi. Memberi itu
mulai dari mengembalikan miliknya Tuhan. Pembangunan Tabernakel dimulai dengan
persembahkan khusus.
Keluaran
25:1-2
25:1 Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa:
25:2
"Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku
persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu
pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
Persembahan
khusus itu bergandengan dengan perpuluhan.
Maleakhi
3:8,10
3:8 Bolehkah
manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan
cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan
persepuluhan dan persembahan khusus!
3:10 Bawalah
seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam,
apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Persembahan
khusus dan perpuluhan itu milik Tuhan, kembalikan. Perpuluhan itu adalah
pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, kita adalah milik Tuhan. Bukan
jumlahnya yang Tuhan mau lihat tetapi pengakuannya bahwa kita sudah diberkati
dan kita adalah miliknya Tuhan. Persembahan khusus atau korban tatangan itu
adalah ucapan syukur kalau kita sudah diberkati oleh Tuhan. Kalau perpuluhan
dasarnya kebenaran, persembahan khusus dasarnya kerelaan hati. Ini harus kita
kembalikan, jangan diambil, kalau diambil bukannya membangun Tubuh Kristus
tetapi malah merusak tubuh Kristus, sehingga Tuhan tidak bisa diam di dalam
kita.
Setelah bisa
mengembalikan milik Tuhan dilanjutkan bisa memberi kepada sesama anggota tubuh
Kristus yang membutuhkan. Baik secara jasmani kita berikan, juga secara rohani
yaitu doa-doa dan dukungan moril, kesaksian-kesaksian tentang pekerjaan Firman
dalam hidup kita. Baru nanti mempersembahkan seluruh hidup.
Roma
12:1-2
12:1 Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kita
persembahkan seluruh hidup kita, tubuh, jiwa dan roh kita. Ini sama dengan
penyerahan sepenuh kepada Tuhan, dibuktikan dengan ketaatan. Taat pada Firman
Tuhan apapun resikonya sekalipun sakit bagi daging. Abraham persembahkan Ishak
anakmu, iya taat. Musa kenapa berseru-seru, berangkat saja! Menghadapi laut
Teberau, tidak ada kapal, tidak ada jembatan, tidak ada apa-apa yang bisa digunakan menyeberang, kiri kanan tidak ada jalan,
sementara di belakang Firaun mengejar dengan pasukannya. Tuhan bilang berangkat.
yah taat, berangkat, ada jalan. Pada janda di Sarfat, Elia katakan “buat roti
bunda bagiku” oh tidak ada, hanya tidak tepung segenggam dan sedikit minyak. Tetapi Elia katakan “buatlah dulu bagiku”
dia buat saja, taat saja apapun resikonya. Apa yang terjadi? Abraham bertemu
Yehova Jireh, di atas gunung Tuhan menyediakan. Musa dan bangsa Israel
menemukan jalan keluar. Janda di Sarfat terpelihara 3,5 tahun. Semua jadi baik.
Ini
perlengkapan rohani yang harus kita miliki yaitu hati yang sukarela tulus
ikhlas untuk memberi dan taat apapun resikonya, lakukan saja Firman. Yesus
dalam doaNya di taman Getsemani “ya Abba ya Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah
cawan ini dari padaku, tetapi bukan kehendaKu yang jadi, kehendakMu yang jadi,
tidak ada yang mustahil bagiMu. Kalau taat maka tidak ada yang mustahil bagi
Tuhan!
Saya dididik
oleh bapak gembala, kalau beliau sudah bilang jangan yah jangan. Tetapi kalau
ngotot, papa bilang “bikin saja!” dan pasti ada sesuatu akan terjadi. Belajar
taat saja pada Firman Tuhan, semua jadi baik.
b)
Efesus
4:11-12, 7,15
4:11 Dan Ialah yang
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil
maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
4:7 Tetapi kepada kita
masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian
Kristus.
4:15 tetapi dengan
teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Ayat 11 jabatan
pelayanan, ayat 12 karunia Roh Kudus dan ayat 7 kasih Allah. Jadi perlengkapan
kedua adalah jabatan pelayanan, karunia Roh Kudus dan kasih Allah. 3 ini kita
butuhkan untuk melayani. Yang dilihat Tuhan dalam pelayanan bukan hebatnya atau
kemampuan kita, yang dilihat Tuhan adalah jabatan, karunia dan kasih. Kalau hati sudah
disucikan dan baik, itu bagaikan landasan yang kuat untuk menerima jabatan
pelayanan dari Anak Allah,
karunia Roh Kudus dari Allah Roh Kudus dan kasih dari Allah Bapa. Jabatan
pelayanan adalah tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Karunia Roh kudus adalah
karunia yang ajaib dari Roh Kudus untuk bisa melayani sesuai jabatan pelayanan
dari Tuhan. Kita tidak tahu apa-apa, lalu dipercaya jabatan pelayanan, koq bisa
kita lakukan, itu ajaib. Jangan minder, kalau Tuhan sudah percayakan jabatan,
Tuhan kasih karunia tidak mungkin Tuhan kasih jabatan lalu tidak kasih karunia.
Kalau digerakan melayani paduan suara biarpun tidak tahu menyanyi layani saja,
nanti Tuhan kasih karunia asalkan sungguh-sungguh. Sudah tidak punya karunia
lalu timbul tenggelam, jangan seperti itu.
Kemudian
kasih Allah itu dari Allah Bapa. Ini motor penggerak dalam pelayanan kita.
Kasih itu kekal, jadi tidak ada istilah pensiun dalam pelayanan. Kalau ada
kasih Allah, kita terus melayani sampai garis akhir kehidupan kita, sampai
Tuhan Yesus datang. Di dunia
harus pensiun, kalau di ladang Tuhan tidak ada istilah pensiun, terus melayani
sampai dalam kerajaan sorga. Dalam kerajaan 1000 tahun terus melayani, di
kerajaan Sorga melayani selamanya. Tantangannya hebat dan banyak, tetapi kasih
Allah menjadikan kita lebih dari pemenang.
Roma
8:35-37
8:35 Siapakah yang
akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada
tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi
kita.
Kita menang,
tidak usah takut. Jadi Tuhan kasih jabatan, karunia dan kasih Allah sehingga
kita kuat melayani sampai garis akhir.
c)
Efesus
6:10-12
6:10 Akhirnya,
hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
6:11 Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis;
6:12 karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kalau ada
orang memusuhi kita jangan kita lawan. Musuh kita setan
penguasa di angkasa. Jadi jangan musuhi orang, doakan dia yang baik.
Efesus
6:17-18
6:17 dan terimalah
ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala
doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di
dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang
Kudus,
Dalam
pelayanan itu kita diperhadapkan dengan peperangan rohani. Tuhan percayakan
pelayanan kepada kita, Tuhan sedang memaasukan kita dalam kancah peperangan
rohani. Perlengkapan ketiga ini adalah perlengkapan senjata Allah, kalau tidak
punya senjata Allah, kita kalah. Tuhan berikan jabatan, karunia Roh Kudus,
kasih Allah dan juga Tuhan berikan perlengkapan senjata Allah. Salah satu
perlengkapan senjata Allah adalah doa penyembahan. Dalam menghadapi gempuran
dari setan, berdoa. Menghadapi tipu muslihat iblis memperalat sesama manusia,
kita tangkis dengan doa penyembahan. Ada doa penyembahan 1 jam. Ada doa puasa,
ada doa semalaman, kita lakukan semuanya.
3.
Keluaran
40:1-2
40:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
40:2 "Pada hari yang pertama dari
bulan yang pertama haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan
itu.
Tabernakel didirikan pada tanggal
1 bulan 1 = tahun baru. Jadi praktek ketiga mengalami pembaharuan hidup dari
manusia daging menjadi manusia rohani. Manusia darah daging tidak cocok hidup
di sorga, harus berubah menjadi manusia rohani supaya cocok hidup di sorga.
I Korintus 15:50
15:50
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa
daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang
binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Kita lahir dari ibu kita, kita
manusia darah daging, cocok hidup di dunia, tetapi tidak cocok hidup di sorga.
Perlu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Bagaimana
proses pembaharuan dari Tuhan?
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah
kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Prosesnya lewat percikan darah,
sengsara daging bersama Yesus. Karena pelayanan, karena pengajaran kita
sengsara, maksudnya supaya kita dibaharui. Saya sudah tergembala, koq begini
hidup saya, susah menderita, masalah tidak selesai, malah bertambah! Sudah
melayani malah dibenci. Itu berarti kita mau dibaharui. Kalau mengalami
sengsara itu enak, nikmati saja apa yang Tuhan izinkan terjadi, karena kita mau
dibaharui sampai kita layak masuk Yerusalem Baru. Yerusalem Baru = mempelai
wanita Tuhan. Kita periksa apakah kita sudah manusia rohani atau belum. Kalau
kita sudah manusia Rohani ketika Yesus datang saat inipun kita sudah siap,
malah kita senang.
Tuhan Yesus sudah mau datang,
mari pacu rohani kita, pembaharuan hidup sudah harus nyata dalam diri kita. Tanda-tanda
manusia rohani kita pelajari dari Yerusalem Baru, karena kita mau masuk di sana
berarti kita harus memiliki karakter yang cocok untuk masuk di sana.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari
ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh
malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke
sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak
Domba."
a)
Seperti
permata Yaspis. Arti Yaspis adalah kerinduan yang menyala-nyala. Jadi tanda manusia
rohani ada kerinduan yang menyala-nyala akan pribadi Yesus yang diwujudkan
dengan setia menyala-nyala dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Ayo
periksa, dulu setia menyala-nyala, sekarang jangan tidak setia,
menyala-nyalanya semakin kurang. Justru semakin dekat kedatangan Tuhan, kalau
kita ada kerinduan terhadap Yesus maka kita semakin menyala-nyala melayani
Tuhan. Tidakakan dibatasi oleh usia dan kondisi tubuh, semakin menyala-nyala.
Ayo tetap menyala-nyala, jangan pudar, jangan kendor. Dulu melayani dalam
bidang apa, sekarang harus semakin menyala-nyala, kalau perlu tingkatkan
pelayanan. Pesan guru kami, kalau masih ada hari yang kosong tidak melayani,
buka cabang!
Bukti kita
punya kerinduan menyala-nyala terhadap Tuhan, selain setia adalah
mempertahankan kesucian!
I Yohanes
3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku
yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa
keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya,
kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam
keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang
yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang
adalah suci.
Pertahankan
kesucian hidup kita. Karena Paulus katakan aku mempertunangkan kamu dan membawa
kamu sebagai perawan suci kepada Yesus.
b)
Jernih
seperti kristal artinya jujur dalam segala hal, tidak ada yang tersembunyi.
Mulai jujur dalam pengajaran, kalau salah hindari, kalau benar pegang teguh.
Kemudian jujur soal keuangan, jujur soal nikah, jujur dalam segala hal.
Kalau tidak mengalami
pembaharuan, pasti terjadi pemisahan. Dan itu memang pasti terjadi! Yesus
katakan “Aku datang untuk membawa pemisahan”. Jadi kalau lihat keadaan sekarang
ini terjadi pemisahan, kita periksa kita ini dibaharui atau yang tidak berubah.
Pasti terjadi pemisahan dan pemisahan yang paling dahsyat adalah pemisahan
dalam nikah, 2 orang di tempat tidur, 1 terangkat, 1 tertinggal. Kenapa bisa
begitu? Karena 1 berubah yang 1nya tidak. Sebab itu berjuang untuk mengalami pembaharuan hidup.
Setia bernyala-nyala, pertahankan kesucian, jujur soal pengajaran, soal nikah
dan soal keuangan, jujur di dalam segala hal supaya kita bisa masuk di dalam
penyingkiran gereja, terangkat semuanya tidak ada yang ketinggalan. Doa saya
selalu supaya bersama jemaat dan keluarga bisa terangkat. Kalaupun terjadi
pemisahan periksa diri, saya sudah berubah atau tidak. Kalau kita berubah lalu
yang lain tidak berubah, sudah jelas terjadi pemisahan! 2 orang mengirik
gandum, 2 orang di ladang, 1 terangkat yang 1 tertinggal. 2 orang di tempat
tidur, 1 terangkat dan yang 1 tertinggal, itu pemisahan yang paling dahsyat,
paling tegas.
Kalau 3 praktek ini sudah ada
maka yang keempat penyelesaian Tabernekal.
4.
Keluaran
40:33
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang
pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai
pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
Tabernakel diselesaikan dengan
tanda tirai pintu gerbang digantung. Tubuh Kristus selesai dibangun untuk
menerima Yesus sebagai kepala. Syaratnya tiangnya harus kokoh. Bagaimana
tirainya digantung kalau tiangnya goyah. Jadi praktek ke-4 untuk menjadi tempat
kediaman Allah adalah memiliki hati yang kuat dan kokoh. Apapun yang kita
hadapi tetap kokoh, tiang berdiri kuat, tidak goyang sana, goyang sini.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Ayo kuat dan teguh hati, jangan
goyah lagi menghadapi goncangan apapun tetap kuat, tidak mau goyah, tetap
bertahan mengikut Tuhan, tetap bertahan melayani Tuhan, tetap setia sampai
garis akhir, tetap tekun dalam penyembahan kepada Tuhan. Tetap kuat dan teguh
hati. Maka hasilnya awan kemuliaan turun.
Keluaran 40:34
40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah
Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
Awan kemuliaan turun artinya
Allah berdiam di tengah-tengah kita, kita menjadi tempat kediaman Allah di bumi
ini. Wujudnya adalah Roh Kudus. Roh Kudus turun ke atas kita, kita menjadi Bait
Roh Kudus, kehidupan yang dipakai Tuhan sampai garis akhir. Kalau Roh Kudus
turun jangan kita takut, Roh Kudus mampu mengerjakan apa saja dalam kehidupan.
Awan kemuliaan itu juga
digambarkan seperti tiang awan dan tiang api.
Keluaran 40:38
40:38 Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah
Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata
seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Roh Kudus bagaikan tiang awan
melindungai kita dari panas terik dunia ini, panas teriknya pencobaan yang mau
menghancurkan kehidupan kita, sehingga kita tidak mengeluh, tidak
bersungut-sungut, tetap mengucap syukur sampai garis akhir. Panas terik apa
yang dialami, ada tiang awan. Musim akan selalu berganti tetapi Tuhan selalu menyertai
kita, tetap menolong, sehelai rambut tidak dibiarkan jatuh. Roh Kudus
mencurahkan kasih Allah di hati kita untuk kita tidak bersungut, tidak kecewa,
tidak putus asa, tetapi kita tetap menyembah Tuhan.
Juga Roh Kudus bagaikan tiang
api, Roh Kudus melindungi kita dari dinginnya padang gurun dunia ini, kasih
semakin dingin hari-hari terakhir ini, tetapi kita dilindungai supaya kasih
kita tetap membara. Kasih Tuhan tetap abadi, kasih kita kepada Tuhan juga
abadi, sampai Yesus datang kita menyatu
dengan Dia, bersama Dia selama-lamanya.
Persoalan apapun yang kita hadapi, musim akan
selalu berganti, tetapi Roh Kudus tetap menyertai sebagai bukti kasih Tuhan
abadi dalam hidup kita. Tidak sehelai rambutpun dibiarkan jatuh, semua
diselesaikan dan ditolong oleh Tuhan sampai kita menyatu selama-lamanya dengan
Yesus Mempelai Pria sorga.
Ini yang
harus kita pikirkan dan perjuangkan. Selama hidup di dunia harus menjadi tempat
kediaman Allah lewat praktek mengikuti jejak kematian dan kebangkitan Yesus, tergembala
dengan benar dan baik, layani Tuhan, miliki perlengkapan rohani dari Tuhan, alami
pembaharuan hidup dan punya hati yang kuat dan teguh.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar